Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MASHDAR DAN TASHRIFANNYA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Sharaf Ibtidā’I”

Dosen Pengampu : Dr. H. Ilyas Rifa’i, MA.


Ade Arip Ardiansyah, M.Pd.

Disusun oleh:
Amalia Fahrunnisa :1232030068
Sania Naftali Zakiah :1232030069
Muhammad Akmal Ansorry :1232030061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga kami diberi waktu dan
kesempatan untuk meyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sharaf Ibtidā’I dengan
judul “Mashdar dan Tashrifannya”. Tak lupa shalawat dan salam kami haturkan
kepada Rasulullah SAW, semoga syafaatnya dapat mengalir kepada kita di hari
akhir kelak. Aamiin Yarabbal ‘Alamin!.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata
kuliah “Sharaf Ibtidā’i” program studi Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan
Gunung Djati Bandung. Harapan kami dengan adanya makalah ini dapat
memberikan sumbangan pikiran yang bermanfaat bagi pembaca.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu pada mata
kuliah ini, yakni Bapak Dr. H. Ilyas Rifa’I, MA. Dan Bapak Ade Arip Ardiansyah,
M.Pd. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
serta wawasan kami semua.
Akhir kata kami menyadari masih banyak kekurangan dan ketidak-
sempurnaan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu sumbangan, gagasan,
kritik dan saran yang dapat menambah kelengkapan penulisan makalah ini sangat
kami harapkan dengan keterbatasan yang ada.

Bandung, 05 November 2023

Kelompok VIII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH .......................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 1

C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................. 1

BAB II .................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

A. PENGERTIAN MASHDAR ...................................................................... 2

B. MACAM-MACAM MASHDAR ............................................................... 2

C. TASHRIFAN MASHDAR ......................................................................... 6

BAB III .................................................................................................................. 8

PENUTUP ............................................................................................................. 8

A. KESIMPULAN........................................................................................... 8

B. SARAN ........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Ilmu Sharaf merupakan salah satu cabang ilmu dalam tata bahasa Arab
yang mengkaji mengenai perubahan bentuk atau shigat. Dalam Ilmu Sharaf
ini membahas bentuk perubahan suatu kata dasar menjadi kata yang lain.
Salah satu pembahasan dalam Ilmu Sharaf ini adalah pembahasan mengenai
Mashdar.
Mashdar merupakan urutan ketiga dalam susunan tashrif istilahi, yang
mana mashdar ini merupakan sumber pengambilan atau semua kata jadian
yang di ambil dari satu kata dasar. Mashdar tidak memiliki pola tertentu,
untuk bisa mengetahui mashdar bisa dilihat dari kamus Bahasa Arab.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk
mencoba menghadirkan pembahasan lebih mendalam mengenai pengertian
dan macam-macam Mashdar serta Tashrifannya dengan mengambil judul
Makalah “MASHDAR DAN TASHRIFANNYA.”

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dibahas pada penulisan makalah ini
diantaranya:
1. Apa itu pengertian Mashdar?
2. Apa itu Macam-Macam Mashdar?
3. Bagaimana Tashrifan Mashdar?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian Mashdar
2. Untuk mengetahui macam-macam Mashdar
3. Untuk mengetahui Tashrifan Mashdar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MASHDAR
Mashdar secara bahasa merupakan asal atau sumber. Dalam pengertian
lain mashdar merupakan isim yang menunjukkan kepada arti yang tidak
dikenai masa (waktu kejadian). Mashdar merupakan urutan ketiga dalam
susunan tashrif istilahi, yang mana merupakan kata dasar yang berarti semua
kata jadian berasal dari satu kata dasar, yaitu mashdar. Oleh karena itu,
mashdar sering disebut musytaq minhu (sumber pengambilan). (Rifa’I, 2021).
Mashdar ini ada yang Sima’I, yaitu bentuk Mashdar yang tidak
memiliki pola tertentu seperti halnya isim Fa’il atau isim Maf’ul, tetapi
berdasarkan apa yang kita dengar dari orang Arab. Untuk mengetahui
kepastian bentuk Mashdarnya, bisa dilihat dari kamus Bahasa Arab.
ِ ً–ً‫ َعلِمًً–ًي علِم‬. Lalu ada yang Qiyasi yang
‫ًعلْمًا‬
Contohnya: (pengetahuan) ُ َْ َ
mana ini merupakan bentuk Mashdar dari fi’il Ruba’i, Khumasi, dan Sudasi.
Yang kebanyakan memiliki pola yang sama, seperti: َ َ‫أَفْ َع ًَ؛ًإِفْ َعاً ًف‬
ً‫اع َ؛‬
َ ‫ً ُم َف‬-ًً‫( فِ َعا‬Zakaria, 2018)
ً‫اعلَ ًة فَ عَّ َ؛ًتَ ْف ِع ْيل‬
B. MACAM-MACAM MASHDAR
Ada beberapa macam Mashdar, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mashdar Taukid
Mashdar taukid adalah Mashdar yang berfungsi sebagai
penguat arti, seperti: ًُ ‫فَ ْ م ا فَ ِ ْم‬ (saya paham dengan
sebenarnya).
a. Mashdar dari Fi’il Tsulatsi
Tidak ada wazan khusus untuk mashdar dari
fi’il tsulatsi (fi’il yang terdiri dari tiga huruf asal),
untuk mengetahuinya kita harus kembali kepada
kamus Bahasa Arab. Ada beberapa contoh mashdar
Taukid dari beberapa fi’il berikut:
1) Kata ً‫ص ُص‬ ُ ْ َ‫ص َصًي‬َ َ‫ ن‬mashdarnya adalah
‫صصا‬
ْ َ‫( ن‬pertolongan) berwazan ً‫فَ ْعل‬
Kata ً‫م‬ ِ ِ
2) ُ َ‫ َعل َمًيَ ْعًل‬mashdarnya adalah ‫علْما‬
(pengetahuan) berwazan ً‫فِ ْعل‬

2
3) Kata ً‫س ُس‬
ُ َْ ً‫س َس‬
ُ ‫ َح‬mashdarnya adalah
‫( ُح ْس ا‬kebaikan) berwazan ً‫فُ ْعل‬
Kata ً ‫خ‬
4)
ُ ُ ْ َ‫ َد َخ ًَي‬mashdarnya adalah
ًً‫( ُد ُخ ْو‬masuk) berwazan ًً‫فُعُ ْو‬
ُ‫ قَ َصأًَيَ ْق َصًأ‬mashdarnya adalah ‫اء ًة‬ ِ
5) Kata َ ‫ق َص‬
(bacaan) berwazan ً‫فِ َعالَة‬
b. Mashdar dari Fi’il Ruba’i
Mashdar dari fi’il ruba’I (fi’il yang terdiri dari
4 huruf asal), ketentuannya adalah sebagai berikut:
1) Apabila fi’ilnya berwazan ًَ ‫ أَفْ َع‬maka
mashdarnya mengikuti wazan ًً‫إِفْ َع ا‬

seperti dari kata ُ‫ًيُ ْك ِصًم‬-‫ أَ ْك َصًَم‬mashdarnya


adalah ‫( إِ ْكًَصاما‬pemuliaan).
2) Apabila fi’ilnya berwazan ًَ ‫ فَ َّع‬maka
mashdarnya mengikuti wazan ً‫تَ ْف ِع ْي ل‬

seperti dari kata ًُ ‫يُ ًَ ِر‬-‫ب‬


‫ب‬ ًَ ‫َد َّر‬
mashdarnya adalah ‫( تَ ْ ِريْ با‬latihan).
3) Apabila fi’ilnya berwazan ًَ ‫اع‬
َ َ‫ ف‬maka
mashdarnya mengikuti wazan ً‫اعلَ ة‬ َ ‫ُم َف‬
atau ًً‫ فِ َع ا‬seperti dari kata - ً ًَ َ ‫َش ا‬
ًُ ِ ‫ش ا‬
َ ُ‫ ًي‬mashdarnya adalah ً‫ش ا َ َ ة‬
َ ‫ ُم‬atau
‫) ِش َ ادا‬tontonan).
4) Apabila fi’ilnya berwazanًَ َ‫ فَ ْعل‬maka
mashdarnya mengikuti wazan ً‫ فِ ْعلَلَة‬atau

3
ًَ ‫فِ ْع‬, seperti dari kata ‫َزلْ ًَلًَ–يُ َلْ ِ ًُل‬
ًً‫ل‬
mashdarnya adalah ً‫ َزلْ َلَ ة‬atau ً‫ا‬ ً َ ْ‫ِزل‬
(goncangan).
2. Mashdar Marrah
Mashdar marrah adalah mashdar yang menunjukkan
bilangan suatu perbuatan, contoh: (Aku memukul satu kali
pukulan) ً‫ض ْصب‬
َ ًُ ْ‫ض َصب‬
َ
Adapun bentuk mashdar marrah ada beberapa bentuk,
yaitu:
a. Pola ً‫فَ ْعلَة‬, seperti: ً‫َش ِصبْ ًُ ُش ْصبَة‬
b. Dari fi’il di atas tsulatsi dengan penambahan huruf ‫ت‬
ِ
َْ ‫إِ ْك َص ًَامةً–تَ ْكب‬
di akhir, seperti: ً‫ْية‬
c. Jika telah terdapat ‫ ت‬di akhirnya, maka tambahkan
saja lafazh yang menunjukkan bilangan, seperti:
ِ ‫إِقَامةً و‬
ً‫اح َ ة‬ َ َ
3. Mashdar Haiah
Mashdar haiah adalah mashdar yang menjelaskan macam
suatu perbuatan atau sifatnya. Istilah lain dari mashdar ini adalah
mashdar nau’ (‫وع‬ ‫ )مص رًال‬yang mana mengikuti wazan ‫فِ ْعلَ ًة‬.
Contoh:
ً‫ْس ًةًَالْعُلَ َم ِاء‬ ِ
َ ‫َجلَ ْس ُ ًجل‬
“Saya duduk laksana duduknya para ulama”.

Adapun pembentukan mashdar haiah, dibentuk dari:


a. Fi’il Tsulatsi dengan pola: ً‫فِ ْعلَ ة‬ seperti; ً‫( قِ ْت لَ ة‬cara
membunuh), ً‫( ِم ْشيَة‬cara berjalan)
b. Fi’il di atas Tsulatsi, yaitu dengan menambahkan sifat
atas mashdarnya, seperti:
‫َسبَّ ْحًتُهًُتَ ْسبِ ْيحاً َكثِ ْْيا – أَ ْك َصْمتُهًُإِ ْكصاماً َع ِظ ْيما‬
4. Mashdar Mimi
Mashdar mimi adalah mashdar yang terdapat Mim Zaidah
di awalnya, seperti; (tujuan) ً ‫ص‬
َ ‫م ْق‬.
َ

4
Adapun cara pembentukan mashdar mimi itu adalah:
a. Fi’il Tsulatsi dengan pola; ً ‫ َم ْف َع‬atau ً‫ َم ْف َعلَة‬seperti;
(kerusakan) ً‫س ًَة‬
َ ‫ َم ْف‬, (pembunuhan) ً َ‫َم ْقت‬
b. Apabila berasal dari fi’il ghair tsulatsi, maka mashdar
miminya mengikuti wazan fi’il mudharinya disertai
dengan penggantian huruf mudhara’ahnya dengan
huruf ‫ م‬yang di-dhammahkan dan huruf sebelum

akhirnya di-fathahkam. Seperti dari kata – ًَ ‫َد ْح َص‬


ًُ ‫ يُ َ ْح ِص‬maka mashdar miminya ‫ُم َ ْح َصجا‬
c. Fi’il di atas Tsulatsi, yaitu yang sepola dengan pola
isim maf’ul, seperti; (perkumpulan) ً ‫ ُُمْ تَ ِم‬,
(pengembalian) ً‫ُم ْ َقلِب‬

Berarti pada pola ً ‫ َم ْف َع‬itu ada tiga kemungkinan,


yaitu: Isim Zaman, Isim Makan, dan Mashdar Mimi, untuk
menentukan salah satunya, tergantung pada Siyaq al-kalam
(alur ceritanya).
5. Mashdar Shina’I
Mashdar shina’I adalah mashdar yang bersambung dengan
Ya Nisbat ( Ya yang berarti menyifati) dan diakhiri dengan ‫ت‬
untuk menunjukkan sifat padanya, seperti;
ً‫سان‬ ِ ِ ْ‫ إِن‬artinya kemanusiaan

َ ْ‫ إن‬menjadi ً‫سانيَّة‬ َ
• ً‫ إِلَه‬menjadi ً‫ إِ ًَلِيَّة‬artinya ketuhanan
• ًُ ‫ ال ِْعل‬menjadi ُ‫ ال ِْعل ِْميًَّة‬artinya keilmuan
‫ْم‬
• ً‫ ا ْْلُص‬menjadi ُ‫ ا ْْلًُِصيًَّة‬artinya kemerdekaan
6. Mashdar Sharih dan Mashdar Muawwal
a. Mashdar Sharih, ialah mashdar yang disebutkan di dalam
kalimat, seperti pada contoh-contoh di atas.
b. Mashdar Muawwal, ialah mashdar yang tidak disebutkan
tetapi dapat dipahami dari kalimat tersebut. Mashdar
Muawwal biasanya terdiri dari:

5
1) ‫ َما‬dan fi’il, contoh:
ً‫ك‬
َ ُ‫نًع َمل‬
َ ‫سص‬ ِ َ ‫نً َم‬
ً ِ‫سص‬
ُ َ‫اعملْ ًًَأىًي‬ ُ َ‫ي‬
“Pekerjaanmu mengagumkanku”.

2) ً‫ أَ ْن‬dan fi’ilnya, contoh:


ًَ َ‫أًُ ِريْ ًُ أَ ْنًأُقَابِل‬
ًَ َ‫كًأَىًأُ ِريْ ُ ً ُم َقابَلَت‬
‫ك‬
“Saya ingin bertemu denganmu.”

3) َّ ‫أ‬, isim dan khabarnya, contoh:


ً‫َن‬
ِ ‫ًاً ْمتِح‬
ً‫ًِف‬ِ ُ‫انًأى ً َ ْ فُ هًُ ََ ا ُح ه‬ َ ًِْ ‫َ ْ فُ هًُأَنَّ هًُيَ ْ َ ًُ ً ِِف‬
ًِ ‫اً ْمتِ َح‬
‫ان‬ ِ
“Tujuannya adalah bahwasanya ia ingin lulus
dalam ujian”.

C. TASHRIFAN MASHDAR
1. Tashrif Mashdar Taukid
ًَ ْ ِ‫ْيً ً–ًفَ ْعل‬
‫ْي‬ ِ ْ َ‫فًَ ًْعلً–ًفَ ًْعل‬
‫ت‬
ً ‫ْيً ً–ًفَ ْع َل‬ ِ ْ َ‫فَ ْعلَةً–ًفَ ْعلَت‬

Tashrif mashdar taukid disertai dengan dhamir muttashil


ً‫ص ُص ُ ْم‬
ْ َ‫ص ُص ُُهَاً–ًن‬
ْ َ‫ص ُصهًُ–ًن‬
ْ َ‫ن‬
‫ص ُص ُ ًَّس‬ ْ َ‫صًُص ُُهَاً–ًن‬
ْ َ‫صًُصَ اً–ًن‬ْ َ‫ن‬
‫صًُصُك ًْم‬
ًْ َ‫صًُصُك َماً–ًن‬ْ َ‫ص ُص َكً–ًن‬ْ َ‫ن‬
‫ص ُصُك ًَّس‬ ْ َ‫ص ُصُك َماً–ًن‬ْ َ‫ص ُص ِكً–ًن‬ْ َ‫ن‬
ً‫ص ُصَن‬ْ َ‫ًن‬-ً‫ى‬ْ ‫ص ِص‬ْ َ‫ن‬
2. Tashrif Mashdar Marrah
‫ت‬
ً ‫ْيً ً–ًفَ ْع َل‬ِ ْ َ‫فَ ْعلَةً–ًفَ ْعلَت‬
‫ت‬
ً ‫ض ْصَب‬
َ ً-ً‫ْي‬ ِ ْ َ‫ض ْصبَت‬
ًَ ً–ً‫ض ْصبَة‬
َ

6
‫‪3.‬‬ ‫‪Tashrif Mashdar Haiah‬‬
‫ْيً–ًفِ ْع َل ً‬
‫ت‬ ‫فِ ْعًلَةً–ًفِ ْعلَتَ ْ ِ‬
‫ات‬
‫ْس ً‬ ‫ِجلْسةً–ً ِجلْستَ ْ ِ ِ‬
‫ْيً‪ً-‬جل َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪4.‬‬ ‫‪Tashrif Mashdar Mimi‬‬
‫اع ًُ‬‫م ْفع ًً‪ًً-‬م ْفع َل ِنً‪ً-‬م َف ِ‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫ََ‬
‫انً–ًمَ ِ‬
‫اص ًُص‬ ‫صصًً‪ً-‬م ْ َ ِ‬
‫ص َص ً َ‬ ‫َم ْ َ َ‬
‫سائِ ً‬ ‫ِ‬
‫َم ْسأَلَةً–ً َم ْسأَلَتَانً‪َ ً-‬م َ‬

‫‪7‬‬
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
• Mashdar merupakan Isim yang menunjukkan kepada arti yang tidak
dikenai masa (waktu kejadian) yang merupakan urutan ketiga dalam
susunan tashrif istilahi.
• Macam-Macam Mashdar ada 6:
1) Mashdar Taukid, contohnya: ‫فَ ِ ْم ُ ًفَ ْ ما‬
2) Mashdar Marrah, contohnya: ً‫ض ْصب‬ َ ً ُ ْ‫ض َصب‬َ
3) ًِ ‫ْسةًًَالْعُلَ َم‬
Mashdar Haiah, contohnya: ‫اء‬ ِ
َ ‫َجلَ ْس ُ ًجل‬
4) Mashdar Mimi, contohnya: ً ‫ص‬ َ ‫َم ْق‬
Mashdar Sina’I, contohnya: ً‫ إِنْسان‬menjadi ً‫إِنْسانِيَّة‬
5)
َ َ
6) Mashdar Sharih dan Mashdar Muawwal, contohnya: Mashdar
Sharih seperti ditulis di atas, untuk mashdar Muawwal
contohnya: )ً‫ك‬
َ ُ‫نًع َمل‬
َ ‫ًًَ(أىًيَسص‬
ُ ْ‫اع ِمل‬ َ ‫سصِن‬
َ ‫ًم‬ ُ َ‫ي‬
• Tashrifan Mashdar:
1) Tashrifan Mashdar Taukid
ًَ ْ ِ‫ْيً ً–ًفَ ْعل‬
‫ْي‬ ِ ْ َ‫فَ عُلً–ًفَ ْعل‬
‫ت‬
ً ‫ْيً ً–ًفَ ْع َل‬ ِ ْ َ‫فَ ْعلَةً–ًفَ ْعلَت‬
2) Tashrifan Mashdar Marrah
‫ت‬
ً ‫ْيً ً–ًفَ ْع َل‬ِ ْ َ‫فَ ْعلَةً–ًفَ ْعلَت‬
‫ت‬
ً ‫ض ْصَب‬
َ ً–ً‫ْي‬ ِ ْ َ‫ض ْصبَت‬
َ ً–ً‫ض ْصبَة‬َ
3) Tashrifan Mashdar Haiah
ً ‫ْيً–ًفِ ْع َل‬
‫ت‬ ِ ْ َ‫فِ ْعلَةً–ًفِ ْعلَت‬
‫ات‬
ً ‫ْس‬ ِ ِ ْ َ‫ِجلْسةً–ً ِجلْست‬
َ ‫ْيً–ًجل‬ َ َ
4) Tashrifan Mashdar Mimi
ِ ‫ًًم ْفع َل ِنً–ًم َف‬-ً ‫م ْفع‬
ًُ ‫اع‬ َ ََ ََ
ِ َ‫انً–ًم‬
‫اص ًُص‬ ِ ‫صص‬
َ َ َ ْ ‫صصً–ً َم‬ َ ْ ‫َم‬
ً ِ‫سائ‬ ِ
َ ‫َم ْسأَلَةً–ً َم ْسأَلَتَانً–ً َم‬

8
B. SARAN
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan ketidak-sempurnaan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu sumbangan, gagasan, kritik dan
saran yang dapat menambah kelengkapan penulisan makalah ini sangat kami
harapkan dengan keterbatasan yang ada.

9
DAFTAR PUSTAKA

Zakaria, Aceng. (2018). Belajar Tashrif Sistem 40 Jam. Garut: Ibn Azka Press.
Rifa’i, Ilyas. (2021). Sharaf Ibtida’I. Bandung: CV Media Jaya Abadi.

10

Anda mungkin juga menyukai