Anda di halaman 1dari 18

Mubtada dan Khobar

Bab Mubtada dan Khobar

‫ْال ُم ْبتَدَأُ َو ْالخَ بَ ُر‬

(Mubtada’ dan Khobar)

Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek)

Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat)

Contoh:

َ ‫ ُم َح َّم ٌد‬ (Muhammad adalah seorang dokter)


ٌ‫ط ِبيْب‬

ٌ‫اأْل ُ ْستَا ُذ َم ِريْض‬ (Ustadz itu sakit)

Ketentuan-ketentuan Mubtada’ dan khobar

1. Mubtada’ dan khobar merupakan isim-isim marfu’

Contoh:

ٌ‫ال َولَ ُد نَ ِشيْط‬ (Anak


ْ itu rajin)

َ ْ‫أَبُو‬ (Bapakmu adalah orang yang pandai)


‫ك َما ِه ٌر‬

ْ
ِ ‫القَا‬ (Hakim
‫ضى عَا ِد ٌل‬ itu adil)

2. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.

Contoh:

ْ
ِ ‫ال ُم ْسلِ ُم َحا‬ (Seorang
‫ض ٌر‬ muslim itu hadir)

ْ
ِ ‫ال ُم ْسلِ َما ِن َحا‬ (Dua
‫ض َرا ِن‬ orang muslim itu hadir)

َ‫ضرُوْ ن‬ ْ
ِ ‫ال ُمسلِ ُموْ نَ َحا‬ (Orang-orang muslim itu hadir)
3. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.

Contoh:

ْ
َ ‫ال ُم ْسلِ ُم‬ (Orang
‫صالِ ٌح‬ muslim itu sholeh)

ٌ‫صالِ َحة‬ ْ
َ ُ‫ال ُم ْسلِ َمة‬ (Orang muslimah itu sholihah)

ْ
َ‫ال ُمؤْ ِمنُوْ نَ ُمجْ تَ ِه ُدوْ ن‬ (Para lelaki mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)

ٌ ‫َات ُمجْ تَ ِهد‬


‫َات‬ ْ
ُ ‫ال ُمؤْ ِمن‬ (Para perempuan mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)

Sumber : http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-51-mubtada-khobar.html

http://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/ad-dien/bahasa-arab/mubtada-dan-khobar/
Mubtada & Khabar
 Mubatda
Mubatada adalah isim marfu’ (yang i’rabnya dirafa’kan) dimana ia terbebas dari amil (faktor atau yang
mengharuskan seuatu) lafdzi. ‘Amil itu sendiri ada 2 macam, yaitu amil afdzi dan amil maknawi. Amil
lafdzi ialah amil yang bisa diucapkan dengan lisan dan nampak terlihat lafadznya, sedangkan ‘amil
maknawi ialah kebalikan dari amil lafdzi tadi.
Contoh :

‫ َز ْي ٌد َقا ِئ ٌم‬ = Zaid berdiri


Yang menjadi contoh mubtadanya adalah kata zaid, dimana i’rabnya dirafa’kan dengan ibtida
(permulaan), dan tanda rafa’nya adalah dhammah karena isim mufrad, Lihat : Lafadz Yang Dirafa’kan
Menggunakan Dhammah, Sedangkan lafadz ‫ َق ِئ ٌم‬ia menjadi khabarnya.
Pembagian Mubtada
Mubatada terbagi menjadi dua bagian yaitu mubtada isim zhahir dan mubtada isim dhamir. Untuk
penjelasan isim zhahir sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya pada bab fa’il, lihat disini : Pengertian
Fa’il
Contoh

‫ َز ْي ٌد َقا ِئ ٌم‬ = Zaid berdiri


Kata zaid adalah isim zhahir (nampak wujudnya).
Sedangkan mubtada isim dhamir adalah mubtada yang terdiri atas isim dhamir yang jumlahnya ada 12,
yaitu :

َ ‫ت – اَ ْن ُت َما – اَ ْن ُت ْم – اَ ْن ُتنَّ – ه َُو – ه‬


َّ‫ِى – ُه َما – ُه ْم – هُن‬ ِ ‫ت – اَ ْن‬
َ ‫اَ َنا – َنحْ نُ – اَ ْن‬
Contoh :

‫اَ َنا َق ِئ ٌم‬ = Saya berdiri


‫ َنحْ نُ َق ِئم ُْو َن‬ = Kita berdiri
dst….
 Khabar
Khabar ialah isism marfu (yang i’rabnya dirafa’kan) dimana ia selalu disandarkan pada mubtada tadi,
tidak akan ada khabar kalau tidak ada mubtada dan mubtada itulah yang merafa’kan khabar tersebut.
Contoh seperti tadi :

‫ َز ْي ٌد َقا ِئ ٌم‬ = Zaid berdiri


Yang menjadi contohnya aialah lafadz  ‫ا ِئ ٌم‬GG‫ َق‬, dimana ia dirafa’kan dengan mubtada, tanda rafa’nya
menggunakan dhammah sama seperti lafadz zaid.

Baca Juga :   Definisi Munada Dalam Bahasa Arab

Pembagian khabar
Khabar terbagi atas dua macam, yaitu khabar mufrad dan khabar ghair mufrad.
Khabar mufrad adalah khabar yang bukan berupa jumlah (kalimat) dan bukan pula syibih (serupa)
jumlah. Ingat, yang dimaksud mufrad disini tidak sama dengan isim mufrad yang menunjukan bilanga
tunggal.
Contoh :

‫َز ْي ٌد َق ِئ ٌم‬
‫ان‬ِ ‫ْدَان َق ِئ َم‬
ِ ‫َزي‬
‫َز ْي ُد ْو َن َق ِئم ُْو َن‬
Khabar ghair mufrad adalah kebalikannya, yaitu khabar yang terdiri dari jumlah dan syibih (serupa)
jumlah. Khabar Jumlah itu sendiri ada dua, yaitu jumlah ismiyah (jumlah yang terdiri dari mubtada dan
khabar) dan jumlah fi’liyah (jumlah yang terdiri dari fi’il dan fa’il).
Sedangkan khabar syibih (serupa) jumlah ada dua juga, yaitu yang terdiri dari jar majrur dan zharaf.
Maka khabar ghair mufrad itu semuanya terdiri dari empat bagian yaitu : jumlah ismiyah, jumlah fi’liyah,
jar + majrur dan zharaf.
Ada ketentuan tertentu dimana jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah bisa jadi khabar.
Jika jumlah ismiyah maka pada mubtadanya hrus terdapat dhamir yang kembali pada mubtada pertama.

Contoh :  ‫ه َب ٌة‬


ِ ‫ َذا‬ ‫ار َي ُت ُه‬
ِ ‫ َج‬ ‫ َز ْي ٌد‬ Zaid hamba perempuannya pergi.
Ini bisa jadi khabar jumlah ismiyah karena pada mubtadanya (yaitu lafadz ‫ار َي ُت ُه‬
ِ ‫ج‬ 
َ ) terdapat dhamir yang
kembali pada kata Zaid (mubtada pertama).
Jika jumlah fi’liyah maka pada fa’ilnya harus terdapat dhamir yang kembali pada mubtada.

Contoh : ُ‫اَب ُْوه‬ ‫َقا َم‬ ‫َز ْي ٌد‬


Ini menjadi khabar jumlah fi’liyah karena pada fa’ilnya (yaitu lafadz ُ‫ )اَب ُْوه‬ada dhamir yang kembali pada
zaid (mubtada).
http://adinawas.com/pengertian-mubtada-dan-khabar.html

Pelajaran Nahwu 6 : Mubtada' dan Khobar ( ‫) المبتدأ و الخبر‬


13 Agustus 2010 pukul 23:55

Mubtada' (‫)المبتدأ‬
 
Definisi:
Mubtada' adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.
 
Misal:
 

Orang itu muslim = )Ar-rojulu muslimun ( )‫(الرجل مسلم‬ 

Dua orang itu muslim = )Ar-rojulaani muslimaani ( )‫(الرجالن مسلمان‬ 

 
Mereka itu muslim = )Ar-rijaalu muslimuuna ( )‫(الرجال مسلمون‬ 

 
Keterangan:
 
Perhatikan bahwa kata pertama pada ketiga contoh kalimat di atas (yaitu : Ar-rojulu,Ar-
rojulaani, Ar-rijaalu) adalah mubtada'.  Setiap mubtada' harus marfu'. Umumnya
mubtada' terletak di awal kalimat, namun terkadang tidak (pada kasus-kasus tertentu).
Secara umum juga, mubtada' itu ma'rifah (bukan nakirah), seperti pada ketiga contoh di
atas, mubtada'-mubtada'nya ma'rifah dengan tanda adanya alif laam. Kecuali pada
kasus-kasus tertentu mubtada' bisa nakirah.
 
Khobar Mubtada' ( ‫)خبر المبتدأ‬
 
Definisi:
Khobar adalah setiap kata atau kalimat yang menyempurnakan makna mubtada.
Misalnya seperti pada kalimat di atas, (yaitu muslimun,muslimaani, dan muslimuuna),
ketiga kata tersebut adalah khobar, yang menyempurnakan makna mubtada'.
Seandainya tidak ada khobar tersebut, maka kalimat di atas tidak akan dipahami
maksudnya.
Di dalam bahasa Indonesia, setiap kalimat minimal harus berpola S P (Subjek Prediket),
bisajuga S P O atau S P O K. Masih ingat pelajaran bahasa Indonesia kan? :)
Nah, di dalam bahasa Arab, kalau ada mubtada' maka khobar harus ada, polanya M K
(Mubtada' Khobar),kalau tidak ada khobar maka belum menjadi kalimat yang sempurna.
Paham?
 
Kaedah Khobar:
 

1. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jumlah (mufrod, mutsanna,
ataujama'nya). Bingung? Kalau bingung, coba baca  pelajaran sebelumnya ya.
Atau bisa tanya di bagian komentar. Lanjut? OK!  Misalnya pada contoh dii atas,
jika mubtada'nya mufrod (seperti Ar-rojulu), maka khobarnya pun harus mufrod,
yaitu muslimun. Jika mubtada'nya mutsanna (seperti muslimaani), maka
khobarnya pun harus mutsanna, yaitu muslimaani. Jika mubtada'nya jama'
(sepertiAr-rijaalu), maka khobarnya pun harus jama', yaitu muslimuuna. Sudah
paham sekarang?
2. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jenis (mudzakkar atau
muannats nya).

Misalnya,
Jika mubtada'nya mudarrisah (pengajar wanita) pada kalimat (‫)المدرسة حاضرة‬ (Al-
Mudarrisatu Hadiroh) = Pengajar wanita itu datang. Maka khobarnya harus
muannats juga yaitu ‫(حاضرة‬Haadiroh, bukan Haadir).
Mubtada dan khobar merupakan bagian dari posisi isim yang harus di rapa'kan.
'Amil untuk mubtada adalah ibtida. Maksudnya amil yang mempengaruhi
sehingga mubtada menjadi marfu' adalah posisinya yang ada diawal perkataan.
Sementara khobar dipengaruhi oleh mubtada.

Mubtada bisa di buat dari isim dzahir dan bisa juga dibentuk dari isim dlomir. 

Contoh mubtada  yang dibuat dari isim dzahir:

‫جدي ٌد‬ ‫ ال َقلَ ُم‬    =  pena itu baru

‫ َك ِر ْي ٌم‬ ‫ م َُح َّم ٌد‬     = Muhammad adalah orang yang mulia

َّ     = Siswa itu pandai


‫ َما ِه ٌر‬  ُ‫الطالِب‬

Kata-kata yang diberi warna merah diatas adalah isim dzahir yang menempati


posisi mubtada. Sementara kata-kata yang berposisi setelahnya adalah khobar.

Contoh mubtada yang dibuat dari isim dlomir:

ٌ‫مُدَ رِّ س‬ ‫ = ه َُو‬Dia adalah Guru


ٌ‫ َط ِبيْب‬ ‫ = أنا‬Saya adalah Dokter
‫مُسْ لِ ٌم‬  َ‫ = أ ْنت‬Kamu adalah seorang muslim

Kata-kata yang diberi warna biru diatas adalah mubtada yang dibuat dari isim
dlomir yang mufrod.
Kemudian, selanjutnya adalah khobar. Khobar merupkan posisi isim yang
ditempatkan setelah mubtada. Karena keberadaan khobar ini sebagai predikat
dari mubtada.
Baca Juga:

 Bab Fail
 Naibul fail

Khobar terdiri dari dua bagian yaitu; khobar mufrod dan khobar ghoiru mufrod.

Khobar mufrod adalah isim yang dijadikan khobar tetapi bukan merupakan
jumlah kendati dalam bentuknya adalah mutsanna ataupun jamak. Seperti
contoh berikut ini:

ِ ‫مُسْ لِ َم‬ ‫ ُه َما‬ = Mereka berdua adalah dua orang muslim


‫ان‬
َ ‫ َتا ِجر‬ ‫أ ْن ُت ْم‬ = Kalian adalah para pedagang
‫ُون‬

Kata-kata yang diberi warna merah pada contoh diatas adalah khobar mufrod,


dimana yang pertama merupakan kalimat dalam bentuk mutsanna dan pada
contoh yang kedua merupakan kalimat dalam bentu jamak mudzakar salim.

Khobar Ghoiru mufrod adalah khobar yang terdiri atau dibentuk dari jumlah atau
syibhul jumlah.
Jumlah terdiri dari dua bagian; jumlah ismiyyah dan jumlah fi'liyyah. Sementara
syibhul jumlah pun terdiri atas 2 bagian yaitu; dzaraf dan jar wa majrur.

Contoh Khobar ghoiru mufrod dari jumlah:


 Dari jumlah Ismiyyah : ‫ْط ٌة‬َ ‫ َخا ِد ُم ُه َنشِ ي‬ ‫ َز ْي ٌد‬ = Zaid pembanunya rajin
 Dari jumlah Fi'liyyah : ‫ َيجْ لِسُ َعلَى ال ُكرسِ ى‬  ُ‫الطالِب‬ َّ  = Siswa itu duduk diatas kursi

Contoh khobar ghairu mufrod dari sibhul jumlah:


 Dari dzaraf/kata keterangan tempat : ‫ت‬ ِ ‫أ َما َم ال َب ْي‬ ‫الفِ َنا ُء‬ = Halaman itu berada
didepan rumah
 Dari jar dan majrur : ‫ب‬ ِ ‫ َعلَى ال َم ْك َت‬ ‫ة‬Gُ ‫المِرْ َس َم‬  =  Pensil itu diatas meja
http://belajarbahasaarabuntukpemula.blogspot.co.id/2016/08/mubtada-dan-khobar.html
MUBTADA' DAN KHOBAR

‫المبتدأ اسم مرفوع في أول الجملة‬

Mubtada' adalah isim-isim yang di rafa'kan yang berada di awal kalimat.

‫الخبر اسم مرفوع يكون مع المبتدأ جملة مفيدة‬ 

Khobar adalah isim yang di rafa'kan yang bersama mubtada' ia membentuk kalimat sempurna 
Contoh-contoh :
1- ‫التحافة حلوة‬ 
(buah apel itu manis)
2- ‫الصورة جميلة‬  
(gambar itu bagus)
3- ‫الجري مفيد‬  
(lari itu berfaidah)
4- ‫القطار سريع‬  
(kereta itu cepat)
5- ‫النظافة واجبة‬ 
(kebersihan itu wajib)
6- ‫األرض مستديرة‬  
(bumi itu bulat)
Pembahasan :
Semua contoh-contoh diatas adalah susunan jumlah. Dan setiap susunan jumlah tersebut itu terdiri
dari dua buah kalimat isim. Maka isim yang pertama dinamakan" mubtada'” dan jika kalimat yang
pertama saja kita baca seperti lafadz : ‫ الجري‬،‫ الصورة‬، ‫ التفاحة‬maka tidak dapat di mengerti maksudnya ,
tetapi kalau kita hubungkan antara kalimat pertama dan kedua seperti contoh-contoh diatas maka
kalimat itu dapat diketahui maksudnya seba telah diterangkan keadaan kalimat pertama oleh kalimat
kedua, maka kalimat kedua itu dinamakan "khabar"
Latihan :

1. Tentukan mana mubtada' mana khobar dalam contoh ‫( الهواء متجدد‬udara itu segar)
2. Isilah titik2 dibawah ini dengan kalimat isim yang di rafa'lan sebagai khobar dari mubtada'
yang ada ‫ الزهرة‬.......!
3. Berilah mubtadah pada titik2 di bawah ini ........ ‫باكية‬
4. Rubahlah fail dalam kalimat ini sebagai mubtada' dan fiilnya menjadi khobar ‫يندم الكسالن‬
(pemalas itu menyesal)!
5. Buatlah susunan mubtada' khobar selain contoh2 diatas?
6. Sebutkan 5 khobar dari mubtada' ‫الماء‬......

http://www.hambaallah.net/2014/09/bahasa-arab-mubtada-dan-khobar-oleh.html
Mubtada'(‫)المبتدأ‬

Definisi:

Mubtada' adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.

Misal:

(‫( )الرجل مسلم‬Ar-rojulu muslimun) = Orang itu muslim

(‫( )الرجالن مسلمان‬Ar-rojulaani muslimaani) = Dua orang itu muslim

(‫( )الرجال مسلمون‬Ar-rijaalu muslimuuna) = Mereka itu muslim

Perhatikan bahwa kata pertama pada ketiga contoh kalimat di atas (yaitu : Ar-rojulu,Ar-rojulaani, Ar-
rijaalu) adalah mubtada'.  Setiap mubtada' harus marfu'. Umumnya mubtada' terletak di awal kalimat,
namun terkadang tidak (pada kasus-kasus tertentu). Secara umum juga, mubtada' itu ma'rifah (bukan
nakirah), seperti pada ketiga contoh di atas, mubtada'-mubtada'nya ma'rifah dengan tanda adanya alif
laam. Kecuali pada kasus-kasus tertentu mubtada' bisa nakirah.

mubtada ialah isim marfu' yang bebas dari awamil lafdziah, dengan kata lain bersifat maknawi yang
bermakna ibtida' (permulaan kata)
mubtada terbagi dalam 2 bagian:
1. mubtada isim dhomir
2. Mubtada isim dhohir
contoh mubtada isim dhomir : ‫جميل‬  ‫ انت‬ (kamu cantik)‫( انا قاءم‬saya sedang berdiri)
mubtada isim  hohir terbagi 2, yaitu:
1. mubtada yang mempunyai khabar
contoh: ‫زيد قاءم‬
2. mubtada yang hanya mempunyai isim yang di rofa'kan yang menduduki tempat khabar,yaitu sebagai
fail atau naibul fail dari mubtada isim sifat yang didahului oleh huruf nafi atau istifham
contoh: ‫ءقاءم زيد‬
‫هل مضروب عمر‬
syarat - syarat mubtada:
isim yang menjadi mubtada berupa isim ma'rifat
mubtada berupa isim yang beri'robkan rofa"
amil yang menjadikan mubtada yaitu amil maknawi dengan makna ibtida'
adapun syarat dan ketentuan untuk isim nakiroh yang dijadikan mubtada di antaranya:
1. hendaknya mubtada nakiroh di dahului oleh nafi atau istifham
contoh: ‫ما رحل قاءم‬
2. hendaknya mubtada nakiroh di sifati
contoh:‫و لعبد مؤمن خير‬
3. hendaknya mubtada nakiroh di mudhofkan
contoh:‫خمس صلوات كتبهن هللا‬
pengertian khobar
khobar adalah bagian yang melengkapi faedah (kalam) beserta mubtada (menyempurnakan mubtada)

Khobar Mubtada' (‫)خبر المبتدأ‬

Definisi:

Khobar adalah setiap kata atau kalimat yang menyempurnakan makna mubtada.

Misalnya seperti pada kalimat di atas, (yaitu muslimun, muslimaani, dan muslimuuna),
ketiga kata tersebut adalah khobar, yang menyempurnakan makna mubtada'. Seandainya
tidak ada khobar tersebut, maka kalimat di atas tidak akan dipahami maksudnya.

Di dalam bahasa Indonesia, setiap kalimat minimal harus berpola S P (Subjek Prediket),
bisajuga S P O atau S P O K. Masih ingat pelajaran bahasa Indonesia kan? :)

Nah, di dalam bahasa Arab, kalau ada mubtada' maka khobar harus ada, polanya M K
(Mubtada' Khobar), kalau tidak ada khobar maka belum menjadi kalimat yang sempurna.
Paham?

Kaedah Khobar :

Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jumlah (mufrod, mutsanna, ataujama'nya).
Bingung? Kalau bingung, coba baca  pelajaran sebelumnya ya. Atau bisa tanya di bagian
komentar. Lanjut? OK!  Misalnya pada contoh di atas, jika mubtada'nya mufrod (seperti Ar-
rojulu), maka khobarnya pun harus mufrod, yaitu muslimun. Jika mubtada'nya mutsanna
(seperti muslimaani), maka khobarnya pun harus mutsanna, yaitu muslimaani. Jika
mubtada'nya jama' (sepertiAr-rijaalu), maka khobarnya pun harus jama', yaitu muslimuuna.
Sudah paham sekarang?

Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jenis (mudzakkar atau muannats nya).

Misalnya,

Jika mubtada'nya mudarrisah (pengajar wanita) pada kalimat (‫( )المدرسة حاضرة‬Al-Mudarrisatu
Hadiroh) = Pengajar wanita itu datang. Maka khobarnya harus muannats juga yaitu
‫(حاضرة‬Haadiroh, bukan Haadir).

Jika mubtadanya Mufrad (bentuk tunggal), maka khabar mengikutinya. dan jika Mubtada berbentuk
Tatsniyah, maka khabar mengikuti. begitu juga jika Mubtada berbentuk jamak(mengandung arti banyak),
maka khabarnya pun sama
Penjelasan Khabar Mufrad
AdapunKhabar mufrad adalah Khabar yang berbentuk isim tunggal. Seperti contoh :. ‫زيد قائم‬
Keterangan :
Contoh diatas ialah contoh dari khabar Mufrad, karena isimnya adalah isim Mufrad (atau Khabar makna
tunggal) yaitu Khabr yang tidak disertai dengan Jar-Majruur, Zharaf makan, Fiil Beserta Failnya, dan
Khabar beserta mubtadanya.

 Penjelasan Penjelasan Dan pembagian Khabar Ghair Mufrad

Khabar ghair mufrad itu ada empat bagian :


Jar dan majrur
dzaraf
fi’il beserta faa’ilnya
Mubtada beserta khabarnya.
 Contoh Contoh Khabar Ghair Mufrad

Seperti Contoh :
(‫ )زيد فى الدار‬Artinya : Zaidun itu berada dirumah
(‫ )وزيد عندك‬Artinya : Zaidun itu berada di dekatmu
(‫ )وزيد قام ابوه‬Artinya : zaid adalah yang bapaknya berdiri
.(‫ )وزيد جاريته ذاهبة‬Artinya : zaid itu adalah yang budak perempuannya lari

http://mtsaq7d.blogspot.co.id/2014/09/mubtada-dan-khobar.html
‫اَ ْل ُم ْبتَدَأُ َو ْال َخبَ ُر‬
(Mubtada’ dan Khobar)
Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek)
Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat)
Contoh:
ٌ‫ ُم َح َّم ٌد طَبِيْب‬ (Muhammad adalah seorang dokter)
ٌ‫اأْل ُ ْستَا ُذ َم ِريْض‬ (Ustadz itu sakit)
Ketentuan-ketentuan Mubtada’ dan khobar
1. Mubtada’ dan khobar merupakan isim-isim marfu’
Contoh:
ٌ‫ال َولَ ُد ن َِشيْط‬ (Anak ْ itu rajin)
‫ك َما ِه ٌر‬ َ ْ‫أَبُو‬ (Bapakmu adalah orang yang pandai)
‫اضى عَا ِد ٌل‬ ْ
ِ َ‫الق‬ (Hakim itu adil)
2. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.
Contoh:
‫اض ٌر‬ ِ ‫ال ُم ْسلِ ُم َح‬ (Seorangْ muslim itu hadir)
‫ان‬ِ ‫اض َر‬ ِ ‫ان َح‬ ْ
ِ ‫ال ُم ْسلِ َم‬ (Dua orang muslim itu hadir)
َ‫اضرُوْ ن‬ ْ
ِ ‫ال ُمسلِ ُموْ نَ َح‬ (Orang-orang muslim itu hadir)
3. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.
Contoh:
‫صالِ ٌح‬ ْ
َ ‫ال ُم ْسلِ ُم‬ (Orang muslim itu sholeh)
ٌ‫صالِ َحة‬ ُ
َ َِ ُ ‫ة‬‫م‬ ‫ل‬ ْ
‫س‬ ‫م‬ ْ
‫ال‬ (Orang muslimah itu sholihah)
ُ ْ ْ
َ‫ال ُمؤ ِمنوْ نَ ُمجْ تَ ِه ُدوْ ن‬ (Para lelaki mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)
‫َات‬ ٌ ‫َات ُمجْ تَ ِهد‬ ْ
ُ ‫ال ُم ْؤ ِمن‬ (Para perempuan mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)
http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-51-mubtada-khobar.html
A.    Mubtada
a.      Definisi
Banyak para nuhat (ulama ahli nahwu) yang memberikan definisi terhadap kaidah yang satu ini,
sehingga mubtada termasuk salah satu kaidah nahwu yang mempunyai banyak pendefinisian,
sebagai berikut:
1.      Menurut Seyekh Daud As-Shonhaji
‫المبتداء هو االسم المرفوع العارى عن العوامل اللفظية‬
2.      Menurut Syekh Aj-Jurjani
،‫ او الصفة الواقعة بعد االلف االستفهام‬،‫المبتداء هو االسم المجرد عن العوامل اللفظية مسندا اليه‬
‫او حرف النفي الرافعة للظاهر‬
3.      Menurut Syekh Ibnu Hisyam Al-Anshori
‫المبتداء هو االسم المجرد عن العوامل اللفظية لالسناد فى اسم الجنس يشمل الصريح والمؤول‬   
4.      Menurut Agus Shahib Al-Khairani
‫المبتداء هو اسم مرفوع مجرد عن العوامل اللفظية تبدأ به الجملة االسمية سوء كان اسما صريحا‬
‫او مؤوال‬ 
Dari empat definisi diatas dapat ditarik empat persamaan yang dapat menjadi konsep dasar dari
mubtada, yaitu:
1.      Mubtada itu adalah isim marfu’( termasuk isim yang beri’rab rafa’)
2.      Tidak dimasuki amil (indikator) yang bersifat lafdi
3.      Mubatada dapat dibentuk dari isim sharih atau muawwal
b.      Penjelasan
Mubatada adala isim yang beri’rab rafa’ dan termasuk anggota dari marfuatil asma , selain
dari fail, naib al-fail dll. Sebagaimana dalam kajian ilmu nahwu semua keadaan i’rab harus
beralasan, dengan kata lain tidak mungkin mubtada ber’irab rafa’ tanpa adatu:
 indikator yang melatar belakanginya yang lajim disebut amil /awaamil, secara garis besar
ada dua amil dalam nahwu, yaitu:
1.      Amil maknawi (‫)عامل معنوي‬
‫ما ال يتلفظ باللسان وال يدرك بالعين بل بالجنان فقط‬  
“Ialah amil yang tidak dapat diucapkan maupun dilihat akan tetapi hanya dapat dirasakan dengan
hati”
2.      Amil lafdzi   (‫)عامل لفظي‬

 ‫ما يتلفظ باللسان و يدرك بالعين‬


“Ialah amil yang dapat diucapkan dan dilihat”
Untuk rafa’ mubtada itu sendiri seperti yang telah di jelaskan bahwa mubtada tidak dimasuki
amil yang berbentuk lafdzi melainkan amil yang berbentuk maknawi, yang menurut ulama ahli
nahwu amil maknawi yang merafa’kan mubtada adalah ibtida (menjadi peemulaan),
sebagaimana imam ibnu malik dalam kitabnya yang sangat popular dikalangan pesantren dan
bahkan menjadi kurikulum wajib dipesantren-pesantren tradisional, ia berkata:
‫ كذاك رفع خبر بالمبتداء‬# ‫ مبتداء باالبتداء‬ƒ‫ورفعوا‬
Jadi amil yang merafa’kan mubtada sifatnya kasat mata tidak mampu dilihat dengan panca indra,
akan tetapi ta’sir (pengaruh)nya jelas terlihat.
Untuk bahan baku pembentukan mubtada kita dapat membentuknya dari isim sharih seperti
dalam contoh ‫الحمد هلل‬ atau isim muawwa lseperti dalam contoh ‫خير لكم‬ ‫وان تصوموا‬.
c.       Klasifikasi mubtada
Jika kitak melakukan pengklasifikasifian terhadap mubtada, maka mubtada daapat
diklasifikasikan dari dua sisi, yaitu:
1.      Berdasarkan komponennya, mubatada terbagi menjadi dua, yaitu:
a.       Mubtada isim sharih, adapun yang termasuk isim sharih adalah domir munfasil, isim alam, isim
isyaroh, isim mausul, isim yang dima’rifatkan dengan alif lam, isim yang diidhafatkan kepada
isim ma’rifat seperti contoh‫الحمد هلل‬
b.      Mubtada muawwal bi as-sharih, yaitu mubtada yang terbuat dari fiil mudhari yang didahului
oleh ‫ ان‬amil nawasib ‫)ان‬  masdariah) jika fiil mudhari di dahului oleh ‫ان‬ amilnawasib maka bias
ditakwil menjadi masdar seperti dalam contoh ‫ير لكم‬ƒƒƒƒ‫خ‬ ‫وموا‬ƒƒƒƒ‫وان تص‬ bias di takwil
menjadi  ‫خير لكم‬ ‫صيامكم‬
2.      Berdasarkan mubtadanya, mubtada terbagi menjadi dua yaitu:
a.       Mubtada lahu khobar, yaitu mubtada yang khobarnya terbuat dari isim sharih atau isim
muawwal bi as-sharih, seperti contoh ‫الحمد هلل‬ dan ‫خير لكم‬ ƒ‫صيامكم‬
b.      Mubtada lahu fail sadda masadda khobar, yaitu mubtada yang khobarnya berupa fail yang
menduduki posisi khobar, hal ini apabila mubtada terbuat dari isim fail, sifat musabahat yang
didahului oleh nafyi atau istifham, seperti dalam contoh ‫ما قتيل زيد‬،‫ اعالم زيد‬،‫ما عالم زيد‬
c.       Mubtada lahu naib fail sadda masadda khobar, yaitu mubtada yang khobarnya berupa naib al-
fail yang menduduki posisi khobar, hal ini apabila mubtada terbuat dari isim maful yang
didahului oleh nafyi atau istifham, seperti dalam contoh   ‫ امضروب زيد‬،‫ زيد‬ƒ‫ما مضروب‬

d.      Hukum-hukum yang berhubungan dengan mubtada


Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh mubtada, yaitu:
1.      Mubtada harus berada di permulaan kalimat
2.      Mubtada harus beri’rab rafa’
3.      Isim yang dijadikan mubtada harus berupa isim ma’rifat dan tidak boleh dari isim nakiroh,
seperti perkataan imam ibnu malik dalam kitab alfiyah
‫نمرة‬ ‫ ما لم تفد كعند ريد‬# ‫ االبتداء بالنكرة‬ƒ‫وال يجوز‬
4.      Mubtada tidak boleh dimasuki amil lafdzi
Keempat syarat tersebut harus terpenuhi agar dapat dikatakan sebagai mubtada, namun itu hanya
merupakan konsep dasar dari mubtada karena pada kenyataannya banyak terdapat dalam
literature bahasa arab yang tidak sesuai dengan syarat tersebut, sebagaimana berikut:
a.       Mubtada boleh terletak setelah khobar (asal susunannya adalah mubtada-khabar) dengan
ketentuan sebagai berikut:
1.      Hukumnya boleh, jika keadaannya sebagai berikut:
a.       Jika memberikan penekanan pada makna kobar, karena itu yang menjadi maksud pokok, seperti
dalam kalimat ‫ممنوع التدخين‬  (dilarang merokok) kata ‫التدخين‬ yang merupakan mubtada boleh
diletakan setelah khobarya hal ini bertujuan untuk memberikan penekanan pada khobar bahwa
meroko itu dilarang.
b.       Jika susunan mubtada dan khobar didaului oleh huruf nafyi atau istifham, seperti dalam contoh
‫(اقائم انت‬apakah yang berdiri itu engkau), kata ‫انت‬ yang merupakan mubtada boleh diletakan
setelah khobar karena didahului oleh huruf istifham
c.       Jika khobar berbentuk sibhu jumlah (jar majrur atau dzorof) sedangkan mubtada terbuat dari
isim ma’rifat seperti dalam contoh ‫امام القاضى قائل الحق‬ (didepan hakim ada orang yang berkata
benar) kata ‫قائل الحق‬ yang merupakan mubtada boleh diletakan setelah khobarya karena
khobarnya dibentuk dari sibhu jumlah
2.      Hukumnya wajib, jika keadaannya sebagai berikut
a.       Jika khobar berbentuk sibhu jumlah sedangkan mubtada terbuat dari isim nakirah, seperti dalam
contoh ‫( عندي دينار‬saya mempunyai uang dinar), kata ‫دينار‬ yang merupakan mubtada
harus diletakan setelah khobar karena mubtada terbuat dari isim nakirah.
b.      jika khobar terbuat dari kata yang harus terletak di awal kalimat seperti isim istifham, dalam
contoh ‫متى االمتحان‬ (kapan ujian?), kata ‫االمتحان‬ merupakan mubtada harus diletakan setelah
khobar karena khobarnya terbuat dari kata yang harus diletakan diawal kalimat.
c.       Jika mutada menyimpan domir yang kembali pada khobar, seperti dalam contoh   ‫قلوب اقفالها‬ ‫على‬ (kunci hati
terletak pada hati itu sendiri), kata  ‫اقفالها‬ merupakan mubtada harus  diletakan setelah khobar karena
mubtada menyimpan domir yang kembali pada khobarnya.
b.        Boleh membuat mubtada dari isim nakirah
Pada konsep awal kita tidak boleh membuat mubtada dari isim nakiroh namun pada
kenyataannya ada mubtada yang terbuat dari isim nakiroh dan hal ini pun diperbolehkan dengan
beberapa syarat, yang lajim disebut dengan musawwigat (hal-hal yang membolehkan membuat
mubtada dari isim nakiroh), adapun jumlah musawwighotsetiap referensi memuat dengan jumlah
yang berbeda, namun yang saya akan bahas adalah apa yang syekh ibnu malik katakana dalam
kitab alfiyah
‫ ورجل من الكرام عندنا‬# ‫وهل فتى فيكم فما خل لنا‬
‫ بر يزين وليقس ما لم يقل‬# ‫ورغبة فى الخير خير وعمل‬
       Jika bait diatas di sarikan maka kita dapat  membuat mubtada dari isim nakiroh  dengan
musawwigot-musawwigot sebagai berikut
1.      Jika isim nakiroh didahului oleh istifham seperti contoh ‫فيكم‬ ‫هل فتى‬
2.      Jika isim nakiroh didahului oleh huruf nafyi seperti contoh‫لنا‬ ‫خل‬ ‫ما‬ 
3.      Jika isim nakiroh disifati seperti dalam contoh ‫رجل من الكرامعندنا‬ 
4.      Jika isim nakiroh beramal terhadap kalimat setelahnya, seperti dalam contoh ‫ة فى‬ƒƒ‫رغب‬
‫خير‬ ‫الخير‬
5.      Jika isim nakiroh di idhofatkan pada isim nakiroh ,seperti contoh ‫يزين‬ ‫عمل بر‬ 
Selain dari musawwigot diatas sebenarnya masih banyak musawwigot-musawwisot yang lain,
bahkan Agus Shahib Al-khaironidalam kitab audloh al-manaahij  memuat 19 musawwigot,
untuk lebih penjelasan lebih lengkapnya silahkan dibaca kitab tersebut.
c.       Membuang mubtada, khobar atau kedua-duanya
   Pada konsep awal mubtaa dan khobar harus  ada pada sebuah kalimat, namun kitah boleh
membuang salah satu dari mubtada atau khobar bahkan kita bias membuang keduanya.
1.      Membuang mubtada, dengan ketentuan sebagai berikut,
a.       Membuang mubtada
 Hukumnya boleh hal ini dalam sebuah pertanyaan, yang mana dengan menjawab khobarnya saja
sudah mafhum, seperti dalam contoh ‫كيف زيد؟ دنف‬    asalnya adalah  ‫زيد دنف‬
2.      Membuang khobar
     Hukumnya boleh membuang khobar dengan syarat perkataan dapat dimengerti. Seperti dalam
sebuah pertanyaan  ‫من عندكما ؟ زيد‬  asalnya ‫عندنا زيد‬  
3.   Membuang keduanya, 
    Hukumnya boleh dengan syarat perkataan dapat dimengerti seperti jawab   ‫نعم‬ dari
pertanyaan  ‫هل انت مسلم؟‬asalnya ‫نعم انا مسلم‬

Referensi:

1.     Kitab audloh al-masalik
2.     Kitab mutammimah al-jurumiah
3.     Skripsi Husni Gundar (mubtada wa al-khobar fii surat al-a’raf)
4.     Kitab  qawaaid al-lugah al-arabiyah
https://ikbalngajionline.blogspot.co.id/2016/08/mubtada-mubtada-adalahkaidah-dalam-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai