Pengertian Nakirah dan Ma’rifat kata nakirah ناكيرةsecara bahasa dapat diartikan
sebagai sesuatu yang tak tentu atau belum dikenal.Artinya, isim tersebut masih belum
menyatakan atau menerangkan suatu makna atau spesifik (umum).Sebaliknya al -tarif atau
ma’rifah merupakan isim yang menunjukan kepada makna tertentu atau khusus .
Isim tersebut terbagi menjadi 2 :
Isim ma’rifat adalah isim yang di ketahui (dipahami ) maksud nya seperti saya ,zaid
dan lain lain
Isim nakirah adalah isim yang pengertianya tidak tertentu ,seperti seorang
manusia,dan sebuah pena (tidak tertentu pena yang mana )
= ُغ اَل ُم َز ْيٍد (ُغ اَل ٌم ِلَز ْيٍدPelayan Zaid (pelayan milik Zaid)
Isim nakirah
Yaitu setiap isim yang umum mencakup segala jenis nya dan tidak tertentu..
Contoh :
1. َاْك ُتُب ِفى َم ْك َتٍبartinya saya sedang menulis di meja, maktabin adalah isim nakiroh
2. َاْقَر ُأ اْلُقْر آَن ِفى َم ْس ِج ٍدartinya saya menulis al qur’an di masjid, masjidin adalah isim
nakiroh
3. ِتْلَك ِم ْس َطَر ٌةartinya itu adalah penggaris, mistorotun adalah isim nakiroh
5. َر َايُت َم ْس ِج ًدا ِفى ِتْلَك َقْر َيٍةartinya saya melihat masjid di desa itu, masjidan dan qoryatin
adalah isim nakiroh
6. َد َخ ْلُت َبْيًت َاِم ًناartinya saya telah masuk masuk rumah dengan aman, baitan adalah isim
nakiroh.
7. ُقْلُت ُاْسَتاًذ ِفى َفْص ٍلartinya saya telah berkata ustadz di kelas, ustadzan dan fashlin
adalah isim nakiroh.
Para ahli nahwu Kufah berpendapat bahwa isim Mubham, seperti ذاك، ه˜˜ذاlebih
diketahui dari pada isim ‘alam, seperti Zaid dan ‘Amr. Sedangkan para ahli nahwu
Bashrah berpendapat bahwa isim ‘alam itu lebih diketahui daripada isim mubham.
Dengan demikian dua kelompok ini, mereka berbeda pendapat dalam tingkatan
tingkatan ism Ma’rifat. Adapun Sibawaih ia berpendapat bahwa tingkatan pertama
dari isim ma’rifat adalah isim mudhmar/dhamir karena tidak mungkin digunakan
ganti kecuali sesuatu tersebut telah diketahui; hal itu dikarenakan tidak diperlukan
sebuah penjelasan lagi sebagaimana isim ma’rifat yang lainnya. Tingkatan kedua
adalah isim ‘alam hal ini dikarenakan asal isim alam itu ialah meletakan sesuatu yang
tidak terpadat pada jenis lainnya. Ketiga, isim mubham merupakan mengetahui
sesuatu melalui penglihatan dan hati. Keempat, yang dibubuhi imbuhan alif dan lam
yakni isim yang diketahui oleh hati saja. Kelima, isim yang diidhafatkan dengan isim
ma’rifat lainnya, yakni isim yang diketahui melalui isim lainnya dan kadar jelasnya
itu sesuai kadar yang dijadikan sandarannya. Sedangkan Abu Bakr Ibn Siraaj
berpendapat mengenai tingkatan ma’rifat dari yang pertma sampai akhir, yakni isim
mubham, isim dhamir, isim ‘alam, ma’rifat dengan alif lam, kemudian isim idhafat.
Dan ahli nahwu lainnya yakni Abu Said al Sairaafi mengenai tingkatan ma’rifat dari
yang pertma sampai akhir, yakni isim ‘alam, isim dhamir, isim mubham, ma’rifat
dengan alif dan lam serta isim idhafat.
BAB III
Kesimpulan :
Isim ma’rifat yaitu suatu isim yang menunjukan pada suatu benda tertentu yang bersifat
khusus, sedangkan isim nakirah yaitu suatu isim yang tidak menunjukan pada suatu benda
tertentu yang bersifat umum.di samping itu,macam – macam isim ma’rifat dan isim nakirah
antara lain.
Isim ma’rifat terbagi menjadi 3 macam ,yaitu:isim dhomir,isim alam,isim mubham (isim
isyaroh dan isim maushul.
Saran :
Akhirnya,penulis pribadi mengucapkan terima kasih kepada Allah ,dan kepada ibu hubni
maghfiroh selaku dosen pengampu yang telah membimbing penulis dalam membuat makalah
yang sederhana ini.Dan penulis berharapan kritikan serta saran dari dosen pengampu maupun
dari pembaca itu sendiri.Tentunya kritikan yang membangun dan membawa kepada kebaikan
bagi penulis.