Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FI’IL MA’LUM dan FI’IL MAJHUL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Nahwu

Dosen Pengampu :
Dr. M. Dzikrul Hakim Al-Ghozali, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Bilqis Kusuma Wardani (2201012540)

Nabila Kumala Sari (2201012543)

Rista Fatihatur Rizkiyah (2201012914)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
JOMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Fi’il
Majhul” Sholawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita
nabi agung Muhammad SAW. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
kelompok kami. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. M.
Dzikrul Hakim Al-Gozali, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah nahwu.
Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan pengetahuan yang lebih luas dikemudian hari. Kami
menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat membantu agar kami dapat
memperbaiki menjadi lebih baik.

Jombang, 07 Nopember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Pengertian Fi’il Ma’lum ............................................................................. 3


B. Contoh Fi’il Ma’lum .................................................................................. 3
C. Pengertian Fi’il Majhul............................................................................... 3
D. Contoh Fi’il Majhul ................................................................................... 3
E. Perubahan Kalimat dari Ma’lum ke Majhul ................................................ 5

BAB III PENUTUPAN ........................................................................................ 8

A. Simpulan.................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan kunci utama yang harus dipelajari atau dikaji
dalam mempelajari Al-Qur’an. Oleh karena itu, untuk mengkaji bahasa
arab agar mudah di pahami, maka terlebih dahulu harus dimulai dari
pembahasan yang mendasar.
Maka dengan itu kami mencoba menyusun makalah ini dengan
mengambil tema tentang ma’lum dan majhul. Dengan tujuan setelah
mempelajari pembahasan tentang Ma’lum dan Majhul diharapkan dapat
memahami dan bisamempraktekannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fi’il ma’lum?
2. Bagaimana contoh fi’il ma’lum?
3. Apa pengertian fi’il majhul?
4. Bagaimana contoh fi’il majhul?
5. Bagaimana cara merubah kalimat dari ma’lum ke majhul dari fi’il madhi?
dan Bagaimana merubah kalimat dari ma’lum ke majhul dari fi’il
mudhori?

C. Tujuan
1. Mampu menjelaskan pengertian fi’il ma’lum
2. Mengetahui contoh fi’il majhul.
3. Mampu menjelaskan pengertian fi’il majhul.

1
2

4. Mengetahui contoh fi’il majhul.


5. Mengetahui perubahan kalimat dari ma’lum ke majhul melalui fi’il madhi.
dan Mengetahui perubahan kalimat dari ma’lum ke majhul melalui fi’il
mudhori.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fi’il Ma’lum


Fi’il Ma’lum yaitu fi’il ( kata kerja ) yang disebutkan fa’ilnya (pelakunya).
atau kata kerja yang mengandung makna mengerjakan sesuatau.
Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata kerja aktif, yang kata
kerjanya berawalan “me/ber”.
B. Contoh kalimat dengan fi’il ma’lum:
1. ‫س‬ َ ‫ كَ ت‬artinya Muhammad menulis pelajaran .1
َ ‫َب َم َح َّم دٌ الد َّْر‬
2. ‫س ٌن ْال َما َء‬
َ ‫ب َح‬ َ ‫ ش َِر‬artinya Hasan meminum Air.
3. ‫الر ّز‬
ّ ‫ اكل مح ّمد‬artinya Muhammad makan nasi.

C. Pengertian Fi’il Majhul

Fi’il Majhul yaitu fi’il yang fa’ilnya dibuang dan digantikan oleh maf’ul
bihnya. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata kerja pasif,
yang kata kerjanya berawalan “di”. Fi’il Majhul hanya terdiri dari fi’il
Madhi dan fi’il Mudhari’ saja.
D. Contoh kalimat dengan fiil majhul :
 ‫سالَة‬ ّ ِ ‫( ي ْكت َب‬Surat sedang ditulis)
َ ‫الر‬
 ‫ب ْال َماء‬َ ‫ ( ش ِر‬air diminum ) 2

E. Cara Membuat Fi’i Majhul dari Fi’il Ma’lum.

1. Apabila berasal dari fiil madhi shohih:


Cara membuat fi’il Majhul dari fi’il Madhi adalah didhomahkan huruf
pertamanya, dan dikasrohkan huruf sebelum akhir. Contoh :

1
Marlinara, “fiil ma’lum dan fiil majhul”, http://marlinara.blogspot.com/2013/04/bab-i-
pendahuluan-1.html, diakses pada 06 ovember 2023, pukul 15.00
2
Hidayah nur, “bahasa arab: fiil ma’lum dan fiil majhul“
https://sitiinurhidayah.blogspot.com/2016/01/bahasa-arab-fiil-malum-dan-majhul.html, diakses
pada 06 november pukul 17.15

3
Fi’il Majhul Fi’il Ma’lum
Arti Fi’il Arti Fi’il
Dibaca َ‫ق ِرأ‬ Membaca َ ‫قَ َر أ‬
Dicari َ‫بحِ ث‬ Mencari َ‫بَ َح ث‬
Diminum ‫ب‬
َ ‫ش ِر‬ Meminum ‫ب‬
َ ‫ش َِر‬
Sama saja apakah itu tsulatsi mujarrod, tsulatsi mazid, ruba’i mujarrod,
maupun ruba’i mazid.
Contohnya : ‫ص َر‬ ِ ‫ن‬ : tsulatsi mujarrod
‫أ ْك ِر َم‬ : tsulatsi mazid
‫د ْح ِر َج‬ : ruba’i mujarrod
‫تد ْح ِر َج‬ : ruba’i mazid
Pada fi’il madhi yang berawalan huruf “ta” zaidah maka huruf pertama
dan keduanya didhamahkan dan dikasrohkan huruf sebelum akhir.
Contohnya : ‫ت َعَلَّ َم‬ menjadi ‫تع لِ ّ َم‬
َ‫اِنْ طَ لَق‬ menjadi َ‫ا نْ ط لِق‬
َ ‫ست َ ْخ َر‬
‫ج‬ ْ ِ‫ ا‬menjadi ‫ا سْت ْخ ٍر َج‬

Pada fi’il madhi yang berawalan dengan “hamzah” washol maka huruf
pertama dan huruf ketiganya didhamahkan dan dikasrohkan huruf sebelum
akhir.
Contohnya : ‫اِ ْج ت َ َم َع‬ menjadi ‫ا ْج ت ِم َع‬
‫ط َل َق‬
َ ‫اِ ْن‬ menjadi َ‫ا ْنط لِق‬
‫س ت َ ْخ َر َج‬
ْ ِ‫ ا‬menjadi ‫اسْت ْخ ٍر َج‬

Apabila pada huruf kedua atau ketiga pada fi’il madhi terdapat tambahan
“alif” maka diganti dengan “waw” dan dikasrohkan huruf huruf sebelum
akhir.
Contohnya : ‫قَات َ َل‬ menjadi ‫ق ْو تِ َل‬
‫ب‬
َ ‫ار‬
َ ‫ض‬َ menjadi ‫ب‬
َ ‫ض ْو ِر‬
‫تَقَات َ َل‬ menjadi ‫ت ق ْو تِ َل‬
‫ب‬
َ ‫ار‬
َ ‫ض‬َ َ ‫ ت‬menjadi ‫ب‬
َ ‫ت ض ْو ِر‬

4
Contoh perubahan kalimat dari ma’lum ke majhul melalui fi’il madhi :
Fi’il majhul Fi’il ma’lum
Arti Kalimat Arti Kalimat
Air diminum ‫ب الْ َماء‬
َ ‫ش ِر‬ Hasan meminum air ‫س ٌن ْال َم ا َء‬ َ ‫ب َح‬ َ ‫ ش َِر‬.
Kucing telah ‫ب اْلقِط‬ َ ‫ض ِر‬ Ali telah memukul َّ ‫ي اْل ِق‬
‫ط‬ ٌّ ‫ع ِل‬
َ ‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ
dipukul kucing
Bahasa arab telah ْ ّ
‫تعل َِم اللغَة العَ َربِيَّة‬ Hasan telah belajar َ‫س ٌن اللغَة‬ َ ‫تَعَلَّ َم َح‬
dipelajari bahasa Arab ‫اْلعَ َربِيَّ َة‬
Ceramah agama Siswa sedang
sedang ‫ض َرة ال ِّد ْي ِنيَّة‬ ْ
َ ‫ي ْست َ َمع الم َحا‬ mendengarkan ‫يَ ْست َ ِمع الت ّ ِْلمِ يْذ‬
didengarkan ceramah agama َ ‫اْلم َحا‬
‫ض َرة َ ال ِدّ ْينِيَّ َة‬

2. Apabila berasal dari fi’il ajwaf


Apabila fi’il madhi ajwaf, maka fi’ilnya dikembalika dahulu keasalnya
kemudian di majhulkan, karna beratnya pengucapan jadi huruf ‘illatnya
diganti dengan “ya” setelah itu disukunkan “ya” nya. Contonya : ‫قَا َل‬
asalnya ‫ ق َ َو َل‬apabila dimajhulkan maka berubah menjadi ‫ قُ ِو َل‬karena
pengucapannya berat maka hruf “wawu” diganti dengan “ya” kemudian
disukunkan maka menjadi ‫قِيْ َل‬.
3. Fi’il majhul bentuk fi’il mudhori
Cara merubah fi’il ma’lum menjadi majhul dalam bentuk fi’il mudhari’
yaitu “mendomahkan huruf pertama pada fi’il dan menfatahkan huruf
sebelum akhir.
Contohnya : ‫يَنْ زَ ل‬ menjadi ‫ي نْ زَ ل‬,
‫يَ ْك تب‬ menjadi ‫ي ْك ت َب‬,
‫س تَغْ فِر‬
ْ َ‫ي‬ menjadi ‫س ت َغْ فَر‬
ْ ‫ي‬.
Dan jika huruf sebelum huruf akhirnya fi’il mudhari’ itu “waw” dan
“ya”, maka dirubah menjadi “alif”. Contohnya : ‫يَق ْو ل‬ menjadi ‫ي قَال‬
‫ يَبِيْع‬menjadi ‫ي بَاع‬.

5
Contoh perubahan kalimat dari ma’lum ke majhul melalui fi’il mudhori :

Fi’il majhul Fi’il ma’lum


Arti Kalimat Arti Kalimat
Pelajaran sedang ‫ي ْكت َب الد َّْرس‬ Ahmad sedang َ ‫َي ْكتب ا َ ْح َمد الد َّْر‬
‫س‬
ditulis menulis pelajaran
Tas sedang dibawa ٌ ‫ظة‬
َ َ‫ي ْح َمل ِم ْحف‬ Ahmad sedang َ َ‫يَ ْحمِل أ َ ْح َمد ِم ْحف‬
‫ظة‬
membawa tas
Puisi sedang ٌ ‫ص ْيدَة‬ َ ‫ي ْن‬
ِ َ‫ظم ق‬ Penyair sedang َّ ‫يَ ْنظِ م ال‬
ِ َ‫شاعِر ق‬
‫ص ْيدَة‬
dirangkai merangkai puisi
Al-qur’an sedang ‫ي ْق َرأ الق ْرآن‬ Ali sedang َ‫ي الق ْرآن‬ َ ‫يَ ْق َرأ‬
ٌّ ‫ع ِل‬
dibaca membaca al-
qur’an

4. Membentuk Majhul Terhadap Fi’il yang Huruf Sebelum Akhirnya


Huruf ‘illat.
Apabila di kehendaki untuk membentuk fi’il madhi yang huruf
sebelum akhirnya berupa huruf alif menjadi mabni majhul (bila tidak
berupa fi’il sudasi),maka huruf alif diganti oleh “ya” atau “wawu”,dan
semua huruf yang berharakat sebelumnya (sebelum “ya”) di baca
kasrah. Maka ucapan fi’il ‫( بَاع‬menjual) menjadi ‫( بِيْع‬dijual).
‫( قَا َل‬berkata) menjadi ‫( قِيْ َل‬di katakan).
Apabila fi’il madhi itu terdiri dari enam huruf, seperti :
‫َاب‬ ْ ِ‫ا‬
َ ‫ست َت‬ ( minta untuk taubat )
‫ح‬ ْ ِ‫ا‬
َ ‫س ت َ َم ا‬ (minta maaf ). Maka huruf alifnya di ganti degan hutuf
“ya”,kemudian huruf hamzanya di dhammah,beserta huruf ketiganya
,dan huruf yang sebelumnya “ya” di kasroh,
contoh :
‫ْب‬
َ ‫ا سْت تِي‬ (diminta untuk taubat ),
‫ا سْت ِم يْ َح‬ (diminta ma’af).
Jika dhamir rafa’, yang berharkat bertemu dengan kata-kata semisal :
‫ِس ي َْم‬ (dibebani ),
‫ِر ي َْم‬ (dimaksud ),
َ ‫قِيْ د‬ (dipimpin ).

6
Dari setiap fi’il madhi mabni majhul yang tsulasi yang ajwaf, jika
huruf pertamanya di baca dhammah pada bentuk mabni ma’lumnya
semisal :
‫س ْم ت ه اآل ْم َر‬ (saya membebankan urusan itu kepadanya )
‫ر ْم ت ال َخ ي َْر‬ (saya bermaksud kebaikan )
‫ْش‬
َ ‫ق دْت ال َج ي‬ (saya memimpin tentara )
Maka di dalam bentuk majhulnya di kasrohkan,agar supaya bentuk
ma’lumnya tidak serupa dengan bentuk majhulnya,maka di katakan
menjadi :
‫ِس ْم ت االَ ْم َر‬ (saya dibebani urusan itu )
‫ِر ْم ت بِ َخ ي ٍْر‬ (saya dituju dengan kebaikan )
َ َ‫قِدْت ل ِْل ق‬
‫ض ا ِء‬ (saya dipimpin untuk memutuskan )
Bila huruf pertama pada mabni ma’lumnya di kasrah,seperti :
َ ‫بِعْ ت ه الْ ف ََر‬
‫س‬ (saya menjualnya kepadanya akan kuda itu )
‫ض ْم ت ه‬
ِ (saya memaksanya )
ٍ‫نِلْ ت ه بِ َم عْ ر ْو ف‬ (saya memperolehnya dengan baik)
Maka bina majhulnya menjadi di dhammah,sehingga
mengucapkannya menjadi :
‫ب عْ ت ا ْلف ََر س‬ (saya dijuali akan kuda itu )
‫ض ْم ت‬ (saya di paksa )
ٍ‫ن لْ ت بِ َم عْ ر ْو ف‬ (saya di peroleh dengan baik )

Dan apabila yang di kehendaki (untuk menjadi majhul) fi’il mudhari’,


yang huruf sebelum huruf akhirnya berupa huruf mad,maka huruf
mad tersebut diganti dengan huruf alif,sehingga mengucapkan dari
lafadz :
‫يَق ْو ل‬ (berkata ) menjadi ‫ي ق َال‬ (dikatakan)
‫يَبِيْع‬ (menjual) menjadi ‫ي بَ اع‬ (dijual)
‫س ت َقْ بِل‬
ْ َ‫ي‬ (berjumpa) menjadi ‫س ت َقْ بَل‬
ْ ‫ي‬ (dijumpai)
‫س ت َتِيْب‬
ْ َ‫ي‬ (minta untuk taubat ) ‫س ت َت َاب‬
ْ ‫ي‬ (di minta untuk taubat )

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Fi’il Ma’lum yaitu fi’il ( kata kerja ) yang disebutkan fa’ilnya (pelakunya).
atau kata kerja yang mengandung makna mengerjakan sesuatau.
Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata kerja aktif, yang kata
kerjanya berawalan “me/ber”.
َ ‫ كَ ت‬artinya Muhammad menulis pelajaran.
َ ‫َب َم َح َّم د ٌ الد َّْر‬
Contoh : ‫س‬
Fi’il Majhul yaitu fi’il yang fa’ilnya dibuang dan digantikan oleh maf’ul
bihnya. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata kerja pasif,
yang kata kerjanya berawalan “di”.
‫سالَة‬ ّ ِ ‫ ي ْكت َب‬artinya Surat sedang ditulis.
َ ‫الر‬
Fi’il majhul di bentuk dari Fi’il ma’lum dengan perubahan:
a. Huruf pertama menjadi dhammah .
b. Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris kasrah untuk fi’il
madhy dan menjadi berbaris fathah untuk fi’il mudhari.
Apabila di kehendaki untuk membentuk fi’il madhi yang huruf sebelum
akhirnya berupa huruf alif menjadi mabni majhul. (bila tidak berupa fi’il
sudasi ), maka huruf alif diganti oleh ya (‫)ى‬, dan semua huruf yang
berharakat sebelumnya (sebelum ‫ ) ى‬di baca kasrah.
Maka ucapan fi’il ‫( بَاع‬menjual),dan ‫قَ ا َل‬ ( berkata) menjadi :
‫بِيْ َع‬ (di jual) asalnya adalah ‫ب يِ َع‬ (di jual)
‫قِيْ َل‬ (di katakana ) asalnya adalah ‫ق ِو َل‬ (di katakan )

8
DAFTAR PUSTAKA

Marlinara, “fiil ma’lum dan fiil majhul”,


http://marlinara.blogspot.com/2013/04/bab-i-pendahuluan-1.html, diakses
pada 06 ovember 2023, pukul 15.00

Hidayah nur, “bahasa arab: fiil ma’lum dan fiil majhul“


https://sitiinurhidayah.blogspot.com/2016/01/bahasa-arab-fiil-malum-
dan-majhul.html, diakses pada 06 november pukul 17.15

Anda mungkin juga menyukai