Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM QIRA’AT

MADD DAN QASHAR

Dosen Pengampu
Drs. H. Abdullah Munir, MA

Disusun oleh:
Aufa Zaki (S.323246)

INSTITUT PEMBINA ROHANI ISLAM JAKARTA


FAKULTAS SYARI’AH

PROGRAM STUDI AKHWAL ASSAKHSIYAH


DAFTAR ISI
Daftar Isi
DAFTAR ISI .............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii
MAD DAN QASHAR.............................................................................................................. 1
1. Pengertian Mad dan Qashr...................................................................................... 1
2. Pembagian Mad....................................................................................................... 1
3. Huruf-huruf mad ................................................................................................... 12
4. Panjang Bacaan Mad ............................................................................................. 12
5. Bacaan Qashar ....................................................................................................... 12
PENUTUP ........................................................................................................................... 18

i
KATA PENGANTAR
Segala puji senantiasa selalu kita panjat kan kepada Allah Subhanawata’ala
yang telah memberikan rahmat dan kekuatan-Nya kepada kami, Sehingga kami
dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar.

Sholawat bertangkaikan salam tercurahkan kepada Sang revolusi sejati


sosok teladan terbaik dimuka bumi ini yang menjadikan uswah dan qudwah untuk
kita semuanya ialah Sayyidina Wa Maulana Muhammad SAW dan kepada
keluarganya, sahabatnya, tabi’in dan kita selaku umatnya mudah-mudahan kita
mendapatkan syafa’atnya
Tugas ini memberikan penjelasan tentang apa itu Mad dan Qashr. Selama
proses penyusunan dan hasil yang di sajikan dalam bentuk laporan ini, Penulis
menyadari bahwa masih banyak kesalahan di dalam nya. Karena itu penulis
senantiasa memohon maaf ,apabila masih menemukan kesalahan dalam penulisan.
Kami dari pihak penulis, mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca,
dengan begitu dapat meningkatkan dan membantu penulis untuk terus berkembang
dan menjadi lebih baik di masa depan. Akhir kata, Kami penulis mengharapakan
semoga laporan yang kami susun ini dapat menambah ilmu dan wawasan bagi
pembaca secara umum dan secara khusus bagi penulis.

Aufa Zaki

ii
MAD DAN QASHAR

1. Pengertian Mad dan Qashr


Menurut Muhammad Mahmud dalam kitab Hidayatul Mustafid
dinyatakan bahwa mad dalam arti bahasa adalah ‫( المط‬memanjangkan) atau
‫( الربادة‬tambah). Sedangkan menurut arti istilah adalah:
‫المد هو اطاله الصوت يحرف من الحروف المد‬
“Mad yaitu memanjangkan suara dengan satu huruf diantara huruf-huruf
Mad”
Menurut Imam Asy-Syathibi, Mad merupakan memanjangkan bunyi
huruf atau huruf layyin ketika bertemu hamzah atau huruf mati. Asy-
Syathibi mendefinisikan Mad dengan menisbatkan huruf mad dalam suatu
kata.
Pengertian pertama Asy-Syathibi mirip dengan pengertian oleh
Muhammad Mahmud diatas. Dan pada pengertian kedua ini menunjukkan
adanya perbedaan dengan pengertian yang lazim dipakai, sebab huruf yang
di isbatkan sebenarnya bukan mad akan tetapi dianggap mad. Misalnya :
‫ درست‬pada QS Al-An’am, ayat 105 dibaca panjang dengan ‫دارست‬
Sedangkan pengertian Qashar menurut arti bahasa adalah “tertahan”.
Menurut arti istilah yaitu memendekkan bunyi huruf mad atau layyin yang
aslinya dibaca panjang atau membuang huruf mad dari suatu kata.

2. Pembagian Mad
Bacaan mad dibagi menjadi 2 bagian yaitu Mad asli (‫ )مد اصلى‬dan Mad
Far’i (‫)مد فرعى‬.
Mad asli menurut bahasa yaitu mad yang masih asli, adalah panjang
bacaannya tetap satu alif atau 2 ketukan. Sedangkan menurut pengertian
istilah adalah :
‫المد الطيبع الذي التقوم دات حرف المد االبه‬
Maksud dari pengertian ini yaitu bahwa panjang bacaan mad tak melebihi
panjang semula, yakni satu alif karena tak dimasuki hamzah ataupun sukun.
Dalam kondisi demikian, mad asli disebut mad thabi’i yaitu mad yang sesuai
dengan watak aslinya yang selanat dari tambahan hamzah atau sukun,
sehingga tidak menambah panjang bacaan semula.

1
2

Setiap alif yang jatuh setelah huruf berharakat fathah, ya’ yang jatuh setelah
huruf berharakat kasrah, wawu jatuh setelah huruf berharakat dhomah, maka dibaca
mad thabi’i yang artinya dibaca dengan panjang bacaannya satu alif.
contoh

A. Mad asli (Mad Thabi’i)


Mad asli dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) Mad asli Zhahiry, yaitu mad asli yang huruf madnya jelas berikut bacaannya.
b) Mad asli Muqaddar, yaitu mad asli yang huruf madnya tidak jelas, namun bacaannya
sepanjang mad asli. Mad kedua ini dalam Mushaf Utsmani ditandai adanya fathah tegak, kasroh
tegak dan dhommah terbalik.
Contoh
3

B. Mad Far’i

Sedangkan yang dimaksud mad far’i adalah mad cabang. Dalam istilah ayat :” mad yang melebihi
mad asli dikarenakan ada hamzah dan sukun”.
Pada pengertian diatas, ditunjukkan bahwa mad far’i dibaca lebih dari satu alif. Ketentuan ini
berlaku setelah huruf mad didepannya terdapat hamzah atau sukun, hingga cara membacanya
melebihi semestinya. Dalam pengertian itu juga disebutkan bahwa panjang bacaannya yang
menyebabkan perselisihan: berapakah panjang yang sebenarnya dan harus bertemu apa, hamzah
atau sukun.
Perselisihan ini mengakibatkan pembagian mad far’i sebanyak 13 macam yaitu:
1) Mad wajib muttasil
2) Mad jaiz munfasil
3) Mad ‘aridh lis sukun
4) Mad badal
5) Mad ‘iwadh
6) Mad lazim mutsaqqal kilmi
7) Mad lazim mukhaffaf kilmi
8) Mad lazim mutsaqqal harfi
9) Mad lazim mukhaffaf harfi
10) Mad layyin
11) Mad shilah
12) Mad farq
13) Mad tamkin

Bacaan mad wajib muttasil


Mad wajib memiliki arti wajib dibaca panjang, sedangkan muttasil artinya bersambung. Jadi mad
wajib muttasil ialah wajib dibaca panjang. Karena ada huruf mad dalam satu kalimat dengan
hamzah. Pengertian itu diperjelas oleh Mahmud Muhammad dalam batasan: ‫واحدة كلمة في والهمرة المد‬
‫يكون هوان‬
“antara mad dan hamzah terdiri atas satu kalimat”
Ukuran panjang bacaan mad wajib muttasil adalah 2 setengah alif (5 ketukan). Panjang pendek
ketukan tersebut disesuaikan dengan irama bacaan yang dialunkan. Karenanya, diharapkan dalam
bacannya tidak

melebihi ketentuan yang sudah disepakati oleh ulama ahli qurra’.


Contoh

1.Bacaan mad jaiz munfasil


Mad jaiz artinya boleh dibaca panjang dan boleh tidak dari ketentuan mad asli, sedangkan munfasil
artinya terpisah. Jadi yang dimaksud dengan mad jaiz munfasil adalah kebolehan membaca panjang
karena ada huruf mad bertemu hamzah dalam dua kalimat. Pengertian ini selanjutnya diungkapkan
oleh Muhammad Mahmud sebagai berikut:
“disebut mad jaiz munfasil karena huruf mad berada disatu kalimat sedang hamzah berada
dikalimat lain”.

Dari pengertian yang diterangkan diatas bahwa cara membaca mad jaiz munfasil tidak wajib dibaca
panjang seperti mad wajib muttasil, karenanya terdapat 5 macam cara membacanya yaitu:
Imam Nawawi dan Imam Hamzah membacanya 3 alif (6 ketukan)
Imam Ashim seorang guru dari imam Hafas dan Syu’bah membacanya 2 setengah alif (5
ketukan). Bacaan inilah yang banyak dianut ahli qurra’.
Imam Ibnu Ameer dan Imam Kisa’i membacanya 2 alif (4 ketukan)
Imam Qolun dan Imam Dury membacanya 1 setengah alif (3 ketukan)
4

Imam Ibnu Katsir dan Imam Susy membacanya 1 alif (2 ketukan)


Contoh

2.Bacaan Mad Aridh lissukun


Mad yaitu artinya panjang, sedangkan Aridh lis Sukun artinya baru karena dimatikanatau
diwakafkan. Maka yang dimaksud dengan Mad Aridh lis Sukun yaitu bacaanpanjang karena ada
pertemuan antara huruf mad dengan huruf yang dimatikan (sukun)setelah diwakafkan. Pengertian
itu diperjelas oleh Muhammad Mahmud sebagai berikut:
“Berhenti pada akhir kalimat dan sebelum huruf yang di hentikan itu ada huruf MadThabi’i”

Para ulama Qurra’ belum sepakat sepenuhnya mengenai seberapa panjang bacaanMad Aridh lis
Sukun ini. Sebagian ada yang membaca qashar dengan 1 alif, sebagian juga ada yang membaca
tawasuth yaitu dengan 2 alif, dan ada yang membacanyathulun dengan 3 alif. Dan pendapat terakhir
inilah yang paling banyak dipakai oleh Ahlul Qurra’. Contoh

3.Bacaan Mad Badal


Badal dalam arti bahasa adalah pengganti.
Sedangkan menurut istilah adalah:
“Huruf mad dan hamzah berkumpul dalam satu kalimat akan tetapi yang hamzahtersebut lebih dulu
daripada mad”.

Para ulama’ sepakat, panjang bacaan mad badal yaitu 1 alif, sebagaimana mad Thabi’i. Dikatakan
mad badal dikarenakan mad itu sebagai Badal (pengganti) dari huruf hamzahyang dibuang. Mad
badal semula berupa hamzah, lalu diganti dengan bacaan ini. Alasan penggantian itu sebab ada dua
hamzah dalam satu kalimat yang pertama hidupsedangkan yang kedua mati, maka hamzah yang
mati itu diganti mad, agarmembacanya tak terlalu berat.
Contoh

4.Bacaan Mad Iwadh


Iwadh artinya pengganti, sedang yang dimaksud mad iwadh adalah:

“Mad yang terjadi karena wakaf (berhenti) pada lafad yang ditanwin, dibaca nashab diakhir
kalimat”

Pada pengertian tersebut, tampak bahwa mad iwadh semula berupa kalimat yangdibaca nasab,
kemudian diwakafkan sehingga tanwinnya diganti dengan tanda bacabiasa (bukan tanwin). Setelah
diganti, maka cara membacanya menjadi lebih panjang.Dan untuk panjang bacaannya sekitar 1 alif
(2 ketukan).
Contoh

5.Bacaan Mad Lazim Mutsaqal Kilmi


Mad lazim yaitu artinya kelaziman untuk memanjangkan. Sedangkan Mutsaqqal berartiberat, dan
kilmi memiliki arti satu kalimat. Maka yang dimaksud Mad Lazim Mutsaqqaladalah bacaan mad
yang dipanjangkan, karena ada tasydid di dalam satu kalimat.Pengertian ini selanjutnya dirumuskan
Muhammad Mahmud sebagai berikut:

“Mad yang terjadi karena setelah huruf mad ada huruf yang ditasydid dalam satu kalimat”

Tasydid merupakan huruf dobel (ganda) yang satu hidupdan yang satu mati, dan yangmati itu sama
dengan sukun. Sebab itu, jika ada huruf mad yang bertemu dengan sukun(dalam hal ini tasydid),
maka kelaziman untuk dibaca panjang dengan syarat antarahuruf mad dan huruf yang ditasydid itu
masih satu kalimat.panjang b acaan ini semua ulama Qurra sepakat 3 alif atau (6 ketukan) ‫ز‬
5

Contoh:

6.Bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi


Mad Lazim yaitu artinya kelaziman untuk dipanjangkan, sedang mukhaffaf
artinyadiringankan, dan kilmi yaitu artinya satu kalimat. Maka yang dimaksud Mad
LazimMukhaffaf Kilmi yaitu bacaan mad yang terjadi ketika huruf mad bertemu dengan hurufyang
mati pada satu kalimat. Pengertian ini selanjutnya dirumuskan oleh MuhammadMahmud sebagai
berikut: “Mad yang terjadi disebabkan setelah huruf mad ada huruf yang mati atau disukun”

Cara membacanya agak ringan dibandingkan dengan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi,tetapi dalam
panjang bacaanya sama, yaitu 3 alif (6 ketukan). Sebab itu, perbedaaankedua mad itu adalah: jika
mad lazim mutsaqqal setelah mad ada huruf yang di tasydid,sedang mad lazim mukhaffaf setelah
huruf mad ada huruf yang disukun. Adapunpersamaannya yaitu : sama-sama dibaca panjang 3 alif
serta sama-sama dalam satukalimat.Contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi :
1. ‫ محباى‬Setelah mad ada huruf yang disukun
2. ‫ أالن‬Setelah mad ada huruf yang disukun

7.Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Harfi


Mad Lazim artinya kelaziman membaca panjang, Mutsaqqal artinya berat dan Harfi berarti dalam
huruf. Maka yang dimaksud dengan Mad Lazim Mutsaqqal Harfi yaitubacaan mad yang terjadi
pada huruf tertentu

di permulaan surah tertentu. pengertian itukemudian dirumuskan Muhammad Mahmud sebagai


berikut:

“Mad yang ditemukan pada huruf permulaan surah dan huruf itu mempunyai 3 bagian huruf, huruf
kedua adalah huruf mad, sedang huruf yang terakhir adalah huruf yang disukun”.

Dari pengertian diatas, dap at ditentukan syarat - syarat Mad Lazim Mutsaqqal Harfi yaitu:
1. Terjadi pada huruf di permulaan surah
2. Huruf yang dimaksud bersifat 3 bagian huruf. Misalnya huruf ‫صاد‬, maka bagian hurufitu
adalah ,‫ص د‬, ‫ ا‬dimana huruf tengah mad, sedangkan huruf terakhir mati.
3. Cara membacanya sepanjang 3 alif (6 ketukan). Di dalam Al - Qur’an, huruf - huruf yang
digunakan pada permulaan surah yang disebutdengan Fawatihus Suwar ( ‫ *) السور فوابح‬adalah
sebagai berikut:
1. Q.S. Al - Baqarah :‫الم‬
2. Q.S. Aali- Imran :‫الم‬
3. Q.S. Al - A’raf : ‫المص‬

8.Bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Harfi


Mad Lazim yaitu artinya kelaziman untuk dipanjangkan, sedang mukhaffaf artinyadiringankan,
harfi memiliki arti yang bersifat huruf. Maka yang dimaksud dengan MadLazim Mukhaffaf Harfi
yaitu Mad yang biasa terjadi pada huruf permulaan surah yanghurufnya bersifat dua bagian.
Pengertian ini kemudian dirumuskan oleh MuhammadMahmud sebagai berikut:

“Mad bertemu dengan huruf yang bersifat dua bagian”

Dari pengertian tersebut, maka bisa ditentukan syarat-syarat Mad Lazim Mukhaffaf Harfiyaitu:
1. Terjadi pada huruf dipermulaan surah
2. Huruf yang dimaksud bersifat 2 bagian, contohnya huruf ‫ ها‬yang terdiri dari: ‫ ا‬dan ‫ه‬

3. Panjangnya 1 alif (2 harakat),


6

Beranjak dari huruf - huruf yang mengawali surah di atas, maka huruf Mad LazimMukhaffaf Harfi
ada 5 macam yaitu terkumpul dalam lafadz: ‫طهر حي‬
Contoh:
1 ‫ طه‬Mad bertemu huruf sebangsa 2 dalam satu kalimat
2 ‫ حم‬Mad bertemu huruf sebangsa 2 dalam satu kalimat
3 ‫ المر‬Mad bertemu huruf sebangsa 2 dalam satu kalimat

Dalam Mushaf Utsmani, Mad ini ditandai dengan tanda baca ( ‫ ) ا‬pada huruf yang mengawali
surah.

9.Bacaan Mad Layyin


Mad Layyin yaitu adalah mad yang terjadi pada huruf wawu dan ya’ yang jatuh setelah tanda baca
fathah, dengan syarat cara membacanya tetap diwashalkan (terus), dantidak boleh diwakafkan
(berhenti), karena jika berhenti maka menjadi qalqalah kubra.
Panjang bacaan Mad Layyin yaitu 1 alif (2 harakat) jika ditengah-tengah kalimat, dan 2alif atau 3
alif jika diakhir kalimat.
Contoh:
1 ‫ بيت‬Bai - tun Huruf layyin jatuh setelah fathah
2 ‫ خوف‬Khau - fun Huruf layyin jatuh setelah fathah
3 ‫ ريب‬Rai - bun Huruf layyin jatuh setelah fathah
4 ‫ غيب‬Ghai - bun Huruf layyin jatuh setelah fathah

10.Bacaan Mad Shilah


Mad Shilah artinya bacaan mad yang tersambung. Atau dengan istilah lain Mad Shilah yaitu huruf
mad tambahan yang diperkirakan setelah huruf ha’ dhomir, yang dikira -kirakan dengan harakat
dhmmah ataupun kasrah. Pengertian ini kemudian dipertegasoleh Muhammad Mahmud sebagai
berikut:

“Mad shilah adalah huruf mad tambahan yang dikira - kirakan setelah ha’ dhamir dan dikira-
kirakan dengan harakat dhammah dan kasrah”.

Yang dimaksud dengan ha’ dhamir dalam pengertian ini adalah ha’ sebagai kata ganti,misalnya: ‫به‬
,‫به‬, ‫به‬

Mad Shilah dibagi dua macam yaitu :


1. Mad Shilah Qashir
2. Mad shilah Thawil
Mad Shilah Qashir adalah a pabila ada dhamir jatuh setelah huruf hidup dan tidakbersambung
dengan kalimat sesudahnya yang diberi al - Ta’rif. Cara membaca Mad Shilah Qoshir adalah 1 alif
dan ada yang membacanya 2 alif.
Contoh:
1 ‫ كان إنه‬Dhamir jatuh setelah huruf hidup dan tidak sambung hamzah
2 ‫ السموات في ما وله‬Dhamir jatuh setelah huruf hidup dan tidak sambung hamzah

11.Bacaan Mad Farqu


Mad Farqu yaitu artinya mad pembeda, atau dengan istilah lain mad farqu yaityu madyang memiliki
fungsi pembeda antara istifham (kata tanya) dengan khabar (berita).hingga jika tidak ada mad ini,
maka orang akan menyangka bahwa hamzah khabar,padahal sebenarnya hamzah itu yang berfungsi
untuk istifham (kata tanya).Panjang bacaan Mad farqu yaitu 3 alif (6 harakat). Di dalam al- Qur’an,
bacaan Mad farqu ini ada 4 tempat yaitu:
1 Al An’am: 143 ‫ أالدكرين‬Mad sebagai istifham
2 Al An’am: 144 ‫ أالدكرين‬Mad sebagai istifham
3 Yunus: 59 ‫ أهلل‬Mad sebagai istifham
4 An Naml: 59 ‫ أهلل‬Mad sebagai istifham
7

12.Bacaan Mad Tamkin


Mad Tamkin yaitu mad karena ada dua ya’ yang satu mati dan yang lain hidup, bertandabaca kasrah
dan tasydid. Ya’ yang berkasrah dan bertasydid itu lebih dahulu daripadaya’ yang mati tersebut

Untuk panjang bacaan mad ini yaitu 1 alif (2 harakat).Contoh:


1 ‫ حييتم‬Sebelum ya’ ada ya’ kasrah dan tasydid
2 ‫ النبيين‬Sebelum ya’ ada ya’ kasrah dan tasydid`
8

3. Huruf-huruf mad
Huruf mad yang dipanjangkan ada tiga macam, yaitu:
1. Huruf ‫ و‬mati yang jatuh setelah huruf bertanda baca dhommah. Contoh
: ‫ علموا‬,‫ ذكروا‬,‫ ظلمو‬,‫جعلو‬

2. Huruf ‫ ي‬mati yang jatuh setelah huruf bertanda baca kasroh. Contoh
: ‫ فيها‬,‫ حا فظين‬,‫ الحليم‬,‫الخبير‬

3. Huruf ‫ ا‬mati yang jatuh setelah huruf bertanda baca fathah. Contoh
‫ الزكاة‬,‫ الصيام‬,‫الصالة‬

4. Panjang Bacaan Mad


Panjang bacaan mad terdapat tiga bagian yaitu:
1. Panjang yang pendek (‫ )القصر‬yaitu car a membaca huruf mad sepanjang 1 alif
(duaketukan/harakat)
2. Panjang yang tengah - tengah (‫ )التوسط‬yaitu cara membaca huruf mad
sepanjang 1 ½ alif (3 ketukan/harakat)
3. Panjang yang panjang (‫ )الطول‬yaitu cara membaca huruf mad sepanjang 2
½ ali f (5ketukan/harakat) atau 3 alif (6 ketukan).

5. Bacaan Qashar

Sebagaimana yang diterangkan dalam pengertian di atas tadi, bahwa


bacaan qashar adalah bacaan yang dipendekkan, yang semula bacaan itu
panjang. Dalam hal ini, kita bisa merujuk kepada pendapat Imam Hafaz
tentang bacaan - bacaan yang di qasharkandengan uraian berikut ini:
1. Shafrun Mustadir, yaitu tanda lingkaran seperti bentuk bola (O) yang
tertulispada lafal yang diqasharkan.
2. Shafrun Mustathil, yaitu tanda lingkaran yang memanjang seperti bentuk
telur burung merpati (0) yang ditulis diatas lafal yang diqasharkan.
Bacaan dalam al- Qur’an yang bertanda Shafrun Mustadir harus dibaca
pendek, baik diwashalkan (terus) maupun diwakafkan (berhenti).

Contoh:
PENUTUP
1. Saran

Dari apa yang telah kami tulis dengan ini kami mengharapkan kepada
pembaca untuk selalu giat dan gigih dalam memperlajari ilmu tajwid khususnya
seperti apa yang kami tulis yaitu terkait Mad dan Qashr serta Hukum Nun sukun
dan Mim sukun.
Dan semoga apa yang kami tulis dapat menjadi bekal untuk di masa
yang akan datang bagi para pembaca. Dan kami ingin meminta maaf yang
sebesar-besarnya apabila ada kekurangan, kesalahan dari apa yang kami tulis,
jika itu ada kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai