Anda di halaman 1dari 19

LOGO

POPULASI DAN
METODE
PENGAMBILAN
SAMPEL
Muhlisin Nalahudin, S. Kep, MPH.
Pengertian Populasi dan Sampel

Populasi Adalah wilayah


generalisasi yg terdiri atas:
obyek/subyek yg mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu
yg ditetapkan oleh peneliti utk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya
Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yg dimiliki oleh
populasi tersebut
Kegunaan Sampel

1. Menghemat Biaya
2. Mempercepat Pelaksanaan
Penelitian
3. Menghemat Tenaga
4. Memperluas Ruang Lingkup
Penelitian
5. Memperoleh hasil yang lebih
akurat
Faktor2 yg Dipertimbangkan dlm
Pengambilan Sampel

1. Membatasi Populasi. Misalnya, Wilayah


kelurahan, kecamatan, kabupaten,
kelompok umur tertentu,dst.
2. Mendaftar Seluruh Unit y Menjadi
Anggota Populasi. Misalnya, penelitian
tentang status gizi anak balita di
kelurahan X, maka sebelum
pengambilan sampel terlebih dahulu
dilakukan pencatatan seluruh anak di
bawah lima tahun yg berdomilsili di
kelurahan X tersebut.
Teknik Sampling

Pada garis besarnya ada dua jenis


sampel, yaitu:
1. Sampel-sampel Probabilitas
(probability samples) atau
sampel acak (random sample)
2. Sampel-sampel nonprobabilitas
(nonprobability samples) (non
random sample)
1. Random Sampling (Sampel Acak)

 Random sampling hanya


digunakan apabila setiap unit
atau anggota populasi bersifat
homogen atau diasumsikan
homogen.
 Setiap anggota populasi
mempunyai kesempatan yg
sama untuk diambil sebagai
Random Sampling dapat Dibedakan
Menjadi:

a. Pengambilan Sampel secara


Acak Sederhana (Simple
Random Sampling):
1.Mengundi anggota
populasi(lottery technique)
2.Angka acak (random
number)
Lanjutan..

b. Pengambilan Sampel secara Acak Sistematis


(Systematic Random Samping). Membagi
jumlah atau anggota populasi dgn
perkiraan jumlah sampel yg diinginkan,
hasilnya adalah interval sampel. Contoh:
N (jumlah populasi) = 500 orang
n (sampel) = yang diinginkan 50
I (intervalnya) = 500:50=10
Anggota populasi yg terkena sampel
adalah setiap elemen yg mempunyai
kelipatan 10. Misalnya 2,12,22,32,42
dst..sampai mencapai jumlah 50 anggota
Lanjutan..

c. Pengambilan Sampel secara Acak Stratifikasi


(Stratified Random Sampling). Yaitu yg
mempunyai karakteristik yg berbeda2 atau
heterogen. Contoh:
 Populasi ibu hamil kelurahan Jagakarsa 250
orang (N=250)
 Sampel yg dianggap representatif 60 (n=60)
 Cara pengambilan sampel “stratified random”
berdasarkan strata pendidikan: rendah,
menengah, dan tinggi.
 Maka sampel akan diambil dari masing2 strata
20 orang. (pendididkan rendah 20 orang,
Lanjutan..

d. Pengambilan Sampel secara Kelompok


atau Gugus (Cluster Sampling). Yaitu
kelompok yg diambil sebagai sampel
ini terdiri dari unit geografis (desa,
kecamatan, kabupaten,dst) unit
organisasi: klinik, PKK, LKMD, dsb.
Misalnya:
 Penelitian ttg kesinambungan
imunisasi anak balita di Kecamatan
Jagakarsa, menurut laporan
Lanjutan..

Sampel yg akan diambil 20%


(n=300) dgn teknik gugus adalah
mengambil 3 kelurahan dari 15
kelurahan yg ada di Kecamatan
Jagakarsa tsb secara random.
Semua anak balita yg
berdomisili di tiga kelurahan yg
terkena sampel tsb itulah yg
diteliti.
2. Non Random (Non Probability)
Sampling
Pengambilan sampel bukan secara acak
adalah pengambilan sampel yg tidak
didasarkan atas kemungkinan yg dapat
diperhitungkan, tetapi semata-mata.
a. Purposive Sampling
 Berdasarkan pertimbangan tertentu
yg dibuat oleh peneliti sendiri
 Berdasarkan ciri atau sifat2 pupulasi
yg sudah diketahui sebelumnya
Lanjutan..

b. Quota Sampling
Penganmbilan sampel secara quota
dilakukan dgn cara menetapkan
sejumlah anggota sampel secara
quotum atau jatah
Teknik sampling dilakukan dgn cara
menetapkan berapa besar jumlah
sampel yg diperlukan
Anggota populasi manapun yg akan
diambil tidak menjadi soal, yg penting
Lanjutan..

c. Accidental Sampling
Pengambilan sampel secara
aksidental dilakukan dgn
mengambil kasus yg kebetulan
ada sesuai dgn konteks
penelitian.
Penentuan Besarnya Sampel

1. Adanya sumber2 yg dapat


digunakan utk menentukan batas
maksimal dari besarnya sampel
2. Kebutuhan dari rencana analisis yg
menentukan batas minimal dari
besarnya sampel. Misalnya,
keterbatasan jumlah pewawancara
atau pengumpul data, dan
keterbatasan sumber2 pendukung
Contoh Rumus Slovin:
N
n=
1 + N (d2)

Keterangan:
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat Kepercayaan/ketepatan yg
diinginkan 1% (0,01), 5% (0,05), 10%
(0,10). (Notoatmodjo, 2005)
Lanjutan...

N
n=
1 + N (d2)
115
n=
1 + 115 (0.052)
115
n=
1 + 115 (0.0025)
115
n= = 89,32
1,2875
Lanjutan..

 Hasil:
Dibutuhkan paling sedikit 89
sampel, yg dipilih secara acak
sederhana atau acak sistematis dari
populasi.
LOGO

Anda mungkin juga menyukai