Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Profesi Keguruan dapat terselesaikan dengan lancar tanpa ada halangan apapun.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Profesi Keguruan
yaitu Bapak Muhammad Bahauddin yang telah membimbing kami dalam penugasan makalah
ini. Terima kasih kepada teman-teman yang sudah membaca makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................6
C. Pengertian Jama’........................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11
3
BAB I
4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mudah mempelajari bahasa arab maka kita harus membedakan mana
kata yang termasuk ke dalam kata benda(isim), kata kerja(Fi’il), mana yang termasuk
mudzakkar dan muannats. Selain keempat tadi kita harus dapat juga membedakan
berdasarkan jumlahnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. ISIM MUFROD
Isim sendiri memiliki arti kata benda atau kata sifat. Sedangkan beberapa
pakar juga ikut mendefinisikan pengertian isim dalam beberapa kitab yang terkenal di
kalangan pembelajar bahasa Arab, baik di pesantren maupun perguruan tinggi.
Menurut Djuha, seorang pakar yang menuliskan sebuah buku berjudul “Tata Bahasa Arab
(Ilmu Nahwu: Terjemah Matan al-Jurumiyah Berikut Penjelasan”, ia mendefinisikan apa
yang dimaksud dengan isim, yakni:
َاِاْل ْس ُم ُهَو َك ِلَم ٌة َد َّلْت َع َلى َم ْعًن ِفي َنْفِسَها َو َلْم َتْقَتِرْن ِبَز َمٍن َو ْض ًعا
Artinya: Isim ialah kata yang mengandung arti mandiri dan tidak bergantung pada waktu.
Tanda yang dimiliki isim tatsniyah adalah adanya alif tatsniyah ketika rofa’ dan ya
tatsniyah ketika nashob dan jer. Sedangkan tanda yang dimiliki isim jamak adalah
wau jamak untuk jamak mudzakkar salim dan alif ta ta’nits untuk jamak muannas
salim.
Tanda-tanda tersebut tidak dimiliki oleh isim mufrad, sehingga jika ditemui tanda-
tanda tersebut pada sebuah lafaz isim, maka lafaz tersebut tidak termasuk isim
mufrad.
Contoh:
6
Contoh Kalimat Isim Mufrod Dalam Al-Qur’an
(۳) ) َذ ِل َك اْل ِك َت اُب ال َر ْي َب۲( اَّل ِذيَن ُيْؤ ِم ُن وَن ِب اْلَغ ْي ِب َو ُيِقيُم وَن الَّص الَة َو ِمَّم ا َر َز ْق َن اُه ْم ُيْن ِفُق وَن
) الم۱( ِفيِه ُهًدى ِلْلُم َّت ِقيَن
2. Penerapan isim mufrod
Contohnya
kalimah ُمَحَّم ًداdibaca dengan harakat fathah di akhir kalimah karena menjadi
maf’ul bih (obyek), di mana maf’ul bih merupakan salah satu isim yang
dibaca nashab, dan tanda nashabnya dengan fathah karena merupakan isim
mufrod.
Tanda i’rab jer untuk isim mufrod adalah dengan kasrah, kecuali untuk isim
ghairu munsharif (yang tidak menerima tanwin).
Contoh.
7
B. ISIM TASNIYAH/MUTSANNA
lafadz yang menunjukan makna dua dengan menggunakan alif dan nun di akhirnya
dalam keadaan rafa’, dan menggunakan ya dan nun dalam keadaan nashob dan jer.
1. Tambahkan alif dan nun pada huruf terakhirnya saat dalam keadaan rofa’.
2. Tambahkan ya dan nun pada huruf akhirnya ketika dalam keadaan nashob
dan jer.
CONTOH
pada keadaan rofa’, kata ( ُم ْس ِلٌمseorang lelaki Islam) berubah menjadi ُم ْسِلَم ا
( ِنdua lelaki Islam).
dalam keadaan nashob dan jer, kata ُم ْس ِلٌمberubah menjadi ُم ْسِلَم ْيِن.
Seperti telah kita bahas sebelumnya, bahwa kalimah isim hanya memungkinkan
untuk menggunakan 3 i’rob, yaitu rofa’, nashob, dan jer.
Tanda i’rob rofa‘ pada isim tatsniyah adalah dengan menggunakan alif,
sementara tanda i’rob nashob dan jer pada isim tatsniyah adalah berupa ya.
Isim mutsanna ini berstatus nakiroh selama, kecuali jika ada al (alif lam) di
dalam kalimah isim tersebut.
8
C. ISIM JAMA’
Kesimpulannya:
Dari beberpa penjelasan diatas dapat kita simpulkan
bahwa kata yang berjumlah satu ialah mufrod. Kata
yang berjumlah dua ialah muannats. Kata yang
berjumlah tiga atau lebih yaitu jama’.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan atas kita menyimpulkan bahwa kata yang berjumlah satu ialah isim mufrod,
Yang berjumlah dua ialah mutsanna, Yang berjumlah tiga ialah jama’.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/contoh-isim-mufrad-mutsanna-dan-
jamak-lengkap-dengan-artinya-1xDQCiB2HMq
11