ADAD WA MA'DUD
Disusun oleh:
Kelompok 7
TAHUN 2023/2024M
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat
Islam, iman, dan ihsan serta Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman
terang-benderang, juga sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman, sehingga
dapat terselesaikannya makalah kami yang berjudul “Adad Wa Ma'dud”. Untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Ulumul Qur’an dari Bapak M. Sandri Ansari,
M.Pd
Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
turut serta dalam penyusunan makalah ini. Tentu saja tidak maksimal bila tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penulis, kami memahami bahwa
makalah penelitian ini masih memiliki kekurangan baik dalam persiapan
penyusunan maupun tata bahasa.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
penyempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah yang kami susun dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi para pembaca.
Kelompok 7
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
PENUTUP.....................................................................................................................9
A. Kesimpulan ........................................................................................................9
B. Saran ..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa Islam, bahasa al-Qur’an, bahasa sunnah dan bahasa
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu mempelajari Bahasa Arab tujuannya adalh untuk
dapat memahami Al-Qur’an dan as-Sunnah serta kitab-kitab pengetahuan yang
berbahasa Arab secara baik dan benar
Dalam makalah yang singkat ini kami mencoba untuk menjabarkan ‘Adad sebagai
salah satu objek kajian dalam Ilmu Bayan yang menjadi salah satu dari ketiga Ilmu
Balaghah atau lebih dikenal Semantik Arab.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
Tujuan makalah ini kami buat agar para pembaca mengetahui tentang Adad Wa
Ma'dud beserta pengertian, serta jenis jenisnya. Dan agar kita dapat mengetahui dan
memahaminya.
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi 'Adad adalah sesuatu yang menunjukkan bilangan, satu, dua, tiga dan
seterusnya. Sedangkan Ma'dud adalah yang menunjukkan “sesuatu” yang terhitung.
Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Syauqi Dhaoyf , bahwa 'Adad adalah
setiap kata benda atau kata sifat yang menunjukkan jumlah sesuatu, atau yang
menunjukkan sebuah urutan.2
1. Jenis ‘adad sama dengan jenis ma’dud: Jika ma’dud mudzakkar maka ‘adad
mudzakkar, jika ma’dud mu’annats maka ‘adad mu’annats. Rumus ini berlaku pada
bilangan 1 & 2
2. Jenis ‘adad merupakan kebalikan dari jenis ma’dud: Ma’dud mudzakkar maka
‘adad mu’annats, ma’dud mu’annats maka ‘adad mudzakkar. Rumus ini berlaku pada
bilangan selain 1 & 2
1 https://rezaervani.com/2018/12/25/aturan-adad-madud-dalam-bahasa-arab/
2 http://elvatriana.blogspot.com/2016/05/makalah-study-teks-pai-adad-dan-madud.html?m=1
4
B. Adad Tartib ( )العدد الترتيبىIalah bilangan yang menunjukkan urutan.3
1. Adad Idhafah
Yang dimaksud 'Adad idhafah adalah bilangan yang dimulai dari angka 3-10. Jika
'adad –'adad tersebut disambungkan atau dimudhafkan dengan suatu isim, maka akan
memiliki kaidah-kaidah tertentu, sebagai contohnya adalah sebagai berikut:
Dari contoh pertama dan kedua tersebut bisa kita lihat, bahwa kedua 'Adad tersebut,
yakni kata ثالثةdan ثالثdibentuk dengan jenis yang berbeda, contoh yang pertama
menggunakan ta’ marbuthah ( mu’annast ), dan ma’dudnya berasal dari isim
mudzakkar ( أقالم, الEE) رج, sedangkan contoh yang kedua tidak menggunakan ta’
marbuthah ( mudzakkar ), dan ma’dudnya berasal dari isim mu’annats ( أيد, )نساء,
selain itu ma'dud kedua contoh tersebut dalam bentuk jama’ , dan dibaca jar . Maka
dapat kita simpulkan paling tidak ada tiga kaidah yang bisa kita ketahui, yaitu :
a. Antara 'adad dan ma'dud dalam 'adad idahafah selalu berlawanan dalam hal
mudzakkar dan mu’annats
b. Ma'dud dalam 'adad idhafah harus selalu dibentuk menjadi isim jama’ dan selalu
dibaca jar
c. Ketika melihat ma'dud apakah mudzakkar atau mu'annast , hendaklah dilihat ketika
mufradnya, contoh kata جنيهاتbukanlah mu'annast, tapi kita anggap mudzakkar, sebab
mufradnya adalah جنيه, jadi bukan ثالث جنيهاتtapi yang benar adalah ثالثة جنيهات.
d. Sedangkan untuk bilangan 1 dan 2 , selamanya harus sesuai dengan ma’dud dalam
hal mudzakkar dan mu’annats, contoh : إمراتان اثنتان, رجالن اثنان, إمرأة واحدة, رجل واحد.
Jadi, untuk bilangan 1 (satu ) yakni واحد, mu'annastnya adalah دةEE واح, sedangkan
3https://rezaervani.com/2018/12/25/aturan-adad-madud-dalam-bahasa-arab/
5
bilangan 2 ( dua ), yakni انEE اثنuntuk mudzakkar , dan انEE اثنتuntuk mu'annats, dan
keduanya jika harus dibaca rafa’ , sedangkan jika dibaca nasab dan jar , ( اثنينuntuk
mudzakkar ) dan ( اثنتينuntuk mu'annast ).
2. Adad Murokkab
Adad murokkab dimulai dari bilangan 11–19. Tarkib ini pun memiliki aturan-
aturannya sendiri, kita ikuti dulu contoh berikut ini :
Kata رEEة عشEE أربعdan kata رةEE خمس عشtersusun dengan pola yang berbeda dalam hal
mudzakkar dan mu’annastnya, padahal keduanya sama-sama masuk kategori ‘adad
murokkab , hal ini karena masing-masing memilki ma’dud yg berbeda, yakni pola
pertama ( ) يوماmudzakkar, sedangkan pola kedua ma’dudnya ( ةE ) ليلmu’annats .
demikian juga terjadi pada puluhannya, yaitu عشرdan عشرة. Maka aturan-aturan itu
bisa kita simpulkan sebagaiberikut :
a. Satuan selalu berlawanan dengan ma’dud, yakni jika ma’dudnya mudzakkar maka
satuannya menggunakan ta’ marbuthah, sebaliknya jika, jika ma’dudnya mu’annasts,
maka satuannya tanpa ta’ marbuthah.
b. Berdeda dengan satuannya, puluhan selalu sesuai dengan ma’dudnya dalam hal
mudzakkar dan mu’annats .
Adad ini dimulai dari 21-99, selain 20, 30, 40 - 90. contoh :
Tidak berbeda dengan ‘adad yang sebelumnya, bahwa satuannya selalu bertentangan
dengan ma’dud. Yang membedakan dengan ‘adad murokkab adalah terdapatnya واو
6
العطفyang berada diantara satuan dan puluhan. Untuk puluhannya kita lihat contoh
yang pertama dibaca rafa’, sedang contoh yang kedua dibaca nasab, ini karena
puluhan tersebut i’rabnya mengikuti i’rab satuan. Artinya jika satuannya dibaca rafa’ ,
maka puluhan juga dibaca rafa’ , demikian juga jika satuannya di baca nasab / jar ,
maka puluhan juga dibaca nasab / jar . Jadi kaidah-kaidah yang bisa kita tarik adalah :
4. ‘Adad ‘Uqud
‘Adad ini berupa puluhan, mulai dari 20, 30, 40, 50 - 90. Sebelum kita lihat aturan-
aturannya kita lihat dahulu contohnya :
Puluhan-puluhan yang ada dalam kedua contoh tersebut , dibaca berbeda, contoh yang
pertama puluhan dibaca nasab , sedang contoh yang kedua puluhan dibaca rafa’, hal
ini karena masing-masing puluhan tersebut menempati kedudukan yang berbeda
dalam kalimat. Pada ma’dud kita lihat dalam bentuk mufrad dan dibaca nasab. Maka
kaidahnya adalah :
a. Pada puluhan berlaku hukum jama’ mudzakkar salim dalam hal ‘I’rabnya, yakni
jika harus dibaca rafa’ , maka menggunakan tanda ) ون ( ثالثون, tapi jika harus dibaca
nasab / jar, maka tandanya adalah ) ين ( ثالثين. Sedangkan cara menentukan i’rabnya,
tergantung kedudukannya dalam kalimat.
7
b. Ma’dud selamanya berupa isim mufrad dan dibaca nasab.4
B. Adad Tartibi
Adad tartibi adalah isim adad yang menunjukan tingkatan dan menunjukan wazan
fa`ilun. Adad tartibi harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut:
Hukum adad yang mengikuti wazan “ ”َفاِع ٌل/Adad Tartibi (urutan): Jika adad
mengikuti wazan “لEE ”فاعmaka menyesuaikan ma’dud dalam hal mudzakkar dan
muannatsnya, baik mufrod (satuan) maupun murokkab (belasan).
Adapun kedudukan adad ma’dud di sini adalah adad sebagai na’at ( )َنْع ٌتdan
ma’dudnya sebagai man’ut ( )َم ْنُعْو ٌت, sehingga adad harus mengikuti i’rob ma’dudnya.
4 http://elvatriana.blogspot.com/2016/05/makalah-study-teks-pai-adad-dan-madud.html?m=1
5 https://rezaervani.com/2020/04/22/aturan-adad-at-tartibi/
8
اْلَباُب الًّر اِبَع َع َش َر: Bab ke-14 Hukum huruf “ ”شpada “عشر/ ”عشرةdibaca fathah ketika
ma’dud mudzakkar dan sukun ketika ma’dud mua’nnats.6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adad adalah sesuatu yang menunjukkan bilangan, satu, dua, tiga dan seterusnya.
Sedangkan Ma'dud adalah yang menunjukkan “sesuatu” yang terhitung. Secara garis
besar, العددterbagi menjadi dua, yaitu :
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan rujukan, pedoman bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kesenjangan baik dari
segi teknis penulisan maupun materi dibandingkan dengan kemampuan penulis. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
penyempurnaan makalah ini.
6 https://insantri.com/hukum-adad-madud/
9
DAFTAR PUSTAKA
http://elvatriana.blogspot.com/2016/05/makalah-study-teks-pai-adad-dan-
madud.html?m=1
https://insantri.com/hukum-adad-madud/
https://rezaervani.com/2020/04/22/aturan-adad-at-tartibi/
https://rezaervani.com/2018/12/25/aturan-adad-madud-dalam-bahasa-
arab/
10