Anda di halaman 1dari 20

TEHNIK SAMPLING

Salim Widono
Pengertian
Teknik Sampling adalah
• metode untuk menentukan
(memilih) sejumlah sample dari
suatu populasi sebagai subject
penelitian
• cara untuk menentukan sample
yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sample yang akan
dijadikan sumber data
sebenarnya dengan
memperhatikan sifat-sifat dan
penyebaran populasi agar
diperoleh sample yang
representative (Margono, 2004)
Alur pengambilan sampel
• Lot benih (Sejumlah tertentu biji / benih
yang secara fisik dan khas dapat diidentifikasi)
≈ populasi
• Sampel primer = Primary sample
(Sejumlah kecil benih/ biji yang diambil dari lot
benih dalam 1(satu) kali pengambilan sampel
tunggal)
• Sampel campuran = Composite
sample (kombinasi dan campuran sampel
primer yang diambil dari suatu lot benih)
Alur pengambilan sampel
• Sampel arsip = Duplicate sample
(sub sampel dari sampel campuran yang kira-
kira berukuran sama dengan sampel kiriman
dan ditandai dengan “Arsip”)
• Sampel kiriman = Submitted
sample (Sampel yang dikirim ke
laboratorium untuk diuji. Ukuran sampel kiriman
harus sama atau lebih besar dari ukuran yang
ditetapkan ketentuan ISTA yang didapatkan)
• Sampel Kerja = Working sample
(Sampel kiriman untuk keperluan uji
laboratorium. Biasanya disiapkan dari
pengurangan (reduksi) sampel kiriman)
Tujuan
1. Validitas 2. Efisiensi

• Mendapatkan sampel yg mampu • Jumlah populasi yg besar tidak


mempresentasikan populasinya memungkinkan dilakukan
dengan tepat penelitian semuanya
• Penanganan thd obyek yg lebih • Keterbatasan sumber daya
terbatas jumlahnya lebih teliti • Jika populasi homogen maka tidak
dibandingkan penanganan jumlah masuk akal jika harus diteliti
besar semuanya
Syarat sampel yang baik:
dapat mewakili sebanyak mungkin karakter populasi (Valid)

• Akurasi/ketepatan • Presisi/ketelitian
• Tingkat ketidak-adaan bias • Sedekat mana estimasi kita
(kekeliruan) dengan karakter populasi
• Diukur dari simpangan baku
Nan lin (1976): (standard error): semakin kecil
• Keakuratan prediktibilitas sampel standard error berarti presisi
thd populasi tidak selalu dijamin semakin tinggi
dg jumlah banyaknya sampel • Bisa ditingkatkan dengan
• Agar sampel dapat memprediksi menambah jumlah sampel (tidak
dg baik populasinya mk sampel selalu)
harus memiliki sebanyak mungin
karakter populasi
Ukuran sampel
• Faktor penentu:
• Tingkat keseragaman
• Sumber daya yang tersedia
• Rencana analisis
• Ukuran sampel menjadi penting
pada analisis kuantitatif
• Pada analisis kualitatif:
• ukuran sampel bukan yg nomor satu
• yg dipentingkan adalah kekayaan
informasi: meskipun jumlah
sampelnya sedikit tetapi jika kaya
informasi maka lebih bermanfaat
Dua jenis utama tehnik sampling
A. Probability/random sampling
• Setiap anggota populasi memiliki • Perlu membuat atau memiliki
kesempatan yg sama untuk
diambil sebagai sampel • Kerangka sampel or sampling
frame (daftar setiap elemen
• Tujuan untuk dapat populsi yg bisa diambil sampel)
menggeneralisasi
• Alat pengacak (table angka
• All: random, kalkulator, pengundi/alat
1) Simple random sampling untuk mengundi)
2) Stratified random sampling
3) Cluster smpling
4) Systemic sampling
5) Area sampling
Dua jenis utama tehnik sampling
B. Non probability/random
sampling
• Kesempaatan tidak sama untuk
setiap anggota populasi • Elemen yang terpilih sebagai
• Tidak dimaksudkan unt sampel bisa terjadi karena
generalisasi • Kebetulan
• All: • Faktor lain yang sudah
1) Convinience sampling direncanakan oleh pengambil
2) Purposive sampling sampel
3) Quota sampling
4) Snowball sampling
A. Probability/random sampling
1) Simple random sampling atau
sampel acak sederhana

• Analisis penelitian cenderung


deskriptif • Prosedur
• Perbedaan karakter dalam elemen • Susun smpling frame
populasi bukan hal yg penting bagi • Tetapkan jumlah sampel yg akan
rencana analisisnya diambil
• Tentukan alat pemilihan sampel
• Pilih sampel sampai jumlah
terpenuhi
A. Probability/random sampling
2) Stratified random sampling
atau sampel acak • Prosedur
distratifikasikan • Susun smpling frame, lalu bagi
berdasarkan strata yg dikehendaki
• Populasi memiliki karakter • Tetapkan jumlah sampel yg akan
heterogen dan heterogenitas tsb diambil dlm setiap stratum
sangat penting dalam pencapaian • Proporsional maupun non atau tidak
tujuan penelitian proporsional
• Setiap strata memilihi karakter • Pilih sampel dari setiap stratum
homogen secara acak
A. Probability/random sampling
3) Cluster sampling atau sampel
gugus • Prosedur
• Susun smpling frame berdasarkan
• Yg dimaksud cluster atau gugus gugus
mirip dengan strata namun pada • Tetapkan jumlah gugus yg akan
tiap cluster tsb bisa memiliki diambil sampel
heterogenitas (sedangkan pada • Pilih gugus yg akan diambil sampel
strata bersifat homogen) secara acak
• Pilih sampel dari gugus terpilih
secara acak
A. Probability/random sampling
4) Systematic sampling atau
sampel sistematis • Prosedur
• Susun sampling frame
• Pengambilan sampel dengan • Tetapkan jumlah sampel yg akan
system tertentu, misalnya dengan diambil
system diagonal • Pilih system pengambilan sampel
• Pilih sampel secara acak
A. Probability/random sampling
5) Area sampling atau sampel
wilayah • Prosedur
• Susun sampling frame yg
• Populasi tersebar di berbagai menggambarkan peta wilayah
wilayah populasi
• Tetapkan wilayah yg akan diambil
sampel
• Tetapkan jumlah wilayah yg akan
dipilih sbg sampel
• Pilih sampel secara acak
B. Non Probability/Non random sampling
1) Convenience sampling atau
sampel yg dipilih dg
pertimbangan kemudahan

• Seseorang diambil sampel karena


kebetulan berada di tempat • Disebut juga dg
pengambilan sampel atau karena • Accidental sampling atau tidak
sudah dikenal disengaja
• Cocok untuk penelitian • Captive sampling (man on the
pendahuluan street)
B. Non Probability/Non random sampling
2) Purposive sampling 3) Quota sampling

• Pengambilan sampel dilakukan • Adalah bentuk sampel


dengan tujuan tertentu distratiikasikan secara
(pertimbangan pakar di bidang proporsional namun sampel tidak
ilmu yg sedang diteliti) dipilih secara acak melainkan
secara kebetulan saja
• Seseorang diambil sampel karena
orang tsb memiliki informasi yg • Penjatahan terhadap kelompok
dibutuhkan dalam penelitian secara berjenjang
B. Non Probability/Non random sampling
4) Snowball sampling

• Peneliti tidak banyak tahu tentang


populasi dalam penelitiannya
• Yg diketahui hanya beberapa
orang saja – kemudian orang tsb
dijadikan sampel dan diminta
untuk mencarikan sampel yg lain

Anda mungkin juga menyukai