Anda di halaman 1dari 23

POPULASI DAN SAMPEL

RISKIYAH, SKM.M.KES
PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL

• Populasi adalah: keseluruhan unit


analisis yang karakteristiknya akan
diduga/diukur.

• Sampel adalah: Sebagian populasi yang


ciri-cirinya diselidiki dan diukur.
APA ALASAN PENARIKAN SAMPEL??......
• Adanya populasi yang sangat besar, yang mana tidak mungkin semua
populasi diukur dan memakan waktu lama.
• Homogenitas yang mana tidak perlu semua unit populasi yang
homogen diperiksa karena membuang waktu dan tidak ada gunanya
karena variabel yang diteliti telah terwakili oleh sebagian populasi.
• Penarikan sampel menghemat biaya dan waktu
• Ketelitian/ ketepatan pengukuran, meneliti yang sedikit (sampel) tentu
akan lebih teliti jika dibandingkan dengan meneliti jumlah yang
banyak (populasi)
SYARAT-SYARAT SAMPEL IDEAL

• Dapat menghasilkan gambaran karakter populasi yang tepat.

• Dapat menentukan presisi (ketepatan) hasil penelitian dengan menentukan


simpangan baku dari taksiran yang diperoleh.
• Sederhana dan mudah dilaksanakan.
• Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah
mungkin.
Refresentatif
• Sampel
Miniatur Populasi
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN SAMPEL

5. Menentukan Teknik Pengambilan Sampel


Simple Random
sampling

Systematic Random
Sampling
Probabilility
sampling (Semua
unsur dalam
populasi
Stratified Random
mempunyai
Sampling
peluang yang sama
untuk diambil
menjadi sampel
mewakili populasi)
Cluster Sampling
TEKNIK
PENGAMBILAN
SAMPEL
Multistage
Sampling

Purposive Sampling
Non Probabilility
sampling (Tidak
semua unsur
didalam populasi
mempunyai Insidental Sampling
peluang sama
untuk menjadi
sampel)
Quota Sampling
1. Simple Random Sampling atau Acak sederhana

• Apabila populasi tidak banyak variasinya


• secara geografis tidak terlalu banyak menyebar
• Ada daftar populasi

Caranya:
1. Melakukan undian
2. Memakai tabel
random
3. Memakai paket
computer
2. Systematic Random Sampling (Sistematis)

• Sampel yang diambil secara acak hanya unsur


pertama, selanjutnya diambil secara sistematis
sesuai dengan Langkah yang sudah ditetapkan
• Syarat pengambilan sampel ini adalah
tersedianya kerangka sampling dan
populasinya mempunyai pola beraturan seperti
blok-blok rumah, nomor urut absen
3. Stratified Random Sampling (Sampel Strata)

• Unsur populasi dalam strata diusahakan


sehomogen mungkin.
• Antar starata diusahakan seheterogen mungkin
• Sampel diambil proporsional menurut
besarnya unit yang ada dalam masing-masing
strata dan antarstrata
• Didalam masing-masing strata unit sampel
diambil secara acak
• Kelebihan penarikan sampel ini adalah semua
ciri yang heterogeny dalam polulasi dapat
terwakili dan memungkinkan mencari
hubungan antar strata atau membandingkannya
4. Cluster Sampling (Klaster)

• Populasi dibagi kedalam gugus/ kelas yang


diasumsikan didalam setiap kelas/ gugus
sudah terdapat semua sifat/ variasi yang akan
diteliti.
• Kelas yang akan acak dan unit sampdel yang
akan diambil dari kelas yang sudah tertarik.
Syarat pengambilan sampel ini adalah:
a. Didalam kelas sehomogen mungkin
b. Antar kelas seheterogen mungkin
c. Disebut juga area sampling
5. Multistage Sampling (Sampel bertingkat/ bertahap)

• Pengambilan sampel ini dilakukan kalaui secara


geografis populasi sangat menyebar dan meliputi
area yang luas.
• Contohnya ingin meneliti Puskesmas di Indonesia
yang terdiri dari 27 propinsi.
• Tahap pertama diacak dulu 5 propinsi dari 27
propinsi tsbt (Tahap I)
• Selanjutnya dimasing-masing propinsi diacak lagi
kabupaten mana yang akan ditarik sebagai sampel
(Tahap II).
• Setelah Kabupaten diacak lagi Puskesmas mana
yang akan dijadikan sampel penelitiaan (Tahap III)
NON PROBABILITY SAMPLING

1. Purposive Random Sampling


Sampel ditentukan oleh orang yang telah
mengenal betul populasi yang akan diteliti (seorang
ahli dibidang yang akan diteliti) sehingga sampel
tersebut cukup representative untuk populasi yang
sedang diteliti.
NON PROBABILITY SAMPLING

2. Insidental Sampling
Penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
secara kebetu;an bertemu dengan penelitia yang
dapat dijadikan sebagai sampel, bila cocok sebagai
sumbernya. Sampel tidak terencana dan hasil
pengumpulan datanya tidak disasrkan pada metode
baku.
NON PROBABILITY SAMPLING

3. Quota Sampling
Sampel yang akan diambil ditentukan oleh
pengumpul data dan sebelumnya telah ditentukan
jumlah yang akan diambil. Kalau jumlah tersebut
sudah tercapai, sipengumpul data berhenti,
selanjutnya dipresentasikan.
RUMUS SLOVIN
CONCLUSION
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai