Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH BAHASA ARAB

MUFRAD, MUTSANNA, DAN JAMA'

Dosen Pengampu :
Bapak. Bambang Irawan, M.pd.

DISUSUN OLEH :
Sari Bunga Kirani : ( 2020103114 )

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta


alam. Tak lupa shalawat serta salam kita haturkan ke baginda Nabi besar kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat meyelesaikan makalah ini dengan baik. Aamiin...
Pada kesempatan kali ini saya akan berusaha mencoba membahas materi
tentang Mufrad, Mutsanna dan jama’ . Dalam penyusunan tugas atau materi ini,
tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah, serta bimbingan dari Bapak. Bambang Irawan,
M.pd. Selaku dosen pengampu kami, maka dari itu saya selaku pengarang
mengucapkan terima kasih sebanyak - banyaknya. sehingga pada akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini di sajikan berdasarkan rangkuman dari hasil pengamatan
yang bersumber dari berbagai informasi, referensi, dan berita, Kami sadar
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saran yang
konstruktif sangat kami harapkan.

Palembang, 22 April 2021

Hormat kami

Kelompok 1
A. PENDAHULUAN

Dalam istilah ilmu shorof ada beberapa unsur penting yang menjadi pokok dalam suatu pembicaraan
dengan bahasa arab, diantara unsur kalimat tersebut adalah kalimat Fi’il atau dalam bahasa
Indonesia disebut kata kerja selain itu juga ada kalimat isim yang berarti kata benda. Yang kami
bahas disini adalah tentang jenis-jenisnya kalimat isim dilihat dari jumlahnya terdiri dari tiga bagian.
Untuk mengetahui lebih lanjut akan kami bahas pada sub bab berikutnya.

B. PEMBAHASAN

Isim menurut jumlahnya dibagi menjadi tiga yaitu mufrad, mutsanna dan jama’.

1. Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan arti satu. Seperti ‫ ُم َح َّم ٌد‬dan ‫َر ُج ٌل‬

Sebagian ulama’ menta’rifkan bahwa isim mufrad ialah ism yang bukan mutsanna da bukan jama’
dan bukan pula mulhak pada keduanya, dan bukan pula dari asmaul khamsah.

2. Isim mutsanna ialah isim yang menunjukkan arti dua, dengan menambahkan alif dan nun atau
ya’ dan nun. Seperti ‫ ِكتَابَا ِن‬dan ‫( ِكتَابَي ِْن‬dua buku)

Kaidah umum untuk membentuk mutsanna, tambahkan alif dan nun pada ism mufrad untuk marfu’
dan tambahkan ‫ ي ِْن‬jika majrur da manshub tanpa perubahan apa-apa pada bentuk mufradnya,
seperti:

‫َر ُجاَل ِن‬ menjadi ‫َر ُج ٌل‬


ٌ‫اِ ْم َرَأ ة‬ menjadi ‫اِ ْم َرَأتَا ِن‬

jika mutsanna menjadi mudhaf maka nun nya dibuang

dan dikecualikan dari itu jika:

a. Isim maqsur, maka alifnya diganti dengan ya’ jika berupa empat huruf atau lebih dan
dikembalikan pada asalnya jika tiga huruf, Contoh:

‫َد ْع َوى‬ menjadi ِ َ‫َد ْع َوي‬


‫ان‬

‫ُمصْ طَفَى‬ menjadi ‫ُمصْ طَفَيَا ِن‬

‫َعصًا‬ menjadi ‫ص َوا ِن‬


َ ‫َع‬

b. Isim mamdud, jika untuk muannats hamzahnya diubah menjadi ‫ و‬, tetap jika ia asli dan boleh
dua keadaan jika ia untuk ilhaq (penggolongan), atau penggantian dari asal. Contoh:

‫صحْ َر ْا ٌء‬
َ menjadi ‫ان‬ َ ‫صحْ َر‬
ِ ‫او‬ َ
‫سَوْ دَا ٌء‬ menjadi ‫سَوْ دَا َوا ِن‬

‫قُرَّا ٌء‬ menjadi ‫قُرَّا َءا ِن‬

‫ُوضَّا ُء‬ menjadi ‫ان‬


ِ ‫ُوضَّا َء‬
‫ِع ْلبَا ٌء‬ menjadi ‫ِع ْلبَا َءا ِن‬ atau ‫ِع ْلبَا َوا ِن‬
‫ِك َسا ٌء‬ menjadi ‫ِك َسا َءا ِن‬ atau ‫ِك َسا َوا ِن‬

c. Isim manqus, jika terbuang maka ya’ nya dikembalikan. Contoh:

‫هَا ٍد‬ menjadi ‫هَا ِديَا ِن‬

‫ُم ْهتَ ٍد‬ menjadi ‫ُم ْهتَ ِديَا ِن‬

Adapun isim murakkab tidak bisa dijadikan mutsanna seperti َ‫ بَ ْعلَبَك‬dan ‫ِسبَ َو ْي ٍه‬

3. Isim jama’ ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua. Jama’ ada tiga bagian jama’
mudzakar salim, jama’ muannas salim dan jama’ taksir.

a. Jamak mudzakar salim ialah bentuk jama’ yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan
menambahkan ‫ و‬dan ‫( ن‬ketika rofa’) atau ‫ ي‬dan ‫( ن‬ketika nashab dan jar) tanpa ada perubahan
padanya. Seperti: َ‫( ُمْؤ ِمنُوْ ن‬orang-orang mu’min laki-laki) dan َ‫( ُمْؤ ِمنُ ْين‬orang-orang mu’min laki-laki).

Dan dikecualikan dari itu jika:

1) Isim manqus, ya’ nya dibuang dan huruf sebelum wawu didhummah atau huruf sebelum ya’
dikasroh untuk penyesuaian. Contoh:

‫ هَا ٍد‬menjadi َ‫هَا ُدوْ ن‬ atau َ‫هَا ِد ْين‬

2) Isim maqsur, alif nya dibuang dan harakat sebelum wawu atau ya’ tetap difathah sebagai tanda
bagi alif. Contoh: ‫ ُمصْ طَفَى‬menjadi َ‫َمصْ طَفَوْ ن‬ atau َ‫ُمصْ طَفَ ْين‬

b. Jamak muannas salim ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan menambah alif
dan ta’ dan tidak mengubah bentuk mufradnya. Seperti ٌ‫زَ ْينَب‬ ٌ َ‫زَ ْينَب‬
menjadi ‫ات‬

Dan dikecualikan dari itu jika:

1) Isim yang berakhiran dengan ta’ marbuthoh ( ‫ ) ة‬maka ta’ ini dibuang lalu hubungkan alif dan
ta’. Contoh: ٌ‫ فَا ِط َمة‬menjadi ‫ات‬
pٌ ‫فَا ِط َم‬

2) Isim maqsur dan mamdud, maka tetap sebagaimana membentuk musanna dari keterangan
diatas dengan menambah alif dan ta’. Contoh:

‫ُح ْبلَى‬ menjadi ‫صحْ َرا ٌء‬


َ ٌ َ‫ُح ْبلَي‬
‫ات‬ ٌ ‫صحْ َر َو‬
menjadi ‫ات‬ َ
‫هُدَى‬ menjadi ‫ِع ْلبَاء‬ ٌ َ‫ هُ َدي‬menjadi ‫ات‬
‫ات‬ َ َ‫ع ْلب‬dan
ٌ ‫او‬ ِ ٌ ‫ْع ْلبَا َء‬
‫ات‬

‫ِرضا‬ menjadi ٌ ‫ض َو‬


‫ات‬ َ ‫ِر‬
3) Dan isim-isim seperti ‫ َد ْع ٌد‬dan ٌ‫ َسجْ َدة‬, maka ‘ain fiilnya diharakati dengan fathah. Contoh: ‫ت‬ٌ َ‫َد َع َدا‬
ٌ ‫ َس َجد‬ketentuan seperti itu adalah jika jika isim itu tsulasi, sahih ‘ain nya, sukun ‘ain nya dan
dan ‫َات‬
fa’ nya berharakat fathah maka tidak ada perubahan bentuk.

c. Jamak taksir adalah isim yang menujukkan arti lebih dari dua dengan perubahan bentuk
mufradnya. Seperti: ‫ ِر َجا ٌل‬dan ُ‫( َع َراِئش‬pengantin-pengantin perempuan).

Jamak taksir itu mempunyai 21 wazan. Untuk jamak qillah (yakni mulai dari tiga hingga 10) dari 21
wazan itu adalah 4 wazan yaitu:
ٌ‫َأ ْف ِعلَة‬ ,‫َأ ْف َع ٌل‬ ,‫َأ ْف ُع ٌل‬, dan ٌ‫ فِ ْعلَة‬seperti ٌ‫ اَ ْع ِم َدة‬,‫ اَجْ دَا ٌد‬, ٌ‫ اَ ْنفُس‬dan ٌ‫فِ ْتيَة‬

Dan untuk jamak katsrah (yakni mulai dari 11 dan seterusnya tidak terbatas) ada 17 wazan. Contoh:
Wazan

 Contoh Jama’
 ‫فُ ْع ٌل‬
 ‫ُح ْم ٌر‬
 ‫فِ ْع ٌل‬
 ‫قِطَ ٌع‬
 ‫فُ َع ٌل‬
 ‫ص َو ٌر‬ ُ
 ‫فُ ُع ٌل‬
 ٌ‫ُكتُب‬
 ‫فِ ْي َع ٌل‬
 ٌ‫فِ ْيلَة‬
 ٌ‫فَ َعلَة‬
 ٌ‫َس َح َرة‬
 ‫فَ َعا ٌل‬
 ٌ‫هُدَاة‬
 ‫فَ ْعلَى‬
 ‫ضى‬ َ ْ‫َمر‬
 ‫فُعَّا ٌل‬
 ‫ُع َّدا ٌل‬
 ‫فُ َّع ٌل‬
 ‫ٌر َّك ٌع‬
 ‫فُ َعاَل ُء‬
 ‫نُبَهَا ُء‬
 ‫فُعُوْ ٌل‬
 ٌ‫قُلُوب‬
 ‫فِ َعا ٌل‬
 ‫ِجبَا ٌل‬
 ‫فِعْاَل ٌن‬
 ‫ان‬ ٌ ‫ِغ ْل َم‬
 ‫فُعْاَل ٌن‬
 ‫ان‬ ٌ َ‫قُضْ ب‬
 ‫َأ ْف ِعاَل ُء‬
 ‫اَ ْنبِيَا ُء‬

Dan sighat muntahal jumuk (setiap jamak yang terdiri dari dua huruf atau tiga huruf dengan huruf
tengahnya mati setelah alif jamak taksirnya) seperti ‫ د ََرا ِه َم‬dan ‫َدنَانِي َْر‬

Sighat ini mempunyai 7 wazan:

1. Wazan ‫ فَ َعاِئ ُل‬seperti ٌ‫ص ِح ْيفَة‬


َ menjadi ُ‫ص َحاِئف‬
َ
2. Wazan ‫ فَ َعالِ ُّي‬seperti ‫ُكرْ ِس ٌّي‬ ِ ‫َك َر‬
menjadi ‫اس ُّي‬

3. Wazan ‫ فَ َوا ِع ُل‬seperti ‫ َجوْ هَ ُر‬menjadi ‫َج َوا ِه ُر‬

4. Wazan ‫ فَ َعالِ ُل‬seperti ‫ َج ْعفَ ُر‬menjadi ‫َج َعافِ ُر‬


5. Wazan ‫ فَ َعالِي‬seperti ٌ‫َسعْاَل ة‬ menjadi ‫َس َعالِي‬

6. ٌ ‫ َس ْك َر‬menjadi ‫َسكَارى‬
Wazan ‫ فَ َعالَى‬seperti ‫ان‬

7. Dan Wazan ‫فُ َعالَى‬

C. KESIMPULAN

1. Isim menurut jumlahnya dibagi menjadi tiga yaitu mufrad, mutsanna dan jama’.

2. Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan arti satu.

3. Isim mutsanna ialah isim yang menunjukkan arti dua, dengan menambahkan alif dan nun atau
ya’ dan nun. Kecuali isim maqsur, isim mamdud dan isim manqus

4. Isim jama’ ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua.

5. Jama’ ada tiga bagian jama’ mudzakar salim, jama’ muannas salim dan jama’ taksir.

6. Jamak mudzakar salim ialah bentuk jama’ yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan
menambahkan ‫ و‬dan ‫ ن‬atau ‫ ي‬dan ‫ ن‬tanpa ada perubahan padanya.

7. Jamak muannas salim ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan menambah alif
dan ta’ dan tidak mengubah bentuk mufradnya.

8. Jamak taksir adalah isim yang menujukkan arti lebih dari dua dengan perubahan bentuk
mufradnya

Anda mungkin juga menyukai