1.Putri
2. Riska Suparnika
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN MAD....................................................................................................................2
2.2 JENIS-JENIS MAD......................................................................................................................2
2.3 . JENIS-JENIS MAD FAR'I.........................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bersama sebagai orang muslim bahwa hukum belajar ilmu
tajwid adalah fardhu kifayah. Kalau ada dalam suatu tempat ada seseorang yang menguasai ilmu
ini maka bagi yang lainnya tidak menanggung dosa, kalau sampai tidak ada maka seluruh kaum
muslimin menanggung dosa.Sedangkan membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah wajib ain
artinya bagi seorang yang mukalaf baik laki-laki atau perempuan harus membaca Al Qur’an
dengan tajwid, kalau tidak maka dia berdosa, hal ini berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah dan
ucapan para ulama.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Mad Far’i
Mad far’i ialah mad yang panjangnya lebih dari pada mad tabi’i dengan adanya beberapa
sebab, yaitu bila di hadapannya terdapat huruf hamzah yang berbaris hidup, atau huruf lainnya
yang berbaris sukun (mati) atau huruf sesudahnya itu bertasydid.
2.3 . JENIS-JENIS MAD FAR'I
Mad far’i terbagi menjadi 13 macam, yaitu :
1. Mad Wajib Muttasil
Mad wajib muttashil adalah huruf mad dan hamzah berada pada satu kata. Disebut mad
wajib karena para ulama sepakat membaca panjang lebih dari dua harakat namun berbeda-beda
ukurannya. Mad wajib muttasil berasal dari tiga kata yang bebed, Mad berarti panjang bacaan,
wajib artinya harus, dan muttasil artinya bersambung. Disebut muttashil yang artinya
bersambung karena mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Contoh:
ُح َنَفآَء
2. Mad Ja’iz Munfasil
Ja’iz artinya boleh.Munfasil artinya terpisah.
Mad ja’iz munfasil ialah apabila mad asli bertemu dengan huruf hamzah pada dua kata. Huruf
mad pada akhir kata yang pertama dan hamzah pada kata kedua yang menyambutnya. Hamzah
tersebut berada awal kata yang kedua. Hukum atau cara membacanya ada tiga macam, yaitu :
o Ketika cepat, yaitu satu alif atau dua harakat.
o Ketika sederhana, yaitu dua alif atau empat harakat.
o Ketika bertajwid betul, yaitu dua setengah alif atau lima harakat.
Contoh mad jaiz munfashil:
3
ِإَّنا َأْنَز ْلَناُه
4
ُأْو ُتوا – ِإْيـَم اًنا- َء اَم ُنوْا
Huruf mad pada mad pada contoh di atas merupakan pengganti dari hamzah. Karena asal
dari ketiga contoh di atas adalah ()َأْأَم ُنْو ا, ()ُأْؤ ُتوا, dan ()ِإْئَم اًنا. Dalam kaidah ibdal, apabila ada dua
hamzah beriringan dimana yang pertama berharakat dan hamzah yang kedua sukun, maka
hamzah yang kedua digantikan dengan huruf alif, ya’ sukun, atau wau sukun tergantung harakat
pada hamzah yang pertama.
Kedua: Karena posisi mad menggantikan posisi hamzah. Salah satu sebab mad far’i adalah bila
terdapat hamzah setelah huruf mad. Namun dalam mad badal posisi keduanya bergantian atau
bertukar posisi. Huruf mad pada kasus yang kedua ini bukanlah merupakan pengganti dari
hamzah, melainkan memang huruf asli. Contoh:
ُيَر اُءْو َن – ُم َّتِكِئْين- اآْل ِخ َر ُة.
Panjang mad badal dalam riwayat Imam Hafsh adalah dua harakat atau satu alif.
6. Mad farq
Farq artinya beda. Mad farq ialah mad badal yang diiringi oleh huruf yang bertasydid.
Dinamakan mad farq karena untuk membedakan bahwa hamzah tersebut adalah hamzah untuk
bertanya (Apakah).hukum atau cara membacanya ialah :
o 3 alif atau 6 harakat
5
وََالالَّض آِّلْيَن
9.Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim mukhaffaf harfi ialah mad (panjang) dengan satu alif atau dua harakat ketika
membaca huruf Ha, Ya, Tho, Hamzah, Ra. Yang terdapat pada awal surah-surah Al-Qur’an
tertentu.
حم: ح
DIBACA: HÄMÏM
يس: ي
DIBACA: YÄSÏN
طه: ط
DIBACA: THÖHÄ
طه: ه
DIBACA: THÖHÄ
الر: ر
DIBACA: ALIF LÄMRÖ
10. Mad Lazim Musyba’ Harfi
Mad lazim musyba’ harfi ialah mad (panjang) dengan tiga atau enam harakat. Cara
membaca mad lazim musyba’ harfi, yaitu membaca huruf yang diberi tanda tiga alif atau enam
harakat.hurufnya yaitu : ص س ق ل عم ك ن
11. Mad Silah
Silah artinya bergabung . Mad silah ialah mad yang berlaku pada ha dhamir (kata ganti).
Khususnya pada hu dan hi yang artinya “dia” .Letaknya selalu di akhir kalimat.
Mad silah terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
o Mad silah qasirah
Artinya mad silah yang pendek
Mad yang terjadi apabila ada "Ha Dhamir" Berada diantara dua huruf yang berharokat (bukan
huruf mati) dan "Ha Dhamir" tersebut huruf yang berharakat serta tidak disambungkan dengan
huruf berikutnya, dan tidak bertemu dengan hamzah yang berharakat.
7
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah tentang hukum bacaan mad yang kami buat, semoga dapatbermanfaat
bagi kita semua.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan.
2. Hukum mad dibagi menjadi dua, yaitu mad tobi’i dan mad far’i
3.2 Saran
1. Mengingat perlunya mempelajari ilmu tajwid maka kita diharuskan mempelajarinyaserta
mengamalkannya dalam membaca Al-Qur’an.
2. Seiring perkembangan zaman, dunia informasi dan teknologi merajalela ilmu
tajwidseolah dilupakan maka marilah kita mempelajarinya kembali agar kita bisa
selamatdunia dan akherat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Zarkasyi, Dahlan Salim.1989.Pelajaran Ilmu Tajwid.Semarang:Yayasan pendidikan Al-Qur’an
RM
http://mylovelyhomework11.blogspot.com.
http://r.search.yahoo.com/tajwid.
http://id.wikipedia.org/wiki/hukum.bacaan.mad
https://id. search.yahoo.com/ hukum.bacaan.mad