Anda di halaman 1dari 41

POPULASI DAN SAMPEL

PENELITIAN

Oleh : Dini Rachmaniah, M.Kep,Ns.Sp.Kep.An


Penetapan Subjek Penelitian
• Penetapan Populasi
• Penetapan Cara Pemilihan Sampel
(Sampling)
• Penetapan besar sampel
Pengertian Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang


akan diteliti karakteristik atau ciri-cirinya. Populasi dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu populasi target dan
populasi terjangkau.

Sampel adalah sekelompok individu yang merupakan


bagian dari populasi terjangkau dimana peneliti langsung
mengumpulkan data atau melakukan pengamatan/
pengukuran pada unit ini.
Populasi Target

Unit dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan


(digeneralisir). Idealnya penelitian dilakukan pada
Populasi, namun peneliti dibatasi oleh :
a. Karaktersitik demografi
b. Waktu untuk menjangkau seluruh anggota populasi
c. Ketersediaan dana untuk melaksanakan penelitian
d. Ketersediaan SDM dalam melaksanakan penelitian
Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau merupakan bagian dari populasi
target, dimana peneliti mampu menjangkaunya.
Populasi ini ditentukan bukan berdasarkan alasan
metodologi maupun perhitungan statistik, namun
lebih pada kepentingan praktis suatu penelitian.

Contoh : Penelitian pada populasi orang tua yang


memiliki anak AUTISME di Indonesia (Populasi
target)  Orang tua yang memiliki anak AUTISME
di Provinsi Banten (Populasi Terjangkau) dengan
pertimbangan peneliti berdomisili di Banten dan
Populasi terjangkau memiliki karakteristik yang tidak
jauh berbeda dengan populasi target.
Hubungan antara Populasi dan Sampel
sampel
… … …. … … …
… … …. … … …
… … ..…. …..…….… …
….
… ..…. ….. …. …
………
… ..…...…..
…..….…. …. ….
……… .. ….. …. ….
….. …... ….. …. ….
….. …... ….. …. …. Populasi terjangkau
…..
… ……… ….….…..
….. .... ….
….
….. …… …. ….. .. ….
…….. .. ……. …… ….
…….. .. ……. …… ….
Populasi Target
populasi
Menurut Sastroasmoro (2008)
keuntungan Penggunaan Sampel
• Lebih Murah
• Lebih Mudah
• Lebih Cepat
• Lebih Akurat
• Lebih Spesifik, menggunakan sampel
mempermudah peneliti mendapatkan subjek
pebelitian yg homogen dibandingkan populasi yg
heterogen
• Mewakili populasi
METODE SAMPLING
• Suatu cara yang ditetapkan peneliti untuk
menentukan atau memilih sejumlah sampel
dari populasinya.
• Metode ini digunakan agar hasil penelitian
yang dilakukan pada sampel dapat mewakili
populasinya.
• Metode ini sangat ditentukan oleh jenis
penelitian, desain penelitian, dan kondisi
populasi target dimana sampel berada.
METODE PENARIKAN SAMPEL

Metode Sampling

Sampel Probabilitas Sampel Nonprobabilitas


(Probability Sampling) (Nonprobability Sampling)

1. Penarikan sampel acak sederhana (simple 1. Penarikan sampel sistematis


random sampling) (Consecuteivesampling)
2. Penarikan sampel acak terstruktur (stratified 2. Penarikan sampel kuota (Convenient
random sampling) sampling)
3. Penarikan sampel cluster (cluster sampling) 3. Penarikan sampel purposive (purposive
4. Penarikan sampel acak sistematik sampling)
(sistematic random sampling)
DEFINISI

 Sampel probabilitas
Merupakan suatu sampel yang dipilih sedemikian
rupa dari populasi sehingga masing-masing anggota
populasi memiliki probabilitas atau peluang yang
sama untuk dijadikan sampel.

 Sampel nonprobabilitas
Merupakan suatu sampel yang dipilih
sedemikian rupa dari populasi sehingga setiap
anggota tidak memiliki probabilitas atau
peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
Probability Sampling :
Pengambilan Sampel Random Sederhana
(Simple Random Sampling)
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari
anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa
memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi
tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap
homogen (sejenis).

Melalui cara :
 Pengundian/Pengocokan arisan
 tabel bilangan random
 menggunakan komputer, dll
Rancangan Simple Random Sampling :

A B A B A B A B A B
Populasi A B A B A B A B A B
A B A B A B A B A B
A B A B A B A B A B

A B A B
Sampel
A B A B
Pengambilan Sampel Random Sistematik
(Systematic Random Sampling)

Cara pengambilan sampel, dimana pemilihan sampel dari


populasinya secara sistematik. Pemilihan sample dilakukan
dengan cara mengurutkan anggota populasi, kemudian dipilih
urutan tertentu secara sistematis dari daftar populasi.

Contoh : jumlah populasi 1000 org akan diambil sebanyak 50


org. untuk menentukan kelipatan sampel yang akan diambil
dilakukan dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah
sampel yang diinginkan yaitu 1000 : 50 = 20. sampel diambil
pd setiap kelipatan 20 atau setiap 20 anggota populasi diambil
1 sampel.
Rancangan Sistematic Random Sampling :

A B C D E
F G H I J Populasi
K L M N O
P Q R S T

B G L Q Sampel
Pengambilan Sampel Random Distratifikasi
(Stratified Random Sampling)

Pada teknik ini peneliti mempertimbangkan stratifikasi atau


strata yg terdapat dalam populasi sehingga setiap strata
terwakili dalam penentuan sampel. Metode ini tepat
digunakan pd populasi yg memiliki karakteristik heterogen.

Contoh : faktor-faktor yg berhub dg kinerja perawat di RS X


Jumlah populasi perawat di RS X = 120 org dengan
distribusi 6 org magister, 15 org sarjana, 78 org DIII Kep,
dan 21 org SPK. Sampel yg akan diambil 40 org. tentukan
cara penentuan sampel berdasarkan metode ini.
Rancangan Stratified Random Sampling :

ABCDAB CDABCD Populasi


A B C D A B C DA B C D

Stratifikasi

AAA BBB CCC DDD


AAA BBB CCC DDD

Strata 1 Strata 2 Strata 3 Strata 4

Randomisasi

ABCD Sampel
ABCD
Rancangan Proporsional Stratified Random Sampling :
120 orang
Perawat Populasi
(M.Kep, S1, dan D3, SPK)

M.Kep S1 D3 SPK
6 orang 15 orang 78 orang 21 orang

40 siswa
(M.Kep=2) + (S1=5) + (D3=26)+ (SPK=7)

Sampel
Exercise Statified sampel
• N=2.000 yang terdiri dari 4 stratum:
N1=500, N2=1200, N3=200 DAN N4=100.
DENGAN UKURAN n=80.
• BERAPA BESAR SAMPEL YANG
HARUS DI ALOKASIKAN PADA
MASING-MASING STRATUM
(METODE ALOKASI PROPORSIONAL)?
• N1 =…….N2=………N3=………N4=……
18
Pengambilan Sampel Random Gugus Sederhana
(Simple Cluster Random Sampling)
Unit-unit analisis dalam populasi dikelompokkan ke dalam
gugus-gugus yang disebut clusters . Random dilakukan pada
setiap cluster yang ada. Atau diartikan sebagai pengambilan
sampel berdasarkan gugus

Contoh : penelitian pada balita di suatu kecamatan yang


memiliki 50 RW. (RW adalah cluster)  setiap RW
memiliki banyak balita dengan karakter yg berbeda (JK,
Status gizi). Pemilihan secara random dilakukan pada cluster
bukan pada balita dalam cluster.
dari 50 RW terpilih 10 RW secara random  setiap balita
pada 10 RW tsb merupakan sampel penelitian
Rancangan Simple Cluster Random Sampling :

AB CD EFG HI JK
LM NOP QR STU populasi
VW XYZ

AB
sampel
QR STU
Nonprobability sampling
a. Consecutive sampling
• Suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan dengan
memilih semua individu yang ditemui dan memenuhi
kriteria pemilihan sampai sampel terpenuhi.
• Cara ini merupakan jenis non probability sampling yg
paling baik dan sering digunakan di klinik.
• Metode ini sering digunakan pd penelitian eksperimen,
misalnya : efektifitas perawatan luka menggunakan madu
asli thd penyembuhan ulkus diabetikum pd pasien DM tipe
II
• Kriteria yang diinginkan ad/ pasien DM tipe II mengalami
ulkus diabetikum.
b. Convenient Sampling
• Pemilihan sampel dengan pertimbangan
kemudahan peneliti dalam memilih sampel.
Sampel diambil karena kebetulan atau
dikenal oleh peneliti.
• Istilah lain adalah accidental sampling
• Contoh : penelitian dengan responden
pasien anak yang mengalami DHF
c. Purposive Sampling
• Suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan
berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang
ditentukan oleh peneliti. Atau dikenal judgement
sampling
• Seseorang dapat dijadikan sbg sampel karena
peneliti menganggap bahwa org tsb memiliki
informasi yg diperlukan utk penelitiannya.
• Contoh : Misalnya untuk menilai nyaman tidaknya
seorang Dosen mengajar, dipilih sebagai
responden, murid yg tidak pernah absen.
MENGHITUNG BESAR
SAMPEL
Sample Size

• Perhitungan besar sampel


ditentukan berdasarkan tujuan
analisis data penelitian.
Beberapa hal yg perlu difahami dalam
perhitungan jumlah sampel

a. Kesalahan tipe 1 (alfa)


b. Kesalahan tipe 2 (beta)
c. Pengetahuan tentang karakteristik statistik dari
kelompok kontrol seperti proporsi atai nilai
mean yang diapat dari literatur, pendapat
pakar, dan pengalaman peneliti
d. Effect size, perbedaan nilai variabeldependen
(outcome) yg bermakna secara klinik
(diharapkan) antara eksperimen dan kontrol
Standar normal deviasi untuk alfa
dan beta
Tingkat Alfa (2-tailed) Alfa (1-talied)
kesalahan atau Beta
(error)
0,01 2.813 2.576

0,05 1.960 1.645

0,10 1.645 1.282

0,20 1.282 0.842


Penentuan Rumus Besar Sampel
• Penelitian deskriptif Kategorik
• Penelitian Deskriptif numerik
• Penelitian Korelatif
• Penelitian analitis komparatif kategorikal tidak berpasangan
• Penelitian analitis komparatif kategorikal berpasangan
• Penelitian analitis komparatif numerik tidak berpasangan 2
kelompok
• Penelitian analitis komparatif numerik tidak berpasangan > 2
kelompok
• Penelitian analitik komparatif numerik berpasangan 2 kelompok
• Penelitian analitik komparatif numerik berpasangan > 2 kelompok
• Multivariat regresi linear
• Multivariat regresi logistik
• Diagnostik
• Survaival
Penelitian deskriptif Kategorik
n = Zα2.P.Q
d2
Keterangan :
n = jumlah Sampel
Zα = Deviat baku alfa (1,96)
P = proporsi kategori variabel yang diteliti
Q =1–P
d = Presisi
Latihan Soal
• Seorang peneliti ingin mengetahui
prevalensi diare pada anak di Desa A. diket
prevalensi diare dari penelitian sebelumnya
adalah 20%
• Hitung besar sampel yang diperlukan utk
meneliti prevalensi diare di Desa A ?
Penelitian deskriptif numerik
• Rumus besar sampel
2

n = Zα x S
d
Keterangan :
Zα = deviat baku alfa
S = simpangan baku variabel yang diteliti
d = presisi
Contoh Soal
• Seorang peneliti ingin mengetahui rerata kadar
hemoglobin pada ibu hamil di kabupaten A.
diket riset sebelumnya rerata dan simapangan
baku kadar Hb adalah 10 + 4 g/dl.
• Hitung besar sampel utk melihat rerata kadar Hb
pd ibu hamil di kabupaten A ?
Analitis kategorik tidak
berpasangan
Rumus besar sampel :
2
n1 = n2 = Zα√2PQ + Zβ √P1Q1+P2Q2
P1—P2

Digunakan pd berbagai desain penelitian cth : crossectional,


kasus kontrol, kohort dan uji klinis.
• Keterangan :
Zα = deviat baku alfa (1,96)
Zβ = deviat baku beta (0,84)
P2 = proporsi pd klp yg sdh diket nilainya
Q2 = 1 – P2
P1 = proporsi pd klp nilainya judgment
peneliti
Q1 = 1 – P1
P1-P2 = selisih proporsi minimal yg dianggap
bermakna
P = proporsi total = (P1+P2)/2
Q =1–P
Contoh Soal
• Hubungan antara faktor kebisingan dengan tuli.
Desain yg digunakan adalah case control. Peneliti
menetapkan perbedaan proporsi kebisingan
minimal antara klp kasus dan kontrol ad/ 20%.
Diket proporsi pajanan pd klp kontrol 10%.
• Berapakan besar sampel yg diperlukan utk
meneliti kasus tersebut.
Penelitian analitis kategorik berpasangan

n1=n2= (Zα+Zβ)2 ƒ
(P1-P2)2
Keterangan :
Zα = deviat baku alfa (1,96)
Zβ = deviat baku beta (0,84)
ƒ = besarnya diskordan (ketidaksesuaian)
P2 = Proporsi pajanan pada kelompok kontrol
P1 = Proporsi pajanan pada kelompok kasus
P1-P2 = Perbedaan proporsi pajanan yang dianggap
bermakna antara kasus dan kontrol
• Cara menentukan proporsi diskordan,
proporsi kasus dan kontrol

Ƒ = P1(1-P2)+P2(1- P1)
Contoh soal
• Hubungan antara faktor kebisingan dengan
tuli. Desain yg digunakan adalah case
control. Proporsi pajanan pada kelompok
kontrol diketahui sebesar 40%, perbedaan
proporsi pajanan yang dianggap bermakna
20%.
• Berapakah besar sampel yg diperlukan utk
meneliti kasus tersebut.
Penelitian analitis numerik
tidak berpasangan
Rumus besar sampel :

n1=n2= 2 ( Zα+Zβ)2 S 2

(X1-X2)2
Keterangan :
Zα = deviat baku alfa (1,96)
Zβ = deviat baku beta (0,84)
S = simpangan baku gabungan
X1-X2 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna
Menentukan simpangan baku gabungan :

(Sg)2 = S12 x (n1-1) + S22 x (n2-1)


n1 + n2 – 2
Keterangan :
Sg = simpangan baku gabungan
(Sg)2 = varian gabungan
S1 = simpangan baku klp 1 pd penelitian sebelumnya
n1 = besar sampel klp 1 pd penelitian sebelumnya
S2 = simpangan baku klp 2 pd penelitian sebelumnya
n2 = besar sampel klp 2 pd penelitian sebelumnya
Rumus Slovin
n = ___N___
1 + N (d)2

N = Ukuran populasi
n = ukuran Sampel
d = deviasi

Anda mungkin juga menyukai