Dosen Pengampu
Drs. H. Abdullah Munir, MA
Disusun oleh:
Aufa Zaki (S.323246)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji senantiasa selalu kita panjat kan kepada Allah Subhanawata’ala
yang telah memberikan rahmat dan kekuatan-Nya kepada kami, Sehingga kami
dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar.
Aufa Zaki
ii
MAD DAN QASHAR
2. Pembagian Mad
Bacaan mad dibagi menjadi 2 bagian yaitu Mad asli ( )مد اصلىdan Mad
Far’i ()مد فرعى.
Mad asli menurut bahasa yaitu mad yang masih asli, adalah panjang
bacaannya tetap satu alif atau 2 ketukan. Sedangkan menurut pengertian
istilah adalah :
المد الطيبع الذي التقوم دات حرف المد االبه
Maksud dari pengertian ini yaitu bahwa panjang bacaan mad tak melebihi
panjang semula, yakni satu alif karena tak dimasuki hamzah ataupun sukun.
Dalam kondisi demikian, mad asli disebut mad thabi’i yaitu mad yang sesuai
dengan watak aslinya yang selanat dari tambahan hamzah atau sukun,
sehingga tidak menambah panjang bacaan semula.
1
2
Setiap alif yang jatuh setelah huruf berharakat fathah, ya’ yang jatuh setelah
huruf berharakat kasrah, wawu jatuh setelah huruf berharakat dhomah, maka dibaca
mad thabi’i yang artinya dibaca dengan panjang bacaannya satu alif.
contoh
B. Mad Far’i
Sedangkan yang dimaksud mad far’i adalah mad cabang. Dalam istilah ayat :” mad yang melebihi
mad asli dikarenakan ada hamzah dan sukun”.
Pada pengertian diatas, ditunjukkan bahwa mad far’i dibaca lebih dari satu alif. Ketentuan ini
berlaku setelah huruf mad didepannya terdapat hamzah atau sukun, hingga cara membacanya
melebihi semestinya. Dalam pengertian itu juga disebutkan bahwa panjang bacaannya yang
menyebabkan perselisihan: berapakah panjang yang sebenarnya dan harus bertemu apa, hamzah
atau sukun.
Perselisihan ini mengakibatkan pembagian mad far’i sebanyak 13 macam yaitu:
1) Mad wajib muttasil
2) Mad jaiz munfasil
3) Mad ‘aridh lis sukun
4) Mad badal
5) Mad ‘iwadh
6) Mad lazim mutsaqqal kilmi
7) Mad lazim mukhaffaf kilmi
8) Mad lazim mutsaqqal harfi
9) Mad lazim mukhaffaf harfi
10) Mad layyin
11) Mad shilah
12) Mad farq
13) Mad tamkin
Dari pengertian yang diterangkan diatas bahwa cara membaca mad jaiz munfasil tidak wajib dibaca
panjang seperti mad wajib muttasil, karenanya terdapat 5 macam cara membacanya yaitu:
Imam Nawawi dan Imam Hamzah membacanya 3 alif (6 ketukan)
Imam Ashim seorang guru dari imam Hafas dan Syu’bah membacanya 2 setengah alif (5
ketukan). Bacaan inilah yang banyak dianut ahli qurra’.
Imam Ibnu Ameer dan Imam Kisa’i membacanya 2 alif (4 ketukan)
Imam Qolun dan Imam Dury membacanya 1 setengah alif (3 ketukan)
4
Para ulama Qurra’ belum sepakat sepenuhnya mengenai seberapa panjang bacaanMad Aridh lis
Sukun ini. Sebagian ada yang membaca qashar dengan 1 alif, sebagian juga ada yang membaca
tawasuth yaitu dengan 2 alif, dan ada yang membacanyathulun dengan 3 alif. Dan pendapat terakhir
inilah yang paling banyak dipakai oleh Ahlul Qurra’. Contoh
Para ulama’ sepakat, panjang bacaan mad badal yaitu 1 alif, sebagaimana mad Thabi’i. Dikatakan
mad badal dikarenakan mad itu sebagai Badal (pengganti) dari huruf hamzahyang dibuang. Mad
badal semula berupa hamzah, lalu diganti dengan bacaan ini. Alasan penggantian itu sebab ada dua
hamzah dalam satu kalimat yang pertama hidupsedangkan yang kedua mati, maka hamzah yang
mati itu diganti mad, agarmembacanya tak terlalu berat.
Contoh
“Mad yang terjadi karena wakaf (berhenti) pada lafad yang ditanwin, dibaca nashab diakhir
kalimat”
Pada pengertian tersebut, tampak bahwa mad iwadh semula berupa kalimat yangdibaca nasab,
kemudian diwakafkan sehingga tanwinnya diganti dengan tanda bacabiasa (bukan tanwin). Setelah
diganti, maka cara membacanya menjadi lebih panjang.Dan untuk panjang bacaannya sekitar 1 alif
(2 ketukan).
Contoh
“Mad yang terjadi karena setelah huruf mad ada huruf yang ditasydid dalam satu kalimat”
Tasydid merupakan huruf dobel (ganda) yang satu hidupdan yang satu mati, dan yangmati itu sama
dengan sukun. Sebab itu, jika ada huruf mad yang bertemu dengan sukun(dalam hal ini tasydid),
maka kelaziman untuk dibaca panjang dengan syarat antarahuruf mad dan huruf yang ditasydid itu
masih satu kalimat.panjang b acaan ini semua ulama Qurra sepakat 3 alif atau (6 ketukan) ز
5
Contoh:
Cara membacanya agak ringan dibandingkan dengan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi,tetapi dalam
panjang bacaanya sama, yaitu 3 alif (6 ketukan). Sebab itu, perbedaaankedua mad itu adalah: jika
mad lazim mutsaqqal setelah mad ada huruf yang di tasydid,sedang mad lazim mukhaffaf setelah
huruf mad ada huruf yang disukun. Adapunpersamaannya yaitu : sama-sama dibaca panjang 3 alif
serta sama-sama dalam satukalimat.Contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi :
1. محباىSetelah mad ada huruf yang disukun
2. أالنSetelah mad ada huruf yang disukun
“Mad yang ditemukan pada huruf permulaan surah dan huruf itu mempunyai 3 bagian huruf, huruf
kedua adalah huruf mad, sedang huruf yang terakhir adalah huruf yang disukun”.
Dari pengertian diatas, dap at ditentukan syarat - syarat Mad Lazim Mutsaqqal Harfi yaitu:
1. Terjadi pada huruf di permulaan surah
2. Huruf yang dimaksud bersifat 3 bagian huruf. Misalnya huruf صاد, maka bagian hurufitu
adalah ,ص د, اdimana huruf tengah mad, sedangkan huruf terakhir mati.
3. Cara membacanya sepanjang 3 alif (6 ketukan). Di dalam Al - Qur’an, huruf - huruf yang
digunakan pada permulaan surah yang disebutdengan Fawatihus Suwar ( *) السور فوابحadalah
sebagai berikut:
1. Q.S. Al - Baqarah :الم
2. Q.S. Aali- Imran :الم
3. Q.S. Al - A’raf : المص
Dari pengertian tersebut, maka bisa ditentukan syarat-syarat Mad Lazim Mukhaffaf Harfiyaitu:
1. Terjadi pada huruf dipermulaan surah
2. Huruf yang dimaksud bersifat 2 bagian, contohnya huruf هاyang terdiri dari: اdan ه
Beranjak dari huruf - huruf yang mengawali surah di atas, maka huruf Mad LazimMukhaffaf Harfi
ada 5 macam yaitu terkumpul dalam lafadz: طهر حي
Contoh:
1 طهMad bertemu huruf sebangsa 2 dalam satu kalimat
2 حمMad bertemu huruf sebangsa 2 dalam satu kalimat
3 المرMad bertemu huruf sebangsa 2 dalam satu kalimat
Dalam Mushaf Utsmani, Mad ini ditandai dengan tanda baca ( ) اpada huruf yang mengawali
surah.
“Mad shilah adalah huruf mad tambahan yang dikira - kirakan setelah ha’ dhamir dan dikira-
kirakan dengan harakat dhammah dan kasrah”.
Yang dimaksud dengan ha’ dhamir dalam pengertian ini adalah ha’ sebagai kata ganti,misalnya: به
,به, به
3. Huruf-huruf mad
Huruf mad yang dipanjangkan ada tiga macam, yaitu:
1. Huruf وmati yang jatuh setelah huruf bertanda baca dhommah. Contoh
: علموا, ذكروا, ظلمو,جعلو
2. Huruf يmati yang jatuh setelah huruf bertanda baca kasroh. Contoh
: فيها, حا فظين, الحليم,الخبير
3. Huruf اmati yang jatuh setelah huruf bertanda baca fathah. Contoh
الزكاة, الصيام,الصالة
5. Bacaan Qashar
Contoh:
PENUTUP
1. Saran
Dari apa yang telah kami tulis dengan ini kami mengharapkan kepada
pembaca untuk selalu giat dan gigih dalam memperlajari ilmu tajwid khususnya
seperti apa yang kami tulis yaitu terkait Mad dan Qashr serta Hukum Nun sukun
dan Mim sukun.
Dan semoga apa yang kami tulis dapat menjadi bekal untuk di masa
yang akan datang bagi para pembaca. Dan kami ingin meminta maaf yang
sebesar-besarnya apabila ada kekurangan, kesalahan dari apa yang kami tulis,
jika itu ada kekurangan.