Anda di halaman 1dari 9

ISTI’MAL MASDAR DALAM TEKS BAHASA ARAB DAN

MENERJEMAHKANNYA

Dosen Pembimbing:

Dr. Hilmi, S.Ag., M.E.d.

Disusun Oleh :

Siti Lutfiah Azizah (190202011)

Suri Maulida (190202184)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2021
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, puji syukur atas kehadirat
Allah SWT. Dimana dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis telah dapat menyelesaikan penulisan
tugas makalah tentang Isti’mal Masdar dalam teks Arab dan menerjemahkannya di dalam Qawaid
Tarjamah. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau telah membawa umatnya dari alam kebodohan kepada alam yang
berilmu penngetahuan.

Terimakasih penulis ucapkan atas doa dan dorongan dari berbagai pihak dan yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karenanya penulis membutuhkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri sendiri juga bagi orang lain.

Banda Aceh, 6 Mei 2021

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................ii

BAB 1....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................................................1

BAB II..................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

A. Pengertian Masdar.....................................................................................................................2

B. Pembagian masdar.....................................................................................................................2

C. Macam-macam Masdar..............................................................................................................2

D. Fungsi Mashdar.........................................................................................................................3

E. Cara menerjemahkan masdar di dalam teks Arab......................................................................3

PENUTUP............................................................................................................................................5

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab adalah bahasa komunikasi yang dikenal erat hubungannya dengan agama Islam.
Keberadaan Islam sebagai sebuah agama atau keyakinan dan kitab sucinya dalam bentuk bahasa Arab
menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa yang dibutuhkan oleh umat Islam dalam rangka memahami
isi kitab suci yang bentuk kalimatnya dalam bahasa Arab, dan Al-Qur’an mengandung pesan- pesan
tuhan yang dialamatkan untuk hamba-Nya sehingga menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk
mempelajari bahasa Arab .

Bahasa Arab merupakan sebuah bahasa yang memiliki banyak cabang ilmu dan diantara
cabangnya adalah ilmu sharaf yang disebut dalam istilahnya sebagai ilmu yang mempelajari tentang
perubahan struktur bangunan kata dan dalam rangkaian pembahasan ilmu sharaf terdapat tema
pembahasan tentang isim dan fiil yang disebut mashdar.

Mashdar dari segi bentuk dan fungsinya termasuk dalam kategori isim dan fiil disebut
demikian karena isim masdar cara kerjanya sama dengan fiil namun ada perbedaan dengan fiil karena
masdar merupakan kata kerja tanpa keterangan waktu. Oleh sebab itu masdar menduduki peranan
penting dalam struktur kalimat baik itu yang ada dalam Al-Qur’an maupun dalam teks lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan masdar


2. Apa itu pembagian masdar?
3. Apa itu macam-macam masdar?
4. Apa itu fungsi masdar?
5. Bagaimana cara menerjemahkan masdar ketika masuk ke dalam teks Arab

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu masdar


2. Untuk mengetahui apa saja pembagian masdar
3. Untuk mengetahui macam-macam masdar
4. Untuk mengetahui apa itu fungsi dari pada masdar
5. Untuk mengetahui bagaimana cara menerjemahkan masdar

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masdar

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, mashdar merupakan akar asal usul dari
sebuah kata dan merupakan kata kerja yang tidak memiliki keterangan waktu. Dalam bahasa
Indonesia mashdar sering disebut kata kerja yang telah mendapat imbuhan seperti: ember
adalah kata kerja lalu berubah menjadi pemberian maka kata pemberian inilah yang disebut
dengan mashdar. Sementara bila dihubungkan dengan bahasa inggris maka mashdar ini
disebut dengan gerund. Secara etimologi mashdar berarti‫ هو االصل او المرجع‬artinya ;berarti‫هو‬
‫ ما د ّل على معنى مجرد من الزمان‬emberlogy secara sedangkan” sumber atau asal“artinya isim yang
menunjukkan kata kerja yang tidak memiliki keterangan waktu. Wujud dari masdar ini
biasanya dapat dikatakan isim karena masdar tidak menunjukkan waktu, hanya menyebut
suatu perbuatan. Biasanya posisi masdar adalah sebagai nashob (objek). Jika masdar
mengalami perubahan, maka masdar bisa menjadi fi’il. Agar mudah memahami contoh
masdar dalam bahasa Indonesia adalah “pemberian” atau “peperangan” dengan kata kerjanya
‘memberi’ atau ‘berperang’. Mudahnya seperti kata kerja yang dijadikan kata benda.

B. Pembagian masdar

Masdar terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a) Masdar lafzhi
Masdar lafzhi merupakan masdar yang sama persis dengan lafazh fiilnya.
Contoh: ‫قَت َْلتُهُ قَتْاًل‬
Contoh di atas masdar lafzhinya yaitu lafadz ‫ قتال‬sebab ia mirip sekali huruf-hurufnya
degan lafadz fi’ilnya yakni lafadz ‫قَت ََل‬.

b) Masdar ma’nawi
Masdar ma’nawi merupakan madar yang menyamai fi’ilnya dalam hal artinya saja akan
َ ‫ت قُعُواد‬
tetapi lafadznya beda. Contoh: ‫ًاجلَس‬ ُ
Contoh diatas masdar ma’nawinya yaitu lafadz ‫ قُعُوادًا‬dimana lafadz ini arti/terjehannya
sama dengan lafadz ‫لس‬
َ ‫ َج‬.

C. Macam-macam Masdar

1) Masdar Ashli

2
Masdar ashli adalah masdar yang masih murni yang belum mendapat tambahan, tidak
diawali huruf mim ziyadah dan tidak terdapat huruf ya bertasydid serta tha’ marbuthah di
akhir kata, contoh: ‫فهم‬

2) Mashdar Mimi
Mashdar mimi adalah masdar yang diawali dengan mim tambabahan dan memberikan
makna masdar itu sendiri. Masdar mimi dibentuk dari fi’il stulasi dengan wazan ‫ َم ْف َع ٌل‬,
kecuali jika hruf awalnya huruf illat, maka dibentuk dengan wazan ‫ َم ْف ِع ٌل‬,
contoh: ‫ض َرايه َم ْع َرضًا‬
َ ‫ع ََر‬

3) Masdar Shina’i
Masdar shina’I adalah isim yang diberi ya’ nasab setelahnya ta’ ta’nis, untuk
menunjukkan makna masdar, contoh : ٌ‫حُرِّ يَة‬

4) Mashdar Marrah
Mashdar marrah adalah masdar yang menunjukkan kepada kejadian sesuatu sekali.
Masdar marrah berwazan ٌ‫ة‬uuuَ‫ فَ ْعل‬apabila 3 huruf, dan berwazan masdar dengan
menambahkan ta’ pada akhirnya apabila lebih dari 3 huruf. Contoh : ً‫َلت اَ ْكلَة‬
ُ ‫اَك‬

5) Mashdar Haiah
Masdar haiah adalah masdar yang menunjukkan kepada keadaan fi’il ketika terjadi isim
haiah nya berwazan ٌ‫ فِ ْعلَة‬apabila 3 huruf, dan tidak mempunyai bentuk yang baku untuk
ْ ِ‫ت إِلَ ْي ِه ن‬
َ َ‫ظ َرة‬
selain 3 huruf, contoh: ‫الحائِ ِر‬ ُ ْ‫نَظَر‬

D. Fungsi Mashdar

Masdar berperan seperti peranan fi’ilnya yang mempunyai makna lazim dan muta’adi.
Makna lazim adalah kalimat Fi’il yang sampai kepada Maf’ul (objek) dengan perantara
Huruf Jar atau perantara Huruf ta’diyah. Sedangkan muta’adi adalah kalimat fi’il yang
sampai kepada Maf’ul (objek) tanpa perantara Huruf Jar atau perantara Huruf ta’diyah
lainnya.
Dan salah satu fungsi mashdar dalam Bahasa Arab adalah sebagai penjelas asal kata, dengan
diketahuinya mashdar maka salah satu faham terhadap suatu kata dapat diminimalisir.
Adapaun fungsi khusus kata masdar tesebut dalam suatu struktur kalimat adalah sebagai
pengganti fi’il. Biasanya masdar pengganti fi’il ditambahkan kata (‫ما‬,‫ ان‬an/maa).
Bagi yang ditambahi kata ana”, maka masdar ini akan memiliki makna waktu lampau atau
masa depan. Bagi yang ditambahi kata “maa”, akan memiliki makna waktu saat ini.

3
E. Cara menerjemahkan masdar di
dalam teks Arab

Kalimat masdar tidak sedikit kita temukan didalam teks Arab atau didalam kalam
Arabiya. Dengan demikian masdar memiliki kandungan arti yang berbeda-beda tergantung
pada macam-macam masdar tesebut. Dan adapun cara menerjemahkan masdar itu dengan
mengikuti makna dari fi’il madhi, namun didalam masdar kata kerja tersebut dibendakan
sehingga bukan lagi disebut sebagai kata kerja. Dan kita lihat apa saja bentuk kata sebelum
masdar tersebut.
Contohnya :
Contohnya : ‫ضربا‬-‫يضرب‬- ‫ضرب‬
‫ضربا‬. Sebagai mashdar, yg udah menjadi kata benda yg berasal dari kata kerja yg telah
dibendakan.
‫ ضربا‬- ‫ يضرب‬- ‫ضرب‬.
Mempunyai arti telah memukul - sedang memukul - pukulan. Kata '' pukulan '' inilah
yangg disebut dengan mashdar yang mana mempunyai arti bukan kata kerja melainkan kata
benda.
Dan yang paling penting dalam menerjemahkan masdar ini ialah kita harus tau arti atau
terjemahan dari mufrodat masdar tersebut dengan demikian kita akan mudah
menerjemahkannya.

4
PENUTUP

A. Kesimpulan

Masdar secara bahasa adalah asal atau sumber, Dalam bahasa Indonesia mashdar
sering disebut kata kerja yang telah mendapat imbuhan seperti:mememberi adalah kata
kerja lalu berubah menjadi pemberian maka kata pemberian inilah yang disebut dengan
mashdar. Sementara bila dihubungkan dengan bahasa inggris maka mashdar ini disebut
dengan gerund.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini pasti ditemukan banyak kesalahan dan kekhilafan, maka
dari itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang baik atas kekurangan makalah
ini. Dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hamlawiy. 1986. Syazza al-‘rf fi fanni al-Sharf. Beirut: Dar al-Qalam
Amil Badi’ Ya’qub. 1985. Mausu’ah wa al-Sharfi wa al-I’rab. Beirut: Maktabah al-
Anwar.

Anda mungkin juga menyukai