Anda di halaman 1dari 37

7.

SAMPLING

1
AGENDA
I. Pemilihan Sampel
II. Tahapan Penentuan Sampel
III. Teknik Sampling
IV. Probability Sampling
V. Non-Probability Sampling
VI. Ukuran Sampel
I. Pemilihan Sampel
• Sampling: proses pemilihan sejumlah elemen yang
memadai dari populasi, sehingga hasil analisis dari
sampel dapat digeneralisasi untuk populasi
• Populasi: seluruh kelompok orang, peristiwa, atau
hal-hal menarik yang ingin diteliti
• Elemen: anggota tunggal populasi
• Sampel: bagian dari populasi
yang dipilih menggunakan
prosedur tertentu
I. Pemilihan Sampel (2)
Alasan Menggunakan Sampel:
1. Efisien dalam waktu, uang, dan sumber daya
lainnya
2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang
terlewati
3. Mengurangi kesalahan karena kelelahan
4. Adanya bias dalam pengumpulan data
5. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian
dengan populasi
I. Pemilihan Sampel (3)
I. Pemilihan Sampel (4)
• Karakteristik populasi umumnya terdistribusi normal
• Atribut-atribut seperti tinggi badan atau berat badan
akan dikelompokkan berdasarkan rata-rata
• Ukuran sampel meningkat, sampel acak yang diambil
dari populasi mendekati distribusi normal
I. Pemilihan Sampel (5)

Hal penting dalam pengambilan sampel


1. Teknik/ Desain Pengambilan sampel
2. Ukuran Sampel (n)
II. Tahapan Penentuan Sampel
Identifikasi populasi target

Memilih Kerangka sampel

Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel

Menentukan ukuran Sampel

Menentukan unit sampel

Pelaksanaan Kerja di Lapangan


Populasi Kerangka sampel
Mahasiswa Jurusan Manajemen No Nama
Angkatan 56 01 Suli
02 Rofiq
03 Prio ….
95 Malik

Prosedur
Setelah populasi ditetapkan, kerangka Teknik sampling
sampling dibuat, teknik sampling Probablitas: Simple random
simple random sampling maka Sampling
dilakukan pengundian

Menentukan ukuran sampel Unit sampel


Misal sampel yang ditetapkan 20 Berdasarkan undian diperoleh
orang sampe: 02,05,01,08,65,85,92,
18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
Sampel Representatif

1. Variabilitas populasi ; tingkat keragaman individu


sebagai anggota populasi
2. Ukuran sampel
3. Makin besar ukuran sampel ----makin representatif
4. Makin homogen populasi ---ukuran sampel kecil
sudah representatif
5. Teknik pengambilan sampel
6. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi
Pertimbangan dalam Menentukan Sampel

1. Seberapa besar keragaman populasi


2. Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima
4. Tujuan penelitian yang akan dilakukan
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
III. Teknik Sampling
Teknik Sampling

Probability Sampling Non Probability


Sampling

1. Unrestricted Sample: Simple 1. Quota Sampling


Random Sampling 2. Purposive/ Judgment
2. Systematic Sampling Sampling
3. Stratified Sampling 3. Snowball Sampling
4. Proportionate & 4. Self-selection Sampling
Disproportionate Sampling 5. Convenience Sampling
5. Cluster Sampling
6. Multistage Sampling
III. Teknik Sampling (2)
Probability sampling memerlukan kerangka
sampel dan lebih memerlukan waktu lama
Jika kerangka sampel tidak tersedia 🡪 non-
probability sampling
Berbagai penelitian menggunakan kombinasi
dari kedua metode tsb
IV. Probability Sampling
Tahapan

1. Identifikasi kerangka sampel (sampling frame)


berdasarkan tujuan penelitian

2. Menentukan ukuran sampel yang representatif

3. Memilih teknik pengambilan sampel

4. Memeriksa apakah sampel sudah representatif


4.1 Simple Random Sampling

• Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk


terpilih sebagai sampel
• Persyaratan
• Anggota populasi tidak ada strata 🡪 relatif homogen
• Adanya kerangka sampel: daftar elemen-elemen populasi
yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
• Cara pengambilan sampel :
• Mengundi individu anggota populasi --- tidak untuk
populasi besar
• Menggunakan tabel random, computer random, online
random number generator seperti Research Randomizer ---
bisa untuk populasi besar yang bersifat homogen
4.2 Systematic sampling

Pemilihan sampel pada interval regular dari kerangka sampling


1. Memberikan penomoran pada setiap individu di kerangka
sampel dengan nomor unik. Misal nomor pertama diberi
nomor 0 dan nomor kedua diberi nomor 1, dst.
2. Individu 1 yang dipilih acak, individu lainnya dipilih
sistematis menurut pola tertentu
3. Hitung fraksi sampel
4. N harus besar
5. Populasi homogen
Contoh Sytematic Sampling

• Jika kita ingin sampel 35 rumah tangga dari total


populasi 260 rumah di wilayah tertentu
• Maka dilakukan sampel setiap rumah dengan nomor
acak 7
• Sampel yang dipilih: rumah bernomor
7, 14, 21, 28, dan seterusnya
4.3 Stratified Random Sampling
• Sampel pertama ditentukan secara acak
• Sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu
• Modifikasi teknik sampling acak sederhana, membagi populasi
menjadi dua atau lebih strata berdasarkan kriteria tertentu
• Kerangka sampling dibagi menjadi sejumlah strata
• Strata bersifat homogen
• Perlu ada kriteria jelas dalam menstratifikasi populasi
• Jumlah individu setiap lapisan diketahui secara tepat
• Sampel kemudian dipilih acak sederhana
Contoh Stratified Random Sampling

Populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan


setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri
Strata Anggota Persentase Sampel
Populasi (%)
1 2 3 4 = (3 x 50)

SD 150 37,5 19

SMP 125 31,25 16

SMU 75 18,75 9

Sarjana 50 12,5 6

Jumlah 400 100 50


4.4 Proportionate & Disproportionate Sampling

• Sampel dipilih berdasarkan tingkatan, kemudian proporsional


dan tidak proporsional
• Disproportionate sampling dilakukan jika beberapa tingkatan
terlalu kecil atau terlalu besar atau tidak ada keragaman
dalam tingkatan tertentu
• Contoh tingkat pendidikan supervisor dipertimbangkan dalam
memilih sampel
Contoh Proportionate & Disproportionate
Sampling
4.5 Cluster Sampling
Hampir mirip stratified random sampling
Perbedaannya:
▪ Stratified sampling: anggota populasi dalam satu strata
relatif homogen
▪ Cluster sampling: anggota dalam satu cluster bersifat
heterogen
Misal pengelompokan berdasarkan data perusahaan
manufaktur atau cakupan geografis
Kerangka sampel merupakan daftar kelompok yang lengkap
bukan daftar individu
Data kemudian dikumpulkan dari setiap kelompok yang
dipilih
4.6 Multistage Sampling
Pengembangan cluster sampling
Biasanya digunakan untuk mengatasi permasalahan populasi
yang geografinya tersebar
Teknik mencakup pengambilan data secara berkelompok
Sampel kemudian dipilih secara acak

Purwokerto Purwokerto-Utara Sumampir


▪Pwt-Utara ▪Grendeng ▪Rw I
▪Pwt-Selatan ▪Sumampir ▪Rw II
▪Pwt-Barat ▪Bancatkembar ▪Rw III
▪Pwt-Timur ▪Buaran ▪Rw IV
▪Baturaden ▪Kararangwangkal
▪Sokaraja ▪karanggintung
V. Non-Probability Sampling

• Pemilihan sampel tidak acak tapi berdasarkan


pertimbangan tertentu sesuai tujuan penelitian
• Perlu diketahui lebih dulu sifat-sifat populasi agar
sampel dapat diusahakan bersifat = populasi
5. 1. Quota Sampling

Seringkali dikategorikan sebagai jenis stratified sampling,


dimana pemilihan strata semuanya tidak acak (non-random
Biasanya digunakan data dari populasi yang berkaitan dengan
demografi
Peneliti merumuskan kategri kontrol (quota) dari populasi
yang akan ditelitinya sbg dasar keputusan pemilihan sampel
Membagi populasi menjadi kelompok khusus
Menghitung kuota untuk setiap kelompok berdasarkan data
yang relevan dan tersedia
5. 2. Purposive (judgmental) sampling

Menggunakan judgment untuk memilih sampel sesuai tujuan


penelitian
Seringkali digunakan untuk sampel yang sangat kecil untuk
menggali informasi khusus
Sampel diambil berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah
dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti
Cocok untuk penelitian eksploratif (grounded theory strategy)
Untuk beberapa kasus, temuan dari sampel pertama
menginformasikan cara untuk memperluas sampel
berikutnya
3. Snowball Sampling
Digunakan ketika sulit mengidentifikasi anggota populasi
Tepat digunakan bila populasinya sangat spesifik
Dilakukan secar berantai: Mulai dari ukuran sampel kecil
kemudian ke yang besar
Antar responden saling mengenal satu sama lainnya

Tahapan:
1. Mengontak satu atau dua individu yang berpengalaman
dalam populasi
2. Menanyakan informasi sampel lainnya yang sesuai tujuan
penelitian
3. Pengambilan sampel berhetni jika individu sudah tidak ada
lagi yang sesuai
4. Self-selection Sampling

Tujuan penelitian dipublikasikan melalui media iklan (majalah,


koran), internet newsgroup atau kelompok diskusi, hyperlinks,
atau menanyakan kepada individu untuk dijadikan sampel
melalui email
Individu atau kelompok yang tertarik dengan judul dan tujuan
penelitian merespon melalui media yang digunakan
Data dikumpulkan dari individu yang merespon
5. Convenience Sampling

Memilih sampel berdasarkan kemudahan untuk mendapatkan


responden.
Misal: individu diwawancara secara acak di pusat pertokooan
tentang program TV
Proses memilih sampel berhenti jika ukuran sampel sudah
terpenuhi.
Banyak digunakan, namun seringkali bias dan terjadi
generalisasi
Tahapan menentukan Teknik Sampling
VI. Ukuran Sampel
Pedoman Ukuran Sampel

• Umum: 30 < n < 500

• Kategori: 30 per subcategory

• Multivariate: 10 x number of var’s

• Experiments: 15 to 20 per condition

32
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel

1. Pendapat Slovin

Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada


karyawan PT. XYZ. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang
karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
2. Interval Penaksiran

Menaksir parameter rata-rata μ

Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang


menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan
Manajemen Unsoed adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat
diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi
mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa
jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi μ kurang dari 0,05,?
• Menaksir parameter proporsi P

Kita akan memperkirakan proporsi mahasiswa yang


menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa
sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95%
dan kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ?
3. Pendekatan Isac Michel
a. Menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata μ

Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan


bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Departemen Manajemen FEM IPB yang
berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat
diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa
adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang
diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan
error estimasi μ kurang dari 5 persen ?
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan


manajemen PT X yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan
penelitian pendahuluan diperoleh data proporsi mahasiswa
manajemen FEM IPB menggunakan angkutan kota waktu pergi
kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan
tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar
0,10.?

Anda mungkin juga menyukai