Anda di halaman 1dari 44

ASKEP JIWA SEHAT

PRODI NERS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO


DIAGNOSIS SEHAT
Kesiapan Peningkatan Perkembangan
01 (KPP) Ibu Hamil
06 KPP Remaja

02 KPP Bayi

Your Text Here 07 KPP Dewasa Muda

03 KPP Kanak-Kanak

08 KPP Dewasa Tua


04 KPP Anak Pra Sekolah

Your Text Here


09 KPP Lansia
05 KPP Anak Sekolah

10 Kurang Pengetahuan
Kesiapan Peningkatan Perkem-
bangan (KPP) Ibu Hamil
Kesiapan Peningkatan Perkembangan
IBU HAMIL
Kehamilan : Pd masa ini, seo-
rang ibu belajar
• Suatu rangkaian dari mulai bertemunya sel untuk memahami
sperma dan sel telur yg sehat dan dilanjutkan dan memberikan
dgn fertilisasi, nidasi, dan implantasi, (Sulisty- respon positif
owati, 2012) trhdp perubahan
fisiologis, psikolo-
• Diawali janin dlm rahim seorang perempuan gis, & sosial se-
sbg hasil konsepsi yg berlangsung sejak peri- lama usia kehami-
stiwa tertanamnya hasil konsepsi pd dinding lannya
endometrium di dlm uterus sampai lahirnya
janin, (Keliat dkk, 2015)
Tanda & Gejala
Trimester I Trimester II Trimester III
Subjektif : Subjektif : Subjektif :
•Tdk Menstruasi •Takut jika suami meninggalkan rumah dlm waktu •Merasakan ketidaknyamanan pada tubuh :
•Ingin selalu diperhatikan oleh suami dan kelu- relatif cukup lama sesak, mudah lelah, kram kaki
arga •Mulai merasakan gerakan janin •Merasa kepanasan, mudah berkeringat,
•Merasa bahagia dengan kehamilan •Merasa senang dan bahagia dengan gerakan janin sering berkemih
•Merasa nyaman dan bahagia bila disentuh, di- •Merasakan ada ikatan dengan janin •Membayangkan hari kelahiran dengan
belai oleh suami gembira
•Perasaan yg berubah-ubah dari waktu ke waktu Objektif : •Mencari informasi dari banyak sumber ten-
•Respon thdp perubahan yg tjd : •Perut mulai kelihatan membuncit tang kehamilan, kelahiran, dan janin
Mual & Muntah di pagi hari •Payudara membesar •Memutuskan tempat alternatif untuk
Cpt lelah & mengantuk melahirkan
Sering BAK
Payudara terasa penuh Objektif :
Tdk menyukai bau tertentu •Keluar cairan kuning dari putinf susu
Objektif : •Mempersiapkan segala kebutuhan bayi
•Areola mammae menghitam baik material mmaupun spiritual (nama ter-
•Tes Kehamilan Positif baik, tempat melahirkan, upacara kelahiran,
perlengkapan bayi dan ibu)
Tujuan Asuhan Keperawatan

Pada Ibu Hamil :


1. Kognitif : Ibu Hamil mampu memahami :
a. Perkembangan yg normal pd ibu hamil Pada Keluarga :
b. Perkembangan yg menyimpang pd ibu hamil 1. Kognitif : Keluarga mampu mengenal,
c. Cara menyesuaikan diri trhdp perubahan bi- a. Perkembangan ibu hamil yg normal
ologis, psikologis, dan sosial selama masa ke- b. Perkembangan ibu hamil yg menyimpang
hamilan 2. Psikomotor : Keluarga mampu memberikan
2. Psikomotor : ibu Hamil mampu, dukungan pd ibu hamil
d. Melakukan adaptasi trhdp perubahan biolo- 3. Afektif : Keluarga mampu memberikan keba-
gis, psikologis, dan sosial hagiaan dan motivasi pada ibu hamil
e. Menstimulasi pertumbuhan dan perkemban-
gan janinnya
f. Melakukan pemeriksaan kehamilan & per-
salinan pd fasilitas pelayanan kesehatan
3. Afektif : Ibu Hamil merasa bahagia dan mener-
ima kehamilannya
Tujuan Asuhan Keperawatan
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan pd
Ibu Hamil
Tindakan Keperawatan Ners
Diskusikan tentang :
1. Perkembangan normal yg dialami selama kehamilan
2. Perkembangan menyimpang yg dialami selama kehamilan
3. Perubahan biologis, psikologis, dan sosial pd kehamilan, serta cara beradaptasi
4. Cara pencapaian pertumbuhan dan perkembangan janin yg normal dengan bonding dan attachment :
a. Trimester I : Menyentuh/mengelus perut, tenang, menghindari stress, mengajak janin bicara, berdoa,
meditasi atau ibadah lain, memenuhi kebutuhan gizi, melakukan kegiatan yg menyenangkan, berpikir
positif.
b. Trimester II : Kenalkan suara org yg ada disekitarnya, mendengar musik yg lembut, memperden-
garkan bacaan kitab suci, menjaga keseimbangan emosi, menghindari berkata dan berbuat negatif,
merespon gerakan janin dgn mengusap, menekan, dan sedikit menggoyang perut.
c. Trimester III : Sering jalan pagi, senam hamil, mengenalkan lingkungan, kenalkan janin dgn cahaya,
melakukan setiap kegiatan dgn tenang, latihan relaksasi, hindari rokok dan alkohol
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan pd Keluarga
Tindakan Keperawatan Ners

1. Jelaskan ttg perkembangan ibu hamil yg normal


2. Jelaskan ttg perkembangan ibu hamil yg menyimpang
3. Diskusikan ttg perubahan biologis, psikologis dan sosial ibu hamil serta cara adaptasi
4. Bantu keluarga dlm memberikan dukungan selama kehamilan dan setelah bersalin
5. Diskusikan dgn keluarga ttg pemeriksaan kesehatan selama kehamilan, minimal 4x
6. Diskusikan dgn keluarga ttg fasilitas pelayanan kesehatan yg dpt digunakan.

Tindakan pd Kelompok :
Edukasi Kelompok Ibu Hamil
Kesiapan Peningkatan Perkembangan (KPP) Bayi 0- 18 bu-
lan (Infant)
Percaya vs Tidak Percaya (Trust vs Mistrust)
KPP Bayi : tahap perkembangan bayi usia 0- 18 bulan.
Bayi bljr mengembangkan rasa percaya trhdp org lain.
Perkembangan normal : pemupukan rasa percaya, diawali
rasa percaya pd ibu & mengharapkan perhatian (Keliat, dkk,
2015).
Jk bayi tdk mampu mencapai tugas perkembangan maka
bayi akan cenderung tdk percaya pd org lain
Tanda & Gejala
Usia 0 – 6 Bulan Usia 6 – 12 Bulan Usia 12 – 18 Bulan
1. Mengangkat kepala 1. Merangkak, berdiri, berjalan den- 1. Berjalan mundur,
2. Membalikkan badan dari gan berpegangan dan latihan ber- menangkap bola, menen-
jalan sendiri dang bola, berjalan naik tu-
terlentang ke telungkup
2. Membungkukan badan tanpa run tangga
sampai anak dapat memba-
berpegangan 2. Menumpuk balok
likkan badannya sendiri 3. Tertawa/berteriak gembira bila 3. Menyebutkan nama bagian
3. Menggenggam benda melihat benda yg menarik tubuh
4. Mengoceh dan memberi 4. Mengucapkan perkataan yg ter- 4. Mengucapkan perkataan yg
reaksi trhdp suara diri dari 2 suku kata yg sama terdiri dari 2 suku kata
5. Menengok ke arah sumber 5. Memperhatikan / memandang 5. Memperhatikan / meman-
wajah ibu/org yg mengajak bicara dang wajah ibu/org yg dia-
suara
6. Senang diajak bicara & bermain, jak bicara
6. Menangis saat merasa tidak
berbahagia dipeluk dan dicium 6. Senang diajak bicara dan
nyaman (basah, lapar, haus, 7. Menangis saat merasa tdk nya- bermain, berbahagia dipeluk
sakit dan gerah) man dan dicium
8. Menangis saat digendong org yg 7. Menangis saat merasa tdk
tdk dikenalnya nyaman
Tujuan Asuhan Keperawatan
• Mengembangkan kemampuan berbicara/berbahasa
Kognitif • Respon trhdp bunyi atau suara
• Mengenal dan membedakan org-org di sekitar

Psikomotor • Bayi mampu mengembangkan kemampuan mo-


toriknya

Afektif • Bayi mampu mengekspresikan perasaan sebagai


respon terhadap stimulus
Tindakan Keperawatan Ners
Pada Bayi :

Usia 0 – 6 Bulan • Latih bayi utk mengangkat kepala


• Latih bayi utk membalikkan badan dari telentang ke
telungkup sampai bayi dpt membalikkan badannya
sendiri
• latih bayi untuk menggenggam benda/mainan
• segera menggendong, memeluk, dan membuai bayi
saat bayi menangis
• Penuhi kebutuhan dasar bayi
• beri selimut saat bayi kedinginan
•Ajak bayi berbicara
•Panggil bayi sesuai namanya
•Ajak bayi bermain (bersuara lucu, menggerakkan
benda, memperlihatkan benda berwarna menarik,
benda berbunyi)
•Pangku saat menyusui dan memperhatikan bayi
Tindakan Keperawatan Ners
Pada Bayi :

Usia 6 – 12 Bulan •Latih bayi utk membungkukkan badan tanpa berpegan-


gan
•Latih bayi merangkak, berdiri, berjalan dengan berpe-
gangan dan berjalan sendiri
•Latih bayi utk mengucapkan perkataan yg terdiri dari 2
suku kata yg sama
Usia 12 – 18 Bulan •Latih bayi utk berjalan mundur, menangkap bola,
menendang bola, dan berjalan naik turun tangga
•Latih bayi utk menumpuk balok
•Latih bayi utk menyebutkan nama-nama bagian tubuh-
nya
•Latih bayi utk mengucapkan perkataan yg terdiri dari 2
suku kata
•Dudukkan bayi bersama-sama saat makan dengan kelu-
arga
Tindakan Keperawatan Ners pada Keluarga:
1. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai bayi
2. Jelaskan cara memfasilitasi perkembangan rasa percaya
diri bayi
3. Latih cara menstimulasi perkembangan rasa percaya diri
bayi
4. Latih keluarga yang menstimulasi perkembangan rasa per-
caya bayi
5. DiskusikanTindakan Keperawatan
tanda penyimpangan Ners pada Kelompok
perkembangan dan cara :
Edukasi Kelompok : Ibu / Orang Tua / Pengasuh
mengatasinya
6. Jelaskan pemeriksaan kesehatan bayi secara teratur
Kesiapan Peningkatan Perkembangan (KPP)
Kanak-kanak (Toddler)
Mandiri vs Malu, ragu (Otonomi vs Shame,
Doubt)
KPP Kanak-kanak adlh Tahap Perkembangan Anak Usia 18 – 36 bulan
Anak belajar melatih kemandiriannya utk melakukan tindakan yg ditun-
jukkan dengan anak mempelajari lingkungan sekitar, dan ingin mengen-
dalikan diri.
Jika anak tidak mampu mencapai tugas perkembangan pada masa ini,
anak akan cenderung merasa malu, ragu-ragu, dan kurang percaya diri
(Keliat, dkk, 2015)

Tanda & Gejala


Subjektif Objektif
1. Anak mengenal dan menyebutkan namanya 1. Anak banyak bertanya ttg hal baru/ benda as-
sendiri ing
2. Anak sering menggunakan kata “jangan/ 2. Anak mulai melakukan kegiatan sendiri
tidak/ nggak” 3. Anak mulai bermain dan berkomunikasi den-
gan org di luar keluarga
4. Anak hanya sebentar mau berpisah dengan
org tua.
1. Kognitif, anak mampu : mengenal
& menyebutkan nama, mengem-
bangkan kemampuan komunikasi
Tujuan
Asuhan Keperawatan
2. Psikomotor, anak mampu :
mengembangkan kemampuan mo-
torik kasar dan halus, melakukan
kegiata sendiri
3. Afektif, anak mampu : menun-
jukkan rasa suka dan tdk suka,
melakukan kegiatan keagamaan
bersama keluarga
e p e ra w a ta n N e r s
Tindakan K
pd Kanak-Kanak
1. Latih anak merawat diri : mandi, makan, berpakaian, toileting
2. Latih anak melakukan kegiatan rumah tangga yg sederhana secara
mandiri
3. Hindari menggunakan kata perintah dan suasana yg membuat anak
bersikap negatif
4. Berikan mainan sesuai perkembangan
5. Latih anak mengenal tindakan yg bolehdan tdk boleh dilakukan
6. Latih disiplin dan tata krama
7. Libatkan anak dlm kegiatan keagamaan
Tindakan Keperawatan Ners pd
Keluarga :
1. Jelaskan ciri perkembangan anak yg harus dicapai
2. Latih cara memfasilitasi kemandirian kanak-kanak mer-
awat diri
3. Latih cara memfasilitasi kemandirian anak dalam
kegiatan rumah tangga yg sederhana
4. Ajarkan cara melatih : jelaskan, beri contoh, dampingi,
motivasi, dan beri pujian
5. Diskusikan tanda penyimpangan perkembangan dan cara
mengatasinya, serta penggunaan Pelayanan Kesehatan
6. Tindakan pada kelompok : Edukasi pada Ibu / Ortu/ Pen-
gasuh
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN
ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 – 6 TAHUN)
Inisiatif vs Rasa Bersalah
(Initiative vs Guilty)
KPP Anak Pra Sekolah merupakan anak usia 3- 6 tahun yg
mulai berinisiatif, memberi gagasan dan ide melakukan
kegiatan sendiri dgn tujuan tertentu.
Dukungan dan pujian akan mengembangkan konsep diri posi-
tif.
Kegagalan mengakibatkan berkembangnya rasa bersalah.

Tanda & Gejala


Subjektif Objektif
1. Menyampaikan ide, gagasan, inisiatif yg 1. Menyebut nama benda dan fungsinya
tinggi, dan fantasi 2. Berjalan di papan titian, lompat tali,
2. Sering bertanya dan memngungkapkan lompat karung, mengerjakan peker-
keinginan jaan rumah dan kegiatan agama
3. Menyebutkan nama dan jenis kelamin 3. Menggambar, menulis, dan meng-
4. Senang, gembira, cemas ringan, pe- gunting pola
marah, percaya diri dan berani 4. Mudah bersosialisasi
Tujuan ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOMOTOR, Anak mampu :
KOGNITIF, Anak mampu : 1. Mempertahankan kesehatan fisik
2. Melakukan kegiatan fisik sesuai
1. Berinisiatif utk bermain pd alat-alat
rmh tangga usianya
3. Membantu pekerjaan rumah yg
2. Menciptakan kreativitas dan senang
sederhana
berkhayal
4. Melakukan permainan yg diajarkan
3. Memahami perbedaan benar dan
5. Mencoba hal baru dan pantang
salah
4. Mengenal bbrp warna menyerah
5. Merangkai kata dan kalimat AFEKTIF, Anak mampu :
6. Mengenal 1. Senang bermain dgn teman sebaya
2. Mampu mengekspresikan rasa
senang, sedih, marah secara wajar
1. Latih anak kebersihan diri 1. Jelaskan perkembangan yg
2. Bantu anak mengembangkan ke- Tindakan harus dicapai anak pra
trampilan motorik : bermain dgn Keper-
melibatkan aktivitas fisik, ciptakan awatan kpd
sekolah
lingkungan yg aman, beri kesem- Anak 2. Latih cara memfasilitasi in-
patan sukses isiatif, hindari menyalahkan,
3. Latih ketrampilan bahasa :ajak anak
berkomunikasi dgn sopan santun. tetapi lebih kepada mem-
4. Latih ketrampilan psikososial : moti- bimbing
vasi anak utk bermain dgn teman
sebaya dan mengikuti perlombaan
3. Sediakan permainan yg
5. Latih memahami identitas peran mendorong inisiatif
sesuai jenis kelamin : ajari mengenal 4. Ajarkan cara medorong in-
bagian tubuh dab fungsinya, ajari
mengenal perbedaan jenis kelamin isiatif : bertanya ide/
6. Bantu mengembangkan gagasan/keigninan anak,
kecerdasan : kreativitas dan ke-
trampilan, latih mengenal huruf,
fasilitasi, dampingi dan beri
angka, warna dan benda, membaca, pujian
menggambar dan berhitung 5. Menyepakati waktu peng-
7. Bantu memahami nilai moral : nilai Tindakan
agama dan disiplin Keper-
gunaan gawai
8. Beri pujian awatan kpd 6. Diskusi tanda pemyimpan-
9. Ajak berdiskusi ttg pengalaman Keluarga
gan, cara mengatasi, dan
menyenangkan
KESIAPAN PENIGKATAN PEREKMBANGAN ANAK SEKO-
LAH
( 6 – 12 TAHUN)
Berkarya vs Rendah Diri (Industry vs Inferiority)
KPP Anak sekolah adalah anak usia 6 – 12 tahun, dimana perkembangan psikososial
anak usia sekolah adalah kemampuan menghasilkan karya, berinteraksi, dan
berprestasi dalam belajar. Jika anak sekolah gagal tdk mampu dlm mencapai perkem-
bangannya maka anak sekolah akan mengalami rendah diri/minder.

Tanda & Gejala


Subjektif Objektif
1. Menyebutkan nama dan jenis kelamin 1. membaca, menulis, berhitung
2. Menjelaskan nama dan fungsi benda 2. Mempunyai prestasi akdemik
3. Membaca doa 3. Mempunyai teman sebaya
4. Mengungkapkan perasaan marah,
senang, takut & sedih
5. Menyampaikan pendapat & keinginan,
puas dgn keberhasilan
6. Menceritakan kebaikan & mengungkap-
kan kesalahan
KOGNITIF, anak mampu :TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Mengembagkan kecer-
dasan
2. Memahami nilai-nilai PSIKOMOTOR, anak AFEKTIF, anak mampu :
moral mampu : 1. Mengekspresikan
3. Mempelajari pelajaran 1. Mempertahankan kese- perasaan
sekolah hatan fisik 2. Mengungkapkan kesala-
4. Menyelesaikan tugas 2. Melakukan kegiatan fisik han
sekolah sesuai usianya 3. Merasakan bahagia ter-
5. Beradaptasi 3. Melakukan hobi hadap kebaikan yg per-
6. Memiliki rasa bersahabat 4. Menyelesaikan kegiatan nah dilakukan
dan bersaing rumah tangga 4. Merasakan kepuasan
7. Senang berkelompok trhdp keberhasilan yg di-
capai
1. Bantu anak mengembangkan ke-
cerdasan : mendiskusikan kelebihan 2. Bantu anak mengenal dan mema-
dan kemampuan anak, menjelaskan hami nilai moral : terapkan nilai 3. Latih anak mengembangkan
dan melatih ketrampilan, memberi agama dan budaya positif pd anak keampuan sosial : beri waktu anak
bacaan dan permainan yg utk bermain di luar rumah bersama
meningkatkan kemampuan, meli- teman dan kelompoknya, motivasi
batkan dalam pekerjaan rumah anak mengikuti perlombaan utk bela-
tangga sederhana, latih anak sesuai jar bersaing dan bersahabat, latih
dgn pelajaran di sekolah dan kem- anak berinteraksi dengan orang lain
bangkan hobi yg dimiliki anak Tindakan
Keperawataan
Ners
pd Anak
4. Latih kedisiplinan pada
anak, bimbing anak saat
Selalu beri pujian menonton televisi, mem-
pada setiap penca- baca buku cerita, bermain
paian anak 5. Ajarkan kebersihan gadget, dan menilai man-
faatnya
diri
Tindakan Keperawatan Ners pada Keluarga
1. Jelaskan perkembangan anak yg harus dicapai anak sekolah
2. Latih cara memfasilitasi anak sekolah utk berkarya, produktif, kompe-
ten, dan berhasil dlm belajar
3. Ajarkan cara mendorong anak berkarya : mendiskusikan keberhasi-
lan, jalan keluar kegagalan, dampingi dan beri semangat, serta pu-
jian
4. Ciptakan suasana keluarga yg mendukung anak berkarya dgn mem-
beri motivasi positif
5. Latih keluarga mendampingi anak sekolah:
a. belajar, mengerjakan tugas sekolah dengan gembira dan seman-
gat
b. Memberi tugas rumah tangga yg disukai
c. Memfasilitasi bermain dgn kelompok sebaya
6. Menyepakati waktu penggunaan gawai
7. Diskusikan ttg penyimpangan dan cara mengatasinya, serta
pelayanan kesehatan.
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBAN-
GAN REMAJA
(12 – 18 TAHUN)

Identitas Diri vs Bingung Peran


(Identity vs Identity Confusion)
Teenangers
12 – 18 y.o

Psychososial Ability :
Self Indentity :
Role Identity Confused :
Personal Fragility
Personal purpose Self Conceptual Disorder
Unique
Personal characteristic
Friendship and loyal friend
Tanda & Gejala
Subjektif Objektif
•Remaja dpt menilai scra objek- • Bertanggung jawab trhdp
tif kelebihan & kekurangan tugas yg diberikan
• Memiliki sahabat •Menemukan identitas diri yg
• Merasa tertarik pd lawan jenis objektif
• Mengembangkan bakat yg • Memiliki cita-cita masa de-
disukai pan
• Mempunyai prestasi
akademik
• Mempunyai teman sebaya
Fokus Pengkajian Identitas diri, kemampuan bersosialisasi

Fokus Diagnosis Tujuan : klien mampu melakukan stimulasi perkembangan Remaja

Fokus Intervensi / Im- Tindakan pd Klien :


plementasi 1. Diskusikan kemampuan, karya, dan prestasi yg positif dan yg kurang, berikan pujian dan
diskusikan cara mempertahankan dan meningkatkannya
2. Diskusikan identitas diri yang dimiliki scra fisik, psikologis (kebhagiaan, cita-cita, prestasi)
dan social (keluarga, sahabat)
3. Diskusikan norma dan peraturan yg berlaku dalam keluarga, sekolah, dan tempat umum
4. Diskusikan bahaya pergaulan bebas, narkoba, bullying, gadget, dan cara-cara menghin -
dariny
5. Motivasi mengembangkan hal positif dalam kehidupan dan identitas diri remaja
6. Berikan pujian pada tiap keberhasilan yg diraih remaja
Tindakan pada keluarga :
Latih keluarga untuk mendampingni remaja : menjadi teman diskusi, mendorong bakat,
menyediakan waktu bersama keluarga, mendorong pengembangan bakat yang menjadi iden -
titas diri remaja, memfasilitasi persahabatan dengan teman sebaya

Fokus Evaluasi Peningkatan kemampuan anak sekolah, peningkatan kemampuan care giver dalam memfasili -
tasi remaja dalam kegiatan yg sesuai dengan identitas diri. Mengenal tanda penyimpangan
perkembangan dan cara mengatasinya. Penggunaan fasilitas kesehatan
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN DEWASA MUDA (18 – 40 Thn)
Intimasi vs Isolasi

Fokus Pengkajian Konsep Diri : ideal diri dan peran

Fokus Diagnosis Tujuan : klien mampu melakukan stimulasi perkembangan Dewasa Muda

Fokus Intervensi / Im- Tindakan pd Klien :


plementasi 1. Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
2. Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal :
a. Menetapkan tujuan hidup
b. Menetapkan karier/pekerjaan
c. Mempunyai pekerjaan
d. Beriteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis
e. Memilih calon pasangan hidup
f. Berperan serta / melibatkan diri dalam masyarakat
3. Diskusikan penyimpangan perkembangan dan cara menagatasinya melalui pelayanan
kesehatan
Fokus Evaluasi Klien mengalami peningkatan kemampuan dalam perkembangan psikososial intimasi
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN DEWASA TUA (40 – 65 Thn)
Generativitas vs Stagnansi

Fokus Pengkajian Konsep Diri

Fokus Diagnosis Tujuan : klien mampu melakukan stimulasi perkembangan Dewasa Tua

Fokus Intervensi / Im- Tindakan pd Klien :


plementasi 1. Diskusi cara mencapai perkembangan usia dewasa tua :
a. Menetapkan tujuan hidup
b. Mempunyai pekerjaan
c. Merawat keluarga dengan baik
d. Berinteraksi dengan banyak orang
e. Berperan serta dan melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
2. Diskusikan penyimpangan perkembangan dan cara mengatasi melalui pelayanan kese-
hatan
Fokus Evaluasi Klien mengalami peningkatan kemampuan dalam perkembangan psikososial generativitas
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN LANSIA (>65Thn)
Integritas Diri vs Putus Asa

Fokus Pengkajian Konsep Diri


Sosial : lingkungan, keluarga, dan budaya
Fokus Diagnosis Tujuan : klien mampu melakukan stimulasi perkembangan Lansia

Fokus Intervensi / Im- Tindakan pd Klien :


plementasi 1. Diskusikan makna dan perubahan fisik
a. Makna kesehatan fisik yang dirasakan
b. Perubahan fisik yang dirasakan saat ini dan adaptasi yang perlu dilakukan
c. Pemeriksaan fisik teratur, olahraga fisik, makanan sehat
2. Diskusikan makna dan perubahan pikiran
d. Prestasi yang pernah dicapai
e. Perubahan daya ingat
3. Diskusikan makna dan perubahan fungsi social
f. Perubahan aspek social yaitu berkurangnya sahabat
g. Perubahan pekerjaan yaitu pension
4. Diskusikan makna dan perubahan aspek spiritual
h. Kenang masa aktif dalam kegiatan spiritual
i. Sesuaikan kegiatan spiritual dengan kondisi fisik
j. Membentuk kegiatan ibadah lansia
Fokus Evaluasi Klien mengalami peningkatan kemampuan dalam perkembangan lansia
DEFISIEN PENGETAHUAN
Fokus Pengkajian Kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topic tertentu

Fokus Diagnosis Tujuan : klien mampu memahami tentang kondisi kesehatan, tahu cara merawat,
melakukan perawatan, menggunakan pelayanan kesehatan, merasakan manfaat per-
awatan diri yang dilakukan
Fokus Intervensi / Im- Tindakan pd Klien :
plementasi 1. Diskusikan keluhan yang disampaikan oleh klien
2. Lakukan pengkajian lanjut atas keluhan yang disampaikan
3. Jelaskan hasil pengkajian
4. Jelaskan cara perawatan yang dilakukan
5. Latih klien untuk merawat kesehatannya
6. Berikan pujian
Fokus Evaluasi Peningkatan pengetahuan dalam cara merawat kesehatan
MATERI
DIAGNOSA PSIKOSOSIAL
ANSIETAS
Ansietas adalah perasaan was-was, khawatir, takut yang tidak jelas atau tidak nyaman
seakan-akan terjadi sesuatu yang mengancam. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak mengatasi an-
caman.
Fokus Pengkajian Penyebab : perubahan status kesehatan, hospitalisasi, ancaman terhadap kematian, ben-
caba
Tanda dan Gejala :
Subjektif : mengeluh sakit kepala, mengeluh tidak nafsu makan, merasa lemas dan
khawatir, mengeluh takut, cepat lelah
Objektif : gemetar, menangis, aktivitas sehari-hari tebengkalai, sulit konsentrasi, gelisah,
tampak tegang, sulit tidur, gangguan pernapasan, tremor
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien mampu mengidentifikasi kecemasan. Pasien mampu melakukan latihan re-
laksasi napas dalam, distraksi, hipnotis 5 jari dan spiritual
Fokus Intervensi / Im- Kaji tanda-tanda ansietas, ajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam, distraksi, hipnotis 5
plementasi jari, dan spiritual

Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala ansietas dan peningkatan kemampuan mengatasi ansietas
GANGGUAN CITRA TUBUH
GCT dlh perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang diakibatkan oleh perubahan
struktur, ukuran, bentuk, dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Fokus Pengkajian Penyebab : perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit, perubahan struktur tubuh aki -
bat luka, operasi, dan proses penyakit, perubahan bentuk tubuh akibat tindakan seperti
pemasangan infus, oksigen, kateter, perubahan pandangan terhadap penampilan tubuh.
Tanda dan Gejala :
Subjektif : menolak perubahan/kehilangan tubuh, perasaan negative tentang tubuh, takut
pada reaksi orang lain
Objektif : kehilangan bagian tubuh, menghindari melihat/menyentuh bagian tubuh yang
berubah, menyembunyikan bagian tubuh yg berubah, perubahan hubungan social, trauma
terhadap bagian tubuh yg tdk berfungsi
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien mampu mengidentifikasi bagian tubuh yang berfungsi dan yang terganggu,
mengafirmasi dan melatih bagian tubuh yang sehat, melatih bagian tubuh yang terganggu
dan merasakan kemampuan utk melakukannya
Fokus Intervensi / Im- Diskusikan persepsi, perasaan, dan harapan klien terhadap citra tubuhnya. Latih klien
plementasi menggunakan bagian tubuhnya yang sehat. Latih merawat dan melatih bagian tubuh yang
terganggu. Melatih klien melakukan kegiatan sosial
Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala GCT dan peningkatan kemampuan pasien dan pandangan
pada tubuh yang berubah
HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL
HDRS adalah munculnya persepsi negative terhadap makna diri sebagai respon terhadap
situasi saat ini

Fokus Pengkajian Penyebab : perubahan pada citra tubuh, riwayat kehilangan, perubahan peran social, ri -
wayat penolakan, kegagalan hidup berulang, harapan diri tidak realistic, riwayat kehilangan,
riwayat penolakan, riwayat pengabaian
Tanda dan Gejala :
Subjektif : menilai diri negative, merasa malu atau bersalah, melebih-lebihkan penialian
negative, menolak penilaian positif, dan sulit konsentrasi
Objektif : berbicara pelan dan lirih, menolak berinteraksi dengan org lain, berjalan menun -
duk, kontak mata kurang, lesu dan tidak bergairah, pasif, tidak mampu membuat keputusan
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien mampu mengidentifikasi kemampuan positif

Fokus Intervensi / Im- Identifikasi kemampuan dan aspek positif yg dimiliki, menilai kemampuan dan aspek positif
plementasi yang dimiliki, memilih kemampuan positif yang bias dilatih, melatih kemampuan positif yang
dimiliki.
Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala HDRS dan peningkatan kemampuan pasien mengatasi HDRS
KETIDAKBERDAYAAN
Ketidakberdayaan adalah persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan mempengaruhi
hasil secara bermakna, suatu keadaan ketika individu kurang dapat mengendalikan kondisi
tertentu atau kegiatan yg baru dirasakan.
Fokus Pengkajian Penyebab : ketidakadekuatan koping sebelumnya seperti depresi, program pengobatan
jangka panjang/kompleks, hubungan interpersonal yang tidak memuaskan, dan lingkungan
yg tdk mendukung perawatan/pengobatan
Tanda dan Gejala :
Subjektif : menyatakan frustasi atau tidak mampu melakukan aktivitas sebelumnya, merasa
diasingkan, menyatakan merasa malu, keraguan terhadap kinerja peran, merasa tertekan
Objektif : menghindari orang lain, tidak berpartisipasi dalam pengobatan/perawatan,
bergantung pada orang lain, apatis dan pasif, ekspresi muka murung
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien mampu mengungkapan kepuasan dan tidak bergantung pada orang lain,
tidak menyalahkan org lain, tdk berfokus pada diri sendiri, tdk mengalami kebingungan,
mampu melakukan kegiatan dan mampu mengambil keputusan
Fokus Intervensi / Im- Identifikasi pemikiran yg negative, bantu ps meningkatkan pikiran yg positif, latih harapan
plementasi positif.

Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala ketidakberdayaan dan peningkatan kemampuan pasien men -
gatasi ketidaberdayaan
KEPUTUSASAAN
Keputusasaan merupakan kondisi individu yg memandang adanya keterbatasan atau tidak
tersedianya alternative pemecahan masalah dan tidak mampu memobilisasi energy demi ke-
pentingannya sendiri.
Fokus Pengkajian Penyebab : stress jangka panjang, penurunan kondisi fisiologis, penyakit kronis, kehilangan
kepercayaan pd kekuatan spiritual, kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai penting, pem-
batasan aktivitas jangka panjang, dan isolasi sosial
Tanda dan Gejala :
Subjektif : mengungkapkan isi pembicaraan yg pesimis “Saya tidak bisa”, selera makan
menurun, sulit tidur
Objektif : berperilaku pasif, sedih, afek datar, inisiatif kurang, kurang terlibat dalam per-
awatan
Fokus Diagnosis Tujuan : pasien memiliki harapan dan keyakinan, memiliki motivasi hidup, mengatasi stress
yg yg dihadapi, peningkatan kegiatan spiritual dan mampu berkomunikasi secara efektif
Fokus Intervensi / Im- Identifikasi kemampuan membuat keputusan dan mengidentifikasi harapan dalam kehidu-
plementasi pan, identifikasi hubungan dan dukungan social yg dimiliki pasien, latih cara merawat
dirinya, latih cara melakukan aktifitas positif, latih koping positif
Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala keputusasaan dan peningkatan kemampuan pasien mengatasi
keputusasaan
KEHILANGAN/BERDUKA
Proses kompleks yg normal meliputi respon dan perilaku emosional, fisik, spiritual, sosial dan
intelektual ketika individu memasukkan kehilangan yg aktual, adaptif, atau dipersepsikan ke
dalam kehidupan sehari-hari
Fokus Pengkajian Penyebab : kematian/kehilangan org yg berarti, antisipasi kematian keluarga/org yg berarti,
kehilangan (pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial).
Tanda dan Gejala :
Subjektif : tdk menerima kehilangan, menyalahkan, rasa bersalah, merasa sedih, merasa
tdk ada harapan, mimpi buruk, merasa tdk berguna
Objektif : marah, menangis, pola tidur berubah, tdk mampu berkonsentrasi, memisahkan
diri, memelihara dgn hubungan dgn yg hilang, fungsi imunitas terganggu.

Fokus Diagnosis Tujuan : memahami proses kehilangan, mengetahui cara mengatasi kehilangan scra berta-
hap, melakukan manajemen rasa marah, melatih diri bergerak dari harapan ke realita,
melatih diri melihat aspek positif, melatih rencana baru

Fokus Intervensi / Im- Kaji tanda dan gejala berduka, jelaskan tahap berduka : denial, anger, bergaining, depresi
plementasi and acceptance, latih melalui tahap berduka.

Fokus Evaluasi Penurunan tanda dan gejala berduka dan peningkatan kemampuan pasien mengatasi
berduka

Anda mungkin juga menyukai