Anda di halaman 1dari 38

Pendugaan

Statistika dan Teori


Sampling
Ria Aprilliyani, S.T., M.Sc.
1. Pendugaan Statistika
Pengertian
• Pendugaan Statistika merupakan bagian dari Statistika Inferensia, yaitu ilmu
yang mempelajari cara menduga nilai populasi, yang terletak dalam suatu
interval, berdasarkan hasil penelitian secara sampel.

• Agar nilai pendugaan yang diperoleh bisa mencerminkan nilai populasi, maka
pemilihan sampelnya harus dilakukan secara probability sampling.

• Sebelum menggunakan suatu nilai sampel sebagai estimator, perlu dipastikan


apakah nilai sampel tersebut sudah memenuhi sifat-sifat sebagai estimator
yang baik, yaitu:
Sifat-Sifat Sebagai Estimator yang Baik
a. Tidak bias (Unbiased), yaitu jika nilai harapan dari estimator sama dengan
nilai parameter populasi yang diestimasi.
b. Efisien (Efficient), yaitu jika estimator tersebut memiliki standard error yang
paling kecil dibandingkan estimator tidak bias yang lain.
c. Konsisten (Consistent). Suatu estimator dikatakan memiliki sifat konsisten,
apabila estimator tersebut cenderung mendekati nilai parameter populasi jika
ukuran sampel ditingkatkan (semakin besar).

Ada dua macam metode pendugaan statistika, yaitu: pendugaan titik dan
pendugaan interval.
2. Pendugaan Titik
Pengertian
• Pada pendugaan titik, kita ingin menduga nilai parameter dari suatu populasi
berdasarkan hasil penelitian secara sampel, yang dinyatakan dalam suatu
nilai tunggal.

• Dengan menggunakan pendugaan titik, maka nilai karakteristik, misalnya


rata-rata, yang diperoleh dari hasil penelitian secara sampel merupakan nilai
pendugaan terhadap rata-rata populasi.
Contoh
1. Biro Akademik Unhan RI melakukan penelitian untuk mengetahui rata-rata
tinggi badan seluruh kadet mahasiswa S1 Unhan RI. Dari 500 orang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI dipilih sampel sebanyak 10 persen atau 50 orang
kadet mahasiswa secara acak, dan diperoleh data rata-rata tinggi badan ke 50
sampel kadet mahasiswa tersebut adalah 168 cm. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa rata-rata tinggi badan seluruh (populasi) kadet mahasiswa
S1 Unhan RI adalah 168 cm.
Contoh
2. Seorang dosen Unhan RI melakukan penelitian untuk mengetahui persentase
prajurit Kodam Jayakarta yang mahir menembak. Dari 50 orang prajurit yang
dipilih secara acak, 42 orang atau 84 persen diantaranya mahir menembak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa 84 persen prajurit Kodam
Jayakarta mahir menembak.
3. Pendugaan Interval
Pengertian
• Salah satu kelemahan dari pendugaan titik adalah kita tidak bisa mengetahui
tingkat akurasi dari pendugaan yang dilakukan terhadap suatu nilai populasi.

• Dari contoh nomor 1 tentang rata-rata tinggi badan seluruh kadet mahasiswa
S1 Unhan RI, kita tidak bisa mengetahui berapa persen tingkat akurasinya
bahwa rata-rata tinggi badan seluruh kadet mahasiswa S1 Unhan RI adalah 168
cm.

• Karena itu, untuk mengetahui tingkat akurasi dari pendugaan terhadap nilai
suatu populasi, sebaiknya menggunakan pendugaan interval.
Pengertian (Cont.)
• Pada pendugaan interval, kita ingin menduga nilai atau karakteristik dari
suatu populasi dengan menggunakan tingkat kepercayaan tertentu.

• Misalnya, pada contoh di atas, jika kita menggunakan tingkat kepercayaan 95


persen, maka kita bisa menyimpulkan bahwa “dengan tingkat kepercayaan 95
persen, dapat disimpulkan bahwa rata-rata tinggi seluruh kadet mahasiswa S1
Unhan RI adalah, misalnya, antara 165 cm dan 171 cm”.

• Ada dua macam pendugaan interval, yaitu: pendugaan interval rata-rata


populasi dan pendugaan interval proporsi populasi.
Pendugaan Interval Rata-Rata Populasi
Pendugaan Interval Proporsi Populasi
4. Teori Sampling
Pengertian
• Ada 3 metode pengumpulan data yang biasa dilakukan dalam melakukan
penelitian, yaitu: sensus, survey dan experiment.
• Sensus adalah metode pengumpulan data yang dilakukan terhadap seluruh
elemen dalam populasi,
• Survey adalah metode pengumpulan data yang dilakukan terhadap sebagian
dari populasi,
• Experiment adalah pengumpulan data yang biasanya dilakukan dengan
memberikan perlakuan.
Pengertian (Cont.)
• Keuntungan sensus antara lain adalah, data hasil sensus dapat dijadikan
kerangka sampel (frame), penyajian sampai wilayah satuan unit kecil seperti
kecamatan, bahkan desa dan tidak ada sampling error atau kesalahan karena
pemilihan sampel.
• Sedangkan kelemahan sensus adalah, cakupan variabel terbatas, waktu lebih
lama, butuh biaya besar, dan non sampling error besar, yaitu: kesalahan karena
manusia (human error)
• Kelebihan survey adalah, bisa lebih hemat biaya, waktu pelaksanaan lebih
cepat, data dan informasi yang dikumpulkan lebih lengkap, dan lebih akurat,
karena sampelnya sedikit.
• Kelemahan dari sampel survey adalah terdapat sampling error, yaitu
kesalahan yang terjadi akibat proses pemilihan sampel, disamping non
sampling error atau human error.
Tahapan Metode Survey
1. Menentukan tujuan survey;
2. Mendefinisikan populasi penelitian;
3. Menentukan data (variabel) yang akan dikumpulkan;
4. Menetapkan derajat presisi yang diinginkan;
5. Menentukan metode pengumpulan data;
6. Menyiapkan kerangka sampel dan memilih sampel;
7. Membuat kuesioner;
8. Uji coba kuesioner.
9. Penelitian lapangan;
10. Pengolahan, penyajian dan analisis data hasil penelitian
Prinsip Dasar Probability Sampling
1. Metode pemilihan sampelnya berdasarkan teori peluang;

2. Setiap unit dari populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai
sampel;

3. Harus tersedia kerangka sampel.


Non Probability Sampling
Adalah pemilihan sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang
yang tidak sama untuk terpilih sebagai sampel.
5. Metode Probability
Sampling
Simple Random Sampling
• Adalah pemilihan sampel di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang
yang sama untuk terpilih sebagai sampel.

• Syarat dari metode simple random sampling adalah harus ada daftar semua
anggota populasi yang disebut kerangka sampel, yang akan digunakan sebagai
dasar untuk memilih sampel.

• Pemilihan sampel pada simple random sampling bisa dilakukan dengan


menggunakan Tabel Angka Random atau menggunakan cara undian, di mana
semua anggota populasi (N) diberi nomor urut 1 sampai N dan kemudian
dipilih sampel sebanyak n, dengan cara diundi.
Systematic Sampling
• Yaitu pemilihan sejumlah n sampel dengan menggunakan interval yang sama,
di mana Interval (I) adalah hasil bagi populasi (N) dengan sampel (n), yaitu: I
= N/n.
• Tahap awal dari systematic sampling adalah menentukan random start (R1),
sebagai dasar untuk menentukan angka acak berikutnya.
• Ada dua macam systematic sampling, yaitu: linear systematic sampling dan
circular systematic sampling.
• Pada linear systematic sampling, syarat dari R1 adalah lebih kecil dari Interval
atau R1 < I,
• Sedangkan pada circular systematic sampling syarat dari R1 harus lebih kecil
dari populasi (N), atau R1 < N.
• Angka acak kedua, R2= R1 + I, R3 = R2 + I, dan seterusnya, sampai dengan
Rn = Rn-1 + I.
Stratified Sampling
• Populasi harus dibagi habis menjadi beberapa kelompok (strata), dengan syarat
anggota pada setiap strata mempunyai karakteristik yang sama (homogen) dan
antar strata mempunyai karakteristik yang berbeda (heterogen).

• Tahap berikutnya adalah menentukan jumlah sampel untuk setiap strata


proporsional terhadap jumlah populasinya.

• Pemilihan sampel pada setiap strata bisa dilakukan dengan metode simple
random sampling atau metode systematic sampling
Cluster Sampling
• Populasi terdiri dari beberapa cluster, di mana anggota populasi dalam cluster
adalah heterogen.
• Biasanya cluster sudah terbentuk, misalnya Rukun Tetangga (RT), Rukun
Warga (RW), Desa/Kelurahan, dan lain-lain, di mana penduduk yang berada
di dalam cluster tersebut mempunyai karakteristik yang heterogen.
• Pada metode cluster sampling, sampel yang dipilih adalah cluster dan bukan
langsung memilih responden.
• Pemilihan cluster biasanya dilakukan dengan cara simple random sampling, di
mana semua unit (rumah tangga) yang terdapat pada setiap cluster yang
terpilih dijadikan responden penelitian.
6. Non Probability Sampling
Purposive Sampling
• Metode pemilihan sampel yang dilakukan secara sengaja terhadap responden
yang memenuhi syarat-syarat tertentu, sesuai dengan tujuan penelitian yang
kita lakukan,

• Misalnya kalau kita mau melakukan penelitian tentang industri pertahanan,


maka sampelnya adalah perusahaan industri yang bergerak di bidang
pertahanan, seperti PT. Pindad, PT. PAL, dan lain-lain.
Quota Sampling
• Pada quota sampling, sampel dipilih sesuai dengan kriteria tertentu, sampai
mencapai jumlah (quota) yang ditentukan
Snowball Sampling
• Snowball sampling adalah proses pemilihan sampel yang dilakukan secara
berantai, di mana responden tahap pertama yang kita pilih diminta mencari
beberapa responden lain sebagai responden tahap kedua, dan seterusnya,
sampai selesai.

• Biasanya metode snowball sampling digunakan jika daftar populasi tidak


tersedia.
Accidental Sampling
• Pada accidental sampling, sampel dipilih secara tidak sengaja terhadap setiap
orang yang bertemu dan mempunyai ciri-ciri tertentu, akan dipilih sebagai
responden
4. Distribusi Sampling
Pengertian
• Suatu distribusi probabilitas yang diperoleh berdasarkan semua kemungkinan
sampel yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
• Misalnya, jika dalam suatu populasi yang terdiri dari 5 orang ASN Unhan RI,
yaitu: A, B, C, D dan E, yang berumur sebagai berikut: A = 27, B = 23, C = 28,
D = 22 dan E = 25 tahun, dipilih tiga orang sebagai sampel, maka all possible
sample atau jumlah seluruh sampel yang mungkin terpilih adalah 5C3 =10,
dengan rata-rata umur semua sampel adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai