Kata
disebut entri pokok.
2. Secara umum kamus selalu menyertai fi`l mudhâri` dan mashdar dari setiap fi`l
mujarrad.
Kata
merupakan fi`l mudhâri`.
Kata
adalah mashdar. Mashdar selalu ditulis dengan tanwin
dan
fathah (
).
3. Kamus bahasa Arab tidak menulis fi`l mudhâri` dan mashdar dari fi`l mazîd
(kata kerja turunan) sebab fi`l mudhâri` dan mashdar untuk fi`l mazîd bersifat
qiyasi (analogi), kecuali mashdar yang bersifat samâ`i (bentuk lain dari mashdar
suatu fi`l mazîd).
1 www.lughatuna.com
Pada umumnya kamus bahasa Arab memiliki pola yang sama dalam
membedakan antara fi`l lâzim dengan fi`l muta`addî. Berikut cara Lughatunâ Alkamus
membedakan antara fi`l lâzim dengan fi`l muta`addî:
1. FI`L LÂZIM (
)
1.1. Setelah fi`l terdapat suatu ism (yang bukan mashdar dari fi`l tersebut)
seperti , atau lainnya yang huruf terakhir dari ism tersebut
2 www.lughatuna.com
Contoh fi`l mazîd:
2.1 Setelah fi`l terdapat suatu ism seperti , atau ism lainnya yang
3 www.lughatuna.com
2.2 Fi`l digabungkan dengan dhamîr.
Suatu fi`l mut`addî yang memimiliki lebih dari satu maf`ûl bih ditandai dengan
lebih dari satu ism yang berharakat fathah atau tanwin fathah dan/atau campuran
cara penulisan fi`l muta`addî (lihat poin 2).
4 www.lughatuna.com
4. Fi`l yang dianggap fi`l lâzim dan fi`l muta`addî
Suatu fi`l yang dapat dianggap fi`l lâzim atau fi`l muta`addî ditandai dengan
'koma' ( , ) lalu disertai harf `athf ( ).
||
5 www.lughatuna.com