Jl. Palebon Raya III No. 41 Kel. Palebon Kec. Pedurungan Kota Semarang
ISIM MAUSHUL
1. Pengertian Isim Maushul
Isim maushul adalah suatu jenis isim yang berfungsi untuk menghubungkan sejumlah
kalimat maupun kata menjadi satu kalimat. Sehingga suatu kalimat akan menjadi jauh
lebih jelas apabila terdapat penghubung dengan kalimat setelahnya.
Kalimat yang terletak setelah kata penghubung disebut shilah (anak kalimat). Hal
tersebut menjadikan shilah pada isim maushul harus mempunyai dhamir.
Bahasa Indonesia isim maushul ini biasa diterjemahkan dengan “yang” atau dalam
Bahasa Arab dikenal dengan “ْ”يَّلا.
Perhatikan contoh dibawah ini:
… يَّلاْنم
Contoh diatas mempunyai arti “siapa yang…” dimana yang berposisi sebagai kata
penghubungnya yaitu ْيَّلا
(yang).
Contoh diatas belum termasuk kalimat yang sempurna karena didalamnya belum
mempunyai shilah maushul. Karena pada dasarnya isim maushul tidak dapat
berdiri sendiri tanpa adanya shilah maushul. Contoh :
؟ْالِاخْبضَْيَّلاْنم
Kalimat pertanyaan di atas sudah sempurna karena didalamnya terdapat shilah maushul,
sehingga isim maushulnya tidak berdiri sendiri melainkan sudah dilengkapi dengan
keberadaan shilah maushul.
1
ْابماطماْءاج احتمالاْ ِْفاحَْنناَّلنا
“Telah datang dua orang siswa laki (yang) lulus dalam ujian“
اال ِْاحَنْنيَّلناْيبماطماْتيأر ْاحتم ف
“Aku melihat dua orang siswa laki (yang) lulus dalam ujian“
Kata َْللأا dikhususkan untuk bentuk kata Jamak baik yang berjenis
Mudzakar/Muannats, berakal ataupun yang tidak berakal. „Irabnya Mabni Sukun.
Contoh:
ْاال ِْاوَُنَْللأاْبالطماْنِد َؼ ْناحتم ف
“Para siswa (yang) lulus ujian membuatku bahagia“.
ْْاال ِْنَُن ْلأاْتابماطماْنِتد َؼ ناحتم ف
“Para siswi (yang) lulus ujian membuatku bahagia“.
Kata ْ نيَّلاdikhususkan untuk bentuk Jamak Mudzakar yang berakal. „Irabnya Mabni
Fathah. Contoh:
ْْنوواَْوسرلِاْاُْذنوِمَي يَّلاْ ا
“Orang-orang yang memahami pelajaran ini sedikit.“
Kata ْْ ِتاوونا,تِالما, ْئِالما dikhususkan untuk bentuk Jamak dengan Jenis
Muannats, baik berakal maupun tidak berakal. „Irabnya Mabni Sukun. Contoh:
َتِالماْتابماطما/ْْئِالما/ْاال ِْنُ َْنتِاوونا ْوتخلماْسرادلماْْنمْناحتم ف
“Para Siswi (yang) lulus ujian berasal dari berbagai sekolah”.
2
¤ Dza ( )اذDigunakan untuk semua perubahan sama persis seperti ْ نمdan امuntuk
berakal dan tidak berakal. Ia dihukumi mabni sukun Contoh: Dza untuk berakal
ْْْ؟اوَُْناذْنمْْْْ؟تَُْناذْنمْْْْ؟احَْناذْنمْْ؟حنَْاْذنم
ْ؟ْنَُنْاْذنم
Siapa (yang) telah lulus ? (Dia, Dia berdua, Dia pr, Mereka lk, Mereka pr )
Contoh: Dza untuk tidak berakal
ْ؟ِْ روْهَتماَْاذْاْْْمْ؟ديزَِْلاخْلهاَْاْذامْ ْ؟ِلاخْلهاَْاْذام
ْْْ؟تابماطماَْتماَْاْذاْْمْ؟بلاطمْالهاَْاْذام
Apa (yang) kholid katakan ?
Apa (yang) kholid dan Zaid katakan?
Apa (yang) Nurah katakan ?
Apa (yang) Para Siswa katakan ?
Apa (yang) Para Siswi katakan ?
¤ Ayyun (ْ )يأDigunakan untuk semua perubahan seperti kawanya diatas. Ia
dihukumi mu‟rab (berubah harakat akhir). Contoh;
ْجاُتْميأَْطغأ
Berikan dia (apa) yang dibutuhkan
ْجاُتْموًُّْيْأصها
Tolonglah (apa) yang dia butuhkan
3
CONTOH ISIM MAUSHUL DALAM AL QUR'AN
ْه َْايْفْم ِماعَأ ْ نَوّخبيْْال اْ يْف berikan (balasan) penuh atas pekerjaan
mereka di dunia (dengan sempurna)
3 َْْك مئ َأْبذلّْلاْْلى ػْىَتفاْنممْلظأْنم ْ : "Dan siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang mengada-adakan
Hud Ayat 18.
5 ْك مئ َأْ امْمْنغْلضَْمَِّهأْاَِس ْخنيَّلْا "Mereka itulah orang yang merugikan Hud Ayat 21
dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka
ْ َنَتيْاوهَك apa yang selalu mereka ada- adakan.".
4
ااتأمٍْد َػْنَكَْها kepada hamba-hamba-Nya
ْ ْت ماِْيجما
12 ل ت ْ ايقتْنَكْنمْنْ دابغْنمْثروْه "Itulah surga yang akan Kami wariskan
kepada hamba-hamba Kami yang selalu
Maryam Ayat
63
bertakwa."
13 ْْرَُّماْكمو ْػيَّلاْكيبك َمْها "Sesungguhnya dia itu pemimpinmu
yang mengajarkan sihir kepadamu.”
Thoha ayat 71
5
6