MANSHUBAT
Pokok-Pokok Materi
A. Pengertian MANSHUBAT ASMA
B. Macam-macam MANSHUBAT ASMA
Uraian Materi
A. Pengertian Manshubat asma
Manshubat asma adalah kumpulan isim (kata benda) yang berada
dalam kondisi manshub dalam i’rabnya. Penyebab marfu’nya adalah
dikarenakan adanya ‘amil (pemarkah) yang berada di depan isim tersebut.
Manshubat asma termasuk kelompok isim Mu’rab, yaitu kelompok
kata yang berubah-ubah kondisi akhirnya mengikuti kaidah i’rab.
Perubahan kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi empat. Empat
macam i’rab ini didasari oleh 4 harakat dalam Bahasa Arab, yaitu
dhammah, fathah, kasrah, dan sukun. Adapun Manshubat asma termasuk
kelompok isim nasab atau fathah.
›ءcȋا تʪȂǐ٨P
2. Maf’ul fih
Maf’ul fih (zhorof) adalah isim yang menunjukkan keterangan waktu atau
tempat terjadinya suatu perbuatan.
Contoh:
ϼiϟ رتϓ¹η(Aku bersafar pada waktu malam) ن
i:ΛϹا ومi تϣλ(Aku berpuasa pada hari senin)
رΑ:ϣϟ¹ا مϣ~أ تϠΟ(Aku duduk di depan mimbar)
¹بΑϟا فϠΧ بϠϛϟ¹ا م:(Anjing itu tidur di belakang pintu)
Catatan:
Macam-Macam Zhorof
Catatan Zhorof:
1. Zhorof ghoiru mutashorrif boleh di-jer-kan dengan huruf نϣ Contoh:
مϛϠΑϗ نϣ دΟ~ϣϟا تϠΧ(دAku telah memasuki masjid sebelum kalian)
2. Ada beberapa zhorof yang bentuknya adalah mabni.
Contoh: سϣ(أKemarin) ثiΣ(Di manapun)
3. Maf’ul liajlih
Maf’ul liajlih adalah isim yang digunakan untuk menjelaskan sebab
terjadinya perbuatan.
4. Maf’ul muthlaq
Maf’ul muthlaq adalah isim yang berasal dari lafazh fi’il yang berfungsi
untuk penguat makna, penjelas bilangan atau penjelas sifat.
Contoh: ¹ظϔΣ درسϟا ظتϔΣ(Aku telah menghafal pelajaran itu dengan sebenar-
benarnya hafal)
¹ΑرA ﻪΗΑرA(Aku telah memukulnya dengan sebenar-benar memukul) Δ
ظϔΣ درسϟا ظتϔΣ(Aku telah menghafal pelajaran itu dengan sekali hafal) ΔΑ
رA ﻪΗΑرA(Aku telah memukulnya dengan sekali pukul)
داiΟ ¹ظϔΣ درسϟا ظتϔΣ(Aku telah menghafal pelajaran itu dengan hafalan
yang baik)
داiدη ¹ΑرA ﻪΗΑرA(Aku telah memukulnya dengan pukulan yang keras)
5. Maf’ul maah
Maf’ul ma’ah adalah isim yang terletak setelah huruf ( )وyang mempunyai
arti “bersama” untuk menunjukkan kebersamaan.
Contoh: لΑΟϟ واϲϠϋ ¹(~رAli berjalan bersama dengan gunung)
سϣηϟا وغروب دϣΣϣ ¹ءΟ(Muhammad datang bersamaan dengan terbenamnya
matahari)
Catatan:
Pada dasarnya, huruf wau yang terletak di antara dua buah isim adalah
wau ‘athof. Oleh karena itu seandainya sebuah kalimat cocok untuk
dimaknai dengan wau ‘athof, maka wau tersebut adalah wau ‘athof.
Ketentuan-ketentuan Hal:
1. Hal merupakan isim yang mansub. Contoh: داϋ¹ϗ دϣΣϣ ϰϠλ (Muhammad
shalat dalam keadaan duduk)
2. Hal berbentuk isim nakiroh, sedangkan shohibul hal (isim yang
dijelaskan keadaannya oleh Hal) berbentuk isim ma’rifat.
Contoh: ¹ϣ;¹ϗ دϟوϟا لϛ(أAnak itu makan dalam keadaan berdiri)
دϟوϟ =اShohibul hal, ma’rifat
¹ϣ;¹ϗ= Hal, nakiroh
3. Hal mengikuti shohibul hal dari sisi nau’ (mudzakkar atau muannats)
dan ‘adad (mufrod, mutsanna, jama’).
Contoh:
¹~ϟ¹Ο دϣΣϣ ربη(Muhammad minum dalam keadaan duduk)
Δ~ϟ¹Ο Δϣ¹طϓ تΑرη(Fatimah minum dalam keadaan duduk)
¹ϣ;¹ϗ دϟوϟا لϛ(أAnak itu makan dalam keadaan berdiri)
نiϣ;¹ϗ دانϟوϟا لϛ(أDua anak itu makan dalam keadaan berdiri)
Macam-macam hal
Ketentuan-ketentuan Hal:
1. Hal merupakan isim yang mansub. Contoh: داϋ¹ϗ دϣΣϣ ϰϠλ (Muhammad
shalat dalam keadaan duduk)
2. Hal berbentuk isim nakiroh, sedangkan shohibul hal (isim yang
dijelaskan keadaannya oleh Hal) berbentuk isim ma’rifat.
Contoh: ¹ϣ;¹ϗ دϟوϟا لϛ(أAnak itu makan dalam keadaan berdiri)
دϟوϟ =اShohibul hal, ma’rifat
¹ϣ;¹ϗ= Hal, nakiroh
3. Hal mengikuti shohibul hal dari sisi nau’ (mudzakkar atau muannats)
dan ‘adad (mufrod, mutsanna, jama’).
7. Tamyiz
Tamyiz adalah isim nakiroh yang disebutkan dalam suatu kalimat untuk
memberi penjelasan sesuatu yang masih samar.
Sesuatu yang masih samar yang dijelaskan oleh tamyiz dikenal dengan
istilah mumayyaz (زiϣϣϟ)ا.
Contoh: ¹Α¹Ηϛ نiرηϋ تiرΗη(اAku membeli dua puluh kitab)
نiرηϋ= Mumayyaz
¹Α¹Ηϛ= Tamyiz
ΔAϓ ¹ϣœدر تiرΗη(اAku membeli satu dirham perak)
¹ϣœ =درMumayyaz
ΔAϓ= Tamyiz
زiϣϣϟواع ا:أ
Macam-Macam Mumayyaz
ددό¹;مييز ا
(Tamyiz ‘Adad)
Tamyiz ‘adad adalah tamyiz yang digunakan untuk menjelaskan
mumayyaz yang berupa ‘adad (bilangan).
Tamyiz adad biasa dikenal dengan istilah ma’dud (دودόϣϟ)ا
Contoh:
¹ϣϠϗ نiΛϼΛ تiرΗη(اAku membeli tiga puluh pena)
نiΛϼΛ= ‘Adad
¹ϣϠϗ= Ma’dud
8. Mustastna
Mustatsna adalah isim yang disebutkan setelah adatul istitsna (alat
pengecualian) untuk menyelisihi hukum kata sebelum adatul istitsna. Kata
yang terletak sebelum adatul istitsna dikenal dengan istilah mustatsna
minhu ﻪ:ϣ ϰ:ΛΗ~ϣϟا
Contoh:
¹:~Σ ϻإ بϼطϟ اΟ:(Para siswa lulus kecuali Hasan)
ϻإ = Alat pengecualian / Adat istitsna بϼ
طϟ = اMustatsna minhu
¹:~Σ = Mustatsna
داi زϻ¹إ لΟرϟ ا رAΣ(Para lelaki itu telah hadir kecuali Zaid)
ϻإ = Alat pengecualian
¹لΟرϟ = اMustatsna minhu
داi = زMustatsna
¹ ء:ΛΗ~ϻ(ا أداةAdatul istitsna) ada enam, yaitu: ¹η¹Σ ,داϋ ,ϼΧ ,ر, ~وىi غ,ϻإ
9. Munada
Munada adalah isim yang disebutkan setelah huruf nida’ (huruf yang
digunakan untuk memanggil).
Contoh:
(Wahai hamba Allah) ௌ دΑϋ ¹i
(Wahai orang yang tidur, bangunlah) ظϘiΗ~¹ اϣ;¹: ¹i
Huruf-huruf Nida’:
=أUntuk memanggil jarak dekat.
Contoh:
(Wahai Abdullah, tulislah) بΗϛ اௌ دΑϋ أ
¹iœ ,¹i أي, =أUntuk memanggil jarak jauh
Contoh:
(Wahai Abdullah, apakah engkau mendengar suaraku?)ϲΗوλ ϊϣ~Η لœ ௌ دΑϋ ¹iأ
¹i= Dapat digunakan untuk memanggil dekat ataupun jauh.
Contoh:
(Wahai Abdullah, cepatlah) رع~أௌ دΑϋ ¹i
دى:¹م¹واع ا:أ
(Macam-macam Munada)
Tugas
Selamat, Anda telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 1
tentang Marfuatul Asma.. Agar Anda dapat lebih memahami
materi yang terdapat pada Kegiatan Belajar 1, buatlah peta konsep dari
Manshubat Asma.
Tes Formatif 1
Jawablah dengan benar soal-soal berikut !
1. Jelaskan pengertian manshubat asma.
2. Sebutkan contoh-contoh dari manshubat asma