Anda di halaman 1dari 14

Materi Pekan 1

MATERI PEKAN 1
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫ والذي خلق النجوم واختالف الليل والنهار‬،‫ الذي خلق الشمس والقمر‬،‫الحمد هلل واحد القهار‬،

‫ ومن تبعهم بإحسان‬،‫ وعلى آله وأصحابه األخيار‬،‫والصالة والسالم على سيدنا المختار‬
‫ أما بعد‬.‫ إلى يوم المحشار‬:

‫ قال هللا ﷻ في كتابه المجيد‬:

َ‫ِإ َّنا َأ ْن َز ْل َناهُ قُرْ آ ًنا عَ رَ ِب ًّيا لَعَ لَّ ُك ْم َتعْ قِلُون‬

Artinya : “Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur’an berbahasa


Arab, agar kamu mengerti.” (Q.S. Yusuf : 2)

Ikhwati fillah yg semoga senantiasa di rahmati oleh Allah ‫ﷻ‬,

Tidak ada suatu untaian ucapan yg pantas untuk kita ucapkan, melainkan ucapan rasa syukur
kita kepada Allah ‫ ﷻ‬yg telah memberikan kepada kita Nikmat-nikmat Nya. Sehingga kita dapat
melakukan keta’atan yg di perintahkan oleh-Nya.

Dan semoga shalawat serta salam tetap senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad ‫ﷺ‬,
serta bagi Keluarga-keluarga beliau, Para sahabat-sahabat beliau, serta orang-orang yang
senantiasa mengikuti sunnah nya hingga hari kiamat.

Sungguh rasa syukur kepada Allah yg telah memberikan kesempatan ini, dalam rangka
melakukan keta’atan kepada-Nya, tidaklah Penulis menginginkan sesuatu kecuali hanyalah
mengharapkan Ridho Allah ‫ﷻ‬, dan menginginkan kebaikan baik untuk diri penulis, dan kebaikan
untuk kaum muslimin.

Insyaallah, pada pertemuan pekan pertama ini kita akan membahas suatu pondasi dalam
mempelajari Bahasa Arab. Sebab tanpanya ada pondasi maka akan sulit untuk mempelajari
Bahasa Arab,

Sebagaimana yg di katakan oleh para Ulama :

‫ُأل‬
ِ ،ُ‫َمنْ ح ُِر َم ا صُول‬
‫حُر َم الوُ صُو ُل‬

“Barangsiapa yg terhalang padanya Ushul (ilmu pondasi), maka ia terhalang pada


pencampaiannya (ilmu cabang-cabang nya).”

Oleh karenanya qoidah ini sangatlah penting bagi kita untuk memahami Ilmu Agama ini, agar
kita dapat lebih memahaminya.

Sebelum kita memulai materinya alangkah baiknya kita mengetahui terdahulu pembagian-
pembagian qoidah dalam Bahasa Arab, dalam bahasa arab terdapat tiga Qowa’id :

1. Ilmu Nahwu : Ilmu agar mengetahui kedudukan pada suatu kalimat, dan perubahan harokat
pada suatu akhir kata.
2. Ilmu Shorof : yaitu perubahan suatu kata ke kata yg lainnya.
3. Ilmu Balaghoh (Sastra Arab) : yaitu mengungkapkan suatu kalimat/makna dengan ungkapan
yg shohih dan fasih. Pada ilmu inilah kita akan mengetahui keindaham Bahasa Arab yg ada
pada Al-Quran
______
Materi yg Pertama,

‫َأ ْقسَ ا ُم ال َكلِمَة العَ رَ ِبيَّة‬

Note : di dalam bahasa arab ‫ ال َكلِم َُة‬itu artinya adalah “kata”, adapun “Kalimat” pada bahasa arab
itu adalah ‫الجُمْ لَ ُة‬

📌 Pembagian Kata dalam Bahasa Arab,

Kata dalam bahasa arab itu terbagi menjadi tiga Bagian :


‫ اِسْ ٌم‬.١/Isim
‫ فِعْ ٌل‬.٢/Fi’il
ٌ‫ حَ رْ ف‬.٣/Huruf

📌 Pengertian Isim :
Ialah setiap kata yg menunjukkan suatu hal yg berhubungan dengan manusia, hewan,
tumbuhan, benda, tempat, waktu, sifat. Atau secara ringkasnya ialah setiap kata yg memiliki
Nama maka itu dinamakan isim.

Contoh :
– ‫ رَ ُج ٌل‬: seorang laki-laki
– ‫ج ٌد‬ِ ْ‫ َمس‬: Masjid
– ٌ‫ َنظِ يْف‬: bersih
– ‫ َأسَ ٌد‬: singa
– ُ‫ ال َقاهِرَ ة‬: Kairo
– ‫ َش ْه ٌر‬: bulan

📁 Tanda-tanda Isim :
• adanya harokat tanwin pada akhir kata (ٌ‫)رَ ُجل‬
• adanya Alif Lam (‫ )ال‬pada awal kata (ُ‫)الرَّ ُجل‬
• adanya huruf Nida’ (panggilan) sebelum isim (‫“ )يَا رَ جُل‬wahai seorang laki-laki”

📌 Pengertian Fi’il (kata kerja) :


Ialah setiap kata yg menunjukkan pada suatu kejadian dengan waktu tertentu.

Contoh :

– َ‫ َك َتب‬: dia )laki-laki( telah menulis


– ُ‫ ي َْك ُتب‬: dia )laki-laki( sedang menulis
– ْ‫ ْاك ُتب‬: Tulislah

📁 Dan Fi’il/kata kerja itu memiliki tiga keadaan :

1. Fi’il Madhi : yaitu kata kerja yg menunjukkan telah terjadinya suatu perbuatan/pekerjaan,
contoh :

َ‫ َخرَ ج‬: Dia )laki-laki( telah keluar

2. Fi’il Mudhori’ : yaitu kata kerja yg menunjukkan sedang terjadinya suatu perbuatan/pekerjaan,
contoh :
‫ ي َْخ ُر ُج‬: dia sedang keluar

3. Fi’il Amr : yaitu kata kerja yg menunjukkan perintah, contoh :

ْ‫ ا ُ ْخرُج‬: keluarlah

📌 Al-Harfu (huruf) :
Ialah setiap kata yg tidak memiliki makna kecuali bersamaan dengan yg lainnya.

Contoh :

‫ فِي‬: di/di dalam


ْ‫ مِن‬: dari
‫ ِإلَى‬: ke
‫ عَ لَى‬: di atas

Contoh Kalimatnya :

ِ ْ‫َأ َنا َأ ْذهَبُ ِإلَى ال َمس‬


‫ج ِد‬

“Saya akan pergi ke masjid.”

Maka huruf ‫ ِإلَى‬disini tidak akan bisa memiliki makna yg jelas, kecuali setelahnya terdapat suatu
kata/isim

“‫“ َه َذا‬
“Ini”
Kata ‫ه ََذا‬ adalah merupakan isim mufrod (untuk sesuatu yang menunjukkan tunggal),

mudzakkar (isim yang menunjukkan laki-laki baik dari manusia ataupun hewan), dan
kata ‫ه ََذا‬ ini bisa di gunakan untuk isim yg berakal maupun tidak berakal.
– Contoh :
1. untuk yang berakal / ‫ل ِْلعَ اقِل‬ :
 ‫ َه َذا َر ُج ٌل‬ (ini adalah seorang laki-laki)
 ‫ َه َذا َو َل ٌد‬ (ini adalah seorang anak laki-laki)
 ‫ َه َذا َش ْي ٌخ‬ (ini adalah orang yang tua)
2. untuk yang tidak berakal / ‫غَ ْي ُر عَ اقِل‬ :
 ‫ْت‬ٌ ‫ َه َذا َبي‬ (ini adalah rumah)
 ٌ‫ َه َذا َباب‬ (ini adalah pintu)
 ‫ َه َذا َق َل ٌم‬ (ini adalah pena)

“‫“ َما َه َذا ؟‬


“Apa Ini ?”
 Kata ‫مَا‬ / Apa : ia merupakan isim “Istifham” atau bisa kita sebut Kata Tanya untuk yang
tidak berakal,
– Contoh yang Benar :
 ٌ‫ َما َه َذا ؟ َه َذا ِك َتاب‬ (Apa ini ? ini adalah sebuah kitab)
 ٌ‫ َما َه َذا ؟ َه َذا َم ْك َتب‬ (Apa ini ? ini adalah sebuah meja)
 ٌّ‫ َما َه َذا ؟ َه َذا ُكرْ سِ ي‬ (Apa ini ? ini adalah sebuah kursi)
– Contoh yang Salah :
 ‫ َما َه َذا ؟ َه َذا َو َل ٌد‬ (Apa ini ? ini adalah seorang anak), maka kalimat seperti ini suatu
qoidah yang salah karena Kata Tanya ‫مَا‬ itu hanya untuk isim yang tidak berakal.yang
insyaallah akan ada penjelasan pada pertemuan yg akan datang insyaallah.

ٌ ‫“َأ َه َذا َبي‬


“‫ْت ؟‬
“Apakah ini Rumah ?
 ‫َأ‬
Huruf   disebut sebagai Hamzatul istifham/kata tanya yang mana
jawabannya itu hanya antara ‫اَل‬/‫ َن َعم‬ (YA/TIDAK)
– Contoh :
 ٌ‫ َه َذا َق ِميْص‬ ,‫َأ َه َذا َق ِميْصٌ ؟ َن َع ْم‬ (Apakah ini Kemeja ? Ya, Ini adalah kemeja)
 ٌّ‫ َه َذا ُكرْ سِ ي‬ , ‫َأ َه َذا َس ِر ْي ٌر ؟ اَل‬ (Apakah ini Ranjang ? Tidak, ini adalah kursi)
ُ‫الج ِديْدَ ة‬ ُ ‫ال ُم ْف َر‬ :
َ ‫دَات‬
Rumah ‫ْت‬ ٌ ‫ َبي‬ :
Kunci‫ح‬ ٌ ‫ ِم ْف َتا‬ :
Meja ٌ‫ك َتب‬ ْ ‫ َم‬ :
Ranjang‫ر‬ ٌ ‫س ِر ْي‬ :
َ
Kursi ٌّ‫كرْ سِ ي‬ ُ  :
Pintu ٌ‫ َباب‬ :
Kitab Dhurusul Lughoh Hal, 5-6

“‫“ َمنْ َه َذا ؟‬


“Siapakah Ini ?”
 Kata  ْ‫ َمن‬ adalah Isim Istifham (kata tanya) khusus untuk yang berakal.
– Contoh :
1. contoh yang benar :
 ٌ‫ َمنْ َه َذا ؟ َه َذا َط ِبيْب‬ (Siapakah ini ? ini adalah seorang dokter laki-laki)
 ‫( َمنْ َه َذا ؟ َه َذا َو َل ٌد‬Siapakah ini ? ini adalah seorang anak laki-laki)
 ٌ‫( َمنْ َه َذا ؟ َه َذا َطالِب‬Siapakah ini ? ini adalah seorang pelajar laki-laki)
2. Contoh yang salah :
 ‫ َمنْ َه َذا ؟ َه َذا َق َل ٌم‬ (Siapakah ini ? ini adalah sebuah pena)
 ‫ َمن َه َذا ؟ َه َذا َمسْ ِج ٌد‬ (Siapakah ini ? ini adalah masjid)
 ٌ‫ َمنْ َه َذا ؟ َه َذا ِك َتاب‬ (Siapakah ini ? ini adalah buku)

َ ِ‫“ َذل‬
“‫ك‬
“Itu”
 Kata  َ‫“ َذلِك‬Itu” : merupakan Isim Isyaroh Kata Tunjuk untuk mufrod yang kedudukannya
sebagai mudzakkar, yang menunjukkan Jauh baik untuk yang berakal dan yang tidak
berakal.
– Contoh untuk yang berakal ‫ل ِْلعَ اقِل‬ :
 ‫( َذل َِك َر ُج ٌل‬Itu adalah seorang laki-laki)
 ٌ‫( َذل َِك ُم َدرِّ س‬Itu adalah seorang guru)
 ٌ‫ك َطالِب‬ َ ِ‫ َذل‬ (Itu adalah pelajar laki-laki)
– Contoh untuk yang tidak berakal ‫لِغَ ي ِْر عَ اقِل‬ :
 َ ِ‫ َذل‬ (Itu adalah bintang)
‫ك َنجْ ٌم‬
 ‫ْت‬ٌ ‫ك َبي‬َ ِ‫ َذل‬ (Itu adalah Rumah)
 ٌ‫صان‬
َ ‫ذل َِك ِح‬  َ (Itu adalah seekor Kuda)
Al-Fawaid
 Kata Tanya ‫مَنْ ه ََذا ؟‬ (siapa ini ?) ini adalah suatu kata tanya untuk menunjukkan
sesutu yang dekat dan dia berakal, Contoh :
 ٌ‫ َمنْ َه َذا ؟ َه َذا ُم َدرِّ س‬ (Siapakah ini ? Ini adalah seorang guru laki-laki)
 ٌ‫ َمنْ َه َذا ؟ َه َذا َطالِب‬ (Siapakah ini ? Ini adalah seorang pelajar laki-laki)
 ‫ َمنْ َه َذا ؟ َه َذا ِإ َما ٌم‬ (Siapakah ini ? Ini adalah seorang Imam)
 َ
Kata Tanya ‫مَنْ ذلِ َك ؟‬ (siapa itu ?) ini adalah suatu kata tanya untuk menunjukkan
sesuatu yang jauh dan dia berakal, Contoh :
 ‫ َمنْ َذل َِك ؟ َذل َِك ُم ِد ْي ٌر‬ (Siapakah itu ? Itu adalah seorang Direktur)
 ٌ‫ َمنْ َذل َِك ؟ َذل َِك ُم َدرِّ س‬ (Siapakah itu ? Itu adalah seorang Guru laki-laki)
 ٌ‫ك َطالِب‬ َ ِ‫ك ؟ َذل‬َ ِ‫ َمنْ َذل‬ (Siapakah itu ? Itu adalah seorang pelajar laki-laki)
 Kata Tanya ‫ َما ه ََذا ؟‬ (apa ini ?) ini adalah suatu kata tanya untuk menunjukkan
sesuatu yang dekat dan dia tidak berakal, Contoh :
 ‫ َما َه َذا ؟ َه َذا َح َج ٌر‬ (Apa ini ? Ini adalah batu)
 ‫ َما َه َذا ؟ َه َذا ِح َما ٌر‬ (Apa Ini ? Ini adalah seekor keledai)
 Kata Tanya ‫ َما َذلِ َك ؟‬ (apa itu ?) ini adalah suatu kata tanya untuk menunjukkan
sesuatu yang jauh dan dia tidak berakal, Contoh :
 َ ِ‫ك ؟ َذل‬
ٌ‫ك َل َبن‬ َ ِ‫ َما َذل‬ (Apa itu ? Itu adalah yoghurt)
 ‫ َما َذل َِك ؟ َذل َِك ق ٌِّط‬ (Apa itu ? Itu adalah seekor kucing)
ُ‫الج ِديْدَ ة‬ ُ ‫ال ُم ْف َر‬ :
َ ‫دَات‬
َ
ٌ‫ط ِبيْب‬ :
Dokter 
Anak laki-laki‫و َل ٌد‬ : َ
Seorang pelajar laki-laki ٌ‫طالِب‬ : َ
Kucing‫ِط‬ ٌّ ‫ق‬ :
Anjing ٌ‫ك ْلب‬ َ  :
Kuda ٌ‫ِصان‬ َ ‫ح‬ :
Bintang‫م‬ ٌ ْ‫ َنج‬ :
Keledai‫ر‬ ٌ ‫ ِح َما‬ :
Kitab Dhurusul Lughoh Hal, 9-13
 

“‫“ال‬
“Huruf Alif Lam”
 Huruf ” ‫ال‬ ” di sebut sebagai huruf Ta’riif (Pemberitahuan).
– Contoh :

ُ‫ال ِك َتاب‬ : ‫اب‬ ُ ‫ال َبي‬ : ‫ْت‬


ٌ ‫ْت ِك َت‬ ٌ ‫َبي‬
َ  : ‫ال َق َل ُم َج َم ٌل‬ : ‫َق َل ٌم‬
‫الج َم ُل‬
 (diantara Fungsi adanya alif lam pada awal kata ialah dapat menghapus harokat Tanwin
pada akhir kata.)
 Contoh :

 ‫ َم ْكس ُْو ٌر‬ ‫ال َق َل ُم‬ (Pena itu Patah),


 Maka harokat pada kata ‫ال َقلَ ُم‬ tidak lagi Tanwin, karena kemasukkan Alif Lam pada awal
kata, oleh karenanya apabila ia menulisnya dengan tanwin ‫ال َقلَ ٌم‬ maka ini suatu kesalahan.

 ‫ َم ْف ُت ْو ٌح‬  ُ‫ال َباب‬ (Pintu itu Terbuka)


 Maka harokat pada kata  ُ‫البَب‬ tidak lagi Tanwin, karena kemasukkan Alif Lam pada awal
kata, oleh karenanya apabila ia menulisnya dengan tanwin  ٌ‫ال َبب‬ maka ini suatu kesalahan.

 ٌ ِ‫الو َل ُد َجال‬ 
‫س‬ َ (Seorang Anak Laki-laki itu sedang duduk)
 Maka harokat pada kata  ُ‫البَاب‬ tidak lagi Tanwin, karena kemasukkan Alif Lam pada awal
kata, oleh karenanya apabila ia menulisnya dengan tanwin ‫الولَ ٌد‬ maka
َ ini suatu kesalahan.
Al-Fawaid
 ‫اسم النكرة‬ (Isim Nakiroh) : Ialah isim yang menunjukkan sesuatu yang belum jelas
keadaannya atau bersifat Umum, contoh :

ٌ ‫ َب ْي‬ – artinya adalah Rumah (yang bermakna Rumah tsb belum jelas


‫ت‬
keadaannya/bersifat umum.)
 ‫اسم المعرفة‬ (Isim Ma’rifah) : Ialah isim yang menunjukkan sesuatu yang udah jelas
keadaannya, contoh :
ُ ‫ال َب ْي‬ artinya adalah Rumah itu (yang bermakna bahwa rumah itu udah jelas
‫ت‬
keaadaannya)

ٌ ‫ َب ْي‬ : maknanya mencakup seluruh Rumah, dan bukan menunjukkan rumah tertentu


‫ت‬
‫ت‬ُ ‫ال َب ْي‬ : maknanya menunjukkan Rumah tertentu
‫ َم ْكسُو ٌر‬ :
Patah 
Terbuka‫ح‬ ٌ ‫ َم ْف ُت ْو‬ :
Orang yang berdiri ٌ‫وا ِقف‬ : َ
Onta‫ل‬ ٌ ‫ج َم‬ : َ
Baru‫ج ِد ْي ٌد‬ : َ
Air ‫ء‬ ٌ ‫َما‬

‫بسم هللا الرمحن الرحمي‬


 Materi Pekan ke 5 :
FAWAID :

‫اِإل ْس ُم ِبال َّن َظ ِر ِإ َلى َن ْوعِ ِه‬


(Isim ditinjau dari jenisnya)
 Isim ditinjau dari jenisnya terbagi menjadi 2 :
1. Isim Mudzakkar ialah Isim yang menunjukkan laki-laki baik dari manusia ataupun
hewan,
 Isim Mudzakkar terbagi menjadi 2 :
– Isim Mudzakkar Haqiqi yaitu Isim yang hakikatnya memang menunjukkan sifat
laki-laki/makhluk hidup
Contoh :  ٌ‫ َطالِب‬ ,‫َأ َس ٌد‬ ,ٌ‫َر ُجل‬
– Isim Mudzakkar Majazi : yaitu Isim yang bersifat benda/yg sifatnya bukan makhluk hidup, dan
telah disepakati sebagai isim mudzakkar.
Contoh :  ٌ‫ َباب‬ , ٌ‫ ِك َتاب‬ ,‫َق َل ٌم‬
2. Isim Muannats ialah Isim yang menunjukkan perempuan baik dari manusia ataupun
hewan,
 Isim Muannats terbagi menjadi 2 :
– Isim Muannats Haqiqi yaitu Isim yang hakikatnya memang menunjukkan sifat
perempuan/makhluk hidup
Contoh :  ٌ ‫ُأ ْخ‬
ٌ‫ َب َق َرة‬ ,ٌ‫ َف َتاة‬ ,ٌ‫ ِامْ َرَأة‬ ,‫ت‬
– Isim Muannats Majazi yaitu Isim yang bersifat benda/yg sifatnya bukan makhluk hidup, dan
telah disepakati sebagai isim muannats, dan biasanya ditandai dengan huruf  pada akhir suatu ‫ة‬ 
kata.
Contoh :  ٌ‫ ُك َرة‬ ,ٌ‫ص ُْو َرة‬
‫َأ َس ٌد‬ :
Singa 
ٌ ‫ُأ ْخ‬ :
Saudara perempuan ‫ت‬
Seorang wanitaٌ‫ ِامْ َرَأة‬ :
Pemudiٌ‫ َف َتاة‬ :
Gambar/Fotoٌ‫رة‬
َ ‫ص ُْو‬ :
Bola ٌ‫رة‬ َ ‫ ُك‬ :
Sapi Betina ٌ‫رة‬ َ ‫ َب َق‬ :

Back to Course

Materi Pekan 6

‫بسم هللا الرمحن الرحمي‬


 Materi Pekan ke 6 :
FAWAID :

‫االِ ْس ُم ِبال َّن َظ ِر ِإ َلى َعدَ ِد ِه‬


(Isim ditinjau dari Jumlahnya)
 Isim ditinjau dari Jumlahnya terbagi menjadi 3 :
1. Isim Mufrod ialah Isim yang menunjukkan Tunggal baik mudzakkar/muannats
Contoh :
‫ َق َل ٌم‬ (sebuah pena),  ٌ‫ َطالِب‬ (seorang pelajar), ٌ‫ َف َتاة‬ (seorang pemudi)
2. Isim Mutsanna ialah Isim yang menunjukkan Dua/Double baik mudzakkar/muannats,
dan ia di tandai dengan menambahkan huruf  ‫ا‬  dan  ‫ن‬  ketika dalam keadaan Rofa’,
‫ي‬ ‫ن‬
dan huruf   dan   ketika dalam keadan Nashob dan Jar (yg insyaallah rofa’, nashob,
jar akan di bahas di pertemuan-pertemuan yang akan datang).
Contoh :

ِ ‫– َجا َء المُسْ لِ َم‬ (Telah datang dua orang muslim)


‫ان‬
ِ ‫ت المُسْ لِ َم َت‬
‫ان‬ ْ ‫ض َر‬َ ‫(– َح‬Telah hadir dua orang pelajar perempuan)
*ini ketika dalam keadaan rofaa’
ِ ‫ْت المُسْ لِ َمي‬
– ‫ْن‬ ُ ‫ َرَأي‬ (Aku melihat dua orang muslim)
– ‫ْن‬ِ ‫ت ِب َطالِ َب َتي‬ُ ْ‫ َم َرر‬ (Aku melewati dua orang pelajar perempuan)
*contoh yg pertama itu ketika dalam keadaan Nashob, contoh yg kedua itu ketika dalam
keadaaan Jar.
3. Isim Jamak ialah Isim yang menunjukkan Lebih dari dua baik mudzakkar/muannats,
dan Jamak ini memiliki tiga macam :
 Jamak Mudzakkar Saalim ialah isim yang menunjukkan lebih dari dua dan jenisnya
adalah mudzakkar saalim (yg tidak berubah bentuk mufrodnya), yang mana tidaklah di
sebut dengan Jamak mudzakkar saalim kecuali hanya pada Nama orang atau Sifat dan
ia di tandai dengan menambahkan huruf   dan  ‫و‬ ‫ن‬  ketika dalam keadaan Rofaa’, dan
huruf  ‫ي‬ dan  ‫ن‬ ketika dalam keadaan Nashob dan Jar.
Contoh :
–  ‫َجا َء المُسْ لِ ُم ْو َن‬
 (Telah datang orang-orang muslim)
*Ini ketika dalam keadaan Rofaa’
–  ُ ‫ َرَأي‬ (Aku melihat orang-orang muslim)
‫ْت المُسْ لِمِي َْن‬
َ ‫ت ِبمُسْ لِ ِمي‬
– ‫ْن‬ ُ ْ‫ َم َرر‬ (Aku melewati orang-orang muslim)
*Contoh yang pertama itu ketika dalam keadaan Nashob, dan contoh kedua itu ketika dalam
keadaan Jar.
 Jamak Muannats Saalim ialah isim yang menunjukkan lebih dari dua dan jenisnya
adalah muannats saalim (yg tidak berubah bentuk mufrodnya), yang mana tidaklah di
sebut dengan Jamak muannats saalim kecuali hanya pada Nama orang atau Sifat, dan
ia di tandai dengan menambahkan huruf   dan  ‫ا‬
dan ia di tandai harokat dhommah ‫ت‬, 
(di akhir kata) ketika dalam keadaan Rofaa’, dan harokat kasroh ketika dalam keadaan
Nashob dan Jar
Contoh :
–  ‫ات‬ َّ ‫ت‬
ُ ‫الطالِ َب‬ ْ ‫َجا َء‬
 (Telah datang para pelajar perempuan)
*Ini ketika dalam keadaan Rofaa’
– ‫ت‬ َّ ‫ْت‬
ِ ‫الطالِ َبا‬ ُ ‫ َرَأي‬ (Aku melihat para pelajar perempuan)
– ‫ت‬ِ ‫ت ِب َطالِ َبا‬
ُ ْ‫ َم َرر‬ (Aku melewati para pelajar perempuan)
Jamak Taksiir ialah isim yang menunjukkan lebih dari dua yang mana ia berubah dari

bentuk mufrodnya, dan Jamak Taksiir ini jamak yang bersifat umum baik ia berakal
ataupun tidak berakal baik ia mudzakkar ataupun muannats, dan mayoritas Jamak Taksir
itu dengan metode Sima’i (mendengar perkataan orang arab langsung).
Contoh :
– ‫َأقْاَل ٌم‬ (Pena-pena)
– ‫ل‬ ٌ ‫ ِر َجا‬ (Banyak orang laki-laki)
Contoh

 
‫جَ مْ ُع الم َُذ َّكر السَّالِم‬/Jamak
mudzakkar saalim ‫ ُم َث َّنى‬/Double ‫ ُم ْفرَ ٌد‬/Tunggal

‫مُسْ لِ ُم ْو َن‬ ِ ‫مُسْ لِ َم‬


‫ان‬ ‫مُسْ لِ ٌم‬

‫جَ مْ ُع المَُؤ َّنث السَّالِم‬/Jamak


muannast saalim ‫ ُم َث َّنى‬/Double ‫ ُم ْفرَ ٌد‬/Tunggal

ٌ ‫مُسْ لِ َم‬
‫ات‬ ِ ‫مُسْ لِ َم َت‬
‫ان‬ ‫مُسْ لِ َم ٌة‬
 
‫جَ مْ ُع ال َّت ْكسِ ي ِْر‬/Jamak Taksiir ‫ ُم َث َّنى‬/Double ‫ ُم ْفرَ ٌد‬/Tunggal

‫ِر َجا ٌل‬ ‫َر ُجاَل ِن‬ ‫َر ُج ٌل‬


 

____________________________________

‫بسم هللا الرمحن الرحمي‬


 Materi Pekan ke 7 :
Pelajaran yang keempat

َ ُ‫“حُرْ ْوف‬
“ ِّ‫الجر‬
“Huruf-huruf Jar”
 Huruf jar ialah huruf yang memajrurkan isim setelahnya dengan harokat kasroh.
Diantara huruf-huruf jar ( ‫ِإ َلى‬ ,‫ َع َلى‬ , ْ‫ ِمن‬ ,‫)فِي‬
– Contoh :
ِ ‫م َُح َّم ٌد فِي ال َب ْي‬ (Muhammad di dalam rumah)
‫ت‬
– 
– ‫ب‬ِ ‫ال َق َل ُم َع َلى ال َم ْك َت‬ (Pena itu di atas meja)
– ‫ب م َُح َّم ٌد ِإ َلى ال َمسْ جِِد‬ َ ‫ َذ َه‬ (Muhammad pergi ke masjid)
Kesimpulan : secara umumnya setiap isim yang didahului oleh huruf Jar akan berharokatkan
kasroh di akhirnya.
 Kata  َ‫َأ ْين‬ digunakan untuk menanyakan tempat, yang artinya adalah “di mana”.
– Contoh :
– ‫َأي َْن م َُح َّم ٌد ؟ ه َُو فِي ال ُغرْ َف ِة‬ (di mana Muhammad ? Dia di dalam ruangan)
– ‫الحمَّام‬ ‫َأ‬
ِ َ ‫و ي َْن يَاسِ ر ؟ ه َُو فِي‬ َ (dan di mana yasir ? Dia di dalam WC)
– ‫ط َبخ‬ ْ َ ‫ َوَأي َْن آ ِم َن ُة ؟ ه‬ (dan di mana Aminah ? Dia di dapur)
ِ ‫ِي فِي ال َم‬
– ‫ب‬ ِ ‫َأي َْن ال ِك َتابُ ؟ ه َُو َع َلى ال َم ْك َت‬ (di mana kitab itu ? kitab itu di atas meja)
– ‫ْر‬ ِ ‫ِي َع َلى الس َِّري‬َ ‫َّاع ُة ؟ ه‬َ ‫َأي َْن الس‬ (di mana jam itu ? Jam itu di atas ranjang)
ُ‫الج ِديْدَ ة‬
َ ‫دَات‬ُ ‫ال ُم ْف َر‬ :
Di/di dalam ‫فِي‬ :
Di atas ‫ع َلى‬ : َ
Dari ْ‫من‬ ِ  :
Ke‫ِإ َلى‬ :
Ruangan‫ة‬ ٌ ‫ ُغرْ َف‬ :
WC ‫م‬ٌ ‫حمَّا‬ : َ
Dapur‫خ‬ ٌ ‫َم ْط َب‬

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


 Materi pekan 8
Pelajaran ke-lima
(Kitab durusul lughah hal.27)

“ ‫اف ِإ َل ْي ِه‬
ٌ ‫ض‬َ ‫” ُم‬
Definisi Mudhaf dan Mudhafun ilaihi adalah “mengaitkan antara dua isim (kata
benda) satu dengan lainnya untuk memberikan makna ta’rif(ma’rifat) atau
penghususan”
Mudhof dan Mudhofun ilaih memiliki istilah lain yaitu Musnad dan Musnad ilaihi.
Contoh:
‫ ِباَل ٍل‬ ‫اب‬
Buku (milik) Bilal (kitab-u bilal-i-n)  ُ ‫ِك َت‬
Rumah (milik) Imam (bait-u-l-imam-i) ‫مام‬
ِ َ ‫ت اِإل‬ُ ‫َب ْي‬
Sehingga dapat disimpulkan bahwa idhofah(penambahan) memiliki 2 rukun dan 2
macam.
 2 rukun: Mudhaf dan Mudhafun ilaihi

Dalam  ‫ ِباَل ٍل‬ ‫اب‬


ُ ‫ ِك َت‬ kata yang pertama ‫اب‬ُ ‫ ِك َت‬mudhaf ‘‫اف‬ٌ ‫ض‬ َ ‫’ ُم‬.
Kata yang kedua ‫ل‬ ٍ ‫ ِباَل‬ pemilik disebut mudhaf ilaihi ‘‫اف ِإ َل ْي ِه‬
ٌ ‫ض‬ َ ‫’ ُم‬.
Catatan:
1. Mudhaf tidak berbentuk nakirah atau ma’rifah. Maka salah jika menuliskan

‫ ِباَل ٍل‬ ‫اب‬
ٌ ‫ ِك َت‬ atau ‫ ِباَل ٍل‬ ‫اب‬
ُ ‫ال ِك َت‬.
Mudhaf merupakan bentuk ma’rifah karena posisinya, dan tidak membutuhkan
partikel ma’rifah (yakni tidak membutuhkan penambahan awalan –al sebagai tanda
isim ma’rifah-pent.)
2. Mudhaf ilaihi berbentuk majrur.
3. Mudhafun ilaihi dapat dimasuki tanwinseperti di contoh pertama, dan al-.
di contoh ke dua.
‫ت ِباَل ٍل‬
ُ ‫ َب ْي‬ ٌ ‫ِباَل ل‬
Bilâl-u-n Bait-u Bilâl-i-n
ُ ‫َب ْي‬
‫اِإل َما ُم‬ ‫ت اِإل َم ِام‬
al-imâm-u Bait-u-l-imâm-i
 2 macam idhafah:
1. Idhafah kepada isim yang ma’rifat, maka memberikan makna ta’rif
(menjadikan isim sebelumnya menjadi ma’rifat karena disandarkan kepada

isim yang ma’rifat). Contoh:  ‫اب اُأل ْس َتا ِذ‬


ُ ‫ ِك َت‬ ‫اب ُم َح َّم ٍد‬
ُ ‫ِك َت‬
Kitab (milik) Muhammad Kitab (milik) ustadz,
2. Idhafah kepada isim yang nakirah, maka memberikan makna

pengkhususan. Contoh: ٍ ِ‫اب َطال‬


‫ب‬ ُ ‫ِك َت‬
Kitab (milik) siswa (umum)
Catatan:
1. .   ُ ‫ِك َت‬
‫اب َمنْ ؟‬  Perhatikan bahwa  ْ‫َمن‬
 tidak berbentuk majrur karena dia
berbentukmabni, yakni dia tidak mengalami perubahan untuk
menunjukkan kedudukannya dalam kalimat. Ada bentukmabni pada kata-
kata tertentu dalam bahasa Arab yang tetap tidak berubah. Sedangkan kata
yang dapat berubah disebutmu’rob.

2. ‫س‬ِ ‫ب ا ْل ُمدَ ِّر‬


ِ ‫ َع َلى َم ْك َت‬ . Perhatikan bahwa
ِ ‫ َم ْك َت‬ berbentuk majrur karena kata depan‫ َع َلى‬ dan ‫س‬
‫ب‬ ِ ‫ا ْل ُمدَ ِّر‬ karena
dia berada pada posisi mudhaf ilaihi.

Pelajaran ke-enam
(Kitab durusul lughah hal.33)

“ ‫” َه َذ ِه‬
Kata ‫ َه ِذ ِه‬ ialah isim isyaroh/kata tunjuk dekat untuk mufrod (tunggal) yang kedudukannya
muannats baik dia berakal maupun tidak berakal”
Contoh untuk yang berakal :

ُ‫َه ِذ ِه َخ ِديْ َجة‬


Ini adalah khadijah (haadzihi  Khadiijatu) 

Ini adalah anak perempuan (haadzihi bintun)‫ت‬ ٌ ‫َه ِذ ِه بِْن‬


Contoh untuk yang berakal :

Ini adalah Mobil (haadzihi  Sayyaaratun)  ٌ‫َه ِذ ِه َسيَّ َارة‬


Ini adalah Setrika (haadzihi  Mikwaatun) ٌ‫كواة‬ ْ ِ ‫ه ِذ ِه‬
‫م‬
َ َ
Contoh yang Lain :

Ini adalah Telinga (haadzihi Udzunun)  ‫ُأذُ ٌن‬ ‫َه ِذ ِه‬


Catatan : maka setiap isim yang disitu menjelaskan tentang anggota badan yang double
seperti telinga, tangan, kaki, dan mata maka ia dihukumi sebagai muannats.
ُ‫الج ِديْدَ ة‬ ُ ‫ال ُم ْف َر‬ :
َ ‫دَات‬
Mobil ٌ‫َّارة‬
َ ‫سي‬ : َ
Arsitek ٌ‫ه ْن ِدس‬
َ ‫ ُم‬ :
Setrikaٌ‫م ِْك َواة‬ :
Telinga ٌ‫ ُذن‬ :
‫ُأ‬
Tangan‫ َي ٌد‬ :
Mata  ٌ‫عيْن‬ : َ
Kaki‫ل‬ ٌ ْ‫رج‬ : ِ
Pelajaran ke-7

(Kitab durusul lughah hal.39)

“‫ار ِة‬
َ ‫ش‬َ ‫اس ُم اإل‬
ْ ”

1. Dalam bagian ini kita akan belajar mengenai penggunaan َ‫تِ ْلك‬yang merupakan bentuk
َ
feminin dari َ‫ذلِك‬ yang berarti ‘itu’, contoh:
Ini Bilal dan itu Hamid  ٍ‫ه ََذا ل ِِباَل ٍل و َذلِ َك ل َِحا ِمد‬
Ini Aminah dan itu Maryam ‫َه ِذ ِه آ ِم َن ُة و تِ ْل َك َم ْر َي ُم‬
2. Kata-kata benda tertentu memiliki bentuk feminin yang khusus.
ٌ‫ ِابْن‬ anak laki-laki  ٌ‫بنْت‬ anak
ِ perempuan
ٌ ‫َأ‬ saudara (lk)  ٌ‫ُأ ْخت‬ saudara (pr)
‫خ‬

Anggota tubuh yang berpasangan biasanya adalah feminin dan yang tunggal adalah maskulin.

Feminin Maskulin

_______________________________________________________

‫ َي ٌد‬  Tangan  ‫أس‬ ٌ ‫ر‬  َ kepala


‫ل‬
ٌ ِ ‫ج‬ْ ‫ر‬  Kaki   ‫ف‬
ٌ ْ
‫ن‬ ‫َأ‬  hidung
ٌ‫عيْن‬  َ Mata  ‫ َف ٌم‬  mulut
ٌ‫ُأ ُذن‬  Telinga  ٌ‫و ْجه‬  َ wajah
3. ‫ل‬adalah
ِ kata depan (harf jar) yang berarti ‘milik’ , ‘untuk’. Contoh:
Ini milik Bilal dan itu milik Hamid:  ٍ‫ه ََذا ل ِِباَل ٍل و ه ََذا ل َِحا ِمد‬
Segala puji milik Allah:  ِ ‫الح ْم ُد هَّلِل‬َ

Perhatikan kata ‫هللا‬ menjadi  ‫هَّلِل‬ lillahi (milik Allah) dengan membuang huruf alif.


Tidak perlu menambahkan huruf lam pada kata.
ْ‫لِمَن‬ berarti ‘milik siapa’. Contoh:
Milik siapa ini?  ‫لِمَنْ ه ََذا؟‬
Buku milik siapa ini? ‫اب؟‬ ُ ‫لِ َم ِن ال ِك َت‬
Perhatikan bahwa    ْ‫مَن‬ berubah menjadi  ‫ َم ِن‬ jika diikuti dengan ‫ال‬
4. ‫ضا‬ً ‫َأ ْي‬berarti ‘juga’, contoh:
Ini indah,   ٌ ‫ه ََذا َج ِم ْيل‬
dan itu juga indah  ٌ ‫ه ََذا َج ِم ْيل‬ ‫ضا‬ ً ‫َأ ْي‬
5, ‫ ِجدًّ ا‬ berarti ‘sangat’, contoh:
Ini sangat besar  ‫ه ََذا َك ِب ْي ٌر ِجدًّ ا‬

Anda mungkin juga menyukai