isim isyarah adalah kata tunjuk Isim Maushũl (Kata Sambung) adalah Isim yang
berfungsi untuk menghubungkan beberapa
atau kata penghubung dalam kalimat atau pokok pikiran menjadi satu
bahasa arab yang menunjukan kalimat. Maksudnya, bahwa setiap isim ma’rifat
itu akan menjadi jelas bila bersambung dengan
sesuatu, seperti 'ini' dan 'itu' kalimat sesudahnya, yang dinamakan Shilah.
dalam Bahasa Indonesia. Isim Shilah(anak kalimat) itu harus memiliki dhamir
isyarah berfungsi untuk yang kembali pada isim maushul, yang dinamakan
a’id. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung
menunjukan sesuatu baik yang semacam ini diwakili oleh kata: “yang”. Bentuk asal
nyata (yang ada di hadapan atau dasar dari Isim Maushũl adalah:
ْ( الَّ ِذيyang)
kita) maupun tidak nyata (yang
tidak ada di hadapan kita).
ISIM ISYARAH
Pada dasarnya ada dua macam kata tunjuk :
1.Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang dekat =( َهَاذـini).
Contoh dalam kalimat : (ini sebuah buku( َهَاذـ ِك َتـ ٌاب
2.Isim Isyarah atau kata tunjuk untuk yang jauh (=itu( ِذَلـك
Contoh dalam kalimat : (itu sebuah buku)ِذَلـك ِك َتـ ٌاب
2 Bila Isim yang ditunjuk itu adalah berakal, maka baik Isim Mudzakkar
maupun Isim Muannats, menggunakan: =( َه ُؤ َ ِءالـini) untuk menunjuk yang
dekat danَأ ُئِلـ َوـك (=itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat : َه ُؤ َ ِءالـ
َّ ٌ ( ُطـini siswa-siswa)
الب
ISIM MAUSHUL
Didalam bahasa indonesia isim maushul ini biasa diterjemahkan dengan “yang”
atar dalam Bahasa Arab dikenal dengan”ا ّـَّ ِذ َْل“ي.
contoh :
…..َم ْن ا ِذَل ّـَّي
Contoh diatas mempunyai arti “siapa yang…” dimana yang berposisi sebagai
kata penghubungnya yaitu( اَل ّـَِّذ ْيyang).
Contoh diatas belum termasuk kalimat yang sempurna karena didalamnya
belum mempunyai shilah maushul. Karena pada dasarnya isim maushul tidak
akan dapat berdiri sendiri tanpa adanya shilah maushul.
contoh:
خال ِ ًدا ؟
َبَ َض َر ا ِذَل ّـَّي َم ْن
Kalimat pertanyaan diatas sudah sempurna karena didalamnya terdapat shilah
maushul, sehingga isim maushulnya tidak berdiri sendiri melainkan sudah
dilengkapi dengan keberadaan shilah maushul.
>Alladzani ( ) ا ل َّل َتـ ِانkhusus untuk bentuk mutsana muannats, baik berakal
maupun tidak. Ia dihukumi seperti i’rab mutsana yaitu rafa’ dengan alif, nashab
dan Jar dengan Iya.
Contoh: آن
اـ يـ ُ َ َمـاسـِقةبـ ِ ال ََو
تــ ِة رـلقـ شـ َتكـاـ ِ فـ
اـ َت ِان َ َ َراـ ت َّلِا
َّ اـطـبَلـ َت ِان ل َ َْزاـفــ
Dua siswi (yang) ikut lomba tilawah AlQuran telah menang.
( ) َ ُاـأللـKhusus untuk bentuk Jamak, baik mudzakar/muannats, berakal
>Allulaa ى
maupun tidak. ‘Ia dihukumi mabni sukun.
Contoh: ِ َيـ اـال ِتمـ
حـان َ َسـع َدـ ِني لاـط ُّالب ا ُـأللـَى َنـ َج ُ ْو
حـا ِ فـ
Para siswa (yang) lulus ujian membuatku bahagia.
ي َ
ّ أ/ ذَا/ َما/ َم ْن
>Man ) َم ْ(نDigunakan untuk semua bentuk (Mufrad Mudzakar/Muannats,
Mutsanna Mudzakar/Muannats, Jamak Mudzakar/Muannats). Pada umumnya
hanya digunakan untuk berakal. Ia dihukumi mabni sukun.
Contoh: ْت ْن َنـ َج َح
َع ُرفـ َم
ْت ْن َنـ َج َ احـ َع ُرفـ َم
حت ْ َ ْت ْن َنـ َج
َع ُرفـ َم
حـا
ْت ْمـن َنـ َج ُ ْوَ َع ُرفـ
ْت ْن َنـ َج َح َن َع ُرفـ َم
Aku tahu (Siapa) (Dia laki, Dia berdua, Dia Cewe, Mereka laki, Mereka Cewe)
yang lulus
>Man ( ) َمـاDigunakan untuk semua perubahan sama persis seperti َم ْن. Namun,
pada umumnya digunakan untuk tidak berakal. Ia dihukumi mabni sukun
Contoh: Maa untuk tidak berakal
َ ْأـع َجبَنِي َ امـ َ ُقـلاـهـ َ ل
خـ ٌداـ
خـ ٌداـ َو َ يْزـ ٌد
َ ُقـلاـهـ َ ل َ ْأـع َج َبنِي َ امـ
نـر ٌـة
قـتْلـهـ ُ َ ْو
ُ َ َا َ ْأـع َج َبنِي َ امـ
>Dza ( ) َذاDigunakan untuk semua perubahan sama persis seperti َ ْمـنdan امـuntuk
berakal dan tidak berakal. Ia dihukumi mabni sukun .
Contoh: Dza untuk berakal:
َم ْن ذَا ن َ َج َح ؟
َم ْن ذَا ن َ َج َحا ؟
ت؟ ْ َم ْن ذَا ن َ َج َح
َم ْن ذَا ن َ َج ُح ْوا ؟
َم ْن ذَا ن َ َج ْح َن ؟
Siapa (yang) telah lulus ? (Dia, Dia berdua, Dia cewe, Mereka lk, Mereka pr )