Anda di halaman 1dari 26

KATA GANTI

(ISIM DHAMIR)

KELOMPOK II
1. REFANDI PALAD
2. VINDA SIUCE TUMELAP
3. APLISYA ESTER DATANGMANIS
4. SISI DWI PUTRI BONDE
Dalam bahasa Arab, kata
ganti disebut dengan isim
dhomir. Pembahasan
tentang isim dhamir ini lebih
kompleks jika dibandingkan
dengan lainnya, karena
terdapat istilah kata ganti
untuk mudzakkar (maskulin),
muannats (feminin), kata
ganti mufrad (tunggal), dua
atau ganda (mutsanna) dan
jamak (plural).
Apa Itu Isim Dhomir???
Isim Dhomir
• Dhomir merupakan kategori isim yang ma'rifah, yaitu
kata yang menunjukkan kepada sesuatu yang sudah
jelas. Secara bahasa kata ad-dhamir (‫ )ا لضمير‬adalah
bentuk mufrad dari kata ad-damair (‫)ا لضمائر‬, artinya:
1) suara hati, pikiran, paling dalam; 2) kata ganti atau
pronoun. Ada juga yang mengartikan ad-dhamir atau
ad-damair sebagai kata yang digunakan untuk
mengganti nama seseorang, atau sesuatu agar tidak
terjadi pengulangan kata yang sama secara berurutan.
Menurut istilah ilmu nahwu, ada beberapa pengertian yang
dikemukakan oleh para ulama tentang isim dhomir, antara
lain: ‫ض ِم ْي ُر هُ َو ِإ ْس ٌم َم ْبنِ ٌّي يَ ُدلُّ َعلَى ُمتَ َكلِّ ٍم َأ ْو‬
َّ ‫ال‬
‫ب َأ ْو‬ َ ‫ َما يُكنى بِ ِه َع ْن ُمتَ َكلِّ ٍم َأ ْو ُم َخا‬:‫ض ِم ْي ُر‬
ٍ ‫ط‬ َّ ‫ال‬ ٍ ‫ب َأ ْو َغاِئ‬
‫ب‬ ٍ َ‫ُم َخاط‬
ٍ ‫َغاِئ‬
‫ب‬
Artinya: isim dhomir adalah isim
Artinya: isim dhomir adalah suatu mabni yang menunjukkan kepada
kata yang terdiri dari mutakallim arti mutakallim (pembicara),
(pembicara), mukhathab (orang mukhathab (orang yang diajak
yang diajak bicara), atau ghaib bicara), atau ghaib (orang yang
(orang yang dibicarakan). dibicarakan).
Dari beberapa pengertian di atas, bisa dikatakan bahwa
isim dhomir adalah kata ganti dalam bahasa Arab yang
dipakai untuk menunjukkan pada mutakallim/orang yang
berbicara (kata ganti orang pertama), mukhathab/lawan
bicara (kata ganti orang kedua), dan ghaib/obyek yang
dibicarakan (kata ganti orang ketiga). Serta berfungsi untuk
menggantikan penyebutan kata-kata yang banyak dan
menempati kata-kata itu dengan sempurna tanpa merubah
makna yang dimaksud.
Macam-macam Isim Dhomir
Secara garis besar, isim dhomir atau kata ganti dalam
bahasa Arab ini dikelompokkan menjadi 2 bagian.
Akan tetapi, secara keseluruhan ada 14 bentuk isim
dhamir. 14 macam kata ganti tersebut memiliki
fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda sesuai
dengan konteks yang diinginkan. Macam-macam isim
dhomir (kata ganti) yang dimaksud yaitu:
1. Dhamir bariz.
2. Dhamir mustatir.
Dhamir Bariz (Munfashil dan Muttashil)
Menurut istilah ulama ahli nahwu, dhamir bariz adalah kata
ganti yang tampak secara jelas dalam pelafadzannya, baik
ketika berdiri sendiri atau tidak bersambung dengan
kata/kalimah lainnya (munfashil), maupun saat disambung
dengan kalimah lainnya (muttashil).
‫ار ُز َما لَهُ ص ُْو َرةٌ ِفى اللَّ ْف ِظ َويَ ْنقَ ِس ُم َعلَى قِ ْس َما ِن‬
ِ َ‫ض ِم ْي ُر الب‬
َّ ‫ال‬

“Dhamir bariz adalah kata ganti yang memiliki bentuk dalam


pelafadzannya, dan terbagi menjadi dua bagian (munfashil dan muttashil)”.

Dari pengertian di atas, maka kita tahu bahwa jenis


dhomir yang satu ini dibedakan menjadi dua macam,
yaitu dhamir munfashil (terpisah) dan muttashil
(sambung).
contoh isim dhomir
munfashil ketika rafa’ !
Untuk membuat contoh kalimat isim dhomir dalam bahasa Arab, kita dapat
memakai rumus dalam tabel di atas sebagai pedomannya. Misalnya kita
ingin membuat contoh kata ganti untuk orang ketiga (ghaib) berjumlah
lebih dari dua berjenis laki-laki, maka menggunakan kata ganti ‫ ُه َما‬. Jika
ingin membuat contoh kata ganti untuk orang kedua (mukhathab)
berjumlah 1 dengan jenis perempuan, maka memakai kata ganti dalam
bahasa Arab berupa‫ ِه َي‬. Dan seterusnya.
Contoh penggunaan dhomir munfashil ketika rafa’:

Untuk penggunaan dhomir munfashil ketika nashab, maka


memakai rumus dalam tabel berikut !

Next….
Rumus kata ganti dalam tabel di atas dapat kita jadikan
pedoman dalam penyusunan suatu kalimat. Misal kita ingin
menggunakan kati ganti untuk seseorang berjumlah 1 jenis
laki-laki, maka menggunakan kata ganti berupa ُ ‫ ِإيَّاه‬. Jika
menghendaki kata ganti untuk laki-laki berjumlah 2 maka
menjadi ‫ ِإيَّا ُه َما‬, begitu juga dengan jenis perempuan.
Contoh penggunaan dhomir munfashil ketika nashob:

Adapun contoh isim dhomir muttashil ketika rafa’ bisa


dilihat dalam tabel berikut !

Next...
Dhamir muttashil mahal rafa’ adalah kata ganti yang
disambung/menempel pada fi’il atau kana dan saudaranya.
Rumus penggunaan kata ganti ini sama halnya dengan kata
ganti sebelumnya. Misal kita ingin menyusun kalimat dengan
kata sifat atau kata kerja untuk jenis laki-laki berjumlah 2,
maka memakai kata berupa ‫( َجلَ َسا‬untuk ghaib) atau ‫َجلَ ْستُ َما‬
(untuk mukhathab).
Contoh penggunaan dhomir muttashil ketika rafa’:

Berikut ini rumus isim dhomir muttashil ketika nashab !

Next…
Dhamir muttashil mahal nashab adalah kata ganti dalam
bahasa Arab yang penggunaannya disambung dengan kalimah
fi’il dan inna beserta saudaranya. Jika disambung dengan fi’il,
maka kedudukannya adalah maf’ul (obyek), apabila
disambungkan dengan inna maka berkedudukan menjadi
isimnya.
Contoh penggunaan dhomir muttashil ketika nashob:
Sedangkan untuk isim dhomir muttashil ketika jer/khafadh maka memakai
rumus berikut !
Dhamir muttashil mahal jer adalah kata ganti yang disambung
dengan kata/kalimah lainnya (dalam tempat majrur). Kata
ganti ini ada kalanya disambung dengan isim berkedudukan
majrur sebagai mudhaf ilaih, dan ada kalanya bersambung
dengan huruf jer berstatus majrur.
Contoh penggunaan dhomir muttashil ketika jer:
Dhamir Mustatir (Wujub dan Jawaz)
Isim dhamir mustatir adalah kata ganti yang tidak terlihat
dalam penulisannya atau tidak terbaca, kebalikan dari dhamir
bariz.
‫ْس لَهُ ص ُْو َرةٌ فِي اللَّ ْف ِظ‬
َ ‫الض ِم ْي ُر ال ُم ْستَتِ ُر َما لَي‬
َ

“Dhamir mustatir adalah kata ganti yang tidak


memiliki bentuk dalam pelafadzannya”.

Isim dhomir ini tidak tampak atau tidak tercatat secara jelas dalam
pelafadzannya, akan tetapi terselinap pada suatu kalimah (fi’il) dan
kehadirannya dapat dijumpai dengan melihat wujud dari kalimah (fi’il)
itu sendiri.
Ada dua macam dhamir mustatir (kata ganti yang tersimpan), yaitu:
1. Dhomir mustatir wujub (kata ganti yang wajib disimpan).
2. Dhomir mustatir jawaz (kata ganti yang boleh disimpan dan boleh
ditampakkan dalam kalimat).
Kata ganti yang wajib disimpan (dhamir mustatir wujub) adalah kata ganti yang
tidak dapat digantikan oleh isim dhahir. Kata ganti yang wajib disimpan ini
terdapat pada :
Fi’il amar untuk mufrad mudzakkar mukhathab (orang kedua laki-laki
tunggal).
Fi’il mudhari’ yang diawali dengan ta’ khithab wahid (orang kedua laki-laki
tunggal), hamzah (orang pertama tunggal), dan nun (orang pertama >1).
Berikut contoh isim dhomir mustatir wujub dalam bentuk tabel !
Semua fi’il yang terdapat pada tabel di atas merupakan fi’il
yang memuat isim dhomir yang wajib disimpan (dhamir
mustatir wujub), tidak boleh ditampakkan dalam
pelafadzannya. Contohnya kata‫( ِإجْ لِ ْس‬duduklah), dhamir‫ َأ ْن َت‬yang
tersimpan pada fi’il tersebut tidak boleh ditampilkan. Apabila
kita mengatakan‫ ِإجْ ِل ْسَأ ْن َت‬, maka kedudukan‫ َأ ْن َت‬dalam perkataan
tersebut bukan sebagai fa’il, melainkan menjadi taukid
(penguat) dari isim dhamir yang berkedudukan sebagai fa’il.
Adapun dhamir mustatir jawaz ( kata ganti yang boleh
disimpan dan boleh ditampakkan) adalah kata ganti yang
tempat atau keberadaannya boleh digantikan oleh isim dhahir
ataupun dhamir munfashil. Dhomir yang seperti ini terdapat
pada:
Fi’il madhi dan mudhari’ untuk mufrad mudzakkar ghaib
(orang ketiga laki-laki tunggal)
Fi'il madhi dan mudhari' untuk mufrad muannats ghaibah
(orang ketiga perempuan tunggal).
Berikut tabel untuk isim dhomir mustatir jawaz !
Contoh Isim Dhomir
Supaya lebih menajamkan lagi pemahaman kita tentang isim dhomir, coba
perhatikan beberapa contoh isim dhomir dalam kalimat Al-Qur'an berikut
ini.
Contoh isim dhomir dalam QS. Al-Mu'minun ayat 115:

Artinya: Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami


menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak
akan dikembalikan kepada Kami?, (QS. Al-Mu'minun: 115).
Contoh isim dhomir dalam QS. Ar-Rum ayat 25:

Artinya: Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi,
seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur), (QS. Ar-Rum: 25).
Contoh isim dhomir dalam QS. Al-Isra' ayat 14:

Artinya: Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu


ini sebagai penghisab terhadapmu, (QS. Al-Isra': 14).
KESIMPULAN
Itulah penjelasan tentang isim dhomir kata ganti bahasa Arab yang secara
garis besarnya dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kata ganti yang
tampak (dhamir bariz) dan kata ganti yang tersimpan/tersembunyi
(dhamir mustatir). Terdapat dua macam isim dhomir (kata ganti) yang
tampak dalam pelafadzannya, yaitu kata ganti yang disambung dengan
kata/kalimah lain (muttashil) dan kata ganti yang berdiri sendiri
(munfashil). Demikian halnya dengan kata ganti yang tersimpan (dhamir
mustatir), ada yang wajib tersimpan (mustatir wujub) dan ada juga yang
boleh disimpan boleh ditampakkan (mustatir jawaz).Dalam praktiknya,
isim dhomir yang disambung dengan kata lainnya (muttashil) tidak dapat
berada pada awal suatu kalimat dan tidak bisa terjatuh setelah illa ( ‫) اَّل‬.‫ِإ‬
Kebalikan dari dhamir munfashil, yaitu kata yang bisa diletakkan pada awal
kalimat dan dapat pula bersanding dengan illa ( ‫) اَّل‬.Dan
‫ِإ‬ untuk isim dhomir
yang wajib disimpan (mustatir wujub), kedudukannya tidak dapat
digantikan baik oleh isim dhahir maupun dhamir munfashil. Adapun isim
dhomir yang boleh disimpan dan ditampakkan (mustatir jawaz) itu
sebaliknya dhamir mustatir wujub, yang keberadaannya bisa digantikan
baik oleh isim dhahir ataupun dengan dhamir munfashil.

Anda mungkin juga menyukai