MAD ASHLI/ THOBI’I, MAD FAR’I, MAD BADAL DAN MAD ‘IWADL
DOSEN PENGAMPU
HUSNUL KHOTIMAH, M.Pd.
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
DEDI HERLIYANSYAH (2281131882)
IRAWAN (2281131878)
HERI ANDRIYAN (2281131856)
ETNA SAHILAH (2281131872)
SYAMSI SUBUH (2281131869)
KATA PENGANTAR
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
A. KESIMPULAN ............................................................................................. 4
B. SARAN ........................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu tajwid merupakan sebuah ilmu yang benar benar penting untuk
dipelajari,hal ini dilakukan agar bacaan yang umat islam sama dengan yang di baca
oleh nabi Muhammad Shallallahu’alaihi’wasallam.
Diantara bagian dari pada ilmu tajwid itu sendiri adalah mad asli dan mad
far’I.hukum bacaan ini memang sekilas terlihat mudah sehingga banyak di kalangan
orang islam yang tidak menyempurnakan dan bahkan meninggalkan hokum bacaan
mad asli dan mad far’I serta pembagiannya ini.hal ini terjadi karena telah terbiasa
mulai dari kanak-kanak,dan ketika dewasa kurang memiliki motivasi dalam belajar
tahsin al-qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mad?
2. Apa yang dimaksud dengan Mad Ashli/ Thobi’i, Mad Far’i, Mad Badal,
dan Mad ‘Iwad
3. Bagaimana cara membaca Mad Ashli/ Thobi’i, Mad Badal, dan Mad ‘Iwad
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mad.
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Mad Ashli/ Thobi’i, Mad
Far’i, Mad Badal, dan Mad ‘Iwad
3. Untuk mengetahui bagaimana cara membaca Mad Ashli/ Thobi’i, Mad
Badal, dan Mad ‘Iwad
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mad
Arti mad menurut bahasa adalah tambahan. Sedangkan menurut istilah
adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf mad.1
ْ ف
ُُال َم ِّد ِ ْفُ ِم ْنُ َحر ِ إِطَالَةُالص َّْو
ٍ ْتُبِ َحر
Memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-hhuruf mad (ashli)
Huruf Madd seperti yang dimaksudkan dalam definisi diatas yaitu (alif) ا,
(wawu) و, (ya’) ي. Ketiga huruf ini merupakan huruf-huruf dasar bagi pembicaraan
lebih lanjut tentang hukum madd.2
B. Macam-Macam Mad
Mad terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Madd Ashli dikenal pula dengan istilah Madd Thabi’i (ُ)ا ْل َمد ُالطَّ ِب ِعي
adalah karena mad ini cikal bakalnya perpanjangannya bunyi yang dilambangkan
dengan huruf-huruf mad, yaitu (alif) ا, (wawu) و, (ya’). Adapun kaidah umum madd
Ashli itu adalah sebagai berikut :
a. Jika suatu huruf yang bertanda fathah bertemu atau diikuti oleh huruf alif
mati, serta tidak diikuti oleh huruf mati atau huruf bertanda tasydid lain,
1
Abdul Aziz Abdur Rauf, Alhafizh, LC. Pedoman Dauroh Al-Qur’an, Markaz Al-Qur’an, Kalisari
Pasar Rebo, hlm. 91.
2
Acep lim Abdurahim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Diponegoro, Bandung, hlm.135
2
maka huruf tersebut dibaca panjang 2 harakat atau dua ketukan. Contoh :
ya’ mati maka huruf tersebut dibaca panjang dua harakat. Contoh : حيْم
ِ َر
c. Jika suatu huruf berharakat dhammah bertemu atau diikuti oleh wawu mati
ِ ْْالفَر
2. Mad Far’i (ُعي ُ) ْال َم ْد
Mad Far’I (cabang) merupakan kelanjutan dari Madd Thabi’i. menurut para
ahli Mad Far’I ada 13 cabang. Akan tetapi di makalah ini kami hanya membahas
tentang mad badal dan mad Iwadl
a) Mad Badal
Mad badal yaitu setiap hamzah yang dipanjangkan dua harakat
sebagai pengganti hamzah yang terhilangkan.
Contoh: ُم
َُ آ َد ُاَأَ َد َُم
b) Mad Iwadh
Mad iwadh yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf pada huruf yang
berakhiran fathah tain.
Contoh:, ً كيْمُا
ِ َعلُِيْماًُ َح
3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mad asli dan mad far’I merupakan salah satu dari pembahasan ilmu tajwid
yang dimana pula mad asli dan mad far’I itu memiliki pengertian yang hampir sama
tapi konteks nya berbeda.
Misalnya mad asli ialah panjang, sedangkan mad far’I adalah
memanjangkan dan yang dimana pula mad asli itu mengikuti aturan-aturan
sedangkan mad far’I sebabnya.
Cara Membaca mad asli panjangnya 1 alif atau 2 harakat, sedangkan mad
far’I cara membacanya bila di hadapannya terdapat huruf hamzah yang berbaris
hidup, atau huruf lainnya yang berbaris sukun (mati) atau huruf sesudahnya itu
bertasydid.
B. SARAN
Saran yang mampu diberikan penulis yaitu hendaknya setiap hukum-hukum
bacaan pada Al-Qur’an ditaati sesuai dengan ketentuan atau hukum ilmu tajwid,
mengetahui hukum bacaan mad asli dan mad Far’i. Sehingga mankna dan arti yang
terkandung di dalam Al-Qur’an sesuai dengan wahyu yang telah Allah turunkan
kepada baginda Rasulullah SAW.
4
DAFTAR PUSTAKA