DAN
SAMPLING
• Populasi Heterogen
• Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang
bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
JENIS POPULASI PENELITIAN
• Populasi Terbatas (Finit)
• Mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat
dihitung jumlahnya.
• Contohnya :
• Jumlah penduduk kota Jombang 800.000 jiwa
• Jumlah mahasiswa FIK 300 orang.
SAMPEL
GENERALISASI
/ INFERENSI
INFERENSI
= GENERALISASI
• Penarikan kesimpulan mengenai keadaan populasi (nilai parameter) berdasarkan sampel
(statistik)
Teknik Sampling
1. Sampling acidental
1. Simple random sampling
2. Purposive sampling
2. Sistematic random sampling
3. Sampling kuota
3. Stratified random sampling
4. Sistematic sampling
4. Cluster random sampling
5. Sampling jenuh
5. Area Sampling
6. Snowball sampling
SAMPLING PROBABILITY (RANDOM)
5. Area Sampling
PROBABILITY SAMPLING
1. SIMPLE RANDOM SAMPLING
• Cara pengambilan sampel dengan cara acak
• Dapat dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.
• Teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama
kepada populasi untuk dijadikan sampel
Kelebihan: kemampuan generalisasi hasil penemuan tinggi
Prosedurnya :
Susun “sampling frame”
Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil
Tentukan alat pemilihan sampel (bilangan random, computer, kalkulator, lotre)
Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi
17
Populasi
Sampel
Contoh pengambilan sampel dengan tabel bilangan
Misal terdapat populasi petani yang dianggap homogen sebanyak 1000 orang diambil sampel
sebanyak 30 orang dengan menggunakan tabel bilangan random.
• Pertama, buat kerangka sampel yaitu daftar nama petani yang diberi nomor 0001 hingga
1000.
• Untuk pemberian nomor, perlu diperhatikan jumlah digit di populasi, karena besar populasi
adalah 1000 maka jumlah digit adalah 4. Maka nomor awal dimulai dengan 0001 bukan 1,
01, ataupun 001. Ini untuk mempertahankan prinsip ”equal probability”.
• Selanjutnya peneliti bisa menggunakan tabel bilangan random dengan menjatuhkan pensil di
area table bilangan random. Kemudian dilihat, ujung pensil jatuh dinomor terdekat berapa.
2. SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING
• Mirip simple random sampling
• Menggunakan cara sistematis
• unit sampel 1: diambil secara simple random dari i unit yang pertama
• Unit sampel 2, 3, ….. dstnya secara sistematis dengan interval tertentu
• Interval (i) = N/n
3. STRATIFIED RANDOM SAMPLING
• Populasi dipisah menurut stratifikas tertentu (strata menurut karakteristik yang mempengaruhi
outcome)
• Strata :
subpopulasi dari populasi awal
tiap strata homogen
antar strata heterogen
Kelemahan:
Stratified harus memiliki arti tertentu
lebih memakan waktu dibandingkan dengan simple random sampling
kerangka populasi untuk tiap kelompok/strata diperlukan.
Contoh : bumil dibagi menjadi 3 strata : bumil kaya, bumil cukup kaya, dan bumil miskin Dari setiap
stratum yang dibentuk, dipilih sampel secara acak.
Prosedurnya :
1. Siapkan “sampling frame”
2. Bagi sampling frame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki
3. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum
4. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.
1 2 3 4 = (3 x 50) 5
SD 150 37,5 19 18
Sarjana 3 0,75 0 3
Kelemahan: Paling kurang dapat diandalkan & kurang efisien diantara desain probabilitas
lainnya karena sub-sub dari kelompok lebih cenderung homogen daripada heterogen.
CLUSTER SAMPLING
• Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Yang membedakan adalah jika
pada stratified anggota populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota
dalam satu cluster bersifat heterogen
Surabaya
Surabaya Barat Surabaya
Surabaya Timur Surabaya Selatan
•Surabaya Utara Sidoarjo
Surabaya Selatan
Sidoarjo
Gresik
Bangkalan
Lamongan
5. AREA SAMPLING
• Cluster sampling dalam suatu daerah/lokasi tertentu
• Teknik sampling dengan cara mengambil wakil dari setiap daerah/wilayah geografis yang
ada.
• Kab/kota kecamatan kel/negara rt rw kepala keluarga.
• Kelebihan: Biayanya efektif, berguna untuk keputusan yang berhubungan dengan lokasi
tertentu
• Kelemahan: Memakan waktu untuk mengumpulkan data dari suatu lokasi.
NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
(NON RANDOM)
• Tidak bertujuan generalisasi/inferensi
• Analisis deskriptif
• Macam :
1. Accidental Sampling
2. Judgmental (Purposive) Sampling
3. Quota Sampling
4. Sistematik Sampling
5. Sampling jenuh
6. Snowball Sampling
1. SAMPLING AKSIDENTAL
• Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden
di jadikan sampel.
• Siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai
dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai
responden.
• Disebut juga: accidental sampling – tidak disengaja – atau juga
convenience sampling
Anggota populasi yang paling mudah ditemui dipilih sebagai subyek
Sampling ini biasanya digunakan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh
penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random).
Contoh :
Pendapat pengunjung KFC Plaza Surabaya, maka diambil siapa saja yang datang ke
KFC PS.
2. PURPOSIVE SAMPLING
• Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-
kriteria tertentu
Judgement Sampling:
1. Subyek dipilih berdasarkan karakteristik tertentu
2. Kelemahan: Kemampuan generalisasinya dipertanyakan, tidak dapat digeneralisasikan ke
seluruh popolasi
3. SAMPLING KUOTA
• Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu
pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok
terpenuhi, maka peneltian belum dianggap selesai.
Contoh :
Akan diteliti 100 orang mahasiswa keperawatan, dengan kuota 10 orang yang akan diteliti,
maka peneliti bebas memilih 10 orang yang akan dijadikan sampel.
4.SAMPLING SISTEMATIS
(NON PROBABILITY)
• Urutan dari populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi
pada jarak interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam.
• Populasi diberi nomor urut, lalu diambil nomor urut genap, ganjil atau kelipatan (tergantung
peneliti)
5. SAMPLING JENUH
• Teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal
juga dengan istilah sensus. Dilakukan jika populasi kurang dari 30 orang.
6. SNOWBALL SAMPLING
• Teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama
makin banyak; berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup.
• Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk di identifikasi.
• Kelemahan: Keterwakilan dari karakteristik yang jarang tidak terlihat dalam pemilihan sampel
• Metode ini biasa digunakan untuk meneliti kelompok eksklusif (tertutup) misalnya: gay, lesbian,
pecandu narkotik, dll.
A
A
B1 B2 B3
B1 B2 B3
C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1 C2 C3 C4 C5 C6
TERIMA KASIH