Anda di halaman 1dari 30

Rencana

Rencana
Asuhan
Asuhan Bayi
Bayi 2-6
2-6 Hari
Hari
Oleh
Dian Reflisiani. S.SiT.M.Kes
KEBUTUHAN MINUM/ MAKAN
• Berikan ASI saja, tidak boleh memberikan susu
formula / jenis minuman lainnya selain ASI, karena
 Lemak (3,5 – 4,5%) walaupun tinggi ttp mdh diserap
o/ bayi krn trigliserida dlm ASI lbh dulu dipecah
mjd as.lemak & gliserol o/ enzim lipase yg ada dlm
ASI
 Kolesterol > tinggi dari susu formula. Dari hsl
penelitian Osborn bayi yg tdk mdp asi > banyak
menderita jntg koroner pd usia muda pd saat bayi
diperlukan kolesterol utk merangsang enzim
protektif
  membuat metb kolesterol mjd efektif pd usia
tua
2. Kebutuhan BAB dan BAK
• Frekuensi BAB bayi 1-4 kali sehari jika minum
ASI frek lebih sering
• Hari pertama konsistensi tinja lengket, mekonium
harus keluar dalam 24 jam pertama
• Setelah hari ketiga dan keempat menjadi coklat
kehijauan
• Bila diberi ASI BAB akan berwarna kuning ,Bila
diberi susu botol berwarna coklat dan encer
Kebutuhan BAK
Bayi BAK 4-5 kali sehari. pada bayi yang minum
ASI cukup > 6 kali / hari
3. Kebutuhan Tidur
Bayi membutuhkan banyak tidur ± 14-20 jam
dan 3-4 jam kebutuhan untuk aktivitas bayi
Sekitar 15 % waktu siang harinya digunakan
dalam status jaga (menangis, gerakan motorik,
dll)
Bayi baru lahir yang sehat 60% waktunya utk
tidur ttp sebagian besar tidur sebentar-sebentar
4. Kebutuhan Kebersihan Kulit
Perawatan kulit pada hari pertama dilakukan
dengan perawatan kering. Hari berikutnya bisa
dimandikan dengan air hangat dan sabun
lembut.
5.Kebutuhan Keamanan
•Jagalah bayi seaman mungkin selama 9 bulan
pertama
•Jangan letakkan bantal, boneka,selimut berbulu
dan selimut lainnya ditempat tidur karena akan
menyebabkan bayi sulit bernafas
6. Tanda-tanda Bahaya
Tanda-tanda bahaya pada bayi kurang dari 2
bulan ialah :
•Bayi kurang bisa minum
•Kejang
•Kesadaran menurun
•Pernapasan > 60 kali permenit
•Demam atau dingin
•Warna kulit  kuning, biru, pucat, memar dl
•Minum  hisapan lemah, mengantuk
berlebihan, banyak muntah, dll
• Tali pusat  merah, bengkak, keluar cairan,
bau busuk, keluar darah, dll
• Tinja / kemih  tdk bab dlm 3 hari, tdk
berkemih dlm 24 jam, tinja encer, sering,
warna hijau tua, ada lendir, darah dll
• Aktivitas  menggigil, tangis lemah, letargis,
terlalu mengantuk, lunglai, kejang, menangis
terus menerus
7. Kebutuhan Penyuluhan Sebelum Ibu
Pulang.
• Mengajarkan perawatan bayi sehari-hari
• Menganjurkan ibu makan makanan yang
bergizi
• Jaga lingkungan bayi selalu dalam keadaan
bersih dan hangat.
• Jelaskan kepada ibu masalah yang lazim
timbul pada
• jika ada tanda bahaya pada bayi harus segera
dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat. *
Lanjutan memb. Penyuluhan
• Jelaskan kepada ibu masalah yang
lazim timbul pada bayi ( kaput, sephal,
moulase, bercak mongol, menstruasi
palsu, miliariasis, ruam popok,
sebborhe, moniliasis, ikerus, dll)
• Jelaskan kepada ibu tanda2 bahaya
pada bayi dan jika ada harus segera
dibawa ke pelayanan kesehatan
terdekat.
ASUHAN
ASUHAN PADA
PADA BAYI
BAYI
SEGERA
SEGERA SETELAH
SETELAH
LAHIR
LAHIR
1. PEMOTONGAN TALI PUSAT
• Tali pusat merupakan garis kehidupan janin
dan bayi selama beberapa menit setelah
kelahiran.
• Pemisahan bayi dari placenta dilakukn dgn
cara menjepit tali pusat diantara 2 klem, dgn
jarak 8-10 cm dr umbilikus.
• Kasa steril yg dilingkarkan ke tali pusat saat
memotongnya untk menghindari tumpahan
darah ke daerah persalinan.
• Tali pusat tdk blh di potong sblm
memastikan bahwa tali pusat di klem dgn
baik.

11
2. EVALUASI NILAI APGAR
• KU bayi dimulai 1 menit setelah lahir
dengan menggunakan nilai APGAR.
• Penilaian ini bertujuan u/ mengetahui
apakah bayi menderita sfiksia/tidak
• Penilaian bayi dilakukan berdasarkan :
1. Usaha bernafas
2. Frekuensi DJ
3. Warna kulit
4. Tonus otot
5. Reaksi pengisapan

12
• Dari hasil penilaian trsbt dapat diketahui
keadaan bayi dgn kriteria sbb :
– Nilai APGAR 7-10 : bayi normal
– Nilai APGAR 4-6 : asfiksia ringan – sedang
– Nilai APGAR 0-3 : asfiksia berat
• Bila nilai APGAR dalam 2 menit tdk
mencapai nilai 7, maka harus dilakukan
tindakan resusitasi lbh lanjut *

13
BOUNDING ATTACHMENT

• Bounding adlh pembentukan


• Attachment adlh membangun ikatan
• Bounding attachment adlh sebuah
peningkatan hubungan kasih sayang dengan
keterikatan batin antara orang tua&bayi.
• Bounding attachment adlh kontak dini scr
lngsng antara ibu & bayi setelah proses
persalinan, dimulai pada kala III s/d
postpartum.

14
CARA MELAKUKAN BOUNDING ATTACHMENT
1. Pemberian ASI eksklusif
2. Rawat gabung
3. Kontak mata
4. Suara : Sewatu ortu bersuara dgn tinggi, bayi akan tenang
mlht mereka.4
5. Aroma : Bayi belajar dgn cepat untuk membedakan aroma
susu bayinya.
6. Entertainment : BBL bergerak sesuai dgn struktur
pembicaraan orng dewasa. Entertainment trjd saat anak
mulai bicara, mrk menggoyangkan tangan, menggangkat
kepala, menendang-nendang kaki mengikuti orang tuanya.
7. Bioritme : BBL dikatakan senada dgn ritme alamiah
ibunya, misal denyut jantung. Setelah bayi menangis dpt
ditenangkan dgn dipeluk sehingga ia dpt mendengar DJ
ibunya.
8. *
15
8. Inisiasi Menyusui Din
• Kondisi yg mempengaruhi bounding
attachment :
1. Kesehatan emosional orang tua
2. Tingkat kemampuan, komunikasi &
ketermpilan merawat anak
3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman &
pasangan.
4. Kedekatang ortu ke anak
5. Kesesuaian ortu & anak (keadaan
anak&jenis kelamin) 16
lanjutan
• Tahap-tahap bounding attachment
1. Perkenalan (acquaintance) dgn melakukan
kontak mata, menyentuh, berbicara dan
mengeksplorasi segera setelah mengenal
bayinya
2. Bounding (keterkaitan)
3. Attachment, perasaan kasih sayang yg
mengikat individu dgn individu lain.

17
• Elemen –elemen bounding attachment
menurut Klaus, kenell (1982), antara lain :
1. Sentuhan
2. Kontak mata
3. Suara
4. Aroma
5. Entertainment
6. Bioritme
7. Kontak dini : menurut Klaus kenel, ada
beberapa keuntungan fisiologis yg dpt
diperoleh dr kontak dini : Kadar
oksitosin&prolaktin meningkat,Reflek hisap
dilakukan dini, pembentuk kekebalan aktif
dimulai, mempercepat proses ikatan antara
ortu dan bayi. * 18
• Dampak positif bounding attachment :
– Bayi merasa dicintai,diperhatikan,
mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
– Bayi merasa aman, berani mengadakan
eksplorasi
• Hambatan bounding attachment :
1. Kurang suport sistem
2.Ibu dgn resiko
3.Bayi dgn resiko
4. Kehadiran bayi yg tdk diinginkan

19
PEMBERIAN ASI AWAL
• Beri sentuhan kulit ke kulit
– Skin to skin contact dgn ibu begitu bayi
lahir, merupakan lngkh 1 yg harus dilakukan.
– Merangsang reflek bayi untk mencari
putting & lngsng menyusu kpd ibunya.
– Merangsang keluarnya hormon oksitosin yg
berguna mengurangi resiko perdarahan pada
ibu sesudah bersalin.
– Oksitosin juga turut berperan merangsang
keluarnya kolostrum, yakni zat penting dlm
asi yg kaya protein, antiinfeksi & pembersih
usus bayi.

20
lanjutan
• JANGAN BERI CAIRAN LAIN
– Beberapa ibu umumnya tidak langsung
bisa menyusui setelah melahirkan, butuh
waktu puluhan menit hingga 1 jam s/d
asinya keluar.
– Dalam kondisi demikian jgn memberikan
cairan apapun kepada bayi karen bayi
membawa cukup cairan dlm tubuhnya,
bayi mampu bertahan selama 4-6 jam
pertama kehidupannya.

21
• PELAJARI CARA MENYUSUI YANG
BENAR

Bd. Mitta Rahmawinata, S.SiT 22


• PENILAIAN HASIL PEMERIKSAAN FISIS
PADA BAYI DAN BALITA
• ANAMNESIS
o Identitas (nama, umur, kelamin, alamat,
identitas orangtua, suku)
o Riwayat penyakit (keluhan utama, riwayat
perjalanan penyakit)
o Riwayat kehamilan ibu
o Riwayat kelahiran
o Riwayat tumbuh kembang dan imunisasi
o Riwayat makanan
o Riwayat penyakit terdahulu dan keluarga
• PEMERIKSAAN FISIS
 Keadaan umum (kesan keadaan sakit)
 Kesadaran (komposmentis, apatis,
somnolen, sopor, koma, delirium)
 Status mental (tenang, aktif, gelisah,
cengeng)
 Status gizi (cukup/baik, kurang, buruk, lebih)
 Tanda vital (nadi, tekanan darah,
pernapasan, suhu tubuh)
 Data antropometrik (berat badan, tinggi
badan, lingkaran kepala, lingkaran lengan
atas)
PEMERIKSAAN FISIS NEONATUS
• APGAR
• Warna kulit, kutis marmorata, sianosis, ikterik
• Keaktifan, tangis bayi
• Tanda vital
• Kaput suksedaneum, hematoma sefal
• Labio-palato-schizis, oral thrush
• Pemeriksaan sistematik dan neurologis
• Rambut hingga ujung kaki
• Tidak harus dilakukan menurut urutan
tertentu
• Kepala dan leher, Dada, Abdomen,
Anggota gerak dan tulang belakang,
Pemeriksaan neurologis
• Sistem organ (SSP, SKV, Resp,
Pencernaan, Genitourinarius,
Hematologi, Suhu)
• Pemeriksaan pada neonatus
PEMERIKSAAN KULIT, RAMBUT,
KELENJAR GETAH BENING
• Sianosis, ikterus, pucat
• Hemangioma, purpura, ptekie, makula,
papula, vesikula, pustula
• Turgor kulit, edema
• Warna, distribusi rambut
• Pembesaran KGB
KEPALA DAN LEHER

• Lingkar kepala (s/d 2 tahun), makrosefali,


mikrosefali, dismorfik
• Ubun-ubun besar
• Hidung, pernapasan cuping hidung
• Labio-palato-schizis, oral thrush, stomatitis
• Makroglosia, lidah tremor, coated tongue
• Mukosa mulut kering, hipersalivasi
DADA DAN ABDOMEN

• Simetris
• Retraksi suprasternal, subkostal
• Suara pernapasan, ronki, wheezing
• Bunyi jantung
• Peristaltik usus
• Hati dan limpa, skibala
• Dinding abdomen, membuncit, asites,
nyeri tekan
• Anus, genital, skrotum/testis, ambigus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai