No. Soal
1. ”Tenggelamnya KMP Gurita”
Kasus tenggelamnya Kapal Feri KMP Gurita milik Dirjen Perhubungan Darat pada Januari 1996. Pada
saat kejadian Kapal Feri KMP Gurita mengangkut 378 penumpang yang sebagian besar adalah warga
kota Sabang yang mudik untuk menyambut tradisi menjelang puasa. Kapal tersebut memiliki
kapasitas 210 orang, namun ternyata jumlah penumpang pada saat itu 378 orang, itupun diperparah
dengan muatan barang yang mencapai 50 ton. Ironisnya operator pelabuhan yang mengetahui hal ini
tetap memberikan ijin berlayar dengan asumsi pengguna jasa dapat sampai ke tempat tujuan sesuai
dengan jadwal yang ditentukan dan tidak terlambat. Ternyata kapal tersebut tenggelam, lokasi
kejadiannya sekitar 5-6 mil laut dari perairan Teluk Balohan kota Sabang
Pertanyaannya:
Analisis keputusan operator pelabuhan benar atau salah dalam memberikan ijin berlayar dalam hukum
perlindungan konsumen!
2. Berdasarkan iklan yang terdapat di media online detik dan Kompas, suatu pabrikan otomotif
mengeluarkan merek kendaraan terbarunya ke khalayak umum melalui iklan media online untuk
menarik minat para konsumen dengan memblow up keunggulan mobil tersebut terkait konsumsi bbm
untuk jarak tempuh 21,8 km cukup dengan 1 liter bensin saja. Informasi serupa terdapat di brosur
kendaraan tersebut. Melihat keunggulan kendaraan tersebut yang sangat irit bbm Maya berkeyakinan
membeli satu unit untuk dipakai sehari-hari. Setelah 1 (satu) minggu dipakai oleh Maya ternyata
konsumsi bbm kendaraan yang ia beli tersebut sangat tidak sesuai dengan iklannya, setelah dicoba
sendiri oleh maya 1 liter hanya bisa menempuh10 km saja, perbandingannya sangat jauh dari harapan
Maya pada waktu membeli kendaraan tersebut,
Pertanyaannya:
Dalam contoh kasus di atas bagaimana bentuk penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan!
Uraikan jawaban Anda
1 dari 2
HKUM4312
Pertanyaannya:
Sudah tepatkah putusan BPSK dalam kasus di atas dalam melaksanakan tugasnya untuk
menyelesaikan sengketa konsumen
2 dari 2