Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MANSUBATUL ASMA' DAN MAHFUDHOTUL ASMA'

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

BAHASA ARAB

Dosen Pengampu :

M. MOENIR, SH, MHI

Disusun oleh kelompok 10 :

1.Migdad awadie

2.Saifudin

3. Safitridin

4.Izakhul wanur r

STAI AR-ROSYID SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunianya, Sehingga penulis telah menyelesaikan makalah salah satu tugas mata kuliah

Bahasa Arab.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.

Atas segala bantuan dari segala pihak semoga Allah SWT membalas dengan pahala yg

berlipat ganda. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini

Semoga makalah ini bermanfa’at khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Surabaya, 05 desember 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….................................................................

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………........................................................................

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..............................................................

A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………..................................................................

B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………...............................................................

C. TUJUAN …………………………………………………………………......................................................................

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….............................................................

A.PENGERTIAN.MUNADA DAN PEMBAGIANNYA……...................................................................

B.PENGERTIAN MAF'UL LIAJLIH …………………………………………………………………..................................

C.PENGERTIAN MAF'UL MA'AH ………………………………………………………..............................................

D. ISIM YANG DI BACA KHOFAD………………………………………………………..............................................

E.MACAM MACAM KHOFAD...……………………………………………….........................................................

D.PENGERTIAN MUDOF DAN MUDOF ILAIH

BAB III PENUTUP……………………………………………………...............................................................................

KESIMPULAN…………………………………………………………................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Ilmu Bahasa, telah kita ketahui bahwa suatu “kalimat” tersusun dari sejumlah “kata”.

Dan setiap “kata” yang tersusun menjadi sebuah kalimat itu mempunyai jabatan tertentu dalam

struktur kalimat, Sehingga “kata” yang telah tersusun menjadi sebuah “kalimat” dapat

memberikan pemahaman secara sempurna kepada sipembaca…

B.Rumusan Masalah

1. Apa definisi munada dan berapa pembagiannya?

2. Apa definisi maf’ul liajlih ?

3. Apa definisi maf'ul ma'ah?

4.Ada berapa isim yang di baca khofad ?

5.Apa definisi mudof dan mudof ilaih

C.Tujuan masalah

Dari uraian permasalahan di atas, adapun tujuan penulisan makalah yang saya buat yaitu::

1.untuk mengetahui definisi munada dan pembagiannya

2.untuk mengetahui definisi maf'ul liajlih.

3.untuk mengetahui definisi maf'ul ma'ah.

4.untuk mengetahui isim isim yang di baca khofad

5.macam macam khofad

6.untuk mengetahui definisi mudof dan mudof ilaih.

BAB II

PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN MUNADA DAN PEMBAGIANNYA

Secara bahasa munada adalah bentuk isim maf’ul dari kata ‫ نَادى‬yang berarti yang

dipanggil. Adapun secara istilah, adalah sebagai berikut:

ِ ‫ْال ُمنَادَى ا ْس ٌم يَقَ ُع بَ ْع َد َأدَا ٍة ِم ْن َأ َد َوا‬


‫ت النِّدَا ِء‬

Artinya: “munada adalah kalimah isim yang terletak sesudah huruf nida

Huruf nida’

Fuad nikmah menyebutkan dalam bukunya, bahwa huruf nida’ ada 3 macam:

Huruf Nida’

Digunakan untuk segala jenis panggilan

‫يَا‬

Digunakan untuk panggilan dekat Bu

)‫ْالهَمزَ ةُ (َأ‬

DigunaSemuakan untuk panggilan jauh

‫َأيَّا َوهّيَّا َو أى‬

huruf nida’ di atas mempunyai arti yang sama, yaitu “hai / wahai”.

macam macam huruf nida'contoh munada:

َ‫يَا ُم َح َّم ُد ِإ ْق َرِإ ْالقُرْ آن‬

1.Hai muhammad, bacalah al-Qur’an

ِ ‫يَا َع ْب َد هَّللا‬

2.Hai abdullah

‫يَا َر ُجاًل‬

2.Hai seorang laki-laki

Macam-macam munada

Munada mempunyai 5 macam, yaitu:

1. al-mufrad al-‘alam (nama yang mufrad)

2. nakirah maqsudah (mengkhususkan panggilan kepada sesorang)


3. nakirah gairu maqsudah(memanggil kepada seseorang secara umum, tidak dikususkan

Kepada seorangpun

4. mudhaf

5. sibhul mudhaf (menyerupai mudhaf)

Dari kelima macam munada di atas, dua diantaranya mabni ‘alarraf’I dan sisanya di i’rab manshub.

1. munada mabni

Munada akan mabni ‘alarraf’i jika ia berupa sebuah nama atau nakirah maqsudah.

dari mabni ‘alarraf’i adalah kata terakhirnya memiliki tanda seperti tandanya I’rab rafa’( yaitu

dhammah, alif dan nun, wauw dan nun). Baca artikel tentang pembagian isim ditinjau dari sisi

I’rab dan bina’ untuk lebih jelasnya. Contoh munada mabni:

Munada al-mufrad al-‘alam

‫يَا ُم َح َّمدد‬ ُ

1.Hai muhammad

‫يَا ُم َح َّمدَان‬

2.Hai 2 muhammad

‫يَا ُم َح َّم ُدوْ ن‬

3.Hai muhammad yang banyak

Munada nakirah maqsudah

‫يَا َرجُل‬

4.Hai seorang laki-laki

‫يَا َر ُجلَن‬ . ِ

5.Hai 2 orang laki-laki

‫يَا ِر َجال‬ ُ

6.Hai banyak laki-laki

2. munada manshub

Munada akan dii’rab manshub jika ia berupa mudhaf, atau sibhu mudhaf, atau naqirah
goiru maksudah,contoh munada manshub:

Munada nakirah gairu maqsudah

‫ يَا َر ُجاًل ُخ ْذ بِيَدَي‬.

1.Hai seorang laki-laki, pegang tanganku

Munada mudha

ِ ‫يَا َرسُوْ َل هَّللا‬

2.Hai utusan Allah

Munada sibhul mudhaf

‫يَا طَالِعًا َجبَاًل‬

3.Hai pendaki gunung

ُ‫يَا َح َسنًا َوجْ هُه‬

4.Hai yang ganteng wajahnya

‫يَا َر ِح ْي ًما بِ ْال ِعبَا ِد‬

5.Hai yang baik hati kepada hamba

Cara membedakan nakirah maksudah dan nakirah gairu maksudah

Jika kita melihat contoh keduanya di atas, sekilas tampak sama. Namun tentu keduanya

mempunyai perbedaan. Perhatikan contoh nakirah maksudah di atas, harakat akhirnya

berupadhammah dan tidak bertanwin ( ‫) يَا َر ُج ُل‬. Sedangkan pada nakirah gairu maksudah,

harakat akhirnya berupa fathatain ( ‫) يَا َر ُجاًل‬.

Lantas kapan kita memakai nakirah maksudah dan kapan kita memakai nakirah gairu

maksudah?. Disini saya akan memberikan gambarannya.

Misalnya kita lagi jatuh dari motor dan tidak bisa berdiri. Kita butuh pertolongan sesegera

mungkin untuk membantu kita berdiri atau membawa kita ke rumah sakit. Kemudian kita

berteriak minta pertolongan karena disekitar kita tidak ada orang sama sekali, maka yang kita

gunakan adalah nakirah gairu maksudah. Kita berharap pertolongan kepada siapapun yang
mendengan teriakan permintaan tolong kita. Namun apabila disekitar kita ada banyak orang,

ada laki-laki dan perempuan, sedangkan kita mengharap pertolongan dari seorang laki-laki,

maka yang kita gunakan adalah nakirah maksudah.

Munada yang ber alif lam

Apabila munada ber alif lam, maka setelah huruf nida’ ditambah (‫ )َأيُّهَا‬untuk mudzakkar atau (‫)َأيَّتُهَا‬
untuk mu’annats Contoh:

Contoh munada yang ber alif lam

ُ‫يََأيُّهَا النَّاس‬

1.Hai para manusia

ُّ ‫يََأيُّهَا‬
ُ‫الطاَّل ب‬

2.Hai para murid

ْ ‫يََأيَّتُهَا النَّ ْفسُ ْال ُم‬


ُ‫ط َمِئنَّة‬

3.Hai jiwa yang tenang

Bisa juga setelah huruf nida’, ditambah isim isyarah, contoh:

‫يَا هَ َذا ال َّر ُج ُل‬

1.Hai laki-laki

ُ ‫يَا هَ ِذ ِه ْالفَت‬
‫َات‬

2.Hai gadis

Menghapus huruf nida’

Kadang-kadang huruf nida’ dihapus dari dalam kalimat dan menyisakan munadanya. Contoh:

Asalnya

Contoh munada yang dihapus huruf nida’nya

ُ‫يََأيُّهَا النَّاس‬

ُ‫َأيُّهَا النَّاس‬

1.Hai para manusia

ُّ ‫يََأيُّهَا‬
ُ‫الطاَّل ب‬
ُّ ‫َأيُّهَا‬
ُ‫الطاَّل ب‬

2.Hai para murid

‫يَا َز ْي ُد ُخ ْذ هَ َذا‬

‫زَ ْي ُد ُخ ْذ هَ َذا‬

3.Hai zaid, ambil ini!

Apabila munada disandarkan ke ya’ (‫ )ي‬mutakallim

ya’ (‫ )ي‬mutakallim adalah dhamir kepemilikan yang kembali kepada yang berbicara (saya/aku).

Contoh:

Temanku

‫ص ِد ْيقِ ْي‬
َ

Rumahku

‫بَ ْيتِ ْي‬

Pulpenku

‫قَلَ ِم ْي‬

Sekolahku

‫َم ْد َر َستِ ْي‬

Kepalaku

‫َرْأ ِس ْي‬

Nah apabila munada disandarkan kepada ya’ (‫ )ي‬mutakallim, maka ya’nya boleh dihapus.

Temanku

‫ص ِد ْيقِ ْي‬
َ ‫يَا‬

‫ْق‬
ِ ‫ص ِدي‬
َ ‫يَا‬

1.Hai ustadku

ْ‫يَا ُأ ْستَا ِذي‬

‫يَا ُأ ْستَا ِذ‬

2.Hai pamanku
‫يَا َع ِّم ْي‬

‫يَا َع ِّم‬

3.Hai bapakku

‫يَا َأبِ ْي‬

ِ َ‫يَا َأب‬
‫ت‬

4.Hai ibuku

‫يَا ُأ ِّم ْي‬

‫يَا ُأ َّمت‬

Kusus untuk contoh nomor 4 dan 5, yaitu untuk bapak dan ibu, ya’ mutakallimnya dihapus kemudian
diganti huruf ta’ seperti di contoh.

I’rab munada

Sebagaimana disebutkan dalam pembagian munada di atas, bahwa munada ada yang

mabni dan ada yang mu’rab. Adapun yang mabni, ia mabni alarraf’i. sedangkan yang mu’rab, ia

beri’rab manshub. Apabila ia berupa isim mufrad, maka tanda nashabnya adalah harakat fathah.

Apabila ia berupa isim mutsanna, maka tanda nashabnya adalah huruf ya’. Apabila ia

jamakmu’annats salim maka tanda nashabnya adalah harakat kasrah. Apabila ia jamak

mudzakkar salim maka tanda nashabnya adalah huruf ya’. Dan apabila ia jamak taksir maka

tanda nashabnya adalah harakat fathah.

Berikut ini saya berikan contoh dalam mengi’rab munada:

ِ ‫يَا َرسُوْ َل هَّللا‬

‫ حرف النّداء مبني على السكون‬: ‫يَا‬

‫ منادى منصوب وعالمة نصبه الفتحة وهو مضاف‬: ‫رسول‬

‫ لفظ الجاللة مجرور وعالمة جره الكسرة مضاف إليه‬: ‫هللا‬

ُ‫يََأيُّهَا النَّاس‬

‫ حرف النّداء مبني على السكون‬: ‫يَا‬

‫ منادى مبني على الضم في محل نصب‬: ‫أي‬


‫ حرف تنبيه مبني على السكون‬: ‫هَا‬

‫ بدل من "أي" مرفوع وعالمة رفعه الضمة‬: ‫النَّاس‬

B.PENGERTIAN MAF'UL LI AJLIH

Maf’ul liajlih atau maf’ul lah adalah isim mashdar yang dibaca manshub untuk

menujukkan sebab atau motif terjadinya perbuatan. Bisa juga diartikan maf’ul liajl ih ini untuk

menjawab“untuk apa” perbuatan ini dilakukan.

Maf’ul liajlih ialah Isim yang dibaca nashob ya

ng bermanfaat untuk menyatakan sebab atau motif terjadinya perbuatan.

Pembagian maf'ul liajlih

Maf'ul liajlih di bagi menjadi 3 bagian:

1.apabila tidak bar Alif lam dan mudof,maka kebanyakannya di nasob

2.apabila ber Alif lam,maka maf'ul llajlih di jer

3.apabilaaf'ul liajlih mudof/sandar,maka boleh di nasob atau di jer contoh:

‫ْت َعلَى ال ُكرْ ِس ِّي تَ ْعبًا‬


ُ ‫َجلَس‬

(Aku duduk di atas kursi karena lelah)

‫ت َشوْ قًا لِأْل ْس َر ِة‬


ِ ‫ْت ِإلَى البَ ْي‬
ُ ‫َر َجع‬

(Aku pulang ke rumah karena kangen dengan keluarga)

ُ ‫أك َْل‬
‫ت الطَ َعا َم َجوْ عًا‬

(Aku memakan makanan karena lapar)

‫أذهَبُ ِإلَى ْال َم ْد َر َس ِة َر ْغبَةً فِ ْي ْال ِع ْل ِم‬

( Aku berangkat ke sekolah sebab mencintai Ilmu)

ُ‫ْت ْال َولَ َد تَْأ ِد ْيبًا لَه‬


ُ ‫ض َرب‬
َ

( Aku memukul anak tersebut karena bermaksud guna mendidiknya)

Penjelasan :

kata 'mendidik', 'cinta', 'lelah', 'lapar', dan 'rindu' adalah menjadi Maf’ul Li Ajlih, hukumnya

Nashob dan tanda Nashob nya adalah Fathah.


Lafazh-lafazh yang biasa menjadi maf’ul liajlih:

‫( ِإ ْك َرا ًما‬sebab hormat) ‫(حيَا ًء‬karena malu)

‫( ح ُْزنًا‬karena sedih) ً‫( َرحْ َمة‬karena sayang)

‫( َخوْ فًا‬karena takut) ‫( َح َسدًا‬karena iri)

‫( ُحبًّا‬karena cinta) ‫ ( بُ ْغضًا‬sebab marah)

‫ ( تَاْ ِد ْيبًا‬sebab mendidik) ‫( ِإ ْي َمانًا‬karena beriman)

ebab kasihan) ‫( فَرْ حًا‬karena senang)

‫( تَ ْعبًا‬karena lelah) ‫( ُش ْكرًا‬karena bersyukur)

‫( غَضْ بًا‬karena marah) ً‫( َر ْغبَة‬karena cinta).penjelasan:

Sebenarnya hukum Maf’ul li Ajlih ialah dibaca Nashob, tetapi dapat di Jarr dengan

huruf

Lam (‫ )ل‬dan terkadang Maf’ul li Ajlih sama sekali tidak menduduki sebagai ma'ful li ajlih

, namun menjadi Jarr-Majrur dan mempunyai ta'aluq atau hubungan dengan kata

sebelumnya.contohnya:

‫ْت ْالفَقِي َْر طَ َعا ًما لِ َشفَقَتِ ِه‬


ُ ‫َأ ْعطَي‬

(Aku memberi orang fakir tersebut makanan sebab kasihan kepadanya)

perhatikan kata '‫'لِ َشفَقَتِ ِه‬, kata tersebut sebenarnya berkedudukan sebagai ma'ful liajlih, tapi

dalam kalimat tersebut kata ' ‫ 'لِ َشفَقَتِ ِه‬dibaca jar karena ada huruf lam '‫'ل‬,
ِ karena kata

tersebut diawali dengan huruf lam (huruf jar) maka ia mempunyai hubungan dengan kata

sebelumnya, perhatikan : 'saya memberi orang fakir tersebut makanan' ini adalah kalimat

pertamanya,, karena kemasukan huruf jar pada kata ' ‫ 'لِ َشفَقَتِ ِه‬maka jar majrur tersebut

mempunyai hubungan, dan diterjemahkan dengan kata 'sebab kasihan kepadanya'.

Contoh I’ROB :

ُ ‫أك َْل‬
‫ت ال ُر َّز جَوْ عًا‬

Saya makan nasi karena lapar

‫اض َم ْبنِ ٌّي َعلَى ال ُّس ُكوْ ِن‬ ُ ‫ أك َْل‬،


ٍ ‫ “أكَلْ ” فِ ْع ٌل َم‬: ‫ت‬
ِ َ‫ض ِّم ف‬
‫اع ٌل‬ ِ َّ‫َو "التَّا ُء" ضمير ُمت‬
َ ‫ص ٌل َم ْبنِ ٌّي َعلَى ال‬
ٌ‫ َم ْفعُوْ ٌل ِب ِه َم ْنصُوْ بٌ و َعاَل َمةُ نَصْ بِ ِه فَ ْت َحة‬: ‫ال ُر َّر‬

ٌ‫ َم ْفعُوْ ٌل أِل جْ لِ ِه َم ْنصُوْ بٌ و َعاَل َمةُ نَصْ بِ ِه فَ ْت َحة‬:‫َجوْ عًا‬

ُ ‫ أك َْل‬: 'telah makan' fiil madhi mabni sukun, adapun huruf “Ta” ialah Dhomir Fa’il mabny atas
‫ت‬

Dhommah dibaca rofa.

‫ال ُر َّر‬: maf'ul bih dibaca nashob, tanda nashobnya adalah fathah.

‫جوْ عًا‬:
َ maf'ul liajlih dibaca nashob, tanda nashobnya adalah fathah.

Ketentuan-ketentuan Maf’ul Li ajlih :

Terdapat sejumlah ketentuan Maf’ul Li Ajlih diantaranya :

1. Maf’ul Li ajlih me sti senantiasa memakai Mashdar contohnya:

‫( ِإ ْك َرا ًما‬sebab hormat) ‫(حيَا ًء‬karena malu)

‫( ح ُْزنًا‬karena sedih) ً‫( َرحْ َمة‬karena sayang)

‫( َخوْ فًا‬karena takut) ‫( َح َسدًا‬karena iri)

‫( ُحبًّا‬karena cinta) ‫ ( بُ ْغضًا‬sebab marah)

‫ ( تَاْ ِد ْيبًا‬sebab mendidik) ‫( ِإ ْي َمانًا‬karena beriman)

ً‫( َشفَقَة‬sebab kasihan) ‫( فَرْ حًا‬karena senang)

‫( تَ ْعبًا‬karena lelah) ‫( ُش ْكرًا‬karena bersyukur)

‫( غَضْ بًا‬karena marah) ً‫( َر ْغبَة‬karena cinta)

2. Maf’ul Li Ajlih me sti terdiri dari tindakan yang bersangkutan dengan hati dan

dinamakan ‫َأ ْف َعا ُل ْالقَ ْلب‬

‫ طَ َعا ًما‬,‫ ُحبًّا‬,‫ ِإ ْي َمانًا‬, ً‫ َر ْغبَة‬, ‫تَْأ ِد ْيبًا‬

Penjelasan :

Lafazh-lafazh tersebut tindakan yang sehubungan dengan hati.

3. Untuk menggali Maf’ul Li Ajlih dapat dipakai kata tanya

( kenapa ).

‫ طَ َعا ًما‬,‫ ُحبًّا‬,‫ ِإ ْي َمانًا‬, ً‫ َر ْغبَة‬, ‫تَْأ ِد ْيبًا‬


Penjelasan :

Lafazh-lafazh itu adalah jawaban dari pertanyaan “ mengapa”, atau terdapat

hubungan

sebab-akibat dari sebuah perbuatan.

C. PENGERTIAN MAF'UL MA'AHَ

Maf’ul ma’ah ialah isim yang dibaca nashob yang disebutkan untuk menjelaskan perkara

yang perkara itu disertai perkara yang lain . seperti ucapanmu : jaa’al amiiru wal jaisya (telah

datang seorang panglima beserta pasukanya) , istawal maa’u wal khosyaba  (telah rata air

dengan kayu).،َ

Adapun khobarnya kaana dan saudara saudaranya , dan isimnya inna dan saudara

saudaranya

telah diterangkan pada bab isim isim yang dirafa’kan , demikian pula lafadz lafadz yang

mengikuti ( na’at , athaf , taukid , badal ) yang semuanya telah diterangkan di bab bab

terdahulu .

Maf’ul ma’ah termasuk isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan penyertaan

seseorang atau sesuatu dalam suatu perbuatan.contohnya:

َ‫ْش َواِ ْستَ َوى اَ ْل َما ُء َو ْال َخشَبة‬


َ ‫ َجا َء اََأْل ِمي ُر َو ْال َجي‬. َ

(Seorang pemimpin telah datang bersama tentaranya, Air mengalir bersama kayu)

D.ISIM YANG DIBACA KHOFAD

1. Isim Majrur

Isim Majrur adalah isim yang dibaca jer atau isim yang dikhofadkan oleh salah satu huruf

jer. huruf jer menurut kitab Jurumiyah kesemuanya berjumlah 12. Adapun rinciannya admin

bahas di bawah ini:

a. "‫ ( " ِم ْن‬dari ), seperti:

ُ ‫َر َجع‬
‫ْت ِمنَ ال َم ْد َر َسة‬ ِ Artinya Saya pulang dari sekolah
b. "‫ ( " اِلَى‬ke ), seperti:

‫ِ اَ ْذهَبُ اِلَى ال َم ْد َر َس ِة لِلتَّ َعلُّم‬ Artinya Saya pergi ke sekolah untuk belajar

c. "‫ ( " ع َْن‬tentang ), seperti:

‫تَكَلَّ ْمنَا َع ِن الشُُّئ ِْو ال ِّد ْينِيّة‬ Artinya Kami bercaka cakap tentang masalah agama

d. "‫ ( " َعلَى‬di atas ), seperti:

‫ْت َعلَى ال ُكرْ ِسي‬


ُ ‫َجلَس‬ Artinya Saya duduk di atas kursi

e. "‫ ( " فِى‬di / di dalam ), seperti:

‫ْت ال ُك َّرةَ القَد َِم فِى ال َم ْيدَان‬


ُ ‫لَ ِعب‬ artinya Saya bermain sepak bola di lapangan

f. " َّ‫ ( " رُب‬banyak sekali )seperti:

‫صيَا ِم ِه ِاالَّ الجُوع َوال َعطس‬


ِ ‫ْس لَهُ ِم ْن‬
َ ‫صاِئ ٍم لَي‬
َ َّ‫رُب‬

Artinya Banyak sekali orang yang berpuasa hanya memperoleh lapar dan dahaga saja

g. "‫ ( " البَا ْء‬dengan ) seperti:

‫س بِالقَلَم‬ ُ ‫َكتَب‬
َ ْ‫ْت الدَّر‬

ِ Artinya ku menulis pelajaran dengan pensil

h. "‫" الكَاف‬

i. "‫ ( " الالم‬untuk ) seperti:

َ‫ال َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعالَ ِم ْين‬

Artinya Segala fuji kepunyaan Alloh pengurus semesta alam

j. ‫ ( " ُم ْد‬sejak ) seperti:

‫اَ ْنتَ ِظرُكَ ُم ْد يَو َم الخَ ِميْس‬

Artinya Aku menunggumu sejak hari kamis

k. "ُ‫ ( " ُم ْند‬sejak ) seperti:

ِ ‫ارَأ ْيتُهُ ُم ْن ُد َشه ِْر ال َما‬


‫ضى‬ َ ‫َم‬

Artinya Aku tidak melihatnya sejak bulanalu

L. Haraf qosam, huruf qosam adalah huruf sumpah, untuk huruf qosam berjumlah tiga,

a. "‫ ( " ال َواو‬demi ) seperti:


‫َو ال َعصر‬ ْ ِ

Artinya Demi masa

‫َواللَي ِْل اِ َذا َس َجا‬

Artinya Demi malam apabila telah sunyi

b. "‫ ( " البَاء‬demi ) seperti:

‫ بِ َربِّ ال َك ْعبَ ِة‬,ِ‫بِاهلل‬

Artinya Demi Alloh, demi pengurus ka'bah

c. "‫ ( " التَّاء‬demi ) seperti:

‫ف‬ ‫َ تَاهلل ِ ت َْذ ُك ُر يُوْ سف‬.

Artinya Demi Alloh, engkau selalu ingat kepada Yusuf

2. Isim yang diidhofahkan karena idhofah

a. Pengertian idhofah

Idhofah adalah:

Artinya : “Menggabungkan satu isim kepada isim yang lainnya, sehingga ma'nanya

menjadi satu contoh:

‫د‬ ‫َ ُم زَ يد‬ ‫ٍ ُغال‬

Artinya Pembantu Zaid

‫ ِ َرسُو ُل هللا‬Artinya Utusan Alloh

b. Penjelasan

Kata ‫ ( ُغالَ ُم‬pembantu ) dan kata " ‫ "زَ ْي ٍد‬digabungan menjadi satu" ‫ " ُغالَ ُم زَ ْي ٍد‬yang

berarti pembantu Zaid".

Kata " ‫ ( " َرسُو ُل‬utusan ) dan kata " ِ‫ ( " هللا‬Alloh ) digabungkan menjadi satu " ِ‫" َرسُو ُل هللا‬

( utusan Alloh )

Kata yang pertama kata" ‫ " ُغلَ ُم‬dan kata " ‫ " َرسُو ُل‬disebut "Mudhof" ( ‫ضاف‬
َ ‫) ُم‬sedang kata

yang ke dua seperti kata" ‫ " َز ْي ٍد‬danata" ِ‫ " هللا‬disebut Mudhof Ilaih( ‫ضافُ اِلَ ْي ِه‬
َ ‫) ُم‬.
Mudhof tidak boleh memakai alip lam dan tanwin

Mudhof ilaih selamanya harus didhofahkan. Dan ini yang dimaksud isim yangdidhofahkan

karena Idhofah.

c. Pembagian Idhofah.

Jika ditinjau dari segi ma'na atau arti, idhofah terbagi kepada dua bagian , yaitu:

1). Idhofah yang mengandung ma'na "‫ ( " الم‬milik ).

2). Idhofah yang mengandung ma'na " ‫ ( " ِم ْن‬dari ).

Artinya Baju sutra maksudnya adalah baju yang terbuat dari sutra

Namun, sebenarnya disamping dua ma'na idhofah yang telah disebutkan, masih ada satu

lagi yaitu : idhofah yang mengandung ma'na " ‫( " فِى‬di), jika mudlof-ilaihnya merupakan

dhorof bagi mudlof. Contoh:

‫َم ْك ُر اللَيْل‬

Artinya Tipu daya malam maksudnya adalah tipu daya yang ada di waktu malam.

‫طَالِبُ ال َم ْعهَ ِد‬

Artinya Pelajar pesantren Maksudnya adlah pelajar yang ada di pesantren.

3. Isim Tabi' (Isim Yang mengikuti isim sebelumnya)

Isim Tabi' adalah Isim-isim yang mengikuti isim-isim yang diidhofahkan, Untuk penjelasan

pada

Isim Tabi' sudah admin bahas dalam bab Na'at, Athaf, Taukid dan Badal juga bisa dilihat

pada

Isim-isim yang dibaca khofad:

1. Na'at, seperti :

ُ ‫صلَّي‬
‫ْت فِى ال َم ْس ِج ِد ال َكبِي ِْر‬ َ

Artinya "Saya melaksanakan sholat di masjid yang besar".

2. Athaf, seperti :

‫ت ِبزَ ْي ٍد َوبَ ْك ٍر‬


ُ ْ‫َم َرر‬
Artinya "Saya melewati zaid dan baker".

3. Taukid, seperti :

‫ت اِلَى ال ُم ْسلِ ٍم ْينَ ُكلِّ ِه ْم‬


ُ ْ‫نَظَر‬

Artinya "Saya melihat kaum muslimin semuanya".

4. Badal, seperti :

َ ‫قَا َم زَ ْي ٌد َأ ُخو‬
‫ك‬

Artinya Zaid telah berdiri yaitu saudaramu

E.MACAM MACAM KHOFAD

Macam macam khofad dan contohnya:

.(1 ‫ ِمن‬.

Artinya dari, daripada, termasuk/bagian, berupa, karena/sebab contoh:

‫يَرْ ِج ُع اَحْ َم ُد ِمنَ ْال َم ْد َر َسة‬

Artinya: Ahmad kembali dari sekolah

(2 ‫ِإل َى‬.)

Artinya ke, kepada.contoh:

‫َب اَحْ َم ُد اِلَى ْال َم ْد َر َسة‬


َ ‫َذه‬

Artinya: Ahmad pergi ke sekolah

(3 ‫ ع َْن‬. )

Artinya dari (melewati/menjauhi), tentang contoh:

‫بَ ْيتِ ْي بَ ِع ْي ٌد َع ِن ْال َم ْد َر َسة‬

Artinya: Rumahku jauh dari sekolah

(4 ‫ َعلَى‬.)

Artinya atas, di atas, kepada contoh:

‫اَ ْلقَلَ ُم َعلَى ْالَ َم ْكتَب‬

Artinya: Pulpen di atas meja

. (5 .‫فِي‬.)
Artinya di, di dalam, pada, tentang contoh:

‫صلِّى اَحْ َم ُد فِي ْال َم ْس ِجد‬


َ ُ‫ي‬

Artinya: Ahmad shalat di masjid

. (6 ‫رُب‬.

Artinya banyak contoh:

‫َاج ٌح فِي ااْل ِ ْمتِ َحان‬ ٍ ِ‫رُبَّ طَال‬


ِ ‫ب نَا ِش ٍط ن‬

Artinya: Banyak siswa yang rajin itu sukses dalam ujian

7. Ba’ (‫ب‬
ِ )

Artinya dengan, menggunakan, contoh:

‫ْت ال ِّر َسالَةَ بِ ْالقَلَم‬


ُ ‫َكتَب‬

Artinya: Saya menulis surat dengan pulpen

8. Kaf ( َ‫)ك‬

Artinya seperti contoh:

‫ت ك َْال َورْ دَة‬


ِ ‫َأ ْن‬

Artinya: Kamu bagaikan mawar

9. Lam (‫)ل‬

Artinya milik, untuk, kepada, karena contoh:

‫هَ َذا ْال ِكتَابُ اِل َحْ م‬

Artinya: Buku ini milik Ahmad

10. (‫ ُم ْن ُذ‬. )

Artinya sejak atau mulai dari contoh:

‫َأ ْس ُكنُ فِ ْي بَ ْن ُدوْ نج ُم ْن ُذ ال َّش َوال‬

Artinya: Saya tinggal di Bandung sejak bulan syawal

11. Huruf sumpah (Wau, Ta’, dan Ba’)

Artinya demi contoh:

‫َوهللاِ – تَاهللِ – بِاهلل‬


Artinya: Demi Allah

F.PENGERTIAN MUDOF DAN MUDOF ILAIH

Idhofah menurut para ahli nahwu ialah:

“Mengaitkan antara dua isim (kata benda) satu dengan lainnya untuk memberikan makna

ta’rif (ma’rifat) atau pengkhususan”.Sehingga berdasarkan definisi diatas dapat

kitasimpulkan bahwa Idhofah memiliki 2 rukun dan 2 macam:

● 2 rukun adalah Mudhof dan Mudhof ilaihi.

※ Mudhof ialah setiap isim yang disandarkan kepada isim lainnya, dimana isim pertama

akan

men-jarkan isim kedua. Contoh:

‫ ُم َح َّم ٌد ← ِكتَابُ ُم َح َّمد‬: ٌ‫ِكتَاب‬

(Kitab milik Muhammad)

※ Sehingga yang men-jarkan dinamakan Mudhof sedangkan yang di-jarkan dinamakan

Mudhof ilaihi.

Dua macam :Idhofah kepada isim yang ma’rifat, maka memberikan makna ta’rif

(menjadikan isim

sebelumnya menjadi ma’rifat karena disandarkan kepada isim yang ma’rifat). Contoh:

‫ ُم َح َّم ٌد ← ِكتَابُ ُم َح َّمد‬: ٌ‫ِكتَاب‬

(Kitab milik Muhammad)

Keterangan: dimana kitab yang semula nakiroh menjadi ma’rifat setelah di Idhofah kan

kepada Muhammad yang merupakan isim ma’rifat.

Idhofah kepada isim yang nakiroh, maka memberikan makna pengkhususan. Contoh:

‫ طَــالِبٌ ← قَلَ ُم طَــالِب‬: ‫قَلَ ٌم‬

(Pulpen siswa)

Keterangan: pada jenis kedua ini bisa bermakna pengkhususan dan bisa

jugamenjadikannya isim yang disandarkan menjadi umum sebagaimana keumuman


sifatyang ada pada isim yang disandarkannya.

▪ KEISTIMEWAAN MUDHOF dan MUDHOF ILAIHI:

Diantara keistimewaan Mudhof dan Mudhof ilaihi ialah berbilangnya jumlah mereka dalam

satu kalimat, contoh:

‫ٰه َذا َد ْفتَ ُر َأ ْس َما ِء َأ ْبنَا ِء ُم َح َّمد‬

(Ini buku catatan nama-nama anak-anak pak Muhammad

KESIMPULAN:

1. Mudhof dan Mudhof ilaihi adalah merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda isim

karena Mudhof dan Mudhof ilaihi tidak akan mungkin terjadi kecuali pada isim.

2. Mudhof ilaihi terbagi menjadi 2:

▪ Mudhof ilaihi yang disandarkan kepada isim lain dengan perantara huruf jar secara

lafazh

, seperti:

ُ ْ‫َم َرر‬
‫ت بِ َزيْد‬

(Aku melewati Zaid)

▪ Mudhof ilaihi yang disandarkan kepada isim lain dengan perantara huruf jar secara

taqdiron, seperti:

‫ِكتَابُ ُم َح َّمد‬

(Kitab milik Muhammad)

Yang takdirnya:

‫ِكتَابُ لـِــ ُم َح َّمد‬

(Kitab milik Muhammad)

3. Kita telah mendapatkan beberapa tanda-tanda isim atau yang diistilahkan dengan:

ُ ‫َعالَ َم‬
ْ‫ات السم‬

KITAB FATKHUL QORIP


‫في أمور تخالف فيها المرأة الرجل في الصالة‪ .‬وذكر المصنف ذلك في قوله (والمرأة تخالف الرجل في خمسة أشياء ‪):‬فصل(‬
‫فالرجل يجافي) أي يرفع (مرفقيه عن جنبيه ويقل) أي يرفع (بطنه عن فخذيه في الركوع والسجود ويجهر في موضع الجهر) وتقدم بيانه‬
‫في موضعه (وإذا نابه) أي أصابه (شيء في الصالة سبح) فيقول‪ :‬سبحان هللا بقصد الذكر فقط أو مع اإلعالم أو أطلق‪ ،‬لم تبطل صالته أو‬
‫اإلعالم فقط بطلت (وعورة الرجل ما بين سرته وركبته) أما هما فليسا من العورة‪ ،‬وال ما فوقهما (والمرأة) تخالف الرجل في الخمسةـ‬
‫المذكورة فإنها (تضم بعضها إلى بعض) فتلصق بطنها بفخذيها في ركوعها وسجودها (وتخفض صوتها) إن صلت (بحضرة الرجال‬
‫األجانب) فإن صلت منفردة عنهم جهرت (وإذا نابها شيء في الصالة صفقت) بضرب بطن اليمين على ظهر الشمال‪ ،‬فلو ضربت بطنا ً‬
‫ببطن بقصد اللعب‪ ،‬ولو قليالً مع علم التحريم بطلت صالتها والخنثى كالمرأة (وجميع بدن الحرة عورة إال وجهها وكفيها) وهذه عورتها في‬
‫‪.‬الصالة أما خارج الصالة فعورتها جميع البدن (واألمة كالرجل) فتكون عورتها ما بين سرتها وركبتها‬

‫في عدد مبطالت الصالة (والذي يبطل به الصالة أحد عشر شيئا ً الكالم العمد) الصالح لخطاب اآلدميين سواء تعلق بمصلحة ‪):‬فصل(‬
‫الصالة أو ال‪( .‬والعمل الكثير) المتوالي كثالث خطوات عمداً كان ذلك أو سهواً‪ ،‬أما العمل القليل فال تبطل الصالة به (والحدث) األصغر‬
‫واألكبر (وحدوث النجاسة) التي ال يعفى عنها‪ ،‬ولو وقع على ثوبه نجاسة يابسة‪ ،‬فنفض ثوبه حاالً لم تبطل صالته (وانكشاف العورة) عمداً‬
‫الخروج من الصالة (واستدبار القبلة) كأن يجعلها خلف ‪‬فإن كشفهاـ الريح فسترها في الحال لم تبطل صالته (وتغيير النية) كأن ينوي‬
‫ظهره (واألكل والشرب) كثيراً كان المأكول والمشروب أو قليالً إال أن يكون الشخص في هذه الصورة جاهالً تحريم ذلك (والقهقهة) ومنهم‬
‫‪.‬من يعبر عنها بالضحك‪( .‬والردة) وهي قطع اإلسالم بقول أو فعل‬

‫‪BAB III‬‬

‫‪PENUTUP‬‬

‫‪KESIMPULAN‬‬

‫‪Untuk bisa membaca kalam arab yang tidak berharokat & bisa memahaminya‬‬

‫‪dengan benar , maka kita harus mengetahui susunan kalimat itu‬‬

‫‪menjadi benar telah kami uraikan tentang pengertian munada,pengertian‬‬


maf'ulliajlih,pengertian maf'ul ma'ah,isim isim yang di baca khofad,macam macam khofad dan
pengertian mudof dan mudof ilaih

Semoga uraian kami mudah difahami & dapat memberi manfa’at bagi para pembacanya amin

DAFTAR PUSTAKA

Pengarang penyusun:Ibnu ajurimii Muhammad bin Muhammad bin Daud as sonhaji Al faasiy.

MKepustakaan:

Al-Sayyid Ahmad Al-hasyimiy, Al-Qawa’id al-Asasiyyat li al-Lugat Al-‘Arbiyyah, Mishr: Mathba’ah Nahdah
al-Sa’adah, 1936 M/1355 H. George Merry Abd al-Masih, Qawa’id al-Lugah al-‘Arabiyyah fiy Jadwalin wa
Lauhatin Libanon-Beirut: Sehah Riya« al-¢ulh, 1998. Baha’ al-Din ‘Abdullah Ibn ‘Aqil, Syarh Ibni ‘Aqil, Jilid
I, Juz II Libnan- Bairut: Dar al- Fikr, 1998.
ِ

ِ
f

Anda mungkin juga menyukai