Anda di halaman 1dari 18

POPULASI & TEKNIK SAMPLING

Oleh : Kelompok AKK2

TEKNIK SAMPLING
1. Random Sampling : Simple Random Sampling Systematic random sampling Stratified random sampling Cluster sampling multistage sampling 2. Non random(non probability) sampling Purposive sampling Quota sampling Accidental sampling

1. Random Sampling
Hanya boleh digunakan bila setiap unit /anggota populasi itu bersifat homogen Setiap anggota populasi punya kesempatan yg sama untuk diambil sebagai sampel

a. Simple Random Sampling


Pengambilan sampel secara acak sederhana Setiap angggota punya kesempatan sama untuk diseleksi menjadi sampel Dibagi 2 yaitu ; 1. Mengundi anggota populasi (lottery technique) atau teknik undian 2. Menggunakan tabel bilangan/angka acak (Random number)

b. Systematic random sampling


Modifikasi dr sampel random sampling Caranya membagi jumlah populasi dgn perkiraan sampel yg diinginkan Hasilnya interval sampel Sampel diambil dgn membuat daftar elemen atau anggota populasi scr acak antara 1 s/d banyak populasi

c. Stratified random sampling


Digunakan untuk populasi terdiri dr unit yg punya karakteristik heterogen Dgn cara mengidentifikasi karakteristik umum dr anggota populasi, kemudian menetukan strata/lapisan dr jenis karakteristik unit tsb

d. Cluster sampling
Pengambilan sampel scr kelompok/gugus Peneliti tidak mendaftar smua anggota/unit yg da dalam populasi, tp cukup mendaftar banyaknya kelompok dlm populasi Kemudian mengambil beberapa sampel berdasarkan gugus

e. multistage sampling
Dilakukan berdasar tingkat wilayahscr bertahap Dimungkinkan dilaksanakan bila populasi terdiri dari bermacam-macam tingkat wilayah

2. Non random(non probability) sampling


Merupakan pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yg dapat dierhitungkan Hanya berdasar kepastian segi kepraktisan

a. Purposive Random
Didasarkan suatu pertimbangan tertentu yg dibuat peneliti Berdasar ciri atau sifat populasi yg sudah diketahui sebelumnya

b. Quota Sampling
Dilakukan dgn cara menetapkan sejumlah anggota sampel scr quotun/jatah Caranya; 1. Menetapkan besar sampel yg diperlukan 2. Jumlah dijadikan dasar mengambil unit sampel yg diperlukan

c. Accidental Sampling
Dilakukan degn mengambil kasus/responden yg kebetulan ada disuatu tempa sesuai konteks penelitian Beda dgn purposive sample : kalu sampel scr purposive sample yaitu sengaja mengambil sdangkan scr accidental sample yaitu diambil scr kebetulan

PENENTUAN BESAR SAMPEL


Tergantung 2 hal yaitu: 1. adanya sumber-sumber yg sapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dar besarya sampel 2. Kebutuhan dr rencana analisis yg menentukan batas minimal dr besarnya sampel

Jumlah Sampel untk Estimasi Proporsi


Sebelum menghitung jumlah sampel perlu diketahui 3 ha (Lameshow et all., 1990, dikutip Ariawan, 1998, dalam Notoatmojo, 2010) : 1. Perkiraan roporsi untuk sifat ttt yg trjadi dlm populasi. 2. Presisi: derajat ketepatan yg diinginkan, brrti penyimpangan dlm populasi, biasnya 0,05 atau 0,01 3. Derajat kepercayaan

Jumlah Sampel untuk Estimasi RataRata


Untk meneliti diperlukan ; 1. Perkiraan varians (kuadran dari Standar Devaiasi) 2. Presisi 3. Derajat Kepercayaan (Lameshow, 1990;Ariawan, 1998 dalam Notoatmojo 2010)

Beberapa hal yg perlu diperhatikan dalam penentuan sampel ; a. Sampel lebih besar memberikan hasil lebih akurat namun perlu banyak waktu, tenaga, biaya, dll b. Pengambilan sampel acak memberikan data kuantitaif yg lebih representatif dan populasi yg besar drpd engambilan sampel non random c. Besar/kecilnya smpel bukan satu2nya ukuran untuk menentukan representatif/tdk representatifnya populasi => tergantung sifat2 populasi yg diwakilinya

Kriteria Inklusi dan Ekslusi


Kriteria inklusi : kriteria/ciri2 yg perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yg diambil sebagai sampel Kriteria ekslusi ; ciri2 anggota populasi yg tidak dapat diambil sbg sampel

Anda mungkin juga menyukai