Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FI’IL TSULATSI MUJJARAD II


Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah: Ilmu Sharaf
Dosen Pengampu: Dr. Ade Jamarudin, M. Ag.

Disusun oleh:

Muhammad Raihan Almadani 1221030128

Muhammad Yalda Rifat Surya 1221030214

Nanda Pradana Nurfallah 1221030136

PRODI ILMU AL-QUR’AN & TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada pihak – pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan dunia
Pendidikan.

Bandung, 16 Oktober 2022

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang masalah.....................................................................................................4

2
I.2 Rumusan masalah.............................................................................................................4
I.3 Tujuan................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian fi’il mujarrad....................................................................................................5
2.2 macam-macam fi’il mujarad.............................................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan........................................................................................................................7
3.2 saran..................................................................................................................................7

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Arab bukanlah sebuah bahasa yang mudah untuk dipahami dengan sekaligus
secara keseluruhan tanpa melalui proses-proses pengajaran secara bertahap. Oleh karena itu,
dalam mengetahui tentang bahasa arab harus mengetahui dari awal hingga akhir secara
berkesinambungan. Sehingga dalam mengetahui bahasa arab salah satu yang harus diketahui
adalah tentang Fi’il Mujarrad sebagai kata kerja dalam bahasa arab yang tidak ada tambahan
kata apapun atau asli. Sharaf adalah salah satu cabang ilmu dalam bahasa arab yang mempelajari
mengenai perubahan bentuk pada suatu kata dalam bahasa arab. Sedangkan di dalam praktiknya
perubahan-perubahan kata dalam bahasa arab dikenal dengan tashrif. Secara bahasa tashrif
adalah pengubahan. Sedangkan menurut istilah tashrif adalah perubahan bentuk asal kepada
contoh yang berbeda-beda dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah makna yang dimaksud.
Tujuan makna dari hasil perubahan tersebut tidak akan berhasil kecuali dengan menggunakan
berbagai bentuk yang berbeda-beda tersebut. Seperti apa yang kita ketahui fi’il tsulasi itu terbagi
menjadi dua yaitu fi’il tsulasi mujarrod dan fi’il tsulasi mazid. Tetapi disini kita hanya akan
membahas mengenai Fi’il Tsulasi Mujarrod Bab 2.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Fiil Mujarrad?
2. Fiil Mujarrad terbagi dalam berapa macam dan bagaimana wazan-wazannya?
1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui apa itu Fiil Mujarrad.
2. Agar dapat mengetahui pembagian fiil mujarrad dan wazan-wazannya

4
BAB II

FIIL MUJARRAD
2.1 Pengertian Fiil Mujarrad
‫ الحروف‬، ‫ هذه الكلمة تتكون من ثالثة حروف أو أربعة‬، ‫الفعل المجرد عبارة تدل على كلمة لها معنى‬
‫ هذه الكلمة تفيد الفعل الماضي‬، ‫المكونة حروف أصلية و ليست حروف زيادة‬.
Fi’il Mujarrad adalah Fi’il yang tersusun dari tiga atau empat huruf yang didalamnya terdapat
huruf – huruf asli tanpa tambahan huruf lainnya . contoh : ‫ زلزل‬,‫ جلس‬,‫كتب‬
2.2 Macam-macam dan wazan fiil mujarrad
Fi’il Mujarrad terdiri dari 2 macam yakni :
1. Fi’ilTsulatsy Mujarrad Adalah kalimah yang terdiri dari 3 huruf asli dan tidak ada tambahan
contoh: ‫َحِم َد‬
Fi’il Tsulatsy Mujarrad, terbagi sebagai berikut:
a. Kalau fi’il madlinya berwazan ‫ َفَع َل‬yakni difathahkan ‘ain fi’ilnya, maka fi’il mudlarinya
berwazan: ‫ َيْفِع ُل‬atau ‫َيْفُع ُل‬, dengan dlammah ‘ain fi’ilnya atau kasrah ‘ain fi’ilnya.
Contoh: ‫ُر‬ ‫َر َيْنُص‬ ‫ َنَص‬، ‫ِر ُب‬ ‫َر َب َيْض‬ ‫َض‬
b. Yang berwazan yaf’alu difathahkan ‘ain fi’ilnya bila ‘ain fi’ilnya atau lam fi’ilnya terdiri dari
salah satu huruf halaq, yaitu: ‫ أ‬،‫ هـ‬،‫ ع‬،‫ غ‬،‫ ح‬،‫ خ‬seperti: ‫ َس َأَل َيْس َأُل‬،‫ َم َنَع َيْم َنُع‬،‫َسَهَل َيْس َهُل‬
Adapun lafaz: ‫ َأَبى َيْاَبى‬adalah syadz (di luar kaidah) Qiyasnya ‫َأَبى َيْاَبى‬, sebab hamzahnya berada
pada awal kalimat.
c. Kalau fi’il madlinya berwazan fa’ila, yakni dikasrahkan ‘ain fi’ilnya maka fi;il mudlarinya
berwazan yaf’alu dengan fathah ‘ain fi’ilnya, seperti: ‫ َبِخ َل َيْبَخ ُل‬،‫ َو ِج َل َيْو َج ُل‬، ‫َع ِلَم َيْع َلُم‬
d. Kecuali fi’il yang syadz, seperti: ‫ َحِس َب َيْح َس ُب‬dan akhwatnya, yaitu seperti fi’il madli yang
berwazan fa’ila dan mudlarinya berwazan yaf’ilu, semuanya dikasrahkan seperti: ‫َوِم َق َيِم ُق‬
e. Bila fi’il madlinya berwazan fa’ula, yakni didlammahkan ‘ain fi’ilnya maka fi’il mudlarinya
berwazan yaf’ulu didlammahkan ‘ain fi’ilnya seperti: ‫ َض ُخ َم َيْض ُخ ُم‬، ‫ َج ُنَب َيْج ُنُب‬، ‫ َح ُس َن َيْح ُس ُن‬dan
sebagainya. Kata nazhim: “Bila fi’il tsulatsy dimujarradkan, maka babnya ada enam
sebagaimana yang akan diterangkan”. “Kalau ‘ain fi’il madlinya difathahkan, maka dalam fi’il
mudlarinya ‘ain itu boleh kasrah, boleh dlammah dan boleh fathah”.
“Kalau ‘ain fi’il madlinya itu dlammah, maka pada fi’il mudlarinya ‘ain itu harus dlammah pula.

5
Dan bila ‘ain fi’il madlinya itu kasrah, maka dalam fi’il mudlarinya boleh fathah dan boleh juga
kasrah, seperti: ‫َحِس َب َيْح ِس ُب‬

‫ِفْع ُل الَّنْه ِي‬ ‫ِفعٌل اَالْمِر‬ ‫اْلِفْع ُل اْلُم َض اِر ُع‬ ‫َاْلِفْع ُل اْلَم اِض ى‬ ‫َر ْقٌم‬
‫اَل َتْفُعْل‬ ‫ُاْفُعْل‬ ‫َيْفُعُل‬ ‫َفَعَل‬ ١

‫اَل َتْفِع ْل‬ ‫ِاْفِع ْل‬ ‫َيْفِع ُل‬ ‫َفَعَل‬ ٢

‫اَل َتْفَعْل‬ ‫َاْفَعْل‬ ‫َيْفَعُل‬ ‫َفَعَل‬ ٣

‫اَل َتْفَعْل‬ ‫َاْفَعْل‬ ‫َيْفَعُل‬ ‫َفِع َل‬ ٤

‫اَل َتْفِع ْل‬ ‫ِاْفِع ْل‬ ‫َيْفِع ُل‬ ‫َفِع َل‬ ٥

‫اَل َتْفُعْل‬ ‫ُاْفُعْل‬ ‫َيْفُعُل‬ ‫َفُعُل‬ ٦


“Adapun lam atau ‘ain fi’il madli yang mudlarinya telah difathahkan ‘ain fi’ilnya, harus
memakai huruf halaq. Selain itu seperti: ‫ْاَبى‬ ‫ َأَبى َي‬syadz (menyalahi kaidah).
Fi’il Tsulatsy Mujarrad memiliki 6 (enam) wazan. Untuk lebih mudah mengingat dan memahami
keenam wazan itu, perhatikanlah terutama perbedaan atau perubahan harakat ‘ain fi’il pada
shighah fi’il Madli, fi’il Mudlari, fi’il Amar, dan fi’il Nahy, sebagai berikut:
2. Fi’il Ruba’i Mujarrad
Kalimah fi’il yang jumlah aslinya terdiri dari 4 huruf dan tidak ada huruf tambahan
Contoh ‫َز ْلَز َل‬, mengikuti wazan ‫( َفْع َلَل‬artinya; sudah menggoncangkan). Hurufnya za, lam, za dan
lam, keempatnya huruf asli. Fi’il Ruba’i mujarrad mempunyai 1 wazan dan terbagi 2
a. Mudlaaf Yaitu fa, lam pertama terdapat dalam 1 macam/bagian, dan ‘ain dan lam keduanya
terdapat di bagian lain. Contohnya ( ‫)َز ْلَز َل‬
b. Ghairu mudlaaf Yaitu fa dan lam pertamanya terdiri dari berbagai macam bagian dan ‘ain dan
lamnya juga terdapat dalam bagian yang lain juga. Contoh: ( ‫َر َج‬ ‫)َد ْخ‬.
Kata Nazhim Mulhak ruba’i mujarrad, ialah:
1. wazan fau’ala, asalnya fa’ala, mauzunnya: ‫ َح ْو َقَل‬asalnya ‫( َح َقَل‬dla’if)
2. wazan fa’wala, mauzunnya: ‫ َج ْو َهَر‬asalnya ‫( َجَهَر‬jelas)
3. wazan fai’ala, mauzunnya ‫ َبْيَطَر‬asalnya ‫( َبَطَر‬pecah/sulit)
4. wazan fa’yala, mauzunnya: ‫ َع ْثَيَر‬asalnya ‫( َع َثَر‬jatuh)
5. wazan fa’laa, mauzunnya: ‫ َس ْلَقى‬asalnya ‫( َس َلَق‬pekerjaan mata-mata)

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Fi’il Mujarrad adalah Fi’il yang tersusun dari huruf – huruf asli tanpa tambahan huruf lainnya .
contoh : ‫ َز ْلَز َل‬, ‫ َكَت َب‬, ‫َن َظ َر‬
2. Fi’il Mujarrad terdiri dari 2 macam yakni :
a. Fi’ilTsulatsy Mujarrad Adalah kalimah yang terdiri dari 3 huruf asli dan tidak ada tambahan
contoh: ‫َحِم َد‬
b. Fi’il Ruba’i Mujarrad Kalimah fi’il yang jumlah aslinya terdiri dari 4 huruf dan tidak ada huruf
tambahan. Contoh ‫َز ْلَز َل‬
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, jadi
kami meminta maaf yang sebesar-besarnya karena kami tidak luput dari kesalahan dan dosa.

7
DAFTAR PUSTAKA
Rofiq Bin Ghufron, Aunur. 2007. Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab. Jawa Timur: Pustaka Al
Furqan.

Anda mungkin juga menyukai