Anda di halaman 1dari 59

Penyuluhan Kesehatan Pra

Nikah dan Pasca Nikah


Pernikahan

Akad/janji
nikah yang diucapkan atas nama Tuhan
Yang Maha Esa yang merupakan awal dari
kesepakatan bagi calon pengantin untuk saling
memberi ketenangan (sakinah) dengan
mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta
dan kasih (mawaddahwarahmah).

Pernikahan adalah awal terbentuknya sebuah


keluarga.
Tujuan menikah ??
Memiliki keturunan yang sehat
dan walafiat yang didambakan
oleh pasangan
3 hal yang perlu dipersiapkan
dalam mengarungi pernikahan

Kesiapan Mental /
Kesiapan Sosial
Kesiapan Fisik Emosional /
Ekonomi
Psikologis
1. Kesiapan Fisik

FISIK, Secara umum seorang perempuan yang


disebut siap secara FISIK jika dia telah menyelesaikan
pertumbuhan tubuhnya, yaitu sekitar usia 20 tahun,
ketika tubuhnya berhenti tumbuh. Sehingga usia 20
tahun bias dijadikan pedoman kesiapan fisik.
2. Kesiapan Mental/ Emosional /
Psikologis

MENTAL, Yang dimaksud dengan kesiapan


MENTAL/EMOSIONAL/PSIKOLOGIS adalah dimana
seorang perempuan dan pasangannya merasa telah
ingin mempunyai anak dan merasa telah siap
menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik
anak.
3. Kesiapan Sosial Ekonomi

SOSIAL EKONOMI, Secara ideal seorang bayi


dilahirkan maka dia akan membutuhkan tidak hanya
kasih saying orang tuanya, tetapi juga sarana yang
membuatnya tumbuh dan berkembang.
Persiapan Pra Nikah
Kesehatan reproduksi yang
bertanggung jawab

Fisik Mental Sosial Ekonomi

Reproduksi
yang
bertanggung
jawab
Syarat Fungsi Reproduksi Sehat

Tidak ada kelainan anatomis dan fisiologis


Kondisi kesehatan jiwa yang baik
Kehamilan yang aman
Persiapan Pra Nikah

Perkawinan menurut UU Perkawinan No. 1/1974

Ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan
seorang perempuan sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga (Rumah
Tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
keTuhanan Yang Maha Esa.
Persiapan Pra Nikah

Masa dimana laki-laki dan permpuan perlu


mempersiapkan dari aspek fisik, mental dan
sosial ekonomi.
Terutama bagi calon pengantin perempuan
(gizi, jiwa, dan kesehatan reproduksi)
Kehamilan, Persalinan dan proses perawatan
anak termasuk menyusui.
Peran Puskesmas

PelayananKesehatan dasar dan konseling Pra


Nikah terhadap Calon Pengantin.
Denganmemberdayakan mitra kerja seperti
KUA, LSM TOMA, TOGA utuk meningkatkan
Demand dari masyarakat terhadap perlunya
pemeriksaan kesehatan dan konseling Pra
Nikah.
Persiapan Pra nikah
Persiapan Fisik

Pemeriksaan status kesehatan:


tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah)
Pemeriksaan Darah rutin:
Hb, Trombosit, Lekosit,
Pemeriksaan Darah yang dianjurkan:
Gol. Darah dan Rhesus
Gula Darah Sewaktu(GDS)
Thalasemia
Hepatitis B dan C
TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus dan herpes simpleks)
Pemeriksaan Genetika (Buta warna, DM)
Pemeriksaan Urin: urin rutin
Persiapan Gizi

Peningkatan status gizi calon pengantin terutama


perempuan melalui Penanggulangan KEK
(Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi besi serta
defisiensi asam folat.
Status Imunisasi TT

Pencegahan dan perlindungan diri yang aman


terhadap penyakit tetanus dilakukan dengan
pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai
kekebalan penuh.
Menjaga Kebersihan Organ
Reproduksi
Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.
Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahan non sintetik.
Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke belakang dengan menggunakan air bersih dan
dikeringkan mengguna kan handuk atau tissue kering.
Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab/bau.
Khusus untuk perempuan:
- Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina.
- Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
- Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap 4jam sekali atau
setelah buang air.
- Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap memeriksakan diri ke
petugas kesehatan.
Bagi laki-laki dianjurkan disunat untuk kesehatan.
TINDAK KEKERASAN YANG MENGGANGGU
PERNIKAHAN

Pernikahan ideal dapat terjadi ketika perempuan dan laki-laki saling menghormati dan menghargai
satu sama lain. Akan tetapi apa bila hal diatas tidak terjadi, maka hal-hal yang harus dihindari
dalam pernikahan adalah melakukan :
1. Kekerasan secara fisik (misal: memukul, menendang, menampar, menjambak rambut,
menyundut dengan rokok, melukai)
2. Kekerasan secara psikis (misal: menghina, mengeluarkan komentar-komentar yang
merendahkan, melarang istri mengunjungi saudara atau teman-temannya, mengancam)
3. Kekerasan seksual (misal: memaksa dan menuntut berhubungan seksual)
4. Penelantaran (misal: tidak memberi nafkah istri, melarang istri bekerja)
5. Eksploitasi (misal: memanfaatkan, memperdagangkan, dan memperbudakkan orang)
Solusi Mengatasi Tindak Kekerasan

Apabila hal tersebut terjadi, maka sebaiknya baik suami maupun istri berupaya mencari solusi
dengan terlebih dahulu dengan berdialog. Apabila hal ini terjadi, maka langkah-langkah yang
dapat dilakukan :
1. Mendatangi fasilitas kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit) untuk mengobati luka-luka yang
dialami dan mendapatkan visum dari dokter atas permintaan polisi penyidik.
2. Menceritakan kejadian kepada keluarga, teman dekat atau kerabat.
3. Melapor ke polisi (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak/UPPA).
4. Mendapatkan pendampingan dari tokoh agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
psikolog atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Bentuk Ketidaksetaraan Gender dalam Rumah
Tangga

Stereotipi (pelabelan kepada perempuan atau laki-laki. Misalnya:


laki-laki kuat, perempuan lemah, perempuan emosional, laki-laki
rasional).
Subordinasi (yang diutamakan adalah laki-laki terlebih dahulu baru
perempuan).
Marginalisasi (perempuan ditempatkan sebagai orang yang tidak
memiliki peran penting).
Beban anda (beban kerja perempuan lebih lama dan lebih banyak:
perempuan dituntut menjadi ibu rumah tangga sekaligus pencari
nafkah keluarga).
Organ Reproduksi Perempuan
Organ Reproduksi Perempuan
Organ Reproduksi Laki-laki
Organ Reproduksi Laki-laki
Persiapan Pasca
Nikah
Kehamilan
Kehamilan yang ideal adalah kehamilan yang
direncanakan, diinginkan dan dijaga
perkembangannya secara baik.
Kehamilan tidak diinginkan dapat
terjadi :
- Akibat hubungan seks pranikah
- Akibat gagal / drop out KB
- Pada unmet need (wanita usia subur yang
tidak ingin punya anak tetapi tidak
menggunakan alat kontrasepsi).
Metode Kontrasepsi yang Dianjurkan Bagi Pasangan
Baru yang ingin Menunda Kehamilan
Metode Kontrasepsi yang Dianjurkan Bagi Pasangan
Baru yang ingin Menunda Kehamilan
Proses Kehamilan
Proses Kehamilan
Sel telur yang telah
Sel telur yang matang
Dibuahi sperma
Dibuahi oleh sperma
(embrio) Menempel
Dalam saluran telur
dilapisan dalam
(tuba fallopi)
Dinding Rahim.

Dalam 120hari
pertama, embrio
berkembang
Mengikuti tahapan
Kehidupan sel
(hayati).

Kehamilan umumnya Memasuki usia


kehamilan lebih lanjut,
Berakhir dengan
embrio berkembang
persalinan
mengikuti Tahapan
Setelah 280 hari kehidupan insani
(9bulan 10hari) Menjadi janin/bayi
Tanda-tanda Kehamilan

Tes kehamilan positif (+) Tidak nafsu makan Mual dan Muntah-
muntah
Tanda-tanda Kehamilan

Tes kehamilan positif(+)


Tidak mendapat menstruasi/haid sebagaimana biasanya (tidak
menstruasi pada siklus haid bulan berikutnya).
Timbul rasa mual, muntah-muntah dan pusing terutama pada pagi
hari serta sering buang air kecil.
Tidak ada nafsu makan.
Kadang-kadang mengidam atau menginginkan makanan yang jarang
ada atau tidak pernah dimakannya.
Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu dapat
terdengar detak jantung janin.
Cara menentukan
taksiran persalinan

Taksiran
persalinan/melahirkan:
Cara menghitung Usia Harus diketahui hari
kehamilan pertama haid terakhir
Misalnya: (tanggal, bulan, tahun)
Rumus:
Hari pertama haid terakhir: Tanggal+7
8 Juni 2009 Bulan-3
Diperiksa positif hamil: 14 Tahun+1
Juli 2009 Contoh: Hari pertama haid
Umur kehamilan: terakhir: 8Juni2009
Antara waktu 8 Juni 2009-14 Maka waktu persalinan
Juli 2009 diperkirakan:
36 hari = sekitar 5 minggu. Tanggal8+7=15
Bulan6-3=3
Tahun2009+1=2010
Jadi diperkirakan melahirkan
pada tanggal
15 Maret 2010.
Memeriksa Kehamilan

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.


2. Pengukuran tekanan darah Ibu.
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Pengukuran janin/pengukuran tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
6. Penilaian status imunisasi TT.
7. Tablet tambah darah.
8. Tes laboratorium.
9. Tatalaksana kasus.
10. Tatap muka/konseling tentang kehamilan.
Menjaga Kehamilan

Jangan kelelahan dan mengangkat benda berat.


Berbaring selama 1jam pada siang hari, usahakan dengan kaki lebih tinggi dari perut.
Tidur cukup (9-10jam), tidur terlentang pada saat hamil muda, tidur miring pada kehamilan
lanjut.
Berpakaian longgar yang menyerap keringat, memakai kutang yang dapat menahan payudara
yang membesar serta memakai alas kaki yang nyaman.
Posisi hubungan seks perlu diatur agar tidak menekan perut Ibu.
Beraktivitas fisik dengan berjalan kaki selama 30-60menit tiap hari atau berolah raga ringan
seperti senam hamil dilakukan dengan hati-hati dan seksama.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit menular dan orang yang sedang merokok.
Pemakaian obat harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Makan bergizi seimbang termasuk sayur dan buah 3-5 porsi sehari.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Gonorrhea (kencing nanah) Sifilis (raja singa) Herpes genitalis

Gejala pada laki-laki : Gejala: Gejala:


Duh tubuh uretra, kenyal, putih Luka atau koreng, jumlahnya Herpes genital pertama: diawali
Kekuningan atau kuning. biasa satu, bulat atau lonjong, Dengan bintil- lentingan-luka/erosi
dasar bersih dengan perabaan berkelompok, diatas dasar
Gejala pada perempuan: kenyal sampai keras, tidak ada kemerahan, sangat nyeri,
Sering kali tanpa gejala,bila rasa nyeri pada penekanan. pembesaran kelenjar lipat paha,
ada Duh tubuh putih atau Kelenjar getah bening dilipat kenyal dan disertai
kuning terutama di daerah paha bagian dalam membesar, gejala sistemik.
mulut (perlu pemeriksaan kenyal, juga tidak nyeri pada Herpes genital kambuhan: timbul
dalam). penekanan. bila ada factor stress pikiran,
senggama berlebihan, kelelahan dan
Pencegahan: Pencegahan: lain-lain. Umumnya lesi tidak
Tidak berhubungan intim, Tidak berhubungan intim, setia sebanyak dan seberat lesi pertama.
setiap ada Pada pasangan, menggunakan
Pasangan dan menggunakan kondom. Pencegahan:
kondom. Tidak berhubungan intim, setia pada
pasangan, menggunakan kondom
dan hindari.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Konjungtivitis klamidiosis Konjungtivitis gonore Kondilomata akuminata
(pada bayi baru lahir) (pada bayi baru lahir) (Jengger ayam)

Gejala: Gejala: Gejala:


Mata sembab, kemerahan uni/ Mata sembab, kemerahan uni/ 1. Bentuk datar (flat)
bilateral dengan ada duh Bilateral dengan ada duh 2. Bentuk papul
tubuh mata dengan nanah tubuh mata yang bernanah. 3. Bentuk verukosa
yang tidak terlalu banyak. Terutama pada daerah yang
Pencegahan: lembab. Pada wanita dapat
Pencegahan: Pemberian kloramfenikol tetes menimbulkan kanker mulut
Pemberian kloramfenikol tetes mata, dosis 4x1 tetes atau rahim.
mata, dosis 4x1 tetes atau garamisin tetes mata 2x1
garamisin tetes mata 2x1 tetes setelah bayi lahir Pencegahan:
tetes setelah bayi lahir. Tidak berhubungan intim,
setia pada pasangan,
menggunakan kondom dan
jaga kebersihan alat kelamin.
Infeksi Saluran Reproduksi (ISR)
Infeksi Saluran Reproduksi (ISR)
Kandidosis vaginalis Vaginosis bacterial Trikomoniasis

Gejala klinis: Masa inkubasi: Beberapa Masa inkubasi: Beberapa


Pruritus vulva, Inflamasi pada hari sampai 4 minggu. hari sampai 4 minggu.
introitus pada introitus dan
labia, disertai edema atau Gejala klinis: Gejala klinis:
fisura, duh tubuh vagina Vagina berbau amis terutama Duh tubuh vagina homogen,
bergumpal ,putih, kadang- setelah senggama, duh tubuh banyak, purulen, kadang-
Kadang dapat kental, atau vagina tidak terlalu banyak, kadang berbusa, mukosa
kekuningan pH vagina <4,5. homogen, putih keabu-abuan, vagina eritema, berbau
Melekat pada dinding vagina, seperti ikan busuk, dapat
Komplikasi: tidak ada tanda inflamasi. disertai pruritus vulva. pH
Kulit sekitar vulva lecet. pH vagina >4,7; tes amin (+). vagina >5,0.

Pencegahan: Komplikasi: Komplikasi:


Jaga kebersihan alat kelamin. Pada perempuan hamil dapat Pada perempuan hamil dapat
menyebabkan ketuban pecah menyebabkan partus
dini, kelahiran premature ,bayi prematur, bayi berat badan
Berat badan lahir rendah. lahir rendah.
Peduli : HIV &
AIDS
HIV & AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan


kuman/virus penyebab AIDS.

AIDS(Acquired ImmunoDeficiency Syndrome) adalah


kumpulan gejala/penyakit akibat menurunnya
kekebalan tubuh yang didapat dari infeksi HIV.
Penularan dan Pencagahan HIV &
AIDS
Gejala HIV & AIDS
Kanker pada Perempuan
Kanker pada Perempuan

Kanker leher Rahim (serviks) merupakan kanker


pembunuh perempuan nomor dua di dunia setelah
kanker payudara. Di Indonesia, kanker leher rahim
bahkan menduduki peringkat pertama pembunuh
perempuan.

Kanker leher Rahim maupun kanker payudara yang


sudah masuk ke stadium lanjut sering menyebabkan
kematian dalam jangka waktu relative cepat. Oleh
karena itu sangat penting untuk mendeteksi canker
sejak dini.
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

Deteksi dini kanker lehe rrahim dapat dilakukan dengan:


- PapSmear
- Tes IVA (Inspeksi Visua ldengan Asam Cuka)
Deteksi dini kanker leher Rahim dianjurkan untuk perempuan usia 30-50 tahun yang sudah
berhubungan seksual dan dapat dilakukan 5 tahun sekali.
Deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan di: Dokter/ Bidan, Puskesmas, Rumah Sakit
Pada stadium awal umumnya kanker leher Rahim tidak memiliki gejala.
Pada stadium lanjut, gejalanya antara lain:
- Pendarahan pasca senggama
- Pendarahan tidak normal dari vagina mulai bercak-bercak hingga menggumpal disertai bau busuk.
- Keputihan berbau busuk
- Nyeri pinggang saat buang air kecil dan buang air besar
Deteksi Dini Kanker Payudara :
SADARI
SADARI (perikSA payuDAra
sendiRi)
Sadari dilakukan pada saat
setelah masa haid selesai.
Kehidupan
Seksual Suami
Istri
Kehidupan Seksual Suami Istri

Kehidupan seksual dapat dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis. Kalau kedua
faktor ini baik, fungsi seksual juga baik.
Faktor fisik antara lain: ada tidaknya penyakit, pola hidup atau sedang dalam
pengobatan tertentu.
Faktor psikis antara lain: ada tidaknya stres, kejenuhan ,serta suasana hubungan
yang harmonis.
Gangguan kehidupan seksual dapat terjadi pada suami (laki-laki) ataupun istri
(perempuan).
Komunikasikan apa yang menjadi kebutuhan seksual dari masing-masing pihak
agar kedua belah pihak sama-sama puas.
Gangguan Seksual pada Suami Istri
Mencegah Gangguan Seksual

Anda mungkin juga menyukai