Anda di halaman 1dari 11

HUKUM MAD

Dosen Pengampu: Syarifah H.R. Dg. Tujuh M.A

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah Tahsinul Qiroah

Disusun Oleh:
1. Selriyana Septia
2. Rofi’ah
3. Sandra Jopi Alpino

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ISTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Hukum
Mad”, yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajari Pengertian Mad dan Macam-macam Mad menurut hukumnya.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis
buat kurang tepat. Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh
rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Bangka , September 2019


Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 2

A. Pengertian Mad ....................................................................................... 2

B. Macam-macam Mad ............................................................................... 2

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 7

Kesimpulan ..................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang segala hukumnya bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah. Kitab Al-Qur’an merupakan kitab suci sekaligus pedoman hidup umat islam
diseluruh dunia. Dalam al-Qur’an telah diatur seluruh persoalan hidup manusia, bahkan
al-Qur’an memiliki gaya bahasa yang sangat indah, karna itu sebagai seorang muslim
sudah sepantasnya kita mengetahui hokum bacaan dalam membaca al-Qur’an. Dalam
pembahasan berikut ini pemakalah akan membahas tentang ahkamul mad yaitu hokum-
hukum yang berkenaan dengan panjang bacaan dalam membaca al-Qur’an.
Al-quran sebagai kitab suci rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam yang
di dalamnya mengandungberbagai macam ilmu,hukum, teologi, sosial dan sebagainya.
Untuk itu perlu mengetahui dan memahami perbedaan bacaan al-qur’an serta
implikasinya terhadap makna dan lafal itu sendiri.
Al-qur’an dipelajari untuk memahami makna atau pesan di balik teks, maka
untuk mendapatkan makna yang sesuai dengan al-qur’an perlu memahami qira’at dan
cara membaca al-qur’an dengan benar, cara membaca al-qur’an dengan baik dan benar
bisa dipelajari dengan ilmu tajwid hukum bacaan mad dan waqaf.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mad?
2. Apa saja macam-macam mad hukumnya?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mad
Arti mad menurut bahasa adalah tambahan. Sedangkan menurut istilah adalah
memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf mad.1

ِّ ‫ْال َمدُ َُو‬


ُ‫الزياَدَة‬
Memanjangkan dan menambahkan
ْ ‫ف‬
ُ‫ُال َم ِّد‬ ِّ ‫ُم ْنُ َح ْر‬ َّ ‫طالَةُال‬
ِّ ٍ‫ص ْوتُِّ ِّب َح ْرف‬ َ ‫ِّإ‬
Memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-hhuruf mad (ashli)
Huruf Madd seperti yang dimaksudkan dalam definisi diatas yaitu (alif) ‫ا‬,
(wawu) ‫و‬, (ya’) ‫ي‬. Ketiga huruf ini merupakan huruf-huruf dasar bagi pembicaraan
lebih lanjut tentang hukum madd.2

B. Macam-Macam Mad
Mad terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

ْ َ ‫) ْال َمدُاأل‬
1. Mad Ashli (‫ص ِّلى‬

ْ adalah
َّ ‫)ال َمد‬
Madd Ashli dikenal pula dengan istilah Madd Thabi’i (ُ‫ُالطبِّ ِّعي‬

karena mad ini cikal bakalnya perpanjangannya bunyi yang dilambangkan dengan
huruf-huruf mad, yaitu (alif) ‫ا‬, (wawu) ‫و‬, (ya’). Adapun kaidah umum madd Ashli itu
adalah sebagai berikut : 3

1
Abdul Aziz Abdur Rauf, Pedoman Dauroh Al-Qur’an, Markaz Al-Qur’an, Kalisari Pasar
Rebo, 2011, hlm. 75.
2
Acep lim Abdurahim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Diponegoro, Bandung, 2003,
hlm.135
3
Abdul Aziz Abdur Rauf, Pedoman Dauroh Al-Qur’an, Markaz Al-Qur’an…, hlm. 80.

2
a. Jika suatu huruf yang bertanda fathah bertemu atau diikuti oleh huruf alif mati,
serta tidak diikuti oleh huruf mati atau huruf bertanda tasydid lain, maka huruf

ُ ‫أ َ َرا‬
tersebut dibaca panjang 2 harakat atau dua ketukan. Contoh : َ ‫د‬

b. Jika suatu huruf yang bertannda kasrah bertemu atau diikuti oleh huhruf ya’

mati maka huruf tersebut dibaca panjang dua harakat. Contoh : ‫حيْم‬
ِّ ‫َر‬
c. Jika suatu huruf berharakat dhammah bertemu atau diikuti oleh wawu mati

maka dibaaca panjang dua harakat. Contoh : ُُ‫َيص ْوم‬

ِّ ‫ْالفَ ْر‬
2. Mad Far’i (ُ‫عي‬ ُ‫) ْال َمد‬
Mad Far’I (cabang) merupakan kelanjutan dari Madd Thabi’i. menurut para ahli
Mad Far’I ada 13 cabang.4
a) Mad Badal
Mad badal yaitu setiap hamzah yang dipanjangkan dua harakat sebagai
pengganti hamzah yang terhilangkan.

Contoh: ُ‫م‬
َُ َ‫آد‬ ُ‫اَأَدَ َُم‬
b) Mad Iwadh
Mad iwadh yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf pada huruf yang
berakhiran fathah tain.

َ ًُ‫َعلًيْما‬
Contoh: ً ‫ح ِّكيْمُا‬

c) Mad Tamkin
Yaitu mad yang terdapat pada huruf ya bertasyid bertemu dengan ya
mati.

Contoh: ُ‫َوإذَاُح ِّييت ْم‬

4
Ismail Tekan. Tajwid Al-Qur’anul Karim. (Jakarta: Pustaka Alhusna Baru, 2006), hal. 67.

3
d) Mad Wajib Muttasil
Yang dimaksud mad wajib muttasil adalah huruf mad thabi’i (‫)يوا‬
bertemu atau diikuti oleh hamzah ‫ ء‬dalam satu kata. Kadar panjangnya adalah
dua setengah alif atau lima harakat. Biasanya huruf mad disitu dilengkapi
dengan tanda baris seperti alis (~).

Contoh: ‫َمآلئِّ َكة‬


e) Mad Jaiz Munfashil
Mad jaiz munfashil dilakukan apabila huruf mad thabi’i (‫ )يوا‬yang
terdapat pada sebuah kata bertemu atau diikuti oleh hamzah ‫ ء‬yang terdapat
pada kata lain berikutnya. Kadar mad atau panjang bunyinya ada tiga macam,
yaitu:
1) Satu alif (dua harakat) ketika membaca cepat.
2) Dua alif (empat harakat) ketika membaca sedang.
3) Dua setengah alif (lima harakat) ketika membaca tartil.5

Contoh : ‫هإِّنَّآُأ َ ْنزَ ْلنا‬


f) Mad Shilah Thawilah
Mad shilah thawilah yaitu ha dhomir yang bertemu dengan hamzah
yang dibaca panjang empat atau lima harakat ketika washal, dan berubah
menjadi mati ketika waqaf.

Contoh: ُُُِّ ‫ع ْندَهُ ِّإالَّبِّإ ِّ ْذ ِّنه‬


ِّ ُ‫َي ْشفَع‬
g) Mad Shilah Qhasirah
Mad shilah qhasirah panjangnya satu alif atau dua harakat pada ha
dhomir yang biasanya ditandai dengan baris depan terbalik ‫ ه‬atau baris berdiri
di bawah yang didahului oleh huruf yang bertanda baris fathah atau kasrah ُ‫ه‬

ْ َ ‫ُا‬،‫َمالَه‬
Contoh : ،ُ‫هُِّله‬

5
Abdul Khair, Al-Qur’an dan Ilmu Tajwid, Rineka Cipta, Jakarta, 2012, hlm. 84-85.

4
h) Mad Aridh Lissukun
Mad aridh lissukun dilakukan apabila huruf mad thabi’i bertemu atau
diikuti oleh sebuah huruf hidup di dalam sebuah kata serta membacanya di
waqafkan. Kadar mad dan panjang bunyinya ada tiga macam, yaitu:
1) 1 alif (2 harakat) ketika membaca cepat
2) 2 alif (4 harakat) ketika membaca sedang
3) 3 alif (6 harakat) ketika membaca biasa

contoh: ُ َُ ٓ ‫ش ِّديْد ْالعقا‬


ُْ ‫ب‬ َ ُ، ٓ‫ُالديْن‬
ِّ ‫مٰ ِّل ِّكُ َي ْو ِّم‬
i) Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Mad lazim mutsaqqal harfi (lazim juga disebut mad lazim harfi
musyba’) adalah pemanjangan bunyi (mad) yang dilakukan terhadap huruf-
huruf yang terdapat pada permulaan surah atau yang lazim disebut ayat
mutasyabihat. Yang termasuk mad lazim mutsaqqal harfi ini ada delapan

huruf yaitu ‫ُن‬،‫ُق‬،‫ُص‬،‫ُع‬،‫ُس‬،‫ُل‬،‫ُك‬،‫م‬. Kadar mad nya adalah 3 alif


atau 6 harakat. Biasanya di atas huruf itu diberi alis; melafalkannya seperti
mengucapkan huruf-huruf hijaiyah.
ٰ ٓ‫ُ ٓعسِّق‬،‫س‬
ٓ ‫ُحٰ ٓم‬،‫ُط ٓس ٓم‬،
Contoh: ُٓ‫ُق‬، ٓ‫ُن‬،‫ُص‬، ٰ ‫ص‬
ٓ ‫ُي‬، ٓ ‫ُكِّهٰ ٓي ٓع‬،‫ا ٓل ٓم‬
j) Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad lazim mukhaffaf harfi (lazim juga disebut mad lazim mutsabba’
harfi) adalah pemanjangan bunyi huruf yang dilakukan terhadap huruf-huruf
yang terdapat pada permulaan ayat (mad lazim mutsaqqal harfi), tetapi
panjangnya hanya satu alif atau dua harakat. Yang termasuk mad lazim

mukhaffaf harfi ini adalah huruf-huruf ‫ ُر‬،‫ ُهـ‬،‫ ُط‬،‫ ُي‬،‫ح‬. Huruf-huruf
tersebut biasanya diberi tanda baris berdiri diatasnya.

Contoh: ‫ر‬ ٰ ‫س‬


ُٓ ‫ُا ٓل‬،‫ُط ٰه‬، ٰ ‫حٰ ٓم‬
ٓ ‫ُي‬،

5
k) Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi
Mad lazim mutsaqqal kalimi adalah pemanjangan bunyi yang dilakukan
apabila ada mad thabi’i yang beertemu dengan huruf bertanda tasydid dalam
sebuah kata, kadar madnya adalah 3 alif atau 6 harakat.

Contoh: ٍُ‫نُدَآبَّة‬
ْ ‫ام‬ َ َ‫ضا ٓ ِّليْن‬
ِّ ‫ُو َم‬، َّ ‫َو َالال‬
l) Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi
Mad lazim mukhaffaf kalimi adalah sebuah mad badal yang bertemu
dengan huruf mati dalam sebuah kata. Kadar madnya adalah 3 alif atau 6
harakat. Mad ini hanya terdapat pada surah Yunus ayat 51 dan 91 yaitu

َُ‫َءآ ْل ٰئنَُُ َوقَ ُْدُك ْنت ُْمُ ِّبِّۦهُت َ ْست َ ْع ِّجلون‬


َُ‫تُ ِّمنَُُ ْالم ْف ِّسدِّين‬
َُ ‫ْتُقَبْلُُ َوك ْن‬ َ ‫َءآ ْل ٰئنَُُ َوقَ ُْدُ َع‬
َُ ‫صي‬
m) Mad Layyin
Mad layyin terjadi apabila suatu huruf yang bertanda baris fathah
bertemu atau diikuti oleh huruf ‫ ي‬sukun atau ‫ و‬sukum ketika dibaca waqaf.
Kadar madnya ada tiga macam, yaitu
1) 1 alif (2 harakat) ketika membaca cepat
2) 2 alif (4 harakat) ketika membaca sedang
3) 3 alif (6 harakat) ketika membaca tartil

ُْ ‫َو َءا َمنَه ُْمُ ِّم‬


Contoh: ٍُ‫نُخ َْوف‬

n) Mad Farq
Mad farq adalah mad badal yang diikuti oleh huruf bertanda tasydid.
Kadar madnya 3 alif dan panjang bunyinya 6 harakat. Disebut mad farq,
karena dengan mad tersebut dapat dibedakan antara kalimat tanya (istifham)
dengan kalimat berita. Farq atau farqu artinya ‘beda’.6

6
Mufhan. Pelajaran tajwid Praktis. (Jakarta: Sandro Jaya, 2005), hal. 110-111.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mad menurut bahasa artinya panjang. Sedangkan menurut ilmu tajwid mad
adalah memanjangkan bunyi huruf hijaiyah karena adanya sebab-sebab tertentu. Yaitu
huruf yang berharakat fathah dan bertemu dengan huruf alif, huruf yang berharakat
dhammah dan bertemu dengan huruf wawu sukun, dan huruf berharakat kasrah dan
bertemu dengan huruf ya’ sukun.
Menurut bahasa waqaf artinya berhenti. Sedangkan menurut ilmu tajwid waqaf
adalah bagaimana cara membunyikan kalimat ketika berhenti, atau berhenti sebentar
memutus suara untuk bernafas, pada akhir kata atau pada akhir kalimat.

B. Saran
Saran yang mampu diberikan penulis yaitu hendaknya setiap hukum-hukum
bacaan pada al-qur’an ditaati sesui dengan ketentuan atau hukum ilmu tajwid,
mengetahui hukum bacaan mad dan waqaf. Sehingga mankna ada arti yang terkandung
di dalam al-qur’an sesuai dengan wahyu yang telah Allah turunkan kepada baginda
Rasulullah SAW.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Abdur Rauf, Pedoman Dauroh Al-Qur’an, Markaz Al-Qur’an, Kalisari
Pasar Rebo, 2011.

Abdul Khair, Al-Qur’an dan Ilmu Tajwid, Rineka Cipta, Jakarta, 2012.
Acep lim Abdurahim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Diponegoro, Bandung, 2003.

Ismail Tekan. Tajwid Al-Qur’anul Karim. (Jakarta: Pustaka Alhusna Baru, 2006).

Mufhan. Pelajaran tajwid Praktis. (Jakarta: Sandro Jaya, 2005).

Anda mungkin juga menyukai