A. Dhomir Munfashil
Dhomir Munfashil adalah dhomir yang penulisannya terpisah dengan kata yang lain.
Pembacaan Tabel
Dia (Seorang laki-laki)
Mereka (Dua orang laki-laki/perempuan)
Mereka (Para lelaki)
Kamu (Seorang laki-laki)
Kalian (Para lelaki)
dst..
Contoh:
( Dia adalah seorang Ustadz)
Pembacaan Tabel
Bukunya (Buku milik laki-laki itu)
Buku mereka (Buku milik para perempuan itu)
Buku kami
dst..
Pengertian Dhomiir
Dhomiir (bentuk jamaknya : dhomaair) adalah kata yang digunakan untuk mengganti
nama,seseorang,sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama. Dalam bahasa indonesia
disebut kata ganti.
Dhomiir ada 3 macam yaitu : dhomir munfashil,muttashil,dan mustatir.
Dhomiir Munfashil ()
Kata ganti ini penulisannya terpisah dari kata sebelum atau sesudahnya. Dhomir munfashil ada
12 atau 14 (dengan pengulangan antumaa+humaa) yaitu:
contoh:
Dhomiir Muttashil ()
Dhomir ini berkedudukan sebagai objek atau menyatakan kepemilikan.Dalam kalimat, Dhomir
ini ditulis bersambung dengan kata sebelumnya.
Ada 12 dhomir muttashil atau 14 dengan pengulangan -kumaa dan humaa. Dhomir muttashil
yang berfungsi sebagai objek sama persis dengan dhomir yang menyatakan kepemilikan hanya
ada satu yg berbeda yaitu pada Anaa () . objek dari Anaa adalah -nii ( )sedangkan kepemilikan
nya -ii ( )atau -ya ().
Nahnu ()-naa ()
-dhoroba naa Yaziidun ( ) : Yazid memukul kami
-haadzaa kitaabu naa ( ) : ini kitab kami
Anta ( ): -ka ()
-dhoroba ka Zaidun ( ) :Yazid memukul mu
-haadzaa kitaabu ka ( ) : ini buku mu
Anti ( ): -ki ()
-dhoroba ki Zaidun ( ) : Zaid memukul mu
-haadzaa kitaabu ki ( ) : ini buku mu
huwa ( ): -hu/hi ()
-haadzaa kitaabu hu ( ) : ini buku nya
-fii kitaabi hi ( ) : di dalam buku nya
Note: memakai -hu jika didahulti dhommah atau fathah, memakai -hi jika didahului
kasroh.
hiya ( ):-haa ()
-haadzaa kitaabu haa ()
humaa () : humaa ()
Antum ():-kum ()
Antumaa () :-kumaa () .
Dhomiir Mustatir ()
dzahaba ( )kata kerja ini memiliki pelaku atau dhomir tersembunyi yang taqdir nya
adalah huwa ().
dzahabat ( )kata kerja ini memiliki pelaku tersembunyi yang taqdirnya adalah hiya (
).
Bismillah..
Dhomir itu bahasa Indonesia nya kata ganti. Seperti aku, kamu, kita dan dia. Dhomir
dalam bahasa arab ada 14. Sedangkan dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia jumlah kata
ganti hanya 7 (bener gak?).
Dhomir adalah Isim Mabni, yaitu Isim yang tidak berubah harokat akhirnya baik dalam keadaan
rofa, nashob maupun jarr sehingga kalau di irob nanti begini: Fii mahalli
rofin/jarrin/nashbin [menempati kedudukan rofa'/ jarr/ nashob]. Hanya menempati kedudukan,
tapi harokat akhir tidak berubah
Dhomir ada yang terpisah/ berdiri sendiri yaitu dhomir munfashil (
) misalnya
. Ada juga dhomir yang bersambung dengan kalimat yaitu dhomir muttasil (
) baik dengan fiil (cth:
) isim (cth: ) atau huruf (cth: ).
Dhomir ada yang menempati kedudukan rofa, nashob dan jarr. Rofa sebagai mubtada, khobar,
fail atau naibul fail, isim kaana; Nashob sebagai maful bihi dan isim inna; dan jarr sebagai
mudhof ilayhi dan majrur karena didahului huruf jar. Tidak ada dhomir yang menempati
kedudukan Jazm karena dhomir adalah isim dan isim tidak ada yang majzum. Apa itu rofa,
nashob, jarr, jazm? baca ini dulu.
Dhomir bisa tampak (
) misalnya
) contohnya
.
Perinciannya bgini:
Dhomir, terbagi menjadi 3, dhomir munfashil (
) , dhomir muttasil (
) dan
dhomir mustatir (
) . Ada juga yang membaginya menjadi dhomir baariz/dzohir
(tampak) dan dhomir mustatir (tersembunyi) dan selanjutnya dhomir dzohir terbagi menjadi
dhomir munfashil dan dhomir muttasil. Sama aja.
1. Dhomir Munfashil (
) yaitu dhomir yang terpisah, berdiri sendiri. Dhomir
munfashil dapat berkedudukan:
Rofa ( ) sebagai
Nashob ( ) sebagai
1. Maful Bihi (
2. Dhomir Muttashil (
) yaitu dhomir yang selalu bersambung dengan kata ()
setelahnya. Dhomir Muttashil dapat berkedudukan:
Rofa (
) sebagai
Nashob (
) sebagai
2. Isim Inna dan saudara saudaranya ( ) yaitu ketika bersambung dengan Inna
dan saudara saudaranya (
Jarr/Khofd (
)
3. Dhomir Mustatir (
yaitu dhomir yang tidak tampak/tersembunyi dan tidak juga di
lafadzkan.
Dhomir mustatir ada dua macam, (1) dhomir mustatir wujuban { } dan (2)
dhomir mustatir jawazan {}
1. Dhomir Mustatir Wujuban { } adalah dhomir yang tidak bisa digantikan
oleh isim dhohir yang semakna. Isim dhohirnya wajib gak tampak. Dhomir ini hanya ada
pada beberapa fiil yaitu:
Yang berwarna merah itu adalah dhomirnya. Yang paling kanan adalah dhomir munfashil
(dhomir yang berdiri sendiri), sisanya adalah dhomir muttasil
- Dhomir Mustatir/ Tersembunyi (
)
Kalau dhomir mustatir tidak ada yang berwarna merah karena seluruh dhomirnya tidak tampak
dan tidak juga di lafadzkan.
M
-
' =( Isa)
(= putera)
=( puteri)
(= sapi jantan)
(= laut)
(= Maryam)
(= sapi betina)
=( angin)
Dari segi bentuknya, Isim Muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga
jenis huruf di belakangnya yaitu:
a) Ta Marbuthah (
=( Fathimah),
) . Misalnya:
=( sekolah)
b) Alif Maqshurah ( ) . Misalnya:
=( Salma),
(=manisan)
=( Asma'),
c) Alif Mamdudah ( ) . Misalnya:
=( pirang)
Namun adapula Isim Muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas.
Misalnya:
(= angin),
(= jiwa, diri),
(= matahari)
Bahkan ada pula beberapa Isim Mudzakkar yang menggunakan Ta
Marbuthah.
=( Hamzah),
=( Muawiyah)
Contoh:
(= Thalhah),
Haamidun ()
Zaidun ()
jaddun ( ): kakek (jelas laki-laki, apakah Anda pernah mendengar seorang kakek
berjenis perempuan??)
abun ( ): ayah
'ammun ( ): paman
2.ism mudzakkar majazi ( ) Majazi artinya kiasan. Ism mudzakkar majazi ini adalah
ism yang oleh orang arab dianggap sebagai laki-laki, misal :
baytun ( ): rumah
masjidun ( ): masjid
baabun ( ) : pintu
1.ism muannats haqiqi ( ) Merupakan isim yang secara hakikat atau kenyataan
memang berjenis perempuan. contoh :
Zainab ( ): Zainab
Salmaa ( ): Salma
ummun ( ): ibu
jaddatun ( ): nenek
'ammatun ( ): bibi
2.ism muannats majazi ( ) Merupakan isim yang dikiaskan atau dianggap sebagai
perempuan. contoh:
haqiibatun ( ): tas
naafidzatun ( ) : jendela
mimhaatun ( ) : penghapus
haafilatun ( ) : bus
safinatun ( ): kapal
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa suatu isim adalah muannats. Tanda-tanda tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Berakhiran ta bulat atau ta tertutup atau disebut ta marbuuthoh ().Ini merupakan tanda
yang paling banyak kita jumpai pada isim yang berjenis perempuan.
Untuk mengubah isim mudzakkar menjadi muannats, tambahkan huruf ta marbuthoh atau
ahiran -atun. Ahiran -atun ini jika waqof dibaca -ah. contoh:
-muslimun ( ): laki-laki muslim
-muslimatun ( ): wanita muslim
-thoolibun ( ) : pelajar laki-laki
-thoolibatun ( ) : pelajar perempuan
-mudarrisun ( ): guru laki-laki
-mudarrisatun ( ): guru perempuan
2. Alif bengkok atau alif maqshuuroh yaitu huruf ya tanpa titik ( )merupakan salah satu
tanda dari sebagian isim muannats kecuali alif maqshuroh pada nama laki-laki. contoh:
-jau'aa ( ): haus (untuk perempuan)
3. -kaslaa ( ): malas (untuk perempuan)
4. Bagian tubuh yang berpasangan umumnya dianggap sebagai isim muannats sedangkan
bagian yang tunggal biasanya dianggap mudzakkar.
Contoh yang mudzakkar:
-ro'sun (): kepala
-wajhun (): wajah
-anfun (): hidung
contoh yang berjenis muannats:
'aynun (): mata
udzunun (): telinga
yadun (): tangan
Tulisan Terkait
Mubtada ialah isim marfu' yang bebas dari amil lafazh, sedangkan khabar ialah isim marfu'
yang di-musnad-kan kepada mubtada, contohnya seperti perkataan:
(dua Zaid itu berdiri); dan
(Zaid berdiri);
Maksudnya: Mubtada itu isim marfu' yang kosong atau bebas dari amil lafazh, yakni: yang merafa'-kan mubtada itu bukan amil lafazh, seperti fa'il atau naibul fa'il, melainkan oleh amil
maknawi, yaitu oleh ibtida atau permulaan kalimat saja.
Sedangkan khabar adalah isim marfu' yang di-musnad-kan atau disandarkan kepada mubtada,
yakni tidak akan ada khabar kalau tidak ada mubtada dan mubtada itulah yang me-rafa'-kan
khabar,seperti lafazh:
oleh ibtida, tanda rafa'-nya dengan dhammah karena isim mufrad. Sedangkan lafazh
menjadi khabar-nya yang di-rafa'-kan oleh mubtada, tanda rafa'-nya dengan dhammah karena
isim mufrad.
(Dua Zaid itu berdiri). Lafazh
menjadi khabar-nya,
Kata nazhim:
Mubtada ialah isim yang selamanya di-rafa'-kan dan terbebas dari setiap lafazh yang menjadi
amil.
Sedangkan khabar ialah isim yang marfu' di-musnad-kan (disandarkan) kepada mubtada karena
sesuai pada lafazhnya.
Pembagian Mubtada
Mubtada itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu mubtada yang zhahir dan mubtada yang
mudhmar (dhamir). Mubtada zhahir penjelasannya telah dikemukakan.
Sedangkan mubtada yang mudhmar (isim dhamir) ada dua belas, yaitu:
atau kita),
(kamu -laki-laki),
laki/perempuan),
-perempuan),
(kamu -perempuan),
(kalian -laki-laki),
(kami
(kalian -perempuan),
(saya),
(dia -laki-laki),
(ia
(saya berdiri).
(saya) berkedudukan menjadi mubtada yang
Kata nazhim:
Mubtada, yaitu isim zhahir sebagaimana (pada contoh-contoh) yang telah dikemukakan, atau
dhamir, seperti
Tidak diperbolehkan membuat mubtada dengan menggunakan isim dhamir muttashil, tetapi
diperbolehkan dengan setiap dhamir yang munfashil. Diantaranya ialah:
Pembagian Khabar
Khabar itu ada dua bagian, yaitu khabar mufrad dan khabar ghair mufrad.
1. Khabar mufrad
(Khabar mufrad) adalah khabar yang bukan berupa jumlah (kalimat) dan bukan pula
menyerupai jumlah.
Contoh:
Dan juga termasuk khabar mufrad bila mubtada dan khabar itu terdiri dari isim tatsniyah dan
jamak, seperti contoh di bawah:
= Zaid-Zaid itu berdiri;
= dua Zaid itu berdiri;
= Zaid-Zaid itu berdiri.
2. Khabar ghair mufrad
Khabar ghair mufrad ialah, khabar yang terdiri dari jumlah, seperti jumlah ismiyah (mubtada
dan khabar lagi), atau jumlah fi'liyyah (yaitu terdiri dari fi'il dan fa'il sebagaimana yang akan
dijelaskan di bawah ini).
Khabar ghair mufrad ada empat macam, yaitu: 1. Jar dan majrur; 2. zharaf; 3. fi'il beserta
fa'ilnya; dan 4. mubtada beserta khabarnya. Contohnya seperti perkataan:
berada di dalam rumah); khabarnya terdiri dari jar dan majrur.
sisimu); khabarnya zharaf,
dan fa'il.
dan khabar lagi.
(Zaid
(Zaid berada di
Contoh lain:
= Ustadz atau guru itu berada di dalam madrasah atau sekolah.
Lafazh (lp 56) berkedudukan menjadi mubtada, sedangkan (lp 57) khabar-nya.
(lp 58) = Ustadz itu di hadapan murid-murid.
Lafazh (lp 59) menjadi mubtada, sedangkan (lp 60) zharaf makn (keterangan tempat) menjadi
khabar-nya.
(lp 60) = Ustadz ltu tabiatnya baik.
Lafazh (lp 61) berkedudukan menjadi mubtada, dan (lp 62) fi'il madhi, sedangkan (lp 63)
menjadi fa'il-nya. Jumlah fi'il dan fa'il berada pada mahall (tempat) rafa' yang menjadi khabar
dari lafazh (lp 64)
(lp 65) = Zaid hamba perempuannya pergi.
Lafazh (lp 66) berkedudukan menjadi mubtada, sedangkan (lp 67) menjadi mubtada kedua, dan
(lp 68) menjadi khabar dari mubtada kedua yang berada pada mahall (tempat) rafa' menjadi
khabar lagi dari lafazh (lp 69).
Perlu diingatkan, bahwa khabar yang dibuat dari jumlah mubtada dan khabar, atau terdiri dari
fi'il dan fa'il disebut khabar jumlah. Adapun khabar yang terdiri dari jar dan majrur atau zharaf
disebut syibh (serupa) jumlah, karena jar-majrur dan zharaf itu bukan menjadi khabar yang
sebenarnya, sebab yang menjadi khabar yang sebenarnya ialah muta'allaq-nya tersimpan atau
tersembunyi, yang taqdir-nya dapat atau boleh dengan isim mufrad, seperti: (lp 70) atau dengan
jumlah fi'il dan fa'il, seperti lafazh: (lp 71).
Lafazh: (lp 72), pada hakikatnya: (lp 73); (lp 74) pada hakikatnya: (lp 75).
Oleh karena lafazh muta'allaq-nya dapat di-taqdir-kan (diperkirakan) isim mufrad dan di-taqdirkan fi'il madhi, maka disebutlah dengan syibh jumlah (serupa jumlah).
Kata nazhim:
(lp 76)
Adakalanya khabar itu mufrad dan ghair mufrad. Yang pertama ialah (khabar mufrad), yaitu
lafazh dalam nazhaman (bait syair) yang telah disebutkan.
(lp 77)
Sedangkan khabar ghair mufrad hanya terbatas pada empat macam, yang lain tidak. Empat
macam itu ialah zharaf, jar dan majrur, fa'il beserta fi'ilnya yang telah dikemukakan, dan
mubtada beserta khabar yang dimilikinya
Mubtada' ()
Definisi:
Mubtada' adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.
Misal:
Keterangan:
Perhatikan bahwa kata pertama pada ketiga contoh kalimat di atas (yaitu : Ar-rojulu,Ar-rojulaani,
Ar-rijaalu) adalah mubtada'. Setiap mubtada' harus marfu'. Umumnya mubtada' terletak di
awal kalimat, namun terkadang tidak (pada kasus-kasus tertentu). Secara umum juga, mubtada'
itu ma'rifah (bukan nakirah), seperti pada ketiga contoh di atas, mubtada'-mubtada'nya ma'rifah
dengan tanda adanya alif laam. Kecuali pada kasus-kasus tertentu mubtada' bisa nakirah.
Khobar Mubtada' ()
Definisi:
Khobar adalah setiap kata atau kalimat yang menyempurnakan makna mubtada.
Misalnya seperti pada kalimat di atas, (yaitu muslimun,muslimaani, dan muslimuuna), ketiga
kata tersebut adalah khobar, yang menyempurnakan makna mubtada'. Seandainya tidak ada
khobar tersebut, maka kalimat di atas tidak akan dipahami maksudnya.
Di dalam bahasa Indonesia, setiap kalimat minimal harus berpola S P (Subjek Prediket), bisajuga
S P O atau S P O K. Masih ingat pelajaran bahasa Indonesia kan? :)
Nah, di dalam bahasa Arab, kalau ada mubtada' maka khobar harus ada, polanya M K (Mubtada'
Khobar),kalau tidak ada khobar maka belum menjadi kalimat yang sempurna. Paham?
Kaedah Khobar:
1. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jumlah (mufrod, mutsanna,
ataujama'nya). Bingung? Kalau bingung, coba baca pelajaran sebelumnya ya. Atau bisa
tanya di bagian komentar. Lanjut? OK! Misalnya pada contoh dii atas, jika mubtada'nya
mufrod (seperti Ar-rojulu), maka khobarnya pun harus mufrod, yaitu muslimun. Jika
mubtada'nya mutsanna (seperti muslimaani), maka khobarnya pun harus mutsanna, yaitu
muslimaani. Jika mubtada'nya jama' (sepertiAr-rijaalu), maka khobarnya pun harus
jama', yaitu muslimuuna. Sudah paham sekarang?
2. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jenis (mudzakkar atau muannats nya).
Misalnya,
Jika mubtada'nya mudarrisah (pengajar wanita) pada kalimat (( ) AlMudarrisatu Hadiroh) = Pengajar wanita itu datang. Maka khobarnya harus muannats
juga yaitu ( Haadiroh, bukan Haadir).
Sudah aja ya.