Anda di halaman 1dari 9

Isim Fa’il, Maf’ul, Zaman, Makan dan Alat

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sharaf

Disusun oleh:

Taufik Nur Fauzi (11190210000049)

Bakhits Sakkha Rayyan (11190210000037)

Dosen Pembimbing:

Abdul Jalil, S.S, M.Ag

Bahasa dan Sastra Arab

Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Isim Fa’il, Maful, Zaman,
Makan dan Alat” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas pendidikan agama dengan judul “Isim Fa’il, Maf’ul, Zaman, Makan
dan Alat”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung
sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Ciputat, November 2019

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................2

2.1 Isim Fa’il..................................................................................................2

2.2 Isim Maf’ul................................................................................................

2.3 Isim Makan dan Zaman.............................................................................

2.4 Isim Alat....................................................................................................

BAB III. PENUTUP.................................................................................................

3.1 Kesimpulan................................................................................................

3.2 Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam bahasa Arab, terdapat istilah sighat. Sighat yakni berbagai jenis
perubahan kata-kata bahasa Arab dalam tashrif istilahi. Perubahannya ditinjau
dari segi maknanya. Beberapa sighat kalimah (bentuk kata) itu adalah isim
fa’il, isim maf’ul, isim zaman,isim makan, dan isim alat.

Kita sering menemukan isim-isim tersebut baik di dalam Al-Qur’an dan


literatur Arab lain namun tidak mengetahui bahwa kalimah (kata) tersebut
adalah isim-isim itu. Maka itu, dipandang perlu pembahasan mengenai isim-
isim tersebut untuk mengetahui perbedaan makna maupun bentuk tulisannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian isim fa’il, maf’ul, zaman, makan, dan alat?


2. Bagaimanakah cara penyusunan isim fa’il, maf’ul, zaman, makan, dan
alat?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui pengertian dan kaidah penyusunan isim fa’il, maf’ul,


zaman, makan dan alat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isim Fa’il

Isim fa’il adalah isim yang menunjukkan pelaku perbuatan yang


terbuat dari fi’il. Pola isim fa’il di antaranya sebagai berikut.1
1. Apabila fi’il nya tsulatsi mujarrad maka wazannya adalah ‫فاعل‬
Contoh:

‫َجَرى ← َجا ٍر‬ ِ َ‫نَصر ← ن‬


‫اصٌر‬ ََ
ٌّ‫َم َّد ← َماد‬ ‫مَسِ َع ← َس ِام ٌع‬
ِ ‫وع َد ← و‬
‫اع ٌد‬ ‫قَ َام ← قَاِئ ٌم‬
َ ََ
2. Apabila fi’il nya lebih dari tiga huruf maka wazannya adalah seperti
mudhori’nya dengan menggantikan huruf mudhara’ah ma’lum yang
terdapat pada fi’il dengan mim ber-dhammah, dan huruf sebelum
terakhir dikashrah.
Contoh:

‫ِّس‬
ٌ ‫ِّس ← ُمَنف‬ ُ ‫ يَُنف‬-‫َّس‬ َ ‫َنف‬ ‫يَُزلْ ِز ُل ← ُمَزلْ ِز ٌل‬-‫َزلَْز َل‬
‫تَ َكلَّ َم – َيتَ َكلَّ ُم ← ُمتَ َكلِّ ٌم‬ ِ ‫اع ُد ← مس‬
‫اع ٌد‬ ِ ‫ساع َد– يس‬
َُ َُ َ َ
‫ط‬#ٍ ‫َأعطَى – يُ ْع ِطى ← ُم ْع‬ ْ ‫ يَ ْستَ ِفْي ُد ← ُم ْستَ ِفْي ٌد‬-‫ِإ ْسَت َف َاد‬

2.2 Isim Maf’ul

Isim Maf’ul adalah isim yang terbuat dari fi’il yang menunjukkan
orang atau sesuatu yang terjadi akan sesuatu kejadian. Pada umumnya
diartikan orang yang di… atau sesuatu yang di…
Shigat isim maf’ul di antaranya sebagai berikut.2

1. Apabila berasal dari fi’il tsulatsi mujarrad, maka wazannya ‫َم ْفعُ ْو ٌل‬ .
Contoh:
‫ص ْوٌر‬
ُ ‫صُر → َمْن‬
ُ ‫صَر – َيْن‬
َ َ‫ن‬ ( yang ditolong)

1
Efranjy Agratama, Mudah Belajar Bahasa Arab untuk Pemula (Jakarta: Grasindo, 2018), h. 53
2
Ibid, h. 54
‫( َو َع َد – يَعِ ُد → َم ْوعُ ْو ٌد‬yang dijanjikan)
) ‫َأصلُهُ َم ْسُي ْوٌر‬ ِ ِ
ْ ( ‫( َس َار – يَسْيُر → َمسْيٌر‬yang dijalankan)
)‫ي‬ ِ
ٌ ‫رمي (أصله َم ْر ُم ْو‬
ٌّ ‫َر َمى – َيْرمى → َم‬ (yang dilempar)

2. Apabila fi’il nya lebih dari tiga huruf maka wazannya adalah
seperti mudhori’nya dengan menggantikan huruf mudhara’ah
ma’lum yang terdapat pada fi’il dengan mim berdhammah, dan
huruf sebelum terakhir difathah.
Contoh:
‫َأسلَ َم – يُ ْسلِ ُم → ُم ْسلَ ٌم‬
ْ (yang diselamatkan)

‫( َح َّس َن – حُيَ ِّس ُن → حُمَ َّس ٌن‬yang dibaguskan)


‫ُمتَ َكلِّ ٌم‬ → ‫( تَ َكلَّ َم – َيتَ َكلَّ ُم‬yang dibicarakan)

Keterangan: Untuk wazan ‫ فعيل‬kadang- kadang artinya bisa berbentuk


isim fa’il, kadang-kadang artinya berbentuk maf’ul.

1. Wazan ‫ فَعِْيل‬yang artinya berbentuk isim fa’il.


ٌ
‫ ( َر ِحْي ٌم‬penyayang)
‫ ( بَ ِشْيٌر‬yang gembira/ menggembirakan)
‫ ( مَسِ ْي ٌع‬yang mendengar)
2. Wazan ‫ فَعِْيل‬yang artinya berbentuk maf’ul
ٌ
‫( قَتِْي ٌل‬yang dibunuh)
‫( َج ِريْ ٌح‬yang dilukai)

2.3 Isim Zaman dan Isim Makan


Isim zaman adalah isim yang terbuat dari fi’il untuk menunjukkan
waktu, sedangkan isim makan adalah isim yang terbuat dari fi’il untuk
menunjukkan tempat kejadian. Pola untuk isim zaman dan isim makan
adalah sama, seperti berikut.3
1. Fi’il tsulatsi mujarrad
Untuk fi’il tsulatsi mujarrad, polanya ‫ َم ْفعِل‬atau ‫َم ْف َعل‬
ٌ ٌ
3
Agratama, Mudah Belajar Bahasa Arab untuk Pemula,h.58.
a. Pola ‫ َم ْفعِل‬untuk fi’il mudhari yang berwazan ‫ َي ْفعِ ُل‬contohnya:
ٌ
‫س‬ ِ ِ
ٌ ‫س → جَمْل‬ ُ ‫( جَيْل‬tempat duduk)
b. Pola ‫ َم ْف َعل‬untuk fi’il mudhari yang berwazan ‫ َي ْف َعل‬dan ‫َي ْفعُل‬
ٌ ُ ُ
‫ب‬
ٌ ‫ب → َم ْشَر‬ ُ ‫( يَ ْشَر‬tempat minum)
‫ ( َي ْقتُ ُل → َم ْقتَ ٌل‬tempat membunuh)
c. Berikut adalah kata yang syadz (kata sebagai pengecualian)
Polanya adalah ‫ مفعل‬padahal asalnya ‫ يفعل‬atau ‫يفعل‬
‫يَ ْس ُج ُد → َم ْس ِج ٌد‬ (tempat sujud)

‫يَ ْشُر ُق → َم ْش ِر ٌق‬ (tempat terbit)

‫ب‬ٌ ‫ب → َم ْغ ِر‬ُ ‫َي ْغُر‬ (tempat/waktu terbenam)

2. Fi’il yang lebih dari tiga huruf


Untuk fi’il yang lebih dari tiga huruf, bentuk isim zaman dan isim
makan-nya adalah sama dengan isim maf’ulnya, contohnya:
‫َْأد َخ َل – يُ ْد ِخ ُل → َم ْد َخ ٌل‬ (yang dimasukkan)
3. Jika pada suatu tempat menunjukkan sesuatu yang banyak, baik itu

benda atau perkara, maka bentuk wazannyaٌ‫َم ْف َعلَة‬ , contohnya:


ٌ‫ض َمْأ َس َدة‬
ٌ ‫َأس ٌد → َْأر‬َ (tempat yang banyak singanya)
ِ
ٌ‫ب → َم ْذَأبَة‬ ٌ ‫( ذْأ‬tempat yang banyak serigalanya)
ٌ‫( قِثَّاءَةٌ → َم ْقثََأة‬tempat yang banyak timunnya)

2.4 Isim Alat


Isim alat adalah isim yang digunakan fa’il (pelaku) untuk mencapai
suatu tujuan. Pola isim alat yatu diawali dengan mim berkasrah. Pola
isim alat ada tiga, yaitu sebagai berikut.4
1. Pola ‫ ِم ْف َع ٌل‬, sepert ‫ب‬ ٌ ‫ضَر‬
ِ
َ ‫ م‬alat pemukul (raket)
Polaٌ‫ ِم ْف َعلَة‬, seperti ٌ‫ ِمكْنَسة‬sapu, ٌ‫حة‬ ‫مِم‬ ِ
2.
َ َ ‫ ْ َس‬penghapus, ٌ‫ م ْسطََرة‬penggaris.

4
Agratama, Mudah Belajar Bahasa Arab untuk Pemula, h.60.
ٌ ‫ ِم ْف َع‬seperti ‫اح‬
3. Pola ‫ال‬ , ِ ِ
ٌ َ‫ م ْفت‬kunci ‫ مْيَزا ٌن‬timbangan.

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ilmu Sharaf untuk mempelajari perubahan-perubahan bentuk kalimat


sehingga berubah arti, akibat pengaruh perubahan waktu ; akan/sedang atau
telah, pelaku, objek penderita, tempat/alat atau zaman. Asal 3 huruf, 4, 5 atau
6. Ada penambah atau tidak. Beraturan atau tidak beraturan. Ilmu Sharaf,
dikenal pula sebagai Ibunya Ilmu, sebagaimana dawuhan sebagian ulama ;
“Ash-shorfu ummul ‘uluum, wan nahwu abuuha” (Imu sharaf adalah ibu
berbagai ilmu, adapun Nahwu adalah bapaknya). 
Sebagaimana shigat-shigat yang terdapat dalam ilmu sharaf tersebut.
Seperti isim zaman, isim makan, dan isim alat. Isim zaman yaitu kalimat yang
menunjukkan arti waktu berhasilnya pekerjaan. Isim makan yaitu kalimat yang
menunjukkan arti tempat berhasilnya pekerjaan. Sedangkan Isim alat yaitu
kalimat yang menunjukkan arti alatnya pekerjaan

3.2 SARAN

Demikianlah makalah yang kami susun apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-bearnya dan kami juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kami dapat
memperbaikai pembuatan maklalah selanjutnya yang lebih baik terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Agratama, Efranjy. Mudah Belajar Bahasa Arab untuk Pemula. Jakarta:


Grasindo, 2018.

Anwar, Mochammad. Ilmu Sharaf: Terjemahan Matan Kailani dan Nazm Al-
Maqsud. Bandung: Sinar Baru Algensindo, t.t.

Maksum Ali, Muhammad, Amtsilatu at-Tashrifiyah, Jombang: Maktabah Syekh Salim bin
Nabhani, 2007

Anda mungkin juga menyukai