PENELITIAN
Metode Sampling
Sampel probabilitas
Merupakan suatu sampel yang dipilih sedemikian
rupa dari populasi sehingga masing-masing anggota
populasi memiliki probabilitas atau peluang yang
sama untuk dijadikan sampel.
Sampel nonprobabilitas
Merupakan suatu sampel yang dipilih
sedemikian rupa dari populasi sehingga setiap
anggota tidak memiliki probabilitas atau
peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
Probability Sampling :
Pengambilan Sampel Random Sederhana
(Simple Random Sampling)
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari
anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa
memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi
tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap
homogen (sejenis).
Melalui cara :
Pengundian/Pengocokan arisan
tabel bilangan random
menggunakan komputer, dll
Rancangan Simple Random Sampling :
A B A B A B A B A B
Populasi A B A B A B A B A B
A B A B A B A B A B
A B A B A B A B A B
A B A B
Sampel
A B A B
Pengambilan Sampel Random Sistematik
(Systematic Random Sampling)
A B C D E
F G H I J Populasi
K L M N O
P Q R S T
B G L Q Sampel
Pengambilan Sampel Random Distratifikasi
(Stratified Random Sampling)
Stratifikasi
Randomisasi
ABCD Sampel
ABCD
Rancangan Proporsional Stratified Random Sampling :
120 orang
Perawat Populasi
(M.Kep, S1, dan D3, SPK)
M.Kep S1 D3 SPK
6 orang 15 orang 78 orang 21 orang
40 siswa
(M.Kep=2) + (S1=5) + (D3=26)+ (SPK=7)
Sampel
Exercise Statified sampel
• N=2.000 yang terdiri dari 4 stratum:
N1=500, N2=1200, N3=200 DAN N4=100.
DENGAN UKURAN n=80.
• BERAPA BESAR SAMPEL YANG
HARUS DI ALOKASIKAN PADA
MASING-MASING STRATUM
(METODE ALOKASI PROPORSIONAL)?
• N1 =…….N2=………N3=………N4=……
18
Pengambilan Sampel Random Gugus Sederhana
(Simple Cluster Random Sampling)
Unit-unit analisis dalam populasi dikelompokkan ke dalam
gugus-gugus yang disebut clusters . Random dilakukan pada
setiap cluster yang ada. Atau diartikan sebagai pengambilan
sampel berdasarkan gugus
AB CD EFG HI JK
LM NOP QR STU populasi
VW XYZ
AB
sampel
QR STU
Nonprobability sampling
a. Consecutive sampling
• Suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan dengan
memilih semua individu yang ditemui dan memenuhi
kriteria pemilihan sampai sampel terpenuhi.
• Cara ini merupakan jenis non probability sampling yg
paling baik dan sering digunakan di klinik.
• Metode ini sering digunakan pd penelitian eksperimen,
misalnya : efektifitas perawatan luka menggunakan madu
asli thd penyembuhan ulkus diabetikum pd pasien DM tipe
II
• Kriteria yang diinginkan ad/ pasien DM tipe II mengalami
ulkus diabetikum.
b. Convenient Sampling
• Pemilihan sampel dengan pertimbangan
kemudahan peneliti dalam memilih sampel.
Sampel diambil karena kebetulan atau
dikenal oleh peneliti.
• Istilah lain adalah accidental sampling
• Contoh : penelitian dengan responden
pasien anak yang mengalami DHF
c. Purposive Sampling
• Suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan
berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang
ditentukan oleh peneliti. Atau dikenal judgement
sampling
• Seseorang dapat dijadikan sbg sampel karena
peneliti menganggap bahwa org tsb memiliki
informasi yg diperlukan utk penelitiannya.
• Contoh : Misalnya untuk menilai nyaman tidaknya
seorang Dosen mengajar, dipilih sebagai
responden, murid yg tidak pernah absen.
MENGHITUNG BESAR
SAMPEL
Sample Size
n = Zα x S
d
Keterangan :
Zα = deviat baku alfa
S = simpangan baku variabel yang diteliti
d = presisi
Contoh Soal
• Seorang peneliti ingin mengetahui rerata kadar
hemoglobin pada ibu hamil di kabupaten A.
diket riset sebelumnya rerata dan simapangan
baku kadar Hb adalah 10 + 4 g/dl.
• Hitung besar sampel utk melihat rerata kadar Hb
pd ibu hamil di kabupaten A ?
Analitis kategorik tidak
berpasangan
Rumus besar sampel :
2
n1 = n2 = Zα√2PQ + Zβ √P1Q1+P2Q2
P1—P2
n1=n2= (Zα+Zβ)2 ƒ
(P1-P2)2
Keterangan :
Zα = deviat baku alfa (1,96)
Zβ = deviat baku beta (0,84)
ƒ = besarnya diskordan (ketidaksesuaian)
P2 = Proporsi pajanan pada kelompok kontrol
P1 = Proporsi pajanan pada kelompok kasus
P1-P2 = Perbedaan proporsi pajanan yang dianggap
bermakna antara kasus dan kontrol
• Cara menentukan proporsi diskordan,
proporsi kasus dan kontrol
Ƒ = P1(1-P2)+P2(1- P1)
Contoh soal
• Hubungan antara faktor kebisingan dengan
tuli. Desain yg digunakan adalah case
control. Proporsi pajanan pada kelompok
kontrol diketahui sebesar 40%, perbedaan
proporsi pajanan yang dianggap bermakna
20%.
• Berapakah besar sampel yg diperlukan utk
meneliti kasus tersebut.
Penelitian analitis numerik
tidak berpasangan
Rumus besar sampel :
n1=n2= 2 ( Zα+Zβ)2 S 2
(X1-X2)2
Keterangan :
Zα = deviat baku alfa (1,96)
Zβ = deviat baku beta (0,84)
S = simpangan baku gabungan
X1-X2 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna
Menentukan simpangan baku gabungan :
N = Ukuran populasi
n = ukuran Sampel
d = deviasi