Bahasa Arab
Dosen Pengampuh : Asmar Yamin Dalimunthe, M.Pd
PEMBAHASAN
kata yang berubah-ubah kondisi akhirnya mengikuti kaidah i’rab. Perubahan kata dalam Bahasa Arab
terbagi menjadi empat. Empat macam i’rab ini didasari oleh 4 harakat dalam Bahasa Arab, yaitu
1. Maf’ul bih
Contoh:
2. مفعول به – فاعل- فعلcontonya : ( الستاذ تلميذ سال اmurid itu bertanya kepada guru)
ُ
3. مفعول به – فعل فاعلcontohnya: قرأت الكتاب ( saya membaca buku)
Dhahir
Maf’ul bih dhahir adalah maf’ul bih pada umumnya, maksudnya baris dan posisinya jelas.
Muzmar
Mafu’l bih muzmar adalah dhomir-dhomir yang posisinya sebagai maf’ul bih. Maf’ul bih
muzmar ada 2 pembagian; Munfashil dan muttashil.
2. mashdar المصدر
Mashdar adalah isim manshub yang menunjukkan keadaan atau pekerjaan tanpa mengandung
waktu/masa tertentu.
Menurut bahasa, mashdar adalah tempat untuk menyandarkan sesuatu padanya. Menurut ulama
nahwu mazhab Bashrah, mashdar adalah tempat terbit semua tashrif.
Menurut ahli bahasa, mashdar adalah bentuk isim yang menunjukkan kejadian. Dalam tashrif,
bentuk mashdar terletak pada urutan ketigaز
Mashdar dinakamakan juga sebagai maf’ul muthlaq, karena tidak ada sangkut paut dengan
huruf-huruf lain. Mashdar dibagi menjadi 2 pembagian, lafzi dan ma’nawi.
a. Lafzi
Jika sesuai lafaz mashdarnya dengan fi’il, maka disebut mashdar lafzi.
b. Ma’nawi
Jika makna mashdarnya sesuai dengan fi’il, maka disebut mashdar ma’nawi.
Maf’ul fih (zhorof) adalah isim yang menunjukkan keterangan waktu atau
المنبر
ِ ُ
جالست امام ( saya duduk didepan mimbar)
Catatan:
1. Maf’ul fiih yang digunakan untuk menunjukkan keterangan waktu dikenal sebagai zhorof zaman ظرف
الزمان
( صباحاpagi)
ليال ( malam)
ً( شهراbulan)
( تار ًةterkadang)
( قبلsebelum)
( أنفاbaru saja)
(غ ًداbesok)
( األنsekarang )
( أحياناkadang – kadang )
( فوقdiatas )
( بيينantara )
( عندdisisi )
( علىdiatas )
( تحتdibawah )
( وراءdibelakang )
( شمالdisebelah kiri)
( يمينdisebelah kanan )
( حولarah )
Macam-Macam Zhorof
>ُ
Contohnya : جالست على اكورشى
ِ ( saya duduk diatas kursi)
Maf’ul min ajlih adalah isim yang digunakan untuk menjelaskan sebab terjadinya perbuatan.
Maf’ul liajlih di bentuk dari amalan-amalan hati.
Lafazh-lafazh yang biasa menjadi maf’ul liajlih:
( اكراماkarena hormat )
( حيا ًءkarena malu )
( حزناkarena sedih )
( رحمةkarena sayang )
( خوفاkarena takut )
ً
حسدا ( karena iri )
Contohnya:
ُزرت علياحبًّاله
ُ ( Aku mengunjungi Ali karena aku cinta padanya )
4. Maf’ul muthlaq
Maf’ul muthlaq adalah isim yang berasal dari lafazh fi’il yang berfungsi untuk penguat makna, penjelas
bilangan atau penjelas sifat.
Contohnya : ً حفظت الدرس حفظا
ُ ( Aku telah menghafal pelajaran itu sebenar-benarnya)
Ketentuan-Ketentuan Maf’ul Muthlaq:
1. Maf’ul muthlaq harus menggunakan mashdar (kata kerja yang dibendakan).
2. Apabila mashdar yang merupakan maf’ul muthlaq berdiri sendiri, maka ia berfungsi sebagai penguat
makna.
Contoh: ً رفست ر ْفسا
ُ ( aku menendang dengan benar-benar menendang )
3. Maf’ul muthlaq yang berfungsi untuk menjelaskan bilangan, biasanya mengikuti wajan ًفعلة
Contohnya : ًرفست رفسة
ُ ( aku menendang dengan sekali tendanng)
4. Apabila mashdar yang merupakan maf’ul muthlaq disifati atau di idhofahkan, maka ia berfungsi
sebagai penjelas sifat atau jenis.
ُ
Contohnya : رفست رفسا شديدًا ( aku menendang dengan tendangan keras)
9. Maf’ul ma’ah (ُ) َم ْف ُع ْو ُل َم َعه
Maf’ul ma’ah adalah isim yang terletak setelah huruf (( وyang mempunyai arti “bersama” untuk
menunjukkan kebersamaan.
Contoh: (جاء محمد و غروب الشمسMuhammad dating bersamaan dengan matahari terbenam )
6. Hal
Hal adalah isim mansub yang digunakan untuk menjelaskan keadaan fa’il atau maf’ul bih saat terjadinya
fi’il (perbuatan).
ُ
Contohnya: رأيت األستاذ راكبًا ( saya melihat ustadz sedang naik kendaraan )
7. Tamyiz
Tamyiz adalah isim nakiroh yang disebutkan dalam suatu kalimat untuk memberi penjelasan sesuatu yang
masih samar.
Sesuatu yang masih samar yang dijelaskan oleh tamyiz dikenal dengan istilah mumayyaz( )ال ُمميِّ ُز
ُ
Contohnya:إستريت ( عشرين كتاباAku membeli dua puluh kitab )
= عشرينMumayyaz
= كتاباTamyiz
Macam-Macam Mumayyaz
Munada adalah isim yang disebutkan setelah huruf nida’ (huruf yang digunakan untuk memanggil).
Contoh: ( يآ نائماwahai orang yang tidur )
Huruf-huruf Nida’:
= آUntuk memanggil jarak dekat.
هيّا,أيّا, = أيuntuk memanggil jarak jauh
Contohnya: ( أيّا عبد هللا و هل تسمعو صوتى؟wahai Abdullah , apakah kamu mendengar suaraku?)
(Macam-macam Munada)
1. Munada selalu manshub dalam 3 (tiga) keadaan.
Mudhof
Mirip dengan mudhof
Nakirah yang belum tentu orangnya
2. munada’ dimabnikan dengan tanda rafa’ pada 2 (dua) keadaan.
Nama orang tunggal / terdiri dari satu kata
Nakirah yang sudah tertuju pada oaring tertentu
Memanggil kata yang terdapat “ال:”
Untuk kata yang terdapat ““ الnya, ada beberapa ketentuan dalam
pemanggilannya.
1. Kata yang di panggil I’robnya marfu’
2. Menambahkan lafazh berikut setelah huruf nida’:
a. ايّهاUntuk isim mudzakkar
b. ايّتهاUntuk isim muannats
ِ ِ)اَل النَّافِيَ ِة ل
6. Laa (لجنس
Huruf laa ( )اَلmenashab isim-isim nakirah dengan tanpa tanwin jika isim nakirah tersebut dapat
diasumsikan, jika begini huruf laa – nya juga tidak di ulang.
ِ اَل زَ ُج َل فِ ْي ال َّد
Contoh; ار
Adapun jika tidak dapat diasumsikan, maka wajib rofa’ dan wajib menulang huruf laa.
Contoh; ٌار َر ُج ٌل َواَل ا ْم َرَأة ِ اَل فِ ْي ال َّد
Untuk pengulangan huruf laa-nya boleh di i’malkan atau di ilga’kan. Contoh;
• ٌار َواَل ِإ ْم َرَأة
ِ اَل َر ُج َل فِي ال َّد
Kana dan kawan-kawannya adalah amil (faktor) yang merofa’kan mubtada’ dan menashabkan khobar.
Maka, semua khobar kana yang dalam pembahaan ini masuk dalam kategori isim semuanya manshub
atau berada pada posisi (mahal) manshub.
Contohnya: ( كان محمد نائماpada saat Muhammad tidur )
Inna dkk adalah amil yang menashabkan mubtada’ dan merofa’ khobar. Maka, Isim inna
semuanya manshub atau berada pada posisi manshub. Ism inna masuk kedalam hukum
manshubatul asma’.
Contoh;
Karena ini pembahasan manshubatul asma’. Maka, kita fokus pada isim yang mengikut man’ut
pada nashabnya saja.
Na’at dan man’ut harus sesuai, jika man’utnya muzakkar maka na’atnya juga muzakkar, jika
man’utnya muannats maka na’atnya juga muannats.
Athaf ada dua macam, athaf bayan dan athaf nusuq. Athaf bayan adalah ta’bi’ (yang ikut) yang
mirip dengan na’at pada memperjelas kata yang diikutinya.
Yang kedua, athaf nusuq. Athaf nusuq adalah tabi’ (kata yang mengikuti) yang diantaranya
dengan matbu’nya (kata yang diikuti) ditengahi oleh salah satu huruf athaf yang sepuluh.
ّ – )و – ف – ث ّم – َحتَّى – َأ ْم – َأوْ – ِإ َّما – بل – ال.
Huruf athaf tersebut adalah; (لكن
Contoh;
14. Taukid
Taukid adalah penegasan. Taukid ada dua macam, lafzi dan ma’nawi. Taukid lafzi adalah
pengulangan lafaz seperti sebelumnya.
Adapun taukid ma’nawi adalah taukid dengan menggunakan lafaz-lafaz tetentu. Lafaz-lafaz
tersebut yaitu;
– ُنَ ْفس
– َُعيْن
– ُُّكل
– َجميع
– عَامة
– كال
– كلتا
15. Badal
Badal artinya ganti. Badal adalah tabi’ yang dimaksudkan dengan hukum tanpa perantara. Jika
kamu badal isim dari isim atau fi’il dari fi’il maka tabi’nya seluruh i’robnya.
PENUTUP