“ Bahasa Arab “
Nama Kelompok 3 :
1. Riza Rahmatin
2. Fardan Niyatus Sholichah
3. Shofiyah
Semester 1
BANGIL – PASURUAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kami haturkan kepada sang khaliq, yang telah
anugrahkan segala kekurangan dan kelebihan. Sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan
tugas mata kuliah Bahasa Arab dengan judul Mufrad, Mutsanna, dan Jama’.
Sholawat serta salam, semoga tetap tercurah limpahkan kepada sang panutan hidup, pejuang
sejati, pembela kebenaran dan pahlawan revolusi Muhammad SAW.
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan, akhirnya karya jurnalis dan ketekunan telah
berbuah menjadi lembaran-lembaran penuh wawasan.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak sekali pihak yang telah membantu. Untuk itu, tak lupa
terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang bersangkutan :
1. Ibu Lailatul Magfiroh, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Arab yang telah memberikan
pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman dan semua pihak yang ikut serta dalam pembuatan makalah ini.
Kami selau penyusun sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat konstruktif. Kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi keberlangsungan proses belajar mengajar di kelas khususnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ................................................................................................ 14
Saran ........................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari bahasa arab merupakan hal yang sangat di perlukan bagi mahasiswa,
khususnya bagi mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi Islam. Karena banyak sumber-
sumber referensi yang berbahasa arab. Karena pentingnya mempelajari bahasa ini, maka
bahasa arab dijadikan salah satu mata kuliah.
Untuk mudah mempelajari bahasa arab maka kita harus dapat membedakan mana kata
yang termasuk ke dalam kata benda (isim), kata kerja (fi,il), mana yang termasuk mudzakar
dan mu’annats. Selain keempat tadi kita harus dapat juga membedakan berdasarkan
jumlahnya.
Hal inilah yang perlu kita pelajari dalam memahami kata berdasarkan jumlahnya.
Karena di dalam bahasa arab jika jumlahnya berbeda maka akan beda pula dalam
penulisannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mufrad
Mufrad secara bahasa berarti ‘satu’ atau ‘tunggal’, sedangkan isim berarti kata benda.
Dengan begitu dapat diberi pengertian secara singkat bahwa isim mufrad merupakan kata benda
maupun sifat dengan jumlah tunggal atau memiliki arti satu. Hal ini berlaku untuk mudzakkar
(laki-laki) maupun muannats (perempuan).
Menurut istilah dalam ilmu nahwu, pengertian isim mufrad adalah sebagai berikut.
َ ْس ُمثَنَّى َوالَ َمجْ ُموعًا َوالَ ُم ْل َحقًا ِب ِه َما َوالَ مِ نَ األ َ ْس َماءِ ْال َخ ْم
س ِة َ َما لَي
Artinya: Isim yang bukan mutsanna, bukan jamak, bukan mulhaq jamak atau mulhaq
tatsniyah, dan bukan pula dari asmaul khomsah (isim-isim yang lima).
Secara istilah bahwa yang dimaksud dengan isim mufrad merupakan kata benda yang
hanya menunjukkan makna tunggal, bukan dua, atau bukan pula banyak. Dalam bahasa
Indonesia, isim mufrad ini dapat disamakan dengan awalan ‘se’ pada kata ‘seorang’, ‘sebuah’,
‘seekor’, dan lain sejenisnya.
Contoh:
b. Isim Manqus
2
Adapun yang disebut dengan isim manqus adalah isim yang akhirnya berupa
huruf ya dan dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
Contoh:
Isim mufrad mudzakkar adalah kata benda yang menunjukkan ciri laki-laki
berjumlah satu atau tunggal.
Contoh :
َ
ٌطبِيْﺏ (dokter [lk.])
Isim mufrad muannats adalah kata benda yang menunjukkan ciri perempuan
berjumlah satu atau tunggal.
Contoh:
َ
ٌطﺒِيْﺒَة (dokter [pr.])
Berdasarkan Tanwin
3
a. Isim Mufrad Munshorif
Yang dinamakan dengan isim mufrad munshorif adalah isim mufrad yang
memiliki harakat tanwin di akhir katanya.
Contoh:
ٌمُحَمَّﺪ
ٌﻫِنْﺪ
Isim mufrad ghoir munshorif adalah isim mufrad yang tidak memiliki harakat
tanwin di akhir katanya.
Contoh:
َعُثْمَاﻥ
َعَاﺌِﺸَة
Isim mufrad memiliki tanda i’rob berupa dhammah untuk rofa’, fathah untuk nashob, dan
kasroh untuk jer (terkecuali untuk isim mufrad munshorif).
4
Lafaz ً مُحَمَّﺪmerupakan maf’ul bih (objek) kalimat sehingga menggunakan harakat
fathah di akhir katanya, sebab maf’ul bih merupakan salah satu isim yang dibaca nashob.
1. ٍجَلَسْﺕُ ﺒِمُحَمَّﺪ
2. َﺼُمْﺕُ ﻔﻲْ ﺮَمَﺿَاﻥ
Lafaz ٍ ّد َم ُحpada kalimat (1) menggunakan harakat kasroh karena merupakan isim
mufrad munshorif dalam keadaan jer. Sedangkan lafaz َ ﺮَمَﺿَاﻥpada kalimat (2)
merupakan isim mufrad ghoiru munshorif yang tidak menerima tanwin. Untuk itu, lafaz
tersebut menggunakan harakat fathah, karena isim ghoiru munshorif menggunakan harakat
fathah untuk tanda jer-nya.
1. Memiliki tanda-tanda berupa Tanwin atau alif lam, apabila lafadz tersebut sudah
memiliki tanwin, berarti tidak mungkin ada alif lam yang menyatu dengan tanwin.
(lihat contoh diatas)
2. Tidak memiliki tanda-tanda dari isim tasniyyah maupun jamak. Mengenai tanda-tanda
isim tasniyyah dan jamak akan kami jelaskan dibawah.
B. Pengertian Mutsanna
Isim mutsanna disebut juga dengan isim tasiyyah dan menunjukkan jumlah dua atau ganda.
Isim mutsanna dibentuk dengan menambahkan huruf pada isim mufrad, yaitu huruf alif dan nun
dalam keadaan marfu. Selain itu, isim mutsanna juga bisa dibentuk dengan menambahkan huruf ya
dan nun dalam keadaan mansub dan jar.
ِ مُسْلِمَانatau ِمُسْلِمَيْن
ِ مُسْلِمَﺘَانatau ِمُسْلِمَﺘَيْن
5
Berikut bentuk contoh bentuk kalimat isim mutsanna yaitu:
ِنَامَاالﻄِّﻔْﻼَن
َقَرَﺃَالﻄَّالِﺒَانِالﻜِﺘَاﺐ
Qaraa ath thaalibaanil kitaba artinya dua orang siswa membaca buku
ِسَاﻔَرَالوَالِﺪَانِلِلْﻌُمْرَﺓ
Ciri-ciri Mutsanna
Untuk mengenali isim mutsanna mu’annats dan muzakkar di antara banyak kata dalam
suatu kalimat, maka kita harus mengenal ciri-cirinya.
Berikut ini ciri-ciri isim mutsanna pada kedua jenis kelamin. Simak penjelasan berikut.
Secara umum, untuk membuat mutsanna adalah mengganti bagian akhir isim yang masih
berada dalam bentuk mufradat-nya. Harakat pada huruf terakhir diganti dengan harakat
fathah.
Setelah huruf tersebut ditambahkan huruf alif-nun atau ya-nun. Pada kedua kondisi, nun berada
dalam harakat kasrah. Hasilnya terdapat bunyi “-aani” atau “-ay-ni” pada akhir kata. Misal: ِمُسْلِمَان
– ِ مُسْلِمَيْنberasal dari kata mufrad/ single ٌمُسْلِﻢ
Jenis-Jenis Mutsanna
Karena mutsanna merupakan kata benda, maka mutsanna adalah isim. Setiap isim dapat
dibagi berdasarkan jenis kelaminnya.Maka mutsanna terbagi atas dua jenis, yaitu muzakkar
(maskulin) dan mu’annats (feminine/ perempuan).
Isim mutsanna mudzakkar digunakan untuk menunjuk dua benda yang termasuk benda-
benda mudzakkar (maskulin).
6
Kata penunjuk (dhomir) yang digunakan menjadi ِﻫَﺫَﺍﻥ, dibaca ‘hadzaani’ yang artinya
‘ini’. Hadzaani adalah bentuk mutsanna dari haadzaa ﻫَﺫَﺍyang berarti ‘ini’.
Bentuk isim mufrad-nya berubah sesuai dengan perubahan pada poin (1) diatas.
Isim mutsanna mu’annats dugunakan untuk menunjuk dua benda yang termasuk benda-
benda mu’annats (feminin). Ciri-ciri dari isim ini adalah adanya ta marbutah di akhir kata.
Kata petunjuk (dhomir) yang digunakan menjadi ِﻫَﺘَاﻥ, dibaca ‘hataani’ yang artinya ‘ini’.
Kata ‘hataani’ adalah bentuk mutsanna dari haadzihii yang berarti ‘ini’.
Bentuk isim mufrad-nya berubah sesuai dengan perubahan pada poin diatas. Pada ta-
marbutah, harakat dhammah atau tanwin diubah menjadi fathah (lafal tun menjadi ‘ta’),
lalu ditambahkan alif-nun menghasilkan lafaz “-taani”.
C. Pengertian Jamak
Dalam bahasa Arab, al-Jam’u (jamak) adalah isim yang bermakna tiga atau lebih, baik
dengan menambah huruf di akhirnya atau dengan merubah bina’ (wazan/ timbangan kata)-nya. Al-
jam’u (jamak) terbagi dalam dua bagian, yaitu:
Jenis-jenis jamak :
Jamak mudzakkar salim adalah jamak yang digunakan sebagai penunjuk benda yang
jumlahnya lebih dari dua dan dalam wujud mufradat yang singular bersifat maskulin
(mudzakkar).
Jamak mudzakkar salim menggunakan kata ِ( ﻫَﯝﻻَﺀha ula i) sebagai dhomir/ kata ganti
penunjuk dekat. Ha ula I bermakna ‘ini’, bentuk plural dari haadza ()ﻫَﺫَﺍ.
Jamak mudzakkar salim menggunakan kata َ( ﺃُﻭﻠَﺌِﻙulaa ika) sebagai dhomir/ kata
pengganti penunjuk jauh. Ulaa ika bermakna ‘itu’, bentuk jamak dari dzaalika.
7
Pada isim yang akan bersanding dengan dhomir tersebut terdapat perubahan pada bagian
akhir katanya. Cara mengubahnya adalah sebagai berikut.
Setelah itu bagian akhir mufrad ditambahkan akhiran َ( ﻭْﻥwau nun) pada bentuk rofa’
(ketika isim mufrad tersebut berperan sebagai subjek/ pelaku kata kerja) atau َ ﻴْﻥjika
kata isim berada dalam bentuk nashab (berposisi sebagai objek).
Cara membuat isim jamak mudzakar salim adalah dengan menambahkan wawu dan
nun atau ya dan nun pada akhir isim mufrodnya.
ٌ مُﻔْرَﺩ+ اِسْﻢٌ وﻥ ين
Contoh:
َ مُﺆْمِنِيْﻥ/َمُﺆْمِنُوْﻥ <= ٌ مُﺆْمِﻥ+ ين/وﻥ
Jamak mu’annats salim adalah jamak yang digunakan sebagai penunjuk benda yang
jumlahnya lebih dari dua dan dalam wujud mufrad bersifat feminine (mu’annats).
Tanda mufrad mu’annats adalah adanya harf ta marbutah di akhir kata, sehingga
diakhiri bunyi -atun atau –ah.
Jamak muannats salim menggunakan dua varian kata ganti/ dhomir penunjuk
dekat.
Jamak muannats salim menggunakan kata ِ( ﻫَ ُُؤﻻَﺀha ula i) sebagai dhomir/ kata
ganti penunjuk dekat pada benda berakal. Ha ula I bermakna ‘ini’, bentuk plural
8
dari haadza ()ﻫَﺫَﺍ. Sama dengan jamak mudzakkar salim pada penjelasan
sebelumnya.
Jamak muannats salim menggunakan dua varian kata ganti/ dhomir penunjuk
jauh.
Jamak muannats salim pada benda berakal memakai bentuk َ( ﺃُولَﺌِﻙulaa ika)
sebagai dhomir/ kata pengganti penunjuk jauh. Ulaa ika bermakna ‘itu’, bentuk
jamak dari dzaalika. Sama dengan jamak mudzakkar salim pada penjelasan
sebelumnya.
Bentuk isim pada jamak mu’annats salim pun mengalami perubahan sebagai berikut.
1. Pada huruf terakhir mufrod, ta marbutah hilang dan digantikan oleh (اﺕalif ta)
2. Jika isim berposisi rofa’ (sebagai subjek/ pelaku kata kerja), maka huruf ta pada
اﺕakan berharakat dhommah
3. Jika isim berposisi nashob (sebagai objek) maka huruf ta pada اﺕakan berharakat
kasrah.
Cara Membuat Isim Muannats Salim adalah dengan menghilangkan Ta’ marbutoh pada isim
mufrod muannats. Kemudian menjadikan harokat akhirnya fathah lalu ditambah alif dan ta’.
9
ٌمُﺆْمِنَاﺕ <= ٌمُﺆْمِﻥ+ اﺕ <= ٌ)ة × )مُﺆْمِنَة
3. Jamak Taksir
Berbeda dari kedua isim jamak sebelumnya, kata ini punya perubahan yang tidak ada
pola umumnya.
ٌ( =ﺭَﺴُﻭْﻝseorang rasul), ketika berada dalam bentuk jamaknya hanya menghilangkan
huruf wau menjadi ٌ( ﺭُﺴُﻝrasul-rasul).
10
Kursi ﻜَﺭَﺍﺴِﻲُّ ﻜُﺭْﺴِﻴَّﺎﻥِ ﻜُﺭْﺴِﻲٌّ 4.
11
Rok ﻔَﺴَﺎﺘِﻴْﻥُ ﻔُﺴْﺘَﺎﻨَﺎﻥِ ﻔُﺴْﺘَﺎﻥٌ 19.
12
Kertas ﻘَﺭَﺍﻄِﻴْﺱُ ﻘِﺭْﻄَﺎﺴَﺎﻦِ ﻘِﺭْﻄَﺎﺱٌ 34.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Alhamdulillah tugas yang diamanahkan dosen kepada kami telah selesai. Kami menyadari
bahwa masih ada kekurangan – kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kami mohon kritik dan
sarannya yang membangun, apabila dalam makalah yang telah kami buat masih banyak kekurangan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rofi’ Syamsuri dkk. Belajar Bahasa Arab ( buku lanjutan1): STID di Al-Hikmah
https://www.kangnahwu.com/2019/09/pengertian-isim-mufrad-isim-tasniyyah-mutsanna-dan-
jamak.html?m=1
https://sahabatmuslim.id/contoh-isim-mufrad-pengertian/
https://haloedukasi.com/jamak-dalam-bahasa-arab
https://www.ilmuakademika.id/2019/08/kata-benda-mufrad-mutsanna-jamak.html?m=1
https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-isim-mufrad-mutsanna-dan-jamak-lengkap-dengan-
artinya-1xDQCiB2HMq
15