Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ADAD WA MA'DUD

Mata Kuliah: Bahasa Arab

Dosen Pengajar: M. Sandri Ansari, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 7

Nur Chalesa Fitriani (2023110931)

Suwaibatul Aslamiah (2023110936)

Adisti Anisa (2023110937)

Muhammad Naufal Rinaldi (2023110965)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

DARUL ULUM KANDANGAN

TAHUN 2023/2024M

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat
Islam, iman, dan ihsan serta Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman
terang-benderang, juga sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman, sehingga
dapat terselesaikannya makalah kami yang berjudul “Adad Wa Ma'dud”. Untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Ulumul Qur’an dari Bapak M. Sandri Ansari,
M.Pd

Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
turut serta dalam penyusunan makalah ini. Tentu saja tidak maksimal bila tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penulis, kami memahami bahwa
makalah penelitian ini masih memiliki kekurangan baik dalam persiapan
penyusunan maupun tata bahasa.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
penyempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah yang kami susun dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi para pembaca.

Kandangan, 30 Oktober 2023

Kelompok 7

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................2

BAB I.............................................................................................................................3

PENDAHULUAN.........................................................................................................3

A. Latar Belakang....................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...............................................................................................3

C. Tujuan.................................................................................................................3

BAB II............................................................................................................................4

PEMBAHASAN............................................................................................................4

A. Definisi Adad Wa Ma'dud..................................................................................4

B. Jenis-jenis Adad Wa Ma'dud..............................................................................4

BAB III ........................................................................................................................9

PENUTUP.....................................................................................................................9

A. Kesimpulan ........................................................................................................9

B. Saran ..................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab adalah bahasa Islam, bahasa al-Qur’an, bahasa sunnah dan bahasa
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu mempelajari Bahasa Arab tujuannya adalh untuk
dapat memahami Al-Qur’an dan as-Sunnah serta kitab-kitab pengetahuan yang
berbahasa Arab secara baik dan benar

Mempelajari Bahasa Arab tidaklah sama-sama seperti mempelajari bahas-bahasa


lain seperti bahas Indonesia, bahasa Inggris dan sebagainya. Berbagai macam ilmu-
ilmu yang dipelajari dalam Bahasa Arab. Akan tetapi yang menjadi dasarnya adalah
diperlukan memahami tata bahasa Arabnya dahulu, yaitu mampu menguasai Ilmu
Nahwu dan Sharaf sehingga memudahkan dalam mempelajari ilmu-ilmu yang
lainnya.

Dalam makalah yang singkat ini kami mencoba untuk menjabarkan ‘Adad sebagai
salah satu objek kajian dalam Ilmu Bayan yang menjadi salah satu dari ketiga Ilmu
Balaghah atau lebih dikenal Semantik Arab.

B. Rumusan Masalah

1) Definisi Adad Wa Ma'dud

2) Jenis jenis Adad Wa Ma'dud

C. Tujuan

3
Tujuan makalah ini kami buat agar para pembaca mengetahui tentang Adad Wa
Ma'dud beserta pengertian, serta jenis jenisnya. Dan agar kita dapat mengetahui dan
memahaminya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Adad wa Ma'dud


Ditinjau dari segi kata, lafadz ‫دد‬EE‫ الع‬secara etimologi berarti hitungan bilangan.
Sedangkan ‫ المعدود‬memiliki arti sesuatu yang dihitung.1

Jadi 'Adad adalah sesuatu yang menunjukkan bilangan, satu, dua, tiga dan
seterusnya. Sedangkan Ma'dud adalah yang menunjukkan “sesuatu” yang terhitung.
Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Syauqi Dhaoyf , bahwa 'Adad adalah
setiap kata benda atau kata sifat yang menunjukkan jumlah sesuatu, atau yang
menunjukkan sebuah urutan.2

Ada 2 rumus yang berlaku dalam penyusunan ‘adad ma’dud:

1. Jenis ‘adad sama dengan jenis ma’dud: Jika ma’dud mudzakkar maka ‘adad
mudzakkar, jika ma’dud mu’annats maka ‘adad mu’annats. Rumus ini berlaku pada
bilangan 1 & 2

2. Jenis ‘adad merupakan kebalikan dari jenis ma’dud: Ma’dud mudzakkar maka
‘adad mu’annats, ma’dud mu’annats maka ‘adad mudzakkar. Rumus ini berlaku pada
bilangan selain 1 & 2

B. Jenis-jenis Adad Wa Ma'dud

Secara garis besar, ‫ العدد‬terbagi menjadi dua, yaitu :

A. Adad Asli (‫ )العدد االصلي‬ialah bilangan yang menunjukkan banyaknya sesuatu.

1 https://rezaervani.com/2018/12/25/aturan-adad-madud-dalam-bahasa-arab/
2 http://elvatriana.blogspot.com/2016/05/makalah-study-teks-pai-adad-dan-madud.html?m=1

4
B. Adad Tartib (‫ )العدد الترتيبى‬Ialah bilangan yang menunjukkan urutan.3

Dalam pelajaran kaidah-kaidah 'Adad dan Ma'dud, biasanya 'Adad dibedakan


kedalam beberapa bagian , yaitu 'Adad idhafah, 'Adad murokkab, 'Adad ‘Ataf
ma’thuf, dan 'Adad ‘uqud. Adapun kaidah-kaidahnya sebagai berikut:

1. Adad Idhafah

Yang dimaksud 'Adad idhafah adalah bilangan yang dimulai dari angka 3-10. Jika
'adad –'adad tersebut disambungkan atau dimudhafkan dengan suatu isim, maka akan
memiliki kaidah-kaidah tertentu, sebagai contohnya adalah sebagai berikut:

‫ ثالثة أقالم‬, ‫ثالثة رجال‬

‫ ثالث أيد‬, ‫ثالث نساء‬

Dari contoh pertama dan kedua tersebut bisa kita lihat, bahwa kedua 'Adad tersebut,
yakni kata ‫ ثالثة‬dan ‫ ثالث‬dibentuk dengan jenis yang berbeda, contoh yang pertama
menggunakan ta’ marbuthah ( mu’annast ), dan ma’dudnya berasal dari isim
mudzakkar ( ‫ أقالم‬, ‫ال‬EE‫) رج‬, sedangkan contoh yang kedua tidak menggunakan ta’
marbuthah ( mudzakkar ), dan ma’dudnya berasal dari isim mu’annats ( ‫ أيد‬, ‫)نساء‬,
selain itu ma'dud kedua contoh tersebut dalam bentuk jama’ , dan dibaca jar . Maka
dapat kita simpulkan paling tidak ada tiga kaidah yang bisa kita ketahui, yaitu :

a. Antara 'adad dan ma'dud dalam 'adad idahafah selalu berlawanan dalam hal
mudzakkar dan mu’annats

b. Ma'dud dalam 'adad idhafah harus selalu dibentuk menjadi isim jama’ dan selalu
dibaca jar

c. Ketika melihat ma'dud apakah mudzakkar atau mu'annast , hendaklah dilihat ketika
mufradnya, contoh kata ‫ جنيهات‬bukanlah mu'annast, tapi kita anggap mudzakkar, sebab
mufradnya adalah ‫ جنيه‬, jadi bukan ‫ ثالث جنيهات‬tapi yang benar adalah ‫ ثالثة جنيهات‬.

d. Sedangkan untuk bilangan 1 dan 2 , selamanya harus sesuai dengan ma’dud dalam
hal mudzakkar dan mu’annats, contoh : ‫ إمراتان اثنتان‬, ‫ رجالن اثنان‬, ‫ إمرأة واحدة‬, ‫رجل واحد‬.
Jadi, untuk bilangan 1 (satu ) yakni ‫ واحد‬, mu'annastnya adalah ‫دة‬EE‫ واح‬, sedangkan

3https://rezaervani.com/2018/12/25/aturan-adad-madud-dalam-bahasa-arab/

5
bilangan 2 ( dua ), yakni ‫ان‬EE‫ اثن‬untuk mudzakkar , dan ‫ان‬EE‫ اثنت‬untuk mu'annats, dan
keduanya jika harus dibaca rafa’ , sedangkan jika dibaca nasab dan jar , ‫ ( اثنين‬untuk
mudzakkar ) dan ‫ ( اثنتين‬untuk mu'annast ).

2. Adad Murokkab

Adad murokkab dimulai dari bilangan 11–19. Tarkib ini pun memiliki aturan-
aturannya sendiri, kita ikuti dulu contoh berikut ini :

‫مكثنا فى اإلسكندرية أربعة عشر يوما وخمس عشرة ليل‬

Kata ‫ر‬EE‫ة عش‬EE‫ أربع‬dan kata ‫رة‬EE‫ خمس عش‬tersusun dengan pola yang berbeda dalam hal
mudzakkar dan mu’annastnya, padahal keduanya sama-sama masuk kategori ‘adad
murokkab , hal ini karena masing-masing memilki ma’dud yg berbeda, yakni pola
pertama ( ‫ ) يوما‬mudzakkar, sedangkan pola kedua ma’dudnya ( ‫ة‬E‫ ) ليل‬mu’annats .
demikian juga terjadi pada puluhannya, yaitu ‫ عشر‬dan ‫ عشرة‬. Maka aturan-aturan itu
bisa kita simpulkan sebagaiberikut :

a. Satuan selalu berlawanan dengan ma’dud, yakni jika ma’dudnya mudzakkar maka
satuannya menggunakan ta’ marbuthah, sebaliknya jika, jika ma’dudnya mu’annasts,
maka satuannya tanpa ta’ marbuthah.

b. Berdeda dengan satuannya, puluhan selalu sesuai dengan ma’dudnya dalam hal
mudzakkar dan mu’annats .

c. Ma’dud selalu mufrod dan dibaca nasab , karena tamyiz.

3. Adad ‘Athaf Ma’thuf

Adad ini dimulai dari 21-99, selain 20, 30, 40 - 90. contoh :

‫جاء تسع وتسعون تلميذة‬

‫عالج الطبيب خمسة وعشرين مريضا‬

Tidak berbeda dengan ‘adad yang sebelumnya, bahwa satuannya selalu bertentangan
dengan ma’dud. Yang membedakan dengan ‘adad murokkab adalah terdapatnya ‫واو‬

6
‫ العطف‬yang berada diantara satuan dan puluhan. Untuk puluhannya kita lihat contoh
yang pertama dibaca rafa’, sedang contoh yang kedua dibaca nasab, ini karena
puluhan tersebut i’rabnya mengikuti i’rab satuan. Artinya jika satuannya dibaca rafa’ ,
maka puluhan juga dibaca rafa’ , demikian juga jika satuannya di baca nasab / jar ,
maka puluhan juga dibaca nasab / jar . Jadi kaidah-kaidah yang bisa kita tarik adalah :

a. Sama seperti ‘adad sebelumnya, bahwa satuan selalu berlawanan dengan


ma’dudnya dalam hal mudzakkar dan mu'annats

b. ‘I’rabnya “puluhan” senantiasa mengikuti “satuan” ( hukum athaf dan ma’thuf ),


sedangkan ‘i’rabnya satuan tergantung kedudukannya dalam kalimat, artinya jika
satuan tersebut menjadi fa’il misalnya, maka harus dibaca rafa’, jika menjadi maf’ul
bih, maka harus dibaca nasab.

c. Ma’dud senantiasa dibaca mufrad nasab.

4. ‘Adad ‘Uqud

‘Adad ini berupa puluhan, mulai dari 20, 30, 40, 50 - 90. Sebelum kita lihat aturan-
aturannya kita lihat dahulu contohnya :

‫وواعدنا موسى ثالثين ليلة‬

‫فى القاعة عشرون طالب وثالثون طالبة‬

Puluhan-puluhan yang ada dalam kedua contoh tersebut , dibaca berbeda, contoh yang
pertama puluhan dibaca nasab , sedang contoh yang kedua puluhan dibaca rafa’, hal
ini karena masing-masing puluhan tersebut menempati kedudukan yang berbeda
dalam kalimat. Pada ma’dud kita lihat dalam bentuk mufrad dan dibaca nasab. Maka
kaidahnya adalah :

a. Pada puluhan berlaku hukum jama’ mudzakkar salim dalam hal ‘I’rabnya, yakni
jika harus dibaca rafa’ , maka menggunakan tanda ) ‫ون ( ثالثون‬, tapi jika harus dibaca
nasab / jar, maka tandanya adalah ) ‫ين ( ثالثين‬. Sedangkan cara menentukan i’rabnya,
tergantung kedudukannya dalam kalimat.

7
b. Ma’dud selamanya berupa isim mufrad dan dibaca nasab.4

B. Adad Tartibi

Adad tartibi adalah isim adad yang menunjukan tingkatan dan menunjukan wazan
fa`ilun. Adad tartibi harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut:

1. Adad tartibi mengikuti isim fa`il. Kecuali pada bilangan satu.

2. Adad ma`dud-nya disesuaikan muannas muzakkar-nya.

Contoh: ‫الدرس الثالث‬

3. Bilangan 1-9 i`rab-nya sesuai kededudukannya.

Contoh : ‫جاء القوج السابع‬

4. Bilangan 11-19 harus mabni fathah.

Contoh: ‫الساعة الحادية عشرة‬

5. Bilangan puluhan 20-30-40-50-60-70-80-90 tidak ada pengaruh muanas dan


mudzakarnya. Namun pada i`rabnya sesuai dengan kedudukannya. Untuk i`rab rofa`
ditandai dengan ( ‫ ) و‬untuk i`rab nashab dan jer ditandai dengan (‫ )ي‬.

Contoh : ‫ عشرون – اربعون‬untuk rofa`

‫عشرين – اربعين‬ untuk nashab dan jer.

6. Untuk bilangan ratusan dan ribuan i`rabnya sesuai dengan kedudukan.5

Hukum adad yang mengikuti wazan “ ‫”َفاِع ٌل‬/Adad Tartibi (urutan): Jika adad
mengikuti wazan “‫ل‬EE‫ ”فاع‬maka menyesuaikan ma’dud dalam hal mudzakkar dan
muannatsnya, baik mufrod (satuan) maupun murokkab (belasan).

Adapun kedudukan adad ma’dud di sini adalah adad sebagai na’at ( ‫ )َنْع ٌت‬dan
ma’dudnya sebagai man’ut ( ‫)َم ْنُعْو ٌت‬, sehingga adad harus mengikuti i’rob ma’dudnya.

‫ الَّص ْفَح ُة اْلَع اِشَر ُة‬: Halaman ke-10

4 http://elvatriana.blogspot.com/2016/05/makalah-study-teks-pai-adad-dan-madud.html?m=1

5 https://rezaervani.com/2020/04/22/aturan-adad-at-tartibi/

8
‫ اْلَباُب الًّر اِبَع َع َش َر‬: Bab ke-14 Hukum huruf “‫ ”ش‬pada “‫عشر‬/‫ ”عشرة‬dibaca fathah ketika
ma’dud mudzakkar dan sukun ketika ma’dud mua’nnats.6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adad adalah sesuatu yang menunjukkan bilangan, satu, dua, tiga dan seterusnya.
Sedangkan Ma'dud adalah yang menunjukkan “sesuatu” yang terhitung. Secara garis
besar, ‫ العدد‬terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Adad Asli (‫ )العدد االصلي‬ialah bilangan yang menunjukkan banyaknya sesuatu.

2. Adad Tartib (‫ )العدد الترتيبى‬Ialah bilangan yang menunjukkan urutan.

Dalam pelajaran kaidah-kaidah 'Adad dan Ma'dud, biasanya 'Adad dibedakan


kedalam beberapa bagian , yaitu 'Adad idhafah, 'Adad murokkab, 'Adad ‘Ataf
ma’thuf, dan 'Adad ‘uqud.

B. Saran

Diharapkan makalah ini dapat dijadikan rujukan, pedoman bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kesenjangan baik dari
segi teknis penulisan maupun materi dibandingkan dengan kemampuan penulis. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
penyempurnaan makalah ini.

6 https://insantri.com/hukum-adad-madud/

9
DAFTAR PUSTAKA

http://elvatriana.blogspot.com/2016/05/makalah-study-teks-pai-adad-dan-
madud.html?m=1

https://insantri.com/hukum-adad-madud/

https://rezaervani.com/2020/04/22/aturan-adad-at-tartibi/

https://rezaervani.com/2018/12/25/aturan-adad-madud-dalam-bahasa-
arab/

10

Anda mungkin juga menyukai