XI-RPL 1
Disusun Oleh:
Nurbaiti H.R
Syafira Mutiara
Nabil Arahman
Afrizal Arahman M
Yusra A. Yani
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya:
Memahami pengertian isim ghairu munshorif.
Mampu membedakan isim munshorif dan isim ghairu munshorif.
Mengetahui pembagian-pembagian isim ghairu munshorif.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya:
Mampu mengetahui dan memahami isim ghairu munshorif.
Mampu membuat sebuah contoh untuk isim ghairu munshorif.
Mampu membedakan pembagian- pembagian isim ghairu munshorif.
BAB II
PEMBAHASAN
PAGE 1
keisimanya (karena tidak serupa dengan kalimah huruf yang dimabnikann tidak serupa
dengan fiil yang dicegah dari tanwin).
Secara istilah isim ghoiru munshorif adalah:
ما فيه علتان من العلل او واحدة منها تقوم مقامهما سمي به المتناع دخول الصرف عليه
Isim ghoiru munshorif adalah isim yang mempunyai dua ilat atau satu ilat yang
menempati dua ilat karena isim ghoiru munshorif memiliki keserupaan dengan kalimah
fiil dari segi sama-sama memiliki dua ilat far’iyah , yang satu kembali pada lafadz dan
yang lain kembali pada makna.
penjelasan
1. WAZAN FIIL
Wazan fiil adalah setiap kalimah isim yang mengikuti wazan yang khusus
fiil .sepertiفَع ََّل atau فُ ِع َل atau انفعل dan sesamanya dari setiap lafadz yang dimulai dengan
PAGE 2
hamzah wasol atau setiap lafadz yang awalnya terdapat huruf tambahan (ziyadah) seperti
ziyadah fiil يَ ْف ُع ُل, تَ ْف ُع ُل نَ ْف ُع ُل , َأ ْف ُع ُل.
Contoh wazan fiil bersama alamiah(alami)
1) ُ َأحْ َمدnama orang
2) ُ يَ ِز ْيدnama orang
3) ب َ ِ تَ ْغلnama suatu qabilah
4) ُنَرْ َحس nama tumbuhan
5) َس َّم َرnama kudanya hajjaj bin yusuf
Lafadz-lafadz diatas tercegah dari tanwin (ghoiru munshorif) karena memiliki
dua ilat far’iyah, yang kembali pada lafadz berupa wazan fiil, wazan fiil itu cabang dari
wazan isim, karena fiil dicetak dari isim masdar, sedang ilat yang kembali pada makna
berupa alamiah(dijadikan nama) , sedang alamiah yang dilalahnya ma’rifat itu cabang
dari nakiroh yang dilalahnya umum, sesuatu itu pada asalnya tidak maklum kemudian
dijadikan maklum.
Contoh wazan fiil bersama washfiah(sifat)
1) اَصْ فَ ُر yang muannastnya صفراء
2) اَحْ َم ُر yang muannastnya حمراء
Lafadz tersebut memiliki dua ilat far’iyah, yang kembali pada lafadz berupa
wazan fiil, yang kembali pada makna berupa wasfiah.
2. UDUL
Udul adalah keluarnya kalimah isim dari bentuk shigot aslinya. Udul sendiri
merupakan isim yang mengalami perubahan bentuk dengan mempunyai nama yang
sama.
Udul terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Udul Haqiqi
Yaitu isim yang mengikuti wazan ُ فُعاَلdan ُ َم ْف َعل, yang digunakan untuk hitungan satu
sampai dengan sepuluh . dua wazan tersebut digunakan untuk memindah dari lafadz-
lafadz hitungan (adad) yang asli yang diulangi .
2) Udul Tadiri
Yaitu nama yang mengikuti wazan ُ ْف َع``` ل ,yang merupakan pindahan dariفَا ِعل dalam
taqdirnya.
Contoh udul bersama alamiah:
1) ُز َح ُل perpindahan dari زاحل
ُ
2) زفَ ُر perpindahan dari زافر
3) ُع َم ُر perpindahan dari عامر
Contoh udul bersama wasfiah
1) ُ َموْ َحد,ُُأ َحاد perpindahan dari واحدوحد
2) َم ْثنَى, ثُنَا ُء perpindahan dari اثنين اثنين
3) ث ُ َ َم ْثل, ث
ُ ثُاَل perpindahan dari ثالثة ثالثة
Lafadz-lafadz tersebut memiliki dua ilat far’iyah, yang kembali pada lafadz
berupa udul, udul itu cabang dari laadz yang dipindahi (ma’dul anhu), sedang yang
kembali pada ma’na berupa alamiah, yang dilalahnya ma’lum, cabang dari tidak ma’lum,
atau berupa sifat cabang dari maushuf.
3. TAKNIS
Isim yang mengandung arti perempuan. Taknis terbagi menjadi 3, yaitu :
PAGE 3
Contoh ta’nis menggunakan ta’ bersama alamiah
1) اطمةِ َف
2) طلحة
3) ثبة
4) قلة
b) Taknis maknawi
Taknis maknawi termasuk isim ghoiru munshorif jika hurufnya lebih dari tiga,
atau tiga huruf yang tengah berharokat(bukan sukun) seperti َُسقَر
Jika tiga huruf dan yang tengah mati(sukun) , maka terdapat dua pendapat , yaitu
Munshorif dan ghoiru munshorif. Contoh : َد ْع ٌد, ِه ْن ٌد
Jika dua huruf, menurut qoul arjah ghoiru munshorif .contoh: ُيَد
4. TARKIB MAZJI
Tarkib mazji adalah gabungan dari dua nama yang yang membentuk suatu
kesatuan nama, yang bukan tarkib idhofi, tarkib isnadi, dan tarkib isnadi. Tarkib mazji
yang ghoiru munsorif adalah yang diakhiri selain lafadh waih .adapun yang di akhiri
dengan waih maka mabnikasr .[12]
Seperti contoh بعلبك,معدكرب, بعلبك lafadh ini ghoiru munshorif karena memiliki
dua ilat far’iyah, yang kembali pada lafadh berupa tarkib . sedang tarkib itu cabang dari
mufrod, ilat yang kembali kepada makna berupa alamiyah yang dilalahnya maklum,
cabang dari tidak maklum.
PAGE 4
Nama-nama nabi semua ajamiyah kecuali 4 nama, sebagaimana yang disyairkan
sebagian ulama’:
هود شعيب صالح مح ّمد ≡أوضاعها في العجم ليست توجد
رضوان مالك نكير منكر≡ أمثالها في حكم ما قد ذكروا
Tetapi nama Ridwan tercegah dari tanwin karena mempunyai ilat alamiah dan
ziyadah alif nun.
Jika terdiri dari 3 huruf maka bisa ditanwin, seperti لوط, نوح .
Lafadh-lafadh tersebut termasuk isim ghoiru munshorif karena memiliki dua ilat
far’iyah, yang kembali pada lafadh berupa ajamiyah, sedang ajamiyah itu cabang dari
arabiyah, karena hak-hak tiap bahasa itu tidak dicampuri bahasa lain, sedang ilat yang
kembali pada makna berupa alamiyah .[15]
7. SHIGHOT MUNTAHAL JUMU
Yaitu : setiap isim yang setelah alif taksir terdapat dua huruf atau tiga huruf yang
tengah mati, baik awalnya berupa mim ataupun tidak.[16]
Shighot tersebut dinamakan shighot muntahal jumu karena tidak mungkin
dijamakan taksir lagi.Ada Qoyyid dengan taksir karena memungkinkan untuk dijamakan
secara salim, baik mudzakar salim ataupun muannast salim, seperti contoh صواحب yang
boleh dijamakan dengan. صواحبات
Contohقنادل , مصابح , صوامع, مساجد ,
Shighot muntahal jumu tercegah dari tanwin karena memiliki satu ilat yang
menempati dua ilat, yang kembali pada makna berupa jama, cabang dari makna mufrod,
sedang yang kembali kepada lafadh karena didalam bentunya الجمعاقصىcabang dari
shighot mufrod .
8. ‘ALAMIYAH
Yang dimaksud adalah lafadh yang dijadikan nama, karena dilalahnya maklum,
cabang dari tidak maklum, karena perkara itu pada asalnya dicetak tidak tertentu
kemudian ditentukan, alamiyah bisa tercegah dari tanwin jika bersamaan dengan ilat
yang kembali kepada lafadh yaitu: wazan fiil, udul, ziyadah alif nun, ajamiyah, tarkib
mazji, dan taknis .
9. WASFIAH
Wasfiah atau sifat merupakan ilat far’iyah yang kembali makna, karena sifat itu
cabang dari maushuf (perkara yang dishifati).alamiyah bisa tercegah dari tanwin jika
bersamaan dengan ilat yang kembali kepada lafadh yaitu: wazan fiil, udul, ziyadah dan
alif nun. Sifat jika bersamaan dengan ziadah alif nun disyaratkan harus mengikuti
wazan فعالنyang muannastnya فعلى dan jika bersamaan dengan wazan fiil disyaratkan
mengikuti wazanافعل yang muannastnya tidak menggunakan ta’ .
PAGE 5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Isim ghoiru munshorif adalah isim yang mempunyai dua ilat atau satu ilat yang
menempati dua ilat .karena isim ghoiru munshorif memiliki keserupaan dengan kalimah
fiil dari segi sama-sama memiliki dua ilat far’iyah , yang satu kembali pada lafadz dan
yang lain kembali pada makna.
Ilat far’iyah yang bisa menyebabkan tercegah dari tanwin(shorfi) ada 9,yaitu:
wazan fiil, udul, ta’nis, tarkib mazji, ziyadah alif nun, ajamiyah, sighot muntahal jumu’,
alamiyah dan washfiyah.
Sekian dari kami mohon maaf apabila ada kesalahan. Semoga makalah ini dapat
berguna untuk kami dan utnuk ustadzah sekalian.
Waassalamualaikum wr.wb.
PAGE 6