Anda di halaman 1dari 388

BUKU AJAR

PENGANTAR STATISTIKA PERTAHANAN

OLEH:
IRDAM AHMAD
AMARULLA OCTAVIAN

Digunakan di Lingkungan Sendiri

PROGRAM D3 DAN S1
UNIVERSITAS PERTAHANAN RI
2021
BUKU AJAR
PENGANTAR STATISTIKA
PERTAHANAN

IRDAM AHMAD
AMARULLA OCTAVIAN

PROGRAM D3 DAN S1
UNIVERSITAS PERTAHANAN
REPUBLIK INDONESIA
2021

i
Buku Ajar Pengantar Statistika Pertahanan

Pengantar : Laksamana Madya TNI


Prof. Dr. Ir Amarulla Octavian., ST, M.Sc. DESD
(Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia)

Penyusun : Irdam Ahmad


Amarulla Octavian

Editor : Ence Darmo Jaya Supena


Agung Prapsetyo
Kasih Prihantoro
G. Royke Deksino

Cetakan Pertama, Universitas Pertahanan RI, Jakarta, Indonesia, 2021


Hak Cipta : irdam_ahmad@yahoo.com, 2021

Diterbitkan oleh :
Universitas Pertahanan RI Press
Kawasan IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16810

UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA


Program D3 dan S1
Jln. Salemba Raya no. 14, Jakarta Pusat, Indonesia 10430
Telp : +62 21 3924218 (Sentral), 3927460
Fax : +62 21 3927459
Website : www.idu.ac.id

Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Amarulla Octavian
Buku Ajar Pengantar Statistika Pertahanan
Jakarta: Universitas Pertahanan Republik Indonesia, 2021
ISBN: xxxxxxxx
(xx + 367 hlm; 15,5 cm x 23 cm)

ii
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta


Pasal 2:
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Pidana
Pasal 72:
1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00
(lima milyar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran.

iii
KATA PENGANTAR

Perkembangan dunia di era Revolusi Industri 4.0 saat ini sangat


dinamis dan kompleks. Kemajuan Teknologi Artificial Inteligent (AI),
dan Internet of Things (IoT), terus bergerak dan berubah dengan cepat.
Dampak dari perkembangan teknologi tersebut telah merambah ke
segala lini kehidupan masyarakat termasuk bidang pertahanan dan
militer. Mencermati hal tersebut dan untuk mengantisipasi potensi
ancaman yang bersifat teknologi maka pengetahuan tentang Statistika
Pertahanan menjadi hal yang sangat penting, karena akan sangat
membantu dalam menganalisis dan menginterpretasikan data secara
tepat dan akurat terkait isu strategis pertahanan negara.
Buku Pengantar Statistika Pertahanan ini ditujukan untuk
kadet mahasiswa program Vokasi (D3) dan Sarjana (S1), Universitas
Pertahanan RI dalam melaksanakan penelitian dan sebagai alat bantu
dalam menulis tugas akhir dan skripsi, karena buku Pengantar
Statistika Pertahanan ini bersifat aplikatif. Dengan tersedianya
berbagai alternatif metode Statistika pada buku ini, kadet mahasiswa
bisa memilih metode yang paling tepat digunakan, sesuai dengan tujuan
penelitiannya.
Penulisan buku Pengantar Statistika Pertahanan ini adalah
sebagai bagian dalam upaya kerja keras untuk mewujudkan institusi
Universitas Pertahanan RI menuju World Class Defence University dan
mendukung kebijakan Menteri Pertahanan RI untuk memajukan
Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) dalam
rangka membangun bangsa dan Negara Indonesia yang kuat dan
disegani di masa mendatang.
iv
Kami sangat mendukung penulisan buku Pengantar Statistika
Pertahanan ini, yang memuat berbagai contoh aplikasi statistika dalam
bidang pertahanan, sehingga mudah dipahami. Kami juga sangat
merekomendasikan buku ini bisa digunakan oleh taruna Akademi
Militer, Akademi Angkatan Laut, dan Akademi Angkatan Udara
sebagai referensi dalam menulis tugas akhir.
Akhirnya, kepada para penulis yang telah berhasil
menyelesaikan buku ini, kami ucapkan selamat dan terima kasih.
Salam Bela Negara!

Sentul, November 2021


Rektor
Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Prof. Dr. Ir Amarulla Octavian., ST, M.Sc. DESD


Laksamana Madya TNI

v
PRAKATA

Rekayasa untuk teknologi pertahanan merupakan salah satu


pilar utama dalam mendukung kemajuan Sistem Pertahanan Negara
(Sishanneg) di bidang teknologi pertahanan. Statistika merupakan ilmu
yang sangat mendukung kemajuan perkembangan rekayasa dan
teknologi, khususnya rekayasa teknologi alutsista. Tidak hanya dalam
bidang teknologi pertahanan, ilmu statistika juga memegang peranan
penting dalam pengembangan berbagai bidang ilmu yang lain, seperti
bidang kedokteran, farmasi, ekonomi, dan ilmu lainnya.
Buku Pengantar Statistika Pertahanan berguna untuk
mengembangkan strategi pendataan, analisis, dan interpretasi data hasil
penelitian. Buku ini dirancang untuk referensi bagi kadet mahasiswa
Program Vokasi dan Sarjana sebagai bekal untuk menulis tugas akhir
dan skripsi. Buku ini menguraikan secara sistematis mengenai
pengertian statistika. Dengan demikian, diharapkan kadet mahasiswa
Program Vokasi dan Sarjana bisa memilih metode yang paling tepat
digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian tugas akhir dan
skripsi mereka, sesuai dengan tujuan penelitiaannya.
Di samping itu, buku ini bisa menjadi bahan rujukan dan
referensi bagi dosen, peneliti serta para praktisi industri pertahanan
yang ingin memahami aplikasi statistika untuk mendukung teknologi
pertahanan, serta untuk organik TNI yang ingin menerapkan statistika
untuk keperluan militer. Buku ini juga diharapkan dapat menjadi
referensi untuk digunakan oleh taruna Akademi Militer, Akademi
Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan perguruan tinggi

vi
lainnya yang bergerak dalam bidang pertahanan sebagai referensi
dalam menulis tugas akhir.
Tidak ada ilmu yang sempurna dan kesempurnaan hanya milik-
Nya. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada
buku ini, dan untuk penyempurnaan pada edisi berikutnya, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Terima kasih.
Salam Bela Negara!

Sentul, November 2021

Tim Penulis

vii
UCAPAN TERIMA KASIH

Buku ini tidak akan mungkin bisa selesai tanpa bantuan


berbagai pihak, baik yang ada di dalam lingkungan Universitas
Pertahanan RI maupun yang berada di luar Universitas Pertahanan RI.
Untuk itu, izinkan kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak
terhingga atas semua bantuan yang diberikan. Ucapan terima kasih
yang pertama dan utama disampaikan kepada yang terhormat Bapak
Rektor Universitas Pertahanan RI atas kesempatan yang diberikan
untuk menulis buku ini.
Ucapan terima kasih berikutnya disampaikan kepada beberapa
nama berikut yang telah banyak memberikan kontribusi sampai
selesainya buku ini:
1. Bapak Dekan FTP Unhan RI, Laksda TNI Dr. Kasih
Prihantoro, S.E., M.M., M.Tr. Han), selaku Ketua Panitia
Sarasehan, yang telah mendorong penulis untuk
menyelesaikan buku ini dengan tepat waktu.
2. Bapak Kol. Sus. Dr. Drs. Tatar Bonar Silitonga, M.Si.,
CIQaR dan Sdr. Thoyibi, S.Si, M.Si (Han) atas kesempatan
yang diberikan kepada kami untuk menulis buku ini.
3. Bapak Kol. Caj Dr. G. Royke Deksino, M.Han., CIQnR
selaku Sekretaris Panitia Sarasehan atas koordinasi dan
informasinya.
4. Ibu Dr. Budiasih, Dosen Politeknik Statistika STIS, yang
telah banyak memberikan kontribusi dan masukan untuk
perbaikan buku ini.
5. Bapak Dr. Arief Nur Pratomo, Dosen FTM Unhan RI dan
Ibu Reynatha C. A. Pangsibidang, M. Si, Dosen FFM
Unhan RI, atas masukan dan kesediaannya dalam mengedit
buku ini.
6. Bapak Letkol Czi Agung Prapsetyo, mahasiswa S3 Cohort
2 Unhan RI, atas masukan dan kesediaannya dalam
mengedit buku ini.

viii
7. Sdr. Tri Adianto, M.Han, staf Program Doktoral Unhan RI,
atas bantuannya dalam mengetik dan mengedit buku ini
sampai selesai.
Serta kepada pihak-pihak lainnya, yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu. Walaupun demikian, semua kesalahan dan kekurangan yang
terdapat pada buku ini menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................... iv
PRAKATA ........................................................................................ vi
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................viii
DAFTAR ISI ....................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................xv
DAFTAR TABEL .........................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xx
1 PENGERTIAN STATISTIKA ................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Sejarah Singkat Statistika ...................................................... 3
1.3. Pengertian Statistika dan Statistika Pertahanan ..................... 6
1.4. Skala Pengukuran................................................................... 8
1.5. Konsep dan Definisi ............................................................... 9
1.6. Sistematika Buku ................................................................. 11
1.7 Soal Latihan ......................................................................... 15
2 PENGELOLAAN DATA.......................................................... 16
2.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data..................................... 16
2.1.1 Metode Pengumpulan Data ....................................... 17
2.2 Penyajian Data ..................................................................... 20
2.2.1 Penyajian dalam Bentuk Tabel .................................. 20
2.2.2 Penyajian dalam Bentuk Grafik ................................ 25
2.3 Analisis Data ........................................................................ 30
x
2.3.1 Analisis Persentase .................................................... 30
2.3.2 Analisis Risiko Relatif............................................... 32
2.4. Soal Latihan ......................................................................... 35
3 UKURAN NILAI TENGAH .................................................... 37
3.1. Pengertian ............................................................................ 37
3.2. Rata-Rata.............................................................................. 38
3.2.1. Rata-rata Hitung ........................................................ 38
3.2.2. Rata-rata Tertimbang (Weighted Mean) .................... 41
3.2.3. Rata-Rata Ukur (Geometric Mean) ........................... 42
3.3. Median, Kuartil, Desil dan Persentil .................................... 45
3.3.1. Median ....................................................................... 45
3.3.2. Kuartil, Desil dan Persentil........................................ 49
3.1. Modus .................................................................................. 53
3.2. Perbedaan Rata-Rata Hitung, Median, dan Modus .............. 55
3.3. Soal Latihan ......................................................................... 56
4 UKURAN DISPERSI ................................................................ 58
4.1. Pengertian ............................................................................ 58
4.2. Jarak (Range) ....................................................................... 60
4.3. Deviasi Rata-Rata ................................................................ 63
4.4. Varian dan Deviasi Standar ................................................. 66
4.5. Koefisien Variasi (KV) ........................................................ 68
4.6. Ukuran Kemencengan (Skewness) ....................................... 70
4.7. Ukuran Keruncingan (Kurtosis) ........................................... 72
4.8 Soal Latihan ......................................................................... 73

xi
5 TEORI PROBABILITAS .......................................................... 75
5.1 Teori dan Asas Menghitung Probabilitas ............................. 75
5.1.1 Teori Probabilitas ...................................................... 75
5.1.2 Asas Menghitung Probabilitas................................... 78
5.2 Variabel Acak (Random) dan Distribusi Teoritis ................ 85
5.2.1 Distribusi Diskrit ....................................................... 86
5.2.2 Distribusi Kontinu ..................................................... 89
5.3. Soal Latihan ......................................................................... 93
6 PENDUGAAN STATISTIKA DAN TEORI SAMPLING 97
6.1. Pendugaan Statistika ............................................................ 97
6.1.1. Pendugaan Titik ......................................................... 98
6.1.2. Pendugaan Interval .................................................... 99
6.2. Teori Sampling ................................................................... 104
6.2.1. Probability Sampling ............................................... 107
6.2.2. Non Probability Sampling ....................................... 109
6.3. Distribusi Sampling ............................................................ 110
6.4. Soal Latihan ....................................................................... 111
7 PENGUJIAN HIPOTESIS ..................................................... 113
7.1 Pengertian .......................................................................... 113
7.2 Prosedur Pengujian Hipotesis ............................................ 118
7.3 Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis ......................................... 120
7.3.1 Pengujian Hipotesis Rata-Rata Populasi Jika 𝝈
Diketahui/Tidak Diketahui ...................................... 120
7.3.2 Pengujian Hipotesis Rata-Rata Dua Populasi ......... 123
7.3.3 Pengujian Hipotesis Proporsi Populasi.................... 126

xii
7.3.4 Pengujian Hipotesis Perbedaan Proporsi Dua
Populasi ................................................................... 128
7.3.5 Analisis Varian (ANOVA) ...................................... 131
7.4. Soal Latihan ....................................................................... 136
8 ANALISIS REGRESI LINIER .............................................. 140
8.1. Pendahuluan ....................................................................... 140
8.2. Model Regresi Linear Sederhana ....................................... 142
8.2.1. Struktur Data ........................................................... 143
8.2.2. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ....... 149
8.3. Model Regresi Linear Berganda (RLB) ............................. 153
8.4. Asumsi Model Regresi Linear Berganda ........................... 159
8.4.1. Asumsi Homoscedastisity of Disturbances Term
(Error) ..................................................................... 161
8.4.2. Asumsi Nonautocorrelation of Disturbances Term
(Error) ..................................................................... 162
8.4.3. Tidak Terdapat Multikolinearitas Antar Variabel
Bebas ....................................................................... 163
8.4.4. Asumsi Normality of Disturbances Term (Error) ... 164
8.5. Analisis Regresi Menggunakan Variabel Laten ................ 180
8.6. Soal Latihan ....................................................................... 183
9 ANALISIS TREND.................................................................. 186
9.1. Pendahuluan ....................................................................... 186
9.2. Bentuk Umum Model Trend .............................................. 190
9.2.1. Model Trend Linear : 𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏𝒕 + 𝜺𝒕 ........... 196

xiii
9.2.2. Model Trend Quadratic :
𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏𝑻 + 𝜷𝟐𝑻𝟐 + 𝜺𝒕 ............................... 200
9.2.3. Model Trend Log Linear (Exponential):
𝒍𝒏𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏𝒕 + 𝜺𝒕 .......................................... 206
9.2.4. Model Trend Autoregressive:
𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏𝒀𝒕 − 𝟏 + 𝜺𝒕 .................................... 210
9.2.5. Model Trend Logarithmic Autoregressive:
𝐥𝐨𝐠𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏(𝐥𝐨𝐠𝒀)𝒕 − 𝟏 + 𝜺𝒕 ...................... 215
9.3. Transformasi Model Trend ................................................ 219
9.4. Menentukan Model Terbaik Untuk Peramalan .................. 234
9.4.1. Prosedur Peramalan Berdasarkan Model Terbaik ... 234
9.4.2. Peramalan Dengan Model Terbaik .......................... 236
9.5. Soal Latihan ....................................................................... 238
10 STATISTIKA NONPARAMETRIK .................................... 240
10.1. Pengertian .......................................................................... 240
10.2 Uji Chi-Square ................................................................... 244
10.2.1 Uji Chi-Square Satu Sampel ................................... 244
10.2.2 Uji Chi-Square Test of Independence ..................... 247
10.2.3 Uji Chi-Square K-Sampel ....................................... 249
10.3 Uji Ranking Tanda Wilcoxon ............................................ 251
10.4 Uji Koefisien Korelasi Rank Spearman ............................. 258
10.5 Soal Latihan ....................................................................... 261
LAMPIRAN .................................................................................... 265
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 365

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Data Anggaran Pertahanan Tahun 2010–2020


(Triliun Rupiah) .......................................................... 26
Gambar 2.2 Distribusi Responden Menurut Pangkat ..................... 27
Gambar 2.3 Persentase Responden Menurut Pangkat .................... 28
Gambar 2.4 Jumlah Tank, Pesawat Tempur dan Kapal Patroli
TNI Tahun 2021 .......................................................... 29
Gambar 4.1 Kurva Distribusi Kemencengan dari Suatu Distribusi 71
Gambar 5.1 Diagram Venn Probabilitas Peristiwa Saling Lepas ... 79
Gambar 5.2 Diagram Venn Probabilitas Peristiwa yang Tidak
Saling Lepas ................................................................ 80
Gambar 5.3 Diagram Venn Probabilitas Partisi.............................. 81
Gambar 5.4 Diagram Venn Probabilitas Peristiwa yang
Komplementer............................................................. 82
Gambar 5.5 Bentuk Kurva Normal ................................................. 90
Gambar 7.1 Diagram Daerah Kritis .............................................. 119
Gambar 8.1 Scatter Diagram Hubungan Antara Dua Variabel .... 150
Gambar 8.2 Grafik Normal Probability Plot ................................ 171
Gambar 8.3 Grafik Scatter Plot antara Standardized Predicted
Value dengan Standardized Residual........................ 172
Gambar 8.4 Normal Probability Plot dari Regresi Linear
Berganda ................................................................... 177
Gambar 8.5 Scatter Plot antara Standardized Predicted Value
dengan Standardized Residual .................................. 178

xv
Gambar 9.1 Kurva Komponen Data Time Series ......................... 187
Gambar 9.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Model Trend Linear .................................................. 198
Gambar 9.3 Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Model
Trend Linear ............................................................. 199
Gambar 9.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Model Trend Quadratic ............................................ 204
Gambar 9.5 Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas .... 205
Gambar 9.6 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Model Trend Log Linear ........................................... 208
Gambar 9.7 Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Model
Trend Log Linear ...................................................... 209
Gambar 9.8 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Model Trend Autoregressive ..................................... 213
Gambar 9.9 Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Model
Trend Autoregressive ................................................ 214
Gambar 9.10 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Model Trend Logarithmic Autoregressive ................ 217
Gambar 9.11 Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Model
Trend Logarithmic Autoregressive ........................... 218
Gambar 9.12 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Persamaan Trend Autoregressive .............................. 228
Gambar 9.13 Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas
Persamaan Trend Autoregressive .............................. 229
Gambar 9.14 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Persamaan Trend Logarithmic Autoregressive ......... 232
Gambar 9.15 Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas
Persamaan Trend Logarithmic Autoregressive ......... 233

xvi
Gambar 9.16 Nilai Penjualan Alutsista PT. X Periode Januari-Juli
2021 dan Ramalan Penjualan Alutsista Agustus-Oktober
2021 (dalam Juta Rupiah) ......................................... 237

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Distribusi Mahasiswa S2 Unhan RI TA 2020/2021


Menurut Fakultas ........................................................ 20
Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi 30 Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI
Menurut Nilai Ujian Statistika yang Diperoleh .......... 24
Tabel 2.3 Distribusi Jumlah Mahasiswa S2 Unhan RI TA 2020/21
Menurut Fakultas dan Status TNI/Sipil ...................... 24
Tabel 2.4 Perkembangan Anggaran Pertahanan Indonesia Tahun
2010–2020................................................................... 25
Tabel 2.5 Distribusi Responden Menurut Pangkat ..................... 27
Tabel 2.6 Persentase Responden Menurut Pangkat .................... 28
Tabel 2.7 Jumlah Tank, Pesawat Tempur dan Kapal Patroli TNI
Tahun 2021 ................................................................. 29
Tabel 2.8 Jumlah Prajurit TNI Menurut Tingkat Kesamaptaan
Jasmani dan Kebiasaan Berolahraga ........................... 31
Tabel 2.9 Tabel Silang untuk Analisis Resiko Relatif ................ 32
Tabel 2.10 Distribusi Prajurit Penderita Covid-19 Menurut
Pemberian Vaksin ....................................................... 33
Tabel 2.11 Tingkat Kepatuhan Personil TNI Terhadap Lalu Lintas
Menurut Pangkat ......................................................... 34
Tabel 4.1 Data IQ dari 5 orang Kadet Mahasiswa Prodi A dan
Prodi B ........................................................................ 59
Tabel 8.1 Tabel Struktur Data Cross Section ............................ 143
Tabel 8.2 Tabel Struktur Data Berkala ..................................... 144
Tabel 8.3 Tabel Struktur Data Panel ......................................... 144
Tabel 8.4 Asumsi Statistika untuk Model RLB ........................ 159
Tabel 9.1 Penghitungan MAPE Model Trend Autoregressive . 235

xviii
Tabel 9.2 Penghitungan MAPE Model Trend Logarithmic
Autoregressive........................................................... 235
Tabel 9.3 Nilai Penjualan Alutsista PT. X Januari-Juli 2021 dan
Ramalan Penjualan Alutsista Bulan Agustus-Oktober
2021........................................................................... 237
Tabel 10.1 Perbandingan Tingkat Efisiensi Statistika Parametrik
dengan Nonparametrik .............................................. 243
Tabel 10.2 Proporsi Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI antara yang
berasal dari Jawa dan Luar Jawa Menurut Fakultas . 250

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Distribusi Binomial — Probability Function . 265


Lampiran 2 Tabel Probabilitas Poisson........................................ 269
Lampiran 3 Tabel Distribusi Normal ........................................... 275
Lampiran 4 Tabel Distribusi t ...................................................... 277
Lampiran 5 Tabel Distribusi F untuk Probabilitas = 0,05 (5%) ... 284
Lampiran 6 Tabel Distribusi F untuk Probabilitas = 0,01 (1%) ... 298
Lampiran 7 Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5% ....................... 312
Lampiran 8 Titik Persentase Atas dan Distribusi Chi-Square
( χ2 ) .......................................................................... 355
Lampiran 9 Titik Kritis dan Tabel Wilcoxon Signed Ranks Test 359
Lampiran 10 Titik Kritis Spearman’s Ranked Correlation Coefficient
(rs) ............................................................................. 360
Lampiran 11 Tabel Angka Random ............................................... 362

xx
BAB 1
PENGERTIAN STATISTIKA

Tujuan Pembelajaran
Mata kuliah Statistika merupakan salah satu mata kuliah yang
diberikan kepada mahasiswa pada hampir semua program studi, karena
Statistika bisa diaplikasikan hampir pada semua bidang kehidupan,
termasuk bidang pertahanan dan militer. Materi Statistika yang ditulis pada
buku ini terutama ditujukan untuk kadet mahasiswa D3 dan S1 Unhan RI.
Sesuai dengan Taxonomy Bloom, setelah mempelajari buku ini, kadet
mahasiswa D3 dan S1 Unhan RI diharapkan dapat mengingat, memahami,
dan mengaplikasikan materi Statistika yang ditulis pada buku ini,
khususnya dalam bidang pertahanan dan militer.

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada saat ini
memungkinkan kita untuk bisa memperoleh berbagai data dan informasi
setiap hari dari berbagai media cetak, media elektronik dan media sosial
tentang berbagai hal, baik yang terjadi di dalam negeri maupun di manca
negara. Data dan informasi tersebut pada umumnya disajikan secara visual
dalam bentuk Tabel dan Grafik Statistika, sehingga menarik dan mudah
dipahami.
Di samping penyajian data dalam bentuk Tabel dan Grafik, aplikasi
ilmu Statistika, juga banyak disajikan dalam berbagai berita. Berikut ini
adalah beberapa contoh data dan informasi yang merupakan terapan dari

1
ilmu Statistika, yang bisa diperoleh dari berbagai media cetak, media
elektronik dan media sosial.
Ketika banyak provinsi/kabupaten/kota di Indonesia
menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2020
yang lalu, sebagian besar penduduk di provinsi/kabupaten/kota yang
menyelenggarakan Pilkada tersebut selalu menunggu hasil hitung cepat
(Quick Count) Pilkada untuk mengetahui perolehan suara dari masing-
masing kontestan calon Gubernur/Bupati/Walikota setempat. Seperti
diketahui, sejak Pemilu dilakukan secara langsung tahun 2004, ada 2
metode penghitungan suara hasil Pemilu, pertama, melalui metode hitung
cepat (quick count) yang diperoleh secara sampel survei terhadap sebagian
Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan menggunakan metode Statistika,
yaitu probability sampling, dan kedua, dari hasil penghitungan KPU
terhadap seluruh (populasi) TPS.
Pada tahun 2019, kontingen Tim Petembak TNI AD berhasil menjadi
juara umum lomba menembak internasional di Australia untuk yang ke 12 kali
berturut-turut, dengan mengalahkan Tim-Tim Petembak Angkatan Bersenjata
dari 20 negara lainnya. Dalam memilih prajurit TNI yang akan menjadi
anggota Tim Petembak, pelatih melakukan seleksi yang ketat dengan cara
menguji kemampuan menembak para prajurit tersebut. Salah satu metode
seleksi yang dilakukan pelatih, misalnya, dengan cara memberikan 10 peluru
kepada setiap prajurit yang ikut seleksi menembak, untuk digunakan
menembak sasaran. Pelatih akan memilih prajurit yang pelurunya paling
banyak tepat mengenai sasaran. Dengan cara demikian, pelatih bisa
mengetahui berapa probabilitas tembakan seorang prajurit akan tepat mengenai

2
sasarannya, dan pelatih bisa memilih prajurit yang mempunyai probabilitas
tembakan yang paling besar untuk menjadi anggota tim.
Beberapa contoh sederhana tentang aplikasi Statistika tersebut di
atas, menunjukkan bahwa saat ini Statistika sudah digunakan secara luas
pada berbagai bidang kehidupan, dan masih banyak contoh aplikasi
Statistika dalam bidang lainnya. Pada sektor pertanian misalnya, salah satu
cabang ilmu Statistika yaitu rancangan percobaan (design of experiment)
sering digunakan untuk melakukan pengujian untuk menentukan bibit
tanaman yang menghasilkan produktifitas yang paling besar. Sementara itu,
pada bidang industri, cabang ilmu Statistika lainnya, yaitu statistikal quality
control, menjadi salah satu pilihan yang sering digunakan oleh perusahaan
industri untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Dalam bidang Farmasi dan Kesehatan, ilmu Statistika juga sering
digunakan untuk melakukan uji klinis terhadap obat yang akan diedarkan.
Buku ini menjelaskan ilmu Statistika secara sederhana dan mudah
dipahami, dengan cara memberikan contoh-contoh konkrit penerapan
Statistika dalam berbagai bidang pertahanan dan militer, disamping teori
dasar Statistika. Beberapa contoh aplikasi Statistika yang ada pada buku ini
juga dibuat lebih sederhana, agar siapapun yang membaca buku ini dapat
memahaminya dengan baik.

1.2. Sejarah Singkat Statistika


Kata Statistika atau statistics berasal dari bahasa latin status atau state
yang berarti negara. Dalam bahasa Italia, kata statista berarti negarawan.
Pada mulanya, kegiatan Statistika banyak dilakukan oleh pemerintah, yaitu
mengumpulkan data kependudukan melalui registrasi penduduk untuk
keperluan penarikan pajak atau untuk keperluan pemerintah lainnya. Dengan
3
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, aplikasi
Statistika yang pada mulanya hanya digunakan untuk menghitung jumlah
penduduk, sekarang sudah sangat luas dan dipelajari pada berbagai bidang,
seperti bidang pertahanan, militer, ekonomi dan bisnis, kedokteran, teknik,
farmasi, pertanian, pendidikan dan ilmu sosial lainnya.
Dilihat dari sejarah perkembangan ilmu Statistika, banyak ahli yang
telah berjasa dalam mengembangkan ilmu Statistika. Salah satu ahli yang
berjasa dalam mengembangkan Statistika modern adalah Quetelet (1896-
1974), yang sering dianggap sebagai bapak ilmu Statistika, setelah karya-
karyanya berupa Statistika terapan, pelaksanaan sensus, dan pengembangan
keseragaman dalam pengumpulan data, melaksanakan studi perbandingan
antar bangsa dan mempelopori diselenggarakannya konferensi internasional
yang pertama tentang Statistika.
Beberapa ahli Statistika lain yang juga banyak jasanya dalam
mengembangkan ilmu Statistika adalah Frederick Gauss (1777-1853) yang
menemukan distribusi normal atau sering disebut sebagai distribusi Z, yang
sangat penting peranannya dalam memberikan pengertian dasar Statistika,
tata cara estimasi dan pengujian hipotesis. Francis Galton (1822-1911),
berjasa dalam mengembangkan teori Statistika yang kemudian menjadi dasar
teori tentang regresi dan korelasi yang ditemukan oleh Karl Pearson. Selain
mengembangkan analisis regresi dan korelasi, Karl Pearson juga menemukan
dan mengembangkan teori chi-square distribution yang ditemukan tahun
1900.
William Gosset yang menyamarkan dirinya dengan nama "student"
sangat berjasa dalam mengembangkan analisis Statistika khusus untuk
penelitian dengan sampel kecil, yang kemudian dikenal dengan nama
4
student t distribution atau sering disebut sebagai distribusi "t" saja.
Penggunaan Statistika secara pesat dalam penelitian terjadi berkat aplikasi
analysis of variance atau disingkat menjadi ANOVA yang ditemukan oleh
Sir Ronald Fisher (1890-1962). Uji Statistika dengan menggunakan cara ini
sering disebut sebagai uji "F".
Salah satu cabang ilmu Statistika lainnya yang dikembangkan oleh
para ahli matematika zaman dahulu adalah teori probabilitas, yang awalnya
secara “tidak sengaja” ditemukan dari kebiasaan mereka melakukan
permainan judi (gambling). Teori probabilitas ini kemudian banyak
digunakan dalam membuktikan rumus-rumus matematika dan Statistika
serta sering digunakan pada berbagai aplikasi Statistika, misalnya bidang
ilmu Aktuaria.
Di Indonesia, instansi pemerintah yang bertanggungjawab untuk
mengumpulkan data Statistika adalah Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai
dengan Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistika,
sebagai revisi dari UU Statistika tahun 1960. Berbagai jenis data/Statistika
secara rutin dikumpulkan oleh BPS melalui kegiatan Sensus dan Survei,
misalnya Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada setiap tahun yang
berakhiran nol, Sensus Pertanian pada setiap tahun yang berakhiran tiga,
dan Sensus Ekonomi pada setiap tahun yang berakhiran enam. Disamping
itu, BPS juga bertugas menghitung beberapa indikator perekonomian
seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat pengangguran, dan berbagai
indikator makro lainnya. Bersama-sama dengan Kementerian Pertanian,
BPS juga menghitung produksi beras, dan produksi beberapa komoditi
pertanian lainnya.

5
1.3. Pengertian Statistika dan Statistika Pertahanan
Secara umum, ada tiga macam pengertian Statistika. Pertama,
Statistika yang berarti kumpulan data atau data agregat. Publikasi yang
berjudul Statistika Kesejahteraan Rakyat yang diterbitkan oleh BPS
misalnya berisi berbagai macam tabel dan grafik tentang data pendidikan,
data kesehatan, dan lain-lain, yang merupakan data agregat dari seluruh
penduduk Indonesia. Demikian juga judul publikasi lainnya, yang isi
publikasinya adalah tabel dan grafik sesuai dengan judul publikasinya.
Dengan kata lain, Statistika adalah angka atau nilai yang diperoleh dari hasil
perhitungan secara agregat.
Agregat adalah seluruh angka yang diperoleh dari pengamatan
terhadap satu atau beberapa fenomena yang dipotret pada suatu waktu
tertentu. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Statistika adalah informasi
kuantitatif secara agregat yang berguna untuk menggambarkan suatu
keadaan atau situasi, yang sangat bermanfaaat dalam proses pengambilan
keputusan. Karena itu, jika kita menyebut suatu data tunggal, maka nilainya
tidak bisa disebut Statistika.
Pengertian Statistika yang kedua berasal dari kata bahasa Inggris
yaitu Statistics yang berarti hasil penelitian yang diperoleh secara sampel,
yang merupakan bagian dari suatu populasi, misalnya data yang diperoleh
dari hasil penelitian secara survei, yang digunakan sebagai estimator atau
penduga terhadap populasi. Sedangkan hasil penelitian yang diperoleh
terhadap populasi atau secara sensus dinamakan Parameter, misalnya data
hasil Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, dan Sensus Ekonomi.
Pengertian Statistika yang ketiga adalah Statistika sebagai ilmu
pengetahuan atau Statistika yang berarti ilmu yang mempelajari cara

6
mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan dan menganalisis data,
serta menarik kesimpulan terhadap populasi berdasarkan hasil penelitian
secara sampel. Berdasarkan pengertian yang ketiga ini, Statistika sebagai
ilmu pengetahuan bisa dibagi menjadi dua kategori, yaitu Statistika
Deskriptif dan Statistika Inferensia.
Statistika Deskriptif adalah ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian dan analisis data secara
deskriptif, misalnya dengan menggunakan tabel, grafik, menghitung rata-
rata, median, modus dan lain-lain. Sedangkan Statistika Inferensia adalah
ilmu yang mempelajari cara menarik kesimpulan terhadap populasi
berdasarkan hasil penelitian secara sampel yang dipilih secara acak,
misalnya pendugaan interval, pengujian hipotesis, dan lain-lain.
Sesuai dengan judul bukunya, Statistika Pertahanan, maka yang
dimaksud dengan Statistika Pertahanan pada buku ini adalah ilmu yang
mempelajari cara mengumpulkan berbagai data yang terkait bidang
pertahanan secara sampel, mengolah, menyajikan, menganalisis dan
menarik kesimpulan terhadap populasi, dari mana sampel data bidang
pertahanan tersebut dipilih. Disamping itu, sebagai bagian dari pertahanan,
buku ini juga banyak menggunakan contoh aplikasi Statistika dalam bidang
militer atau Statistika Militer.
Buku ini menguraikan secara sistematis dasar-dasar metode
Statistika mulai dari pengertian Statistika, jenis-jenis metode Statistika
Deskriptif dan dasar-dasar Statistika Inferensia, serta aplikasinya dalam
bidang pertahanan dan militer. Sistematika buku ini dibuat berdasarkan
kurikulum nasional mata kuliah Statistika yang dipelajari pada program S1,
yang mencakup Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensia, karena target

7
pembacanya adalah Kadet mahasiswa program S1 Universitas Pertahanan.
Namun demikian, buku ini juga dapat digunakan oleh Taruna dan Dosen
Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan
menjadi referensi bagi mahasiswa program Pascasarjana Universitas
Pertahanan serta mahasiswa lain yang terkait dengan ilmu pertahanan.

1.4. Skala Pengukuran


Salah satu syarat agar bisa menggunakan metode Statistika sebagai
alat bantu ilmiah untuk mengolah dan menganalisis data kuantitatif dari
hasil penelitian, maka data yang digunakan harus dalam bentuk angka.
Secara umum, ada empat macam skala pengukuran data yaitu:
a. Skala Nominal, adalah skala data yang dapat diukur dengan
cara membedakannya saja dan tidak bisa dibandingkan atau
dibuat peringkat, misalnya data jenis kelamin laki-laki dan
perempuan yang hanya bisa dibedakan, dan tidak bisa
disimpulkan bahwa laki-laki lebih baik dari perempuan atau
sebaliknya. Contoh lain skala nominal adalah kinerja prajurit
Korps TNI yang terdiri dari Korps Infantri Korps Kaveleri,
Korps Artileri, Korps Zeni, dan lain-lain, yang juga hanya bisa
dibedakan berdasarkan Korps, tetapi tidak bisa dibandingkan.
b. Skala Ordinal, adalah skala data yang dapat diukur dengan
cara membedakan dan mengurutkannya atau dibuat peringkat,
misalnya data tingkat pendidikan: tamat SD, SMP, SMA, dan
seterusnya, atau data kepangkatan TNI. Penduduk yang tamat
SMA lebih tinggi tingkat pendidikannya dibandingkan dengan
yang tamat SD. Demikian juga dengan kepangkatan TNI di

8
mana Kolonel lebih tinggi pangkatnya dibandingkan dengan
Letnan Kolonel.
c. Skala Interval, adalah data yang bisa diukur dengan cara
membedakan, mengurutkan dan mempunyai nilai, tetapi tidak
bisa dibandingkan, misalnya IQ. Hasil test IQ Kadet Mahasiswa
S1 Unhan RI menunjukan bahwa Kadet Mahasiswa A
mempunyai IQ tertinggi, 150 dan yang paling rendah adalah
Kadet Mahasiswa B dengan IQ 100. Kita bisa menarik
kesimpulan bahwa IQ Kadet Mahasiswa A lebih tinggi dan
lebih cerdas daripada Kadet Mahasiswa B, namun kita tidak
bisa menyimpulkan bahwa Kadet Mahasiswa A adalah 1,5 kali
lebih cerdas daripada Kadet Mahasiswa B.
d. Skala Rasio, adalah data yang bisa diukur secara lengkap, yang
bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai nilai dan bisa
dibandingkan, misalnya data berat badan. Contoh, diketahui
berat badan Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI, yaitu A adalah 100
kg dan berat badan Kadet Mahasiswi S1 B adalah 50 kg. Dari
data ini, bisa disimpulkan bahwa berat badan Kadet Mahasiswa
A adalah dua kali lebih berat daripada berat badan Kadet
Mahasiswi B.

1.5. Konsep dan Definisi


Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang Statistika pada bab
selanjutnya, berikut ini diberikan beberapa konsep dan definisi yang banyak
digunakan pada buku ini. Dengan demikian, diharapkan pembaca akan
mempunyai persepsi yang sama tentang beberapa terminologi Statistika
yang digunakan pada buku ini.
9
a. Data. Berdasarkan sifat, ada dua macam data: pertama, data
kuantitatif atau data yang berbentuk angka, misalnya rata-rata
tinggi dan berat badan badan Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI
adalah 168 cm dan 65 kg, dan kedua, data kualitatif atau data
yang berbentuk bukan angka, misalnya, pangkat Letnan,
Mayor, dan lain-lain. Berdasarkan sumber data, ada dua macam
sumber data, pertama, data primer, yaitu data yang diperoleh
melalui penelitian yang dilakukan sendiri, kedua, data
sekunder, yaitu data yang diperoleh data cross section, data
yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu, misalnya
anggaran pertahanan tahun 2021 dari pihak lain, misalnya dari
Kemhan, Mabes TNI, dan lain-lain. Menurut waktu, ada dua
macam waktu pengumpulan data, pertama, data cross section,
yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu,
misalnya anggaran pertahanan tahun 2021, dan kedua, data time
series, yaitu data yang dikumpulkan dalam beberapa periode
waktu, misalnya perkembangan anggaran pertahanan tahun
2010-2021.
b. Variabel, adalah segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai
atau yang datanya bervariasi. Menurut sifatnya, ada dua jenis
variabel, pertama, variabel terikat (dependent variable), yaitu
variabel yang nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel bebas
(independent variable), kedua, variabel bebas (independent
variable) yaitu variabel yang nilainya bervariasi dan
mempengaruhi besarnya variabel terikat. Menurut jenis data,
ada dua macam variabel, pertama, variabel terukur (observable
10
variable), yaitu variabel yang datanya bisa secara langsung
diukur, misalnya tinggi badan, berat badan, jarak, pendapatan,
dan kedua, variabel laten (unobservable variable), yaitu
variabel yang datanya harus dibentuk melalui beberapa dimensi
atau indikator, misalnya, motivasi, kinerja, sikap, dan lain-lain.

1.6. Sistematika Buku


Pembahasan yang ditulis pada buku ini akan diuraikan secara
sederhana dan sistematis, sehingga pembaca diharapkan bisa memahami
berbagai metode Statistika yang ditulis pada buku ini dengan baik, terutama
Kadet Mahasiswa D3 dan S1 Unhan RI. Lebih dari itu, semua materi yang
ditulis pada buku ini diharapkan juga bisa dipelajari dengan baik secara
otodidak oleh mahasiswa pascasarjana Unhan RI, dan siapapun yang
membaca buku ini. Berikut ini adalah uraian singkat sistematika materi
yang ditulis pada buku ini.
Pada bab pertama membahas tentang sejarah singkat Statistika,
pengertian Statistika secara umum dan pengertian Statistika Pertahanan,
skala pengukuran dan aplikasi Statistika, terutama dalam bidang
pertahanan. Dari uraian yang disampaikan pada bab pertama ini, diharapkan
pembaca bisa memahami sejarah singkat Statistika serta pengertian dasar
dan aplikasi Statistika dalam bidang pertahanan, militer, dan bidang-bidang
lainnya.
Pada bab dua akan membahas tentang mekanisme pengelolaan data
hasil penelitian, mulai dari proses pengumpulan data, baik data kuantitatif
maupun data kualitatif, pengolahan data hasil penelitian dengan
menggunakan berbagai metode Statistika, penyajian data dengan
menggunakan tabel dan grafik serta analisis data hasil penelitian, sesuai
11
dengan teori bidang ilmu yang digunakan. Penjelasan yang diberikan pada
bab dua ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca
tentang tata cara pengelolaan data hasil penelitian, yang banyak dibutuhkan,
tidak hanya oleh mahasiswa tetapi juga oleh para peneliti ilmu-ilmu
pengetahuan alam dan sosial.
Bab tiga membahas tentang ukuran nilai tengah, yang merupakan
metode Statistika sederhana untuk mengolah dan menganalisis data hasil
penelitian secara deskriptif, yaitu rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata
tertimbang, median, kuartil, desil, persentil serta modus, baik untuk data
tidak berkelompok maupun data berkelompok. Pada setiap topik, akan
diberikan contoh aplikasinya dalam bidang pertahanan, sehingga pembaca
bisa lebih mudah memahaminya. Bagian akhir bab tiga, dan juga pada
bagian akhir bab lainnya, akan diberikan latihan soal, yang merupakan
aplikasi Statistika dalam bidang pertahanan.
Jika bab tiga menjelaskan tentang nilai tengah yang bisa mewakili
seluruh data hasil penelitian, maka pada bab empat pembahasan akan
dilanjutkan tentang ukuran dispersi atau sebaran dari data hasil penelitian.
Ada beberapa macam ukuran dispersi yang akan dibahas pada bab empat,
yaitu range, varian, standar deviasi, koefisien variasi, skewness dan
kurtosis, baik untuk data tidak berkelompok maupun untuk data
berkelompok. Setelah mempelajari bab empat ini, pembaca diharapkan
dapat mengerti tata cara menghitung ukuran dispersi dan
menginterpretasikannya.
Setelah mempelajari Statistika Deskriptif pada bab satu sampai
dengan bab empat, pada bab lima akan membahas bagian awal dari
Statistika Inferensia, yaitu tentang teori probabilitas. Beberapa topik yang
12
akan dibahas pada bab lima ini antara lain adalah: prinsip dasar probabilitas,
distribusi probabilitas diskrit (Binomial dan Poisson) dan distribusi
probabilitas kontinu (distribusi Normal dan Eksponensial).
Pada bab enam akan dibahas tentang pengertian distribusi
sampling, teori sampling, cara menghitung jumlah sampel dan pendugaan,
baik pendugaan titik maupun pendugaan interval. Materi tentang teori
sampling juga dibahas pada bab enam, agar pembaca bisa memahami tata
cara pemilihan sampel secara probability sampling, yang merupakan syarat
mutlak ketika akan menggunakan pengujian hipotesis, yang akan dipelajari
mulai dari bab tujuh dan seterusnya. Dengan demikian, setelah mempelajari
materi yang diberikan pada bab enam, pembaca diharapkan bisa lebih
memahami tata cara yang harus dilakukan dalam memilih sampel.
Bab tujuh membahas tentang pengujian hipotesis, mulai dari
pengertian pengujian hipotesis, tujuan dan prosedur pengujian hipotesis.
Ada tiga macam metode pengujian hipotesis yang akan dibahas pada bab
tujuh, yaitu pengujian hipotesis rata-rata populasi, pengujian hipotesis
proporsi populasi dan Analisa Variance (ANOVA). Pada setiap topik
bahasan akan diberikan contoh konkrit aplikasi pengujian hipotesis dalam
bidang pertahanan, dan pada bagian akhir akan diberikan soal latihan
tentang pengujian hipotesis.
Alat Statistika yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa dalam
menulis skripsi/tesis, yaitu regresi linear, akan dibahas pada bab delapan.
Ada tiga topik regresi linear yang akan dijelaskan pada bab delapan, yaitu
regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Khusus untuk regresi
linear berganda, juga akan dibahas tentang asumsi klasik yang harus
dipenuhi seperti asumsi: error mengikuti distribusi normal,

13
homoscedasticity pada error, nonautocorellation pada error, serta
pengujian nonmulticolinearity antar variabel bebas yang digunakan.
Pembahasan tentang asumsi juga mencakup metode pengujian asumsi-
asumsi tersebut serta tata cara yang harus dilakukan jika asumsi-asumsi
tersebut tidak terpenuhi/ terlanggar.
Banyak mahasiswa yang menggunakan model regresi linear
berganda, tidak melakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi tersebut,
padahal jika asumsinya tidak terpenuhi, maka model regresi berganda yang
diperoleh menjadi regresi spurious (menyesatkan), dan kesimpulan hasil
penelitiannya menjadi tidak valid.
Topik yang dibahas pada bab sembilan adalah tentang pemodelan
data time series univariate (satu variabel dengan data deret waktu), yang
menggunakan waktu (time) sebagai variable bebas. Ada lima model time
series yang akan dibahas pada bab sembilan ini, yaitu: model Trend Linear,
model Trend Quadratic, model Trend Log Linear (Exponential Trend),
model Trend Autoregressive, dan model Trend Logarithmic Autoregressive.
Pada bab sepuluh akan dibahas tentang Statistika Nonparametrik
dan perbedaan Statistika Parametrik dengan Statistika Nonparametrik. Ada
tiga topik Statistika Nonparametrik yang akan dibahas pada bab sepuluh,
yaitu: Chi Square test, Wilcoxon signed rank test, dan korelasi rank
Spearman. Pada setiap topik yang dibahas akan diberikan contoh konkrit
aplikasi Statistika Nonparametrik dalam bidang yang terkait dengan
pertahanan.

14
1.7 Soal Latihan
1. Jelaskan beberapa contoh terapan/aplikasi Statistika dalam bidang
pertahanan?
2. Jelaskan pengertian Statistika dan Statistika Pertahanan?
3. Berikan 3 contoh aplikasi Statistika Pertahanan
4. Jelaskan perbedaan “Statistics” dengan “Parameter”, dan berikan
contohnya dalam bidang pertahanan?
5. Jelaskan perbedaan antara “Statistika Deskriptif” dengan “Statistika
Inferensia”, dan berikan contohnya dalam bidang pertahanan?
6. Skala pengukuran data terdiri dari “skala nominal”, “skala ordinal”,
“skala interval” dan “skala rasio”. Jelaskan perbedaannya, dan
berikan contoh dalam bidang pertahanan?

15
BAB 2
PENGELOLAAN DATA

Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada Bab 2 adalah untuk memberikan
penjelasan tentang mekanisme pengelolaan data secara terinci, mulai dari
penjelasan tentang instrumen yang bisa digunakan untuk mengumpulkan
data, prosedur pengolahan data, serta tata cara penyajian dan analisis data.
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat melakukan
penelitian secara mandiri dengan baik dan benar, mulai dari pengumpulan
data, pengolahan data, penyajian dan analisis data, serta dapat mengerjakan
soal-soal latihan yang diberikan.

2.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data


Seperti yang sudah diuraikan pada Bab 1, statistika adalah ilmu yang
mempelajari cara mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan dan
menganalisis data hasil penelitian, serta menarik kesimpulan terhadap
populasi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara sampel. Dengan
demikian, kegiatan statistika selalu dimulai dari mengumpulkan data melalui
kegiatan penelitian, baik data primer maupun data sekunder. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian tersebut perlu diolah dan dianalisis sesuai
dengan tujuan penelitian. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan
kegiatan penelitian pada buku ini adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan data kuantitatif yang mempunyai skala interval atau rasio.
Sedangkan untuk data yang mempunyai skala nominal atau ordinal, sebelum
diolah, perlu diberikan kode terlebih dahulu.
16
2.1.1 Metode Pengumpulan Data
Tahap awal dari kegiatan mengumpulkan data adalah membuat
instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Ada beberapa
instrumen yang biasa digunakan dalam mengumpulkan data kuantitatif,
diantaranya adalah:

Alat Ukur Standar


Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur suatu variabel adalah
menggunakan alat ukur yang telah ada dan standar, yang sering dipakai
dalam penelitian ilmu eksakta, misalnya meteran untuk mengukur panjang,
timbangan untuk mengukur berat, termometer untuk mengukur suhu, dan
sebagainya. Instrumen tersebut diciptakan untuk mengukur sesuatu yang
sesuai, dan peneliti tinggal memilih alat mana yang valid dan reliable untuk
mengukur aspek yang dikehendaki. Intrumen/alat ukur standar ini biasanya
telah melalui proses peneraan, sehingga bisa dipercaya (reliable).

Kuesioner
Instrumen penelitian berupa kuesioner biasanya digunakan untuk
mengumpulkan data dalam bentuk daftar pertanyaan secara tertulis dan
terstruktur, yang ditanyakan kepada responden, untuk memperoleh data
yang dibutuhkan. Kelebihan menggunakan kuesioner adalah pertanyaan
yang diajukan bisa secara terinci. Kekurangannya, biaya penelitiannya lebih
mahal dan waktu penelitiannya lebih lama.

Angket
Bentuk angket hampir sama dengan kuesioner. Perbedaannya hanya
terdapat pada jumlah pertanyaan yang diteliti. Kalau pada kuesioner daftar

17
pertanyaannya sangat lengkap dan terinci, maka pada angket hanya berisi
beberapa pertanyaan penting saja.

Melalui Telepon
Pengumpulan data dalam penelitian/riset kuantitatif juga bisa
dilakukan melalui telepon secara langsung kepada responden.
Kelebihannya, biaya penelitiannya lebih murah dan lebih cepat.
Kelemahannya tidak bisa mewakili populasi, karena tidak semua penduduk
mempunyai telepon. Disamping itu, pertanyaan yang ditanyakan melalui
telepon juga tidak boleh banyak, karena akan mengganggu responden.

Melalui Internet
Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat,
dalam beberapa tahun terakhir metode pengumpulan data yang sering
dilakukan oleh peneliti dan mahasiswa adalah melalui internet, di mana
peneliti mempersiapkan kuesioner dan kemudian mengirimkan kuesioner
tersebut kepada responden melalui media sosial. Setelah diisi oleh
responden, kuesioner tersebut kemudian segera dikirimkan kembali kepada
peneliti melalui media sosial yang sama.
Kelebihan metode pengumpulan data melalui internet antara lain
adalah sangat murah, cepat, dan praktis. Walaupun demikian, sampai saat
ini masih banyak perdebatan, apakah pemilihan sampel yang dilakukan
melalui media sosial bisa dikategorikan sebagai probability sampling, yang
merupakan syarat untuk penarikan kesimpulan terhadap populasi
(generalisasi) berdasarkan hasil penelitian secara sampel.

18
2.1.2 Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari instrumen penelitian yang digunakan,
dinamakan data mentah (raw data). Agar data yang masih mentah tersebut
bermanfaat dan bisa digunakan untuk menjawab tujuan penelitian, maka
data mentah tersebut harus melalui suatu proses pengolahan data terlebih
dahulu. Berikut ini adalah tahapan pengolahan data yang perlu dilakukan.

Editing (Pemeriksaan Kuesioner)


Editing merupakan langkah awal dari kegiatan pengolahan data,
yaitu memeriksa kelengkapan isian kuesioner yang digunakan pada
penelitian: apakah jawaban yang diberikan telah lengkap dan konsisten
antara satu pertanyaan dengan pertanyaan yang lain.

Coding (Memberi Kode)


Pada tahap ini data kualitatif dikelompokkan menjadi beberapa
kategori dan diberikan kode (numerik), sehingga data menjadi lebih ringkas
dan mudah diolah, baik secara manual maupun menggunakan media
komputer.

Pemindahan Data
Setelah semua pertanyaan pada kuesioner diberikan kode dalam
bentuk angka, tahap berikutnya adalah memindahkan (input) data tersebut
menggunakan excel. Setelah semua data di input, maka data tersebut bisa
diolah lebih lanjut menggunakan berbagai software statistika, seperti SPSS,
STATA, R, Minitab, JASP, dan lain sebagainya.

19
2.2 Penyajian Data
Setelah semua data diinput ke dalam file excel, maka langkah
selanjutnya adalah menyajikan dan menganalisis data hasil penelitian.
Penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan Tabel atau Grafik,
tergantung dari kebutuhan dan analisis yang akan dilakukan, sehingga
siapapun yang membaca, bisa dengan mudah memahami informasi yang
disampaikan. Disamping itu, data hasil penelitian yang sudah disimpan
pada file excel, juga bisa dianalisis dengan berbagai macam software
Statistika, seperti SPSS, STATA, R, Minitab, JASP, dan lain-lain.

2.2.1 Penyajian dalam Bentuk Tabel


Penyajian data dalam bentuk tabel mampu memberikan informasi
secara lebih sederhana dan informatif dibandingkan dalam bentuk tulisan.
Ada tiga macam bentuk penyajian Tabel, yaitu:

a. Tabel Frekuensi
Tabel frekuensi hanya berisi satu variabel saja, di mana frekuensi
atau banyaknya responden atau unit yang diteliti didistribusikan ke dalam
atribut atau kategori dari variabel tersebut. Berikut contoh tabel frekuensi
(Tabel 2.1).
Tabel 2.1
Distribusi Mahasiswa S2 Unhan RI TA 2020/2021 Menurut Fakultas
Frekuensi
Fakultas Persentase
(Jumlah Mahasiswa)
FSP 86 35,10
FMP 51 20,82
FKN 68 27,76
FTP 40 16,32
Jumlah 245 100,00
Sumber: Biro Akademik Universitas Pertahanan
20
Data yang terdapat pada Tabel 2.1 tersebut sudah bisa dianalisis secara
deskriptif. Misalnya, jumlah mahasiwa S2 Unhan RI yang paling banyak
terdapat pada Fakultas Strategi Pertahanan (FSP), yaitu sebanyak 35,1 persen
(86 mahasiswa) dari seluruh mahasiswa S2 Unhan RI.

b. Tabel Distribusi Frekuensi


Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi pertama-tama harus
dipahami bahwa distribusi frekuensi menunjukkan banyaknya (frekuensi)
suatu variabel tertentu (misalnya: umur, nilai ujian, penjualan, produksi,
dan lain-lain). Beberapa istilah yang berkaitan dengan tabel distribusi
frekuensi, antara lain adalah: kelas interval (interval), banyaknya kelas (k),
batas bawah kelas (lower limit), batas atas kelas (upper limit), nilai tengah
(mid point) dan frekuensi (frequency). Berikut adalah penjelasannya:

Banyaknya kelas (k) adalah jumlah kelas interval yang akan dibuat dalam
tabel frekuensi. Banyaknya kelas interval tidak baku, tergantung dari
keragaman datanya. Secara umum, cara menentukan banyaknya kelas
interval (k) adalah menggunakan rumus Sturgees, yaitu sebagai berikut:

k = 1 + 3,3 log n

Sedangkan untuk menentukan interval (i) pada setiap kelas, digunakan


rumus:

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 − 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒊𝒏𝒊𝒎𝒖𝒎


𝒊=
𝒌
di mana:
n = adalah jumlah observasi;
nilai maksimum = nilai terbesar; dan
nilai minimum = nilai terkecil.
21
Kelas Interval adalah suatu kelas guna mengelompokkan data kuantitatif
yang memiliki arti tertentu. Misalkan umur penduduk dikelompokkan dalam
5 tahunan, dengan kelas interval sebagai berikut: 0-4, 5-9, 10-14, dan
seterusnya. Dalam membuat kelas interval, intervalnya harus sama antara
kelas yang pertama, kedua, dan seterusnya. Namun, untuk kebutuhan tertentu
bisa saja interval kelasnya tidak sama, misalnya interval umur penduduk
menurut usia sekolah, yaitu: 7-12 untuk usia SD, 13-15 untuk usia SMP, 16-
18 untuk usia SMA dan 19-22 untuk usia Perguruan Tinggi.

Batas bawah kelas (lower limit) adalah nilai terendah dari suatu kelas
interval.

Batas atas kelas (upper limit), adalah nilai tertinggi dari suatu kelas interval.

Perlu dicermati bahwa dalam penetapan batas atas dan batas bawah diantara
kelas yang pertama dengan kelas yang kedua, dan seterusnya, tidak boleh
menimbulkan keraguan, misalnya: jika kelompok umur kelas pertama
adalah 0-4 tahun, kelas kedua harus 5-9, dan seterusnya, sehingga penduduk
yang berumur 4 tahun masuk kelas pertama, dan penduduk yang berumur 5
tahun masuk kelas kedua.

Nilai Tengah adalah suatu nilai yang besarnya berada di tengah-tengah


suatu kelas interval, yang dihitung dengan cara menjumlahkan nilai batas
bawah dari suatu kelas interval ditambah nilai batas atas dari kelas interval
yang sama, lalu dibagi dua.

Frekuensi (f) adalah jumlah observasi pada suatu kelas interval.

22
Berikut ini contoh cara membuat Tabel Frekuensi data kuantitatif nilai ujian
Statistika 30 orang Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI yang dipilih secara acak,
yang masih dalam bentuk data mentah (raw data).
66, 72, 76, 88, 74, 69, 72, 79, 82, 75
78, 89, 73, 98, 77, 88, 83, 74, 75, 93
91, 87, 82, 89, 86, 73, 85, 78, 80, 79
Data tersebut masih sangat mentah dan belum bisa dianalisis. Karena itu,
data tersebut harus diolah dengan membuat Tabel Distribusi Frekuensi,
dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Tentukan banyaknya kelas dan interval, dengan menggunakan
rumus Sturgees, yaitu k = 1 + 3,3 log 30 = 5,43 (jumlah kelas
bisa 5 atau 6); Interval = (nilai maks - nilai min) / k = (98 -
66) / 5,43 = 5,89 atau 6. Catatan = interval adalah jarak antara
batas bawah kelas pertama (66) dengan batas bawah kelas
kedua (72), dan seterusnya.
(2) Dengan demikian, tabel Distribusi Frekuensi untuk data nilai
ujian Statistika 30 orang Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI adalah
seperti yang terdapat pada Tabel 2.2, yang dimulai dari angka
terkecil, dengan jumlah kelas, K = 6 dan Interval = 6. Hal
terpenting yang harus diperhatikan dalam membuat tabel
frekuensi data kuantitatif adalah kita harus memastikan bahwa
semua data atau observasi harus masuk ke dalam salah satu
kelas interval.
(3) Pada kelas interval terakhir, karena nilai ujian maksimum
adalah 100, maka kelasnya menjadi 96-100.

23
Tabel 2.2
Distribusi Frekuensi 30 Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI Menurut Nilai
Ujian Statistika yang Diperoleh
Nilai Ujian Tally Jumlah Kadet
Mahasiswa S1 (fi)
66 – 71 // 2
72 – 77 ///// ///// 10
78 – 83 ///// /// 8
84 – 89 ///// // 7
90 – 95 // 2
96 – 100 / 1
Jumlah 30 30
Sumber: Data Hipotetis

c. Tabel Silang
Tabel silang terdiri dari dua variabel atau lebih, yang dimuat pada
baris dan kolom. Kategori tabel silang dibuat berdasarkan banyaknya atribut
atau kategori yang terdapat pada masing-masing variabel. Tabel 2 x 2
misalnya, berarti variabel pertama terdiri dari dua kategori dan variabel
kedua juga terdiri dari 2 kategori, dan seterusnya. Tabel 2.3 adalah contoh
tabel silang 4 x 2, di mana variabel pertama (Fakultas) terdiri dari empat
kategori, yaitu: FSP, FMP, FKN dan FTP, dan variabel kedua terdiri dari
dua kategori, yaitu: TNI dan Sipil.
Tabel 2.3
Distribusi Jumlah Mahasiswa S2 Unhan RI TA 2020/21
Menurut Fakultas dan Status TNI/Sipil
Fakultas TNI Sipil Jumlah
FSP 63 23 86
FMP 6 45 51
FKN 7 61 68
FTP 9 31 40
Jumlah 85 160 245
Sumber: Biro Akademik Universitas Pertahanan
24
2.2.2 Penyajian dalam Bentuk Grafik
Dibandingkan dengan penyajian dalam bentuk tabel, penyajian data
dalam bentuk grafik lebih menarik, karena dapat menggambarkan secara
visual data yang disajikan, sehingga lebih memudahkan pembaca dalam
menarik kesimpulan. Penyajian dalam bentuk grafik biasanya digunakan
untuk melengkapi informasi dari data yang sudah disajikan dalam bentuk
tabel.
Secara umum, ada beberapa bentuk grafik:
a. Diagram Garis (Line Chart)
Diagram garis biasanya digunakan untuk menggambarkan
perkembangan data dalam bentuk deret waktu (time series). Misalnya,
perkembangan data anggaran pertahanan tahun 2010-2020.
Tabel 2.4
Perkembangan Anggaran Pertahanan Indonesia
Tahun 2010–2020
Anggaran Pertahanan
Tahun
(Triliun Rupiah)
2010 42,4
2011 51,2
2012 61,3
2013 87,7
2014 86,2
2015 101,4
2016 98,1
2017 117,3
2018 106,8
2019 108,4
2020 127,4
Sumber: Databoks dan Lokadata, 2020

25
Data Anggaran Pertahanan Tahun 2010–2020
(Triliun Rupiah)

140

120

100

80

60

40

20

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 2.1
Data Anggaran Pertahanan Tahun 2010–2020 (Triliun Rupiah)

b. Diagram Batang (Bar Chart)


Sesuai dengan namanya, penyajian data pada diagram batang
digambarkan seperti batang atau balok. Dalam diagram batang, lebar batang
sama, tetapi tinggi batang berbeda yang menunjukkan variasi datanya.
Contohnya seorang mahasiswa S2 Unhan RI ingin melakukan penelitian
tesis tentang implementasi Sishankamrata dengan memilih sampel 45
personil TNI menurut pangkat secara proporsional seperti yang terdapat
pada Tabel 2.5. Buatlah diagram batang dari distribusi responden pada
Tabel 2.5 tersebut.

26
Tabel 2.5
Distribusi Responden Menurut Pangkat
Jumlah
Pangkat Persentase
Responden
Tamtama 19 42,22
Bintara 11 24,45
Perwira Menengah 10 22,22
Perwira Tinggi 5 11,11
Jumlah 45 100,00
Sumber: Data Hipotetis

Distribusi Responden Menurut Pangkat


20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Tamtama Bintara Perwira Perwira Tinggi
Menengah

Gambar 2.2
Distribusi Responden Menurut Pangkat

c. Diagram Lingkaran (Pie Chart)


Penyajian data dalam bentuk lingkaran biasanya digunakan untuk
membandingkan data dalam bentuk persentase, di mana besar lingkaran
menunjukkan 100 persen. Setiap data dinyatakan dalam persen yang
digambarkan dalam bentuk luas area di dalam lingkaran. Contohnya dibuat

27
diagram lingkaran dari data persentase responden menurut pangkat yang
datanya terdapat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6
Persentase Responden Menurut Pangkat
Persentase
Pangkat
Responden
Tamtama 42,22
Bintara 24,45
Perwira Menengah 22,22
Perwira Tinggi 11,11
Jumlah 100,00
Sumber: Tabel 2.5

Persentase Responden Menurut Pangkat

11.11

Tamtama
42.22
22.22 Bintara

Perwira Menengah

Perwira Tinggi
24.45

Gambar 2.3
Persentase Responden Menurut Pangkat

28
d. Diagram Gambar (Pictogram)
Pictogram menyajikan data dalam bentuk gambar sesuai dengan
jenis data yang disajikan. Dalam hal ini, setiap gambar atau simbol
mewakili sejumlah data yang disajikan. Misalnya, jika data yang disajikan
adalah data jumlah produksi senjata laras panjang, maka dibuat gambar
senjata laras panjang, jika data yang disajikan adalah data jumlah prajurit
TNI, maka dibuat gambar prajurit TNI, jika yang disajikan jumlah pesawat
tempur yang dimiliki TNI AU, maka dibuat gambar pesawat tempur, dan
sebagainya.
Tabel 2.7
Jumlah Tank, Pesawat Tempur dan Kapal Patroli TNI Tahun 2021
Jenis Jumlah
Tank 332
Pesawat Tempur 458
Kapal Patroli 179
Sumber: Globalfirepower.com, 2021

Jumlah Tank, Pesawat Tempur dan Kapal


Patroli TNI Tahun 2021

Tank 332

Pesawat Tempur 458

Kapal Patroli 179

Gambar 2.4
Jumlah Tank, Pesawat Tempur dan Kapal Patroli TNI Tahun 2021
Keterangan: 1 gambar mewakili 100 unit alutsista.

29
2.3 Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus diolah, disajikan, dan
dianalisis, sesuai dengan tujuan penelitian. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan sebelum kita menganalisis data hasil penelitian, pertama, data
apa yang paling menonjol yang dapat dianggap mewakili sekelompok data
yang diamati, dan kedua, data apa yang dapat menggambarkan adanya
penyimpangan atau anomali. Ada dua metode analisis statistika sederhana
yang akan dijelaskan pada bab ini, yaitu: analisis persentase dan analisis
risiko relatif.

2.3.1 Analisis Persentase


Analisis persentase dapat digunakan pada tabel frekuensi maupun
tabel silang. Pada tabel frekuensi, analisis persentase bisa langsung
dilakukan terhadap distribusi persentase variabel yang terdapat pada tabel
frekuensi tersebut. Sedangkan pada tabel silang, analisis persentase berguna
untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan antara kedua variabel
yang terdapat pada tabel silang tersebut, baik untuk data kuantitatif maupun
data kualitatif.
Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel kita
mengasumsikan adanya hubungan sebab-akibat satu arah, artinya variabel
yang satu sebagai variabel bebas (sebagai penyebab) dan variabel yang lain
sebagai variabel terikat (sebagai akibat). Dengan kata lain variabel yang
satu mempengaruhi terjadinya variabel yang lain.
Cara untuk menentukan variabel mana yang menjadi variabel bebas
dan yang mana sebagai variabel terikat hanya berdasarkan pada logika
berpikir atau common sense. Misalnya, jika kita ingin mengetahui pengaruh

30
pertumbuhan ekonomi terhadap anggaran pertahanan, maka variabel
bebasnya adalah pertumbuhan ekonomi sedangkan anggaran pertahanan
adalah variabel terikat. Berikut ini adalah contoh aplikasi analisis persentase
dari data variabel bebas dan variabel terikat.
Seorang Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI ingin mengetahui hubungan
antara kebiasaan berolahraga dengan tingkat kesamaptaan jasmani prajurit
TNI. Dari 200 orang prajurit yang dipilih secara acak, diperoleh data jumlah
prajurit menurut tingkat kesamaptaan jasmani dan kebiasaan berolahraga
seperti yang terdapat pada Tabel 2.8 berikut:
Tabel 2.8
Jumlah Prajurit TNI Menurut Tingkat Kesamaptaan Jasmani
dan Kebiasaan Berolahraga
Tingkat
Kebiasaan Berolahraga
Kesamaptaan
Jumlah
Jasmani Prajurit
Tidak Ya
TNI
Tinggi 46 (34%) 88 (66%) 134 (100%)
[53%] [77%] [67%]
Rendah 40 (61%) 26 (39%) 66 (100%)
[47%] [23%] [33%]
Jumlah 86 (43%) 114 (57%) 200 (100%)
[100%] [100%] [100%]
Catatan: [..] menunjukkan analisis persentase ke bawah 100%
(..) menjukkan analisis persentase ke samping 100%

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kebiasaan berolahraga


dengan tingkat kesamaptaan jasmani prajurit TNI, analisis persentase akan
dilakukan dengan menghitung persentase berdasarkan variabel kebiasaan
berolahraga (100% ke samping), yang merupakan variabel bebas. Dari Tabel
2.8 dapat diketahui bahwa prajurit TNI yang mempunyai tingkat

31
kesamaptaan jasmani yang tinggi adalah mereka yang mempunyai kebiasaan
berolahraga, yaitu sebanyak 66% atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
yang tidak suka berolahraga (34%).
Analisis deskriptif juga bisa dilakukan dengan menghitung 100%
kebawah. Dari Tabel 2.8 dapat disimpulkan bahwa 77% dari prajurit TNI
yang suka berolahraga mempunyai tingkat kesamaptaan jasmani yang
tinggi, sedangkan untuk prajurit TNI yang tidak suka berolahraga, hanya
53% yang mempunyai tingkat kesamaptaan jasmani tinggi. Dengan kata
lain, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan berolahraga
dengan tingkat kesamaptaan jasmani prajurit TNI.

2.3.2 Analisis Risiko Relatif


Selain melakukan analisis persentase untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel, tabel silang juga dapat digunakan untuk menganalisis
nilai Risiko Relatif (RR) terjadinya suatu peristiwa, dibandingkan dengan
jika peristiwa tersebut tidak terjadi. Berikut ini disajikan bagan dalam tabel
silang untuk menghitung besarnya RR.
Tabel 2.9
Tabel Silang untuk Analisis Resiko Relatif
Karakteristik tertentu
Risiko tertentu Jumlah
Ada Tidak Ada
Ada A B A+B
Tidak ada C D C+D
Jumlah A+C B+D A+B+C+D

Dari tabel tersebut, maka rumus Risiko Relatif (RR) adalah:

32
𝐴 𝐵
𝑅𝑅 = ∶
𝐴+𝐶 𝐵+𝐷
Contoh:
Seorang Kadet Mahasiswa S1 FKM Unhan RI ingin mengetahui Risiko
Relatif (RR) prajurit TNI yang belum divaksin terpapar Covid 19,
dibandingkan dengan prajurit TNI yang sudah divaksin, dengan jumlah
sampel sebanyak 135 prajurit TNI. Hitunglah nilai RR dari data hasil
penelitian seperti yang terdapat pada Tabel 2.10 berikut:

Tabel 2.10
Distribusi Prajurit Penderita Covid-19 Menurut Pemberian Vaksin
Positif Memperoleh Vaksin
Jumlah
Covid-19 Tidak Ya
Ya 60 (86%) 10 (14%) 70 (100%)
Tidak 15 (23%) 50 (77%) 65 (100%)
Jumlah 75 (56%) 60 (44%) 135 (100%)
Sumber: Data Hipotetis

Dari Tabel 2.10 dapat diketahui bahwa 86% prajurit yang positif
Covid-19 belum divaksin, sedangkan prajurit yang sudah divaksin hanya
sekitar 14% yang positif Covid-19. Dari analisis tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa terjadinya penyakit Covid-19 berhubungan dengan
pemberian vaksin.
Untuk mengetahui seberapa besar kecenderungan seorang prajurit
TNI yang tidak divaksinasi akan terpapar penyakit Covid-19 dibandingkan
dengan prajurit yang divaksinasi, bisa diketahui dengan menghitung nilai
Risiko Relatif sebagai berikut:

60 10
𝑅𝑅 = : = 5,4
60 + 15 10 + 50

33
Dengan nilai risiko relatif (RR) sebesar 5,4 tersebut, dapat
disimpulkan bahwa prajurit yang tidak divaksinasi mempunyai risiko
terpapar positif Covid-19 sebesar 5,4 kali lipat dibandingkan dengan
prajurit yang divaksinasi.

Contoh lain:
Seorang Kadet Mahasiswa S1 FTM Unhan RI ingin mengetahui
hubungan antara disiplin berlalu-lintas dengan pangkat personil TNI. Dari
100 orang personil TNI yang dipilih secara acak, dilakukan penelitian
dengan cara observasi langsung tentang kepatuhan mereka terhadap
peraturan lalu lintas, dan hasilnya adalah seperti yang terdapat pada Tabel
2.9. Hitunglah Risiko Relatif tingkat kepatuhan berlalu lintas antara
personil TNI dengan pangkat Tamtama dibandingkan dengan personil TNI
yang berpangkat perwira.
Tabel 2.11
Tingkat Kepatuhan Personil TNI Terhadap Lalu Lintas Menurut Pangkat
Kepatuhan Pangkat
terhadap lalu Jumlah
Tamtama Bintara Perwira
lintas
20 15 10 45
Kurang patuh
(62,5%) (38,5%) (34,5%) (45%)
12 24 19 55
Patuh
(37,5%) (61,5%) (65,5%) (55%)
32 39 29 100
Jumlah
(100%) (100%) (100%) (100%)

Dari data pada Tabel 2.11 tersebut, dapat diketahui bahwa personil
TNI yang kurang patuh terhadap peraturan lalu lintas, paling banyak adalah
yang berpangkat Tamtama (62,5%), berikutnya yang mempunyai pangkat

34
Bintara (38,5%) dan yang berpangkat Perwira (34,5%). Bila dilihat dari
tingkat kepatuhan, maka persentase dengan tingkat kepatuhan berlalu lintas
yang terendah adalah personil TNI dengan pangkat Tamtama, yaitu sebesar
37,5%, atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang berpangkat
Bintara (61,5%) dan yang berpangkat Perwira (65,5%). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pangkat personil TNI
dengan kepatuhan dalam berlalu lintas. Dari Tabel 2.10 tersebut, kita juga
bisa menghitung besarnya nilai Risiko Relatif, sebagai berikut:

20 10
𝑅𝑅 = : = 1,8
20 + 12 10 + 19

Dengan hasil Risiko Relatif sebesar 1,8, dapat disimpulkan bahwa


personil TNI dengan pangkat Tamtama mempunyai kecenderungan untuk
kurang patuh terhadap lalu lintas sebesar 1,8 kali lipat dibanding personil
TNI yang berpangkat Perwira.
Sedangkan jika personil TNI yang berpangkat Tamtama
dibandingkan dengan yang berpangkat Bintara, maka Risiko Relatif-nya
adalah.
20 15
𝑅𝑅 = : = 1,6
20 + 12 15 + 24

Artinya personil TNI yang berpangkat Tamtama kemungkinan


kurang patuh terhadap aturan lalu lintas adalah sebesar 1,6 kali lipat lebih
besar dibandingkan dengan personil TNI yang berpangkat Bintara.

2.4. Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian validitas dan reliabilitas dalam pengukuran


data?
35
2. Jelaskan macam-macam alat ukur baku yang digunakan untuk
pengumpulan data?

3. Jelaskan beberapa metode penyajian data dalam bentuk grafik yang


saudara ketahui, dan berikan contohnya dengan menggunakan data
yang terkait dengan pertahanan?

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tabel silang dan jelaskan


perbedaannya dengan tabel frekuensi, serta berikan contoh tabelnya
dalam bidang pertahanan?

5. Berikut ini adalah hasil Test tingkat kesamaptaan jasmani dari 40


orang prajurit TNI yang dipilih secara acak. Buatkan Tabel
Distribusi Frekuensi dengan menggunakan rumus Stugees.
140 126 139 114 142 118 125 143
146 127 147 119 126 135 134 115
144 149 138 131 152 125 135 135
133 129 134 141 149 128 147 135
148 122 133 141 151 127 114 154

36
BAB 3
UKURAN NILAI TENGAH

Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar tentang tata cara mengumpulkan data, mengolah dan
menganalis data secara sederhana pada Bab 2, pada Bab 3 disajikan
beberapa metode analisis data kuantitatif, yaitu ukuran nilai tengah, seperti
rata-rata (rata-rata hitung, rata-rata tertimbang dan rata-rata ukur), median
(kuartil, desil dan persentil), serta modus. Setelah mempelajari Bab 3 ini,
diharapkan mahasiswa dapat mengingat, memahami, dan mengaplikasikan
berbagai metode ukuran nilai tengah dalam menganalisis data-data yang
terkait bidang pertahanan.

3.1. Pengertian
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan Statistika
Deskriptif adalah cabang ilmu statistika yang mempelajari bagaimana cara
mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan, dan menganalisis data
secara deskriptif. Namun, kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku untuk
data yang dikumpulkan tersebut dan tidak berlaku secara umum untuk
seluruh anggota populasi. Pada metode Statistika Deskriptif, data yang
diperoleh dari hasil penelitian dideskripsikan atau digambarkan seperti apa
adanya, dengan menggunakan tabel dan grafik, menghitung berbagai ukuran
nilai tengah, ukuran dispersi, dan lain-lain, sehingga dapat menjelaskan tentang
karakteristik data yang dikumpulkan.
Pada Bab 3 ini akan dibahas tentang beberapa macam ukuran nilai
tengah, atau measures of central tendency, yaitu:

37
1. Rata-rata (Mean)
a. Rata-rata Hitung (Arithmatic Mean)
b. Rata-rata Tertimbang (Weighted Mean)
c. Rata-rata Ukur (Geometric Mean)
2. Median, Kuartil, Desil dan Persentil
3. Modus

Ketiga ukuran nilai tengah tersebut digunakan untuk menggambarkan


karakteristik atau sifat dari sekumpulan data kuantitatif. Baik mean, median
maupun modus mempunyai pengertian yang berbeda dan masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pilihan untuk menggunakan salah satu
atau beberapa diantara ketiga metode nilai tengah tersebut pada waktu
menganalisis data, sangat tergantung dari jenis data, distribusi atau sebaran dari
data yang akan dianalisis, serta tujuan penelitian.

3.2. Rata-Rata
Ada tiga macam rata-rata yang akan dibahas pada bab ini, yaitu:
rata-rata hitung, rata-rata tertimbang dan rata-rata ukur. Dilihat dari jenis
data, ada dua macam data yang akan dihitung dengan menggunakan rata-
rata, yaitu: data tidak berkelompok atau data yang masih “mentah” (raw
data) dan data berkelompok, yaitu data yang sudah dikelompokkan
menggunakan Rumus Sturgees, seperti yang sudah dipelajari di Bab 2.
Notasi untuk rata-rata sampel adalahX (dibaca X bar).

3.2.1. Rata-rata Hitung


Bila jumlah observasi yang diamati hanya sedikit, maka nilai rata-
ratanya bisa dihitung secara langsung, yaitu dengan cara menjumlahkan

38
semua observasinya kemudian dibagi dengan banyaknya observasi, yang
secara statistika dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:
∑ 𝑋𝑖
𝑋=
𝑛
di mana:
𝑋𝑖 = nilai observasi ke-i; dan
𝑛 = jumlah seluruh observasi.

Contoh:
Hitunglah rata-rata nilai ujian Statistika dari 5 orang Kadet Mahasiswa S1
sebagai berikut: 90, 60, 50, 80 dan 70!

Jawab:
90 + 60 + 50 + 80 + 70
𝑋= = 70
5

Jika jumlah observasinya banyak, cara menghitung rata-rata seperti di


atas akan sulit dilakukan, karena disamping perlu waktu yang sangat lama,
kemungkinan terjadi kesalahan juga cukup besar. Karena itu bila jumlah
datanya banyak (n besar), data tersebut perlu dikelompokkan dalam beberapa
kelas interval dengan menggunakan Rumus Sturgees seperti yang sudah
dibahas pada Bab 2 (dalam bentuk tabel distribusi frekuensi). Adapun rumus
yang digunakan untuk menghitung rata-rata yang sudah dikelompokkan adalah
sebagai berikut:

∑ 𝑓𝑖 . 𝑚𝑖
𝑋=
𝑛
di mana:
𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke-i; dan
𝑚𝑖 = titik tengah kelas ke-i.

39
Contoh:
Hitunglah rata-rata nilai ujian Statistika 30 orang Kadet Mahasiswa S1
Unhan RI, seperti yang terdapat pada kolom 1, dengan jumlah mahasiswa
seperti yang terdapat pada kolom 3:
Nilai Nilai Tengah Jumlah Kadet 𝒇𝒊 . 𝒎𝒊
Ujian (𝒎𝒊 ) Mahasiswa S1
(𝒇𝒊 )
66 – 71 68,5 2 137
72 – 77 74,5 10 745
78 – 83 80,5 8 640
84 – 89 86,5 7 605,5
90 – 95 92,5 2 185
96 – 100 98,0 1 98,0
Jumlah - 30 2410,5
Sumber: Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi 30 Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI Menurut
Nilai Ujian Statistika yang Diperoleh (Bab 2)

Langkah pertama untuk menyelesaikan soal di atas adalah


menentukan nilai tengah (mi), karena pada rumus terdapat nilai tengah kelas
interval nilai ujian (kolom 2). Cara untuk menentukan nilai tengah adalah
batas bawah kelas interval ditambah batas atas kelas interval, kemudian
dibagi dua. Contoh untuk kelas pertama: batas bawah 66, batas atas 71,
maka nilai tengah kelas pertama adalah = (66 + 71) : 2 = 68,5, dan
seterusnya untuk kelas interval berikutnya.
Kolom 4 merupakan hasil perkalian antara fi (kolom 3) dengan mi
(kolom 2). Contoh pada kelas pertama, nilai fi.mi adalah 68,5 x 2 = 137.
Demikian seterusnya untuk kelas berikutnya. Bila jumlah pada kolom 4
dibagi dengan jumlah pada kolom 2, dan dimasukkan ke rumus, maka

40
diperoleh rata-rata nilai ujian statistika 30 orang kadet mahasiswa S1 Unhan
RI adalah: 2410,5/30 = 80,35.

∑ 𝑓𝑖 .𝑚𝑖 2410,5
𝑋= = = 80,35
𝑛 30

3.2.2. Rata-rata Tertimbang (Weighted Mean)


Seringkali dalam mencari nilai rata-rata, perlu digunakan
penimbang, agar nilai rata-rata yang diperoleh dapat mencerminkan kondisi
objektif dari variabel yang dihitung. Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung rata-rata tertimbang adalah sebagai berikut:
∑ 𝑊𝑖 . 𝑋𝑖
𝑥𝑤 =
∑ 𝑊𝑖
di mana:
𝑋𝑖 = nilai ke-i; dan
𝑊𝑖 = penimbang ke-i

Contoh:
Untuk bisa lulus mata kuliah Pengantar Statistika Pertahanan, seorang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI minimal harus memperoleh nilai C (60-69). Ada 4
komponen penilaian, yaitu UTS (bobot 30%), UAS (bobot 40%), Tugas
(bobot 10%) dan Makalah (bobot 20%). Tentukan nilai akhir seorang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI yang memperoleh nilai sebagai berikut: UTS = 70,
UAS = 50, Tugas = 65 dan Makalah = 80.

Jawab:
Dengan menggunakan rumus di atas, di mana Xi = nilai mahasiswa, Wi =
bobot setiap komponen, maka nilai akhir Statistika kadet mahasiswa S1
tersebut adalah:
41
∑ 𝑊𝑖 . 𝑋𝑖
𝑥𝑤 =
∑ 𝑊𝑖
[(70x30) + (50x40) + (65x10) + (80x20)]
𝑥𝑤 =
30 + 40 + 10 + 20
𝑥𝑤 = 63,5

atau lulus dengan nilai C.

3.2.3. Rata-Rata Ukur (Geometric Mean)


Dalam hal-hal tertentu, kita sering dihadapkan dengan data yang
perkembangannya sangat cepat, sehingga mengikuti kecepatan deret ukur,
misalnya perkembangan jumlah penduduk, dan lain-lain. Untuk mengetahui
perkembangan variabel yang sangat cepat tersebut, kurang tepat jika
menggunakan rata-rata hitung (arithmatic mean), tetapi harus dengan
menggunakan metode rata-rata ukur (Geometric Mean). Rata-rata ukur
sering digunakan dalam bidang ekonomi, kependudukan maupun
mikrobiologi dan jarang sekali digunakan di bidang ilmu-ilmu sosial.
Adapun cara menghitung rata-rata ukur adalah sebagai berikut:

a. Rata-rata Ukur Data Tidak Berkelompok


Rata-rata ukur dihitung dengan jalan menarik akar pangkat n dari hasil
perkalian semua nilai pengamatan. Misalnya ada seri pengamatan yang
nilainya adalah: X1 , X2, X3, X4, ......, Xn, maka rata-rata ukurnya adalah:

𝑀𝑔 = 𝑛√𝑋1 . 𝑋2 . 𝑋3 . . . 𝑋𝑛

atau:
𝑀𝑔 = (X1 . X2 . X 3 . … … . X𝑛 ) 1/n

42
Contoh:
Tentukan rata-rata ukur anggaran pertahanan tahun 2016-2020, sebagai
berikut (dalam triliun rupiah),
98,1 117,3 106,8 108,4 127,4
Maka rata-rata ukurnya adalah:
5
𝑀𝑔 = √(98,1)(117,3)(106,8)(108,4)(127,4)
𝑀𝑔 = 𝑅𝑝. 111,16 𝑡𝑟𝑖𝑙𝑖𝑢𝑛

Cara lain adalah dengan menggunakan logaritma dengan rumus:


𝑙𝑜𝑔 𝑀𝑔 = ∑𝑛𝑖=1(𝑙𝑜𝑔 𝑋𝑖 )/5

𝑙𝑜𝑔 98,1 + 𝑙𝑜𝑔 117,3 + 𝑙𝑜𝑔 106,8 + 𝑙𝑜𝑔 108,4 + 𝑙𝑜𝑔 127,4
𝑙𝑜𝑔 𝑀 𝑔 =
5
1,992 + 2,069 + 2,029 + 2,035 + 2,105
= = 2,046
5
Untuk mencari rata-rata ukur atau Mg, harus dihitung antilog dari
2,046 = 111,16. Dengan demikian, rata-rata ukur anggaran pertahanan
selama periode 2016-2020 adalah = Rp 111,16 triliun.
Geometric Mean juga sering digunakan untuk menghitung
pertumbuhan, misalnya menghitung pertumbuhan penduduk, pertumbuhan
produksi, dan lain-lain, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑃𝑡 = 𝑃0 (1 + 𝑟)𝑡
di mana:
𝑃𝑡 = nilai pada tahun t;
𝑃0 = nilai pada tahun dasar;
𝑛 = lama waktu dari 𝑃0 ke 𝑃𝑡 ; dan
𝑟 = rata-rata pertumbuhan per tahun.

43
Contoh:
Diketahui jumlah produksi amunisi di Indonesia tahun 2010 adalah 237,6
juta unit dan tahun 2020 adalah 270,2 juta unit. Tentukan rata-rata
pertumbuhan produksi amunisi di Indonesia pertahun selama periode 2010-
2020.

Jawab:
Dari soal tersebut, diketahui Pt = 270,2 : Po = 237,6 ; t = 10,

Maka: 270,2 = 237,6 (1+r)10 atau 270,2/237.6 = (1+r)10 atau 1,1372 =


(1+r)10 atau 1,13720,1 = 1 + r atau 1,0129 = 1 + r,
maka r = 0,0129 x 100 % = 1,29%.

Dengan demikian, rata-rata pertumbuhan produksi amunisi di Indonesia


selama periode 2010-2020 adalah sebesar 1,29 persen per tahun.

b. Rata-Rata Ukur Data Berkelompok


Seperti halnya pada waktu menghitung Arithmatic Mean, cara
menghitung Geometric Mean untuk data berkelompok juga dilakukan
dengan mengelompokkan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Rumus rata-rata ukur untuk data berkelompok adalah:

∑𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 . 𝑙𝑜𝑔 𝑚𝑖
𝐿𝑜𝑔 𝑀𝑔 =
𝑛
di mana:
𝑀𝑔 = Geometric Mean;
𝑓𝑖 = rekuensi kelas ke-i;
𝑚𝑖 = titik tengah kelas ke-i; dan
𝑛 = jumlah observasi.
44
Contoh:
Tentukan rata-rata ukur nilai ujian statistika 30 orang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI, sebagai berikut:

Nilai
Nilai Jumlah Kadet
Tengah log 𝒎𝒊 𝒇𝒊 . 𝐥𝐨𝐠 𝒎𝒊
Ujian Mahasiswa (𝒇𝒊 )
(𝒎𝒊 )
66 – 71 68,5 2 1,8357 3,6714
72 – 77 74,5 10 1,8721 18,7210
78 – 83 80,5 8 1,9058 15,2464
84 – 89 86,5 7 1,9370 13,5590
90 – 95 92,5 2 1,9661 3,9322
96 – 100 98,0 1 1,9934 1,9912
Jumlah - ∑ 𝑓𝑖 = n = 30 - ∑ 𝑓𝑖 . log 𝑚𝑖 =
57,1212
Sumber: Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi 30 Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI Menurut
Nilai Ujian Statistika yang Diperoleh (Bab 2)

Bila nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut dimasukkan


kedalam rumus, maka:

∑ 𝑓𝑖 . 𝑙𝑜𝑔 𝑚𝑖 57,1212
𝑙𝑜𝑔 𝑀𝑔 = = = 1,904
𝑛 30

Untuk mendapatkan nilai Mg, lebih dulu harus dicari antilog 1,904
= 80,2. Dengan demikian, rata-rata ukur nilai ujian statistika 30 orang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI adalah 80,2.

3.3. Median, Kuartil, Desil dan Persentil


3.3.1. Median
Median adalah suatu nilai dari sekelompok data yang telah
diurutkan, sedemikian rupa sehingga separuh dari data tersebut mempunyai
45
nilai yang lebih besar atau sama dengan median, sedangkan separuhnya lagi
mempunyai nilai yang lebih kecil atau sama dengan nilai median. Dari
definisi tersebut, nilai median sering disebut sebagai nilai tengah
berdasarkan posisinya, yaitu berada di tengah-tengah dari sekelompok data
yang nilainya sudah diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar, atau dari
yang terbesar ke yang terkecil. Adapun cara mencari nilai median adalah
sebagai berikut:

a. Median Data Tidak Berkelompok


Untuk menghitung nilai median pada data yang tidak berkelompok,
semua data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar, kemudian
ditentukan letak median, yaitu yang terletak di tengah-tengah. Jika jumlah
observasi ganjil (n ganjil), maka posisi median terletak di urutan ke (n+1)/2,
sedangkan nilai median adalah nilai yang terdapat pada urutan ke (n+1)/2
tersebut.

Contoh:
Tentukan median dari nilai ujian statistika 9 orang kadet mahasiswa S1
Unhan RI, sebagai berikut:
76 72 79 84 75 93 92 91 86
Bila disusun secara berurutan, maka urutannya sebagai berikut:
72 75 76 79 84 86 91 92 93
Letak median ada di urutan yang ke (9 + 1) : 2 = 5, sedangkan nilai median
terdapat pada urutan ke 5, yaitu = 84. Artinya separoh dari kadet mahasiswa
S1 mempunyai nilai lebih besar dari 84, dan separohnya lagi lebih kecil dari
84.

46
Bila jumlah observasi adalah genap, maka letak median ada diantara
urutan yang ke : n/2 dan (n+2)/2.

Contoh:
Tentukan median nilai UTS statistika 10 orang kadet mahasiswa S1 Unhan
RI sebagai berikut:
92 85 81 80 76 91 85 90 87 86.

Urutan ke : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai : 76 80 81 85 85 86 87 90 91 92

Posisi Median ada diantara urutan yang ke: (10/2) = 5 dan yang ke (10+2)/2
= 6. Sedangkan nilai Median merupakan rata-rata dari nilai yang ada pada
kedua urutan tersebut, yaitu = (85+86) : 2 = 85,5. Artinya separuh dari 10
orang kadet mahasiswa S1 Unhan RI mempunyai nilai UTS lebih kecil dari
85,5 dan separohnya lagi lebih besar dari 85,5.

Median Data Berkelompok


Jika jumlah observasinya cukup banyak, maka menyusun data
secara berurutan akan memakan waktu, sehingga untuk mencari nilai
Median akan lebih mudah bila data dikelompokkan terlebih dahulu, seperti
yang telah dibahas pada Bab 2. Adapun rumus median untuk data
berkelompok adalah:
𝑛
−𝑓
𝑀𝑑 = 𝑏 + 2 × 𝐼𝐾
𝑓𝑀𝑑
di mana:
𝑏 = batas bawah kelas di mana median terletak;
47
𝐹 = frekuensi kumulatif sebelum kelas median;
𝐼𝐾 = interval kelas; dan
𝐹𝑀𝑑 = frekuensi observasi kelas di mana median berada.

Contoh:
Tentukan median nilai ujian Statistika Pertahanan dari 30 orang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI sebagai berikut:

Nilai Ujian Nilai Tengah Jumlah Frekuensi


(𝒎𝒊 ) Mahasiswa (𝒇𝒊 ) Kumulatif (F)
66 – 71 68,5 2 1-2
72 – 77 74,5 10 3-12
78 – 83 80,5 8 13-20
84 – 89 86,5 7 21-27
90 – 95 92,5 2 28-29
96 – 100 98,0 1 30
Jumlah - ∑ 𝑓𝑖 = n = 30 87-105
Sumber: Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi 30 Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI Menurut
Nilai Ujian Statistika yang Diperoleh (Bab 2)

Adapun cara mencari nilai median untuk data berkelompok adalah


sebagai berikut: Tentukan letak kelas median terlebih dahulu, yaitu pada
observasi yang ke n/2 = 30/2 = 15. Karena nilai 15 terdapat pada kolom
frekuensi kumulatif antara 13-20, maka letak median adalah pada kelas
antara 78-83, maka nilai b = 77,5, F = 12, 𝑓𝑀𝑑 = 8 dan interval = 6.
Dengan memasukkan angka-angka tersebut kedalam rumus median
seperti di bawah ini, maka Median nilai ujian ke 30 orang kadet mahasiswa
S1 Unhan RI = 79,75, yang berarti separuh dari 30 kadet mahasiswa S1
Unhan RI yang mengikuti ujian mata kuliah Statistika Pertahanan

48
memperoleh nilai kurang dari 79,75 dan separuhnya lagi mempunyai nilai
lebih dari 79,75.
30
( 2 ) − 12
𝑀𝑑 = 77,5 + 𝑥 6 = 77,5 + 2,25 = 79,75
8

3.3.2. Kuartil, Desil dan Persentil


Seperti halnya median yang membagi sekelompok data menjadi dua
bagian yang sama besar sedemikian rupa sehingga separuh dari observasi
mempunyai nilai lebih besar dari median dan separuhnya lagi mempunyai
nilai lebih kecil dari median, maka pengertian kuartil, desil dan persentil,
juga identik dengan median. Kalau median membagi seluruh observasi
menjadi dua bagian, maka kuartil membagi seluruh observasi menjadi
empat bagian, desil menjadi 10 bagian dan persentil menjadi 100 bagian
yang sama.

Data Tidak Berkelompok


Untuk menghitung nilai kuartil, desil, dan persentil, dilakukan sebagai
berikut:
1. Urutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar;
2. Tentukan letak kuartil, desil dan persentil;
3. Hitung nilai kuartil, desil dan persentil.

Untuk menentukan letak kuartil, desil, dan persentil digunakan rumus:


in 3𝑛
Letak Qi = ; pembaginya : 4 (misal: kuartil 3 = )
4 4
jn 6𝑛
Letak Dj = ; pembaginya : 10 (misal: desil 6 = )
10 10

49
kn 72𝑛
Letak Pk = ; pembaginya : 100 (misal: persentil 7 = )
100 100

di mana:
n = jumlah sampel;
i = 1, 2, 3;
j = 1, 2, 3, ……, 9; dan
k = 1, 2, 3, ……, 99.

Contoh:
Tentukan Q3, D3 dan P82 nilai ujian Statistika Pertahanan dari 10 orang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI yang sudah diurutkan sebagai berikut:
64, 72, 76, 81, 84, 89, 92, 96, 98 dan 100
Jawab:
Nilai Q3:
Posisi Q3 ada di urutan ke-[(3)(10)]/4] = 7,5 atau terletak antara urutan ke 7
dan 8. Nilai urutan ke 7 = 92, sedangkan nilai urutan ke-8 = 96.
Jadi, nilai Q3 = (92+96)/2 = 94

Nilai D2:
Posisi D2 ada di urutan ke [(2)(10)]/10] = 2 atau nilai D2 = 72.

Nilai P82:
Posisi P82 ada di urutan ke [(82)(10)]/100] = 8,2 atau antara urutan ke 8 dan
ke 9. Nilai urutan ke 8 = 96 dan nilai urutan ke 9 = 98. Sehingga nilai P82 =
96 + 0,2 (98-96) = 96,4.

50
Kuartil, Desil dan Persentil Data Berkelompok
Pada hakekatnya cara menghitung nilai kuartil, desil maupun
persentil untuk data yang sudah dikelompokkan sama dengan cara
menghitung nilai median. Langkah pertama adalah menentukan posisi
kuartil, desil dan persentil yang akan dicari.

Contoh:
Tentukan nilai Q3, D4 dan P82 dari data nilai ujian Statistika Pertahanan 30
orang kadet mahasiswa S1 Unhan RI sebagai berikut:
Nilai Tengah Jumlah Kadet Frekuensi
Nilai Ujian
(𝒎𝒊 ) Mahasiswa S1 (𝒇𝒊 ) Kumulatif (F)
66 – 71 68,5 2 1-2
72 – 77 74,5 10 3-12
78 – 83 80,5 8 13-20
84 – 89 86,5 7 21-27
90 – 95 92,5 2 28-29
96 – 100 98,0 1 30
Jumlah - ∑ 𝑓𝑖 = n = 30
Sumber: Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi 30 Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI
Menurut Nilai Ujian Statistika yang Diperoleh (Bab 2)

Dari data tersebut, maka letak Q3, D4 dan P82 adalah pada observasi berikut:
3𝑛 3(30)
𝑄3 = = = 22,5
4 4
4𝑛 4(30)
𝐷4 = = = 12
10 10
82𝑛 82(30)
𝑃82 = = = 24,6
100 100

51
Dengan menggunakan rumus median yang dimodifikasi, maka nilai Q3, D4
dan P82 adalah sebagai berikut:
3𝑛
−𝐹 22,5 − 20
𝑄3 = 𝑏 + 4 × 𝐼𝐾 = 83,5 + × 6 = 85,64
𝑓𝑞3 7

4𝑛
−𝐹 12 − 2
𝐷4 = 𝑏 + 10 × 𝐼𝐾 = 71,5 + × 6 = 77,5
𝑓𝑑4 10

82𝑛 − 𝐹 24,6 − 20
𝑃82 = 𝑏 + × 𝐼𝐾 = 83,5 + × 6 = 87,44
𝑓𝑝4 7

Dengan nilai Q3 sebesar 85,64 berarti 75 persen dari 30 orang kadet


mahasiswa S1 Unhan RI memperoleh nilai ujian Statistika Pertahanan
kurang dari 85,64 dan 25 persennya lagi memperoleh nilai lebih dari 85,64.
Dengan nilai D4 sebesar 77,5 berarti sekitar 40 persen dari 30 orang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI memperoleh nilai ujian Statistika Pertahanan
kurang dari 77,5 dan 60 persennya lagi memperoleh nilai lebih dari 77,5.
Dengan nilai P82 adalah 87,44 berarti sekitar 82 persen dari 30 orang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI memperoleh nilai ujian Statistika Pertahanan
kurang dari 87,44 dan 18 persennya lagi memperoleh nilai lebih dari 87,44.
Salah satu aplikasi penggunaan desil adalah untuk mengetahui
tingkat ketimpangan pendapatan suatu negara, dengan menggunakan
kriteria Bank Dunia. Menurut Bank Dunia, tingkat ketimpangan pendapatan
dikatakan serius jika 40% (Desil ke 4) penduduk termiskin hanya menerima
kurang dari 12 persen pendapatan nasional, ketimpangan pendapatan
menengah jika 40% penduduk termiskin menerima 12-17 persen
pendapatan nasional, dan jika 40 persen penduduk termiskin menerima
52
lebih dari 17 persen pendapatan nasional, maka ketimpangan pendapatan
dikatakan rendah.

3.1. Modus
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan kata “mode”
yang artinya adalah sesuatu yang sering muncul atau sering dijumpai.
Misalnya suatu jenis pakaian yang lagi digemari dikatakan pakaian tersebut
lagi “mode”. Dalam statistika, mode atau modus berarti suatu nilai dari
sekelompok data yang frekuensinya paling banyak atau yang paling sering
muncul.

Modus Data Tidak Berkelompok


Nilai modus untuk data tidak berkelompok ditunjukkan oleh nilai
observasi yang paling sering muncul atau yang frekuensinya terbanyak.

Contoh:
Hitunglah modus nilai ujian Pengantar Statistika Pertahanan dari 10 orang
kadet mahasiswa S1 Unhan RI sebagai berikut:

65 75 80 75 90 70 75 80 75 70

Dari data tersebut terlihat bahwa nilai 75 adalah nilai yang paling sering
muncul, yang diperoleh oleh 4 orang kadet mahasiswa S1, sehingga modus
nilai ujian Pengantar Statistika Pertahanan dari 10 kadet mahasiswa S1
Unhan RI tersebut adalah 75.

53
Modus Data Berkelompok
Untuk data berkelompok, maka modus terletak pada kelas yang
mempunyai frekuensi terbanyak. Adapun rumus untuk mencari modus data
berkelompok adalah:
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑏1 + 𝑥𝐼𝐾
𝑑1 + 𝑑2
di mana:
𝑀𝑜 = modus;
𝑏1 = batas bawah kelas modus;
𝑑1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya;
𝑑2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sesudahnya; dan
𝐼𝐾 = interval kelas.

Contoh:
Tentukan modus data nilai ujian Pengantar Statistika Pertahanan dari 30
orang kadet mahasiswa S1 Unhan RI sebagai berikut:

Nilai Ujian Jumlah Kadet Frekuensi


Mahasiswa S1 (𝒇𝒊 ) Kumulatif (F)
66 – 71 2 1-2
72 – 77 10 3-12
78 – 83 8 13-20
84 – 89 7 21-27
90 – 95 2 28-29
96 – 100 1 30
Jumlah ∑ 𝑓𝑖 = n = 30
Sumber: Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi 30 Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI Menurut
Nilai Ujian Statistika yang Diperoleh (Bab 2)

54
Pada contoh di atas, maka frekuensi terbanyak adalah 10, yang terdapat
pada kelas interval 72-77, sehingga b1 = 71,5, d1=10-2=8 dan d2=10-8=2.
Dengan memasukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus, maka nilai
modus adalah = 76,3.
8
𝑀𝑜 = 71,5 + 8+2 𝑥 6 = 71,5 + 4,8 = 76,3

3.2. Perbedaan Rata-Rata Hitung, Median, dan Modus


Setelah memahami cara menghitung nilai tengah, yaitu: rata-rata,
median, modus, dan lain-lain, kita dihadapkan dengan pertanyaan: ukuran
nilai tengah manakah yang paling cocok digunakan untuk mewakili
sekelompok data? Berikut ini adalah uraian ringkas tentang ciri-ciri,
kelebihan dan kekurangan dari rata-rata hitung, median, dan modus.

Rata-rata Hitung
a. Rata-rata hitung dapat dipakai untuk data kuantitatif, baik yang
berskala ratio maupun interval.
b. Rata-rata hitung tidak dapat dipakai dari data yang berasal dari data
berskala nominal maupun ordinal.
c. Rata-rata hitung dipengaruhi oleh nilai ekstrim.

Median
a. Median dapat dipakai untuk data kuantitatif.
b. Median juga bisa digunakan untuk data yang berskala ordinal.
c. Lebih cocok digunakan untuk data yang distribusinya menceng
(miring).
d. Median lebih stabil karena tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrim.

55
Modus
a. Modus paling stabil terhadap nilai ekstrim dibandingkan rata-rata
hitung dan median.
b. Tidak memperhitungkan seluruh pengamatan.
c. Jarang dipakai untuk analisis statistika.

Berikut ini adalah hubungan antara ketiga ukuran nilai tengah


tersebut:
a. Pada distribusi yang simetris, maka nilai rata-rata hitung = median =
modus.
b. Pada distribusi yang menceng kekanan, maka nilai rata-rata hitung >
median > modus.
c. Pada distribusi yang menceng kekiri, maka nilai rata-rata hitung <
median < modus.

3.3. Soal Latihan


1. Sebutkan beberapa ukuran statistika yang termasuk ukuran nilai
tengah! Jelaskan keuntungan dan kelemahan dari masing-masing
ukuran tersebut dan berikan contoh aplikasi dalam bidang
pertahanan!

2. Jelaskan perbedaan antara rata-rata hitung, median, dan modus?

3. Jelaskan perbedaan rata-rata data tidak berkelompok dengan rata-


rata data berkelompok!

4. Seorang kadet mahasiswa S1 Unhan RI memperoleh nilai untuk 5


mata kuliah pada akademik 2020/2021 sebagai berikut, hitunglah

56
IPK mahasiswa tsb, jika indeks A= 4,0 , B = 3,0 , C = 2,0 dan D = 1,0!

Mata Kuliah Bobot (SKS) Nilai


Agama 2 A
Pengantar Ilmu
3 B
Pertahanan
Pancasila 3 B
Kewarganegaraan 2 C
Bahasa Indonesia 2 A

5. Tentukan nilai rata-rata hitung, median, Q1, D4. P65, dan modus
tingkat kesamaptaan jasmani dari 115 orang prajurit TNI sebagai
berikut dan jelaskan interpretasinya!

Tingkat Kesamaptaan Jumlah Prajurit


Jasmani
80 – 89,99 4
90 – 99,99 9
100 – 109,99 25
110 – 119,99 48
120 –129,99 20
130 – 139,99 5
140 – 149,99 4
Jumlah 115
Sumber: Data Hipotetis

57
BAB 4
UKURAN DISPERSI

Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada Bab 4 tentang ukuran dispersi adalah
untuk memberikan pemahaman kepada kadet mahasiswa D3 dan S1 Unhan
RI tentang pentingnya mengetahui sebaran atau keragaman data hasil
penelitian, dengan cara menghitung ukuran dispersi dari data tersebut.
Beberapa ukuran dispersi yang akan dipelajari pada Bab 4 antara lain adalah
Range (jarak), Varian, dan Standar Deviasi, serta Koefisien Variasi. Setelah
mempelajari Bab 4 ini, kadet mahasiswa D3 dan S1 Unhan RI diharapkan
bisa memahami dengan baik cara menghitung beberapa ukuran dispersi dan
menginterpretasikannya.

4.1. Pengertian
Ukuran nilai tengah, yang sudah dibahas pada Bab 3, belum bisa
memberikan gambaran yang menyeluruh tentang data yang diperoleh dari
hasil penelitian. Misalnya pernyataan tentang rata-rata pendapatan (PDB
atau Produk Domestik Bruto) per kapita penduduk Indonesia tahun 2020
sebesar Rp 59 juta atau Rp 5 juta per bulan sama sekali tidak menunjukkan
bahwa setiap penduduk Indonesia mempunyai pendapatan Rp 5 juta per
bulan pada tahun 2020. Angka Rp 5 juta per bulan bisa diperoleh dari
penjumlahan Rp 1 juta ditambah Rp 9 juta dibagi dua, tetapi bisa juga
diperoleh dari penjumlahan Rp 4 juta ditambah Rp 6 juta dibagi dua, dan
berbagai alternatif lainnya.

58
Walaupun semua data tersebut memberikan pendapatan perkapita
rata-rata sebesar Rp 5 juta sebulan, tetapi setiap kelompok data tersebut
memiliki keragaman yang berbeda-beda. Untuk itu, kita perlu mengetahui
tingkat keragaman sekelompok data, dan membandingkannya dengan
tingkat keragaman kelompok data lainnya, agar datanya bisa dianalisis
dengan lebih mendalam. Berikut ini adalah contoh perbandingan data IQ
dari 5 orang kadet mahasiswa S1 Unhan RI program studi A dan program
studi B.
Tabel 4.1
Data IQ dari 5 orang Kadet Mahasiswa Prodi A dan Prodi B
Prodi A 100 109 105 101 102 Rata-Rata = 103
Prodi B 90 60 140 120 107 Rata-Rata =103
Sumber: Data Hipotetis

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa walaupun rata-rata IQ


kadet mahasiswa S1 Prodi A sama dengan rata-rata IQ Kadet Mahasiswa
Prodi B, yaitu sama-sama 103, tetapi keragaman nilai IQ kadet mahasiswa
prodi B tampak lebih besar dibandingkan dengan keragaman IQ kadet
mahasiswa prodi A. IQ kadet mahasiswa prodi A hanya berkisar antara yang
terkecil 100 sampai yang terbesar 109, sedangkan kisaran IQ kadet
mahasiswa prodi B tampak jauh lebih besar, yaitu antara yang terkecil 60
sampai yang terbesar 140.
Pemahaman terhadap keragaman data hasil penelitian sangat
penting diketahui agar kita bisa menentukan metode statistika apa yang
paling tepat digunakan. Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 2, jika data
hasil penelitian yang kita peroleh ternyata sangat beragam, maka ukuran
nilai tengah yang digunakan sebaiknya adalah Median, karena nilai Median
tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrim. Sebaliknya, jika data yang kita peroleh
59
relatif lebih homogen, dan tidak ada nilai ekstrim, kita bisa menggunakan
rata-rata atau modus.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengetahui
tingkat keragaman dari sekelompok data, yaitu Jarak (Range), Deviasi Rata-
Rata (Mean Deviation), Deviasi Kuartil, Varian dan Deviasi Standar, serta
Koefisien Variasi. Sunggpun demikian, buku ini hanya membahas Range,
Deviasi Rata-Rata, Varian, Deviasi Standar dan Koefisien Variasi.
Sedangkan metode Deviasi Kuartil tidak dibahas di buku ini.

4.2. Jarak (Range)


Range atau Jarak adalah ukuran statistika yang digunakan untuk
mengukur tingkat keragaman dari sekelompok data. Untuk data tidak
berkelompok, range adalah selisih antara data yang paling besar dikurangi
dengan data yang paling kecil. Sedangkan untuk data berkelompok, range
adalah selisih antara nilai tengah kelas terbesar dikurangi dengan nilai
tengah kelas terkecil.
Dibandingkan dengan ukuran dispersi yang lain, jarak jarang
digunakan, karena ukuran ini hanya menunjukkan selisih atau perbedaan
dari dua nilai ekstrim saja, yaitu nilai yang terbesar dikurangi dengan nilai
yang terkecil. Jika jumlah observasinya sedikit, barangkali ukuran ini masih
bisa digunakan, tetapi jika jumlah observasinya banyak, maka kita tentu saja
tidak bisa mengetahui sebaran data di luar kedua nilai ekstrim tersebut.
Dari data pendapatan perkapita penduduk Indonesia tahun 2020
sebesar hampir Rp 5 juta perbulan, mungkin ada yang berpendapatan Rp 1
juta perbulan, tetapi banyak juga yang berpendapatan Rp 500 juta sebulan,
berarti jarak (range) pendapatan perkapita penduduk Indonesia adalah Rp

60
499 juta sebulan. Angka ini tentu saja sangat besar, tetapi jika kedua nilai
ekstrim tersebut dihilangkan, maka kita tidak bisa mengetahui kondisi atau
sebaran data pendapatan penduduk Indonesia yang sebenarnya. Karena itu,
jika jumlah observasinya banyak, sebaiknya tidak menggunakan jarak
(range) untuk mengetahui sebaran atau dispersi data tersebut, tetapi bisa
menggunakan ukuran dispersi yang lain.

Data Tidak Berkelompok


Untuk data tidak berkelompok, rumus jarak (range) yang dipergunakan
adalah:
𝑅 = 𝐻– 𝐿
di mana:
𝑅 = jarak (range);
𝐻 = nilai terbesar; dan
𝐿 = nilai terkecil.

Contoh:
Hitunglah range IQ dari 5 orang calon kadet mahasiswa S1 Unhan RI tahun
2021 berikut:
80; 110; 115; 114; dan 129
Dari soal tersebut, nilai terbesar, H = 129 dan nilai terkecil, L = 80,
sehingga: R = H – L = 129 – 80 = 49.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa range IQ 5 orang kadet
mahasiswa S1 Unhan RI adalah 49.

61
Data Berkelompok
Untuk data berkelompok, range adalah selisih antara nilai tengah kelas
tertinggi dikurangi dengan nilai tengah kelas terendah.

Contoh:
Hitunglah range nilai ujian Statistika Pertahanan 30 orang kadet mahasiswa
S1 Unhan RI sebagai berikut:

Nilai Nilai Tengah Jumlah Kadet 𝑭𝒊 . 𝑴𝒊


Ujian (𝑴𝒊 ) Mahasiswa S1 (𝑭𝒊 )
66 - 71 68,5 2 137
72 - 77 74,5 10 745
78 – 83 80,5 8 640
84 – 89 86,5 7 605,5
90 – 95 92,5 2 185
96 – 100 98,0 1 98,5
Jumlah - 30 2411
Sumber: Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi 30 Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI Menurut
Nilai Ujian Statistika yang Diperoleh (Bab 2)

Dari data tersebut, maka nilai tengah dari kelas tertinggi adalah 98,0 dan
nilai tengah kelas terendah adalah 68,5 (catatan: seharusnya kelas tertinggi
adalah 96-101, dengan nilai tengah 98,5, tetapi karena nilai ujian tertinggi
adalah 100, jadi nilai tengahnya adalah 98). Dengan demikian, range antara
nilai tertinggi dan terendah mata kuliah Statistika Pertahanan kadet
mahasiswa S1 Unhan RI adalah: R = 98,0 – 68,5 = 29,5

62
4.3. Deviasi Rata-Rata
Dibandingkan dengan metode jarak (range), metode deviasi rata-
rata lebih akurat dalam mengukur keragaman dari sekelompok data, karena
metode ini mengukur deviasi atau simpangan dari setiap nilai obeservasi
terhadap nilai rata-ratanya. Makin besar nilai deviasi rata-rata yang
diperoleh berarti makin heterogen datanya, sebaliknya makin kecil nilai
deviasi rata-ratanya, makin homogen datanya.

Data Tidak Berkelompok


Untuk data tidak berkelompok, rumus deviasi rata-rata adalah sebagai berikut:
∑𝑛|𝑥𝑖 − 𝑥|
MD =
𝑛
di mana:
MD = deviasi rata-rata;
𝑥𝑖 = nilai observasi ke-i;
𝑥 = nilai rata-rata; dan
𝑛 = jumlah observasi.
Contoh:
Hitunglah deviasi rata-rata jumlah kadet mahasiswa S1 Unhan RI yang
berobat di Poliklinik Unhan RI selama bulan Januari-Agustus tahun 2020,
sebagai berikut: 5, 8, 8, 10, 10, 13, 14 dan 16 orang.

Jumlah Kadet
Bulan (𝒙𝒊 − 𝒙) |𝒙𝒊 − 𝒙|
Mahasiwa (x)
Januari 5 -5,5 5,5
Februari 8 -2,5 2,5
Maret 8 -2,5 2,5
April 10 -0,5 0,5
Mei 10 -0,5 0,5
Juni 13 2,5 2,5
63
Juli 14 3,5 3,5
Agustus 16 5,5 5,5
84 ∑|𝑥𝑖 − 𝑥| = 22,0

Karena pada rumus deviasi rata-rata terdapat rumus rata-rata hitung, maka
harus dihitung rata-rata terlebih dahulu, sebelum mencari deviasi rata-rata,
yaitu:

84
𝑥= = 10,5
8
∑|𝑥𝑖 − 𝑥| 22,0
MD = = ⁄8 = 2,750
𝑛

Dengan demikian, deviasi rata-rata jumlah kadet mahasiswa S1 Unhan RI


yang berobat di Poliklinik Unhan RI selama bulan Januari-Agustus tahun
2020 adalah 2,75 orang.

Data Berkelompok
Untuk data berkelompok, rumus deviasi rata-rata adalah sebagai
berikut:
∑ 𝑓𝑖 |𝑚𝑖 −𝑥|
MD =
𝑛
di mana:
𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke-i; dan
𝑚𝑖 = titik tengah kelas ke-i

Contoh:
Seorang kadet mahasiswa S1 Unhan RI ingin mengetahui rata-rata dan deviasi
rata-rata penghasilan per hari 100 orang prajurit TNI yang bekerja sambilan
64
pada sore/malam hari serta hari libur sebagai pengemudi taxi online tahun
2020 yang dipilih secara acak. Data hasil penelitian kemudian
dikelompokkan, sebagai berikut:

Penghasilan Nilai Jumlah


per hari Tengah Prajurit |𝒎𝒊 − 𝒙| 𝒇𝐢|𝒎𝒊 − 𝒙| 𝒇𝒊 . 𝒎𝒊
(Rp 000) (𝒎𝒊 ) (𝒇𝒊 )
140 – 159 149,50 10 -44,4 444,0 1495,0
160 – 179 169,50 17 -24,4 414,8 2881,5
180 – 199 189,50 33 -4,4 145,2 6253,5
200 – 219 209,50 25 15,6 390,0 5237,5
220 – 239 229,50 11 35,6 391,6 2524,5
240 – 259 249,50 4 55,6 222,4 998,0
Total - 100 - 2008,0 19390
Sumber: Data Hipotetis

Jawab:
∑ 𝑓𝑖 𝑚𝑖 19390
𝑥= = = 193,90
𝑛 100
∑ 𝑓𝑖 |𝑚𝑖 − 𝑋𝑖 | 2008
MD = = = 20,08
𝑛 100
Deviasi Rata-Rata = Rp 20,08 (000).
Dengan demikian, rata-rata penghasilan tambahan 100 orang prajurit TNI
yang bekerja sambilan pada sore/malam hari sebagai pengemudi taxi online
di Jakarta adalah sebesar Rp 193.900 per hari dengan deviasi rata-rata sebesar
Rp 20,28 (000) atau Rp 20.280,- per hari.

65
4.4. Varian dan Deviasi Standar
Data Tidak Berkelompok
Untuk observasi yang jumlah datanya sedikit, maka untuk mencari
varian dan deviasi standar dari data yang tidak berkelompok, digunakan rumus
di bawah:

∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑆2 =
𝑛−1
di mana:
𝑆 2 = varian;
𝑛 = jumlah observasi;
𝑥𝑖 = nilai observasi ke-i,
𝑖 = 1, 2, 3, ……, n;
𝑥̅ = rata-rata; dan
𝑠 = Vˉs2 = deviasi standar.

Contoh:
Hitunglah varian dan deviasi standar IQ 7 orang kadet mahasiswa S1 Unhan
RI sebagai berikut: 100, 110, 110, 100, 110, 120, 120.
Kadet
𝒙𝒊 𝒙𝒊 − 𝒙 (𝒙𝒊 − 𝒙)2
Mahasiswa
A 100 -10 100
770
B 110 0 0 𝑥̅ = = 110
7
C 110 0 0
D 100 -10 100 400
E 110 0 0 𝑠2 = = 57,14
7
F 120 10 100
G 120 10 100 𝑠 = 𝑉. 57,14 = 7,56
B 𝑥 = 110 400

Jawab:

66
Dari hasil perhitungan, diperoleh varian nilai IQ dari 7 orang kadet mahasiswa
S1 Unhan RI adalah 57,14 dengan standar deviasi 7,56.

Data Berkelompok
Untuk data berkelompok, maka rumus yang digunakan untuk mencari nilai
varian dan deviasi standar adalah sebagai berikut:

2
∑ 𝑓𝑖 (𝑚𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑆 =
𝑛−1
di mana:
𝑆2 = varian; 𝑖 = 1, 2, 3, .........., k;
𝑠 = deviasi standar; dan
𝑛 = jumlah observasi; 𝑘 = jumlah kelas
𝑚𝑖 = nilai tengah kelas ke-i; interval.

𝑥̅ = rata-rata;
Contoh:
Dari data sebelumnya, tentukan varian dan deviasi standar penghasilan
tambahan perhari 100 orang prajurit TNI sebagai pengemudi taxi online di
Jakarta Tahun 2020, sebagai berikut:
Penghasilan/ Nilai Jumlah
hari Tengah Prajurit (𝒎𝒊 − 𝒙) (𝒎𝒊 − 𝒙)𝟐 𝒇𝒊 (𝒎𝒊 − 𝒙)𝟐
(Rp 000) 𝒎𝒊 (𝒇𝒊 )
140 – 159 149,50 10 -44,4 1971,36 19713,60
160 – 179 169,50 17 -24,4 595,36 10121,12
180 – 199 189,50 33 -4,4 19,36 638,88
200 – 219 209,50 25 15,6 243,36 6084,00
220 – 239 229,50 11 35,6 1267,36 13940,96
240 – 259 249,50 4 55,6 3091,36 12365,44
100 62864,00

Sumber: Data Hipotetis


67
Dari hasil perhitungan yang sudah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa
rata-rata penghasilan tambahan 100 orang prajurit TNI yang bekerja
sambilan sebagai pengemudi taxi online adalah Rp 193.900,-.
∑ 𝑓𝑖 . 𝑚𝑖 19390
𝑥̅ = = = 193,90
∑ 𝑓𝑖 100

2
∑ 𝑓𝑖 (𝑚𝑖 − 𝑥̅ )2 62864,00
𝑆 = = = 𝑅𝑝. 634,99 (000)
𝑛−1 99

Dengan demikian, varian penghasilan tambahan 100 orang prajurit TNI yang
bekerja sambilan sebagai pengemudi taxi online per hari adalah Rp 634.990
dengan standar deviasi Rp 796,86.

Catatan:
Rumus mencari varian dengan pembagi n-1, biasanya digunakan untuk data
sampel, sedangkan jika datanya berasal dari populasi, maka pembaginya
adalah N (jumlah populasi). Sedangkan notasi untuk varian dan deviasi
standar populasi adalah σ2 dan σ.

4.5. Koefisien Variasi (KV)


Walaupun varian atau deviasi standar dari satu kelompok observasi
lebih besar dibandingkan dengan varian atau deviasi standar dari kelompok
observasi yang kedua, hal ini belum berarti bahwa data kelompok observasi
yang kedua lebih homogen dibandingkan dengan kelompok observasi yang
pertama, karena selain dari deviasi standar, tingkat homogenitas dari
sekelompok observasi juga dipengaruhi oleh besar kecilnya nilai rata-ratanya.
Disamping itu, jika satuan dari dua kelompok data berbeda dan
perbedaannya cukup besar, maka untuk mengetahui perbedaan tingkat

68
dispersi dari kedua kelompok data tersebut, sebaiknya menggunakan ukuran
dispersi relatif, yaitu Koefisien Variasi (KV), yang merupakan hasil bagi dari
deviasi standar dengan nilai rata-ratanya, dengan rumus sebagai berikut:
𝑆
𝐾𝑉 = x 100%
𝑥̅

Contoh:
Hitunglah koefisien variasi dari data penghasilan tambahan prajurit TNI (rata-
rata Rp 193.900, dan standar deviasi Rp 798,86) dan bandingkan dengan
koefisien variasi data IQ 7 orang kadet mahasiswa S1 Unhan RI, dengan rata-
rata 110 dan standar deviasi 7,56.

Jawab:
Koefisien variasi penghasilan tambahan prajurit TNI
796,86
𝐾𝑉 = x 100% = 0,41%
193.900

Koefisien variasi IQ 7 kadet mahasiswa S1 Unhan RI:


7,56
𝐾𝑉 = x 100% = 6,87%
110

Karena KV data penghasilan tambahan prajurit TNI jauh lebih kecil (0,41%)
dibandingkan dengan KV data IQ 7 orang kadet mahasiswa S1 Unhan RI
(6,87%), maka dapat disimpulkan bahwa data penghasilan tambahan prajurit
TNI jauh lebih homogen dibandingkan dengan data IQ kadet mahasiswa S1
Unhan RI, walaupun rata-rata nominal data penghasilan tambahan prajurit
TNI jauh lebih besar dari rata-rata IQ kadet mahasiswa.

69
4.6. Ukuran Kemencengan (Skewness)
Untuk menjelaskan data yang diperoleh dari hasil suatu penelitian bisa
dilakukan dengan menghitung berbagai ukuran statistika, seperti ukuran
nilai tengah, ukuran dispersi, dan lain-lain. Walaupun nilai rata-rata dan
deviasi standar dari dua kelompok data angkanya sama, tetapi jika
digambarkan grafiknya, bentuk distribusi grafiknya bisa berbeda, karena
bentuk grafik dari sekelompok data dipengaruhi oleh kemencengan
(skewness) dan keruncingan (kurtosis) dari distribusi frekuensinya.
Skewness adalah tingkat kesimetrisan dari suatu distribusi, atau dapat pula
disebut sebagai ukuran kemencengan dari suatu kurva. Jika dilihat dari
kemencengannya, maka suatu kurva dapat dikelompokkan menjadi tiga
bentuk yaitu kurva yang simetris di mana rata-rata hitung (¯x) = median
(Me) = modus (Mo), kurva yang menceng kekiri atau negative skewness di
mana rata-rata hitung (¯x) < median (Me) < modus (Mo), dan kurva yang
menceng kekanan atau positive skewness di mana rata-rata hitung (¯x) >
median (Me) > modus (Mo).
Adapun rumus Karl Pearson untuk menghitung ukuran
kemencengan dari sekelompok data adalah sebagai berikut:

𝟑(𝒙 − 𝒎𝒆 ) 𝒙 − 𝒎𝒐
𝑺𝑲𝒑 = atau 𝑺𝑲𝒑 =
𝒔 𝒔

di mana:
𝒙 = rata rata hitung;
𝑴𝒆 = median;
𝑺 = deviasi standar; dan
𝑴𝒐 = modus.

70
Tingkat kemencengan suatu distribusi frekuensi cukup berarti
(moderat) jika nilai SKp berkisar antara: -1 < SKp < +1. Diluar nilai range
tersebut, bisa dikatakan distribusinya memiliki tingkat kemencengan yang
relatif tinggi. Adapun gambar kurva distribusi kemencengan dari suatu
distribusi adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1
Kurva Distribusi Kemencengan dari Suatu Distribusi

Sementara itu, Bowley menghitung besarnya kemencengan suatu kurva


dengan memanfaatkan nilai-nilai ukuran kuartil sehingga:
(𝑸𝟑 − 𝑸𝟐 ) − (𝑸𝟐 − 𝑸𝟏 ) (𝑸𝟑 − 𝟐𝑸𝟐 + 𝑸𝟏 )
𝑺𝑲𝑩 = =
(𝑸𝟑 − 𝑸𝟏 ) (𝑸𝟑 − 𝑸𝟏 )

di mana:
𝑸𝟏 = kuartil pertama
𝑸𝟐 = kuartil kedua
𝑸𝟑 = kuartil ketiga
𝑺𝑲𝑩 = koefisien kemencengan Bowley

Jika besarnya SKB = + 0,1 berarti tingkat kemencengannya tidak berarti,


sedangkan kalau besarnya SKB > + 0,3 maka kurvanya akan menceng
secara berarti. Untuk mengetahui besarnya tingkat kemencengan juga dapat
diperoleh dari nilai-nilai persentil, yang rumusnya sebagai berikut:
71
(𝑷𝟗𝟎 − 𝑷𝟓𝟎 ) − (𝑷𝟓𝟎 − 𝑷𝟏𝟎 ) (𝑷𝟗𝟎 − 𝟐𝑷𝟓𝟎 + 𝑷𝟏𝟎 )
𝑺𝑲𝑩 = =
(𝑷𝟗𝟎 − 𝑷𝟏𝟎 ) (𝑷𝟗𝟎 − 𝑷𝟏𝟎 )

di mana:
𝑷𝟗𝟎 = persentil ke-90;
𝑷𝟓𝟎 = persentil ke-50;
𝑷𝟏𝟎 = persentil ke-10; dan
𝑺𝑲𝑩 = koefisien kemencengan Bowley.

4.7. Ukuran Keruncingan (Kurtosis)


Karl Pearson pada tahun 1905 memperkenalkan terminologi
mesokurtik untuk kurva normal, leptokurtik untuk kurva runcing, dan
platikurtik untuk kurva yang datar, yang tingkat keruncingannya ditentukan
oleh puncak kurva. Besarnya tingkat keruncingan atau tingkat ketinggian
suatu kurva adalah 4 yang disebut juga sebagai moment coeficient of
Kurtosis. Untuk data tidak berkelompok, rumus koefisien kurtosisnya
adalah:
𝑴𝟒 ̅ )𝟒
𝟏 ∑(𝑿𝒊 − 𝑿
𝜶𝟒 = =
𝑺𝟒 𝑺𝟒 𝒏

Sedangkan untuk data berkelompok, koefisien kurtosisnya adalah:


𝑴𝟒 ̅ )𝟒
𝟏 ∑ 𝒇𝒊 (𝒎𝒊 − 𝑿
𝜶𝟒 = =
𝑺𝟒 𝑺𝟒 𝒏

di mana:
𝑿𝒊 = nilai observasi ke-i;
̅
𝑿 = nilai rata-rata;
𝑺 = deviasi standar;
72
𝒏 = jumlah observasi;
𝒇𝒊 = frekuensi kelas ke-i; dan
𝒎𝒊 = nilai tengah kelas ke-i.

di mana, jika:
𝜶𝟒 > 3, kurva disebut meruncing (leptokurtik)
𝜶𝟒 = 3, kurva disebut normal (mesokurtik)
𝜶𝟒 < 3, kurva disebut mendatar (platikurtik)

4.8 Soal Latihan


1. Jelaskan secara ringkas pengertian dari ukuran dispersi dan
perbedaannya dengan ukuran nilai tengah!

2. Diketahui nilai mata kuliah Statistika Pertahanan dari 10 orang kadet


mahasiswa S1 Unhan RI sebagai berikut:
60 78 56 67 80 66 76 59 68 9
Hitunglah Deviasi Standar nilai ujian mata kuliah Statistika
Pertahanan dari 10 orang kadet mahasiswa S1 tersebut!

3. Dari hasil penelitian di salah satu RS TNI, diketahui umur 20 orang


prajurit dan purnawirawan TNI yang meninggal akibat penyakit
jantung tahun 2020 adalah sebagai berikut:
45 47 43 76 46 50 49 65 76 54
51 50 49 43 42 65 56 66 41 39
Kelompokkan data umur tersebut menjadi: 30 – 39, 40 - 49, 50 – 59,
60 – 69 dan 70 – 79, dan hitung Koefisien Variasi-nya!

4. Jelaskan pengertian dari Koefisien Variasi dan perbedaannya


dengan Standar Deviasi!
73
5. Tentukan koefisien kemencengan Bowley dari data nilai ujian
Statistika Pertahanan 40 orang kadet mahasiswa S1 Unhan RI
sebagai berikut, dan jelaskan kesimpulan saudara:

Nilai Ujian Jumlah Kadet


Mahasiswa
40 – 49 3
50 – 59 8
60 – 69 17
70 – 79 8
80 – 89 4
Jumlah 40

74
BAB 5
TEORI PROBABILITAS

Tujuan Pembelajaran
Teori probabilitas yang dibahas pada Bab 5 merupakan dasar dari
Statistika Inferensia, yang akan dipelajari pada bab-bab berikutnya. Tujuan
pembelajaran teori probabilitas adalah untuk memberikan pemahaman
kepada kadet mahasiswa S1 Unhan RI tentang dasar-dasar teori
probabilitas, distribusi probabilitas diskrit, disribusi probabilitas kontinu.
Setelah mempelajari teori probabilitas, kadet mahasiswa S1 Unhan RI
diharapkan bisa memahami dengan baik asas-asas menghitung probabilitas,
distribusi Binomial, distribusi Poisson, distribusi normal dan distribusi
eksponensial.

5.1 Teori dan Asas Menghitung Probabilitas


5.1.1 Teori Probabilitas
Teori probabilitas dikembangkan oleh para ahli Matematika dan
Statistika pada zaman dahulu secara tidak sengaja, yang terinspirasi dari
permainan kartu bridge atau kartu domino atau peristiwa lainnya. Nama lain
dari probabilitas adalah peluang atau kemungkinan. Menurut Mendenhall
dan Reinmuth (1982), “probability is a measure of likelihood of the
occurrence of a random event” atau probabilitas adalah suatu nilai yang
digunakan untuk mengukur peluang terjadinya suatu peristiwa yang terjadi
secara acak. Nilai probabilitas berkisar antara 0 dan 1, makin mendekati 1
berarti makin besar peluang terjadinya suatu peristiwa, sebaliknya
mendekati 0 berarti makin kecil peluang terjadinya suatu peristiwa.

75
Secara umum, ada empat macam konsep atau definisi teori
probabilitas atau teori kemungkinan, yaitu:
a. Kemungkinan sebagai ukuran kepercayaan, yaitu teori
kemungkinan yang hanya berdasarkan pada pertimbangan pribadi
dan bersifat subjektif, serta tidak dinyatakan secara kuantitatif.
Misalnya, seorang komandan kadet mahasiswa S1 Unhan RI
menyatakan bahwa “kita tampaknya tidak bisa latihan nanti sore,
karena cuaca mendung dan kemungkinan akan turun hujan di sekitar
tempat latihan”. Pernyataan tersebut berarti bahwa komandan kadet
merasa kemungkinan untuk hujan lebih besar dari kemungkinan
tidak hujan, yang hanya berdasarkan pada perasaan atau
pengalaman pribadi, dan sama sekali tidak mempunyai dasar
pertimbangan ilmiah.

b. Kemungkinan a-priori. Konsep kemungkinan a-priori ini sudah


lebih maju, karena sudah dapat dinyatakan secara kuantitatif, yaitu:
𝒎
𝑷(𝑬) =
𝒏
di mana:
𝑷(𝑬) = probabilita terjadinya suatu peristiwa;
𝒎 = banyaknya (frekuensi) terjadinya suatu
peristiwa; dan
𝒏 = jumlah semua peristiwa (outcome) yang bisa
terjadi.
Contoh:
Seorang manajer pabrik senjata laras panjang menyatakan bahwa
dari setiap 100 (n=100) senjata yang diproduksi, terdapat 5 senjata
76
(m=5) yang rusak. Jika seorang pembeli memilih satu senjata secara
acak dari satu dus yang berisi 100 senjata, berapa probabilitasnya
senjata tersebut rusak?

Jawab:
𝒎 𝟓
𝑷(𝑬) = = = 𝟎, 𝟎𝟓
𝒏 𝟏𝟎𝟎

Catatan:
Persyaratan dalam konsep kemungkinan a-priori adalah bahwa
setiap outcome yang mungkin terjadi mempunyai peluang yang
sama untuk terpilih. Konsep ini disebut a-priori karena kita sudah
mengetahui besarnya nilai m dan nilai n tanpa harus melakukan
percobaan.

c. Kemungkinan atas dasar frekuensi relatif. Konsep ini hampir


sama dengan konsep a-priori, tetapi berbeda pengertiannya, karena
konsep ini menggunakan pendekatan limit. Pendekatan limit pada
konsep ini artinya adalah bahwa peluang terjadinya suatu peristiwa
akan semakin besar jika nilai n semakin besar.
𝒎
𝑷(𝑬) = 𝐥𝐢𝐦
𝒏→∞ 𝒏

Contoh:
Dalam suatu penelitian secara sampel, makin besar jumlah
sampelnya, maka hasil penelitiannya akan semakin mendekati nilai
populasi (parameter).

77
d. Kemungkinan secara aksiomatik. Konsep ini biasanya dijabarkan
dengan pendekatan teori himpunan (teori set). Ada beberapa konsep
teori himpunan yang perlu diketahui:
1. Sample space (ruang sampel) adalah semua kemungkinan yang
bisa terjadi (all possible sample) dari hasil sebuah percobaan.
Contoh:
Misalkan sebuah lencana TNI terdiri dari dua sisi, yaitu: bagian
Muka (M) dan bagian Belakang (B). Jika lencana tersebut
dilemparkan satu kali, maka ruang sampelnya adalah: S = {M,
B}. Sedangkan jika lencana tersebut dilemparkan dua kali, maka
ruang sampelnya adalah: S = {MM, MB, BM, BB}.
2. Event adalah peristiwa yang menjadi bagian dari ruang sampel.
Contoh:
Jika sebuah lencana TNI dilemparkan satu kali, maka
probabilitas keluarnya bagian Muka sama dengan peristiwa
keluarnya bagian Belakang, atau P(M) = P(B) = ½.

5.1.2 Asas Menghitung Probabilitas


Ada enam asas untuk menghitung probabilitas, yaitu:
a. Peristiwa yang saling lepas
Dua peristiwa dikatakan saling lepas jika kedua peristiwa tersebut
tidak dapat terjadi pada waktu yang bersamaan atau tidak
mempunyai unsur yang sama atau tidak ada irisan, sehingga rumus
umum 𝑷(𝑨 ∪ 𝑩) = 𝑷(𝑨) + 𝑷(𝑩) − 𝑷(𝑨 ∩ 𝑩) menjadi 𝑷(𝑨 ∪
𝑩) = 𝑷(𝑨) + 𝑷(𝑩), karena 𝑷(𝑨 ∩ 𝑩) = 𝟎.

78
U

A B

Gambar 5.1
Diagram Venn Probabilitas Peristiwa Saling Lepas

Contoh:
Diketahui dalam sebuah kotak terdapat 10 amunisi kaliber kecil
yang sama ukurannya. Dari 10 amunisi tersebut, 6 amunisi di cat
warna merah dan 4 amunisi di cat warna putih. Jika dipilih satu
amunisi secara acak (dengan pengembalian), dan peristiwa A adalah
terpilihnya amunisi berwarna merah, serta B adalah peristiwa
terpilihnya amunisi berwarna putih, maka peristiwa A dan peristiwa
B merupakan peristiwa yang saling lepas, di mana:
𝟔 𝟒
𝑷(𝑨) = 𝟏𝟎, 𝑷(𝑩) = 𝟏𝟎, 𝑷(𝑨 ∩ 𝑩) = 𝟎

sehingga:

𝑷(𝑨 ∪ 𝑩) = 𝑷(𝑨) + 𝑷(𝑩) − 𝑷(𝑨 ∩ 𝑩)


𝟔 𝟒
= 𝟏𝟎 + 𝟏𝟎 − 𝟎 = 𝟏

b. Peristiwa yang tidak saling lepas


Dua peristiwa dikatakan tidak saling lepas jika kedua peristiwa
tersebut tidak terpisah atau mempunyai unsur yang sama (ada

79
irisannya), sehingga rumusnya menjadi: 𝑷(𝑨 ∪ 𝑩) = 𝑷(𝑨) +
𝑷(𝑩) − 𝑷(𝑨 ∩ 𝑩).

A B

A∩B

Gambar 5.2
Diagram Venn Probabilitas Peristiwa yang Tidak Saling Lepas

Contoh:
Saat ini, di Mabes TNI dan Mabes Angkatan terdapat 500 orang
perwira menengah berpangkat Letnan Kolonel dan Kolonel, dan 100
orang adalah Wanita. Panglima TNI mau mempromosikan beberapa
perwira Wanita berpangkat Letnan Kolonel menjadi Kolonel. Saat
ini terdapat 150 perwira berpangkat Letnan Kolonel dan 30
diantaranya wanita. Jika seorang perwira menengah dipilih secara
acak, berapa probabilitasnya perwira menengah tersebut adalah
Wanita atau mempunyai pangkat Letnan Kolonel.
Misalkan:
𝑬𝟏 = peristiwa terpilihnya seorang perwira menengah wanita, maka
P (E1) = 100/500.
𝑬𝟐 = peristiwa terpilihnya seorang perwira menengah berpangkat
Letnan Kolonel, maka P (E2) = 150/500.

80
𝑬𝟏 ∩ 𝑬𝟐 = peristiwa terpilihnya seorang perwira wanita dan yang
berpangkat Letnan Kolonel, atau 𝑷(𝑬𝟏 ∩ 𝑬𝟐 ) = 30/500.

Maka probabilita terpilihnya seorang perwira menengah wanita atau


perwira yang berpangkat Letnan Kolonel adalah:

𝑷(𝑬𝟏 ∪ 𝑬𝟐 ) = 𝑷(𝑬𝟏 ) + 𝑷(𝑬𝟐 ) − 𝑷(𝑬𝟏 ∩ 𝑬𝟐 )


𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟓𝟎 𝟑𝟎 𝟐𝟐𝟎 𝟏𝟏
= 𝟓𝟎𝟎 + 𝟓𝟎𝟎 − 𝟓𝟎𝟎 = 𝟓𝟎𝟎 = 𝟐𝟓

c. Partisi
Bila peristiwa 𝑨𝟏 , 𝑨𝟐 , ..., 𝑨𝒏 saling lepas dan lengkap, maka 𝑨𝟏 ∪
𝑨𝟐 ∪ … ∪ 𝑨𝒔 = 𝑺 sehingga 𝑷(𝑨𝟏 ∪ 𝑨𝟐 ∪ … ∪ 𝑨𝒔 ) = 𝑷(𝑺) = 𝟏;
atau 𝑷(𝑨𝟏 ) + 𝑷(𝑨𝟐 ) + ⋯ + 𝑷(𝑨𝒏 ) = 𝟏.

U
A1 …

… …

A2 … An

Gambar 5.3
Diagram Venn Probabilitas Partisi
Contoh:
Dalam sebuah kotak terdapat 10 amunisi kaliber kecil yang sama
ukurannya. Dari 10 amunisi tersebut, 5 amunisi di cat warna merah
dan 3 amunisi di cat warna putih dan 2 amunisi tidak di cat. Jika
dipilih satu amunisi secara acak, peristiwa A adalah terpilihnya

81
amunisi berwarna merah, B adalah peristiwa terpilihnya amunisi
berwarna putih, dan C adalah peristiwa terpilihnya amunisi
yang tidak di cat, maka peristiwa A, B dan C merupakan partisi, di
mana:
𝟓 𝟑 𝟐
𝑷(𝑨) = 𝟏𝟎, 𝑷(𝑩) = 𝟏𝟎, 𝑷(𝑪) = 𝟏𝟎

sehingga:
𝟓 𝟑 𝟐
𝑷(𝑨) + 𝑷(𝑩) + 𝑷(𝑪) = 𝟏𝟎 + 𝟏𝟎 + 𝟏𝟎 = 𝟏

d. Peristiwa yang komplementer


Komplemen suatu peristiwa A relatif terhadap S (semesta) adalah
himpunan semua anggota S yang bukan anggota A, dilambangkan
dengan 𝑨𝒄 . Jika peristiwa 𝑨 dan 𝑨𝒄 (A komplemen) saling lepas,
maka 𝑷(𝑨 ∪ 𝑨𝒄 ) = 𝑷(𝑨) + 𝑷(𝑨𝒄 ), karena 𝑷(𝑨 ∩ 𝑨𝒄 ) = 𝟎 atau
𝑷(𝑨𝒄 ) = 𝟏 − 𝑷(𝑨).

A AC

Gambar 5.4
Diagram Venn Probabilitas Peristiwa yang Komplementer

82
Contoh:
Dalam sebuah kotak terdapat 10 amunisi kaliber kecil yang sama
ukurannya. Dari 10 amunisi tersebut, 6 amunisi di cat warna merah
dan 3 amunisi di cat warna putih dan 1 amunisi tidak di cat. Jika
dipilih satu amunisi secara acak, peristiwa A adalah terpilihnya
amunisi berwarna merah, B adalah peristiwa terpilihnya amunisi
berwarna putih, dan C adalah peristiwa terpilihnya amunisi yang
tidak di cat. Jika sebuah amunisi dipilih secara acak, maka
probabilitas peristiwa terpilihnya amunisi yang bukan berwarna
putih atau atau 𝑩𝒄 , adalah:
𝟑 𝟕
𝑷(𝑩𝒄 ) = 𝟏 = 𝑷(𝑩) = 𝟏 − 𝟏𝟎 = 𝟏𝟎

e. Peristiwa yang independen


Dua peristiwa dikatakan independent jika dan hanya jika terjadinya
peristiwa yang pertama tidak menyebabkan terjadinya peristiwa
yang kedua atau peristiwa kedua tidak dipengaruhi oleh peristiwa
pertama. Jika 𝑷(𝑨) > 𝟎 dan 𝑷(𝑩) > 𝟎, maka peristiwa A dan
peristiwa B dikatakan independen, jika 𝑷(𝑨 ∩ 𝑩) = 𝑷(𝑨) × 𝑷(𝑩).

Contoh:
Misalkan sebuah lencana TNI terdiri dari dua sisi, yaitu: bagian
Muka (M) dan bagian Belakang (B). Jika dua buah lencana tersebut
dilambungkan satu kali, maka ruang sampelnya adalah
S = {(MM), (MB), (BM), (BB)}
di mana:
M = peristiwa munculnya bagian muka; dan
B = peristiwa keluarnya bagian belakang.
83
Jika:
A = peristiwa munculnya sisi bagian muka pada kedua lencana,
𝟐 𝟏
yaitu: MM dan MB, maka 𝑷(𝑨)= 𝟒 = 𝟐.

B = peristiwa munculnya sisi yang sama pada kedua lencana,


𝟐 𝟏
yaitu: MM dan BB, maka 𝑷(𝑩) = 𝟒 = 𝟐.

𝑨 ∩ 𝑩 = irisan antara peristiwa A dan peristiwa B, yaitu: MM, maka


𝟏
𝑷(𝑨 ∩ 𝑩) = 𝟒

Maka peristiwa A dan B terbukti independen, karena:


𝟏 𝟏 𝟏
𝑷(𝑨 ∩ 𝑩) = 𝑷(𝑨) × 𝑷(𝑩) → 𝟒 = 𝟐 × 𝟐

f. Probabilitas bersyarat
Jika 𝑷(𝑩) > 𝟎, maka probabilitas terjadinya A dengan syarat
peristiwa B:
𝑷(𝑨∩𝑩) 𝑷(𝑨∩𝑩)
𝑷(𝑨ǀ𝑩) = atau 𝑷(𝑩ǀ𝑨) =
𝑷(𝑩) 𝑷(𝑨)

Contoh:
Tabel berikut ini merupakan data 100 orang Dosen Unhan RI
menurut jenis kelamin dan status TNI/sipil:

Status Laki-Laki Wanita Jumlah


TNI 25 11 36
Sipil 45 19 64
Jumlah 70 30 100

Jika seorang dosen dipilih secara acak,

84
a. Berapa probabilitasnya dosen tersebut adalah TNI dengan
syarat Laki-Laki?
b. Berapa probabilitasnya dosen tersebut adalah Wanita dengan
syarat Sipil?

Jawab:
Misalkan, peristiwa:
𝟑𝟔
A = dosen TNI, maka 𝑷(𝑨) = 𝟏𝟎𝟎
𝟕𝟎
B = dosen laki-laki, maka 𝑷(𝑩) = 𝟏𝟎𝟎
𝟑𝟎
C = dosen wanita, maka 𝑷(𝑪) = 𝟏𝟎𝟎
𝟔𝟒
D = dosen sipil, maka 𝑷(𝑫) = 𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟓 𝟏𝟗
𝑷(𝑨 ∩ 𝑩) = 𝟏𝟎𝟎 dan 𝑷(𝑪 ∩ 𝑫) = 𝟏𝟎𝟎

sehingga:
𝟐𝟓
𝑷(𝑨∩𝑩) 𝟏𝟎𝟎 𝟐𝟓 𝟓
𝑷(𝑨ǀ𝑩) = 𝑷(𝑩) = 𝟕𝟎 = = 𝟏𝟓
𝟕𝟎
𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟗
𝑷(𝑪∩𝑫) 𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟗
𝑷(𝑪ǀ𝑫) = 𝑷(𝑫) = 𝟔𝟒 = 𝟔𝟒
𝟏𝟎𝟎

5.2 Variabel Acak (Random) dan Distribusi Teoritis


Menurut Anderson (2002), variabel acak merupakan deskripsi
secara numerik mengenai hasil dari suatu percobaan. Sedangkan menurut
Walpole (1982), variabel acak merupakan suatu fungsi yang nilainya berupa
bilangan nyata yang ditentukan oleh setiap unsur dalam ruang contoh.

85
Ada dua macam variabel acak, yaitu: variabel acak diskrit dan
variabel acak kontinu. Contoh Variabel acak diskrit adalah jumlah mobil
yang parkir di kampus Unhan RI Sentul setiap hari. Walaupun setiap
harinya tidak bisa dipastikan jumlah mobil yang parkir (random) namun
bisa dihitung jumlahnya (diskrit). Contoh variabel random kontinu adalah
waktu tempuh kadet mahasiswa S1 Unhan RI berjalan kaki dari dormitory
ke Kampus Unhan RI setiap hari. Hampir bisa dipastikan, waktu tempuh
seorang kadet mahasiswa berbeda setiap harinya dan tidak bisa dipastikan
(random), tetapi bisa dihitung lama waktunya, walaupun harus dalam menit
dan detik.
Sementara itu, distribusi probabilitas untuk suatu random variabel
menggambarkan bagaimana probabilitas terdisribusi untuk setiap nilai
random variabel. Distribusi probabilitas didefinisikan dengan suatu fungsi
probabilitas, dinotasikan dengan f(x), yang menunjukkan probabilitas untuk
setiap nilai random variabel x. Ada 2 jenis distribusi probabilitas, yaitu:
distribusi probabilitas diskrit dan distribusi probabilitas kontinu.

5.2.1 Distribusi Diskrit


a. Distribusi Binomial
Suatu variabel acak dikatakan mengikuti distribusi Binomial jika: (1)
hasil percobaan yang diperoleh independen satu sama lain, di mana hasil
percobaan kedua tidak dipengaruhi oleh hasil percobaan pertama, hasil
percobaan ketiga tidak dipengaruhi oleh hasil percobaan kedua, dan
seterusnya; (2) setiap percobaan memberikan dua kemungkinan hasil, yaitu:
“sukses” atau “gagal”; (3) peluang “sukses” untuk setiap percobaan adalah
sama.

86
Fungsi Distribusi Binomial:
𝒏!
𝒇(𝒙) = 𝒙!(𝒏−𝒙)! 𝒑𝒙 (𝟏 − 𝒑)(𝒏−𝒙)

di mana:
𝒏 = jumlah percobaan;
𝒙 = jumlah percobaan yang sukses;
𝒑 = probabilita terjadinya peristiwa sukses;
𝟏−𝒑 = probabilita terjadinya peristiwa gagal; dan
𝒏 − 𝒙 = jumlah percobaan yang gagal.

Contoh:
Seorang Taruna Akademi Militer sedang mengikuti ujian ketepatan
menembak sebanyak 10 kali tembakan. Dari latihan menembak
sebelumnya, probabilitas tembakan mahasiswa tersebut tepat mengenai
sasaran adalah 0,8. Jika syarat lulus adalah minimal 9 dari 10 tembakan
harus tepat mengenai sasaran, berapa probabilitasnya Taruna Akedemi
Militer tersebut lulus ujian menembak?

Jawab:
Dari soal tersebut, diketahui: n = 10, p = 0,8
Ditanya: P(X=9) + P(X=10)
P(X=9) = 10C9.(0,8)9.(1-0,8)1= 0,268
P(X=10) = 10C10.(0,8)10.(1-0,8)0 = 0,107

Dengan demikian, probabilitas Taruna Akademi Militer tersebut lulus


dalam ujian ketepatan menembak adalah sebesar = 0,268 + 0,107 = 0,375.

87
Catatan:
Besarnya probabilitas pada distribusi Binomial untuk nilai n, x dan p
tertentu juga bisa dilihat pada Tabel Binomial pada Lampiran.

b. Distribusi Poisson
Konsep percobaan pada distribusi Poisson hampir sama dengan
distribusi Binomial, atau dengan kata lain, distribusi Poisson merupakan
pendekatan dari distribusi Binomial jika jumlah percobaannya banyak (N >
10) dan probabilitas sukses pada setiap percobaannya sangat kecil (p < 0,1).

Fungsi Distribusi Poisson


𝝁𝒙 𝒆−𝝁
𝒇(𝒙) =
𝒙!

di mana:
𝝁 = rata-rata = n . p
𝒏 = jumlah percobaan
𝒑 = probabilita sukses
𝒙 = jumlah percobaan yang sukses

Contoh:
Diketahui probabilitas kerusakan paku pada pesawat tempur F16 adalah
0,001. Jika pada pesawat tempur F16 tersebut terdapat 5000 paku, berapa
probabilitasnya a). terdapat satu paku yang rusak; b). paling banyak terdapat
dua paku yang rusak.

Jawab:
Diketahui: p=0,001 dan n=5000, maka 𝝁 =n.p=(5000).(0,001)= 5.
Ditanya: a. P(X=1) dan b. P(X≤2)

88
Jawaban:
𝒆−𝟓 . 𝟓𝟏
a. 𝑷(𝒙 = 𝟏) = = 𝟎, 𝟎𝟑𝟒
𝟏!

b. 𝑷(𝒙 ≤ 𝟐) = 𝑷(𝒙 = 𝟎) + 𝑷(𝒙 = 𝟏) + 𝑷(𝒙 = 𝟐)


𝒆−𝟓 . 𝟓𝟎 𝒆−𝟓 . 𝟓𝟏 𝒆−𝟓 . 𝟓𝟐
= 𝟎!
+ 𝟏!
+ 𝟐!

= 𝟎, 𝟎𝟎𝟕 + 𝟎, 𝟎𝟑𝟒 + 𝟎, 𝟎𝟖𝟒 = 𝟎, 𝟏𝟐𝟓


Dengan demikian, probabilitas terdapat satu paku yang rusak adalah 0,034,
sedangkan probabilitas paling banyak ada dua paku yang rusak pada
pesawat tempur F16 adalah 0,125. Hasil yang hampir sama juga bisa dilihat
langsung pada Tabel Kumulatif Poisson pada lampiran untuk x = 2 (baris
ke-2) dan kolom µ = 5, yaitu: 0,1247 atau dibulatkan menjadi 0,125.

5.2.2 Distribusi Kontinu


Berbeda halnya dengan distribusi diskrit yang bisa digunakan untuk
menghitung probabilitas dari suatu nilai pada titik tertentu, pada distribusi
kontinu, nilai probabilitas hanya bisa dihitung pada area yang terletak pada
interval tertentu. Ada dua macam distribusi kontinu yang akan dibahas pada
bab ini, yaitu: distribusi kontinu dan distribusi eksponensial.

a. Distribusi Normal
Fungsi Distribusi Normal:
(𝒙−𝝁)𝟐
𝟏 −
𝒇(𝒙) = 𝝈√𝟐𝝅 𝒆 𝟐𝝈𝟐

di mana:
𝝁 = rata-rata populasi;
𝝈 = standar deviasi populasi;
𝝅 = 3.14159; dan
𝒆 = 2.71828.
89
Karakterisik Distribusi Probabilitas Normal:
• Bentuk kurva normal seperti bel dan simetris.
• Parameter , menunjukkan lebar dari kurva normal (semakin
besar nilai , semakin lebar kurva normalnya).
• Luas total area di bawah kurva normal sama dengan 1, di mana
luas sebelah kiri sama dengan luas sebelah kanan, yaitu: 0,5.
• Probabilitas suatu random variabel normal adalah sama dengan
luas di bawah kurva normal.

Gambar 5.5
Bentuk Kurva Normal Fungsi Standar Normal

Fungsi Standar Normal


• Variabel acak yang berdistribusi Standar Normal adalah suatu
variabel acak yang berdistribusi Normal dengan rata-rata 0 dan
varian 1, dan dinotasikan dengan z.
• Variabel acak Normal dapat diubah menjadi variabel acak
Standar Normal, dengan transformasi:
• Dengan menggunakan fungsi standar normal, kita bisa langsung
menghitung nilai probabilitas fungsi normal dengan
90
menggunakan Tabel Standar Normal (Tabel Z), di mana fungsi
Z adalah sebagai berikut:

𝑿−𝝁
𝒁=
𝝈
Contoh:
Diketahui rata-rata waktu tempuh seorang prajurit TNI dari asrama ke
Mabes TNI di Cilangkap adalah 15 menit dengan standar deviasi 6 menit.
Suatu hari prajurit TNI tersebut harus mengikuti apel pagi jam 07.00. Jika
prajurit TNI tersebut berangkat jam 06.40 dari asrama, berapa
probabilitasnya prajurit TNI tersebut:
a. Tidak terlambat mengikuti apel jam 07.00 pagi di Mabes TNI.
b. Terlambat lebih dari 4 menit.
c. Terlambat antara 1-3 menit.
d. Sampai di Mabes TNI antara jam 7.52 – 7.57 menit.
e.

Jawab:
Dari soal tersebut, diketahui: 𝝁 = 15, 𝝈 = 6
𝟐𝟎−𝟏𝟓
a. 𝑷(𝑿 < 𝟐𝟎) = 𝑷(𝒁 < ) = 𝑷(𝒁 < 𝟎, 𝟖𝟑) = 𝟎, 𝟕𝟗𝟔𝟕
𝟔

Karena luas area di bawah kurva normal pada Tabel Normal antara
nilai Z = 0 dan Z = 0,83 adalah 0,2967, maka luas area di bawah kurva
normal untuk nilai Z < 0,83 adalah 0,5 + 0,2967 = 0,7967 (catatan
luas separuh kurva normal adalah 0,5). Dengan kata lain, probabilitas
prajurit TNI tersebut tidak terlambat sampai di Mabes TNI adalah
0,7967.

91
𝟐𝟒−𝟏𝟓
b. 𝑷(𝑿 > 𝟐𝟒) = 𝑷(𝒁 > ) = 𝑷(𝒁 < 𝟏, 𝟓) = 𝟎, 𝟎𝟔𝟔𝟖
𝟔

Karena luas area di bawah kurva normal pada Tabel Normal antara
nilai Z = 0 dan Z = 1,5 adalah 0,4332, maka luas area di bawah kurva
normal untuk nilai Z > 1,5 adalah 0,5 – 0,4332 = 0, 0,0668 (catatan
luas separuh kurva normal adalah 0,5). Dengan kata lain, probabilitas
prajurit TNI tersebut terlambat apel pagi lebih dari 4 menit adalah
0,0668.
𝟐𝟏−𝟏𝟓 𝟐𝟑−𝟏𝟓
c. 𝑷(𝟐𝟏 < 𝑿 < 𝟐𝟑) = 𝑷[ <𝒁< ]
𝟔 𝟔

𝑷(𝟐𝟏 < 𝑿 < 𝟐𝟑) = 𝑷(𝟏 < 𝒁 < 𝟏, 𝟔𝟕) = 𝟎, 𝟒𝟎𝟐𝟓 − 𝟎, 𝟑𝟒𝟏𝟑
= 𝟎, 𝟎𝟔𝟏𝟐
Karena pertanyaannya adalah luas di bawah kurva (nilai Z) antara 1
sampai 1,67, maka kita harus mencari luas (nilai Z) antara 0 sampai 1
dan nilai antara 0 sampai 1,67. Untuk nilai Z antara 0 sampai 1
luasnya adalah 0,3413, sedangkan untuk nilai Z antara 0 sampai 1,67,
luasnya adalah 0,4025, sehingga luas area di bawah kurva (nilai Z)
antara 1 sampai 1,67 adalah 0,4025 - 0,3413 = 0,0612. Dengan kata
lain, probabilitas prajurit TNI tersebut terlambat mengikuti apel pagi
antara 1 sampai 3 menit adalah 0,0612.

𝟏𝟐−𝟏𝟓 𝟏𝟕−𝟏𝟓
d. 𝑷(𝟏𝟐 < 𝑿 < 𝟏𝟕) = 𝑷[ <𝒁< ]
𝟔 𝟔

𝑷(𝟏𝟐 < 𝑿 < 𝟏𝟕) = 𝑷(−𝟎, 𝟓 < 𝒁 < 𝟎, 𝟑𝟑) = 𝟎, 𝟏𝟗𝟏𝟓 + 𝟎, 𝟐𝟐𝟗𝟑
= 𝟎, 𝟒𝟐𝟎𝟖
Karena luas (nilai Z) antara 0 – (-0,5) adalah 0,1915 dan luas antara 0
– 0,33, adalah 0,2293, maka luas area di bawah kurva (nilai Z) antara
-0,5 – 0,33 adalah 0,1915 + 0,2293 = 0,4208. Dengan kata lain,

92
probabilitas prajurit TNI tersebut tiba di Mabes TNI antara jam 7.52
- 7.57 adalah sebesar 0,4208.

b. Distribusi Eksponensial
Fungsi Distribusi Eksponensial:
𝒙
𝟏 −
𝒇(𝒙) = 𝝁 𝒆 𝝁

di mana: 𝝁 = rata-rata (mean) dan 𝒆 = 2.71828.

Fungsi Distribusi Eksponensial Kumulatif:


𝒙
− 𝟎
𝑷(𝑿 ≤ 𝑿𝟎 ) = 𝟏 − 𝒆 𝝁

di mana: 𝒙𝟎 = suatu nilai tertentu dari x.


Contoh:
Diketahui waktu loading truk logistik peralatan Mabes TNI mengikuti
distribusi eksponensial dengan rata-rata 15 menit per truk. Berapa
probabilitasnya waktu loading truk antara 6 - 18 menit.

Jawab:
Diketahui: Rata-rata waktu loading = 𝝁 = 15 menit
Ditanya:
P ( 6 ≤ x ≤ 18 ) = P ( x ≤ 18 ) – P ( x ≤ 6) = 1 – e-(18/15) – 1 – e-(6/15)
= 0,6988 – 0,3297 = 0,3691

5.3. Soal Latihan


1. Tabel berikut ini menunjukkan jumlah kadet mahasiswa FTM
Unhan RI menurut Program Studi dan jenis kelamin.

93
Program Studi Laki-Laki Perempuan Jumlah
Teknik Mesin 15 5 20
Teknik Informatika 18 12 30
Teknik Sipil 14 10 24
Teknik Elektro 16 10 26
Jumlah 63 37 100
Jika seorang kadet Mahasiswa S1 dipilih secara acak, berapa
probabilitasnya:
a. Kadet mahasiswa tersebut adalah Laki-Laki dengan syarat dari
Prodi Teknik Informatika?
b. Kadet mahasiswa tersebut dari Prodi Teknik Sipil dengan syarat
perempuan?

2. Dari hasil latihan menembak yang dilakukan oleh seorang kadet


mahasiswa S1 Unhan RI, diketahui dari 5 peluru yang digunakan
untuk menembak, 3 peluru diantaranya tepat mengenai sasaran. Jika
dalam suatu perlombaan menembak, kadet mahasiswa S1 Unhan RI
tersebut diberikan 10 peluru, berapa kemungkinannya:
a. Terdapat 5 peluru yang tepat mengenai sasaran?
b. Terdapat paling banyak 3 peluru yang tepat mengenai sasaran?

3. LP3M Unhan RI melakukan polling terhadap kadet mahasiswa S1


Unhan RI tentang calon juara pada kejuaraan sepakbola antar
Kodam memperebutkan Piala Rektor Unhan RI Cup pada bulan
Desember 2021 yang akan datang. Dari hasil polling tersebut,
diketahui 30 persen mahasiswa Unhan RI memilih Kodam III

94
Siliwangi yang akan keluar sebagai juara, 25 persen memilih Kodam
I Bukit Barisan, 20 persen memilih Kodam V Brawijaya, dan 10
persen memilih Kodam XIV Hasanudin dan 15 persen tidak
menjawab. Jika 10 orang kadet mahasiswa S1 Unhan RI dipilih
secara acak, berapa probabilitasnya:
a. Tiga orang memilih Kodam III Siliwangi sebagai juara?
b. Paling banyak 2 orang memilih Kodam I Bukit Barisan sebagai
juara?

4. Seorang mahasiswa S2 FTP Unhan RI melakukan pengujian


kualitas (quality control) terhadap alutsista yang diproduksi oleh
sebuah perusahaan alutsista swasta, untuk penelitian tesis yang
bersangkutan. Dari hasil penelitian, diketahui 6 dari 500 amunisi
kaliber kecil yang dihasilkan, adalah rusak. Jika dipilih 200 amunisi
secara acak, berapa probabilitasnya:
a. Terdapat 3 amunisi yang rusak?
b. Paling banyak ada 2 amunisi yang rusak?

5. Dalam rangka merayakan hari lahir TNI tanggal 5 Oktober 2021,


Mabes TNI memasang 1000 unit lampu hias pada jalan-jalan di
Mabes TNI Cilangkap pada tanggal 1 Oktober 2020. Jika daya tahan
lampu hias tersebut mengikuti distribusi Normal dengan rata-rata 30
hari dan standar deviasi 6 hari, berapa jumlah lampu hias yang harus
diganti pada tanggal 4 Oktober 2021 malam, agar pada tanggal 5
Oktober 2021, semua lampu hias tersebut bisa menyala?

6. Diketahui nilai UTS mata kuliah Pengantar Statistika Pertahanan


kadet mahasiswa S1 Unhan RI pada tahun akademik 2021/2022,
95
mengikuti distribusi normal dengan rata-rata 76 dan standar deviasi
8. Jika nilai A adalah antara 85-100 dan nilai B adalah antara 75-84,
dan jumlah kadet mahasiswa S1 yang mengikuti UTS adalah 150
orang:
a. Berapa orang kadet mahasiswa S1 yang dapat nilai A?
b. Berapa orang kadet mahasiswa S1 yang dapat nilai B?

96
BAB 6
PENDUGAAN STATISTIKA DAN TEORI
SAMPLING

Tujuan Pembelajaran
Salah satu metode statistika yang bisa digunakan untuk menarik
kesimpulan terhadap populasi berdasarkan hasil penelitian secara sampel
adalah pendugaan statistika yang akan diuraikan pada Bab 6. Disamping
metode pendugaan statistika, disini juga akan dijelaskan ringkasan teori
sampling, yang perlu dipelajari jika kita ingin melakukan pemilihan sampel
secara probability sampling, yang merupakan syarat untuk menggunakan
metode pendugaan statistika. Setelah mempelajari Bab 6 ini, kadet
mahasiswa S1 Unhan RI dan pembaca lainnya diharapkan dapat
menerapkan metode pendugaan statistika dalam menganalisis hasil
penelitian dalam bidang pertahanan, dan mampu menerapkan teori
sampling dengan baik ketika melakukan penelitian.

6.1. Pendugaan Statistika


Pendugaan Statistika merupakan bagian dari Statistika Inferensia,
yaitu ilmu yang mempelajari cara menduga nilai populasi, yang terletak
dalam suatu interval, berdasarkan hasil penelitian secara sampel. Agar nilai
pendugaan yang diperoleh bisa mencerminkan nilai populasi, maka
pemilihan sampelnya harus dilakukan secara probability sampling.
Sebelum menggunakan suatu nilai sampel sebagai estimator, perlu
dipastikan apakah nilai sampel tersebut sudah memenuhi sifat-sifat sebagai
estimator yang baik, yaitu:

97
a. Tidak bias (Unbiased), yaitu jika nilai harapan dari estimator sama
dengan nilai parameter populasi yang diestimasi.
b. Efisien (Efficient), yaitu jika estimator tersebut memiliki standard
error yang paling kecil dibandingkan estimator tidak bias yang lain.
c. Konsisten (Consistent). Suatu estimator dikatakan memiliki sifat
konsisten, apabila estimator tersebut cenderung mendekati nilai
parameter populasi jika ukuran sampel ditingkatkan (semakin besar).
Ada dua macam metode pendugaan statistika, yaitu: pendugaan titik dan
pendugaan interval.

6.1.1. Pendugaan Titik


Pada pendugaan titik, kita ingin menduga nilai parameter dari suatu
populasi berdasarkan hasil penelitian secara sampel, yang dinyatakan dalam
suatu nilai tunggal. Dengan menggunakan pendugaan titik, maka nilai
karakteristik, misalnya rata-rata, yang diperoleh dari hasil penelitian secara
sampel merupakan nilai pendugaan terhadap rata-rata populasi.

Contoh:
1. Biro Akademik Unhan RI melakukan penelitian untuk mengetahui
rata-rata tinggi badan seluruh kadet mahasiswa S1 Unhan RI. Dari
500 orang kadet mahasiswa S1 Unhan RI dipilih sampel sebanyak 10
persen atau 50 orang kadet mahasiswa secara acak, dan diperoleh data
rata-rata tinggi badan ke 50 sampel kadet mahasiswa tersebut adalah
168 cm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata tinggi
badan seluruh (populasi) kadet mahasiswa S1 Unhan RI adalah 168
cm.

98
2. Seorang dosen Unhan RI melakukan penelitian untuk mengetahui
persentase prajurit Kodam Jayakarta yang mahir menembak. Dari 50
orang prajurit yang dipilih secara acak, 42 orang atau 84 persen
diantaranya mahir menembak. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa 84 persen prajurit Kodam Jayakarta mahir menembak.

6.1.2. Pendugaan Interval


Salah satu kelemahan dari pendugaan titik adalah kita tidak bisa
mengetahui tingkat akurasi dari pendugaan yang dilakukan terhadap suatu
nilai populasi. Dari contoh nomor 1 tentang rata-rata tinggi badan seluruh
kadet mahasiswa S1 Unhan RI, kita tidak bisa mengetahui berapa persen
tingkat akurasinya bahwa rata-rata tinggi badan seluruh kadet mahasiswa
S1 Unhan RI adalah 168 cm. Karena itu, untuk mengetahui tingkat akurasi
dari pendugaan terhadap nilai suatu populasi, sebaiknya menggunakan
pendugaan interval.
Pada pendugaan interval, kita ingin menduga nilai atau karakteristik
dari suatu populasi dengan menggunakan tingkat kepercayaan tertentu.
Misalnya, pada contoh di atas, jika kita menggunakan tingkat kepercayaan
95 persen, maka kita bisa menyimpulkan bahwa “dengan tingkat
kepercayaan 95 persen, dapat disimpulkan bahwa rata-rata tinggi seluruh
kadet mahasiswa S1 Unhan RI adalah, misalnya, antara 165 cm dan 171
cm”.
Ada dua macam pendugaan interval yang akan dibahas pada buku
ini, yaitu: pendugaan interval rata-rata populasi dan pendugaan interval
proporsi populasi. Berikut ini adalah uraian, serta contohnya:

99
a. Pendugaan Interval Rata-Rata Populasi
Ada dua macam pendugaan interval rata-rata (satu) populasi, yaitu:
pertama, jika standar deviasi populasi (𝝈) diketahui, dan kedua, jika standar
deviasi populasi (𝝈) tidak diketahui, dengan rumus sebagai berikut:

Jika standar deviasi populasi diketahui:

(𝒁𝜶 ) (𝝈) (𝒁𝜶 ) (𝝈)


̅− 𝟐 ̅+ 𝟐
𝑿 <𝝁<𝑿
√𝒏 √𝒏

Jika standar deviasi populasi tidak diketahui:

(𝒕𝒏−𝟏;𝜶/𝟐 )(𝑺𝒙 ) (𝒕𝒏−𝟏;𝜶/𝟐 )(𝑺𝒙 )


̅−
𝑿 ̅+
<𝝁<𝑿
√𝒏 √𝒏

di mana:
𝝁 = rata-rata populasi;
𝝈 = standar deviasi populasi;
̅
𝑿 = rata-rata sampel;
𝑺 = standar deviasi sampel;
𝐙𝛂⁄ = nilai tabel normal;
𝟐
𝐭 𝛂⁄ = nilai tabel t;
𝟐
𝛂 = tingkat kesalahan; dan
𝒏 = jumlah sampel.

Contoh:
1. Seorang mahasiswa S2 Ekonomi Pertahanan, FMP, melakukan
penelitian untuk mengetahui rata-rata berat ransel TNI yang
diproduksi oleh sebuah perusahaan rekanan Mabes TNI untuk

100
penulisan tesis. Dari sampel sebanyak 25 ransel yang dipilih secara
acak, diketahui rata-rata berat ransel sampel adalah 19,8 ons. Dari
hasil penelitian sebelumnya, diketahui standar deviasi berat ransel
tersebut adalah 1,2 ons. Dengan tingkat kepercayaan 95%, buatlah
pendugaan interval rata-rata berat seluruh (populasi) ransel tersebut!

Jawab:
Diketahui: ̅ = 𝟏𝟗, 𝟖;
𝝈 = 𝟏, 𝟐; 𝒏 = 𝟐𝟓; 𝑿
𝜶 = 𝟓% = 𝟎, 𝟎𝟓; 𝒁𝜶/𝟐 = 𝟏, 𝟗𝟔

(𝒁𝜶 ) (𝝈) (𝒁𝜶 ) (𝝈)


𝟐 𝟐
𝑿̄ − < 𝝁 < 𝑿̄ +
√𝒏 √𝒏

(𝟏, 𝟗𝟔)(𝟏, 𝟐) (𝟏, 𝟗𝟔)(𝟏, 𝟐)


𝟏𝟗, 𝟖 − < 𝝁 < 𝟏𝟗, 𝟖 +
√𝟐𝟓 √𝟐𝟓

𝟏𝟗, 𝟑𝟑 < 𝝁 < 𝟐𝟎, 𝟐𝟕

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa, dengan tingkat


kepercayaan 95 persen, rata-rata berat seluruh (populasi) ransel yang
diproduksi oleh perusahaan tersebut berkisar antara 19,33 ons dan
20,27 ons.

2. Seorang kadet mahasiswa S1 Teknik Mesin, FTM, Unhan RI ingin


mengetahui rata-rata pemakaian bahan bakar mobil taktis ringan
merek Maung produksi PT. Pindad. Dari pengujian (test drive) yang
dilakukan terhadap 6 sampel mobil yang dipilih secara acak, diketahui
pemakaian bahan bakarnya adalah sebagai berikut (mil per liter):
18,6 18,4 19,2 20,8 19,4 20,5

101
Buatlah pendugaan interval rata-rata pemakaian bahan bakar mobil
Maung tersebut dengan menggunakan tingkat kepercayaan 90 persen.

Jawab:
Diketahui: ̅ = 𝟏𝟗, 𝟒𝟖; 𝑺 = 𝟎, 𝟗𝟖;
𝒏 = 𝟔; 𝑿
𝜶 = 𝟏𝟎% = 𝟎, 𝟏𝟎;
𝒕𝒏−𝟏;𝜶/𝟐 = 𝒕𝟓;𝟎,𝟎𝟓 = 𝟐, 𝟎𝟏𝟓

(𝒕𝒏−𝟏;𝜶/𝟐 )(𝑺𝒙 ) (𝒕𝒏−𝟏;𝜶/𝟐 )(𝑺𝒙 )


̅−
𝑿 ̅+
<𝝁<𝑿
√𝒏 √𝒏

(𝟐, 𝟎𝟏𝟓)(𝟎, 𝟗𝟖) (𝟐, 𝟎𝟏𝟓)(𝟎, 𝟗𝟖)


𝟏𝟗, 𝟒𝟖 − < 𝝁 < 𝟏𝟗, 𝟒𝟖 +
√𝟔 √𝟔

𝟏𝟖, 𝟔𝟕 < 𝝁 < 𝟐𝟎, 𝟐𝟗

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan


tingkat kepercayaan 90 persen, rata-rata pemakaian bahan bakar
mobil taktis ringan Maung yang diproduksi oleh PT. Pindad berkisar
antara 18,67 dan 20,27 mil per liter.

b. Pendugaan Interval Proporsi Populasi


Untuk mengetahui pendugaan interval terhadap proporsi dari suatu
populasi, digunakan rumus sebagai berikut:

̂(𝟏 − 𝒑
𝒑 ̂) ̂(𝟏 − 𝒑
𝒑 ̂)
̂ − 𝒁𝜶⁄ √
𝒑 ̂ + 𝒁𝜶⁄ √
≤𝑷≤𝒑
𝟐 𝒏 𝟐 𝒏

di mana:
𝑷 = proporsi populasi
102
̂
𝒑 = proporsi sampel, yaitu jumlah kasus yang sukses dibagi
dengan jumlah sampel
𝐙𝛂⁄ = nilai tabel normal
𝟐

𝒏 = jumlah sampel
𝜶 = tingkat kesalahan

Contoh:
Seorang dosen Unhan RI ingin mengetahui berapa persen mahasiswa
Unhan RI yang hapal lagu mars Unhan RI. Dari penelitian yang dilakukan
terhadap 344 sampel mahasiswa S1, S2 dan S3 yang dipilih secara acak,
ternyata hanya 83 mahasiswa yang hapal lagu Mars Unhan RI secara
lengkap dan tidak ada kesalahan dalam menyanyikannya. Dengan tingkat
kepercayaan 90%, buatlah pendugaan interval proporsi populasi mahasiswa
Unhan RI yang hapal lagu Mars Unhan RI secara lengkap dan tanpa salah
ketika menyanyikannya.

Jawab:
𝒙 𝟖𝟑
Diketahui: 𝒏 = 𝟑𝟒𝟒; 𝒙 = 𝟖𝟑; 𝒑̑ = 𝒏 = 𝟑𝟒𝟒 = 𝟎, 𝟐𝟒𝟏;

𝜶 = 𝟏𝟎% = 𝟎, 𝟏𝟎; 𝒁𝜶/𝟐 = 𝟏, 𝟔𝟒𝟓

̂(𝟏 − 𝒑
𝒑 ̂) ̂(𝟏 − 𝒑
𝒑 ̂)
̂ − 𝒁𝜶⁄ √
𝒑 ̂ + 𝒁𝜶⁄ √
≤𝑷≤𝒑
𝟐 𝒏 𝟐 𝒏

103
(𝟎, 𝟐𝟒𝟏)(𝟎, 𝟕𝟓𝟗)
𝟎, 𝟐𝟒𝟏 − (𝟏, 𝟔𝟒𝟓)√ ≤𝑷
𝟑𝟒𝟒

(𝟎, 𝟐𝟒𝟏)(𝟎, 𝟕𝟓𝟗)


≤ 𝟎, 𝟐𝟒𝟏 + (𝟏, 𝟔𝟒𝟓)√
𝟑𝟒𝟒

𝟎, 𝟐𝟎𝟑 ≤ 𝑷 ≤ 𝟎, 𝟐𝟕𝟗

Kesimpulan:
Dengan tingkat kepercayaan 90 persen, dapat disimpulkan bahwa proporsi
seluruh mahasiswa S1, S2 dan S3 Unhan RI yang hapal lagu Mars Unhan
RI secara lengkap adalah antara 0,203 < P < 0,279 atau antara 20,3 persen
dan 27,9 persen.

6.2. Teori Sampling


Ada 3 metode pengumpulan data yang biasa dilakukan dalam
melakukan penelitian, yaitu: sensus, survey dan experiment. Sensus adalah
metode pengumpulan data yang dilakukan terhadap seluruh elemen dalam
populasi, survey adalah metode pengumpulan data yang dilakukan terhadap
sebagian dari populasi, sedangkan experiment adalah pengumpulan data
yang biasanya dilakukan dengan memberikan perlakuan.
Keuntungan sensus antara lain adalah, data hasil sensus dapat
dijadikan kerangka sampel (frame), penyajian sampai wilayah satuan unit
kecil seperti kecamatan, bahkan desa dan tidak ada sampling error atau
kesalahan karena pemilihan sampel. Sedangkan kelemahan sensus adalah,
cakupan variabel terbatas, waktu lebih lama, butuh biaya besar, dan non
sampling error besar, yaitu: kesalahan karena manusia (human error),

104
misalnya ketika mengumpulkan data, mengolah data, dan lain-lain, karena
petugasnya banyak.
Beberapa kegiatan penelitian terhadap seluruh populasi atau sensus
yang dilakukan oleh BPS adalah Sensus Penduduk yang dilakukan setiap
10 tahun sekali pada setiap tahun yang berakhiran nol, Sensus Pertanian
yang dilakukan pada setiap tahun yang berakhiran tiga, serta Sensus
Ekonomi pada setiap tahun yang berakhiran enam.
Dengan adanya kelemahan sensus, khususnya terkait biaya yang
besar dan membutuhkan waktu yang lama, maka pengumpulan data
biasanya dilakukan secara survey, yaitu dengan cara memilih sampel yang
bisa mewakili karakteristik populasinya. Adapun kelebihan survey adalah,
bisa lebih hemat biaya, waktu pelaksanaan lebih cepat, data dan informasi
yang dikumpulkan lebih lengkap, dan lebih akurat, karena sampelnya
sedikit. Kelemahan dari sampel survey adalah terdapat sampling error,
yaitu kesalahan yang terjadi akibat proses pemilihan sampel, disamping non
sampling error atau human error.
Terkait pengumpulan data dengan metode survey, ada beberapa
tahapan yang perlu dilakukan, antara lain, secara berurutan, adalah sebagai
berikut: Walaupun untuk kegiatan survey tertentu, urutan dan tahapan ini
bisa disesuaikan.
1. Menentukan tujuan survey;
2. Mendefinisikan populasi penelitian;
3. Menentukan data (variabel) yang akan dikumpulkan;
4. Menetapkan derajat presisi yang diinginkan;
5. Menentukan metode pengumpulan data;
6. Menyiapkan kerangka sampel dan memilih sampel;

105
7. Membuat kuesioner;
8. Uji coba kuesioner. Untuk variabel laten, dilakukan uji validitas setiap
butir pertanyaan pada kuesioner dan menghitung reliabilitas
kuesioner;
9. Penelitian lapangan;
10. Pengolahan, penyajian dan analisis data hasil penelitian.

Untuk menggunakan pendugaan statistika, yang bertujuan untuk


menduga nilai populasi, maka pemilihan sampelnya harus dilakukan
dengan cara Probability Sampling. Ada tiga prinsip dasar Probability
Sampling, yaitu:
1. Metode pemilihan sampelnya berdasarkan teori peluang;
2. Setiap unit dari populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih
sebagai sampel; dan
3. Harus tersedia kerangka sampel.

Sedangkan Non Probability Sampling adalah pemilihan sampel di mana


setiap anggota populasi mempunyai peluang yang tidak sama untuk terpilih
sebagai sampel.
Sementara itu, untuk menentukan berapa jumlah sampel yang harus
dipilih dari populasi, bisa menggunakan Rumus Slovin sebagai berikut:
𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐

di mana:
𝑵 = jumlah populasi;
𝒏 = jumlah sampel; dan
𝒆 = tingkat kesalahan yang diinginkan.

106
Contoh:
Seorang kadet mahasiswa S1 Unhan RI ingin mengatahui berapa rata-rata
tinggi kadet mahasiswa pria S1 Unhan RI. Berapa jumlah sampel yang
harus dipilih dari 325 orang kadet mahasiswa pria dari Cohort 1 dan Cohort
2, jika tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 5%.

Jawab:
Diketahui: N = 325, e = 0,05, maka dengan menggunakan rumus Slovin
tersebut, diperoleh jumlah sampel yang harus dipilih adalah:
𝑵 𝟑𝟐𝟓
𝒏 = 𝟏+𝑵𝒆𝟐 = 𝟏+𝟑𝟐𝟓 (𝟎,𝟎𝟓)𝟐 = 179,3 atau 180 orang.

6.2.1. Probability Sampling


Ada empat macam metode probability sampling, yaitu sebagai
berikut:

a. Simple Random Sampling


Adalah pemilihan sampel di mana setiap anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Syarat dari
metode simple random sampling adalah harus ada daftar semua anggota
populasi yang disebut kerangka sampel, yang akan digunakan sebagai dasar
untuk memilih sampel. Pemilihan sampel pada simple random sampling
bisa dilakukan dengan menggunakan Tabel Angka Random atau
menggunakan cara undian, di mana semua anggota populasi (N) diberi
nomor urut 1 sampai N dan kemudian dipilih sampel sebanyak n, dengan
cara diundi.

107
b. Systematic Sampling
Yaitu pemilihan sejumlah n sampel dengan menggunakan interval
yang sama, di mana Interval (I) adalah hasil bagi populasi (N) dengan
sampel (n), yaitu: I = N/n. Tahap awal dari systematic sampling adalah
menentukan random start (R1), sebagai dasar untuk menentukan angka acak
berikutnya. Ada dua macam systematic sampling, yaitu: linear systematic
sampling dan circular systematic sampling. Pada linear systematic
sampling, syarat dari R1 adalah lebih kecil dari Interval atau R1 < I,
sedangkan pada circular systematic sampling syarat dari R1 harus lebih
kecil dari populasi (N), atau R1 < N. Angka acak kedua, R2= R1 + I, R3 = R2
+ I, dan seterusnya, sampai dengan Rn = Rn-1 + I.

c. Stratified Sampling
Pada stratified sampling, populasi harus dibagi habis menjadi
beberapa kelompok (strata), dengan syarat anggota pada setiap strata
mempunyai karakteristik yang sama (homogen) dan antar strata mempunyai
karakteristik yang berbeda (heterogen). Tahap berikutnya adalah
menentukan jumlah sampel untuk setiap strata proporsional terhadap
jumlah populasinya. Pemilihan sampel pada setiap strata bisa dilakukan
dengan metode simple random sampling atau metode systematic sampling.

d. Cluster Sampling
Berbeda dengan stratified sampling, pada cluster sampling populasi
terdiri dari beberapa cluster, di mana anggota populasi dalam cluster adalah
heterogen. Biasanya cluster sudah terbentuk, misalnya Rukun Tetangga
(RT), Rukun Warga (RW), Desa/Kelurahan, dan lain-lain, di mana

108
penduduk yang berada di dalam cluster tersebut mempunyai karakteristik
yang heterogen. Pada metode cluster sampling, sampel yang dipilih adalah
cluster dan bukan langsung memilih responden. Pemilihan cluster biasanya
dilakukan dengan cara simple random sampling, di mana semua unit (rumah
tangga) yang terdapat pada setiap cluster yang terpilih dijadikan responden
penelitian.

6.2.2. Non Probability Sampling


Ada 4 macam metode non probability sampling, yaitu:
a. Purposive Sampling
Adalah metode pemilihan sampel yang dilakukan secara sengaja
terhadap responden yang memenuhi syarat-syarat tertentu, sesuai dengan
tujuan penelitian yang kita lakukan, misalnya kalau kita mau melakukan
penelitian tentang industri pertahanan, maka sampelnya adalah perusahaan
industri yang bergerak di bidang pertahanan, seperti PT. Pindad, PT. PAL,
dan lain-lain.

b. Quota Sampling
Pada quota sampling, sampel dipilih sesuai dengan kriteria tertentu,
sampai mencapai jumlah (quota) yang ditentukan.

c. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah proses pemilihan sampel yang dilakukan
secara berantai, di mana responden tahap pertama yang kita pilih diminta
mencari beberapa responden lain sebagai responden tahap kedua, dan
seterusnya, sampai selesai. Biasanya metode snowball sampling digunakan
jika daftar populasi tidak tersedia.
109
d. Accidental Sampling
Pada accidental sampling, sampel dipilih secara tidak sengaja
terhadap setiap orang yang bertemu dan mempunyai ciri-ciri tertentu, akan
dipilih sebagai responden.

6.3. Distribusi Sampling


Distribusi sampling adalah suatu distribusi probabilitas yang
diperoleh berdasarkan semua kemungkinan sampel yang mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya, jika dalam suatu populasi yang
terdiri dari 5 orang ASN Unhan RI, yaitu: A, B, C, D dan E, yang berumur
sebagai berikut: A = 27, B = 23, C = 28, D = 22 dan E = 25 tahun, dipilih
tiga orang sebagai sampel, maka all possible sample atau jumlah seluruh
sampel yang mungkin terpilih adalah 5C3 =10, dengan rata-rata umur semua
sampel adalah sebagai berikut:
Nomor Daftar Seluruh Rata-Rata Umur Sampel
Urut Sampel (Tahun)
1 ABC (27 + 23 + 28) / 3 = 26
2 ABD (27 + 23 + 22) / 3 = 24
3 ABE (27 + 23 + 25) / 3 = 25
4 ACD (27 + 28 + 22) / 3 = 25,7
5 ACE (27 + 28 + 25) / 3 = 26,7
6 ADE (27 + 22 + 25) / 3 = 24,7
7 BCD (23 + 28 + 22) / 3 = 24,3
8 BCE (23 + 28 + 25) / 3 = 25,3
9 BDE (23 + 22 + 25) / 3 = 23,3
10 CDE (28 + 22 + 25) / 3 = 25

110
Dari data rata-rata umur sampel pada kolom terakhir tersebut, bisa dibuat
tabel distribusi frekuensi dengan mengelompokkan rata-rata umur sampel
sebagai berikut:

Rata-Rata Umur Frekuensi


Frekuensi
(Tahun) Relatif
23,0 – 23,9 1 0,1
24,0 – 24,9 3 0,3
25,0 – 25,9 4 0,4
26,0 – 26,9 2 0,2
Jumlah 10 1,0

Data frekuensi relatif yang terdapat pada kolom terakhir merupakan


distribusi probabilitas dari umur sampel (sebagai statistika), dengan
interpretasi sebagai berikut. Untuk baris pertama misalnya, dibaca
probabilitas rata-rata umur responden yang terpilih sebagai sampel berkisar
antara 23,0 – 23,9 tahun adalah sebesar 0,1. Baris kedua, probabilitas rata-
rata umur responden yang terpilih sebagai sampel berkisar antara 24,0 –
24,9 tahun adalah sebesar 0,3, dan seterusnya.

6.4. Soal Latihan


1. Jelaskan perbedaan antara probability sampling dengan non-
probability sampling, dan berikan contoh dalam melakukan
penelitian bidang pertahanan!
2. Jelaskan pengertian pendugaan statistika!

111
3. Jelaskan perbedaan antara pendugaan titik dengan pendugaan
interval dan berikan contoh dalam bidang pertahanan!
4. Seorang dosen Unhan RI melakukan penelitian untuk mengetahui
rata-rata nilai akhir mata kuliah Statistika Pertahanan seluruh kadet
mahasiswa S1 Unhan RI. Dari sampel sebanyak 40 orang kadet
mahasiswa S1 yang dipilih secara acak, diketahui rata-rata nilai
akhir mereka adalah 82. Dari hasil penelitian sebelumnya, diketahui
standar deviasi nilai Statistika Pertahanan kadet mahasiswa S1
Unhan RI adalah 4,6. Buatlah pendugaan interval rata-rata nilai
akhir mata kuliah Statistika Pertahanan seluruh (populasi) kadet
mahasiswa S1 Unhan RI. Gunakan 𝜶 = 5%!
5. Seorang kadet mahasiswa S1 FTM Unhan RI ingin mengetahui rata-
rata daya tahan lampu merek X. Dari 10 lampu merek X yang dipilih
secara acak, diketahui daya tahannya adalah sebagai berikut (dalam
jam): 2450, 2325, 2512, 2426. 2367, 2178, 2390, 2418, 2175, dan
2368. Dengan tingkat keyakinan 95 persen, buatlah pendugaan
interval rata-rata daya tahan populasi lampu merek X tersebut!
6. Seorang dosen FKM Unhan RI ingin mengetahui positivity rate
Covid-19 di Kabupaten Bogor. Dari 200 orang sampel yang dipilih
secara acak, 24 orang diantaranya positif Covid-19. Dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, buatlah pendugaan
interval proporsi populasi penduduk Kabupaten Bogor yang positif
Covid-19!

112
BAB 7
PENGUJIAN HIPOTESIS

Tujuan Pembelajaran
Salah satu metode Statistika Inferens yang sering digunakan dalam
menganalisis hasil penelitian, terutama dalam menarik kesimpulan terhadap
populasi berdasarkan hasil penelitian secara sampel adalah Pengujian
Hipotesis, yang akan dijelaskan pada Bab 7 ini. Pengujian Hipotesis juga
menjadi dasar bagi metode Statistika Inferensia lainnya, seperti Analisis
Regresi, Analisis Trend, Statistika Nonparametrik, dan lain-lain. Setelah
mempelajari Bab 7, mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan baik
prosedur melakukan Pengujian Hipotesis, dan mampu menerapkan berbagai
metode Pengujian Hipotesis yang dipelajari pada Bab 7 ini, untuk
menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian dalam bidang
pertahanan.

7.1 Pengertian
Hipotesis adalah suatu pernyataan atau anggapan awal yang masih
sementara mengenai karakteristik dari suatu populasi yang harus diuji
kebenarannya melalui suatu penelitian yang dilakukan secara sampel. Ada
dua macam hipotesis, yaitu: (1) Hipotesis Penelitian, yang ditulis dalam
bentuk pernyataan yang terkait dengan variabel atau masalah yang akan
diteliti, dan tidak menggunakan notasi Statistika; (2) Hipotesis Statistika,
yang ditulis dalam bentuk Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1
atau Ha), yang dilanjutkan dengan proses Pengujian Hipotesis secara
statistika.

113
Pengujian hipotesis statistika adalah suatu prosedur penelitian
empiris yang dilakukan berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh dari
hasil penelitian secara sampel yang dipilih dari populasi dengan
menggunakan probability sampling, sehingga bisa digunakan untuk
menarik kesimpulan terhadap populasi.
Untuk menguji kebenaran dari hipotesis tersebut, diperlukan suatu
prosedur pengujian statistika dari data yang diperoleh melalui hasil
penelitian secara sampel survey. Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada
2 jenis hipotesis yang harus digunakan, yaitu:

a. Hipotesis Nol (H0)


Hipotesis Nol atau Hipotesis Statistika adalah pernyataan atau dugaan
mengenai karakteristik populasi yang sifatnya masih sementara. Ciri
utama dari Hipotesis Nol adalah nilai parameternya diketahui, dan
selalu dalam bentuk sama dengan (=) atau lebih kecil sama dengan
(≤) atau lebih besar sama dengan (≥). Dalam suatu pengujian
Hipotesis Statistika, kita berharap bahwa Hipotesis Nol akan ditolak
(rejected).

b. Hipotesis Alternatif (H1 atau Ha)


Hipotesis penelitian diletakkan sebagai Hipotesis Alternatif, dan
merupakan jawaban sementara terhadap pernyataan penelitian.
Hipotesis Alternatif selalu berlawanan dengan Hipotesis Nol, dan
selalu dalam bentuk pertidaksamaan (≠) atau lebih besar (>), atau
lebih kecil (<). Melalui pengujian Hipotesis Statistika, akan
dibuktikan apakah Hipotesis Nol atau Hipotesis Alternatif yang
terbukti kebenarannya.
114
Ada Dua Jenis Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Dua Arah (Two Tailed)
Contoh:
Seorang mahasiswa S2 Unhan RI ingin menguji pernyataan salah
seorang Dosen S1 Unhan RI yang menyatakan bahwa rata-rata nilai
ujian Statistika Pertahanan kadet mahasiswa S1 Unhan RI adalah 85,
maka H0 dan Ha nya adalah:
H0 : µ = 85
Ha : µ ≠ 85

b. Pengujian Satu Arah (One Tailed)


Pengujian satu arah terdiri dari dua macam, yaitu: pengujian satu arah
sebelah kanan dan pengujian satu arah sebelah kiri. Misalnya, jika kita
ingin menguji pernyataan bahwa rata-rata nilai ujian Statistika
Pertahanan kadet mahasiswa S1 Unhan RI lebih dari 85 (berarti
pengujian satu arah sebelah kanan) atau kita ingin menguji pernyataan
bahwa rata-rata nilainya kurang dari 85 (berarti pengujian satu arah
sebelah kiri). Adapun bentuk pengujian hipotesisnya adalah sebagai
berikut:
H0 : µ ≤ 85
Ha : µ > 85 (pengujian hipotesis satu arah sebelah kanan)
Atau:
H0 : µ ≥ 85
Ha : µ < 85 (pengujian hipotesis satu arah sebelah kiri)

115
Hipotesis Penelitian Kualitatif
Untuk penelitian kualitatif, yang tidak bertujuan untuk menarik
kesimpulan terhadap populasi, kita tidak bisa menggunakan kata “pengujian
hipotesis” dan juga tidak boleh menggunakan notasi H0 dan H1/Ha. Oleh
karena itu, dalam penelitian kualitatif, jika peneliti mau menggunakan
hipotesis, sebaiknya menggunakan kalimat hipotesis penelitian saja, yang
menuliskan dengan kalimat masalah yang akan diteliti, dan tidak
menggunakan notasi pengujian hipotesis statistika.
Sesuai dengan definisinya, hipotesis adalah suatu pernyataan atau
anggapan sementara mengenai karakteristik dari suatu populasi yang harus
diuji kebenarannya melalui suatu penelitian secara sampel yang dipilih
secara acak. Pengertian “diuji kebenarannya” berbeda antara penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, dilakukan
pengujian hipotesis dengan mengikuti prosedur pengujian secara statistika,
seperti yang akan dibahas pada Bab ini. Sementara itu, dalam penelitian
kualitatif, “pembuktian” hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan
data/informasi hasil penelitian dan tidak melakukan prosedur pengujian
hipotesis secara statistika.
Berikut ini adalah contoh penggunaan (pengujian) hipotesis dalam
penelitian kualitatif yang kurang tepat karena menggunakan notasi H0 dan
H1, yang dikutip dari Lestari (2019, hal 50).
Hipotesis operasional dan statistika dibangun untuk menjawab
pertanyaan pada penelitian ini. Berdasarkan pertanyaan penelitian
yang ada, maka didapatkan hipotesis sebagai berikut:

116
1. Jika penentuan tingkat kesesuaian lokasi berdasarkan aplikasi
SIG sesuai, maka rancangan pembangunan lokasi dock
tersebut mendekati optimal.
H0 = diterima, jika rancangan lokasi dock PT. PAL terbukti
semakin optimal penentuan kesesuaian lokasi dock
menggunakan aplikasi SIG.
H1 = ditolak, jika rancangan lokasi dock PT. PAL tidak terbukti
semakin optimal aplikasi SIG tidak dapat menentukan
kesesuaian lokasi dock dengan optimal.

Ada beberapa hal yang kurang tepat pada penggunaan kata hipotesis
yang dilakukan pada penelitian tersebut. Pertama, penggunaan kata
“hipotesis operasional dan statistika” tidak tepat, karena peneliti sama sekali
tidak menggunakan prosedur statistika pada penelitiannya, seperti beberapa
contoh pengujian hipotesis yang akan dibahas pada bab ini. Di samping itu,
dalam Ilmu Statistika juga tidak dikenal istilah hipotesis operasional.
Kedua, dalam pengujian hipotesis keputusan untuk menolak H0 atau tidak
menolak H0 ditentukan setelah selesai melakukan penelitian dan selesai
melakukan proses pengujian hipotesis secara statistika. Dengan demikian,
keputusan H0 ditolak atau tidak ditolak, tidak ditulis pada hipotesis
penelitiannya. Ketiga, penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sehingga
hipotesis yang digunakan seharusnya adalah hipotesis penelitian dalam
bentuk pernyataan, dan tidak menggunakan notasi H0 dan H1.
Karena itu, pada contoh di atas, sebaiknya peneliti hanya menulis
hipotesis penelitian, misalnya: “hipotesis yang digunakan pada penelitian
ini adalah jika penentuan tingkat kesesuaian lokasi berdasarkan aplikasi
SIG sesuai, maka rancangan pembangunan lokasi dock PT. PAL tersebut
117
mendekati optimal”. Sesudah menyatakan hipotesis penelitian tersebut,
peneliti kemudian melakukan penelitian tentang kesesuaiaan lokasi
berdasarkan aplikasi SIG dan seterusnya, untuk mengetahui apakah
hipotesis tersebut terbukti atau tidak.

7.2 Prosedur Pengujian Hipotesis


a. Menentukan H0 dan H1
Pertama-tama, tentukan hipotesis nol (H0), dan hipotesis alternatif
(H1), yaitu hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Pada pengujian dua
arah, biasanya digunakan jika kita ingin menguji apakah ada perbedaan atau
tidak ada perbedaan. Sedangkan, ciri pada pengujian satu arah sebelah
kanan adalah adanya kalimat “lebih besar”, atau “lebih jauh”, dan lain-lain.
Sebaliknya ciri untuk pengujian satu arah sebelah kiri, adalah adanya
kalimat “lebih kecil” atau lebih dekat”, dan lain-lain.

b. Menentukan tingkat signifikansi (𝛼)


Tingkat signifikansi adalah tingkat kesalahan yang bisa ditolerir dan
umumnya ditentukan sendiri oleh peneliti. Biasanya untuk penelitian ilmu-
ilmu sosial, tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5%, sedangkan untuk
penelitian yang memerlukan tingkat ketelitian yang lebih tinggi, tingkat
signifikansi yang digunakan adalah 1% atau bahkan lebih kecil.

c. Menghitung nilai statistika uji (statistika hitung)


Nilai statistika uji atau statistika hitung adalah suatu nilai yang
diperoleh dari penghitungan rumus statistika yang digunakan untuk
mengolah data yang diperoleh dari hasil penelitian secara sampel.

118
d. Menentukan daerah kritis
Daerah kritis adalah suatu area di mana kita akan menolak H0 jika
nilai statistika uji terletak di daerah kritis tersebut, yaitu: area 𝛼/2 untuk uji
dua arah dan area 𝛼 untuk uji satu arah pada kurva berikut. Besarnya nilai
pada daerah kritis terdapat pada tabel dan sesuai dengan tingkat signifikansi
(𝛼) yang digunakan.

Daerah Kritis Uji Dua Arah

Daerah Kritis Uji 1 Arah Daerah Kritis Uji 1 Arah


Sebelah kanan Sebelah Kiri
Gambar 7.1
Diagram Daerah Kritis
e. Membuat Keputusan
Dengan membandingkan nilai statistika hitung dengan nilai kritis
dari tabel, kita bisa membuat keputusan apakah akan menolak H0 atau gagal
menolak H0 (H1 diterima). Kriteria uji dilakukan sebagai berikut:
1. Untuk uji 2 arah, kita akan menolak H0 jika nilai statistika
hitung lebih besar dari nilai tabel (positif) atau jika nilai
statistika hitung lebih kecil dari nilai tabel (negatif). Untuk uji

119
satu arah sebelah kanan, maka kita akan menolak H0 jika nilai
statistika hitung lebih besar dari nilai tabel. Untuk uji satu arah
kiri, maka kita menolak H0 jika nilai statistika hitung lebih kecil
dari nilai tabel.
2. Cara lain yang juga bisa digunakan untuk membuat keputusan
menolak atau gagal menolak H0 adalah dengan menggunakan
nilai p-value yang dibandingkan dengan nilai 𝛼. Jika nilai p-
value < 𝛼, maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai p-value > 𝛼,
maka H0 gagal ditolak.

f. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan keputusan yang sudah ditentukan, maka kita bisa
menarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diuji dan
menginterpretasikan hasilnya sesuai dengan teori atau didukung oleh hasil
penelitian terkait lainnya.

7.3 Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis


7.3.1 Pengujian Hipotesis Rata-Rata Populasi Jika 𝝈
Diketahui/Tidak Diketahui
Ada dua macam pengujian hipotesis rata-rata populasi, yang
rumusnya adalah sebagai berikut:

Jika 𝝈 diketahui: Jika 𝝈 tidak diketahui:


𝑋̅−𝜇 𝑋̅ −𝜇
𝑍0 = 𝑡0 =
𝜎 𝑆𝑋
̅

𝜎 𝑆
𝜎𝑋̅ = 𝑆𝑋̅ =
√𝑛 √𝑛

120
di mana:
𝜇 = rata-rata populasi;
𝜎 = standar deviasi populasi;
𝑋 = rata-rata sampel;
𝑆 = standar deviasi sampel; dan
𝑛 = jumlah sampel.

Catatan:
Jika 𝜎 diketahui, digunakan tabel Normal untuk menentukan nilai kritis,
sedangkan jika 𝜎 tidak diketahui, digunakan tabel t, dengan menggunakan
degrees of freedom atau derajat bebas (db) = n-1.
Contoh:
Asisten logistik Mabes TNI ingin menyediakan minuman kaleng untuk
logistik pasukan TNI. Dari label sebuah merek minuman kaleng, diketahui
isi minuman kaleng tersebut adalah 285 ml. Dari penelitian yang dilakukan
oleh mahasiwa S2 FTP Unhan RI terhadap 20 sampel minuman kaleng yang
dipilih secara acak, diperoleh rata-rata isi sampel minuman kaleng tersebut
adalah 280 ml dengan standar deviasi 25 ml. Jika digunakan tingkat
signifikansi 𝛼 = 5%, dapatkah kita mempercayai label pada minuman
kaleng bahwa isinya adalah 285 ml?

Jawab:
Dari soal tersebut, diketahui:
𝑛 = 20; 𝛼 = 5% = 0,05; 𝜇0 = 285; 𝑋̅ = 280; 𝑆 = 25
Karena standar deviasi populasi tidak diketahui, maka rumus yang
digunakan dan jawabannya adalah sebagai berikut:
a. Uji Hipotesis 2 arah

121
H0: μ = 285
H1: μ ≠ 285

b. Tingkat Signifikansi dan Nilai Tabel t


𝛼 = 5% = 0,05
𝛼
= 2,5% = 0,025
2
𝑑𝑓 = 𝑛 − 1 = 20 − 1 = 19
𝑡𝑎;𝑑𝑓 = 𝑡0,025;19 = 2,093(𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 )
2

c. Kriteria Pengujian:
Tolak H0 jika 𝑡0 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 𝑡0 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (−)

d. Statistika Uji:
𝑋̅ − 𝜇0 𝑋̅ − 𝜇0
𝑡0 = = (√𝑛) [ ]
𝑆 𝑆
√𝑛

(280 − 285) 280 − 285


𝑡0 = = (√20) [ ] = −0,89
25 25
√20
e. Kesimpulan
Karena nilai statistika uji, t0 = -0,89 < 2,093, atau -0,89 > -2,093, maka
H0 tidak ditolak atau H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
rata-rata isi minuman kaleng tersebut memiliki berat kotor 285 ml per
kaleng.

122
7.3.2 Pengujian Hipotesis Rata-Rata Dua Populasi
Pengujian hipotesis rata-rata dua populasi biasanya digunakan untuk
menguji perbedaan atau membandingkan nilai rata-rata dari dua populasi,
misalnya kita ingin membandingkan kesamaptaan jasmani antara prajurit
TNI Batalyon X dengan prajurit TNI Batalyon Y.

Pengujian Hipotesis Dua Arah


H0: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2

Pengujian Hipotesis Satu Arah Sebelah Kanan


H0: µ1 ≤ µ2
Ha: µ1 > µ2

Pengujian Hipotesis Satu Arah Sebelah Kiri


H0: µ1 ≥ µ2
Ha: µ1< µ2

Rumus Statistika Uji Hipotesis Rata-Rata Dua Populasi adalah sebagai


berikut:

Jika 𝝈𝟏 dan 𝝈𝟐 diketahui:

(𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) − (𝜇1 − 𝜇2 )


𝑍0 =
𝜎(𝑋̅1−𝑋̅2)

𝜎1 2 𝜎2 2
𝜎(𝑋̅1−𝑋̅2)= √ +
𝑛1 𝑛2

123
Jika 𝝈𝟏 dan 𝝈𝟐 tidak diketahui:

(𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) − (𝜇1 − 𝜇2 )


𝑡0 =
𝑆(𝑋̅1−𝑋̅2)

𝑆1 2 𝑆2 2
𝑆(𝑋̅1−𝑋̅2)= √ +
𝑛1 𝑛2

di mana:
𝜇1 = rata-rata populasi pertama;
𝜇2 = rata-rata populasi kedua;
𝜎1 = standar deviasi populasi pertama;
𝜎2 = standar deviasi populasi kedua;
𝑋1 = rata-rata sampel dari populasi pertama;
𝑋2 = rata-rata sampel dari populasi kedua;
𝑆1 = standar deviasi sampel dari populasi pertama;
𝑆2 = standar deviasi sampel dari populasi kedua;
𝑛1 = jumlah sampel dari populasi pertama; dan
𝑛1 = jumlah sampel dari populasi kedua.

Jika 𝜎1 dan 𝜎2 diketahui, digunakan tabel normal (tabel z) untuk


menentukan nilai kritis, sedangkan jika 𝜎1 dan 𝜎2 tidak diketahui,
digunakan tabel t, dengan derajat bebas 𝒏𝟏 + 𝒏𝟐 − 𝟐.

Contoh:
Seorang kadet mahasiswa S1 FTM Unhan RI ingin menguji pernyataan
sebuah toko bahwa daya tahan bola lampu merek A sama dengan daya tahan
bola lampu merek B dengan cara memilih sampel sebanyak 100 bola lampu
124
merek A dan 50 bola lampu merek B secara acak. Dari hasil percobaan yang
dilakukan, ternyata bola lampu merek A mempunyai rata-rata daya tahan
952 jam, sedangkan rata-rata daya tahan lampu merek B adalah 987 jam,
dengan standar deviasi lampu merek A adalah 85 jam dan standar deviasi
lampu merek B 92 jam. Dapatkah kita memercayai pernyataan pemilik toko
tersebut dengan 𝛼 = 5%.

Jawab:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Diketahui:
n1 = 100 ; x1 = 952 ; s1 = 85
n2 = 50 ; x2 = 987 ; s2 = 92

(𝑋̄1 − 𝑋̄2 ) − (𝜇1 − 𝜇2 ) (𝑋̄1 − 𝑋̄2 ) − (0) (952 − 987)


𝑍0 = = =
𝜎(𝑋̄1 −𝑋̄2) 2 2
𝜎 2
𝜎 2 √ 85 + 92
√ 1 + 2 100 50
𝑛1 𝑛2

−35
𝑍0 =
√72,25 + 169,28
−35
𝑍0 = = −2,25
15,54

Karena nilai Z hitung < -Z𝛼/2 atau -2,25 < -1,96, maka keputusannya adalah
tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata daya tahan
lampu merek A tidak sama dengan rata-rata daya tahan lampu merek B.

125
7.3.3 Pengujian Hipotesis Proporsi Populasi
Pengujian hipotesis proporsi populasi biasanya digunakan untuk
menguji pernyataan tentang proporsi dari suatu populasi, misalnya kita
ingin menguji pernyataan dari seorang Komandan Batalyon yang
menyatakan bahwa tingkat ketepatan menembak dari prajurit di Batalyon
nya adalah 95 persen.

Pengujian Dua Arah

H0 : P = P0
H1 : P ≠ P0

Pengujian Satu Arah Sebelah Kiri


H0 : P ≥ P0
H1 : P < P0

Pengujian Satu Arah Sebelah Kanan


H0 : P ≤ P0
H1 : P > P0

Rumus Statistika Uji/Statistika Hitung:

𝑝̂−𝑝0 𝑝0 (1−𝑝0 )
𝑍0 = di mana 𝜎𝑝̂ = √
𝜎𝑝
̂ 𝑛

atau
𝑝̂−𝑝0 𝑝̂−𝑝0
𝑍0 = =
𝜎𝑝 𝑝 (1−𝑝0 )
̂ √ 0
𝑛

126
di mana:
𝑃 = proporsi sampel = x/n;
𝑥 = jumlah sampel yang eligible;
𝑛 = jumlah sampel;
𝑝0 = proporsi populasi; dan
𝜎 = standar deviasi populasi.

Catatan:
Uji proporsi populasi selalu menggunakan uji Z dengan nilai kritis
menggunakan tabel Z atau tabel Normal.

Contoh:
Seorang Taruna Akademi Militer baru dinyatakan lulus tes menembak jika
minimal 70 persen tembakannya tepat mengenai sasaran. Dalam suatu
kunjungan mendadak, Gubernur Akademi Militer ingin menguji
kemampuan menembak 10 orang Taruna Akademi Militer yang akan di
wisuda yang dipilih secara acak. Dari 10 kali tembakan yang dilakukan oleh
10 Taruna Akmil tersebut (masing-masing satu kali tembakan), ternyata
semua tembakan Taruna Akmil tersebut tepat mengenai sasaran. Dapatkah
kita mempercayai bahwa kemampuan menembak seluruh Taruna Akmil
bisa dipercaya dan mereka berhak lulus test menembak. Gunakan tingkat
kepercayaan 95 persen.

Jawab:
Dari soal tersebut, diketahui n =10, P = x/n= 10/10 = 1,0 dan P0 = 0,7.
Karena pernyataan yang akan diuji adalah “minimal 70 persen”, maka kita
harus menggunakan pengujian satu arah sebelah kanan, sebagai berikut:

127
H0 : P ≤ 0,7
H1 : P > 0,7
𝑝̂ − 𝑝0 𝑝̂ − 𝑝0 (1,0 − 0,7)
𝑍0 = = = = 2,07
𝜎𝑝̂
√𝑝0 (1 − 𝑝0 ) √(0,7)(0,3)
𝑛 10

Pada hipotesis satu arah sebelah kanan dengan 𝜶 = 5%, maka H0 ditolak
jika nilai Z > 1,645. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai statistika
uji Z = 2,07. Karena nilai statistika uji Z > Ztabel, atau 2,07 > 1,645, maka
tolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan tentang seluruh
Taruna Akademi Militer mempunyai kompetensi dalam menembak secara
tepat pada sasaran bisa diterima.

7.3.4 Pengujian Hipotesis Perbedaan Proporsi Dua Populasi


Pengujian hipotesis perbedaan proporsi dua populasi biasanya
digunakan untuk menguji perbedaan proporsi dari dua buah populasi,
misalnya kita ingin menguji perbedaan proporsi.

Pengujian Hipotesis Dua Arah


H0 : P1 = P2
H1 : P1 ≠ P2

Pengujian Hipotesis Satu Arah Sebelah Kanan


H0 : P1 ≤ P2
H1 : P1 > P2

Pengujian Hipotesis Satu Arah Sebelah Kiri


H0 : P1 ≥ P2

128
H1 : P1 < P2

Rumus Statistika Uji Pengujian Hipotesis Proporsi Dua Populasi:

(𝑝̂1 − 𝑝̂2 ) − (𝑝1 − 𝑝2 )


𝑍0 =
𝜎(𝑝̂1−𝑝̂2)

𝑝̂1 (1−𝑝̂1 ) 𝑝̂2 (1−𝑝̂2 )


di mana: 𝜎(𝑝̂1−𝑝̂2) = √ +
𝑛1 𝑛2

maka:

(𝑝̂1 − 𝑝̂2 ) − (𝑝1 − 𝑝2 )


𝑍0 =
𝑝̂1 (1 − 𝑝̂1 ) 𝑝̂ 2 (1 − 𝑝̂2 )
√ +
𝑛1 𝑛2

di mana:
𝑃1 dan 𝑃2 = Proporsi Sampel pertama dan kedua=x/n;
𝑥 = jumlah sampel yang eligible;
𝑛 = jumlah seluruh sampel;
𝑃1 dan 𝑃2 = proporsi populasi pertama dan kedua;
𝜎 = standar deviasi sampel; dan
𝑛1 dan 𝑛2 = jumlah sampel pertama dan kedua nilai kritis yang
digunakan adalah tabel z.
Contoh:
Seorang kadet mahasiswa Fakultas Kedokteran Militer Unhan RI diminta
untuk menguji apakah ada perbedaan pengaruh suplemen gizi A dan
suplemen gizi B terhadap kesamaptaan jasmani prajurit TNI, dengan cara
mengelompokkan prajurit TNI menjadi dua kelompok. Kelompok pertama
yang terdiri dari 250 prajurit TNI diberi suplemen gizi A, dan kelompok

129
kedua yang terdiri dari 200 prajurut TNI diberi suplemen gizi B. Dari 250
prajurit yang diberi suplemen gizi A, terdapat 15 prajurit yang kesamaptaan
jasmaninya meningkat. Sedangkan dari 200 prajurut yang diberi suplemen
gizi B, juga terdapat 15 prajurit yang kesamaptaan jasmaninya meningkat.
Dengan tingkat kepercayaan 95%, apakah terdapat perbedaan antara
suplemen gizi A dengan suplemen gizi B dalam meningkatkan kesamaptaan
jasmani prajurit TNI?

Jawab:
H0 : P1 = P2
H1 : P1 ≠ P2

Diketahui:
n1 = 250, x1 = 15
n2 = 200, x2 = 15

maka:
𝑥1 15
𝑝̂1 = = = 0,06
𝑛1 250
𝑥2 15
𝑝̂2 = = = 0,075
𝑛2 200
𝑥1 + 𝑥2 15 + 15
𝑝̂ = = = 0,0667
𝑛1 + 𝑛2 250 + 200

Statistika Uji:

𝑝̂1 − 𝑝̂ 2
𝑍=
1 1
√𝑝̅(1 − 𝑝̅) (
𝑛1 + 𝑛2 )

130
0,06 − 0,075 −0,015
𝑍= = = −0,057
2,6293
√0,0667(1 − 0,0667) ( 1 + 1 )
250 200

Karena pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian dua arah dan
tingkat signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 0,05, maka nilai kritisnya
adalah Z0,025 = |1,96|. Karena nilai statistika Z hitung > -Z0,025 atau -0,057 >
-1,96, maka H0 tidak ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan
pengaruh antara suplemen gizi A dan suplemen gizi B terhadap peningkatan
kesamaptaan jasmani prajurit TNI.

7.3.5 Analisis Varian (ANOVA)


Anova biasanya digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan dari rata-rata beberapa kelompok populasi (lebih
dari dua kelompok). Tabel yang digunakan dalam pengujian ANOVA
adalah tabel F (Fisher). Berikut ini adalah prosedur pengujian hipotesis
menggunakan ANOVA:
a. Tentukan Hipotesis yang akan diuji:
H0 : μ1 = μ2 = … = μk (tidak terdapat perbedaan antar kelompok)
H1: Minimal terdapat satu μ kelompok yang berbeda
b. Tentukan tingkat signifikansi atau 𝛼

c. Tentukan statistika uji dengan membuat Tabel ANOVA dan mengisi


semua komponen yang terdapat pada Tabel ANOVA berikut:

131
Sumber Sum
df Mean Square F
Variasi Square
Treatment SSTr k-1 MSTr = SSTr/k-1 MSTr/MSE
Error SSE n-k MSE = SSE/N-k
Total SST n-1

k = jumlah treatment, n = jumlah data, df = degrees of freedom (derajat bebas)

di mana:
𝑛𝑗
∑1=𝑗 𝑋𝑖𝑗
𝑋̅𝑗 = di mana 𝑖 = 1 ,2, 3, …, 𝑛𝑗 dan j = 1,2,3,…, k
𝑛𝑗
𝑛𝑗
∑𝑘
𝑗=1 ∑𝑖=1 𝑋𝑖𝑗
𝑋̅ = di mana 𝑛𝑇 = ∑ 𝑛𝑗 = 𝑛1 + 𝑛2 + … + 𝑛𝑘
𝑛𝑇
𝑘
̅ )2
̅𝑗 − 𝑋
𝑆𝑆𝑇𝑟 = ∑ 𝑛𝑗 (𝑋
𝑗=1

𝑛𝑗 ̅
∑𝑖=1 ̅ 𝑗 )2
(𝑋𝑖𝑗 − 𝑋
𝑆𝑗2 =
𝑛𝑗 − 1
𝑘

𝑆𝑆𝐸 = ∑(𝑛𝑗 − 1)𝑆𝑗2


𝑗=1

d. Tentukan daerah kritis dan keputusan


e. Kesimpulan

Contoh:
Komandan Sesko TNI membagi peserta Sesko menjadi empat kelompok,
dengan jumlah anggota per kelompok berbeda sebagai berikut. Setiap
minggu diberikan test kepada setiap kelompok, dengan hasil test seperti

132
pada tabel berikut. Apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil test peserta
Sesko TNI dari keempat kelompok tersebut? Gunakan 𝛼 = 5 persen!
Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah
A 65 87 73 79 81 69 - 454
B 75 69 83 81 72 79 90 549
C 59 78 67 62 83 76 - 425
D 94 89 80 88 - - - 351
Jumlah 293 323 303 310 236 224 90

Jawab:
H0 : μ1 = μ2 = μ3 = μ4 (tidak terdapat perbedaan antar kelompok)
H1 : Minimal terdapat satu 𝜇 kelompok yang berbeda
𝛼 = 5 persen, maka nilai F tabel, derajat bebas (3,19) dan 𝛼 = 5 persen, atau
F [(3,19),0,05] = 3,14 (lihat Tabel F pada lampiran buku ini).

Statistik Uji
Untuk menghitung nilai Statistika Hitung, kita harus membuat Tabel
Anova, dengan mengisi semua komponen yang terdapat pada Tabel Anova.
Diketahui jumlah kelompok, k = 4 dan n = 23.

Peserta
A B C D Total
Sesko
1 65 75 59 94
2 87 69 78 89
3 73 83 67 80
4 79 81 62 88
5 81 72 83 -

133
6 69 79 76 -
7 - 90 - -
Jumlah 454 549 425 351 1779
n 6 7 6 4 23
Rata-rata 75.67 78.43 70.83 87.75 77.35
Varian
66.67 50.62 91.77 33.58
(S2)

Dari soal, diketahui bahwa jumlah kelompok (treatment) 𝑘 = 4 dan 𝑛𝑇 = 23


𝑛𝑗
∑1=𝑗 𝑋𝑖𝑗
𝑋̅𝑗 = , maka:
𝑛𝑗

65 + 87 + 73 + 79 + 81 + 69
𝑋̅1 = = 75,67
6
75 + 69 + 83 + 81 + 72 + 79 + 90
𝑋̅2 = = 78,43
7
59 + 78 + 67 + 62 + 83 + 76
𝑋̅3 = = 70,83
6
94 + 89 + 80 + 80
𝑋̅4 = = 87,75
4
𝑛
∑𝑘𝑗=1 ∑𝑖=1
𝑗
𝑋𝑖𝑗 1779
𝑋̅ = = = 77,35
𝑛𝑇 23
𝑘

𝑆𝑆𝑇𝑟 = ∑ 𝑛𝑗 (𝑋̅𝑗 − 𝑋̅)2


𝑗=1

𝑆𝑆𝑇𝑟 = (6)(75,67 − 77,35)2 + (7)(78,43 − 77,35)2 +

134
(6)(70,83 − 77,35)2 + (4)(87,75 − 77,35)2

𝑆𝑆𝑇𝑟 = 712,59
𝑛
𝑗
∑𝑖=1(𝑋̅𝑖𝑗 − 𝑋̅𝑗 )2
𝑆𝑗2 =
𝑛𝑗 − 1

(65 − 75,67)2 + (87 − 75,67)2 + ⋯ + (69 − 75,67)2


𝑆12 = = 66,67
6−1

(75 − 78,43)2 + (69 − 78,43)2 + ⋯ + (90 − 78,43)2


𝑆22 = = 50,62
7−1

(59 − 70,83)2 + (78 − 70,83)2 + ⋯ + (76 − 70,83)2


𝑆32 = = 91,77
6−1

(94 − 87,75)2 + (89 − 87,75)2 + ⋯ + (88 − 87,75)2


𝑆42 = = 33,58
4−1

𝑆𝑆𝐸 = ∑(𝑛𝑗 − 1)𝑆𝑗2


𝑗=1

𝑆𝑆𝐸 = (6 − 1)(66,67) + (7 − 1)(50,62) + (6 − 1)(91,77) + (4


− 1)(33,58)

𝑆𝑆𝐸 = 1196,63

𝑆𝑆𝑇𝑟 712,59
𝑀𝑆𝐸 = = = 237,5
𝑘−1 4−1
𝑆𝑆𝑇𝑟 1196,63
𝑀𝑆𝐸 = = = 63,0
𝑛𝑇 − 𝑘 23 − 4

𝑀𝑆𝑇𝑟 237,5
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = 3,77
𝑀𝑆𝐸 63,0
135
Dengan demikian, Tabel ANOVA dari soal tersebut adalah sebagai berikut:

Sumber Sum df Mean Square Fhitung


Variasi Square
Treatment SSTr = k-1= 4-1 MSTr = SSTr/k-1 MSTr/MSE
712,6 =3 = 712,6/3 =237,5 = 237,5/63,0
=3,77
Error SSE = n-k=23-4 MSE = SSE/N-k
1196,6 =19 = 1196,6/19 =63,0
Total SST = n-1=23-1
1909,2 =22

Maka, nilai F hitung adalah = Fhitung = MSTr/MSE = 237,5/63,0 = 3,77.


Daerah kritis: Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel.

Keputusan/Kesimpulan:
Karena nilai Fhitung > Ftabel atau 3,77 > 3,14, maka tolak H0, dengan kata lain,
dapat disimpulkan bahwa minimal ada salah satu dari keempat kelompok
peserta Sesko TNI tersebut yang mempunyai rata-rata hasil test yang
berbeda dengan kelompok yang lainnya.

7.4. Soal Latihan

1. Seorang Kadet Mahasiswa S1 FTM Unhan RI ingin menguji


pernyataan PT. Pindad yang menyatakan bahwa rata-rata pemakaian
bahan bakar kendaraan taktis buatan PT. Pindad adalah lebih dari 15
km per liter. Seorang Kadet Mahasiswa S1 FTM Unhan RI ingin
136
menguji pernyataan tersebut dengan melakukan test drive terhadap
10 kendaraan taktis tersebut. Dari hasil test drive, ternyata
pemakaian bahan bakar ke 10 taktis tersebut adalah sebagai berikut:
18, 19, 15, 16, 18, 16, 19, 17, 18 dan 15 km/liter
Dapatkah kita mempercayai pernyataan iklan mobil tersebut?
Gunakan 𝛼 = 5%!

2. Seorang pejabat Unhan RI menyatakan bahwa rata-rata lama waktu


pelayanan mahasiswa yang ingin membuat transkrip kurang dari 15
menit. Seorang kadet mahasiswa yang sedang menulis skripsi ingin
menguji pernyataan tersebut. Dari 12 orang kadet mahasiswa yang
dipilih secara acak, diperoleh data lama waktu mengurus transkrip
sebagai berikut:
13, 12, 14, 15, 12, 13, 12, 13, 14, 13, 14 dan 12 menit.
Dapatkah kita menerima pernyataan pejabat Unhan RI tersebut?
Gunakan 𝛼 = 0,05!

3. Sebuah iklan di TV menyatakan bahwa 9 dari 10 penduduk lansia


menggunakan suplemen merek X untuk meningkatkan imunitas.
Seorang Kadet Mahasiswa S1 FKM Unhan RI yang sedang menulis
skripsi ingin menguji pernyataan pada iklan tersebut. Dari penelitian
yang dilakukan di desa A, Kabupaten Bogor, terhadap 60 orang
lansia yang dipilih secara acak, diketahui 22 orang diantaranya
menggunakan suplemen merek X. Dapatkah Kadet Mahasiswa S1
FKM tersebut mempercayai pernyataan Iklan di TV tersebut?
Gunakan 𝛼 = 10%!

137
4. Seorang pejabat Dinas Pendidikan Kab. Bogor mengatakan bahwa
lebih dari 95 persen murid SD di Kab. Bogor sudah bisa mengikuti
sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui Zoom. Seorang Kadet
Mahasiswa S1 FTM Unhan RI ingin menguji pernyataan tersebut.
Dari 75 orang murid SD yang dipilih secara acak, ternyata 73 orang
diantaranya bisa mengikuti PJJ melalui Zoom dengan baik.
Dapatkah mahasiswa tersebut menerima pernyataan pejabat Dinas
Pendidikan Kabupaten Bogor tersebut? Gunakan 𝛼 = 5%!

5. Sebuah perusahaan bola lampu mempunyai dua pabrik yang terletak


di lokasi yang berbeda. Seorang Kadet Mahasiswa S1 FTM Unhan
RI ingin menguji apakah ada perbedaan daya tahan bola lampu yang
dihasilkan oleh kedua pabrik tersebut. Dari 60 bola lampu yang
dipilih secara acak dari masing-masing pabrik tersebut, diperoleh
hasil sebagai berikut:
𝑛1 = 60 𝑋̅1 = 5365 𝑗𝑎𝑚 𝜎1 = 850 𝑗𝑎𝑚
𝑛2 = 60 𝑋̅2 = 5128 𝑗𝑎𝑚 𝜎2 = 925 𝑗𝑎𝑚
Apakah ada perbedaan rata-rata daya tahan bola lampu dari kedua
pabrik tersebut? Gunakan 𝛼 = 0,05!

6. Seorang Kadet Mahasiswa S1 FTM prodi Teknik Informatika ingin


menguji apakah ada perbedaan rata-rata daya tahan baterai yang
terdapat pada tiga macam merek Notebook, yaitu: Merek A, Merek
B dan Merek C, dengan mengambil sampel masing-masing 4
Notebook dari setiap merek. Dari percobaan yang dilakukan,
diperoleh hasil daya tahan keempat baterai pada ketiga Notebook
tersebut adalah sebagai berikut (jam):
138
No. Sampel Merek A Merek B Merek C
I 5,5 7,0 6,5
II 7,0 8,0 6,9
III 6,0 7,5 6,7
IV 9,0 6,8 5,8

Apakah ada perbedaan rata-rata daya tahan baterai Notebook Merek


A, Merek B dan Merek C? Gunakan 𝛼 = 0,05!

139
BAB 8
ANALISIS REGRESI LINIER

Tujuan Pembelajaran
Salah satu metode statistika yang sering digunakan mahasiswa
ketika menulis tugas akhir adalah analisis regresi, baik analisis regresi linear
sederhana maupun analisis regresi berganda. Sungguhpun demikian,
banyak mahasiswa tidak melakukan pengujian terhadap asumsi yang
berlaku pada analisis regresi. Padahal, kalau asumsinya tidak terpenuhi atau
terlanggar, berarti model regresi yang diperoleh menjadi tidak valid. Bab 8
menjelaskan secara lengkap tentang analisis regresi linear sederhana dan
analisis regresi linear berganda dengan menggunakan data cross section,
termasuk tata cara melakukan pengujian terhadap asumsi serta cara
mengatasi jika asumsinya terlanggar. Setelah mempelajari Bab 8,
mahasiswa dan pembaca diharapkan dapat memahami dengan baik tata cara
menggunakan analisis regresi sederhana maupun analisis regresi berganda
secara lengkap.

8.1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar tentang apakah
ada hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya? Selain itu,
seberapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya? Alat
(tools) statistika yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
adalah Model Regresi. Ada dua macam model regresi, yaitu: model regresi
linear dan model regresi tidak linear. Pengertian linear dalam persamaan
regresi adalah linear dalam parameter, yaitu parameter dari variabel bebas
140
(regresor) berpangkat 1. Sedangkan variabel bebasnya bisa berpangkat
lebih dari 1 (dalam buku ini variabel bebasnya berpangkat satu atau linear).
Model Regresi melibatkan dua atau lebih variabel, di mana satu
variabel sebagai variabel terikat (variabel yang dipengaruhi/variabel tidak
bebas/variabel terikat/variabel respon), yang mana variabel ini harus
bersifat random (acak) dan nilainya harus kontinu. Satu atau lebih variabel
lainnya adalah sebagai variabel bebas (variabel yang memengaruhi/variabel
regressor). Nilai dari variabel bebas bisa kontinu atau kategorik atau diskrit.
Model regresi linear yang hanya melibatkan satu variabel bebas
disebut sebagai model Regresi Linear Sederhana (RLS). Jika variabel
bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai model Regresi Linear
Berganda (RLB).
Sebagai contoh, seorang kadet mahasiswa S1 Unhan RI ingin
mengetahui apakah ada pengaruh tingkat pendidikan prajurit TNI terhadap
karier di lingkungan TNI dan seberapa besar pengaruhnya? Bagaimana
hubungan antara kedua variabel tersebut? Apakah hubungannya bersifat
positif (searah) atau negatif (berlawanan arah)? Seberapa kuat hubungan
yang ada? Untuk menjawab pertanyaan ini, cukup menggunakan model
RLS. Jika kadet mahasiswa ingin mengembangkan lebih lanjut, misalnya
dengan menambahkan variabel bebas seperti lamanya masa dinas,
keikutsertaan dalam operasi tempur, dan lain-lain, yang diduga juga
memengaruhi karier, maka model yang digunakan adalah RLB.
Contoh lainnya adalah apakah besarnya anggaran pertahanan suatu
negara dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan?
Seberapa kuat tingkat hubungan antara kedua variabel tersebut? Untuk
menjawab pertanyaan ini, RLS bisa digunakan. Namun jika ingin

141
menambahkan beberapa variabel yang diduga juga dapat memengaruhi
anggaran pertahanan, misalnya variabel seperti ada tidaknya konflik
internal, luas wilayah, dan jumlah penduduk, yang diduga juga mempunyai
pengaruh terhadap anggaran pertahanan, maka model yang digunakan
adalah RLB.

8.2. Model Regresi Linear Sederhana


Dalam rumus persamaan matematika, hubungan antara dua variabel
bisa dinyatakan dalam persamaan Regresi Linear Sederhana (RLS) sebagai
berikut:

𝑌 = 𝛼 + 𝛽𝑋 + 𝜀

di mana:
𝑋 = variabel bebas;
𝑌 = variabel terikat;
𝛼 = intersep, merupakan parameter regresi;
𝛽 = slope, merupakan parameter regresi; dan
𝜀 = error term

Model regresi dapat diterapkan untuk data cross section (lintang


kerat), data time series (data berkala), maupun data panel. Data lintang kerat
adalah data dari suatu variabel yang dikumpulkan pada suatu titik waktu
tertentu, sedangkan data berkala adalah data dari suatu variabel yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu. Gabungan antara data cross section
dengan data time series disebut data panel. Penulisan notasi model RLS
untuk ketiga jenis data, adalah sebagai berikut:
𝑌𝑖 = 𝛼 + 𝛽𝑋𝑖 + 𝜀𝑖 Model RLS dengan data cross section
142
𝑌𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑋𝑡 + 𝜀𝑡 Model RLS dengan data berkala
𝑌𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽𝑋𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡 Model RLS dengan data panel

Untuk membuat persamaan RLS di atas, diperlukan struktur data yang


berbeda antara data cross section, data berkala dan data panel, seperti pada
contoh berikut:

8.2.1. Struktur Data


Contoh Struktur Data Cross Section:
Tabel berikut menunjukkan struktur data cross section nilai penjualan dan
biaya iklan dari 5 perusahaan swasta yang memproduksi alutsiswa pada
tahun 2020. Berdasarkan data ini, bisa dibuat persamaan RLS dengan nilai
penjualan sebagai variabel terikat (Y) dan biaya iklan sebagai variabel
bebas (X).

Tabel 8.1
Tabel Struktur Data Cross Section
Nilai Penjualan Biaya Iklan
Nama Perusahaan
(Milyar Rp) (Milyar Rp)
Alutsista
(Y) (X)
A
B
C
D
E

Contoh Struktur Data Berkala:


Tabel berikut merupakan bentuk struktur data berkala nilai penjualan
alutsista dan biaya iklan dari perusahaan swasta PT. A yang memproduksi

143
alutsista selama periode 2016-2020. Berdasarkan data ini, bisa dibuat
persamaan RLS dengan nilai penjualan alutsista sebagai variabel terikat (Y)
dan biaya iklan sebagai variabel bebas (X).

Tabel 8.2
Tabel Struktur Data Berkala
Nilai Penjualan Alutsista Biaya Iklan
Tahun (Milyar Rp) (Milyar Rp)
(Y) (X)
2016
2017
2018
2019
2020

Contoh Struktur Data Panel:


Tabel berikut menunjukkan struktur data panel nilai penjualan dan biaya
iklan dari 5 perusahaan swasta yang memproduksi alutsista selama tahun
2016-2020. Berdasarkan data ini, bisa dibuat persamaan RLS dengan nilai
penjualan alutsista sebagai variabel terikat (Y) dan biaya iklan sebagai
variabel bebas (X).

Tabel 8.3
Tabel Struktur Data Panel
Nilai Penjualan Biaya Iklan
Perusahaan
Tahun Alutsista (Milyar Rp)
Alutsista
(Milyar Rp) (Y) (X)
A 2016
A 2017

144
A 2018
A 2019
A 2020
B 2016
B 2017
B 2018
B 2019
B 2020
C 2016
C 2017
C 2018
C 2019
C 2020
D 2016
D 2017
D 2018
D 2019
D 2020
E 2016
E 2017
E 2018
E 2019
E 2020

Pembahasan selanjutnya pada bab ini hanya difokuskan pada model RLS
dan RLB dengan menggunakan data cross section, sedangkan model RLS
dan RLB dengan menggunakan data berkala maupun data panel diperlukan
tambahan ilmu pegetahuan yang terkait dengan data berkala dan data panel.

145
Metode Estimasi Ordinary Least Square
Metode estimasi yang digunakan untuk mencari nilai estimasi
parameter RLS atau biasa disebut koefisien regresi yang terdiri dari
intercept (𝛼) dan slope (𝛽), adalah metode ordinary least square, yang
umum dikenal dengan OLS. Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung slope dan intercept adalah sebagai berikut:
∑𝑋 ∑𝑌
∑ 𝑋𝑌− ∑𝑌 ∑𝑋
𝑛
𝛽̂ = (∑ 𝑋)2
dan 𝛼̂ = − 𝛽̂
∑ 𝑋2− 𝑛 𝑛
𝑛

Nilai varian dari nilai-nilai Xi yang berjumlah n, dirumuskan:

∑𝑋
𝑛𝑠𝑥2 = ∑(𝑋𝑖 − 𝑋̅)2 dan 𝑋̅ =
𝑛
Interpretasi nilai slope, dapat diperoleh dengan melakukan differential dari
variabel terikat terhadap variabel bebas pada persamaan regresi:
𝑑𝑌̂
𝑌̂ = 𝛼̂ + 𝛽̂ 𝑋, yaitu: = 𝛽̂
𝑑𝑋

Nilai slope diinterpretasikan sebagai besarnya perubahan nilai Y sebesar


“𝛽” satuan unit, akibat adanya perubahan nilai X sebesar 1 satuan unit.
Sedangkan nilai intercept diintepretasikan sebagai rata-rata nilai variabel
terikat jika tidak dipengaruhi oleh nilai X (dalam hal nilai ini nilai X = 0).
Ketika membuat estimasi berdasarkan model regresi linear,
dimungkinkan terjadi kesalahan (residual), yang merupakan selisih antara
nilai variabel terikat yang sebenarnya (aktual) dengan nilai variabel terikat
hasil estimasi berdasarkan model regresi. Residual merupakan estimator

146
bagi nilai error term. Secara matematis nilai residual dihitung dengan
rumus:
𝛽̂ = 𝑒 = 𝑌 − 𝑌̂
di mana: 𝑌 = data aktual dan 𝑌̂ = 𝛼̂ + 𝛽̂ 𝑋 adalah nilai Y hasil estimasi.
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan Y, maka
kedua variabel tersebut harus berpasangan dan berasal dari observasi yang
sama. Misalnya setiap nilai variabel X harus berpasangan dengan nilai
variabel Y dari observasi yang sama. Katakan kita ingin mengetahui
pengaruh biaya iklan terhadap nilai penjualan alutsista, jika X adalah
variabel biaya iklan yang dikeluarkan oleh perusahaan alutsista A pada
tahun 2020, maka Y adalah nilai penjualan alutsista perusahaan A pada
tahun 2020. Agar bisa membuat persamaan RLS, maka kita harus bisa
memperoleh data biaya iklan (X) dan data nilai penjualan (Y) dari setiap
perusahaan sampel.

Contoh:
Buatlah persamaan regresi yang menunjukkan hubungan antara biaya iklan
yang dikeluarkan oleh perusahaan alutsista swasta (Rp juta), dengan nilai
penjualan alutsista (Rp miliar) dari 12 perusahaan alutsista swasta. Tabel
berikut adalah data biaya iklan (X) dan nilai penjualan (Y) dari 12
perusahaan alutsista yang dipilih secara acak, serta langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk membuat persamaan RLS:

Perusahaan Biaya Nilai Estimasi Y


XY X2
Alutsista Iklan (X) Penjualan (Y) ̂)
(𝒀
A 17 10 170 289 11,58
B 8 4 32 64 8,16
C 6 6 36 36 7,40

147
D 10 7 70 100 8,92
E 2 6 12 4 5,88
F 13 13 169 169 10,06
G 15 10 150 225 10,82
H 3 14 42 9 6,26
I 18 15 270 324 11,96
J 5 3 15 25 7,02
K 11 9 99 121 9,30
L 20 13 260 400 12,72
XY=13 X2=176
Jumlah X=128 Y=110 -
25 6
Sumber: Data Hipotetis

Berdasarkan data di atas dapat dihitung koefisien regresi (intercept dan


slope) sebagai berikut:

(128)(110)
1325− 110
𝛽̂ =
12
(128)2
= 0,38 dan 𝛼̂ = 12 - (0,38) 128
12
= 5,12
1766− 12

Dengan demikian persamaan RLS nya adalah sebagai berikut:

𝑌̂ = 5,12 + 0,38𝑋

Dari persamaan regresi tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa hal


sebagai berikut:
a. Terdapat hubungan searah antara biaya iklan yang dikeluarkan oleh
perusahaan alutsista swasta dengan nilai penjualan yang diperoleh
oleh perusahaan alutsista swasta tersebut. Hal ini dapat diketahui dari
tanda koefisien regresi (slope) yang positif, yang artinya jika biaya
iklan meningkat maka nilai penjualan alutsista juga meningkat atau

148
jika biaya iklan berkurang maka nilai penjualan alutsista diperkirakan
juga akan berkurang.
b. Nilai slope = 0,38 dapat diinterpretasikan bahwa untuk setiap
penambahan biaya iklan sebesar Rp. 1 Juta, maka nilai penjualan
alutsista oleh perusahaan swasta diperkirakan bertambah sebesar 0,38
(miliar) atau Rp. 380 juta.
c. Nilai intercept = 5,12 dapat diinterpretasikan bahwa jika sebuah
perusahaan alutsista swasta tidak mengeluarkan biaya iklan sama
sekali (X=0), maka diperkirakan rata-rata nilai penjualan alutsista
perusahaan swasta tersebut sebesar Rp 5,12 miliar.
d. Kolom terakhir pada tabel di atas menyajikan perkiraan/ estimasi
besarnya nilai penjualan perusahaan alutsista swasta, untuk biaya
iklan yang dikeluarkan (X) adalah sebesar yang terdapat pada kolom
(2), dengan menggunakan persamaan RLS. Misalnya, dari tabel di
atas, jika perusahaan alutsista B mengeluarkan biaya iklan sebesar Rp
8 juta, atau X= 8, maka nilai penjualan alutsista perusahaan B tersebut
diperkirakan sebesar 𝑌̂ = 5,12 + 0,38(8) = Rp. 8,16 miliar.

8.2.2. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi


Koefisien korelasi (r) merupakan indikator statistika yang
menunjukkan tingkat keeratan hubungan antara 2 variabel, yang dapat
dihitung dengan rumus:
∑𝑋 ∑𝑌
∑ 𝑋𝑌 −
𝑟= 𝑛
2 2
√∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋) √∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)
𝑛 𝑛

149
Sedangkan Koefisien Determinasi (R2) menggambarkan seberapa
besar variasi perubahan variabel terikat, yang dapat dijelaskan oleh variasi
perubahan pada variabel bebasnya. Untuk mendapatkan nilai koefisien
determinasi bisa langsung mengkuadratkan nilai r, atau dengan rumus
berikut:

2
∑(𝑌̂𝑖 − 𝑌̅)2
𝑟 =
∑(𝑌𝑖 − 𝑌̅)2

Besarnya nilai koefisien korelasi adalah antara: -1 ≤ r ≤ +1. Jika nilai


r = +1, berarti terdapat hubungan positif (searah) yang sempurna antara
variabel X dengan variabel Y, di mana jika X meningkat, maka Y juga akan
meningkat dan jika X turun, maka Y akan turun. Sebaliknya, jika r = -1,
berarti hubungannya negatif (berlawanan arah) sempurna. Jika X naik maka
Y akan turun dan sebaliknya jika X turun maka Y akan naik. Jika r = 0
berarti tidak ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y, artinya naik
turunnya nilai Y, tidak ada hubungannya dengan naik turunnya nilai X.
Pola hubungan antara variabel X dengan variabel Y juga bisa
digambarkan dalam bentuk scatter diagram (diagram pencar), seperti yang
terdapat pada grafik berikut:

Y Y Y

X X X
r>0 r<0 r=0

Gambar 8.1
Scatter Diagram Hubungan Antara Dua Variabel
150
Dengan menggunakan contoh hubungan antara biaya iklan dengan
nilai penjualan pada 12 perusahaan alutsista swasta, maka kita perlu
menambah satu kolom lagi, yaitu kolom Y2, untuk menghitung nilai
koefisien korelasi (r). Adapun prosedur penghitungan koefisien korelasi
antara biaya iklan dengan nilai penjualan alutsista berdasarkan sampel 12
perusahaan alutsista swasta, terdapat pada tabel berikut:

Biaya
Perusahaan Penjualan
Iklan XY X2 Y2
Alutsista (Y)
(X)
A 17 10 170 289 11,58
B 8 4 32 64 8,16
C 6 6 36 36 7,40
D 10 7 70 100 8,92
E 2 6 12 4 5,88
F 13 13 169 169 10,06
G 15 10 150 225 10,82
H 3 14 42 9 6,26
I 18 15 270 324 11,96
J 5 3 15 25 7,02
K 11 9 99 121 9,30
L 20 13 260 400 12,72
Jumlah X =128 Y =110 XY =1325 X2 =1766 1186
Sumber: Data Hipotetis

Dengan menggunakan hasil penghitungan yang terdapat pada tabel


di atas, maka nilai koefisien korelasi dapat diperoleh sebagai berikut:

151
(128)(110)
1325 −
𝑟= 12
2 2
√1766 − (128) √1186 − (110)
12 12

151,67
𝑟= = 0,568
(20,02)(13,33)

Dengan nilai r = 0,568, berarti terdapat hubungan positif yang cukup erat
antara biaya iklan dengan nilai penjualan 12 perusaaan alutsista swasta, di
mana semakin besar biaya iklan yang dikeluarkan oleh perusahaan alutsiata,
maka nilai penjualan alutsista yang diperoleh juga akan semakin besar.
Sebaliknya jika biaya iklan dikurangi, maka nilai penjualan juga akan
menurun.
Dengan nilai koefisien korelasi, r = 0,568, maka koefisien
determinasinya (R2) adalah (0,568)2 = 0,3226 x 100% = 32,26%, yang
berarti sekitar 32,26% dari variasi besar kecilnya nilai penjualan alutsista
pada 12 perusahaan swasta dapat dijelaskan oleh variasi besar kecilnya
biaya iklan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Sedangkan sekitar
67,74% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar biaya iklan (misalnya
pelayanan, harga, dan lain-lain).
Keterkaitan antara koefisien korelasi (r) dan koefisien regresi atau

slope nya (  ) dapat dilihat dari tanda (+/-) nya. Jika r bertanda negatif,
maka koefisien regresi (slope) dari persamaan regresinya juga akan
bertanda negatif. Sebaliknya jika r bertanda positif, maka koefisien regresi
(slope) dari persamaan regresi nya juga positif.

152
8.3. Model Regresi Linear Berganda (RLB)
Penjelasan umum model RLB sama seperti model RLS, yang
membedakan adalah jumlah variabel bebas nya minimal ada dua. Model
RLB ini didasarkan pada 3 asumsi:
a. Distribusi probabilitas bersyarat variabel terikat (Y) bagi serangkaian
variabel bebas (X), mengikuti distribusi normal atau mendekati
normal.
b. Distribusi bersyarat variabel terikat (Y) bagi setiap kombinasi
variabel bebas (X), memiliki varian yang sama.
c. Nilai-nilai pada variabel terikat (Y) harus bebas antara satu dengan
lainnya (bersifat random).
Seperti pada model RLS, maka model RLB dapat diterapkan untuk
data cross section, data berkala dan data panel. Penulisan model RLB untuk
ketiga jenis data tersebut adalah sebagai berikut:
𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1,𝑖 + 𝛽2 𝑋2,𝑖 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑋𝑘,𝑖 + 𝜀𝑖 RLB dengan data cross
section.
𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1,𝑡 + 𝛽2 𝑋2,𝑡 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑋𝑘,𝑡 + 𝜀𝑡 RLB dengan data
berkala.
𝑌𝑖𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1,𝑖𝑡 + 𝛽2 𝑋2,𝑖𝑡 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑋𝑘,𝑖𝑡 + 𝜀𝑖𝑡 RLB dengan data
panel.
Namun dalam pembahasan selanjutnya pada bab ini, hanya akan membahas
model RLB dengan data cross section.

Metode Estimasi
Berdasarkan ketiga asumsi tersebut di atas, maka metode estimasi dari
parameter persamaan RLB dengan 2 variabel bebas adalah sebagai berikut:
153
𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝜀. Dengan menggunakan metode kuadrat
minimum (Ordinary Least Square/ OLS), kita akan memperoleh tiga
persamaan sebagai berikut:

(1) ∑ 𝑌 = 𝑛𝛽̂0 + 𝛽̂1 ∑ 𝑋1 + 𝛽̂2 ∑ 𝑋2


(2) ∑ 𝑌𝑋1 = 𝑛 ∑ 𝑋1 + 𝛽̂1 ∑ 𝑋1 2 + 𝛽̂2 ∑ 𝑋2
(3) ∑ 𝑌𝑋2 = 𝑛 ∑ 𝑋2 + 𝛽̂1 ∑ 𝑋1 𝑋2 + 𝛽̂2 ∑ 𝑋2 2
Jika 𝑦 = 𝑌 − 𝑌̅, 𝑥1 = 𝑋1 − 𝑋̅1 , 𝑥2 = 𝑋2 − 𝑋̅2
Maka ketiga persamaan linear di atas dapat disederhanakan menjadi:
(4) 0=0
(5) ∑ 𝑦𝑥1 = 𝛽̂1 ∑ 𝑋1 2 + 𝛽̂2 ∑ 𝑋1 𝑋2
(6) ∑ 𝑦𝑥2 = 𝛽̂1 ∑ 𝑋1 𝑋2 + 𝛽̂2 ∑ 𝑋2 2
di mana:
(7) ∑ 𝑦𝑥1 = ∑ 𝑌𝑋1 − 𝑛 𝑌̅ 𝑋̅1
(8) ∑ 𝑦𝑥2 = ∑ 𝑌𝑋2 − 𝑛 𝑌̅ 𝑋̅2
(9) ∑ 𝑥1 𝑥2 = ∑ 𝑋1 𝑋2 − 𝑛 𝑋̅1 𝑋̅1
2
(10) ∑ 𝑦 2 = ∑ 𝑌 2 − 𝑛 𝑌̅1
2
(11) ∑ 𝑥1 2 = ∑ 𝑋1 2 − 𝑛 𝑋̅1
2
(12) ∑ 𝑥2 2 = ∑ 𝑋2 2 − 𝑛 𝑋̅2
Nilai koefisien intersep diperoleh dengan rumus:
𝛽̂0 = 𝑌̅ − 𝛽̂1 𝑋̅1 − 𝛽̂2 𝑋̅2.

Contoh:
Buatlah persamaan RLB dari data nilai penjualan alutsista (milyar Rp)
sebagai variabel terikat (Y), sedangkan variabel bebasnya adalah biaya
154
pelayanan (X1) dan biaya iklan (X2) dalam milyar rupiah, dari 20
perusahaan alutsusta swasta. Dengan rumus pada persamaan (1) sampai
dengan persamaan (12), diperoleh hasil sebagai berikut:

Perusahaan
Y 𝑿𝟏 𝑿𝟐 𝒀𝟐 𝑿𝟏 𝟐 𝑿𝟐 𝟐 𝒀𝑿𝟏 𝒀𝑿𝟐 𝑿𝟏 𝑿𝟐
Alutsista
A 96 6 20 9216 36 400 576 1920 120
B 83 22 30 6689 484 900 1826 2490 660
C 126 18 40 15876 324 1600 2268 5040 720
D 61 8 10 3721 64 100 488 610 80
E 59 12 10 3481 144 100 708 590 120
F 90 10 10 8100 100 100 900 900 100
G 82 17 30 6724 289 900 1394 2460 510
H 88 11 20 7744 121 400 968 1760 220
I 86 16 20 7396 256 400 1376 1720 320
J 76 23 30 5776 529 900 1748 2280 690
K 102 7 20 10404 49 400 714 2040 140
L 108 12 30 11664 144 900 1296 3240 360
M 96 24 40 9216 576 1600 2304 3840 960
N 70 16 20 4900 256 400 1120 1400 320
O 80 9 10 6400 81 100 720 800 90
P 113 11 30 12769 121 900 1243 3390 330
Q 76 22 20 5776 484 400 1672 1520 440
R 74 11 10 5476 121 100 814 740 110
S 98 16 20 9604 256 400 1568 1960 320
T 80 8 20 6400 64 400 640 1600 160
Jumlah 1744 279 440 157532 4499 11400 24343 40300 6770
Sumber: Data Hipotetis

1744 279 440


𝑌̅ = = 87,2 𝑋̅1 = = 13,95 𝑋̅2 = = 22,0
20 20 20

155
2 2
𝑌̅ 2 = 7603,84 𝑋̅1 = 194,60 𝑋̅2 = 484,00

Berdasarkan data di atas dapat dihitung nilai rumus 7 s.d. 12 berikut:

∑ 𝑦𝑥1 = ∑ 𝑌𝑋1 − 𝑛 𝑌̅ 𝑋̅1 = 24343 − (20)(87,2)(13,95) = 14,2

∑ 𝑦𝑥2 = ∑ 𝑌𝑋2 − 𝑛 𝑌̅ 𝑋̅2 = 40300 − (20)(87,2)(22,0) = 1932,0

∑ 𝑥1 𝑥2 = ∑ 𝑋1 𝑋2 − 𝑛 𝑋̅1 𝑋̅1 = 6770 − (20)(13,95)(22,0) = 632,0


2
∑ 𝑦 2 = ∑ 𝑌 2 − 𝑛 𝑌̅1 = 157532 − (20)(7603,84) = 5455,2
2
∑ 𝑥1 2 = ∑ 𝑋1 2 − 𝑛 𝑋̅1 = 4499 − (20)(194,6025) = 606,95
2
∑ 𝑥2 2 = ∑ 𝑋2 2 − 𝑛 𝑋̅2 = 11400 − (20)(484) = 1720

Hasil di atas dimasukkan ke persamaan 5 dan 6, kemudian dilakukan


subtitusi, sehingga diperoleh: 𝛽̂1 = −1,8565, 𝛽̂2 = 1,8054, dan 𝛽̂0 = 𝑌̅ −
𝛽̂1 𝑋̅1 − 𝛽̂2 𝑋̅2 = 73,3794, sehingga persamaan RLB menjadi:

𝑌̂ = 73,3794 − 1,8565𝑋1 + 1,8054𝑋2

Interpretasi dari 𝛽̂1 = −1,8565 adalah jika rata-rata biaya pelayanan


(variabel X1) bertambah sebesar Rp 1 milyar, maka penjualan alusista (Y)
akan turun sebesar Rp 1,8565 milyar dan sebaliknya jika variabel X1
berkurang sebesar Rp. 1 milyar, maka dampaknya variabel Y akan
meningkat sebesar Rp. 1,8565 milyar. Interpretasi ini menggunakan asumsi
bahwa variabel X2 konstan (tidak berubah).

Interpretasi dari 𝛽̂2 = 1,8054 adalah jika rata-rata biaya iklan (X2)
bertambah sebesar Rp. 1 milyar, maka nilai penjualan alutsista (Y) akan
bertambah sebesar Rp. 1,8054 milyar dan sebaliknya jika variabel X2
berkurang sebesar Rp. 1 milyar, maka Y akan turun sebesar Rp. 1,8054
156
milyar. Interpretasi ini mengasumsikan bahwa variabel X1 konstan (tidak
berubah). Dengan menggunakan model persamaan RLB yang dihasilkan,
maka jika nilai variabel X1 dan X2 diketahui, maka perkiraan nilai Y bisa
diperoleh.

Varian RLB
∑ 𝑦 2 − (𝛽1 (∑ 𝑦𝑥1 ) + 𝛽2 (∑ 𝑦𝑥2 )
𝑠2 =
𝑛−𝑘
5455,2 − (−1,8565(14,2) + 1,8054(1.932)
𝑠2 = = 117,2664
20 − 3

Standar Deviasi RLB

𝑠 = √𝑠 2 = 10,82896

Koefisien Determinasi RLB

𝛽̂1 (∑ 𝑦𝑥2 ) + 𝛽̂2 (∑ 𝑦𝑥2 )


𝑟2 =
∑𝑦

(−1,8565)(14,2) + (1,8054)(1.932)
𝑟2 = = 0,63456
5455,2

Koefisien Determinasi RLB parsial


2
𝑟𝑦𝑥1 − 𝑟𝑦𝑥2 . 𝑟𝑥1,𝑥2
𝑟𝑦𝑥 1 ,𝑥2
= = 0,39315
2 2
√(1 − 𝑟𝑦𝑥2 (1 − 𝑟𝑥1,𝑥2

2
𝑟𝑦𝑥2 − 𝑟𝑦𝑥1 . 𝑟𝑥1,𝑥2
𝑟𝑦𝑥 2 ,𝑥1
= = 0,63454
√(1 − 2 (1
𝑟𝑦𝑥 − 𝑟𝑥21,𝑥2
2

157
di mana:
𝑟𝑦𝑥1 = koefisien korelasi antara y dan x1;
𝑟𝑦𝑥2 = koefisien korelasi antara y dan x2; dan
𝑟𝑥1 ,𝑥2 = koefisien korelasi antara x1 dan x2.

∑ 𝑋1 ∑ 𝑌
∑ 𝑋1 𝑌 −
𝑟𝑦𝑥1 = 𝑛 = 0,0078038074
2 2
√∑ 𝑋12 − (∑ 𝑋1 ) √∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)
𝑛 𝑛

∑ 𝑋2 ∑ 𝑌
∑ 𝑋2 𝑌 −
𝑟𝑦𝑥2 = 𝑛 = 0,63072139
2 2
√∑ 𝑋22 − (∑ 𝑋2 ) √∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)
𝑛 𝑛

∑ 𝑋1 ∑ 𝑋2
∑ 𝑋1 𝑋2 𝑌 −
𝑟𝑥1𝑥2 = 𝑛 = 0,796587248
2 2
√∑ 𝑋12 − (∑ 𝑋1 ) √∑ 𝑋2 2 − (∑ 𝑋2 )
𝑛 𝑛

Koefisien Korelasi RLB


𝑟 = √0,63456 = 0,796592

Koefisien Korelasi Partial RLB


𝑟𝑦𝑥1 = 0,0078038074 dan 𝑟𝑦𝑥2 = 0,63072139

Catatan:
Prosedur penghitungan seperti di atas memberikan kesan bahwa
perhitungan secara manual tampaknya agak rumit, walaupun masih bisa
158
dikerjakan. Untuk mengatasi masalah itu, atau bahkan jika variabel bebas
nya lebih dari dua, maka kita bisa menggunakan software statistika yang
sudah banyak tersedia, misalnya aplikasi SPSS, STATA, R dan software
lainnya.

8.4. Asumsi Model Regresi Linear Berganda


Dalam membuat model RLB, ada beberapa asumsi yang harus
dipenuhi, agar model RLB yang dihasilkan valid, reliabel dan bisa
digunakan untuk membuat estimasi terhadap variabel terikat Y. Berikut ini
adalah beberapa asumsi statistika yang digunakan dalam membuat model
RLB.

Tabel 8.4
Asumsi Statistika untuk Model RLB
Statistical Assumption Mathematical Expression
1. Functional form Yi = β0 + β1X1i +…..+ βkXki + ℇi
2. Zero mean of disturbances E[ℇi] = 0
term (error)
3. Homoscedastisity of VAR[ℇi] = σ2
disturbances term (error)
4. Nonautocorrelation of COV[ℇi ,ℇj] = 0 for i ≠ j
disturbances term (error)
5. Uncorrelatedness of COV[Xi, ℇj] = 0 for all i,j
regressor and disturbances
term (error)
6. Normality of disturbances ℇ ≈ N(0, σ2)
term (error)

159
Asumsi pertama merupakan dasar pembuatan RLB, yaitu data pada
variabel terikat (Y) harus kontinu dan berasal dari sampel yang dipilih
secara random (acak). Dalam ekspresi secara matematika ditunjukkan
bahwa variabel Y dipengaruhi oleh error (ℇ). Dengan demikian nilai Y1, Y2,
dan seterusnya bersifat bebas. Error mengandung beberapa komponen,
diantaranya:
a. Pengaruh variabel yang tidak dimasukkan kedalam model.
b. Kesalahan pengukuran dalam variabel terikat atau ketidaktepatan
dalam mengukur Y.
c. Variasi acak melekat dalam proses pembuatan data yang
mendasarinya.
Asumsi kedua dan ketiga menyatakan bahwa secara rata-rata
model overprediction sama dengan model underprediction atau kesalahan
model berjumlah nol. Varian dari error bersifat bebas antar
obervasi/pengamatan, yang menyiratkan bahwa efek bersih dari
ketidakpastian model, termasuk efek yang tidak teramati, merupakan
kesalahan pengukuran dan variasi acak.
Asumsi keempat (nonautocorrelation of disturbances term)
umumnya terjadi pada data berkala (time series) di mana observasi yang
sama dipilih lagi pada waktu yang berbeda. Untuk data cross section asumsi
ini bisa diabaikan.
Asumsi kelima menyatakan bahwa variabel bebas nilainya
ditentukan diluar model, artinya nilai variabel bebas (X) tidak berkorelasi
dengan error dari model (ℇ).
Asumsi keenam menyatakan bahwa distribusi dari error mengikuti
distribusi normal. Hal ini diperlukan untuk membuat kesimpulan tentang
160
parameter dari model. Dalam hal ini Central Limit Theorem
memungkinkan melakukan inferensi yang tepat tentang sifat-sifat
parameter populasinya. Asumsi ℇ≈(mendekati) N (0, σ2) merupakan
pendekatan untuk Yi ≈ N (βXi, σ2). Pendekatan ini valid, karena error untuk
setiap sampel (residual), tidak diharapkan tepat berdistribusi normal karena
adanya variasi sampling.

8.4.1. Asumsi Homoscedastisity of Disturbances Term (Error)


Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linear adalah variance
dari error terms berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan σ2 atau
homoskedastisitas atau variance yang sama, E ( i ) =  2 .

Jika terjadi heteroskedastisitas, atau variance error terms tidak


sama, akan menyebabkan penaksiran/estimasi koefisien regresi menjadi
tidak efisien. Hasil estimasi juga bisa underestimate atau overestimate atau
menyesatkan. Pelanggaran terhadap asumsi homoskedastisitas
menyebabkan selang kepercayaan menjadi besar sehingga pengujian secara
simultan maupun parsial dapat memberikan hasil yang tidak akurat.
Cara menguji ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
membuat model regresi linear sederhana antara residual (ei) sebagai
variabel terikat dengan variabel bebas (X) dengan model
ln ei2 =  +  ln X i + i . Jika nilai β yang diuji ternyata signifikan secara

statistika, berarti terjadi heteroskedastisitas.


Cara lain untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan membuat scatter diagram antara standardized residual
dengan standardized predicted value dengan menggunakan program SPSS.
Jika titik-titik pada scatter diagram tersebut tersebar secara random dan

161
tidak mempunyai pola distribusi tertentu, maka bisa disimpulkan bahwa
variance dari error terms homoskedastis.
Adapun cara mengatasi masalah heteroskedastisitas adalah
melakukan transformasi, misalnya melakukan logaritma atau logaritma
natural terhadap variabel yang digunakan, baik terhadap variabel bebas dan
atau terhadap variabel terikat.

8.4.2. Asumsi Nonautocorrelation of Disturbances Term (Error)


Adalah situasi di mana antara error term memiliki korelasi, yang
umumnya terjadi pada data deret berkala. Adapun cara menguji ada
tidaknya autokorelasi adalah dengan membandingkan nilai statistika hitung
Durbin-Watson dengan nilai tabel Durbin-Watson (seperti yang terdapat
pada lampiran buku ini), dengan kriteria sebagai berikut:
(4 − 𝐷𝑊𝐿 ) < 𝐷𝑊 < 4 Ada korelasi negatif antar error
(4 − 𝐷𝑊𝑈 ) < 𝐷𝑊 < (4 − 𝐷𝑊𝐿 ) Tidak ada kesimpulan
2 < 𝐷𝑊 < (4 − 𝐷𝑊𝑈 ) Tidak ada korelasi antar error
𝐷𝑊𝑈 < 𝐷𝑊 < 2 Tidak ada korelasi antar error
𝐷𝑊𝐿 < 𝐷𝑊 < 𝐷𝑊𝑈 Tidak ada kesimpulan
0 < 𝐷𝑊 < 𝐷𝑊𝐿 Ada korelasi positif antar error
Cara mengatasi masalah autokorelasi adalah dengan menambahkan
variabel terikat lag ke dalam model regresi, sebagai variabel bebas. Jika
terdapat autokorelasi pada error terms, maka regresi yang diperoleh
merupakan model regresi yang menyesatkan (spurious regression).

162
8.4.3. Tidak Terdapat Multikolinearitas Antar Variabel Bebas
Adalah situasi tidak adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas
yang digunakan pada regresi linear berganda, atau nonmultikolinearitas.
Konsekuensi jika terjadi multi-kolinearitas antar variabel bebas adalah:
a. Koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas ini secara
statistika tidak signifikan, sehingga kita tidak dapat mengetahui
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial,
walaupun secara bersama-sama, semua vaiabel bebas yang digunakan
bisa saja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat (uji F).
b. Tanda koefisien regresi biasanya berlawanan dengan yang diramalkan
secara teoritis (terjadi anomali).

Ada dua metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi apakah ada
multikollinearitas pada model regresi linear berganda yang kita gunakan,
yaitu:
a. Dengan menghitung nilai Variance Inflation Factors (VIF) untuk
setiap variabel bebas yang digunakan. Jika angka VIF sebuah variabel
bebas kurang dari 10, berarti variabel tersebut tidak mempunyai
korelasi yang kuat dengan variabel bebas yang lain (jika
menggunakan program SPSS, nilai VIF keluar sebagai output SPSS).
b. Dengan menghitung matriks korelasi antar variabel bebas yang
digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar
variabel bebas yang digunakan. Jika koefisien korelasi antara dua
varabel bebas > 0,6, berarti ada indikasi terdapat hubungan yang erat
(multikollinearitas) antara kedua variabel bebas tersebut.
Cara mengatasi masalah multikolinearitas adalah sebagai berikut:

163
a. Menggunakan metode Koutsoyiannis
Metode ini adalah meregresikan variabel terikat dengan satu saja
variabel bebas. Kita fokus pada nilai R2 dan tanda dari variabel
bebasnya. Satu persatu kita tambahkan variabel bebasnya kedalam
model. Jika hasilnya membuat nilai R2 meningkat dan tanpa membuat
tanda koefisien regresi berubah, maka variabel bebas ini merupakan
variabel bebas yang berguna di dalam model. Sebaliknya jika variabel
bebas yang baru dimasukkan kedalam model tidak dapat menambah
nilai R2 dan malah membuat tandanya menjadi anomali, maka
sebaiknya variabel bebas tersebut dikeluarkan dari model.
b. Mentransformasikan variabel bebas
Cara lain untuk mengatasi masalah multikolinearitas adalah dengan
melakukan transformasi pada variabel bebas yang digunakan,
misalnya menjadi dalam bentuk logaritma, logaritma natural, dsb.
c. Menghilangkan salah satu variabel bebas yang mempunyai korelasi
yang erat dengan variabel bebas yang lain.

8.4.4. Asumsi Normality of Disturbances Term (Error)


Selama ini, banyak mahasiswa yang kurang tepat dalam memahami
asumsi normalitas. Menurut mereka, pengujian distribusi normal bertujuan
untuk mengetahui apakah data sampel yang dipilih mengikuti distribusi
populasinya, yang dianggap mempunyai distribusi normal. Pandangan ini
tidak tepat, karena dalam Regresi Linear Berganda, asumsi yang akan diuji
harus mengikuti distribusi normal hanya berlaku untuk “disturbances terms
atau error”. Sedangkan data sampel yang dipilih dari suatu populasi tidak
perlu diuji apakah mengikuti distribusi normal atau tidak. Karena data

164
sampel yang dipilih dari suatu populasi hanya merupakan salah satu dari all
possible sample yang mungkin terpilih.
Perlu diketahui, bahwa error adalah kesalahan acak dalam
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat pada model regresi.
Setiap paket sampel dalam all possible sample, sebenarnya memiliki
variabel acak dari error (e) yang berbeda, yang merupakan selisih antara

nilai observasi (Y) dengan nilai hasil prediksi ( Y ), yang dihasilkan oleh

model persamaan regresi, dan distribusi error (e=Y- Y ) ini seharusnya
berdistribusi normal.
Cara sederhana untuk mendeteksi apakah error mengikuti distribusi
normal atau tidak adalah melalui pemeriksaan residual dari model regresi
(beberapa program statistika akan melakukan ini secara otomatis, sementara
ada juga program yang lain yang mengharuskan peneliti menyimpan
residual sebagai variabel baru dan memeriksanya menggunakan grafik
histogram). Statistika sederhana yang tersedia untuk menguji normalitas
dari error yaitu dengan menghitung tingkat skewness (kemiringan) dari
histogram residual.
Metode lain yang sering digunakan untuk mendeteksi apakah error
mengikuti distribusi normal adalah dengan menggambarkan grafik normal
probability plot (Normal PP). Grafik Normal PP Plot dari standardized
residual bisa diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS. Jika
grafik standardized residual berada di sekitar garis diagonal, dapat
disimpulkan bahwa error terms mengikuti distribusi Normal
Jika residual (yang merupakan estimator bagi error) tidak
berdistribusi normal, maka konsekuensinya adalah semua uji hipotesis
statistika tidak dapat dilakukan. Asumsi normalitas pada error ini penting

165
untuk penghitungan nilai probabilitas (p_value) untuk pengujian hipotesis.
Ketika ukuran sampel cukup besar (n > 200), asumsi normalitas tidak
diperlukan sama sekali karena Central Limit Theorem (Teorema Batas
Pusat) memastikan bahwa distribusi dari error akan mendekati normal.
Pengujian asumsi normalitas secara statistika juga dapat dilakukan
menggunakan uji Jarque-Bera (JB). Uji Jarque-Bera menggunakan
perhitungan perbedaan skewness (kemencengan) dan kurtosis
(keruncingan). Residual yang berdistribusi normal akan memiliki nilai
skewness yang mendekati 0 dan nilai kurtosis yang mendekati 3. Hipotesis
yang digunakan dalam pengujian asumsi normalitas yaitu sebagai berikut:

𝐻0 : 𝜀𝑖 ~ 𝑁(0, 𝜎 2 ) di mana i = 1, 2, …, n (error berdistribusi normal


dengan rata-rata 0 dan varian
𝜎2)
𝐻1 : 𝜀𝑖 ≁ 𝑁(0, 𝜎 2 ) di mana i = 1, 2, …, n (error tidak berdistribusi
normal)
Statistika uji Jarque Bera, yaitu:

𝑆 2 (𝐾 − 3)2 2
𝐽𝐵 = 𝑛 [ + ] ~ 𝜒(2)
6 24

Di mana n adalah banyaknya observasi penelitian, S adalah koefisien


kemencengan dan K adalah koefisien keruncingan.

1 𝑛
∑𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )3
𝑆= 𝑛
3
1 𝑛 2
2
(𝑛 ∑𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ ) )

166
1 𝑛
∑𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )4
𝐾= 𝑛
2
1
(𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 )

2
Apabila nilai statistika 𝐽𝐵 > 𝜒(1−𝛼;2) atau nilai probabilitas
statistika Jarque-Bera < 𝛼 maka diputuskan untuk menolak 𝐻0 yang berarti
error tidak berdistribusi normal.
Cara mengatasi adanya pelanggaran asumsi normalitas pada error
term adalah dengan dengan menambah jumlah sampel atau jika tidak
memungkinkan untuk menambah jumlah sampel, maka kita bisa melakukan
transformasi terhadap variabel bebas dan atau variabel terikat yang
digunakan.

Goodness of Fit Model RLB


Sebelum model RLB digunakan untuk analisis inferensia, maka
harus dilakukan beberapa tahap uji statistika yaitu: uji overall (simultan),
uji partial dari parameter model RLB dan uji asumsi klasik OLS.

Uji Simultan Parameter


a. Tentukan Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha);
b. Tentukan tingkat signifikansi (𝛼);
c. Hitung statistika uji F;
d. Bandingkan nilai statistika uji F dengan nilai statistika pada tabel F
atau bandingkan nilai p-value dengan 𝛼;
e. Buat kesimpulan.

167
Uji Partial Parameter
Tahapan melakukan uji partial pada setiap parameter model, secara
umum sama dengan uji simultan yaitu:
a. Tentukan Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha);
b. Tentukan tingkat signifikansi (𝛼);
c. Hitung statistika uji t;
d. Bandingkan nilai statistika uji t dengan nilai statistika pada tabel t atau
membandingkan nilai p-value dengan 𝛼; dan
e. Buat kesimpulan.

Contoh Pemodelan Empiris Regresi Linear Sederhana


Seorang kadet mahasiswa S1 Unhan RI melakukan penelitian dengan
memilih 75 orang prajurit TNI secara random dan masing-masing
ditanyakan data pengeluaran konsumsi (Y) sebulan (ribu rupiah) dan nilai
pendapatannya (X1) sebulan (ribu rupiah). Maka prosedur yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Membuat model RLS;
b. Menguji Model RLS (Goodness of fit test);
c. Menguji asumsi error berdistribusi normal;
d. Menguji asumsi variance dari error homoskedastisitas; dan
e. Mengetahui besarnya koefisien korelasi dan koefisien determinasi.

Untuk menjawab 5 hal di atas dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS dan
hasil output nya adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan output SPSS di bawah ini, maka persamaan RLS adalah:
𝑌̂ = 365,465 + 1,133𝑋

168
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 365.465 69.678 5.245 .000
X1 1.133 .108 .774 10.456 .000
Variabel Terikat: Y

b. Menguji Goodness of fit Model RLS


Berdasarkan output tabel ANOVA berikut dilakukan uji overall:
H0: model RLS yang dibuat tidak cukup bukti sebagai model yang
baik.
H1: model RLS yang dibuat merupakan model yang baik.

Untuk 𝛼 = 5% = 0,050, nilai p-value (sig) 0,000 < 𝛼 (0,050), maka


tolak H0.

Kesimpulan:
Model RLS yang dibuat mempunyai cukup bukti sebagai model yang baik
dan bisa digunakan untuk membuat estimasi terhadap nilai varabel terikat
(Y).

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 12351371.028 1 12351371.028 109.335 .000b
Residual 8246638.417 73 112967.650
Total 20598009.445 74
a. Variabel Terikat: Y
b. Predictors: (Constant), X1

Berdasarkan pada output tabel koefisien di atas, maka dilakukan uji t:


H0 : β0 = 0
169
H1 : β0 ≠ 0
Karena nilai p-value (Sig) 0,000 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0.

Kesimpulan:
Jika variabel X1 dianggap tidak mempengaruhi Y (X1=0), maka nilai rata-
rata variabel Y adalah sebesar nilai intercept (Rp. 365,465 ribu).

H0 : β1 = 0
H1 : β1 ≠ 0
Karena nilai p-value (Sig), 0,000 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0

Kesimpulan:
Variabel pendapatan (X1) dari seluruh (populasi) prajurit TNI secara
statistika mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi mereka
(Y). Dengan koefisien regresi, β = 1,133, berarti jika pendapatan prajurit
TNI meningkat sebesar Rp. 1000,- maka pengeluaran konsumsi prajurit
TNI diperkirakan akan meningkat sebesar Rp. 1133,- (1,133x Rp. 1000).

Menguji Asumsi Error Terms Mengikuti Distribusi Normal


H0 : ℇ ≈ N (0, σ2), bahwa error terms mengikuti distribusi normal.
H1 : ℇ ≉ N (0, σ2), bahwa error terms tidak mengikuti distribusi normal.
Cara yang paling mudah untuk melihat apakah error terms
mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak adalah dengan cara
membuat grafik normal probabibity plot pada software SPSS, sebagai
berikut. Jika grafik stadardized residual mendekati atau berada disekitar
garis diagonal, berarti error terms mengikuti atau mendekati distribusi
normal.

170
Dari grafik normal probability plot berikut ini, bisa diketahui bahwa
nilai residual dari regresi yang sudah distandarisasi, tersebar disekitar garis
diagonal, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa error terms mengikuti
atau mendekati distribusi normal.

Gambar 8.2
Grafik Normal Probability Plot

Uji asumsi variance dari error homoskedastisitas


Untuk mengetahui apakah variance dari error terms sama
(homogen) atau berbeda, bisa dilakukan dengan cara membuat scatter
diagram antara standardized predicted value dengan standardized residual
dari model regresi linear berganda yang kita hasilkan, seperti gambar di
bawah ini. Jika scatter diagram nya tidak mempunyai pola yang jelas, maka
171
dapat dikatakan bahwa distribusi dari error terms memiliki variance yang
sama (homoskedastisitas).
Dari grafik berikut, dapat diketahui bahwa scatter plot antara
standardized predicted value dengan standardized residual dari model
regresi yang dihasilkan tidak mempunyai pola yang jelas, sehingga dapat
disimpulkan bahwa distribusi dari error terms memiliki variance yang sama
(homoskedastisitas).

Gambar 8.3
Grafik Scatter Plot antara Standardized Predicted Value dengan
Standardized Residual

Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi


Dari output SPSS Model Summary berikut, dapat diketahui bahwa
nilai koefisien korelasi, r = 0,774, artinya terdapat hubungan yang kuat dan
searah antara variabel pendapatan prajurit TNI dengan variabel pengeluaran
konsumsi mereka. Dengan kata lain, jika pendapatan prajurit TNI
meningkat, maka pengeluaran konsumsi prajurit TNI diperkirakan juga
172
akan meningkat. Dengan nilai Koefisien Determinasi, R2 = 0,600, artinya
sekitar 60% dari variasi besar kecilnya nilai pengeluaran konsumsi prajurit
TNI dapat dijelaskan oleh variasi besar kecilnya pendapatan mereka.
Sedangkan sekitar 40% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain, selain
variabel pendapatan, yang juga bisa mempengaruhi besar kecilnya
pengeluaran konsumsi seseorang, misalnya selera, harga makanan yang
dikonsumsi, dan lain-lain.

Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R Square Square the Estimate Watson
a
1 .774 .600 .594 336.10660 1.147
a. Predictors: (Constant), X1
b. Variabel Terikat: Y

Contoh Pemodelan Regresi Linear Berganda


Seorang kadet mahasiswa S1 Unhan RI melakukan penelitian dengan
memilih sampel sebanyak 75 orang PNS Kemhan secara random, untuk
mengetahui pengaruh variabel pendapatan (X1), usia (X2), berat badan (X3),
jarak tempuh olah raga (X4) dan tabungan (X5), terhadap konsumsi mereka.
Berikut ini adalah tahapan prosedur yang harus dilakukan:
a. Membuat model RLB.
b. Menguji Model RLB (Goodness of fit test).
c. Menguji asumsi error term berdistribusi normal.
d. Menguji asumsi variance dari error term homogen
(homoskedastisitas).
e. Menguji multikolinearitas antar variabel bebas.
f. Mengetahui besarnya koefisien korelasi dan koefisien determinasi.

173
Untuk menjawab 6 pertanyaan tersebut, dilakukan dengan bantuan program
SPSS dan hasil output-nya sebagai berikut:
a. Berdasarkan output di bawah maka persamaan RLB adalah:
𝑌̂ = −27,313 + 0,260𝑋1 + 2,222𝑋2 + 2,626𝑋3 + 2,620𝑋4 + 3,583𝑋5
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients T Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) -27.313 63.502 -.430 .668
X1 .260 .114 .177 2.268 .026
X2 2.222 2.764 .041 .804 .424
X3 2.626 .871 .158 3.013 .004
X4 2.620 1.925 .082 1.361 .178
X5 3.583 .479 .641 7.477 .000
a. Variabel Terikat: Y

b. Menguji Goodness of fit Model RLB


Berdasarkan tabel output berikut dilakukan uji overall:
H0 : β1= β2= β3= β4= β5= 0
H1 : minimal ada satu nilai β yang tidak sama dengan nol

Untuk 𝛼 = 5%, dari tabel Anova, dapat diketahui bahwa nilai p-value
(Sig) 0,000 < 𝛼 (0,05), sehingga tolak H0 atau bisa disimpulkan bahwa
model RLB yang dibuat mempunyai cukup bukti sebagai model yang
baik (minimal ada satu variabel bebas yang mempengaruhi variabel
terikatnya).
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 17219366.620 5 3443873.324 70.332 .000b
Residual 3378642.825 69 48965.838
174
Total 20598009.445 74
a. Variabel Terikat: Y
b. Predictors: (Constant), X5, X2, X3, X4, X1

Berdasarkan pada tabel output koefisien di atas, maka dilakukan uji t:


H0 : β0 = 0
H1 : β0 ≠ 0

Karena nilai p-value (Sig) 0,668 > 𝛼 (0,050), maka gagal tolak H0 , dengan
kata lain secara statistika nilai intercept dalam model RLB tidak signifikan
(dianggap nilainya nol).
H0 : β1 = 0
H1 : β1 ≠ 0

Karena nilai p-value (Sig) 0,026 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel pendapatan PNS Kemhan (X1) secara statistika
mempuyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel konsumsi PNS
Kemhan (Y). Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,26, maka jika
pendapatan PNS Kemhan meningkat sebesar Rp. 1000,- maka pengeluaran
konsumsi PNS Kemhan diperkirakan akan meningkat sebesar Rp. 260,-
(0,260 x Rp. 1000).
H0 : β2 = 0
H1 : β2 ≠ 0

Karena nilai p-value (Sig) 0,424 > 𝛼 (0,050), maka gagal tolak H0 , atau
secara statistika variabel usia PNS Kemhan (X2) tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap besar kecilnya variabel pengeluaran konsumsi
PNS Kemhan (Y).
H0 : β3 = 0

175
H1 : β3 ≠ 0

Karena nilai p-value (Sig) 0,004 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0. Dengan kata
lain, variabel X3 (berat badan) PNS Kemhan secara statistika mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel pengeluaran konsumsi PNS
Kemhan (Y). Dengan nilai koefisien regresi sebesar 2,626, maka bisa
disimpulkan bahwa jika berat badan PNS Kemhan bertambah 1 kg, maka
pengeluaran konsumsi PNS Kemhan diperkirakan akan meningkat sebesar
Rp. 2626,- (2,626 x Rp. 1000).
H0 : β4 = 0
H1 : β4 ≠ 0

Karena nilai p-value (Sig) 0,178 > 𝛼 (0,050), maka gagal tolak H0, atau
secara statistika, variabel jarak tempuh olah raga PNS Kemhan (X4) tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel pengeluaran
konsumsi PNS Kemhan (Y).
H0 : β5 = 0
H1 : β5 ≠ 0

Karena nilai p-value (Sig) 0,000 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0, atau variabel
tabungan (X5) PNS Kemhan secara statistika mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pengeluaran konsumsi (Y) PNS Kemhan. Dengan
koefisien regresi sebesar 3,583, berarti jika nilai tabungan PNS Kemhan
meningkat sebesar Rp. 1000,- maka pengeluaran konsumsi PNS Kemhan
diperkirakan meningkat sebesar Rp 3583 (3,583xRp. 1000).

Menguji Asumsi Error Terms Mengikuti Distribusi Normal


H0 : ℇ ≈ N (0, σ2), bahwa error terms mengikuti distribusi normal.
176
H1 : ℇ ≉ N (0, σ2), bahwa error terms tidak mengikuti distribusi normal.

Cara yang paling mudah untuk mengetahui apakah error terms


mendekati distribusi normal atau tidak adalah dengan cara membuat grafik
normal probability plot, sebagai berikut:

Gambar 8.4
Normal Probability Plot dari Regresi Linear Berganda

Dari grafik normal probability plot di atas, dapat diketahui bahwa


nilai residual dari regresi yang sudah distandarisasi, tersebar disekitar garis
diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa error terms berdistribusi
mendekati normal.

177
Uji asumsi variance dari error terms homoskedastisitas
Untuk menunjukan bahwa variance dari distribusi error terms
apakah sama atau berbeda, bisa diketahui dengan cara membuat scatter
diagram dari standardized residual sebagai berikut:

Gambar 8.5
Scatter Plot antara Standardized Predicted Value dengan Standardized
Residual

Grafik di atas menunjukkan bahwa scatter plot antara standardized


predicted value dengan standardized residual dari model regresi berganda
yang dihasilkan tidak mempunyai pola yang jelas, seingga dapat dikatakan
bahwa distribusi dari error terms memiliki variance yang sama
(homoskedastisitas).

178
Uji tidak ada Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk memastikan bahwa antara variabel bebas
tidak mempunyai korelasi yang erat, dengan menghitung nilai Variance
Inflation Factor (VIF) untuk setiap variabel bebas, sebagai berikut:

Variabel Bebas Collinearity Statistics VIF


X1 2,575
X2 1,086
X3 1,159
X4 1,509
X5 3,088

Dari tabel di atas, dengan nilai VIF < 10 untuk setiap variabel bebas yang
digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas X1, X2, X3, X4,
dan X5 tidak memiliki korelasi yang erat antar variabel tersebut.

Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi


Dari tabel model summary berikut ini, diketahui nilai koefisien
korelasi, r = 0,914, berarti terdapat hubungan yang sangat erat dan searah
antara seluruh variabel-variabel bebas yang digunakan (pendapatan, usia,
berat badan, jarak olahraga dan tabungan) dengan variabel terikat
(pengeluaran konsumsi). Jika secara bersamaan pendapatan, usia, berat
badan, jarak olah raga dan tabungan meningkat, maka pengeluaran
konsumsi juga akan meningkat.
Sementara itu, nilai koefisien determinasi, R2 = 0,836 artinya sekitar
83,60 % dari variasi besar kecilnya pengeluaran konsumsi PNS Kemhan,
dapat dijelaskan oleh variasi pendapatan, usia, berat badan, jarak olah raga

179
dan tabungan. Sedangkan 16,40% lainnya dijelaskan oleh variabel lain,
selain variabel pendapatan, usia, berat badan, jarak olah raga dan tabungan,
yang juga bisa mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran konsumsi PNS
Kemhan, misalnya selera, harga makanan, dan lain-lain.

Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R Square Square the Estimate Watson
a
1 .914 .836 .824 221.28226 1.154
a. Predictors: (Constant), X5, X2, X3, X4, X1
b. Variabel Terikat: Y

8.5. Analisis Regresi Menggunakan Variabel Laten


Pembahasan tentang contoh-contoh analisis regresi sederhana dan
analisis regresi berganda pada bagian sebelumnya menggunakan variabel
terukur (observable variable), yang datanya sudah pasti terukur dan tidak
perlu lagi diuji validitas dan reliabilitasnya. Sungguhpun demikian, analisis
regresi juga bisa menggunakan variabel laten (unobservable variable),
seperti variabel motivasi, kinerja, sikap, dan lain-lain, yang datanya harus
dibentuk terlebih dahulu dengan menggunakan sejumlah indikator atau
pertanyaan.
Dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan variabel laten,
pengumpulan data biasanya dilakukan dengan menggunakan instrumen
penelitian kuesioner. Sungguhpun demikian, sebelum melakukan penelitian
dengan variable laten (unobservable variable), ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan, yaitu sebagai berikut:
a. Pelajari teori-teori yang terkait dengan variabel yang akan digunakan,
misalnya teori Maslow untuk variabel motivasi, dan lain-lain.
180
b. Buat sintesis dari berbagai teori tentang variabel tersebut menjadi
sebuah definisi konseptual dari variabel tersebut
c. Berdasarkan definisi konseptual tersebut, buat definisi operasional
tentang variabel yang akan kita gunakan, sesuai dengan topik dan
tujuan penelitian kita
d. Berdasarkan definisi operasional tersebut, kita lalu menentukan
indikator-indikator dari variabel yang akan digunakan, dan dari
indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi daftar pertanyaan
(kuesioner) yang akan digunakan dalam melakukan penelitian
e. Kalau draf kuesionernya sudah selesai, kita harus melakukan uji coba
terhadap draf kuesioner dan melakukan uji validitas terhadap setiap
pertanyaan yang ada di kuesioner tersebut dan menghitung nilai
reabilitasnya.
f. Jika dari hasil uji coba kuesioner ada butir pertanyaan yang tidak
valid, maka butir pertanyaan tersebut harus dibuang dan tidak perlu
diganti dengan butir pertanyaan baru.
g. Sebuah kuesioner dari variabel laten baru bisa digunakan jika minimal
ada 5 pertanyaan yang valid untuk membentuk variabel laten tersebut,
dengan syarat hasil penghitungan reliabilitas (nilai alpha cronbach) >
0,7.
h. Jika semua persyaratan di atas sudah dilakukan, kita bisa melakukan
penelitian dengan cara memilih sampel menggunakan metode
probability sampling dari populasi tempat kita akan melakukan
penelitian. Pemilihan sampel harus menggunakan probability
sampling, karena kita akan menggunakan pengujian hipotesis dan

181
menarik kesimpulan terhadap populasi, berdasarkan hasil penelitian
secara sampel.
i. Setelah selesai melakukan penelitian, datanya bisa diolah dengan
menggunakan bantuan software SPSS, dan kemudian mengikuti
prosedur pengujian hipotesis, prosedur pengujian asumsi dan lain-
lain, sama persis dengan prosedur yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Berikut ini adalah pengertian dan tata cara melakukan uji validitas
dan penghitungan reliabilitas untuk kuesioner penelitian yang
menggunakan variabel laten.

Validitas
Validitas adalah kesesuaian antara alat ukur yang digunakan untuk
mengukur dengan apa yang akan diukur. Suatu alat ukur dikatakan valid
jika alat ukur yang digunakan sesuai dengan apa yang ingin diukur.
Misalnya, meteran merupakan alat yang valid untuk mengukur panjang,
timbangan yang sesuai dengan benda yang akan ditimbang merupakan alat
ukur yang valid untuk menimbang berat benda tersebut, dan lain-lain.
Untuk mengukur valid atau tidaknya sebuah butir pertanyaan, maka
harus dihitung nilai koefisien korelasi (r) Pearson dari butir pertanyaan
tersebut dengan total skor variabel latennya dan kemudian membandingkan
nilai koefisien korelasi (r) Pearson tersebut dengan nilai koefisien korelasi
yang terdapat pada tabel koefisien korelasi, seperti yang terdapat pada
lampiran buku ini. Sebagai catatan, penjelasan tentang rumus dan cara
menghitung koefisien korelasi Pearson terdapat pada halaman sebelumnya.
Jika nilai koefisien korelasi butir pertanyaan tersebut lebih besar dari nilai
182
koefisien korelasi yang terdapat pada tabel, berarti butir pertanyaan tersebut
valid dan bisa digunakan untuk membentuk variabel latennya. Sebaliknya,
jika nilai koefisien korelasi suatu butir pertanyaan lebih kecil dari nilai
koefisien korelasi yang terdapat pada tabel, maka butir pertanyaan tersebut
harus dibuang.

Reliabilitas
Reliabilitas terkait dengan "kekonsistenan" dari suatu alat ukur.
Suatu alat ukur disebut reliable apabila alat ukur tersebut jika dipakai untuk
mengukur sesuatu secara berulang-ulang, maka siapapun yang mengukur,
kapanpun dilakukan, dan di manapun dilakukan, maka hasilnya akan selalu
sama atau selalu konsisten. Alat ukur yang biasanya dilakukan dalam suatu
kegiatan penelitian adalah kuesioner.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengukur
reliabilitas dari sebuah kuesioner. Salah satu metode yang sering digunakan
untuk mengukur reliabilitas sebuah kuesioner adalah metode Alpha
Cronbach. Jika dari hasil perhitungan diperoleh nilai Alpha Cronbach dari
sebuah kuesioner lebih besar dari 0.7, maka bisa disimpulkan bahwa
kuesioner tersebut reliabel dan bisa digunakan untuk melakukan penelitian.

8.6. Soal Latihan


1. Jelaskan beberapa contoh hubungan regresi antara dua variabel yang
terkait dengan ilmu pertahanan!

2. Jelaskan pengertian dari koefisien regresi, koefisien korelasi dan


koefisien determinasi pada suatu persamaan regresi!

183
3. Jelaskan asumsi yang harus terpenuhi kalau kita menggunakan
model analisis regresi linear berganda, bagaimana cara menguji
asumsi tersebut, apa konsekuensinya jika asumsi tersebut tidak
terpenuhi, dan bagaimana cara mengatasinya jika asumsinya tidak
terpenuhi!

4. Seorang Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI melakukan penelitian


terhadap 10 prajurit TNI yang dipilih secara acak, untuk mengetahui
pengaruh pendapatan prajurit TNI tersebut terhadap pengeluaran
konsumsi mereka. Berikut ini adalah hasil penelitiannya:

Nama Pendapatan Konsumsi


Prajurit TNI (Juta rupiah/bulan) (Juta rupiah/bulan)
A 6 5,5
B 8 7
C 4 4
D 6 5
E 7 6,5
F 9 8
G 11 10
H 10 9,5
I 8 7,5
J 9 9

Ditanya:
a. Persamaan regresi!

184
b. Jelaskan kesimpulan dari konstanta dan koefisien regresi
diperoleh pada persamaan regresi tersebut!
c. Berapa besarnya perkiraan konsumsi seorang prajurit TNI jika
pendapatannya adalah Rp 7,5 juta per bulan?
d. Jika seorang prajurit TNI mempunyai konsumsi Rp 8 juta per
bulan, berapa pendapatan prajurit TNI tersebut?
e. Koefisien korelasi dan koefisien determinasi, serta
interpretasinya!

185
BAB 9
ANALISIS TREND

Tujuan Pembelajaran
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengalami pola
pergerakan dari suatu variabel yang selalu berulang secara teratur dalam
jangka waktu tertentu. Data yang menunjukkan pola pergerakan tersebut
dinamakan data time series (deret berkala), sedangkan metode analisis
datanya dinamakan analisis trend. Dengan menggunakan analisis trend,
kitab bisa menghitung proyeksi dari suatu variabel pada waktu mendatang.
Bab 9 menjelaskan tentang teori yang terkait dengan data deret berkala,
model analisis trend serta metode yang digunakan untuk membuat proyeksi.
Setelah mempelajari Bab 9, mahasiswa diharapkan dapat memahami
dengan baik analisis trend serta bisa menghitung proyeksi dengan
menggunakan model trend yang dipelajari disini.

9.1. Pendahuluan
Bab 9 ini merupakan kelanjutan dari Bab 8 tentang Analisis Regresi
Linear. Kalau pada Bab 8, Analisis Regresi Linear menggunakan data cross
section untuk mengetahui pengaruh dari suatu variabel bebas terhadap
variabel terikat, maka pada Bab 9 tentang Analisis Trend, data yang
digunakan adalah data time series, yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perubahan variabel waktu, sebagai variabel bebas, terhadap
variabel terikat. Beberapa buku Ekonometrika bahkan menggunakan istilah
Regresi Trend, karena baik Analisis Regresi maupun Analisis Trend sama-

186
sama menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dalam proses
penghitungan intercept dan slope-nya.
Secara umum, berdasarkan bentuk kurvanya (seperti di bawah ini),
data time series bisa didekomposisikan menjadi 4 komponen, yaitu sebagai
berikut:
a. Trend, adalah suatu gerakan yang berjangka panjang dan mempunyai
kecenderungan untuk menuju ke suatu arah, baik arah menaik atau
arah menurun.
b. Variasi musim, adalah suatu pola disekitar garis trend yang bersifat
musiman serta relatif teratur dalam periode jangka pendek, misalnya
satu tahun.
c. Siklus, adalah suatu gerakan yang berjangka lebih panjang dan
cenderung tidak teratur.
d. Variasi random, adalah suatu gerakan yang tidak teratur sama sekali
dan tidak terduga.

Variasi random siklus

Trend Variasi Musim


Gambar 9.1
Kurva Komponen Data Time Series

187
Perlu dipahami bahwa tidak setiap data deret waktu memperlihatkan adanya
keempat komponen di atas, bisa jadi hanya memiliki 2 atau 3 komponen
saja.
Ketika seorang peneliti ingin memanfaatkan data deret waktu untuk
tujuan peramalan (forecasting), maka perlu diperhatikan komponen-
komponen yang ada dalam data deret waktu dari variabel yang digunakan
dalam penelitian. Peramalan kuantitatif dapat diterapkan jika dua kondisi
kuantitatif sebagai berikut terpenuhi:
a. Tersedia data dan informasi periode masa lalu dalam bentuk numerik;
b. Asumsikan bahwa pola masa lalu akan berlanjut ke masa depan.
Peramalan yang dilakukan tidak bisa dipastikan absolut tepat
(benar), tetapi peramalan tersebut bisa diupayakan dengan ketepatan yang
relatif memiliki kesalahan yang minimal, sehingga hasil peramalan bisa
mendekati nilai yang sebenarnya. Akurasi peramalan akan semakin
berkurang, seiring dengan semakin lamanya periode peramalan. Apalagi
sebagian besar metode peramalan mengasumsikan bahwa kondisi masa
depan (periode yang akan diramalkan) sama dengan periode masa lalu dari
data yang akan digunakan untuk pemodelan peramalan. Dengan kata lain,
diasumsikan bahwa kondisi masa depan memiliki tingkat kestabilan yang
sama dengan periode di mana data diperoleh (faktor penyebab dianggap
tidak berubah).
Peramalan dengan menggunakan data deret waktu dapat dilakukan
dengan berbagai metode dari yang konvensional sampai yang modern,
dapat digunakan hanya dengan memanfaatkan satu variabel (univariate)
atau beberapa variabel (multivariate). Namun dalam bab ini hanya akan

188
disampaikan metode peramalan dengan metode konvensional dengan
menggunakan satu variabel, yaitu: waktu.
Langkah penting dalam memilih metode peramalan yang tepat
adalah mempertimbangkan jenis pola data, sehingga kita bisa memilih
metode yang paling sesuai dengan pola data tersebut. Ada empat jenis pola
rangkaian data deret waktu, yaitu: horizontal, musiman, siklus, dan trend.
Pola horizontal terjadi saat nilai data berfluktuasi horizontal di
sekitar nilai rata-ratanya (seri data semacam itu disebut "stasioner" dalam
rata-ratanya). Pola musiman ada ketika seri data dipengaruhi oleh faktor
musiman (misalnya, kuartalan, tahunan, bulanan, atau harian dalam
seminggu). Pola siklus ada ketika seri data naik dan jatuh siklus yang bukan
dari periode tetap. Perbedaan utama antara pola musiman dan siklus adalah
bahwa yang pertama memiliki panjang gelombang yang konstan dan terjadi
berulang secara berkala, sementara yang terakhir bervariasi panjangnya.
Selain itu, panjang rata-rata siklus biasanya lebih lama daripada musiman
dan besarnya siklus biasanya lebih bervariasi daripada musiman. Pola trend
ada ketika ada peningkatan jangka panjang atau penurunan trend dalam seri
data.
Banyak seri data termasuk kombinasi dari pola sebelumnya
menunjukkan trend musiman, dan perilaku siklus. Salah satu hal yang
membuat peramalan menarik dan menantang adalah berbagai macam pola
yang biasa terjadi dalam data deret waktu. Metode peramalan yang mampu
membedakan masing-masing pola harus digunakan jika pemisahan dari
pola komponen yang dibutuhkan. Demikian pula, metode alternatif
peramalan dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola yang paling sesuai
dengan data sehingga nilai masa depan dapat diperkirakan.

189
Metode peramalan dengan menggunakan data deret waktu, dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Jika data dari satu deret waktu diidentifikasi memiliki komponen
trend, maka metode peramalan bisa menggunakan Model Trend
(Linear, Quadratic, Exponential, Autoregressive).
2. Jika data dari satu deret waktu diidentifikasi tidak memiliki
komponen trend, maka metode peramalan bisa menggunakan Metode
Penghalusan (Smoothing Methods) yaitu: Moving Average atau
Exponential Smoothing.
Untuk selanjutnya dalam buku ini hanya akan membahas tentang
Model Trend, yang terdiri dari lima macam model persamaan, sedangkan
model Moving Average atau Exponential Smoothing tidak dibahas, karena
memerlukan tambahan pengetahuan lain.

9.2. Bentuk Umum Model Trend


Secara umum, ada lima macam bentuk umum model trend:
a. Model Trend Linear: 𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑡 + 𝜀𝑡
b. Model Trend Quadratic: 𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑡 + 𝛽2 𝑡 2 + 𝜀𝑡
c. Model Trend Log Linear (Exponential Trend):
𝑙𝑛 𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑡 + 𝜀𝑡
d. Model Trend Autoregressive: 𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑌𝑡−1 + 𝜀𝑡
e. Model Trend Logarithmic Autoregressive:
log 𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 (log 𝑌)𝑡−1 + 𝜀𝑡

di mana:
𝑌 = variabel terikat pada tahun berjalan (t);
190
𝑌𝑡−1 = variabel Y pada satu tahun sebelumnya;
(log 𝑌)𝑡−1 = variabel logaritma natural Y pada satu tahun sebelumnya;
𝑡, 𝑡2 , 𝑌𝑡−1 , (log 𝑌)𝑡−1 = variabel bebas;
𝛽0 = intercept, parameter trend;
𝛽1, 𝛽2 = slope, parameter trend; dan
𝜀 = error term.

Model Trend pada nomor 1, 2, dan 3 merupakan model dengan trend


deterministik (ditunjukkan oleh variabel t), yang menunjukkan
kecenderungan yang berasal dari trend yang sudah pasti. Jika tahun
sekarang adalah 2021, maka tahun depan adalah 2022 dan begitu
seterusnya. Sebaliknya model trend nomor 4 dan 5 merupakan model
dengan trend stokastik, di mana ada variabel lag pada variabel terikat yaitu:
Yt-1 dan (logY)t-1. Trend stokastik menunjukkan kecenderungan yang
berasal dari trend yang bersifat random. Jika nilai penjualan sebuah
perusahaan alutsista pada tahun sekarang adalah Yt yang merupakan suatu
variabel yang bersifat random, maka nilai penjualan pada tahun berikutnya
adalah Yt+1, yang besarnya juga dipengaruhi oleh nilai Yt yang sifatnya
random (sesuatu yang tidak pasti).

Contoh:
Pada bulan Agustus 2021, seorang kadet mahasiswa S1 Unhan RI
melakukan penelitian di sebuah perusahaan alutsista swasta, PT. X, yang
memproduksi dan menjual berbagai jenis alutsista, untuk membuat proyeksi
(peramalan) nilai penjualan PT. X pada waktu-waktu yang akan datang,
dengan menggunakan data penjualan alutsista pada periode sebelumnya.
Berikut ini adalah nilai penjualan alutsista PT. X setiap bulan, sejak bulan
191
Januari 2015 sampai dengan bulan Juli 2021 (dalam juta rupiah).
Berdasarkan data penjualan periode Januari 2015 - Juli 2021 tersebut, kadet
mahasiswa S1 Unhan RI ingin membuat ramalan nilai penjualan PT. X pada
bulan Agustus 2021, September 2021 dan Oktober 2021, dengan
menggunakan lima macam model trend tersebut di atas.

Bulan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021


Januari 2582 2839 3034 3287 3578 4121 4456
Februari 2621 2876 3029 3342 3650 4233 4436
Maret 2690 2881 3045 3336 3664 4439 4699
April 2635 2967 3066 3427 3643 4167 4705
Mei 2676 2944 3077 3413 3838 4326 4679
Juni 2714 2939 3046 3503 3792 4329 4507
Juli 2834 3014 3094 3472 3899 4423 4498
Agustus 2789 3031 3053 3511 3845 4351 ?
September 2768 2995 3071 3618 4007 4406 ?
Oktober 2785 2998 3186 3554 4092 4357 ?
November 2886 3012 3167 3641 3937 4485
Desember 2842 3031 3230 3607 4008 4445
Sumber: Data Hipotesis

Guna mencapai tujuan penelitiannya, kadet mahasiswa S1 Unhan RI


akan menggunakan 5 model regresi trend (linear trend, linear quadratic
trend, log linear/exponential trend, autoregressive trend, dan logarithmic
autoregressive trend), dan pada akhirnya akan memilih salah satu model
terbaik diantara ke 5 model trend tersebut untuk melakukan peramalan,
dengan bantuan program SPSS. Sebelum mengolah data tersebut, sebagai
192
langkah awal, yang bersangkutan harus merubah struktur data menjadi
seperti yang terdapat pada kolom 1 (untuk bulan) dan kolom 2 (Y, untuk
nilai penjualan), kolom 3 variabel bebas (T, waktu), yang ditulis secara
berurutan mulai angka 1 untuk bulan Januari 2015, 2 untuk Februari 2015,
dan seterusnya. Kolom 4, 5, 6 dan 7 adalah variabel yang terdapat pada
model trend di atas.

BULAN Y T T2 Y_1 LOGY LOGY_1


Jan 2015 2582 0 0 2500 3.411956 3.397940
Feb 2015 2621 1 1 2582 3.418467 3.411956
Maret 2015 2690 2 4 2621 3.429752 3.418467
April 2015 2635 3 9 2690 3.420781 3.429752
Mei 2015 2676 4 16 2635 3.427486 3.420781
Juni 2015 2714 5 25 2676 3.433610 3.427486
Juli 2015 2834 6 36 2714 3.452400 3.433610
Agst 2015 2789 7 49 2834 3.445449 3.452400
Sep 2015 2768 8 64 2789 3.442166 3.445449
Okt 2015 2785 9 81 2768 3.444825 3.442166
Nov 2015 2886 10 100 2785 3.460296 3.444825
Des 2015 2842 11 121 2886 3.453624 3.460296
Jan 2016 2839 12 144 2842 3.453165 3.453624
Feb 2016 2876 13 169 2839 3.458789 3.453165
Maret 2016 2881 14 196 2876 3.459543 3.458789
April 2016 2967 15 225 2881 3.472318 3.459543
Mei 2016 2944 16 256 2967 3.468938 3.472318
Juni 2016 2939 17 289 2944 3.468200 3.468938

193
Juli 2016 3014 18 324 2939 3.479143 3.468200
Agst 2016 3031 19 361 3014 3.481586 3.479143
Sep 2016 2995 20 400 3031 3.476397 3.481586
Okt 2016 2998 21 441 2995 3.476832 3.476397
Nov 2016 3012 22 484 2998 3.478855 3.476832
Des 2016 3031 23 529 3012 3.481586 3.478855
Jan 2017 3034 24 576 3031 3.482016 3.481586
Feb 2017 3029 25 625 3034 3.481299 3.482016
Maret 2017 3045 26 676 3029 3.483587 3.481299
April 2017 3066 27 729 3045 3.486572 3.483587
Mei 2017 3077 28 784 3066 3.488127 3.486572
Juni 2017 3046 29 841 3077 3.483730 3.488127
Juli 2017 3094 30 900 3046 3.490520 3.483730
Agst 2017 3053 31 961 3094 3.484727 3.490520
Sep 2017 3071 32 1024 3053 3.487280 3.484727
Okt 2017 3186 33 1089 3071 3.503246 3.487280
Nov 2017 3167 34 1156 3186 3.500648 3.503246
Des 2017 3230 35 1225 3167 3.509203 3.500648
Jan 2018 3287 36 1296 3230 3.516800 3.509203
Feb 2018 3342 37 1369 3287 3.524006 3.516800
Maret 2018 3336 38 1444 3342 3.523226 3.524006
April 2018 3427 39 1521 3336 3.534914 3.523226
Mei 2018 3413 40 1600 3427 3.533136 3.534914
Juni 2018 3503 41 1681 3413 3.544440 3.533136
Juli 2018 3472 42 1764 3503 3.540580 3.544440

194
Agst 2018 3511 43 1849 3472 3.545431 3.540580
Sep 2018 3618 44 1936 3511 3.558469 3.545431
Okt 2018 3554 45 2025 3618 3.550717 3.558469
Nov 2018 3641 46 2116 3554 3.561221 3.550717
Des 2018 3607 47 2209 3641 3.557146 3.561221
Jan 2019 3578 48 2304 3607 3.553640 3.557146
Feb 2019 3650 49 2401 3578 3.562293 3.553640
Maret 2019 3664 50 2500 3650 3.563955 3.562293
April 2019 3643 51 2601 3664 3.561459 3.563955
Mei 2019 3838 52 2704 3643 3.584105 3.561459
Juni 2019 3792 53 2809 3838 3.578868 3.584105
Juli 2019 3899 54 2916 3792 3.590953 3.578868
Agst 2019 3845 55 3025 3899 3.584896 3.590953
Sep 2019 4007 56 3136 3845 3.602819 3.584896
Okt 2019 4092 57 3249 4007 3.611936 3.602819
Nov 2019 3937 58 3364 4092 3.595165 3.611936
Des 2019 4008 59 3481 3937 3.602928 3.595165
Jan 2020 4121 60 3600 4008 3.615003 3.602928
Feb 2020 4233 61 3721 4121 3.626648 3.615003
Maret 2020 4439 62 3844 4233 3.647285 3.626648
April 2020 4167 63 3969 4439 3.619824 3.647285
Mei 2020 4326 64 4096 4167 3.636087 3.619824
Juni 2020 4329 65 4225 4326 3.636388 3.636087
Juli 2020 4423 66 4356 4329 3.645717 3.636388
Agst 2020 4351 67 4489 4423 3.638589 3.645717

195
Sep 2020 4406 68 4624 4351 3.644044 3.638589
Okt 2020 4357 69 4761 4406 3.639188 3.644044
Nov 2020 4485 70 4900 4357 3.651762 3.639188
Des 2020 4445 71 5041 4485 3.647872 3.651762
Jan 2021 4456 72 5184 4445 3.648945 3.647872
Feb 2021 4436 73 5329 4456 3.646992 3.648945
Maret 2021 4699 74 5476 4436 3.672005 3.646992

Catatan:
Data yang diolah untuk menghitung ramalan penjualan dengan
menggunakan kelima model trend adalah data penjualan selama periode
dari Januari 2015 - Maret 2021, sedangkan data penjualan pada bulan April
- Juli 2021 digunakan sebagai dasar untuk mengetahui model terbaik dari
kelima model yang digunakan. Adapun metode yang akan digunakan untuk
mengetahui model yang terbaik adalah dengan metode MAPE = Mean
Absolute Percentage Error, yang kemudian digunakan untuk membuat
ramalan penjualan pada bulan Agustus 2021, September 2021 dan Oktober
2021.

9.2.1. Model Trend Linear : 𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏 𝒕 + 𝜺𝒕


Setelah melalui proses pengolahan data dengan menggunakan
program SPSS, untuk model Trend Linear, diperoleh output SPSS sebagai
berikut:

196
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
T Sig.
Coefficients Coefficients Statistics
Model
Std. Toleran
B Beta VIF
Error ce
1 (Constant) 2464.329 28.951 85.121 .000
T 26.652 .675 .977 39.464 .000 1.000 1.00
0
a. Variabel Terikat: Y

Berdasarkan output SPSS tersebut di atas, maka kita bias membuat


persamaan model trend linear sebagai berikut:

Persamaan Trend Linear: 𝑌̂𝑡 = 2464,329 + 26,652𝑡

Seperti halnya metode regresi linear, pada model trend linear kita
juga harus melakukan uji partial untuk mengetahui apakah variabel bebas
waktu (t) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan (Y). Di
samping itu, kita juga harus melakukan pengujian terhadap asumsi klasik,
untuk memastikan bahwa model trend linear yang dihasilkan valid, reliabel
dan bisa digunakan untuk membuat ramalan penjualan pada waktu-waktu
yang akan datang.

a. Uji Partial
H0:  0  0 (tidak memiliki intercept atau intercept negatif)

H1:  0  0 (memiliki intercept positif)

𝛼 = 5% = 0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0.
Dengan kata lain, persamaan Trend Linear memiliki intercept positif.
H0: 1  0 (tidak memiliki trend atau trend negatif)

197
H1: 1  0 (memiliki trend positif)
𝛼 = 5% = 0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 atau < 𝛼 (0,050), maka
tolak H0, dengan kata lain, nilai penjualan memiliki trend positif, atau
variabel waktu mempunyai pengaruh positif terhadap nilai penjualan.

b. Uji Normalitas
H0:  i ~ N (0, σ2)
H1:  i ≁ N (0, σ2)
Berdasarkan gambar Normal PP Plot di bawah ini, di mana terlihat grafik
residual tersebar di sekitar garis diagonal, maka keputusannya adalah gagal
tolak H0, yang berarti distribusi dari error term mendekati distribusi Normal
atau ℇ ≈ N (0, σ2).

Gambar 9.2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Model Trend
Linear
198
c. Uji Variance Homoskedastisitas
H0: Var( i ) =  2 (variance error sama)

H1: Var ( i ) =  i (variance error berbeda)


2

Berdasarkan scatter plot residual pada gambar di bawah ini, dapat diketahui
bahwa error memiliki variance yang tidak sama (heteroskedastisitas),
karena scatter plot residual tampak tersebar membentuk suatu pola tertentu,
sehingga keputusannya adalah Tolak H0 atau variance error berbeda.

Gambar 9.3
Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Model Trend Linear

d. Uji Nonautokorelasi Antar Error


H0: ρi = 0 (tidak ada korelasi antar error)
H1: ρi ≠ 0 (ada korelasi antar error)
Berdasarkan output tabel Model Summary, nilai Durbin Watson (DW)
hitung 0,401 < nilai Tabel DW yang terdapat pada lampiran, yaitu 1,598,

199
artinya ada korelasi positif antar error, sehingga keputusannya adalah tolak
H0.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 .977 .955 .955 126.617 .401
a. Predictors: (Constant), t
b. Variabel Terikat: Y

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil uji nomalitas, uji homoskedastisitas, dan uji
nonautokorelasi yang dilakukan terhadap residual yang diperoleh dari
persamaan trend linear, dapat disimpulkan bahwa persamaan trend linear:
𝑌̂𝑡 = 2464,329 + 26,652𝑡 belum memenuhi kriteria model yang baik,
karena asumsi homoskedastisitas dan non autokorelasi terlanggar. Dengan
demikian, model ini belum layak untuk dianalisis dan juga belum bisa
digunakan sebagai alat untuk meramalkan nilai penjualan pada waktu-
waktu yang akan datang. Karena itu, jika kita ingin menggunakan
persamaan trend linear untuk membuat ramalan, maka model trend linear
tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu, sampai seluruh asumsi klasik
terpenuhi.

9.2.2. Model Trend Quadratic : 𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏 𝑻 + 𝜷𝟐 𝑻𝟐 + 𝜺𝒕


Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS
untuk model Trend Quadratic, diperoleh output coefficients sebagai berikut.
Dengan demikian, maka persamaan Trend Quadratic yang dihasilkan
adalah sebagai berikut:

200
𝑌𝑡̑ = 2681,813 + 8,777 𝑇 + 0,2422 𝑇 2

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta ce VIF
1 (Constant) 2681.813 25.201 106.419 .000
T 8.777 1.574 .322 5.575 .000 .064 15.613
T2 .242 .021 .678 11.737 .000 .064 15.613
a. Variabel Terikat: Y

Seperti halnya model trend linear, kita juga harus melakukan uji
partial untuk mengetahui apakah variabel bebas waktu (T) mempunyai
pengaruh yang significant terhadap penjualan (Y). Di samping itu, kita juga
harus melakukan pengujian terhadap asumsi klasik untuk memastikan
bahwa model Trend Quadratic yang dihasilkan valid, reliabel dan bisa
digunakan untuk membuat ramalan penjualan pada waktu yang akan
datang.

a. Uji Simultan
H0: 1 =  2 = 0
H1: minimal ada satu nilai slope ≠ 0
𝛼 = 5% = 0,05
Berdasarkan output SPSS Tabel Anova berikut, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi (p-value) adalah 0,000 atau < 𝛼 (0,05), maka tolak H0. Dengan
kata lain, dapat disimpulkan bahwa minimal ada satu variabel bebas waktu
(T atau T2) yang mempunyai pengaruh yang significant terhadap variabel
terikat (nilai penjualan alutsista).

201
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 25736668.511 2 12868334.255 2306.33 .000b
6
Residual 401728.076 72 5579.557
Total 26138396.587 74
a. Variabel Terikat: Y
b. Predictors: (Constant), T2, T

b. Uji Partial
Berdasarkan output tabel coefficients di atas, perlu dilakukan uji partial
terhadap setiap parameter pada persamaan Trend Quadratic, sebagai
berikut:

H0:  0  0 (tidak memiliki intercept atau intercept negatif)


H1:  0  0 (memiliki intercept positif)
𝛼 = 5% = 0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0,
dengan kata lain, persamaan Linear Quadratic Trend memiliki intercept
positif.

H0: 1  0 (tidak memiliki trend atau trend negatif)


H1: 1  0 (memiliki trend positif)
𝛼 = 5% = 0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0,
dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa nilai penjualan alutsista
memiliki trend positif atau variabel waktu (T) mempunyai pengaruh positif
terhadap nilai penjualan alutsista.

202
H0:  2  0 (tidak memiliki trend atau trend negatif)
H1:  2  0 (memiliki trend positif)
𝛼 = 5% =0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 atau < 𝛼 (0,050), maka
tolak H0. Dengan kata lain, variabel waktu T2 mempunyai pengaruh yang
significant terhadap nilai penjualan alutsista, dengan kata lain, model
penjualan alutsista yang terbentuk adalah persamaan kuadratik yang
berbentuk seperti huruf U.

c. Uji Normalitas
H0:  i ~ N (0, σ2)
H1:  i ≁ N (0, σ2)

Berdasarkan gambar Normal PP Plot di bawah ini, di mana terlihat grafik


residual tersebar disekitar garis diagonal, maka keputusannya adalah gagal
tolak H0, yang berarti distribusi dari error term dari persamaan trend
quadratic yang digunakan mendekati distribusi Normal atau ℇ ≈ N (0, σ2).

203
Gambar 9.4
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Model Trend
Quadratic

d. Uji Variance Homoskedastisitas


H0: Var( i ) =  2 (variance error sama)

H1: Var ( i ) =  i (variance error berbeda)


2

Berdasarkan gambar di bawah ini, dapat diketahui bahwa error memiliki


variance yang tidak sama (heteroskedastisitas). Hal ini ditunjukan oleh
scatter plot dari residual yang tersebar membentuk suatu pola tertentu,
sehingga kesimpulannya adalah tolak H0.

204
Gambar 9.5
Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas

e. Uji Nonautokorelasi Antar Error


H0:  i = 0 (tidak ada korelasi antar error)

H1:  i  0 (ada korelasi antar error)

Berdasarkan output tabel Model Summary, nilai Durbin Watson (DW)


hitung adalah 1,155 atau < nilai DWL (1,598) yang terdapat pada tabel DW
pada lampiran, yang berarti ada korelasi positif antar error, sehingga
keputusannya adalah tolak H0.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .992a .985 .984 74.696 1.155
a. Predictors: (Constant), T2, T
b. Variabel Terikat: Y

205
f. Uji Non Multikolinearitas
H0: Tidak ada korelasi antar variabel bebas
H1: Ada korelasi antar variabel bebas
Berdasarkan output tabel coefficients di atas ditunjukan bahwa nilai
Variance Infllation Factor (VIF) untuk setiap variabel bebas adalah 15,613
atau > 10, maka keputusannya adalah tolak H0, yang berarti ada korelasi
antar variabel bebas, atau dengan kata lain asumsi non multikolinearitas-
nya terlanggar.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homoskedastisitas, dan uji non
autokorelasi yang dilakukan pada residual persamaan regresi, serta uji non
multikolinearitas, dapat disimpulkan bahwa persamaan Trend Quadratic:
𝑌𝑡̑ = 2681,813 + 8,777𝑇 + 0,242𝑇 2 belum memenuhi kriteria sebagai
model yang baik, karena asumsi homoskedastisitas dan non autokorelasi
terlanggar. Di samping itu, persyaratan non multikolinearitas juga
terlanggar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model trend
quadratic ini belum layak untuk dianalisis dan digunakan untuk
menghitung ramalan nilai penjualan alutsista, dan harus diperbaiki agar
seluruh asumsi klasik terpenuhi.

9.2.3. Model Trend Log Linear (Exponential): 𝒍𝒏 𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏 𝒕 + 𝜺𝒕


Fungsi asal dari Log Linear adalah fungsi Exponential, Y = aeT,
yang setelah dilakukan transformasi, fungsinya berubah menjadi Log
Linear. Dari hasil output SPSS dengan model Log Linear pada tabel
coefficients di bawah ini, diperoleh persamaan Log Linear sebagai berikut:

206
Persamaan Trend Log Linear: 𝑙𝑛 ̑ 𝑌𝑡 = 3,409 + 0,003𝑇

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients T Sig. Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta ce VIF
1 (Constant) 3.409 .003 1255.332 .000
T .003 .000 .987 52.443 .000 1.000 1.000
a. Variabel Terikat: log Y

Seperti halnya model Trend Linear dan model Trend Quadratic, kita juga
harus melakukan uji partial untuk model Trend Log Linear untuk
mengetahui apakah variabel bebas waktu (T) mempunyai pengaruh yang
significant terhadap logaritma penjualan alutsista (Y). Di samping itu, kita
juga harus melakukan pengujian terhadap asumsi klasik untuk memastikan
bahwa model Trend Log Linear yang dihasilkan valid, reliabel dan bisa
digunakan untuk membuat ramalan penjualan alutsista pada waktu-waktu
yang akan datang.

a. Uji Partial
H0:  0  0 (tidak memiliki intercept atau intercept negatif)

H1:  0  0 (memiliki intercept positif)

𝛼 = 5% = 0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 atau < 𝛼 (0,050), maka
tolak H0. Dengan kata lain, persamaan Trend Log Linear memiliki intercept
positif.

207
H0: 1  0 (tidak memiliki trend atau trend negatif)
H1: 1  0 (memiliki trend positif)
𝛼 = 5% =0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0,
atau dapat disimpulkan bahwa nilai penjualan memiliki trend positif atau
variabel waktu (T) mempunyai pengaruh positif terhadap nilai penjualan.

b. Uji Normalitas
H0:  i ~ N (0, σ2)
H1:  i ≁ N (0, σ2)

Berdasarkan gambar Normal PP Plot di bawah ini, di mana terlihat grafik


residual tersebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa
keputusannya adalah gagal tolak H0, yang berarti distribusi dari error term
mendekati distribusi Normal atau ℇ ≈ N (0, σ2).

Gambar 9.6
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Model Trend Log
Linear
208
c. Uji Variance Homoskedastisitas
H0: Var( i ) =  2 (variance error sama)

H1: Var ( i ) =  i (variance error berbeda)


2

Berdasarkan gambar di bawah ini, dapat diketahui bahwa error memiliki


variance yang tidak sama (heteroskedastisitas). Hal ini ditunjukan oleh
scatter plot residual yang tersebar membentuk suatu pola tertentu, sehingga
kesimpulannya adalah Tolak H0 atau variance dari error berbeda.

Gambar 9.7
Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Model Trend Log Linear

d. Uji Nonautokorelasi Antar Error


H0: ρi = 0 (tidak ada korelasi antar error)
H1: ρi ≠ 0 (ada korelasi antar error)

Berdasarkan output tabel Model Summary, dapat diketahui nilai Durbin


Watson (DW) hitung adalah 0,584 atau < nilai DWL (1,598) yang terdapat
pada Tabel DW pada lampiran, yang berarti ada korelasi positif antar error,
sehingga keputusannya adalah Tolak H0, atau ada korelasi antar error.

209
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .987a .974 .974 .011875968 .584
a. Predictors: (Constant), t
b. Variabel Terikat: logY

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homoskedastisitas, dan uji non
autokorelasi yang dilakukan pada residual persamaan Trend Log Linear,
dapat disimpulkan bahwa persamaan Trend Log Linear (exponential trend):
𝑙𝑛 ̑ 𝑌𝑡 = 3,409 + 0,003𝑇 belum memenuhi kriteria sebagai model yang
baik, karena asumsi homoskedastisitas dan non autokorelasi terlanggar.
Dengan demikian, model ini belum layak untuk dianalisis dan belum bisa
digunakan untuk membuat ramalan penjualan alutsista. Karena itu, kalau
kita mau menggunakan model trend log linear ini untuk membuat ramalan,
maka persamaan trend log linear harus diperbaiki, agar seluruh asumsi
klasik bisa terpenuhi.

9.2.4. Model Trend Autoregressive: 𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏 𝒀𝒕−𝟏 + 𝜺𝒕


Dari hasil output SPSS untuk model Trend Autoregressive pada
tabel coefficients di bawah ini, diperoleh persamaan Trend Autoregressive,
sebagai berikut:

Persamaan Trend Autoregressive: 𝑌̂𝑡 = 856,214 + 0,766𝑌𝑡−1

210
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients T Sig. Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta ce VIF
1 (Constant) 856.214 149.1 5.739 .000
88
y_1 .766 .043 .901 17.75 .000 1.000 1.00
1 0
a. Variabel Terikat: Y

Seperti halnya model trend sebelumnya, kita juga harus melakukan


uji partial untuk model Trend Autoregressive untuk mengetahui apakah
nilai penjualan alutsista tahun sebelumnya (Yt-1) mempunyai pengaruh yang
significant terhadap penjualan alutsista pada tahun ini (Yt). Di samping itu,
kita juga harus melakukan pengujian terhadap asumsi untuk memastikan
bahwa model Trend Autoregressive yang dihasilkan valid, reliabel dan bisa
digunakan untuk membuat ramalan penjualan alutsista pada waktu yang
akan datang.

a. Uji Partial

H0:  0  0 (tidak memiliki intercept atau intercept negatif)

H1:  0  0 (memiliki intercept positif)

𝛼 = 5% = 0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 atau < 𝛼 (0,050), maka
tolak H0 atau persamaan Trend Autoregressive memiliki intercept positif.

H0: 1  0 (tidak memiliki trend atau trend negatif)

211
H1: 1  0 (memiliki trend positif)
𝛼 = 5% = 0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0,
atau dapat disimpulkan bahwa nilai penjualan alutsista memiliki trend
stokastik positif atau nilai penjualan alutsista bulan sebelumnya mempunyai
pengaruh positif terhadap nilai penjualan alutsista pada bulan ini.

b. Uji Normalitas
H0:  i ~ N (0, σ2)

H1:  i ≁ N (0, σ2)

Berdasarkan gambar Normal PP Plot di bawah ini, di mana terlihat grafik


nilai residual tersebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan
bahwa keputusannya adalah gagal tolak H0, yang berarti distribusi dari
error term mendekati distribusi Normal atau ℇ ≈ N (0, σ2).

212
Gambar 9.8
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Model Trend
Autoregressive

c. Uji Variance Homoskedastisitas


H0: Var( i ) =  2 (variance error sama)

H1: Var ( i ) =  i (variance error berbeda)


2

Berdasarkan gambar di bawah ini, dapat diketahui bahwa error memiliki


variance yang tidak sama (heteroskedastisitas). Hal ini ditunjukan oleh
scatter plot dari residual yang tersebar membentuk suatu pola tertentu,
sehingga kesimpulannya adalah Tolak H0 atau variance dari error berbeda.

213
Gambar 9.9
Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Model Trend
Autoregressive

d. Uji Nonautokorelasi Antar Error


H0: ρi = 0 (tidak ada korelasi antar error)
H1: ρi ≠ 0 (ada korelasi antar error)

Berdasarkan output tabel Model Summary di bawah ini, nilai Durbin


Watson (DW) hitung adalah 0,974 atau < nilai DWL (1,598) yang terdapat
pada Tabel DW pada lampiran, yang berarti ada korelasi positif antar error,
sehingga keputusannya adalah Tolak H0.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .901a .812 .809 259.520 .974
a. Predictors: (Constant), y_1
b. Variabel Terikat: Y

214
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil uji nomalitas, uji homoskedastisitas, dan uji non
autokorelasi yang dilakukan pada residual persamaan Trend
Autoregressive, maka disimpulkan bahwa persamaan Trend
Autoregressive: 𝑌̂𝑡 = 856,214 + 0,766𝑌𝑡−1 belum memenuhi kriteria
sebagai model yang baik, karena asumsi homoskedastisitas dan non
autokorelasi terlanggar. Dengan demikian, model ini belum layak untuk
dianalisis dan belum bisa digunakan untuk membuat ramalan penjualan
alutsista.

9.2.5. Model Trend Logarithmic Autoregressive: 𝐥𝐨𝐠 𝒀𝒕 = 𝜷𝟎 +


𝜷𝟏 (𝐥𝐨𝐠 𝒀)𝒕−𝟏 + 𝜺𝒕
Dari hasil output SPSS untuk model Trend Logarithmic Autoregressive
pada tabel coefficients di bawah ini, diperoleh persamaan Trend
Logarithmic Autoregressive, sebagai berikut:

Persamaan Trend Logarithmic Autoregressive:

(log 𝑌̂)𝑡 = 3,312 + 0,063(log 𝑌)𝑡−1

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients T Sig. Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta ce VIF
1 (Constant) 3.312 .068 48.71 .000
4
log Y_1 .063 .019 .356 3.259 .002 1.000 1.00
0
a. Variabel Terikat: log Y

215
Seperti halnya model trend sebelumnya, kita juga harus melakukan uji
partial untuk model Trend Logarithmic Autoregressive untuk mengetahui
apakah logaritma nilai penjualan alutsista bulan sebelumnya (Log Yt-1)
mempunyai pengaruh yang significant terhadap penjualan alutsista pada
logaritma nilai penjualan pada bulan ini (Log Yt). Di samping itu, kita juga
harus melakukan pengujian terhadap asumsi klasik untuk memastikan
bahwa model Trend Logarithmic Autoregressive yang dihasilkan valid,
reliabel dan bisa digunakan untuk membuat ramalan penjualan alutsista
pada waktu-waktu yang akan datang.

a. Uji Partial
H0:  0  0 (tidak memiliki intercept atau intercept negatif)

H1:  0  0 (memiliki intercept positif)

𝛼 = 5% = 0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 atau < 𝛼 (0,050), maka
tolak H0 atau persamaan Trend Logarithmic Autoregressive memiliki
intercept positif.

H0: 1  0 (tidak memiliki trend atau trend negatif)

H1: 1  0 (memiliki trend positif)


𝛼 = 5% = 0,050
Karena nilai signifikansi (p-value) adalah 0,000 < 𝛼 (0,050), maka tolak H0,
dengan kata lain, variabel logaritma nilai penjualan alutsista memiliki trend
stokastik positif atau logaritma nilai penjualan alutsista bulan sebelumnya

216
mempunyai pengaruh positif terhadap logaritma nilai penjualan alutsista
bulan ini.

b. Uji Normalitas
H0:  i ~ N (0, σ2)

H1:  i ≁ N (0, σ2)

Berdasarkan gambar Normal PP Plot di bawah ini, di mana terlihat grafik


residual tersebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan gagal
tolak H0, yang berarti distribusi dari error term persamaan Trend
Logarithmic Autoregressive mendekati distribusi Normal atau ℇ ≈ N (0, σ2).

Gambar 9.10
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Model Trend
Logarithmic Autoregressive

217
c. Uji Variance Homoskedastisitas
H0: Var( i ) =  2 (variance error sama)

H1: Var ( i ) =  i (variance error berbeda)


2

Berdasarkan gambar di bawah ini, dapat diketahui bahwa error memiliki


variance yang tidak sama (heteroskedastisitas). Ini ditunjukan oleh scatter
plot residual yang tersebar membentuk suatu pola tertentu, sehingga
kesimpulannya adalah Tolak H0 atau variance dari error berbeda.

Gambar 9.11
Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Model Trend
Logarithmic Autoregressive

d. Uji Nonautokorelasi Antar Error


H0: ρi = 0 (tidak ada korelasi antar error)
H1: ρi ≠ 0 (ada korelasi antar error)
Berdasarkan output tabel Model Summary di bawah ini, nilai Durbin
Watson (DW) hitung adalah 0,146 atau < nilai DWL (1,598) yang terdapat

218
pada Tabel DW pada lampiran, yang berarti ada korelasi positif antar error,
sehingga keputusannya adalah Tolak H0.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .356a .127 .115 .069005787 .146
a. Predictors: (Constant), logY_1
b. Variabel terikat: logY

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil uji nomalitas, uji homoskedastisitas, dan uji non
autokorelasi yang dilakukan pada residual persamaan Trend Logarithmic
Autoregressive, dapat disimpulkan bahwa persamaan Trend Logarithmic
Autoregressive: (log 𝑌̂)𝑡 = 3,312 + 0,063(log 𝑌)𝑡−1 belum memenuhi
kriteria sebagai model yang baik, karena asumsi homoskedastisitas dan non
autokorelasi terlanggar. Dengan demikian, model ini belum layak untuk
dianalisis dan belum bisa digunakan untuk membuat ramalan penjualan
alutsista, dan harus diperbaiki terlebih dahulu sampai seluruh asumsi klasik
bisa terpenuhi.

9.3. Transformasi Model Trend


Berdasarkan evaluasi terhadap 5 model trend di atas, di mana
seluruh model belum memenuhi kriteria goodness of fit atau belum
memenuhi syarat untuk digunakan menghitung ramalan penjualan alutsista,
maka kita harus melakukan modifikasi terhadap semua model tersebut,
dengan cara melakukan transformasi terhadap variabel Y, dan setelah itu

219
mengolah data (running model) kembali. Bentuk transformasi data yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Dalam bentuk logaritma Y, dengan notasi {LOGY= log(Y)};
b. Selisih dari logaritma Y, dengan notasi {DLOGY = log(Y)t – log(Y)t-
1}; dan
c. Selisih nilai Y tahun t dengan tahun sebelumnya, dengan notasi (DY=
Yt -Yt-1).

Setelah dilakukan transformasi variabel, maka langkah selanjutnya


adalah membuat struktur data yang baru untuk running model. Berikut
adalah struktur data baru sesudah transformasi untuk menguji kelima model
trend yang digunakan:
BULAN Y T T2 DY DY_1 DLOGY DLOGY_1
Feb 2015 2621 1 1 39 82 0.006511 0.014016
Maret 2015 2690 2 4 69 39 0.011285 0.006511
April 2015 2635 3 9 -55 69 -0.00897 0.011285
Mei 2015 2676 4 16 41 -55 0.006705 -0.00897
Juni 2015 2714 5 25 38 41 0.006124 0.006705
Juli 2015 2834 6 36 120 38 0.01879 0.006124
Agst 2015 2789 7 49 -45 120 -0.00695 0.01879
Sep 2015 2768 8 64 -21 -45 -0.00328 -0.00695
Okt 2015 2785 9 81 17 -21 0.002659 -0.00328
Nov 2015 2886 10 100 101 17 0.015471 0.002659
Des 2015 2842 11 121 -44 101 -0.00667 0.015471
Jan 2016 2839 12 144 -3 -44 -0.00046 -0.00667
Feb 2016 2876 13 169 37 -3 0.005624 -0.00046
Maret 2016 2881 14 196 5 37 0.000754 0.005624
April 2016 2967 15 225 86 5 0.012775 0.000754

220
Mei 2016 2944 16 256 -23 86 -0.00338 0.012775
Juni 2016 2939 17 289 -5 -23 -0.00074 -0.00338
Juli 2016 3014 18 324 75 -5 0.010943 -0.00074
Agst 2016 3031 19 361 17 75 0.002443 0.010943
Sep 2016 2995 20 400 -36 17 -0.00519 0.002443
Okt 2016 2998 21 441 3 -36 0.000435 -0.00519
Nov 2016 3012 22 484 14 3 0.002023 0.000435
Des 2016 3031 23 529 19 14 0.002731 0.002023
Jan 2017 3034 24 576 3 19 0.00043 0.002731
Feb 2017 3029 25 625 -5 3 -0.00072 0.00043
Maret 2017 3045 26 676 16 -5 0.002288 -0.00072
April 2017 3066 27 729 21 16 0.002985 0.002288
Mei 2017 3077 28 784 11 21 0.001555 0.002985
Juni 2017 3046 29 841 -31 11 -0.0044 0.001555
Juli 2017 3094 30 900 48 -31 0.00679 -0.0044
Agst 2017 3053 31 961 -41 48 -0.00579 0.00679
Sep 2017 3071 32 1024 18 -41 0.002553 -0.00579
Okt 2017 3186 33 1089 115 18 0.015966 0.002553
Nov 2017 3167 34 1156 -19 115 -0.0026 0.015966
Des 2017 3230 35 1225 63 -19 0.008555 -0.0026
Jan 2018 3287 36 1296 57 63 0.007597 0.008555
Feb 2018 3342 37 1369 55 57 0.007206 0.007597
Maret 2018 3336 38 1444 -6 55 -0.00078 0.007206
April 2018 3427 39 1521 91 -6 0.011688 -0.00078
Mei 2018 3413 40 1600 -14 91 -0.00178 0.011688
Juni 2018 3503 41 1681 90 -14 0.011304 -0.00178
Juli 2018 3472 42 1764 -31 90 -0.00386 0.011304
Agst 2018 3511 43 1849 39 -31 0.004851 -0.00386
Sep 2018 3618 44 1936 107 39 0.013038 0.004851
Okt 2018 3554 45 2025 -64 107 -0.00775 0.013038

221
Nov 2018 3641 46 2116 87 -64 0.010504 -0.00775
Des 2018 3607 47 2209 -34 87 -0.00408 0.010504
Jan 2019 3578 48 2304 -29 -34 -0.00351 -0.00408
Feb 2019 3650 49 2401 72 -29 0.008653 -0.00351
Maret 2019 3664 50 2500 14 72 0.001662 0.008653
April 2019 3643 51 2601 -21 14 -0.0025 0.001662
Mei 2019 3838 52 2704 195 -21 0.022646 -0.0025
Juni 2019 3792 53 2809 -46 195 -0.00524 0.022646
Juli 2019 3899 54 2916 107 -46 0.012085 -0.00524
Agst 2019 3845 55 3025 -54 107 -0.00606 0.012085
Sep 2019 4007 56 3136 162 -54 0.017923 -0.00606
Okt 2019 4092 57 3249 85 162 0.009117 0.017923
Nov 2019 3937 58 3364 -155 85 -0.01677 0.009117
Des 2019 4008 59 3481 71 -155 0.007763 -0.01677
Jan 2020 4121 60 3600 113 71 0.012075 0.007763
Feb 2020 4233 61 3721 112 113 0.011645 0.012075
Maret 2020 4439 62 3844 206 112 0.020637 0.011645
April 2020 4167 63 3969 -272 206 -0.02746 0.020637
Mei 2020 4326 64 4096 159 -272 0.016263 -0.02746
Juni 2020 4329 65 4225 3 159 0.000301 0.016263
Juli 2020 4423 66 4356 94 3 0.009329 0.000301
Agst 2020 4351 67 4489 -72 94 -0.00713 0.009329
Sep 2020 4406 68 4624 55 -72 0.005455 -0.00713
Okt 2020 4357 69 4761 -49 55 -0.00486 0.005455
Nov 2020 4485 70 4900 128 -49 0.012574 -0.00486
Des 2020 4445 71 5041 -40 128 -0.00389 0.012574
Jan 2021 4456 72 5184 11 -40 0.001073 -0.00389
Feb 2021 4436 73 5329 -20 11 -0.00195 0.001073
Maret 2021 4699 74 5476 263 -20 0.025013 -0.00195

222
Hasil running masing-masing model dengan menggunakan struktur data
sesudah transformasi adalah sebagai berikut:

a. Persamaan Trend Linear:


𝐷𝑌𝑡̑ = 12,777 + 0,422𝑡

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 12.777 18.843 .678 .500
T .422 .437 .113 .967 .337
a. Variabel Terikat: DY

Berdasarkan evaluasi dari tabel coefficients dan tabel ANOVA, model trend
linear yang telah ditransformasi justru tidak terbentuk (gagal tolak H0 atau
H0 diterima, karena tingkat signifikansinya > 0,05). Kesimpulannya model
regresi trend linear ini tidak layak digunakan sebagai model untuk
menghitung ramalan penjualan alutsista dalam penelitian ini.

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6017.394 1 6017.394 .935 .337b
Residual 463434.241 72 6436.587
Total 469451.635 73
a. Variabel Terikat: DY
b. Predictors: (Constant), T

Persamaan Trend Quadratic:


𝑌𝑡̑ = 23,383 − 0,415 𝑇 + 0,011 𝑇 2

223
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta ce VIF
1 (Constant) 23.38 28.906 .809 .421
3
T -.415 1.779 -.111 - .816 .061 16.41
.233 9
T2 .011 .023 .232 .486 .629 .061 16.41
9
a. Variabel Terikat: DY

Dari tabel coefficients dan tabel ANOVA, ternyata persamaan trend


kuadratik juga tidak terbentuk, karena angka signifikansinya > 0,05, yang
berarti gagal tolak H0 (terima H0) yang artinya model ini tidak layak
digunakan untuk menghitung ramalan penjualan alutsista.
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 7552.733 2 3776.367 .580 .562b
Residual 461898.902 71 6505.618
Total 469451.635 73
a. Variabel Terikat:DY
b. Predictors: (Constant), T2, T

b. Persamaan Trend Log Linear


𝐷𝐿𝑂𝐺𝑌 = 0,003 + 0,00002286 𝑇

224
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Constant) .003 .000 1.240 .219
T 2.286E- .000 .054 .460 .6471 1.000 1.00
5 0
a. Variabel Terikat: DLOGY

Hasil output tabel coefficients dan tabel ANOVA menunjukan bahwa model
trend log linear tidak layak digunakan dalam penelitian ini untuk
menghitung ramalan penjualan alutsista, karena nilai signifikansi > 0,05,
sehingga gagal tolak H0 (H0 diterima).
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression .000 1 .000 .212 .647b
Residual .006 72 .000
Total .006 73
a. Variabel Terikat: DLOGY
b. Predictors: (Constant), T

Kesimpulan:
Berdasarkan evaluasi dari tabel coefficients dan tabel ANOVA dari ketiga
model trend, dapat disimpulkan bahwa model trend linear, trend kuadratik
dan trend log linear, dengan sendirinya gugur dan tidak layak sebagai
kandidat model dalam penelitian ini.

225
c. Persamaan Trend Autoregressive
Dari ouput SPSS pada tabel coefficients di bawah ini, maka persamaan
trend autoregressive yang terbentuk adalah sebagai berikut:
𝐷𝑌̂𝑡 = 41,392 − 0,489𝐷𝑌̂𝑡−1

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta ce VIF
1 (Constant) 41.29 8.824 4.691 .000
2
DY_1 -.489 .111 -.460 -4.402 .000 1.000 1.00
0
a. Variabel Terikat: DY

Dari output tabel coefficients dan tabel ANOVA terlihat bahwa model trend
autoregressive merupakan model yang layak (nilai signifikansi < 0,05)
untuk dijadikan kandidat model untuk meramalkan nilai penjualan alutsista
pada penelitian ini.

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 99548.076 1 99548.076 19.377 .000b
Residual 369903.559 72 5137.549
Total 469451.635 73
a. Variabel Terikat: DY
b. Predictors: (Constant), DY_1

226
Untuk selanjutnya, kita perlu menguji apakah model trend autoregressive
yang baru ini memenuhi syarat pada uji partial dan uji asumsi klasik seperti
uji normalitas, uji homoskedastisitas dan uji non autokorelasi, seperti
berikut:

Uji Partial
H0:  0  0

H1:  0  0 (memiliki intercept positif)

Berdasarkan tabel coefficients di atas, tampak nilai signifikansi 0,000 atau


< 𝛼 (0,05), yang menunjukkan bahwa H0 ditolak (H1 diterima), yang berarti
model ini memiliki nilai intercept positif yang signifikan secara statistika.
Dengan kata lain, ketika variabel DYt-1 bernilai nol, maka rata-rata nilai DYt
= 41,392.

H0: 1  0 (variabel DYt-1 tidak berpengaruh/berpengaruh positif


terhadap variabel DYt)
H1: 1  0 (variabel DYt-1 berpengaruh negatif terhadap variabel DYt)

Berdasarkan tabel coefficients, nilai signifikansi (p-value) 0,000 atau < 𝛼


(0,050), berarti H0 ditolak (H1 diterima). Dengan demikian, model ini
memiliki nilai slope negative yang signifikan secara statistika, atau ketika
variabel DYt-1 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai DYt akan turun
sebesar 0,489. Sebaliknya jika variabel DYt-1 turun sebesar 1 satuan, maka
nilai DYt akan meningkat sebesar 0,489.

227
Uji Normalitas
Grafik PP Plot residual berikut menunjukkan bahwa sebaran residual
terdapat disekitar garis diagonal yang menunjukkan bahwa error memiliki
distribusi normal.

Gambar 9.12
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Persamaan Trend
Autoregressive

Uji Homoskedastisitas
Grafik scatter plot residual pada gambar berikut tampak tersebar dan tidak
memiliki suatu pola tertentu, yang berarti variance dari error sama
(homoskedastisitas).

228
Gambar 9.13
Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Persamaan Trend
Autoregressive

Uji Autokorelasi
Dalam output tabel Model Summary, nilai statistika hitung Durbin Watson
(DW) adalah 2,036. Berarti berdasarkan nilai tabel DW dengan n (73) dan
k=1, jika 2 < DW (2,036) < {4- DWL(1,583)} atau 2 < DW (2,036) < 2,417,
yang menunjukkan bahwa persamaan trend autoregressive tidak terdapat
korelasi antar error.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 .460 .212 .201 71.67670 2.036
a. Predictors: (Constant), DY_1
b. Variabel Terikat: DY

229
Kesimpulan
Dari hasil uji partial, uji asumsi normalitas, uji asumsi homoskedastisitas
dan uji nonautokorelasi antar error, persamaan trend autoregressive tidak
melanggar asumsi klasik, sehingga persamaan trend autoregressive
memenuhi syarat untuk digunakan meramal penjualan alutsista pada
penelitian ini.

d. Persamaan Trend Logarithmic Autoregressive


Dari tabel coefficients berikut, dapat diketahui persamaan trend logarithmic
autoregressive adalah sebagai berikut:

(𝐷𝐿𝑂𝐺𝑌̂)𝑡 = 0,005 − 0,450(𝐷𝐿𝑂𝐺𝑌̂)𝑡−1

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta e VIF
1 (Constant) .005 .001 4.913 .000
DLOY_1 -.450 .109 -.437 -4.121 .000 1.000 1.000
a. Variabel Terikat: DLOGY

Dari output tabel coefficients dan tabel ANOVA terlihat bahwa model trend
logarithmic autoregressive merupakan model yang layak dijadikan
kandidat model dalam penelitian ini, karena nilai signifikansi (p-value)
0,000 atau < 0,05.

230
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression .001 1 .001 16.982 .000b
Residual .005 72 .000
Total .006 73
a. Variabel Terikat: DLOGY
b. Predictors: (Constant), DLOY_1

Uji Partial
H0:  0  0

H1:  0  0 (memiliki intercept positif)

Berdasarkan output tabel coefficients, diketahui nilai signifikansi (p-value)


adalah 0,000 atau < 𝛼 (0,050), yang menunjukkan bahwa H0 ditolak (H1
diterima), yang berarti model ini memiliki nilai intercept positif yang
signifikan secara statistika, atau ketika variabel DLOGYt-1 bernilai nol,
maka rata-rata nilai DLOGYt = 0,005.

H0: 1  0 (variabel DLOGYt-1 tidak berpengaruh atau berpengaruh


positif terhadap variabel DLOGYt)
H1: 1  0 (variabel DLOGYt-1 berpengaruh negatif terhadap variabel
DLOGYt)

Berdasarkan output tabel coefficients, nilai signifikansi (p-value) 0,000 atau


< 𝛼 (0,050), yang menunjukkan bahwa H0 ditolak (H1 diterima). Artinya
model ini memiliki nilai slope negative yang signifikan secara statistika,

231
atau ketika variabel DLOGYt-1 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai
DLOGYt akan turun sebesar 0,450. Sebaliknya jika variabel DLOGYt-1
turun sebesar 1 satuan, maka nilai DLOGYt akan meningkat sebesar 0,450.

Uji Normalitas
Berdasarkan grafik PP Plot residual berikut ini, dapat diketahui bahwa
sebaran residual berada disekitar garis diagonal, yang berarti error memiliki
distribusi normal.

Gambar 9.14
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Persamaan Trend
Logarithmic Autoregressive

232
Uji Homoskedastisitas
Dari gambar berikut, sebaran scatter plot residual tampak tersebar dan tidak
memiliki suatu pola tertentu, yang mengindikasikan bahwa variance dari
error adalah sama (homoskedastisitas).

Gambar 9.15
Scatter Plot dari Uji Variance Homoskedastisitas Persamaan Trend
Logarithmic Autoregressive

Uji Autokorelasi
Dari tabel output Model Summary berikut, tampak nilai statistika hitung
Durbin Watson (DW) adalah 2,098. Dengan demikian, berdasarkan nilai
tabel DW dengan n (73) dan k (1), maka 2 < DW (2,036) < {4- DWL(1,583)}
atau 2 < DW (2,036) < 2,417, yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi
antar error.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .437 a .191 .180 .00822 2.098
a. Predictors: (Constant), DLOY_1
b. Variabel Terikat: DLOGY
233
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil uji partial, dan uji asumsi normalitas, asumsi
homoskedastisitas dan nonautokorelasi, maka bisa disimpulkan bahwa
model regresi logarithmatic autoregressive trend tidak melanggar asumsi
klasik dan layak menjadi salah satu kandidat model yang akan digunakan
untuk meramal nilai penjualan alutsista pada penelitian ini.

9.4. Menentukan Model Terbaik Untuk Peramalan


Hasil transformasi terhadap 5 model awal yang dilakukan, terdapat
2 kandidat model yang bisa digunakan untuk menghitung ramalan
penjualan alutsista. Untuk itu, kita harus memilih salah satu model terbaik
dari kedua model tersebut, yaitu: persamaan trend autoregressive atau
persamaan trend logarithmic autoregressive, yang akan digunakan untuk
meramal nilai penjualan alutsista.

9.4.1. Prosedur Peramalan Berdasarkan Model Terbaik


Ukuran yang biasanya digunakan untuk mengukur kesalahan
peramalan adalah dengan menggunakan metode MAPE (Mean Absolute
Percentage Error), yang nilainya dapat diperoleh melalui perhitungan
dengan rumus sebagai berikut:

T
Yt − Ft

t =1 Yt
MAPE = 100%
n
di mana:
Y = nilai actual; dan

234
F = nilai hasil peramalan pada periode out sample (April, Mei, Juni,
Juli 2021).

Langkah pertama adalah menghitung nilai MAPE dari masing-


masing persamaan trend autoregressive dan trend logarithmic
autoregressive. Penentuan model terbaik akan dilakukan berdasarkan
model yang mempunyai angka MAPE yang paling kecil, karena
menunjukkan tingkat kesalahan yang lebih kecil. Berikut ini adalah proses
penghitungan metode MAPE untuk kedua macam kandidat model trend
tersebut:
Tabel 9.1
Penghitungan MAPE Model Trend Autoregressive
Absolut Error
Bulan
Y DY DYF │DY-DYF│ │DY-DYF│/DY
April 2021 4705 6 -87.215 93.215 15.535833
Mei 2021 4679 -26 38.458 64.458 -2.479154
Juni 2021 4507 -172 54.106 226.106 -1.314570
Juli 2021 4498 -9 125.500 134.500 -14.944444
MAPE -0.800584

Tabel 9.2
Penghitungan MAPE Model Trend Logarithmic Autoregressive
Absolut
Error
│DLOGY- │DLOGY-
Bulan Y DLOGY DLOGYF
DLOGYF│ DLOGYF│/DLOGY
April 2021 4705 0.000555 -0.00626 0.006810 12.279367
Mei 2021 4679 -0.002407 0.00475 0.007157 -2.973927

235
Juni 2021 4507 -0.016265 0.006083 0.022348 -1.373980
Juli 2021 4498 -0.000868 0.012319 0.013188 -15.191188
MAPE -1.814932

Hasil perhitungan tersebut di atas menunjukan bahwa nilai MAPE


dari persamaan trend logarithmic autoregressive adalah (-1,814932) < nilai
MAPE dari persamaan trend autoregressive (-0.800584). Dengan demikian,
model persamaan trend yang terbaik dan akan digunakan untuk meramal
nilai penjualan alutsista adalah persamaan trend logarithmic
autoregressive.

9.4.2. Peramalan Dengan Model Terbaik


Peramalan nilai penjualan alutsista PT. X untuk bulan Agustus,
September dan Oktober 2021, dihitung berdasarkan persamaan trend
logarithmic autoregressive yang mempunyai tingkat kesalahan (MAPE)
yang lebih kecil, yaitu:

𝐷𝐿𝑁𝑌𝑡 = 0,005 − 0450𝐷𝐿𝑁𝑌𝑡−1

Dengan menggunakan persamaan tersebut, kita bisa menghitung ramalan


nilai penjualan alutsista PT. X pada bulan Agustus 2021, September 2021
dan Oktober 2021, seperti yang terdapat Tabel 9.3. Sedangkan Grafik 9.1
menunjukkan Diagram Batang nilai penjualan perusahaan alutsista PT. X
pada bulan Januari-Oktober 2021.

236
Tabel 9.3
Nilai Penjualan Alutsista PT. X Januari-Juli 2021 dan Ramalan Penjualan
Alutsista Bulan Agustus-Oktober 2021
Nilai Ramalan
Bulan LNY DLNY DLNY_1
Penjualan Penjualan
Jan 2021 4456 3.648945 0.001073 -0.003890
Feb 2021 4436 3.646992 -0.001953 0.001073
Maret 2021 4699 3.672005 0.025013 -0.001953
April 2021 4705 3.672560 0.000555 0.025013
Mei 2021 4679 3.670153 -0.002407 0.000555
Juni 2021 4507 3.653888 -0.016265 -0.002407
Juli 2021 4498 3.653019 -0.000868 -0.016265
Agst 2021 ? 3.658410 0.005391 -0.000868 4554.18
Sept 2021 ? 3.660984 0.002574 0.005391 4581.25
Okt 2021 ? 3.664826 0.003842 0.002574 4621.96

Nilai Penjualan
4750.00
4700.00
4650.00
4600.00
4550.00
4500.00
4450.00
4400.00
4350.00
4300.00

Gambar 9.16
Nilai Penjualan Alutsista PT. X Periode Januari-Juli 2021 dan Ramalan
Penjualan Alutsista Agustus-Oktober 2021(dalam Juta Rupiah)

237
9.5. Soal Latihan

1. Jelaskan manfaat belajar Model Trend!

2. Jelaskan persamaan dan perbedaan Model Regresi Linear dengan


Model Trend!

3. Ada lima macam Model Trend, jelaskan perbedaannya!

4. Berikut ini adalah data persentase pengeluaran militer terhadap PDB


(%) pada 6 negara di ASEAN 1988-2016. Dengan bantuan
komputer:

a. Buatlah 5 model trend yang sudah dipelajari untuk setiap negara.


Gunakan series data 1988-2011!

b. Lakukan uji simultan (uji F) dan uji partial (uji t) untuk masing-
masing model pada setiap Negara!

c. Berdasarkan jawaban b, tentukan model yang memenuhi syarat


dan bisa sebagai kandidat untuk digunakan untuk peramalan,
pada setiap negara!

d. Pilih satu model terbaik dari jawaban c, untuk setiap Negara


(lakukan evaluasi model dengan menggunakan data 2012-2016
untuk menghitung MAPE)!

e. Lakukan peramalan persentase pengeluaran militer terhadap


PDB untuk tahun 2017, 2018, 2019, 2020, dan 2021!

f. Buat analisis dari jawaban a sampai e!

238
Tahun Brunei Indonesia Malaysia Filipina Singapura Thailand
1988 6.6% 1.5% 2.4% 2.5% 4.5% 2.9%
1989 6.2% 1.4% 2.6% 2.2% 4.5% 2.7%
1990 6.4% 1.4% 2.6% 2.1% 4.6% 2.6%
1991 6.4% 1.3% 3.2% 2.0% 4.4% 2.6%
1992 6.2% 1.4% 3.0% 2.0% 4.5% 2.7%
1993 5.7% 1.2% 2.9% 2.2% 4.1% 2.5%
1994 6.0% 1.3% 2.8% 2.2% 3.8% 2.5%
1995 5.5% 1.2% 2.8% 2.3% 4.2% 2.3%
1996 6.2% 1.3% 2.4% 2.3% 4.3% 2.2%
1997 7.2% 1.5% 2.1% 1.9% 4.5% 2.2%
1998 7.5% 1.0% 1.6% 1.7% 5.2% 1.9%
1999 6.1% 0.8% 2.1% 1.6% 5.2% 1.7%
2000 5.7% 0.7% 1.6% 1.6% 4.5% 1.5%
2001 5.2% 0.6% 2.1% 1.5% 4.8% 1.5%
2002 5.3% 0.7% 2.2% 1.5% 4.9% 1.4%
2003 3.7% 0.9% 2.6% 1.6% 4.9% 1.3%
2004 2.5% 0.9% 2.3% 1.4% 4.4% 1.2%
2005 2.6% 0.8% 2.2% 1.3% 4.3% 1.1%
2006 2.6% 0.7% 2.0% 1.3% 3.9% 1.2%
2007 2.6% 0.8% 2.1% 1.3% 3.6% 1.4%
2008 2.5% 0.6% 1.9% 1.3% 3.9% 1.6%
2009 3.3% 0.6% 2.0% 1.3% 3.9% 1.8%
2010 3.2% 0.6% 1.5% 1.2% 3.4% 1.6%
2011 2.5% 0.7% 1.6% 1.2% 3.2% 1.6%
2012 2.4% 0.7% 1.4% 1.2% 3.2% 1.4%
2013 2.6% 0.9% 1.5% 1.2% 3.1% 1.4%
2014 3.1% 0.8% 1.5% 1.1% 3.1% 1.4%
2015 3.3% 0.9% 1.5% 1.1% 3.2% 1.5%
2016 3.8% 0.9% 1.4% 1.3% 3.4% 1.5%

239
BAB 10
STATISTIKA NONPARAMETRIK

Tujuan Pembelajaran
Metode Statistika Nonparametrik biasanya sering digunakan dalam
penelitian ilmu-ilmu sosial dan kesehatan, yang tidak terlalu membutuhkan
banyak sampel. Pada bab ini ada tiga pilihan metode Statistika
Nonparametrik yang bisa digunakan, yaitu: uji Chi-Square, Uji Wilcoxon
Signed Rank Test dan Uji Koefisien Korelasi Spearman. Setelah
mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami pengertian
dan teori Statistika Nonparametrik, serta dapat menerapkannya dengan baik
dalam bidang pertahanan.

10.1. Pengertian
Metode Statistika yang dipelajari pada Bab-Bab sebelumnya adalah
Statistika Parametrik, yang hanya bisa digunakan bila datanya kontinu,
ukuran sampel memenuhi syarat sesuai dengan besarnya populasi, dan
datanya mempunyai skala interval atau rasio. Bagaimana jika kondisi/syarat
tersebut ada yang tidak terpenuhi? Bagaimana jika ukuran sampelnya
kecil/tidak memenuhi syarat? Bagaimana jika datanya mempunyai skala
nominal atau ordinal (ranking)?
Metode Statistika Nonparametrik digunakan bila salah satu atau
lebih dari persyaratan untuk pengujian Statistika Parametrik tidak bisa
terpenuhi. Dengan menggunakan uji Statistika Nonparametrik tidak
diperlukan bentuk distribusi populasinya (distribution free), demikian juga
dengan ukuran sampel, juga tidak ditentukan. Uji Statistika Nonparametrik
240
juga dapat dipakai untuk ukuran sampel kecil, atau untuk data yang
mempunyai skala nominal atau ordinal. Pengujian Statistika Nonparametrik
hanya menggunakan asumsi bahwa variabel berdistribusi kontinu dan
observasinya independent.

Kelebihan Statistika Nonparametrik


a. Jika ukuran sampelnya kecil, uji statistika yang bisa dipakai hanya uji
Nonparametrik.
b. Uji Nonparametrik dapat digunakan untuk data ranking atau data
yang mempunyai skala ordinal, misalnya dalam bentuk skor, serta
data kategori (skala nominal).
c. Uji Nonparametrik dapat dilakukan pada sampel yang diambil dari
beberapa populasi yang berbeda-beda.
d. Uji Nonparametrik dapat dipakai untuk semua jenis skala
pengukuran.
e. Prosedur uji Nonparametrik lebih mudah dilakukan.
f. Metode Nonparametrik sering disebut juga sebagai metode bebas
distribusi (distribution-free), yaitu jika distribusi populasinya tidak
diketahui.

Kelemahan Statistika Nonparametrik


a. Jika ukuran sampel cukup besar, data mempunyai skala interval atau
rasio, maka jika menggunakan Nonparametrik maka hasil ujinya akan
lebih lemah dibandingkan jika memakai Statistika Parametrik.
Kelemahan ini dapat dilihat dari tingkat efisiensi yang dihasilkan dari

241
masing-masing uji Statistika Nonparametrik seperti yang terdapat
pada Tabel 10.1 di bawah ini.
b. Uji Statistika Nonparametrik tidak bisa melakukan uji interaksi antar
variabel.
c. Uji Nonparametrik tidak bisa digunakan untuk membuat prediksi
seperti regresi.
Ada beberapa metode Statistika Nonparametrik yang bisa
digunakan, sesuai dengan tujuan penelitian dan skala data. Untuk kasus satu
sampel; Uji Binomial, Uji Chi-Square, Uji Kolmogorov-Smirnov, dan Uji
Run. Untuk kasus dua sampel yang berhubungan: Uji McNemar, Uji Tanda,
Uji Ranking Wilcoxon. Untuk kasus 2 sampel yang independent: Uji
Probabilitas Eksak Fisher, Uji Chi-Square, Uji Median, Uji Mann Whitney
U, dan Uji Kolmogorov-Smirnov. Kasus lebih dari 2 sampel (k-sampel),
baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan.
Sungguhpun demikian, buku ini hanya akan membahas metode
Statistika Nonparametrik yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu: uji
Chi-Square (baik untuk kasus satu sampel, kasus dua sampel yang
independent serta kasus lebih dari dua sampel), uji ranking tanda Wilcoxon
(Wilcoxon signed rank test) dan metode Korelasi Rank Spearman.
Sedangkan metode Statistika Nonparametrik lainnya, bagi yang tertarik,
bisa dipelajari pada buku Statistika Nonparametrik.
Tabel 10.1 berikut ini menjelaskan tentang perbandingan tingkat
efisiensi Statistika Parametrik dengan Nonparametrik, untuk beberapa jenis
metode Statistika Nonparametrik dibandingkan dengan padanan nya pada
metode Statistika Parametrik. Dari Tabel 10.1 dapat diketahui bahwa
tingkat relative efficiency metode Statistika Nonparametrik hanya sedikit
242
berada di bawah metode Statistika Parametrik, kecuali metode sign test dan
metode Friedman, yang perbedaan nya cukup jauh.
Tabel 10.1
Perbandingan Tingkat Efisiensi
Statistika Parametrik dengan Nonparametrik
Nonparametric Relative Efficiency of
Parametric Test
Test Nonparametric
Wilcoxon Matched Pairs t test 0,955
Sign Test Matched Pairs t test 0,637
Two independent
Mann-Whitney 0,955
sample t test
Spearman Rank
Pearson Correlations 0,912
Correlations
Completely
Kruskal-Wallis 0,955
Randomized F test
Randomized Block
Friedman Between 0,637-0,955
Design F test
Sumber: Philip G. Enns, 1985

Prosedur Pengujian Hipotesis Statistika Nonparametrik


Prosedur yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis
pada metode Statistika Nonparametrik sama dengan prosedur pengujian
hipotesis pada Statistika Parametrik, yaitu sebagai berikut:
a. Tentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
b. Tentukan tingkat signifikansi (𝛼).
c. Pilih metode uji Statistika Nonparametrik yang sesuai dengan tujuan
penelitian dan skala data, serta hitung nilai statistika uji.
d. Tentukan daerah kritis, yaitu daerah di mana kita akan menolak H0,
jika nilai statistika uji terdapat pada daerah kritis tersebut.

243
e. Keputusan. Apabila nilai statistika uji berada di daerah kritis,
keputusannya tolak H0, sedangkan apabila nilai statistika uji berada
diluar daerah kritis, keputusannya tidak menolak H0.
f. Kesimpulan. Tentukan kesimpulan berdasarkan keputusan yang
diambil dan interpretasikan sesuai dengan substansi penelitian.

10.2 Uji Chi-Square


10.2.1 Uji Chi-Square Satu Sampel
Data yang diperoleh dari hasil survei atau percobaan, selain dapat
digunakan untuk estimasi parameter, juga dapat dipakai untuk menguji
hipotesis tentang parameter dari suatu populasi. Dengan menggunakan Uji
Chi-square (𝜒2) satu sampel, kita dapat menjawab pertanyaan tentang
“apakah terdapat perbedaan antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi
yang diharapkan”? atau pertanyaan “apakah dapat dikatakan bahwa sampel
berasal dari populasi yang mempunyai bentuk distribusi tertentu” (uji
kesesuaian).

Contoh 1:
Seorang dosen Unhan RI ingin mengetahui persepsi mahasiswa pasca
sarjana Unhan RI tentang popularitas Presiden Indonesia melalui penelitian
secara online. Dosen tersebut membuat 6 foto Presiden RI ukuran 4x6,
mulai dari Presiden Sukarno, Suharto, Habibie, Abdurrahman Wahid,
Megawati, dan Susilo Bambang Yudoyono. Mahasiswa diminta memilih
satu foto Presiden yang paling popular. Dari 120 orang mahasiswa yang
dipilih secara acak, diperoleh data 13 orang mahasiswa memilih foto

244
Presiden pertama, 33 mahasiswa memilih foto Presiden kedua, dan
seterusnya seperti pada tabel berikut:

Urutan
I II III IV V VI Jumlah
Presiden
Foto Yang
13 33 14 7 36 17 120
Dipilih
Sumber: Data Hipotetis

Dengan asumsi tidak ada perbedaan popularitas diantara semua Presiden,


kita mengharapkan bahwa jumlah foto yang dipilih oleh mahasiswa akan
sama atau mendekati sama. Apakah terdapat perbedaan popularitas dari
keenam Presiden RI tersebut? Gunakan tingkat signifikansi 5%.
Jawab:

a. Hipotesis nol menyatakan bahwa popularitas semua Presiden adalah


sama, sedangkan hipotesis penelitian (H1) adalah popularitas Presiden
tidak sama (paling sedikit ada satu yang tidak sama).
H0: p1 = p2 = …. = p6
H1: p1 ≠ p2 ≠ ….. ≠ p6

b. Tingkat Signifikansi, 𝛼 = 0,05.

c. Uji Statistika:
Karena jumlah mahasiswa adalah 120 orang dengan 6 kategori (foto
Presiden), maka frekuensi harapan, dengan asumsi semua Presiden
mempunyai popularitas yang sama, untuk setiap Presiden adalah 𝐸𝑖 =
𝑛/𝑘 = 120/6 = 20, sehingga:

245
Urutan
I II III IV V VI Jumlah
Presiden
Observed (𝑶𝒊 ) 13 33 14 7 36 17 120

Expected (𝑬𝒊 ) 20 20 20 20 20 20 120

(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
𝜒2 = ∑ [ ]
𝐸𝑖
(13 − 20)2 (33 − 20)2 (14 − 20)2 (7 − 20)2
𝜒2 = + + + +
20 20 20 20
(36 − 20)2 (17 − 20)2
+
20 20
𝜒 2 = 34,40

d. Daerah Penolakan:
Dari Tabel Chi Square yang terdapat pada lampiran, dengan tingkat
signifikansi 0,05 dan derajat bebas, db = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka nilai
Chi-Square tabel adalah 11,070.

f. Keputusan:
2
Karena nilai statistika uji (𝜒 2 = 34,40) > nilai tabel 𝜒5;0,05 = 11,070,
maka keputusannya adalah tolak H0.

g. Kesimpulan:
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat cukup bukti
yang nyata bahwa popularitas ke 6 Presiden dimata mahasiswa Pasca
Sarjana Unhan RI adalah tidak sama.

246
10.2.2 Uji Chi-Square Test of Independence
Tujuan utama dari uji Chi-Square test of independence adalah untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.

Contoh:
Seorang mahasiswa S2 Unhan RI ingin mengetahui apakah ada hubungan
antara pilihan Korps Infanteri dan Korps Kavaleri dengan kepangkatan di
TNI AD. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 180 orang perwira TNI
AD lulusan Akademi Militer 1998, diperoleh data pangkat mereka pada
tahun 2021 seperti yang terdapat pada Tabel berikut. Apakah ada hubungan
antara pilihan Korps Infanteri dan Korps Kavaleri dengan karier militer.
Gunakan tingkat signifikansi 5 persen.

Korps Mayor Letkol Kolonel Jumlah


Infanteri 50 (46,75) 47 (51,85) 56 (54,40) 153
Kavaleri 5 (8,25) 14 (9,15) 8 (9,60) 27
Jumlah 55 61 64 180

Catatan:
Angka dalam kurung adalah nilai harapan yang dihitung dengan cara
sebagai berikut:
E11 = [ (153) (55) ] / 180 = 46,75
E12 = [ (153) (61) ] / 180 = 51,85
dan seterusnya.

247
Jawab:
H0 = tidak ada hubungan antara pilihan Koprs Infanteri dan Korps Kavaleri
dengan karier militer.
H1 = ada hubungan antara pilihan Koprs Infanteri dan Korps Kavaleri
dengan karier militer.

Dengan tingkat signifikansi 0,05 dan derajat bebas (3-1)(2-1) = 2, nilai 𝜒2


tabel adalah 5,991 (lihat tabel Chi Square pada lampiran).

Statistik Uji:

r k (Oij − Eij ) 2
 2 = 
i =1 j =1 Eij

(50−46,75)2 (47−51,85)2 (8−9,60)2


2
𝜒 = + +. . . . . + = 4,84
46,75 51,85 9,60

Daerah Kritis. Tolak H0 jika nilai 𝜒2 hitung > 𝜒2 tabel (2, 0,05).

Keputusan:
Karena nilai 𝜒2 hitung < 𝜒2 tabel, atau 4,84 < 5,991, maka keputusannya
adalah gagal tolak H0.

Kesimpulan:
Dari hasil pengujian hipotesis, bisa disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan pilihan Korps Infanteri dan Korps Kavaleri dengan karier
militer

248
10.2.3 Uji Chi-Square K-Sampel
Uji chi-square ini adalah perluasan dari uji chi-square untuk kasus
2 sampel yang tidak berhubungan, yaitu untuk lebih dari 2 sampel yang
tidak berhubungan (k sampel) yang diambil secara random dari populasi
yang berbeda.
Rumus yang digunakan untuk menghitung Statistika Uji adalah:

r k (Oij − Eij ) 2
 2 = 
i =1 j =1 Eij

di mana:
Oij = Frekuensi hasil observasi pada baris i kolom j;
Eij = Frekuensi yang diharapkan pada baris i kolom j;
i = banyaknya baris: 1… r; dan
j = banyaknya kolom: 1…. k.

Contoh:
Seorang dosen Unhan RI ingin mengetahui proporsi kadet mahasiswa S1
Unhan RI berdasarkan asal daerah (Jawa dan Luar Jawa), dan menurut
Fakultas. Dari sampel 200 kadet mahasiswa S1 yang dipilih secara acak,
diperoleh data sebagai berikut. Dengan 𝛼 = 1%, apakah ada perbedaan
proporsi kadet Mahasiswa S1 Unhan RI antara yang berasal dari Jawa dan
Luar Jawa, menurut Fakultas.

249
Tabel 10.2
Proporsi Kadet Mahasiswa S1 Unhan RI antara yang berasal dari Jawa dan
Luar Jawa Menurut Fakultas
Fakultas/
FKM FTM FMIPAM FFM Jumlah
Asal Daerah
Luar Jawa 10 (12) 15 (12) 5 (12) 18 (12) 48
Jawa 40 (38) 35 (38) 45 (38) 32 (38) 152
Jumlah 50 50 50 50 200
Sumber: Data Hipotetis
Catatan: Angka dalam kurung adalah nilai harapan.

Jawab:
H0 : proporsi Mahasiswa dari Jawa dan Luar Jawa pada ke empat Fakultas
adalah sama.
H1 : proporsi Mahasiswa dari Jawa dan Luar Jawa pada ke empat Fakultas
tidak sama, minimal ada satu Fakultas yang tidak sama.

Dengan 𝛼 = 1% = 0.01, dan derajat bebas (db) = (2-1)(4-1) = 3, maka nilai


tabel chi-square = 11,345 (lihat lampiran).

Statistika Uji:
r k (Oij − Eij ) 2
 2 = 
i =1 j =1 Eij

(10 − 12) 2 (15 − 12) 2 (32 − 38) 2


 =
2
+ + ...... + = 10,75
12 12 38

250
Keputusan:
Karena nilai 𝜒2 hitung < 𝜒2 tabel 10,75 < 11,345, maka tidak cukup bukti
dan alasan untuk menolak H0.

Kesimpulan:
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kadet mahasiswa S1
Unhan RI yang berasal dari Jawa dan Luar Jawa adalah sama untuk semua
Fakultas.

10.3 Uji Ranking Tanda Wilcoxon


Uji ini merupakan metode alternatif dari uji parametrik sampel
berpasangan (paired observation), yang mensyaratkan data harus
mempunyai skala interval atau rasio. Jika asumsi tersebut tidak terpenuhi,
maka uji rank-bertanda Wilcoxon dapat digunakan. Uji ini juga
memberikan bobot yang lebih besar kepada pasangan yang menunjukkan
perbedaan yang besar, dibandingkan dengan pasangan yang menunjukkan
perbedaan yang kecil.

Metodologi
Misalkan di adalah selisih antara dua data yang berpasangan, yaitu:
di = Xi – Yi
Kita beri tanda ranking 1 untuk nilai │di│ yang terkecil, ranking 2 untuk
yang lebih besar, dan seterusnya.
Untuk melakukan uji statistika, kita hitung:
T+ = jumlah dari ranking di positif.

251
T- = jumlah dari ranking di negatif.
Karena jumlah dari semua ranking adalah N(N+1)/2, maka:
T- = N(N+1)/2 - T+

Ketentuan dalam pemberian ranking:


Untuk kasus dua nilai yang sama, sehingga d=0; maka pasangan tersebut
digugurkan dalam analisis, sehingga N pasangan yang ada dikurangi jumlah
pasangan dengan d=0. Apabila dua nilai d atau lebih memiliki ukuran yang
sama, nilai tersebut diberi ranking yang sama, dan rankingnya adalah rata-
rata dari dua nilai d yang sama tersebut.

Prosedur Uji Wilcoxon


a. Tentukan Hipotesis Nol (H0), Hipotesis Alternatif (H1) dan Taraf
Signifikansi ().
b. Hitung di untuk masing-masing pasangan data (di = selisih antara
pasangan nilai observasi Xi dan Yi)
c. Beri peringkat/ranking untuk di tanpa melihat tanda positif atau
negatif. (|di|). Bila terdapat nilai |di| yang sama, maka ranking nya juga
sama, hitung rata-rata ranking. Untuk nilai di = 0, maka tidak
diikutsertakan dalam perhitungan.
d. Setelah ranking diperoleh, kelompokkan ranking tersebut dalam
kelompok di positif dan di negatif.
e. Hitung T, (T adalah jumlah nilai terkecil dari kedua kelompok
ranking. Bila jumlah nilai kelompok ranking di positif < jumlah nilai
kelompok ranking di negatif, maka T = ∑di positif, dan sebaliknya).

252
f. Tentukan N (N adalah banyaknya observasi di mana di ≠ 0, karena
nilai di = 0 akan dibuang).
g. Bandingkan nilai T dengan nilai tabel, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Bila N<25 (sampel kecil), bandingkan Thitung dengan Ttabel,
(tabel Wilcoxon). Jika nilai Thitung ≤ Ttabel, maka tolak Ho.
2) Bila N>25 (sampel besar), uji Wilcoxon dapat didekati dengan
distribusi normal, dengan rumus:
N ( N + 1)
T−
T − T 4
Z hitung = =
T N ( N + 1)(2 N + 1)
24

Contoh 1:

Untuk Sampel Kecil (N ≤ 25)

Biro Kepegawaian Kemhan melakukan penelitian untuk mengetahui


pengaruh ruangan yang diberi AC terhadap produktivitas kerja ASN
Kemhan. Penelitian dilakukan terhadap 10 orang ASN yang dipilih secara
acak, sebelum dan sesudah dipasang AC. Dengan menggunakan 𝛼 = 0,05,
apakah ada perbedaan produktifitas kerja ASN sesudah dipasang AC
dibandingkan dengan sebelum dipasang AC?
Prod. Prod. Selisih
Ranking Ranking
ASN Sebelum Sesudah (d) Ranking
(+) (-)
(X1) (X2) |X2-X1|
A 100 105 5 7,5 7,5
B 98 94 4 5,5 5,5
C 76 78 2 2,5 2,5

253
D 90 98 8 9 9
E 87 90 3 4 4
F 89 85 4 5,5 5,5
G 77 86 9 10 10
H 92 87 5 7,5 7,5
I 78 80 2 2,5 2,5
J 82 83 1 1 1
Jumlah - - 36,5 18,5

Jawab:
Ho: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja ASN sebelum dan
sesudah memakai AC.
H1: Terdapat perbedaan produktivitas kerja ASN sebelum dan sesudah
memakai AC.
Taraf Signifikan 𝛼 = 0,05.

Statistika Uji:
Dengan N = 10 dan taraf signifikansi 0,05 (two-tailed test), nilai pada Tabel
Wilcoxon adalah 8. Dari hasil hitungan pada Tabel di atas, diketahui nilai
T hitung terkecil sebesar 18,5.

Keputusan:
Karena T(=18,5) > T tabel (= 8), maka tidak cukup bukti untuk menolak H0.

Kesimpulan:
Bahwa ruangan kerja yang diberi AC tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap produktivitas kerja ASN di Kemhan.
Contoh 2:

254
Untuk Sampel Besar (N > 25).
Seorang Dosen Unhan RI ingin menguji pernyataan sebuah perusahaan
farmasi bahwa suplemen merek X dapat meningkatkan tingkat kesamaptaan
jasmani prajurit. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 29 orang prajurit
TNI yang dipilih secara acak dan kemudian diberikan suplemen merek X,
diperoleh data tingkat kesamaptaan ke 29 prajurit tersebut sebelum dan
sesudah diberikan suplemen X seperti yang terdapat pada tabel berikut.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, apakah pernyataan
perusahaan farmasi tersebut bisa dipercaya?

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah


Prajurit Prajurit
Diberi Diberi Diberi Diberi
TNI TNI
Suplemen Suplemen Suplemen Suplemen
1 43 49 16 80 77
2 91 92 17 88 88
3 33 32 18 23 32
4 54 54 19 75 90
5 45 65 20 54 51
6 55 90 21 43 49
7 65 64 22 23 90
8 90 85 23 56 78
9 53 56 24 56 57
10 70 70 25 70 70
11 76 74 26 76 78
12 87 87 27 45 60
13 32 64 28 76 80
14 99 104 29 54 54
15 87 87

255
Jawab:
H0 : Suplemen tidak berpengaruh terhadap tingkat kesamaptaan jasmani
prajurit TNI.
H1 : Suplemen dapat meningkatkan tingkat kesamaptaan jasmani prajurit
TNI.

𝛼 = 0,05.

Statistika Uji:
T = 38, N = 22, d0 = 7
Ranking d Ranking d
No d No d
(+) (-) (+) (-)
1 6 13,5 16 -3 -8
2 1 2,5 17 0
3 -1 -2,5 18 9 15
4 0 19 15 16,5
5 20 18 20 -3 -8
6 35 21 21 6 13,5
7 -1 -2,5 22 67 22
8 -5 -11,25 23 22 19
9 3 8 24 1 2,5
10 0 25 0
11 -2 -5,5 26 2 5,5
12 0 27 15 16,5
13 32 20 28 4 10
14 5 11,5 29 0

256
15 0 Total 215 38

Karena terdapat ranking yang kembar, maka digunakan koreksi ragam.


Ranking tj tj(tj–1)(tj+1)
2,5 4 60
5,5 2 6
8 3 24
11,5 2 6
13,5 2 6
16,5 2 6
Total 108
𝟏
(Total)
𝟐

 t (t
j =1
j j − 1)(t j + 1)
Koreksi ragam = = 54
2

N ( N + 1)(2 N + 1)
 t (t
j =1
j j − 1)(t j + 1)
T = −
24 2

( 22 )(23)( 45)
T = − 54 = 29 ,9124
24

N ( N + 1) 22( 23)
T = = = 126 ,5
4 4
T − T 38 − 126 ,5
Z= = = −2 ,9586
T 29 ,9124

257
Daerah Kritis:
Tolak H0 jika nilai statistika uji > nilai z tabel (tabel normal).

Keputusan
Karena nilai z hitung = -2,9586 < z tabel (-1,96), maka tolak H0.

Kesimpulan:
Dengan tingkat kepercayaan 95%, dapat disimpulkan bahwa pernyataan
perusahaan farmasi dapat diterima, karena dari hasil percobaan terbukti
bahwa pemberian suplemen mempunyai pengaruh yang signifikan dalam
meningkatkan tingkat kesamaptaan jasmani prajurit TNI.

10.4 Uji Koefisien Korelasi Rank Spearman


Koefisien korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara dua variabel yang diteliti, baik searah maupun
berlawanan, dengan syarat data kedua variabel tersebut minimal
mempunyai skala ordinal. Notasi koefisien korelasi Spearman dari data
populasi adalah ρs (rho), sedangkan notasi untuk data sampel ditulis rs. Nilai
korelasi Spearman berada diantara -1 < ρs < 1. Jika nilai ρs = 0, berarti tidak
ada hubungan antara ranking variabel X dengan ranking variabel Y.

Persyaratan Penggunaan Korelasi Rank Spearman


Persyaratan untuk menggunakan Korelasi Rank Spearman adalah
kedua variabel yang digunakan mempunyai skala ordinal, interval atau
rasio, sehingga bisa di-ranking. Korelasi Spearman tidak memerlukan
258
asumsi adanya hubungan linier antar variabel yang diukur. Asumsi yang
digunakan dalam korelasi Spearman adalah jarak antar ranking mempunyai
jarak yang sama pada variabel yang diukur.

Prosedur Pengujian Hipotesis Korelasi Spearman


a. Buatlah ranking pada masing-masing variabel
b. Hitung selisih antara ranking x ke-i dengan ranking y ke-i
c. Hitung Koefisien Korelasi Rank Spearman sebagai berikut:
n
6 d i2
i =1
rs = 1 −
n −n
3

di mana:
di = Selisih ranking variabel x dan ranking variabel y ke – i; dan
n = jumlah sampel yang di teliti untuk masing-masing variabel.

Uji Signifikansi Korelasi Rank Spearman


Setelah nilai Koefisien Korelasi Spearnan rs diperoleh, perlu dilakukan
pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah variabel x dan y mempunyai
hubungan yang signifikan, sebagai berikut:

Hipotesis
H0 : ρs = 0 (tidak ada hubungan antar variabel dalam populasi)
H1 : ρs ≠ 0 (ada hubungan antar variabel dalam populasi)

Penentuan Daerah Kritis


Untuk Sampel Kecil (N ≤ 50), Gunakan Tabel Spearman
Jika rs hitung ≥ rs tabel maka tolak H0

259
Jika rs hitung < rs tabel maka tidak tolak H0
Untuk Sampel Besar (N > 50 ), Gunakan Tabel Normal dan Uji Z, di mana
jika Z hitung ≥ Z tabel maka tolak H0.

Contoh:
Seorang dosen Unhan RI ingin menguji apakah ada hubungan antara
ranking nilai ujian tertulis dengan ranking nilai ujian wawancara terhadap
10 orang calon mahasiswa S2 Unhan RI yang dipilih secara acak. Berikut
ini adalah data ranking nilai ujian tertulis dan ranking nilai wawancara ke
10 orang mahasiswa tersebut:

Ranking
Ranking Ujian Selisih
Mahasiswa Ujian d2
Wawancara (d)
Tertulis
A 5 3 2 4
B 6 7 -1 1
C 8 5 3 9
D 3 1 2 4
E 2 6 -4 16
F 7 8 -1 1
G 1 2 -1 1
H 4 9 -5 25
I 10 4 6 36
J 9 10 -1 1
Jumlah 98

Jawab:

260
H0 : Tidak ada hubungan antara ranking ujian tertulis dengan ranking ujian
wawancara.
H1 : Ada hubungan antara ranking ujian tertulis dengan ranking ujian
wawancara.
Tingkat Signifikansi, 𝛼 =0.05.

Statistika Uji:
n
6 d i2
(6)(98)
rs = 1 − i =1
= 1− = 1 − 0 ,59 = 0 ,41
n −n
3
(1000 − 10 )

Dari tabel Korelasi Spearman, untuk n =10 dan alpha = 0,05, maka
nilai r tabel = 0,648.

Keputusan:
Karena nilai rs hitung < nilai r tabel atau 0,41 < 0,648, maka H0 tidak
ditolak.

Kesimpulan:
Tidak ada hubungan antara ranking nilai hasil ujian tertulis dengan
ranking nilai hasil wawancara mahasiswa S2 Unhan RI.

10.5 Soal Latihan

1. Jelaskan perbedaan antara metode Statistika Parametrik dengan


metode Statistika Nonparametrik, serta kelebihan dan
kekurangannya!
261
2. Seorang kadet mahasiswa S1 Prodi Teknologi Informasi Unhan RI
ingin mengetahui apakah ada hubungan antara penghasilan orang
tua dengan kemampuan komputer murid SD. Dari 100 orang murid
SD yang dipilih secara acak, diperoleh data sebagai berikut:

Penghasilan Kemampuan Komputer Murid SD


Orang Tua Mampu Kurang Mampu
Tinggi 13 15
Menengah 20 14
Rendah 17 21

Apakah ada hubungan antara penghasilan orang tua dengan


kemampuan komputer murid SD. Gunakan 𝛼 = 5%!

3. Seorang kadet mahasiswa Prodi Matematika Unhan RI ingin


mengetahui apakah ada hubungan antara nilai ujian mata kuliah
Matematika Militer dengan nilai ujian mata kuliah Statistika
Pertahanan. Dari 100 orang mahasiswa FMIPA yang dipilih secara
acak, diperoleh nilai sebagai berikut:

Nilai Statistika Nilai Matematika Jumlah


A B
A 30 25 55
B 15 30 45
Jumlah 45 55 100

Dapatkah kita mempercayai bahwa tidak ada hubungan antara nilai


ujian Matematika Militer dengan Statistika Pertahanan? Gunakan
alpha 5 persen!

262
4. Dua orang prajurit TNI diminta mencoba menembak dengan
menggunakan 7 macam pistol buatan PT. Pindad dan kemudian
mereka diminta membuat ranking ketujuh macam pistol tersebut,
berdasarkan urutan, mulai dari yang terbaik (ranking 1) sampai yang
terburuk (ranking 7). Berikut ini adalah hasil urutan terbaik pistol
menurut kedua orang prajurit TNI tersebut:
Jenis Pistol Ranking dari Ranking dari
Prajurit 1 Prajurit 2
A 1 3
B 3 2
C 5 5
D 6 7
E 7 6
F 4 1
G 2 4

Apakah ada hubungan antara ranking kualitas pistol antara yang


dibuat oleh prajurit 1 dengan yang dibuat oleh prajurit 2? Gunakan
alpha 5 persen!
5. Asisten logistik Mabes TNI memutuskan untuk memilih salah satu
dari dua jasa pengiriman barang (perusahaan X atau perusahaan Y)
agar pengiriman kebutuhan logistik prajurit ke lokasi tempat latihan
bersama dapat sampai pada keesokan harinya. Untuk mengetahui
dan sekaligus menguji waktu pengiriman dari kedua perusahaan jasa
pengiriman tersebut, Asisten Logistik Mabes TNI mengirimkan dua
macam barang ke alamat 10 Kodam di seluruh Indonesia, di mana
satu macam barang dikirim melalui perusahaan jasa pengiriman X
dan barang yang kedua dikirim melalui perusahaan jasa pengiriman
Y. Berikut ini adalah lama waktu pengiriman barang dari Mabes

263
TNI ke 10 Kodam melalui kedua perusahaan jasa pengiriman barang
tersebut:

Kodam Lama Waktu oleh Lama Waktu oleh


Tujuan Perusahaan X (Jam) Perusahaan Y (Jam)
I 32 25
II 30 24
III 19 15
IV 16 15
V 15 13
VI 18 15
VII 14 15
VIII 10 8
IX 7 9
X 16 11

Apakah ada perbedaan yang signifikan lama waktu pengiriman


barang antara perusahaan jasa pengiriman barang X dengan
perusahaan jasa pengiriman barang Y? Gunakan alpha 5 persen!

264
LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Distribusi Binomial — Probability Function

265
266
267
268
Lampiran 2 Tabel Probabilitas Poisson
L
X 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
0 0.9048 0.8187 0.7408 0.6703 0.6065 0.5488 0.4966 0.4493 0.4066 0.3679
1 0.0905 0.1637 0.2222 0.2681 0.3033 0.3293 0.3476 0.3595 0.3659 0.3679
2 0.0045 0.0164 0.0333 0.0536 0.0758 0.0988 0.1217 0.1438 0.1647 0.1839
3 0.0002 0.0011 0.0033 0.0072 0.0126 0.0198 0.0284 0.0383 0.0494 0.0613
4 0.0000 0.0001 0.0003 0.0007 0.0016 0.0030 0.0050 0.0077 0.0111 0.0153
5 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0002 0.0004 0.0007 0.0012 0.0020 0.0031
6 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0002 0.0003 0.0005
7 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001

L
X 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0
0 0.3329 0.3012 0.2725 0.2466 0.2231 0.2019 0.1827 0.1653 0.1496 0.1353
1 0.3662 0.3614 0.3543 0.3452 0.3347 0.3230 0.3106 0.2975 0.2842 0.2707
2 0.2014 0.2169 0.2303 0.2417 0.2510 0.2584 0.2640 0.2678 0.2700 0.2707
3 0.0738 0.0867 0.0998 0.1128 0.1255 0.1378 0.1496 0.1607 0.1710 0.1804
4 0.0203 0.0260 0.0324 0.0395 0.0471 0.0551 0.0636 0.0723 0.0812 0.0902
5 0.0045 0.0062 0.0084 0.0111 0.0141 0.0176 0.0216 0.0260 0.0309 0.0361
6 0.0008 0.0012 0.0018 0.0026 0.0035 0.0047 0.0061 0.0078 0.0098 0.0120
7 0.0001 0.0002 0.0003 0.0005 0.0008 0.0011 0.0015 0.0020 0.0027 0.0034
8 0.0000 0.0000 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0003 0.0005 0.0006 0.0009
9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002

L
X 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 3.0
0 0.1225 0.1108 0.1003 0.0907 0.0821 0.0743 0.0672 0.0608 0.0550 0.0498
1 0.2572 0.2438 0.2306 0.2177 0.2052 0.1931 0.1815 0.1703 0.1596 0.1494
2 0.2700 0.2681 0.2652 0.2613 0.2565 0.2510 0.2450 0.2384 0.2314 0.2240
3 0.1890 0.1966 0.2033 0.2090 0.2138 0.2176 0.2205 0.2225 0.2237 0.2240
4 0.0992 0.1082 0.1169 0.1254 0.1336 0.1414 0.1488 0.1557 0.1622 0.1680
5 0.0417 0.0476 0.0538 0.0602 0.0668 0.0735 0.0804 0.0872 0.0940 0.1008
6 0.0146 0.0174 0.0206 0.0241 0.0278 0.0319 0.0362 0.0407 0.0455 0.0504
7 0.0044 0.0055 0.0068 0.0083 0.0099 0.0118 0.0139 0.0163 0.0188 0.0216
8 0.0011 0.0015 0.0019 0.0025 0.0031 0.0038 0.0047 0.0057 0.0068 0.0081

269
L
X 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 4.0
0 0.0450 0.0408 0.0369 0.0334 0.0302 0.0273 0.0247 0.0224 0.0202 0.0183
1 0.1397 0.1340 0.1217 0.1135 0.1057 0.0984 0.0915 0.0850 0.0789 0.0733
2 0.2165 0.2087 0.2008 0.1929 0.1850 0.1771 0.1692 0.1615 0.1539 0.1465
3 0.2237 0.2226 0.2209 0.2186 0.2158 0.2125 0.2087 0.2046 0.2001 0.1954
4 0.1734 0.1781 0.1823 0.1858 0.1888 0.1912 0.1931 0.1944 0.1951 0.1954
5 0.1075 0.1140 0.1203 0.1264 0.1322 0.1377 0.1429 0.1477 0.1522 0.1563
6 0.0555 0.0608 0.0662 0.0716 0.0771 0.0826 0.0881 0.0936 0.0989 0.1042
7 0.0246 0.0278 0.0312 0.0348 0.0385 0.0425 0.0466 0.0508 0.0551 0.0595
8 0.0095 0.0111 0.0129 0.0148 0.0169 0.0191 0.0215 0.0241 0.0269 0.0298
9 0.0033 0.0040 0.0047 0.0056 0.0066 0.0076 0.0089 0.0102 0.0116 0.0132
10 0.0010 0.0013 0.0016 0.0019 0.0023 0.0028 0.0033 0.0039 0.0045 0.0053
11 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007 0.0009 0.0011 0.0013 0.0016 0.0019
12 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006
13 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002
14 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001
L
X 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 5.0
0 0.0166 0.0150 0.0136 0.0123 0.0111 0.0101 0.0091 0.0082 0.0074 0.0067
1 0.0679 0.0630 0.0583 0.0540 0.0500 0.0462 0.0427 0.0395 0.0365 0.0337
2 0.1393 0.1323 0.1254 0.1188 0.1125 0.1063 0.1005 0.0948 0.0894 0.0842
3 0.1904 0.1852 0.1798 0.1743 0.1687 0.1631 0.1574 0.1517 0.1460 0.1404
4 0.1951 0.1944 0.1933 0.1917 0.1898 0.1875 0.1849 0.1820 0.1789 0.1755
5 0.1600 0.1633 0.1662 0.1687 0.1708 0.1725 0.1738 0.1747 0.1753 0.1755
6 0.1093 0.1143 0.1191 0.1237 0.1281 0.1323 0.1362 0.1398 0.1432 0.1462
7 0.0640 0.0686 0.0732 0.0778 0.0824 0.0869 0.0914 0.0959 0.1002 0.1044
8 0.0328 0.0360 0.0393 0.0428 0.0463 0.0500 0.0537 0.0575 0.0614 0.0653
9 0.0150 0.0168 0.0188 0.0209 0.0232 0.0255 0.0280 0.0307 0.0334 0.0363
10 0.0061 0.0071 0.0081 0.0092 0.0104 0.0118 0.0132 0.0147 0.0164 0.0181
11 0.0023 0.0027 0.0032 0.0037 0.0043 0.0049 0.0056 0.0064 0.0073 0.0082
12 0.0008 0.0009 0.0011 0.0014 0.0016 0.0019 0.0022 0.0026 0.0030 0.0034
13 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007 0.0008 0.0009 0.0011 0.0013
14 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0004 0.0005

270
L

X 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6.0
0 0.0061 0.0055 0.0050 0.0045 0.0041 0.0037 0.0033 0.0030 0.0027 0.0025
1 0.0311 0.0287 0.0265 0.0244 0.0225 0.0207 0.0191 0.0176 0.0162 0.0149
2 0.0793 0.0746 0.0701 0.0659 0.0618 0.0580 0.0544 0.0509 0.0477 0.0446
3 0.1348 0.1293 0.1239 0.1185 0.1133 0.1082 0.1033 0.0985 0.0938 0.0892
4 0.1719 0.1681 0.1641 0.1600 0.1558 0.1515 0.1472 0.1428 0.1383 0.1339
5 0.1753 0.1748 0.1740 0.1728 0.1714 0.1697 0.1678 0.1656 0.1632 0.1606
6 0.1490 0.1515 0.1537 0.1555 0.1571 0.1584 0.1594 0.1601 0.1605 0.1606
7 0.1086 0.1125 0.1163 0.1200 0.1234 0.1267 0.1298 0.1326 0.1353 0.1377
8 0.0692 0.0731 0.0771 0.0810 0.0849 0.0887 0.0925 0.0962 0.0998 0.1033
9 0.0392 0.0423 0.0454 0.0486 0.0519 0.0552 0.0586 0.0620 0.0654 0.0688
10 0.0200 0.0220 0.0241 0.0262 0.0285 0.0309 0.0334 0.0359 0.0386 0.0413
11 0.0093 0.0104 0.0116 0.0129 0.0143 0.0157 0.0173 0.0190 0.0207 0.0225
12 0.0039 0.0045 0.0051 0.0058 0.0065 0.0073 0.0082 0.0092 0.0102 0.0113
13 0.0015 0.0018 0.0021 0.0024 0.0028 0.0032 0.0036 0.0041 0.0046 0.0052
14 0.0006 0.0007 0.0008 0.0009 0.0011 0.0013 0.0015 0.0017 0.0019 0.0022
15 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0004 0.0005 0.0006 0.0007 0.0008 0.0009
16 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003
17 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
L

X 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7 6.8 6.9 7.0
0 0.0022 0.0020 0.0018 0.0017 0.0015 0.0014 0.0012 0.0011 0.0010 0.0009
1 0.0137 0.0126 0.0116 0.0106 0.0098 0.0090 0.0082 0.0076 0.0070 0.0064
2 0.0417 0.0390 0.0364 0.0340 0.0318 0.0296 0.0276 0.0258 0.0240 0.0223
3 0.0848 0.0806 0.0765 0.0726 0.0688 0.0652 0.0617 0.0584 0.0552 0.0521
4 0.1294 0.1249 0.1205 0.1162 0.1118 0.1076 0.1034 0.0992 0.0952 0.0912
5 0.1579 0.1549 0.1519 0.1487 0.1454 0.1420 0.1385 0.1349 0.1314 0.1277
6 0.1605 0.1601 0.1595 0.1586 0.1575 0.1562 0.1546 0.1529 0.1511 0.1490
7 0.1399 0.1418 0.1435 0.1450 0.1462 0.1472 0.1480 0.1486 0.1489 0.1490
8 0.1066 0.1099 0.1130 0.1160 0.1188 0.1215 0.1240 0.1263 0.1284 0.1304
9 0.0723 0.0757 0.0791 0.0825 0.0858 0.0891 0.0923 0.0954 0.0985 0.1014
10 0.0441 0.0469 0.0498 0.0528 0.0558 0.0588 0.0618 0.0649 0.0679 0.0710
11 0.0245 0.0265 0.0285 0.0307 0.0330 0.0353 0.0377 0.0401 0.0426 0.0452

271
12 0.0124 0.0137 0.0150 0.0164 0.0179 0.0194 0.0210 0.0277 0.0245 0.0264
13 0.0058 0.0065 0.0073 0.0081 0.0089 0.0098 0.0108 0.0119 0.0130 0.0142
14 0.0025 0.0029 0.0033 0.0037 0.0041 0.0046 0.0052 0.0058 0.0064 0.0071

L
X 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6 7.7 7.8 7.9 8.0
0 0.0008 0.0007 0.0007 0.0006 0.0006 0.0005 0.0005 0.0004 0.0004 0.0003
1 0.0059 0.0054 0.0049 0.0045 0.0041 0.0038 0.0035 0.0032 0.0029 0.0027
2 0.0208 0.0194 0.0180 0.0167 0.0156 0.0145 0.0134 0.0125 0.0116 0.0107
3 0.0492 0.0464 0.0438 0.0413 0.0389 0.0366 0.0345 0.0324 0.0305 0.0286
4 0.0874 0.0836 0.0799 0.0764 0.0729 0.0696 0.0663 0.0632 0.0602 0.0573
5 0.1241 0.1204 0.1167 0.1130 0.1094 0.1057 0.1021 0.0986 0.0951 0.0916
6 0.1468 0.1445 0.1420 0.1394 0.1367 0.1339 0.1311 0.1282 0.1252 0.1221
7 0.1489 0.1486 0.1481 0.1474 0.1465 0.1454 0.1442 0.1428 0.1413 0.1396
8 0.1321 0.1337 0.1351 0.1363 0.1373 0.1382 0.1388 0.1392 0.1395 0.1396
9 0.1042 0.1070 0.1096 0.1121 0.1144 0.1167 0.1187 0.1207 0.1224 0.1241
10 0.0740 0.0770 0.0800 0.0829 0.0858 0.0887 0.0914 0.0941 0.0967 0.0993
11 0.0478 0.0504 0.0531 0.0558 0.0585 0.0613 0.0640 0.0667 0.0695 0.0722
12 0.0283 0.0303 0.0323 0.0344 0.0366 0.0388 0.0411 0.0434 0.0457 0.0481
13 0.0154 0.0168 0.0181 0.0196 0.0211 0.0227 0.0243 0.0260 0.0278 0.0296
14 0.0078 0.0086 0.0095 0.0104 0.0113 0.0123 0.0134 0.0145 0.0157 0.0169
15 0.0037 0.0041 0.0046 0.0051 0.0057 0.0062 0.0069 0.0075 0.0083 0.0090
16 0.0016 0.0019 0.0021 0.0024 0.0026 0.0030 0.0033 0.0037 0.0041 0.0045
17 0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0012 0.0013 0.0015 0.0017 0.0019 0.0021
18 0.0003 0.0003 0.0004 0.0004 0.0005 0.0006 0.0006 0.0007 0.0008 0.0009
19 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0003 0.0004
20 0.0000 0.0000 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002
21 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0001

L
X 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 8.6 8.7 8.8 8.9 9.0
0 0.0003 0.0003 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0001 0.0001
1 0.0025 0.0023 0.0021 0.0019 0.0017 0.0016 0.0014 0.0013 0.0012 0.0011
2 0.0100 0.0092 0.0086 0.0079 0.0074 0.0068 0.0063 0.0058 0.0054 0.0050
3 0.0269 0.0252 0.0237 0.0222 0.0208 0.0195 0.0183 0.0171 0.0160 0.0150

272
4 0.0544 0.0517 0.0491 0.0466 0.0443 0.0420 0.0398 0.0377 0.0357 0.0337
5 0.0882 0.0849 0.0816 0.0784 0.0752 0.0722 0.0692 0.0663 0.0635 0.0607
6 0.1191 0.1160 0.1128 0.1097 0.1066 0.1034 0.1003 0.0972 0.0941 0.0911
7 0.1378 0.1358 0.1338 0.1317 0.1294 0.1271 0.1247 0.1222 0.1197 0.1171
8 0.1395 0.1392 0.1388 0.1382 0.1375 0.1366 0.1356 0.1344 0.1332 0.1318
9 0.1256 0.1269 0.1280 0.1290 0.1299 0.1306 0.1311 0.1315 0.1317 0.1318
10 0.1017 0.1040 0.1063 0.1084 0.1104 0.1123 0.1140 0.1157 0.1172 0.1186
11 0.0749 0.0776 0.0802 0.0828 0.0853 0.0878 0.0902 0.0925 0.0948 0.0970
12 0.0505 0.0530 0.0555 0.0579 0.0604 0.0629 0.0654 0.0679 0.0703 0.0728
13 0.0315 0.0334 0.0354 0.0374 0.0395 0.0416 0.0438 0.0459 0.0481 0.0504
14 0.0182 0.0196 0.0210 0.0225 0.0240 0.0256 0.0272 0.0289 0.0306 0.0324
15 0.0098 0.0107 0.0116 0.0126 0.0136 0.0147 0.0158 0.0169 0.0182 0.0194
16 0.0050 0.0055 0.0060 0.0066 0.0072 0.0079 0.0086 0.0093 0.0101 0.0109
17 0.0024 0.0026 0.0029 0.0033 0.0036 0.0040 0.0044 0.0048 0.0053 0.0058
18 0.0011 0.0012 0.0014 0.0015 0.0017 0.0019 0.0021 0.0024 0.0026 0.0029
19 0.0005 0.0005 0.0006 0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0014
20 0.0002 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0004 0.0004 0.0005 0.0005 0.0006
21 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0003

L
X 9.1 9.2 9.3 9.4 9.5 9.6 9.7 9.8 9.9 10
0 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0000
1 0.0010 0.0009 0.0009 0.0008 0.0007 0.0007 0.0006 0.0005 0.0005 0.0005
2 0.0046 0.0043 0.0040 0.0037 0.0034 0.0031 0.0029 0.0027 0.0025 0.0023
3 0.0140 0.0131 0.0123 0.0115 0.0107 0.0100 0.0093 0.0087 0.0081 0.0076
4 0.0319 0.0302 0.0285 0.0269 0.0254 0.0240 0.0226 0.0213 0.0201 0.0189
5 0.0581 0.0555 0.0530 0.0506 0.0483 0.0460 0.0439 0.0418 0.0398 0.0378
6 0.0881 0.0851 0.0822 0.0793 0.0764 0.0736 0.0709 0.0682 0.0656 0.0631
7 0.1145 0.1118 0.1091 0.1064 0.1037 0.1010 0.0982 0.0955 0.0928 0.0901
8 0.1302 0.1286 0.1269 0.1251 0.1232 0.1212 0.1191 0.1170 0.1148 0.1126
9 0.1317 0.1315 0.1311 0.1306 0.1300 0.1293 0.1284 0.1274 0.1263 0.1251
10 0.1198 0.1210 0.1219 0.1228 0.1235 0.1241 0.1245 0.1249 0.1250 0.1251
11 0.0991 0.1012 0.1031 0.1049 0.1067 0.1083 0.1098 0.1112 0.1125 0.1137
12 0.0752 0.0776 0.0799 0.0822 0.0844 0.0866 0.0888 0.0908 0.0928 0.0948
13 0.0526 0.0549 0.0572 0.0594 0.0617 0.0640 0.0662 0.0685 0.0707 0.0729

273
14 0.0342 0.0361 0.0380 0.0399 0.0419 0.0439 0.0459 0.0479 0.0500 0.0521
15 0.0208 0.0221 0.0235 0.0250 0.0265 0.0281 0.0297 0.0313 0.0330 0.0347
16 0.0118 0.0127 0.0137 0.0147 0.0157 0.0168 0.0180 0.0192 0.0204 0.0217
17 0.0063 0.0069 0.0075 0.0081 0.0088 0.0095 0.0103 0.0111 0.0119 0.0128
18 0.0032 0.0035 0.0039 0.0042 0.0046 0.0051 0.0055 0.0060 0.0065 0.0071
19 0.0015 0.0017 0.0019 0.0021 0.0023 0.0026 0.0028 0.0031 0.0034 0.0037
20 0.0007 0.0008 0.0009 0.0010 0.0011 0.0012 0.0014 0.0015 0.0017 0.0019
21 0.0003 0.0003 0.0004 0.0004 0.0005 0.0006 0.0006 0.0007 0.0008 0.0009
22 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0003 0.0003 0.0004 0.0004
23 0.0000 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0002 0.0002
24 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0001 0.0001
X L = 20 X L = 20 X L = 20 X L = 20
0 0.0000 10 0.0058 20 0.0888 30 0.0083
1 0.0000 11 0.0106 21 0.0846 31 0.0054
2 0.0000 12 0.0176 22 0.0769 32 0.0034
3 0.0000 13 0.0271 23 0.0669 33 0.0020
4 0.0000 14 0.0387 24 0.0557 34 0.0012
5 0.0001 15 0.0516 25 0.0446 35 0.0007
6 0.0002 16 0.0646 26 0.0343 36 0.0004
7 0.0005 17 0.0760 27 0.0254 37 0.0002
8 0.0013 18 0.0844 28 0.0181 38 0.0001
9 0.0029 19 0.0888 29 0.0125 39 0.0001

274
Lampiran 3 Tabel Distribusi Normal
Luas Area di bawah Standard Normal Density dari 0 sampai z

z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.0 0.0000 0.0040 0.0080 0.0120 0.0160 0.0199 0.0239 0.0279 0.0319 0.0359
0.1 0.0398 0.0438 0.0478 0.0517 0.0557 0.0596 0.0636 0.0675 0.0714 0.0753
0.2 0.0793 0.0832 0.0871 0.0910 0.0948 0.0987 0.1026 0.1064 0.1103 0.1141
0.3 0.1179 0.1217 0.1255 0.1293 0.1331 0.1368 0.1406 0.1443 0.1480 0.1517
0.4 0.1554 0.1591 0.1628 0.1664 0.1700 0.1736 0.1772 0.1808 0.1844 0.1879
0.5 0.1915 0.1950 0.1985 0.2019 0.2054 0.2088 0.2123 0.2157 0.2190 0.2224
0.6 0.2257 0.2291 0.2324 0.2357 0.2389 0.2422 0.2454 0.2486 0.2517 0.2549
0.7 0.2580 0.2611 0.2642 0.2673 0.2704 0.2734 0.2764 0.2794 0.2823 0.2852
0.8 0.2881 0.2910 0.2939 0.2967 0.2995 0.3023 0.3051 0.3078 0.3106 0.3133
0.9 0.3159 0.3186 0.3212 0.3238 0.3264 0.3289 0.3315 0.3340 0.3365 0.3389
1.0 0.3413 0.3438 0.3461 0.3485 0.3508 0.3531 0.3554 0.3577 0.3599 0.3621
1.1 0.3643 0.3665 0.3686 0.3708 0.3729 0.3749 0.3770 0.3790 0.3810 0.3830
1.2 0.3849 0.3869 0.3888 0.3907 0.3925 0.3944 0.3962 0.3980 0.3997 0.4015
1.3 0.4032 0.4049 0.4066 0.4082 0.4099 0.4115 0.4131 0.4147 0.4162 0.4177
1.4 0.4192 0.4207 0.4222 0.4236 0.4251 0.4265 0.4279 0.4292 0.4306 0.4319
1.5 0.4332 0.4345 0.4357 0.4370 0.4382 0.4394 0.4406 0.4418 0.4429 0.4441
1.6 0.4452 0.4463 0.4474 0.4484 0.4495 0.4505 0.4515 0.4525 0.4535 0.4545
1.7 0.4554 0.4564 0.4573 0.4582 0.4591 0.4599 0.4608 0.4616 0.4625 0.4633
1.8 0.4641 0.4649 0.4656 0.4664 0.4671 0.4678 0.4686 0.4693 0.4699 0.4706
1.9 0.4713 0.4719 0.4726 0.4732 0.4738 0.4744 0.4750 0.4756 0.4761 0.4767
2.0 0.4772 0.4778 0.4783 0.4788 0.4793 0.4798 0.4803 0.4808 0.4812 0.4817
2.1 0.4821 0.4826 0.4830 0.4834 0.4838 0.4842 0.4846 0.4850 0.4854 0.4857

275
2.2 0.4861 0.4864 0.4868 0.4871 0.4875 0.4878 0.4881 0.4884 0.4887 0.4890
2.3 0.4893 0.4896 0.4898 0.4901 0.4904 0.4906 0.4909 0.4911 0.4913 0.4916
2.4 0.4918 0.4920 0.4922 0.4925 0.4927 0.4929 0.4931 0.4932 0.4934 0.4936
2.5 0.4938 0.4940 0.4941 0.4943 0.4945 0.4946 0.4948 0.4949 0.4951 0.4952
2.6 0.4953 0.4955 0.4956 0.4957 0.4959 0.4960 0.4961 0.4962 0.4963 0.4964
2.7 0.4965 0.4966 0.4967 0.4968 0.4969 0.4970 0.4971 0.4972 0.4973 0.4974
2.8 0.4974 0.4975 0.4976 0.4977 0.4977 0.4978 0.4979 0.4979 0.4980 0.4981
2.9 0.4981 0.4982 0.4982 0.4983 0.4984 0.4984 0.4985 0.4985 0.4986 0.4986
3.0 0.4987 0.4987 0.4987 0.4988 0.4988 0.4989 0.4989 0.4989 0.4990 0.4990
3.1 0.4990 0.4991 0.4991 0.4991 0.4992 0.4992 0.4992 0.4992 0.4993 0.4993
3.2 0.4993 0.4993 0.4994 0.4994 0.4994 0.4994 0.4994 0.4995 0.4995 0.4995
3.3 0.4995 0.4995 0.4995 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4997
3.4 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4998
3.5 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998
3.6 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999
3.7 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999
3.8 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999
3.9 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000

276
Lampiran 4 Tabel Distribusi t

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103

277
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680

278
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434

279
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954

280
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895
122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838
123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726
125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671
126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617
127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565
128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512
129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461
130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411
131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361
132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312
133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264
134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217
135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170
136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079
138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034
139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990
140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947
141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862
143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820
144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779
145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739
146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508

281
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162
162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130
163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067
165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036
166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005
167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975
168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945
169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915
170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886
171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857
172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801
174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745
176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718
177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665
179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638
180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587
182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561

282
183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536
184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511
185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487
186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463
187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415
189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368
191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322
193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277
195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255
196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233
197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212
198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190
199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169
200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul


tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung,
sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas
daerah dalam kedua ujung

283
Lampiran 5 Tabel Distribusi F untuk Probabilitas = 0,05 (5%)
df untuk df untuk pembilang (N1)
penyebut
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53

284
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01

285
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88

286
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

287
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79

288
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77

289
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75

290
116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
131 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
132 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74

291
133 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
134 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
135 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
136 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
137 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
138 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
139 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
140 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
141 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
142 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
143 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
144 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
145 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
146 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74
147 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
148 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
149 3.90 3.06 2.67 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

292
150 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
151 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
152 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
153 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
154 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
155 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
156 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
157 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
158 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
159 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
160 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
161 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
162 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
163 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
164 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
165 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
166 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

293
167 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
168 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
169 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
170 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
171 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
172 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
173 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
174 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
175 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
176 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
177 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
178 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
179 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
180 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
181 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
182 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
183 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

294
184 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
185 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
186 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
187 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
188 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
189 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
190 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
191 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
192 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
193 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
194 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
195 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
196 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
197 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
198 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
199 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

295
201 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
202 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
203 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
204 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
205 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
206 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
207 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.71
208 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
209 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
210 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
211 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
212 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
213 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
214 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
215 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
216 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
217 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

296
218 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
219 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
220 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
221 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
222 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
223 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
224 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
225 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

297
Lampiran 6 Tabel Distribusi F untuk Probabilitas = 0,01 (1%)
df untuk df untuk pembilang (N1)
penyebut
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4052 4999 5403 5625 5764 5859 5928 5981 6022 6056 6083 6106 6126 6143 6157
2 98.50 99.00 99.17 99.25 99.30 99.33 99.36 99.37 99.39 99.40 99.41 99.42 99.42 99.43 99.43
3 34.12 30.82 29.46 28.71 28.24 27.91 27.67 27.49 27.35 27.23 27.13 27.05 26.98 26.92 26.87
4 21.20 18.00 16.69 15.98 15.52 15.21 14.98 14.80 14.66 14.55 14.45 14.37 14.31 14.25 14.20
5 16.26 13.27 12.06 11.39 10.97 10.67 10.46 10.29 10.16 10.05 9.96 9.89 9.82 9.77 9.72
6 13.75 10.92 9.78 9.15 8.75 8.47 8.26 8.10 7.98 7.87 7.79 7.72 7.66 7.60 7.56
7 12.25 9.55 8.45 7.85 7.46 7.19 6.99 6.84 6.72 6.62 6.54 6.47 6.41 6.36 6.31
8 11.26 8.65 7.59 7.01 6.63 6.37 6.18 6.03 5.91 5.81 5.73 5.67 5.61 5.56 5.52
9 10.56 8.02 6.99 6.42 6.06 5.80 5.61 5.47 5.35 5.26 5.18 5.11 5.05 5.01 4.96
10 10.04 7.56 6.55 5.99 5.64 5.39 5.20 5.06 4.94 4.85 4.77 4.71 4.65 4.60 4.56
11 9.65 7.21 6.22 5.67 5.32 5.07 4.89 4.74 4.63 4.54 4.46 4.40 4.34 4.29 4.25
12 9.33 6.93 5.95 5.41 5.06 4.82 4.64 4.50 4.39 4.30 4.22 4.16 4.10 4.05 4.01
13 9.07 6.70 5.74 5.21 4.86 4.62 4.44 4.30 4.19 4.10 4.02 3.96 3.91 3.86 3.82

298
14 8.86 6.51 5.56 5.04 4.69 4.46 4.28 4.14 4.03 3.94 3.86 3.80 3.75 3.70 3.66
15 8.68 6.36 5.42 4.89 4.56 4.32 4.14 4.00 3.89 3.80 3.73 3.67 3.61 3.56 3.52
16 8.53 6.23 5.29 4.77 4.44 4.20 4.03 3.89 3.78 3.69 3.62 3.55 3.50 3.45 3.41
17 8.40 6.11 5.18 4.67 4.34 4.10 3.93 3.79 3.68 3.59 3.52 3.46 3.40 3.35 3.31
18 8.29 6.01 5.09 4.58 4.25 4.01 3.84 3.71 3.60 3.51 3.43 3.37 3.32 3.27 3.23
19 8.18 5.93 5.01 4.50 4.17 3.94 3.77 3.63 3.52 3.43 3.36 3.30 3.24 3.19 3.15
20 8.10 5.85 4.94 4.43 4.10 3.87 3.70 3.56 3.46 3.37 3.29 3.23 3.18 3.13 3.09
21 8.02 5.78 4.87 4.37 4.04 3.81 3.64 3.51 3.40 3.31 3.24 3.17 3.12 3.07 3.03
22 7.95 5.72 4.82 4.31 3.99 3.76 3.59 3.45 3.35 3.26 3.18 3.12 3.07 3.02 2.98
23 7.88 5.66 4.76 4.26 3.94 3.71 3.54 3.41 3.30 3.21 3.14 3.07 3.02 2.97 2.93
24 7.82 5.61 4.72 4.22 3.90 3.67 3.50 3.36 3.26 3.17 3.09 3.03 2.98 2.93 2.89
25 7.77 5.57 4.68 4.18 3.85 3.63 3.46 3.32 3.22 3.13 3.06 2.99 2.94 2.89 2.85
26 7.72 5.53 4.64 4.14 3.82 3.59 3.42 3.29 3.18 3.09 3.02 2.96 2.90 2.86 2.81
27 7.68 5.49 4.60 4.11 3.78 3.56 3.39 3.26 3.15 3.06 2.99 2.93 2.87 2.82 2.78
28 7.64 5.45 4.57 4.07 3.75 3.53 3.36 3.23 3.12 3.03 2.96 2.90 2.84 2.79 2.75
29 7.60 5.42 4.54 4.04 3.73 3.50 3.33 3.20 3.09 3.00 2.93 2.87 2.81 2.77 2.73
30 7.56 5.39 4.51 4.02 3.70 3.47 3.30 3.17 3.07 2.98 2.91 2.84 2.79 2.74 2.70

299
31 7.53 5.36 4.48 3.99 3.67 3.45 3.28 3.15 3.04 2.96 2.88 2.82 2.77 2.72 2.68
32 7.50 5.34 4.46 3.97 3.65 3.43 3.26 3.13 3.02 2.93 2.86 2.80 2.74 2.70 2.65
33 7.47 5.31 4.44 3.95 3.63 3.41 3.24 3.11 3.00 2.91 2.84 2.78 2.72 2.68 2.63
34 7.44 5.29 4.42 3.93 3.61 3.39 3.22 3.09 2.98 2.89 2.82 2.76 2.70 2.66 2.61
35 7.42 5.27 4.40 3.91 3.59 3.37 3.20 3.07 2.96 2.88 2.80 2.74 2.69 2.64 2.60
36 7.40 5.25 4.38 3.89 3.57 3.35 3.18 3.05 2.95 2.86 2.79 2.72 2.67 2.62 2.58
37 7.37 5.23 4.36 3.87 3.56 3.33 3.17 3.04 2.93 2.84 2.77 2.71 2.65 2.61 2.56
38 7.35 5.21 4.34 3.86 3.54 3.32 3.15 3.02 2.92 2.83 2.75 2.69 2.64 2.59 2.55
39 7.33 5.19 4.33 3.84 3.53 3.30 3.14 3.01 2.90 2.81 2.74 2.68 2.62 2.58 2.54
40 7.31 5.18 4.31 3.83 3.51 3.29 3.12 2.99 2.89 2.80 2.73 2.66 2.61 2.56 2.52
41 7.30 5.16 4.30 3.81 3.50 3.28 3.11 2.98 2.87 2.79 2.71 2.65 2.60 2.55 2.51
42 7.28 5.15 4.29 3.80 3.49 3.27 3.10 2.97 2.86 2.78 2.70 2.64 2.59 2.54 2.50
43 7.26 5.14 4.27 3.79 3.48 3.25 3.09 2.96 2.85 2.76 2.69 2.63 2.57 2.53 2.49
44 7.25 5.12 4.26 3.78 3.47 3.24 3.08 2.95 2.84 2.75 2.68 2.62 2.56 2.52 2.47
45 7.23 5.11 4.25 3.77 3.45 3.23 3.07 2.94 2.83 2.74 2.67 2.61 2.55 2.51 2.46
46 7.22 5.10 4.24 3.76 3.44 3.22 3.06 2.93 2.82 2.73 2.66 2.60 2.54 2.50 2.45
47 7.21 5.09 4.23 3.75 3.43 3.21 3.05 2.92 2.81 2.72 2.65 2.59 2.53 2.49 2.44

300
48 7.19 5.08 4.22 3.74 3.43 3.20 3.04 2.91 2.80 2.71 2.64 2.58 2.53 2.48 2.44
49 7.18 5.07 4.21 3.73 3.42 3.19 3.03 2.90 2.79 2.71 2.63 2.57 2.52 2.47 2.43
50 7.17 5.06 4.20 3.72 3.41 3.19 3.02 2.89 2.78 2.70 2.63 2.56 2.51 2.46 2.42
51 7.16 5.05 4.19 3.71 3.40 3.18 3.01 2.88 2.78 2.69 2.62 2.55 2.50 2.45 2.41
52 7.15 5.04 4.18 3.70 3.39 3.17 3.00 2.87 2.77 2.68 2.61 2.55 2.49 2.45 2.40
53 7.14 5.03 4.17 3.70 3.38 3.16 3.00 2.87 2.76 2.68 2.60 2.54 2.49 2.44 2.40
54 7.13 5.02 4.17 3.69 3.38 3.16 2.99 2.86 2.76 2.67 2.60 2.53 2.48 2.43 2.39
55 7.12 5.01 4.16 3.68 3.37 3.15 2.98 2.85 2.75 2.66 2.59 2.53 2.47 2.42 2.38
56 7.11 5.01 4.15 3.67 3.36 3.14 2.98 2.85 2.74 2.66 2.58 2.52 2.47 2.42 2.38
57 7.10 5.00 4.15 3.67 3.36 3.14 2.97 2.84 2.74 2.65 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37
58 7.09 4.99 4.14 3.66 3.35 3.13 2.96 2.83 2.73 2.64 2.57 2.51 2.45 2.41 2.36
59 7.08 4.98 4.13 3.65 3.34 3.12 2.96 2.83 2.72 2.64 2.56 2.50 2.45 2.40 2.36
60 7.08 4.98 4.13 3.65 3.34 3.12 2.95 2.82 2.72 2.63 2.56 2.50 2.44 2.39 2.35
61 7.07 4.97 4.12 3.64 3.33 3.11 2.95 2.82 2.71 2.63 2.55 2.49 2.44 2.39 2.35
62 7.06 4.96 4.11 3.64 3.33 3.11 2.94 2.81 2.71 2.62 2.55 2.49 2.43 2.38 2.34
63 7.06 4.96 4.11 3.63 3.32 3.10 2.94 2.81 2.70 2.62 2.54 2.48 2.43 2.38 2.34
64 7.05 4.95 4.10 3.63 3.32 3.10 2.93 2.80 2.70 2.61 2.54 2.48 2.42 2.37 2.33

301
65 7.04 4.95 4.10 3.62 3.31 3.09 2.93 2.80 2.69 2.61 2.53 2.47 2.42 2.37 2.33
66 7.04 4.94 4.09 3.62 3.31 3.09 2.92 2.79 2.69 2.60 2.53 2.47 2.41 2.36 2.32
67 7.03 4.94 4.09 3.61 3.30 3.08 2.92 2.79 2.68 2.60 2.52 2.46 2.41 2.36 2.32
68 7.02 4.93 4.08 3.61 3.30 3.08 2.91 2.78 2.68 2.59 2.52 2.46 2.40 2.36 2.31
69 7.02 4.93 4.08 3.60 3.29 3.08 2.91 2.78 2.68 2.59 2.52 2.45 2.40 2.35 2.31
70 7.01 4.92 4.07 3.60 3.29 3.07 2.91 2.78 2.67 2.59 2.51 2.45 2.40 2.35 2.31
71 7.01 4.92 4.07 3.60 3.29 3.07 2.90 2.77 2.67 2.58 2.51 2.45 2.39 2.34 2.30
72 7.00 4.91 4.07 3.59 3.28 3.06 2.90 2.77 2.66 2.58 2.50 2.44 2.39 2.34 2.30
73 7.00 4.91 4.06 3.59 3.28 3.06 2.89 2.77 2.66 2.57 2.50 2.44 2.38 2.34 2.29
74 6.99 4.90 4.06 3.58 3.28 3.06 2.89 2.76 2.66 2.57 2.50 2.43 2.38 2.33 2.29
75 6.99 4.90 4.05 3.58 3.27 3.05 2.89 2.76 2.65 2.57 2.49 2.43 2.38 2.33 2.29
76 6.98 4.90 4.05 3.58 3.27 3.05 2.88 2.75 2.65 2.56 2.49 2.43 2.37 2.33 2.28
77 6.98 4.89 4.05 3.57 3.26 3.05 2.88 2.75 2.65 2.56 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28
78 6.97 4.89 4.04 3.57 3.26 3.04 2.88 2.75 2.64 2.56 2.48 2.42 2.37 2.32 2.28
79 6.97 4.88 4.04 3.57 3.26 3.04 2.87 2.75 2.64 2.55 2.48 2.42 2.36 2.32 2.27
80 6.96 4.88 4.04 3.56 3.26 3.04 2.87 2.74 2.64 2.55 2.48 2.42 2.36 2.31 2.27
81 6.96 4.88 4.03 3.56 3.25 3.03 2.87 2.74 2.63 2.55 2.47 2.41 2.36 2.31 2.27

302
82 6.95 4.87 4.03 3.56 3.25 3.03 2.87 2.74 2.63 2.54 2.47 2.41 2.35 2.31 2.27
83 6.95 4.87 4.03 3.55 3.25 3.03 2.86 2.73 2.63 2.54 2.47 2.41 2.35 2.30 2.26
84 6.95 4.87 4.02 3.55 3.24 3.02 2.86 2.73 2.63 2.54 2.47 2.40 2.35 2.30 2.26
85 6.94 4.86 4.02 3.55 3.24 3.02 2.86 2.73 2.62 2.54 2.46 2.40 2.35 2.30 2.26
86 6.94 4.86 4.02 3.55 3.24 3.02 2.85 2.73 2.62 2.53 2.46 2.40 2.34 2.30 2.25
87 6.94 4.86 4.02 3.54 3.24 3.02 2.85 2.72 2.62 2.53 2.46 2.40 2.34 2.29 2.25
88 6.93 4.85 4.01 3.54 3.23 3.01 2.85 2.72 2.62 2.53 2.46 2.39 2.34 2.29 2.25
89 6.93 4.85 4.01 3.54 3.23 3.01 2.85 2.72 2.61 2.53 2.45 2.39 2.34 2.29 2.25
90 6.93 4.85 4.01 3.53 3.23 3.01 2.84 2.72 2.61 2.52 2.45 2.39 2.33 2.29 2.24
91 6.92 4.85 4.00 3.53 3.23 3.01 2.84 2.71 2.61 2.52 2.45 2.39 2.33 2.28 2.24
92 6.92 4.84 4.00 3.53 3.22 3.00 2.84 2.71 2.61 2.52 2.45 2.38 2.33 2.28 2.24
93 6.92 4.84 4.00 3.53 3.22 3.00 2.84 2.71 2.60 2.52 2.44 2.38 2.33 2.28 2.24
94 6.91 4.84 4.00 3.53 3.22 3.00 2.84 2.71 2.60 2.52 2.44 2.38 2.33 2.28 2.24
95 6.91 4.84 3.99 3.52 3.22 3.00 2.83 2.70 2.60 2.51 2.44 2.38 2.32 2.28 2.23
96 6.91 4.83 3.99 3.52 3.21 3.00 2.83 2.70 2.60 2.51 2.44 2.38 2.32 2.27 2.23
97 6.90 4.83 3.99 3.52 3.21 2.99 2.83 2.70 2.60 2.51 2.44 2.37 2.32 2.27 2.23
98 6.90 4.83 3.99 3.52 3.21 2.99 2.83 2.70 2.59 2.51 2.43 2.37 2.32 2.27 2.23

303
99 6.90 4.83 3.99 3.51 3.21 2.99 2.83 2.70 2.59 2.51 2.43 2.37 2.32 2.27 2.22
100 6.90 4.82 3.98 3.51 3.21 2.99 2.82 2.69 2.59 2.50 2.43 2.37 2.31 2.27 2.22
101 6.89 4.82 3.98 3.51 3.20 2.99 2.82 2.69 2.59 2.50 2.43 2.37 2.31 2.26 2.22
102 6.89 4.82 3.98 3.51 3.20 2.98 2.82 2.69 2.59 2.50 2.43 2.36 2.31 2.26 2.22
103 6.89 4.82 3.98 3.51 3.20 2.98 2.82 2.69 2.58 2.50 2.42 2.36 2.31 2.26 2.22
104 6.89 4.82 3.98 3.51 3.20 2.98 2.82 2.69 2.58 2.50 2.42 2.36 2.31 2.26 2.22
105 6.88 4.81 3.97 3.50 3.20 2.98 2.81 2.69 2.58 2.49 2.42 2.36 2.30 2.26 2.21
106 6.88 4.81 3.97 3.50 3.19 2.98 2.81 2.68 2.58 2.49 2.42 2.36 2.30 2.25 2.21
107 6.88 4.81 3.97 3.50 3.19 2.98 2.81 2.68 2.58 2.49 2.42 2.36 2.30 2.25 2.21
108 6.88 4.81 3.97 3.50 3.19 2.97 2.81 2.68 2.58 2.49 2.42 2.35 2.30 2.25 2.21
109 6.87 4.81 3.97 3.50 3.19 2.97 2.81 2.68 2.57 2.49 2.41 2.35 2.30 2.25 2.21
110 6.87 4.80 3.96 3.49 3.19 2.97 2.81 2.68 2.57 2.49 2.41 2.35 2.30 2.25 2.21
111 6.87 4.80 3.96 3.49 3.19 2.97 2.80 2.68 2.57 2.48 2.41 2.35 2.29 2.25 2.20
112 6.87 4.80 3.96 3.49 3.19 2.97 2.80 2.67 2.57 2.48 2.41 2.35 2.29 2.25 2.20
113 6.86 4.80 3.96 3.49 3.18 2.97 2.80 2.67 2.57 2.48 2.41 2.35 2.29 2.24 2.20
114 6.86 4.80 3.96 3.49 3.18 2.96 2.80 2.67 2.57 2.48 2.41 2.34 2.29 2.24 2.20
115 6.86 4.79 3.96 3.49 3.18 2.96 2.80 2.67 2.57 2.48 2.41 2.34 2.29 2.24 2.20

304
116 6.86 4.79 3.96 3.49 3.18 2.96 2.80 2.67 2.56 2.48 2.40 2.34 2.29 2.24 2.20
117 6.86 4.79 3.95 3.48 3.18 2.96 2.80 2.67 2.56 2.48 2.40 2.34 2.29 2.24 2.20
118 6.85 4.79 3.95 3.48 3.18 2.96 2.79 2.67 2.56 2.47 2.40 2.34 2.28 2.24 2.19
119 6.85 4.79 3.95 3.48 3.17 2.96 2.79 2.66 2.56 2.47 2.40 2.34 2.28 2.24 2.19
120 6.85 4.79 3.95 3.48 3.17 2.96 2.79 2.66 2.56 2.47 2.40 2.34 2.28 2.23 2.19
121 6.85 4.78 3.95 3.48 3.17 2.95 2.79 2.66 2.56 2.47 2.40 2.34 2.28 2.23 2.19
122 6.85 4.78 3.95 3.48 3.17 2.95 2.79 2.66 2.56 2.47 2.40 2.33 2.28 2.23 2.19
123 6.85 4.78 3.94 3.48 3.17 2.95 2.79 2.66 2.55 2.47 2.40 2.33 2.28 2.23 2.19
124 6.84 4.78 3.94 3.47 3.17 2.95 2.79 2.66 2.55 2.47 2.39 2.33 2.28 2.23 2.19
125 6.84 4.78 3.94 3.47 3.17 2.95 2.79 2.66 2.55 2.47 2.39 2.33 2.28 2.23 2.19
126 6.84 4.78 3.94 3.47 3.17 2.95 2.78 2.66 2.55 2.46 2.39 2.33 2.27 2.23 2.18
127 6.84 4.78 3.94 3.47 3.16 2.95 2.78 2.65 2.55 2.46 2.39 2.33 2.27 2.23 2.18
128 6.84 4.77 3.94 3.47 3.16 2.95 2.78 2.65 2.55 2.46 2.39 2.33 2.27 2.22 2.18
129 6.84 4.77 3.94 3.47 3.16 2.94 2.78 2.65 2.55 2.46 2.39 2.33 2.27 2.22 2.18
130 6.83 4.77 3.94 3.47 3.16 2.94 2.78 2.65 2.55 2.46 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18
131 6.83 4.77 3.93 3.47 3.16 2.94 2.78 2.65 2.55 2.46 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18
132 6.83 4.77 3.93 3.46 3.16 2.94 2.78 2.65 2.54 2.46 2.38 2.32 2.27 2.22 2.18

305
133 6.83 4.77 3.93 3.46 3.16 2.94 2.78 2.65 2.54 2.46 2.38 2.32 2.27 2.22 2.18
134 6.83 4.77 3.93 3.46 3.16 2.94 2.78 2.65 2.54 2.46 2.38 2.32 2.27 2.22 2.18
135 6.83 4.77 3.93 3.46 3.16 2.94 2.77 2.65 2.54 2.45 2.38 2.32 2.26 2.22 2.17
136 6.82 4.76 3.93 3.46 3.15 2.94 2.77 2.64 2.54 2.45 2.38 2.32 2.26 2.22 2.17
137 6.82 4.76 3.93 3.46 3.15 2.94 2.77 2.64 2.54 2.45 2.38 2.32 2.26 2.21 2.17
138 6.82 4.76 3.93 3.46 3.15 2.94 2.77 2.64 2.54 2.45 2.38 2.32 2.26 2.21 2.17
139 6.82 4.76 3.93 3.46 3.15 2.93 2.77 2.64 2.54 2.45 2.38 2.32 2.26 2.21 2.17
140 6.82 4.76 3.92 3.46 3.15 2.93 2.77 2.64 2.54 2.45 2.38 2.31 2.26 2.21 2.17
141 6.82 4.76 3.92 3.46 3.15 2.93 2.77 2.64 2.54 2.45 2.38 2.31 2.26 2.21 2.17
142 6.82 4.76 3.92 3.45 3.15 2.93 2.77 2.64 2.53 2.45 2.38 2.31 2.26 2.21 2.17
143 6.82 4.76 3.92 3.45 3.15 2.93 2.77 2.64 2.53 2.45 2.37 2.31 2.26 2.21 2.17
144 6.81 4.76 3.92 3.45 3.15 2.93 2.77 2.64 2.53 2.45 2.37 2.31 2.26 2.21 2.17
145 6.81 4.75 3.92 3.45 3.15 2.93 2.76 2.64 2.53 2.45 2.37 2.31 2.26 2.21 2.16
146 6.81 4.75 3.92 3.45 3.15 2.93 2.76 2.64 2.53 2.44 2.37 2.31 2.25 2.21 2.16
147 6.81 4.75 3.92 3.45 3.14 2.93 2.76 2.63 2.53 2.44 2.37 2.31 2.25 2.21 2.16
148 6.81 4.75 3.92 3.45 3.14 2.93 2.76 2.63 2.53 2.44 2.37 2.31 2.25 2.20 2.16
149 6.81 4.75 3.92 3.45 3.14 2.93 2.76 2.63 2.53 2.44 2.37 2.31 2.25 2.20 2.16

306
150 6.81 4.75 3.91 3.45 3.14 2.92 2.76 2.63 2.53 2.44 2.37 2.31 2.25 2.20 2.16
151 6.81 4.75 3.91 3.45 3.14 2.92 2.76 2.63 2.53 2.44 2.37 2.30 2.25 2.20 2.16
152 6.80 4.75 3.91 3.45 3.14 2.92 2.76 2.63 2.53 2.44 2.37 2.30 2.25 2.20 2.16
153 6.80 4.75 3.91 3.44 3.14 2.92 2.76 2.63 2.53 2.44 2.37 2.30 2.25 2.20 2.16
154 6.80 4.75 3.91 3.44 3.14 2.92 2.76 2.63 2.52 2.44 2.36 2.30 2.25 2.20 2.16
155 6.80 4.74 3.91 3.44 3.14 2.92 2.76 2.63 2.52 2.44 2.36 2.30 2.25 2.20 2.16
156 6.80 4.74 3.91 3.44 3.14 2.92 2.76 2.63 2.52 2.44 2.36 2.30 2.25 2.20 2.16
157 6.80 4.74 3.91 3.44 3.14 2.92 2.76 2.63 2.52 2.44 2.36 2.30 2.25 2.20 2.15
158 6.80 4.74 3.91 3.44 3.14 2.92 2.75 2.63 2.52 2.43 2.36 2.30 2.24 2.20 2.15
159 6.80 4.74 3.91 3.44 3.13 2.92 2.75 2.62 2.52 2.43 2.36 2.30 2.24 2.20 2.15
160 6.80 4.74 3.91 3.44 3.13 2.92 2.75 2.62 2.52 2.43 2.36 2.30 2.24 2.20 2.15
161 6.79 4.74 3.91 3.44 3.13 2.92 2.75 2.62 2.52 2.43 2.36 2.30 2.24 2.19 2.15
162 6.79 4.74 3.90 3.44 3.13 2.92 2.75 2.62 2.52 2.43 2.36 2.30 2.24 2.19 2.15
163 6.79 4.74 3.90 3.44 3.13 2.91 2.75 2.62 2.52 2.43 2.36 2.30 2.24 2.19 2.15
164 6.79 4.74 3.90 3.44 3.13 2.91 2.75 2.62 2.52 2.43 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15
165 6.79 4.74 3.90 3.43 3.13 2.91 2.75 2.62 2.52 2.43 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15
166 6.79 4.74 3.90 3.43 3.13 2.91 2.75 2.62 2.52 2.43 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15

307
167 6.79 4.73 3.90 3.43 3.13 2.91 2.75 2.62 2.52 2.43 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15
168 6.79 4.73 3.90 3.43 3.13 2.91 2.75 2.62 2.51 2.43 2.35 2.29 2.24 2.19 2.15
169 6.79 4.73 3.90 3.43 3.13 2.91 2.75 2.62 2.51 2.43 2.35 2.29 2.24 2.19 2.15
170 6.79 4.73 3.90 3.43 3.13 2.91 2.75 2.62 2.51 2.43 2.35 2.29 2.24 2.19 2.15
171 6.79 4.73 3.90 3.43 3.13 2.91 2.75 2.62 2.51 2.43 2.35 2.29 2.24 2.19 2.15
172 6.78 4.73 3.90 3.43 3.13 2.91 2.74 2.62 2.51 2.43 2.35 2.29 2.24 2.19 2.14
173 6.78 4.73 3.90 3.43 3.12 2.91 2.74 2.62 2.51 2.42 2.35 2.29 2.23 2.19 2.14
174 6.78 4.73 3.90 3.43 3.12 2.91 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.29 2.23 2.19 2.14
175 6.78 4.73 3.90 3.43 3.12 2.91 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.29 2.23 2.19 2.14
176 6.78 4.73 3.89 3.43 3.12 2.91 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.29 2.23 2.18 2.14
177 6.78 4.73 3.89 3.43 3.12 2.91 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.29 2.23 2.18 2.14
178 6.78 4.73 3.89 3.43 3.12 2.90 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.29 2.23 2.18 2.14
179 6.78 4.73 3.89 3.43 3.12 2.90 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.29 2.23 2.18 2.14
180 6.78 4.73 3.89 3.43 3.12 2.90 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.28 2.23 2.18 2.14
181 6.78 4.72 3.89 3.42 3.12 2.90 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.28 2.23 2.18 2.14
182 6.78 4.72 3.89 3.42 3.12 2.90 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.28 2.23 2.18 2.14
183 6.78 4.72 3.89 3.42 3.12 2.90 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.28 2.23 2.18 2.14

308
184 6.77 4.72 3.89 3.42 3.12 2.90 2.74 2.61 2.51 2.42 2.35 2.28 2.23 2.18 2.14
185 6.77 4.72 3.89 3.42 3.12 2.90 2.74 2.61 2.50 2.42 2.34 2.28 2.23 2.18 2.14
186 6.77 4.72 3.89 3.42 3.12 2.90 2.74 2.61 2.50 2.42 2.34 2.28 2.23 2.18 2.14
187 6.77 4.72 3.89 3.42 3.12 2.90 2.74 2.61 2.50 2.42 2.34 2.28 2.23 2.18 2.14
188 6.77 4.72 3.89 3.42 3.12 2.90 2.74 2.61 2.50 2.42 2.34 2.28 2.23 2.18 2.14
189 6.77 4.72 3.89 3.42 3.12 2.90 2.74 2.61 2.50 2.42 2.34 2.28 2.23 2.18 2.13
190 6.77 4.72 3.89 3.42 3.11 2.90 2.73 2.61 2.50 2.42 2.34 2.28 2.22 2.18 2.13
191 6.77 4.72 3.89 3.42 3.11 2.90 2.73 2.61 2.50 2.41 2.34 2.28 2.22 2.18 2.13
192 6.77 4.72 3.89 3.42 3.11 2.90 2.73 2.61 2.50 2.41 2.34 2.28 2.22 2.18 2.13
193 6.77 4.72 3.88 3.42 3.11 2.90 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.28 2.22 2.18 2.13
194 6.77 4.72 3.88 3.42 3.11 2.90 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.28 2.22 2.17 2.13
195 6.77 4.72 3.88 3.42 3.11 2.90 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.28 2.22 2.17 2.13
196 6.77 4.72 3.88 3.42 3.11 2.90 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.28 2.22 2.17 2.13
197 6.77 4.71 3.88 3.42 3.11 2.89 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.28 2.22 2.17 2.13
198 6.76 4.71 3.88 3.42 3.11 2.89 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.28 2.22 2.17 2.13
199 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.28 2.22 2.17 2.13
200 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.27 2.22 2.17 2.13

309
201 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.27 2.22 2.17 2.13
202 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.27 2.22 2.17 2.13
203 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.27 2.22 2.17 2.13
204 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.50 2.41 2.34 2.27 2.22 2.17 2.13
205 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.49 2.41 2.34 2.27 2.22 2.17 2.13
206 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.49 2.41 2.33 2.27 2.22 2.17 2.13
207 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.49 2.41 2.33 2.27 2.22 2.17 2.13
208 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.49 2.41 2.33 2.27 2.22 2.17 2.13
209 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.49 2.41 2.33 2.27 2.22 2.17 2.13
210 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.73 2.60 2.49 2.41 2.33 2.27 2.22 2.17 2.13
211 6.76 4.71 3.88 3.41 3.11 2.89 2.72 2.60 2.49 2.41 2.33 2.27 2.22 2.17 2.12
212 6.76 4.71 3.88 3.41 3.10 2.89 2.72 2.60 2.49 2.41 2.33 2.27 2.21 2.17 2.12
213 6.76 4.71 3.87 3.41 3.10 2.89 2.72 2.60 2.49 2.41 2.33 2.27 2.21 2.17 2.12
214 6.75 4.71 3.87 3.41 3.10 2.89 2.72 2.60 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.17 2.12
215 6.75 4.71 3.87 3.41 3.10 2.89 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.17 2.12
216 6.75 4.70 3.87 3.41 3.10 2.89 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.17 2.12
217 6.75 4.70 3.87 3.41 3.10 2.89 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.16 2.12

310
218 6.75 4.70 3.87 3.41 3.10 2.89 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.16 2.12
219 6.75 4.70 3.87 3.41 3.10 2.89 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.16 2.12
220 6.75 4.70 3.87 3.41 3.10 2.88 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.16 2.12
221 6.75 4.70 3.87 3.41 3.10 2.88 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.16 2.12
222 6.75 4.70 3.87 3.40 3.10 2.88 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.16 2.12
223 6.75 4.70 3.87 3.40 3.10 2.88 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.27 2.21 2.16 2.12
224 6.75 4.70 3.87 3.40 3.10 2.88 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.26 2.21 2.16 2.12
225 6.75 4.70 3.87 3.40 3.10 2.88 2.72 2.59 2.49 2.40 2.33 2.26 2.21 2.16 2.12

311
Lampiran 7 Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%
Untuk k=1 sampai k=5
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
n
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
6 0.6102 1.4002
7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964
8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866
9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881
10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217
11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446
12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061
13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897
14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959
15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198
16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567
17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041
18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600
19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226

312
20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908
21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635
22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400
23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196
24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018
25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863
26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727
27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608
28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502
29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409
30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326
31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252
32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187
33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128
34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076
35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029
36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987
37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950

313
38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916
39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886
40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859
41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835
42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814
43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794
44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777
45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762
46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748
47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736
48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725
49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716
50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708
51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701
52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694
53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689
54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684
55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681

314
56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678
57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675
58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673
59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672
60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671
61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671
62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671
63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671
64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672
65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673
66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675
67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676
68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678
69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680
70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683
71 1.5865 1.6435 1.5577 1.6733 1.5284 1.7041 1.4987 1.7358 1.4685 1.7685
72 1.5895 1.6457 1.5611 1.6751 1.5323 1.7054 1.5029 1.7366 1.4732 1.7688
73 1.5924 1.6479 1.5645 1.6768 1.5360 1.7067 1.5071 1.7375 1.4778 1.7691

315
74 1.5953 1.6500 1.5677 1.6785 1.5397 1.7079 1.5112 1.7383 1.4822 1.7694
75 1.5981 1.6521 1.5709 1.6802 1.5432 1.7092 1.5151 1.7390 1.4866 1.7698
76 1.6009 1.6541 1.5740 1.6819 1.5467 1.7104 1.5190 1.7399 1.4909 1.7701
77 1.6036 1.6561 1.5771 1.6835 1.5502 1.7117 1.5228 1.7407 1.4950 1.7704
78 1.6063 1.6581 1.5801 1.6851 1.5535 1.7129 1.5265 1.7415 1.4991 1.7708
79 1.6089 1.6601 1.5830 1.6867 1.5568 1.7141 1.5302 1.7423 1.5031 1.7712
80 1.6114 1.6620 1.5859 1.6882 1.5600 1.7153 1.5337 1.7430 1.5070 1.7716
81 1.6139 1.6639 1.5888 1.6898 1.5632 1.7164 1.5372 1.7438 1.5109 1.7720
82 1.6164 1.6657 1.5915 1.6913 1.5663 1.7176 1.5406 1.7446 1.5146 1.7724
83 1.6188 1.6675 1.5942 1.6928 1.5693 1.7187 1.5440 1.7454 1.5183 1.7728
84 1.6212 1.6693 1.5969 1.6942 1.5723 1.7199 1.5472 1.7462 1.5219 1.7732
85 1.6235 1.6711 1.5995 1.6957 1.5752 1.7210 1.5505 1.7470 1.5254 1.7736
86 1.6258 1.6728 1.6021 1.6971 1.5780 1.7221 1.5536 1.7478 1.5289 1.7740
87 1.6280 1.6745 1.6046 1.6985 1.5808 1.7232 1.5567 1.7485 1.5322 1.7745
88 1.6302 1.6762 1.6071 1.6999 1.5836 1.7243 1.5597 1.7493 1.5356 1.7749
89 1.6324 1.6778 1.6095 1.7013 1.5863 1.7254 1.5627 1.7501 1.5388 1.7754
90 1.6345 1.6794 1.6119 1.7026 1.5889 1.7264 1.5656 1.7508 1.5420 1.7758
91 1.6366 1.6810 1.6143 1.7040 1.5915 1.7275 1.5685 1.7516 1.5452 1.7763

316
92 1.6387 1.6826 1.6166 1.7053 1.5941 1.7285 1.5713 1.7523 1.5482 1.7767
93 1.6407 1.6841 1.6188 1.7066 1.5966 1.7295 1.5741 1.7531 1.5513 1.7772
94 1.6427 1.6857 1.6211 1.7078 1.5991 1.7306 1.5768 1.7538 1.5542 1.7776
95 1.6447 1.6872 1.6233 1.7091 1.6015 1.7316 1.5795 1.7546 1.5572 1.7781
96 1.6466 1.6887 1.6254 1.7103 1.6039 1.7326 1.5821 1.7553 1.5600 1.7785
97 1.6485 1.6901 1.6275 1.7116 1.6063 1.7335 1.5847 1.7560 1.5628 1.7790
98 1.6504 1.6916 1.6296 1.7128 1.6086 1.7345 1.5872 1.7567 1.5656 1.7795
99 1.6522 1.6930 1.6317 1.7140 1.6108 1.7355 1.5897 1.7575 1.5683 1.7799
100 1.6540 1.6944 1.6337 1.7152 1.6131 1.7364 1.5922 1.7582 1.5710 1.7804
101 1.6558 1.6958 1.6357 1.7163 1.6153 1.7374 1.5946 1.7589 1.5736 1.7809
102 1.6576 1.6971 1.6376 1.7175 1.6174 1.7383 1.5969 1.7596 1.5762 1.7813
103 1.6593 1.6985 1.6396 1.7186 1.6196 1.7392 1.5993 1.7603 1.5788 1.7818
104 1.6610 1.6998 1.6415 1.7198 1.6217 1.7402 1.6016 1.7610 1.5813 1.7823
105 1.6627 1.7011 1.6433 1.7209 1.6237 1.7411 1.6038 1.7617 1.5837 1.7827
106 1.6644 1.7024 1.6452 1.7220 1.6258 1.7420 1.6061 1.7624 1.5861 1.7832
107 1.6660 1.7037 1.6470 1.7231 1.6277 1.7428 1.6083 1.7631 1.5885 1.7837
108 1.6676 1.7050 1.6488 1.7241 1.6297 1.7437 1.6104 1.7637 1.5909 1.7841
109 1.6692 1.7062 1.6505 1.7252 1.6317 1.7446 1.6125 1.7644 1.5932 1.7846

317
110 1.6708 1.7074 1.6523 1.7262 1.6336 1.7455 1.6146 1.7651 1.5955 1.7851
111 1.6723 1.7086 1.6540 1.7273 1.6355 1.7463 1.6167 1.7657 1.5977 1.7855
112 1.6738 1.7098 1.6557 1.7283 1.6373 1.7472 1.6187 1.7664 1.5999 1.7860
113 1.6753 1.7110 1.6574 1.7293 1.6391 1.7480 1.6207 1.7670 1.6021 1.7864
114 1.6768 1.7122 1.6590 1.7303 1.6410 1.7488 1.6227 1.7677 1.6042 1.7869
115 1.6783 1.7133 1.6606 1.7313 1.6427 1.7496 1.6246 1.7683 1.6063 1.7874
116 1.6797 1.7145 1.6622 1.7323 1.6445 1.7504 1.6265 1.7690 1.6084 1.7878
117 1.6812 1.7156 1.6638 1.7332 1.6462 1.7512 1.6284 1.7696 1.6105 1.7883
118 1.6826 1.7167 1.6653 1.7342 1.6479 1.7520 1.6303 1.7702 1.6125 1.7887
119 1.6839 1.7178 1.6669 1.7352 1.6496 1.7528 1.6321 1.7709 1.6145 1.7892
120 1.6853 1.7189 1.6684 1.7361 1.6513 1.7536 1.6339 1.7715 1.6164 1.7896
121 1.6867 1.7200 1.6699 1.7370 1.6529 1.7544 1.6357 1.7721 1.6184 1.7901
122 1.6880 1.7210 1.6714 1.7379 1.6545 1.7552 1.6375 1.7727 1.6203 1.7905
123 1.6893 1.7221 1.6728 1.7388 1.6561 1.7559 1.6392 1.7733 1.6222 1.7910
124 1.6906 1.7231 1.6743 1.7397 1.6577 1.7567 1.6409 1.7739 1.6240 1.7914
125 1.6919 1.7241 1.6757 1.7406 1.6592 1.7574 1.6426 1.7745 1.6258 1.7919
126 1.6932 1.7252 1.6771 1.7415 1.6608 1.7582 1.6443 1.7751 1.6276 1.7923
127 1.6944 1.7261 1.6785 1.7424 1.6623 1.7589 1.6460 1.7757 1.6294 1.7928

318
128 1.6957 1.7271 1.6798 1.7432 1.6638 1.7596 1.6476 1.7763 1.6312 1.7932
129 1.6969 1.7281 1.6812 1.7441 1.6653 1.7603 1.6492 1.7769 1.6329 1.7937
130 1.6981 1.7291 1.6825 1.7449 1.6667 1.7610 1.6508 1.7774 1.6346 1.7941
131 1.6993 1.7301 1.6838 1.7458 1.6682 1.7617 1.6523 1.7780 1.6363 1.7945
132 1.7005 1.7310 1.6851 1.7466 1.6696 1.7624 1.6539 1.7786 1.6380 1.7950
133 1.7017 1.7319 1.6864 1.7474 1.6710 1.7631 1.6554 1.7791 1.6397 1.7954
134 1.7028 1.7329 1.6877 1.7482 1.6724 1.7638 1.6569 1.7797 1.6413 1.7958
135 1.7040 1.7338 1.6889 1.7490 1.6738 1.7645 1.6584 1.7802 1.6429 1.7962
136 1.7051 1.7347 1.6902 1.7498 1.6751 1.7652 1.6599 1.7808 1.6445 1.7967
137 1.7062 1.7356 1.6914 1.7506 1.6765 1.7659 1.6613 1.7813 1.6461 1.7971
138 1.7073 1.7365 1.6926 1.7514 1.6778 1.7665 1.6628 1.7819 1.6476 1.7975
139 1.7084 1.7374 1.6938 1.7521 1.6791 1.7672 1.6642 1.7824 1.6491 1.7979
140 1.7095 1.7382 1.6950 1.7529 1.6804 1.7678 1.6656 1.7830 1.6507 1.7984
141 1.7106 1.7391 1.6962 1.7537 1.6817 1.7685 1.6670 1.7835 1.6522 1.7988
142 1.7116 1.7400 1.6974 1.7544 1.6829 1.7691 1.6684 1.7840 1.6536 1.7992
143 1.7127 1.7408 1.6985 1.7552 1.6842 1.7697 1.6697 1.7846 1.6551 1.7996
144 1.7137 1.7417 1.6996 1.7559 1.6854 1.7704 1.6710 1.7851 1.6565 1.8000
145 1.7147 1.7425 1.7008 1.7566 1.6866 1.7710 1.6724 1.7856 1.6580 1.8004

319
146 1.7157 1.7433 1.7019 1.7574 1.6878 1.7716 1.6737 1.7861 1.6594 1.8008
147 1.7167 1.7441 1.7030 1.7581 1.6890 1.7722 1.6750 1.7866 1.6608 1.8012
148 1.7177 1.7449 1.7041 1.7588 1.6902 1.7729 1.6762 1.7871 1.6622 1.8016
149 1.7187 1.7457 1.7051 1.7595 1.6914 1.7735 1.6775 1.7876 1.6635 1.8020
150 1.7197 1.7465 1.7062 1.7602 1.6926 1.7741 1.6788 1.7881 1.6649 1.8024
151 1.7207 1.7473 1.7072 1.7609 1.6937 1.7747 1.6800 1.7886 1.6662 1.8028
152 1.7216 1.7481 1.7083 1.7616 1.6948 1.7752 1.6812 1.7891 1.6675 1.8032
153 1.7226 1.7488 1.7093 1.7622 1.6959 1.7758 1.6824 1.7896 1.6688 1.8036
154 1.7235 1.7496 1.7103 1.7629 1.6971 1.7764 1.6836 1.7901 1.6701 1.8040
155 1.7244 1.7504 1.7114 1.7636 1.6982 1.7770 1.6848 1.7906 1.6714 1.8044
156 1.7253 1.7511 1.7123 1.7642 1.6992 1.7776 1.6860 1.7911 1.6727 1.8048
157 1.7262 1.7519 1.7133 1.7649 1.7003 1.7781 1.6872 1.7915 1.6739 1.8052
158 1.7271 1.7526 1.7143 1.7656 1.7014 1.7787 1.6883 1.7920 1.6751 1.8055
159 1.7280 1.7533 1.7153 1.7662 1.7024 1.7792 1.6895 1.7925 1.6764 1.8059
160 1.7289 1.7541 1.7163 1.7668 1.7035 1.7798 1.6906 1.7930 1.6776 1.8063
161 1.7298 1.7548 1.7172 1.7675 1.7045 1.7804 1.6917 1.7934 1.6788 1.8067
162 1.7306 1.7555 1.7182 1.7681 1.7055 1.7809 1.6928 1.7939 1.6800 1.8070
163 1.7315 1.7562 1.7191 1.7687 1.7066 1.7814 1.6939 1.7943 1.6811 1.8074

320
164 1.7324 1.7569 1.7200 1.7693 1.7075 1.7820 1.6950 1.7948 1.6823 1.8078
165 1.7332 1.7576 1.7209 1.7700 1.7085 1.7825 1.6960 1.7953 1.6834 1.8082
166 1.7340 1.7582 1.7218 1.7706 1.7095 1.7831 1.6971 1.7957 1.6846 1.8085
167 1.7348 1.7589 1.7227 1.7712 1.7105 1.7836 1.6982 1.7961 1.6857 1.8089
168 1.7357 1.7596 1.7236 1.7718 1.7115 1.7841 1.6992 1.7966 1.6868 1.8092
169 1.7365 1.7603 1.7245 1.7724 1.7124 1.7846 1.7002 1.7970 1.6879 1.8096
170 1.7373 1.7609 1.7254 1.7730 1.7134 1.7851 1.7012 1.7975 1.6890 1.8100
171 1.7381 1.7616 1.7262 1.7735 1.7143 1.7856 1.7023 1.7979 1.6901 1.8103
172 1.7389 1.7622 1.7271 1.7741 1.7152 1.7861 1.7033 1.7983 1.6912 1.8107
173 1.7396 1.7629 1.7279 1.7747 1.7162 1.7866 1.7042 1.7988 1.6922 1.8110
174 1.7404 1.7635 1.7288 1.7753 1.7171 1.7872 1.7052 1.7992 1.6933 1.8114
175 1.7412 1.7642 1.7296 1.7758 1.7180 1.7877 1.7062 1.7996 1.6943 1.8117
176 1.7420 1.7648 1.7305 1.7764 1.7189 1.7881 1.7072 1.8000 1.6954 1.8121
177 1.7427 1.7654 1.7313 1.7769 1.7197 1.7886 1.7081 1.8005 1.6964 1.8124
178 1.7435 1.7660 1.7321 1.7775 1.7206 1.7891 1.7091 1.8009 1.6974 1.8128
179 1.7442 1.7667 1.7329 1.7780 1.7215 1.7896 1.7100 1.8013 1.6984 1.8131
180 1.7449 1.7673 1.7337 1.7786 1.7224 1.7901 1.7109 1.8017 1.6994 1.8135
181 1.7457 1.7679 1.7345 1.7791 1.7232 1.7906 1.7118 1.8021 1.7004 1.8138

321
182 1.7464 1.7685 1.7353 1.7797 1.7241 1.7910 1.7128 1.8025 1.7014 1.8141
183 1.7471 1.7691 1.7360 1.7802 1.7249 1.7915 1.7137 1.8029 1.7023 1.8145
184 1.7478 1.7697 1.7368 1.7807 1.7257 1.7920 1.7146 1.8033 1.7033 1.8148
185 1.7485 1.7702 1.7376 1.7813 1.7266 1.7924 1.7155 1.8037 1.7042 1.8151
186 1.7492 1.7708 1.7384 1.7818 1.7274 1.7929 1.7163 1.8041 1.7052 1.8155
187 1.7499 1.7714 1.7391 1.7823 1.7282 1.7933 1.7172 1.8045 1.7061 1.8158
188 1.7506 1.7720 1.7398 1.7828 1.7290 1.7938 1.7181 1.8049 1.7070 1.8161
189 1.7513 1.7725 1.7406 1.7833 1.7298 1.7942 1.7189 1.8053 1.7080 1.8165
190 1.7520 1.7731 1.7413 1.7838 1.7306 1.7947 1.7198 1.8057 1.7089 1.8168
191 1.7526 1.7737 1.7420 1.7843 1.7314 1.7951 1.7206 1.8061 1.7098 1.8171
192 1.7533 1.7742 1.7428 1.7848 1.7322 1.7956 1.7215 1.8064 1.7107 1.8174
193 1.7540 1.7748 1.7435 1.7853 1.7329 1.7960 1.7223 1.8068 1.7116 1.8178
194 1.7546 1.7753 1.7442 1.7858 1.7337 1.7965 1.7231 1.8072 1.7124 1.8181
195 1.7553 1.7759 1.7449 1.7863 1.7345 1.7969 1.7239 1.8076 1.7133 1.8184
196 1.7559 1.7764 1.7456 1.7868 1.7352 1.7973 1.7247 1.8079 1.7142 1.8187
197 1.7566 1.7769 1.7463 1.7873 1.7360 1.7977 1.7255 1.8083 1.7150 1.8190
198 1.7572 1.7775 1.7470 1.7878 1.7367 1.7982 1.7263 1.8087 1.7159 1.8193
199 1.7578 1.7780 1.7477 1.7882 1.7374 1.7986 1.7271 1.8091 1.7167 1.8196
200 1.7584 1.7785 1.7483 1.7887 1.7382 1.7990 1.7279 1.8094 1.7176 1.8199
322
Untuk k=6 sampai k=10
k=6 k=7 k=8 k=9 k=10
n
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
11 0.2025 3.0045
12 0.2681 2.8320 0.1714 3.1494
13 0.3278 2.6920 0.2305 2.9851 0.1469 3.2658
14 0.3890 2.5716 0.2856 2.8477 0.2001 3.1112 0.1273 3.3604
15 0.4471 2.4715 0.3429 2.7270 0.2509 2.9787 0.1753 3.2160 0.1113 3.4382
16 0.5022 2.3881 0.3981 2.6241 0.3043 2.8601 0.2221 3.0895 0.1548 3.3039
17 0.5542 2.3176 0.4511 2.5366 0.3564 2.7569 0.2718 2.9746 0.1978 3.1840
18 0.6030 2.2575 0.5016 2.4612 0.4070 2.6675 0.3208 2.8727 0.2441 3.0735
19 0.6487 2.2061 0.5494 2.3960 0.4557 2.5894 0.3689 2.7831 0.2901 2.9740
20 0.6915 2.1619 0.5945 2.3394 0.5022 2.5208 0.4156 2.7037 0.3357 2.8854
21 0.7315 2.1236 0.6371 2.2899 0.5465 2.4605 0.4606 2.6332 0.3804 2.8059
22 0.7690 2.0902 0.6772 2.2465 0.5884 2.4072 0.5036 2.5705 0.4236 2.7345

323
23 0.8041 2.0609 0.7149 2.2082 0.6282 2.3599 0.5448 2.5145 0.4654 2.6704
24 0.8371 2.0352 0.7505 2.1743 0.6659 2.3177 0.5840 2.4643 0.5055 2.6126
25 0.8680 2.0125 0.7840 2.1441 0.7015 2.2801 0.6213 2.4192 0.5440 2.5604
26 0.8972 1.9924 0.8156 2.1172 0.7353 2.2463 0.6568 2.3786 0.5808 2.5132
27 0.9246 1.9745 0.8455 2.0931 0.7673 2.2159 0.6906 2.3419 0.6159 2.4703
28 0.9505 1.9585 0.8737 2.0715 0.7975 2.1884 0.7227 2.3086 0.6495 2.4312
29 0.9750 1.9442 0.9004 2.0520 0.8263 2.1636 0.7532 2.2784 0.6815 2.3956
30 0.9982 1.9313 0.9256 2.0343 0.8535 2.1410 0.7822 2.2508 0.7120 2.3631
31 1.0201 1.9198 0.9496 2.0183 0.8794 2.1205 0.8098 2.2256 0.7412 2.3332
32 1.0409 1.9093 0.9724 2.0038 0.9040 2.1017 0.8361 2.2026 0.7690 2.3058
33 1.0607 1.8999 0.9940 1.9906 0.9274 2.0846 0.8612 2.1814 0.7955 2.2806
34 1.0794 1.8913 1.0146 1.9785 0.9497 2.0688 0.8851 2.1619 0.8209 2.2574
35 1.0974 1.8835 1.0342 1.9674 0.9710 2.0544 0.9079 2.1440 0.8452 2.2359
36 1.1144 1.8764 1.0529 1.9573 0.9913 2.0410 0.9297 2.1274 0.8684 2.2159
37 1.1307 1.8700 1.0708 1.9480 1.0107 2.0288 0.9505 2.1120 0.8906 2.1975
38 1.1463 1.8641 1.0879 1.9394 1.0292 2.0174 0.9705 2.0978 0.9118 2.1803
39 1.1612 1.8587 1.1042 1.9315 1.0469 2.0069 0.9895 2.0846 0.9322 2.1644
40 1.1754 1.8538 1.1198 1.9243 1.0639 1.9972 1.0078 2.0723 0.9517 2.1495

324
41 1.1891 1.8493 1.1348 1.9175 1.0802 1.9881 1.0254 2.0609 0.9705 2.1356
42 1.2022 1.8451 1.1492 1.9113 1.0958 1.9797 1.0422 2.0502 0.9885 2.1226
43 1.2148 1.8413 1.1630 1.9055 1.1108 1.9719 1.0584 2.0403 1.0058 2.1105
44 1.2269 1.8378 1.1762 1.9002 1.1252 1.9646 1.0739 2.0310 1.0225 2.0991
45 1.2385 1.8346 1.1890 1.8952 1.1391 1.9578 1.0889 2.0222 1.0385 2.0884
46 1.2497 1.8317 1.2013 1.8906 1.1524 1.9514 1.1033 2.0140 1.0539 2.0783
47 1.2605 1.8290 1.2131 1.8863 1.1653 1.9455 1.1171 2.0064 1.0687 2.0689
48 1.2709 1.8265 1.2245 1.8823 1.1776 1.9399 1.1305 1.9992 1.0831 2.0600
49 1.2809 1.8242 1.2355 1.8785 1.1896 1.9346 1.1434 1.9924 1.0969 2.0516
50 1.2906 1.8220 1.2461 1.8750 1.2011 1.9297 1.1558 1.9860 1.1102 2.0437
51 1.3000 1.8201 1.2563 1.8718 1.2122 1.9251 1.1678 1.9799 1.1231 2.0362
52 1.3090 1.8183 1.2662 1.8687 1.2230 1.9208 1.1794 1.9743 1.1355 2.0291
53 1.3177 1.8166 1.2758 1.8659 1.2334 1.9167 1.1906 1.9689 1.1476 2.0224
54 1.3262 1.8151 1.2851 1.8632 1.2435 1.9128 1.2015 1.9638 1.1592 2.0161
55 1.3344 1.8137 1.2940 1.8607 1.2532 1.9092 1.2120 1.9590 1.1705 2.0101
56 1.3424 1.8124 1.3027 1.8584 1.2626 1.9058 1.2222 1.9545 1.1814 2.0044
57 1.3501 1.8112 1.3111 1.8562 1.2718 1.9026 1.2320 1.9502 1.1920 1.9990
58 1.3576 1.8101 1.3193 1.8542 1.2806 1.8995 1.2416 1.9461 1.2022 1.9938

325
59 1.3648 1.8091 1.3272 1.8523 1.2892 1.8967 1.2509 1.9422 1.2122 1.9889
60 1.3719 1.8082 1.3349 1.8505 1.2976 1.8939 1.2599 1.9386 1.2218 1.9843
61 1.3787 1.8073 1.3424 1.8488 1.3057 1.8914 1.2686 1.9351 1.2312 1.9798
62 1.3854 1.8066 1.3497 1.8472 1.3136 1.8889 1.2771 1.9318 1.2403 1.9756
63 1.3918 1.8058 1.3567 1.8457 1.3212 1.8866 1.2853 1.9286 1.2492 1.9716
64 1.3981 1.8052 1.3636 1.8443 1.3287 1.8844 1.2934 1.9256 1.2578 1.9678
65 1.4043 1.8046 1.3703 1.8430 1.3359 1.8824 1.3012 1.9228 1.2661 1.9641
66 1.4102 1.8041 1.3768 1.8418 1.3429 1.8804 1.3087 1.9200 1.2742 1.9606
67 1.4160 1.8036 1.3831 1.8406 1.3498 1.8786 1.3161 1.9174 1.2822 1.9572
68 1.4217 1.8032 1.3893 1.8395 1.3565 1.8768 1.3233 1.9150 1.2899 1.9540
69 1.4272 1.8028 1.3953 1.8385 1.3630 1.8751 1.3303 1.9126 1.2974 1.9510
70 1.4326 1.8025 1.4012 1.8375 1.3693 1.8735 1.3372 1.9104 1.3047 1.9481
71 1.4379 1.8021 1.4069 1.8366 1.3755 1.8720 1.3438 1.9082 1.3118 1.9452
72 1.4430 1.8019 1.4125 1.8358 1.3815 1.8706 1.3503 1.9062 1.3188 1.9426
73 1.4480 1.8016 1.4179 1.8350 1.3874 1.8692 1.3566 1.9042 1.3256 1.9400
74 1.4529 1.8014 1.4232 1.8343 1.3932 1.8679 1.3628 1.9024 1.3322 1.9375
75 1.4577 1.8013 1.4284 1.8336 1.3988 1.8667 1.3688 1.9006 1.3386 1.9352
76 1.4623 1.8011 1.4335 1.8330 1.4043 1.8655 1.3747 1.8989 1.3449 1.9329
77 1.4669 1.8010 1.4384 1.8324 1.4096 1.8644 1.3805 1.8972 1.3511 1.9307
326
78 1.4714 1.8009 1.4433 1.8318 1.4148 1.8634 1.3861 1.8957 1.3571 1.9286
79 1.4757 1.8009 1.4480 1.8313 1.4199 1.8624 1.3916 1.8942 1.3630 1.9266
80 1.4800 1.8008 1.4526 1.8308 1.4250 1.8614 1.3970 1.8927 1.3687 1.9247
81 1.4842 1.8008 1.4572 1.8303 1.4298 1.8605 1.4022 1.8914 1.3743 1.9228
82 1.4883 1.8008 1.4616 1.8299 1.4346 1.8596 1.4074 1.8900 1.3798 1.9211
83 1.4923 1.8008 1.4659 1.8295 1.4393 1.8588 1.4124 1.8888 1.3852 1.9193
84 1.4962 1.8008 1.4702 1.8291 1.4439 1.8580 1.4173 1.8876 1.3905 1.9177
85 1.5000 1.8009 1.4743 1.8288 1.4484 1.8573 1.4221 1.8864 1.3956 1.9161
86 1.5038 1.8010 1.4784 1.8285 1.4528 1.8566 1.4268 1.8853 1.4007 1.9146
87 1.5075 1.8010 1.4824 1.8282 1.4571 1.8559 1.4315 1.8842 1.4056 1.9131
88 1.5111 1.8011 1.4863 1.8279 1.4613 1.8553 1.4360 1.8832 1.4104 1.9117
89 1.5147 1.8012 1.4902 1.8277 1.4654 1.8547 1.4404 1.8822 1.4152 1.9103
90 1.5181 1.8014 1.4939 1.8275 1.4695 1.8541 1.4448 1.8813 1.4198 1.9090
91 1.5215 1.8015 1.4976 1.8273 1.4735 1.8536 1.4490 1.8804 1.4244 1.9077
92 1.5249 1.8016 1.5013 1.8271 1.4774 1.8530 1.4532 1.8795 1.4288 1.9065
93 1.5282 1.8018 1.5048 1.8269 1.4812 1.8526 1.4573 1.8787 1.4332 1.9053
94 1.5314 1.8019 1.5083 1.8268 1.4849 1.8521 1.4613 1.8779 1.4375 1.9042
95 1.5346 1.8021 1.5117 1.8266 1.4886 1.8516 1.4653 1.8772 1.4417 1.9031

327
96 1.5377 1.8023 1.5151 1.8265 1.4922 1.8512 1.4691 1.8764 1.4458 1.9021
97 1.5407 1.8025 1.5184 1.8264 1.4958 1.8508 1.4729 1.8757 1.4499 1.9011
98 1.5437 1.8027 1.5216 1.8263 1.4993 1.8505 1.4767 1.8750 1.4539 1.9001
99 1.5467 1.8029 1.5248 1.8263 1.5027 1.8501 1.4803 1.8744 1.4578 1.8991
100 1.5496 1.8031 1.5279 1.8262 1.5060 1.8498 1.4839 1.8738 1.4616 1.8982
101 1.5524 1.8033 1.5310 1.8261 1.5093 1.8495 1.4875 1.8732 1.4654 1.8973
102 1.5552 1.8035 1.5340 1.8261 1.5126 1.8491 1.4909 1.8726 1.4691 1.8965
103 1.5580 1.8037 1.5370 1.8261 1.5158 1.8489 1.4944 1.8721 1.4727 1.8956
104 1.5607 1.8040 1.5399 1.8261 1.5189 1.8486 1.4977 1.8715 1.4763 1.8948
105 1.5634 1.8042 1.5428 1.8261 1.5220 1.8483 1.5010 1.8710 1.4798 1.8941
106 1.5660 1.8044 1.5456 1.8261 1.5250 1.8481 1.5043 1.8705 1.4833 1.8933
107 1.5686 1.8047 1.5484 1.8261 1.5280 1.8479 1.5074 1.8701 1.4867 1.8926
108 1.5711 1.8049 1.5511 1.8261 1.5310 1.8477 1.5106 1.8696 1.4900 1.8919
109 1.5736 1.8052 1.5538 1.8261 1.5338 1.8475 1.5137 1.8692 1.4933 1.8913
110 1.5761 1.8054 1.5565 1.8262 1.5367 1.8473 1.5167 1.8688 1.4965 1.8906
111 1.5785 1.8057 1.5591 1.8262 1.5395 1.8471 1.5197 1.8684 1.4997 1.8900
112 1.5809 1.8060 1.5616 1.8263 1.5422 1.8470 1.5226 1.8680 1.5028 1.8894
113 1.5832 1.8062 1.5642 1.8264 1.5449 1.8468 1.5255 1.8676 1.5059 1.8888

328
114 1.5855 1.8065 1.5667 1.8264 1.5476 1.8467 1.5284 1.8673 1.5089 1.8882
115 1.5878 1.8068 1.5691 1.8265 1.5502 1.8466 1.5312 1.8670 1.5119 1.8877
116 1.5901 1.8070 1.5715 1.8266 1.5528 1.8465 1.5339 1.8667 1.5148 1.8872
117 1.5923 1.8073 1.5739 1.8267 1.5554 1.8463 1.5366 1.8663 1.5177 1.8867
118 1.5945 1.8076 1.5763 1.8268 1.5579 1.8463 1.5393 1.8661 1.5206 1.8862
119 1.5966 1.8079 1.5786 1.8269 1.5603 1.8462 1.5420 1.8658 1.5234 1.8857
120 1.5987 1.8082 1.5808 1.8270 1.5628 1.8461 1.5445 1.8655 1.5262 1.8852
121 1.6008 1.8084 1.5831 1.8271 1.5652 1.8460 1.5471 1.8653 1.5289 1.8848
122 1.6029 1.8087 1.5853 1.8272 1.5675 1.8459 1.5496 1.8650 1.5316 1.8844
123 1.6049 1.8090 1.5875 1.8273 1.5699 1.8459 1.5521 1.8648 1.5342 1.8839
124 1.6069 1.8093 1.5896 1.8274 1.5722 1.8458 1.5546 1.8646 1.5368 1.8835
125 1.6089 1.8096 1.5917 1.8276 1.5744 1.8458 1.5570 1.8644 1.5394 1.8832
126 1.6108 1.8099 1.5938 1.8277 1.5767 1.8458 1.5594 1.8641 1.5419 1.8828
127 1.6127 1.8102 1.5959 1.8278 1.5789 1.8458 1.5617 1.8639 1.5444 1.8824
128 1.6146 1.8105 1.5979 1.8280 1.5811 1.8457 1.5640 1.8638 1.5468 1.8821
129 1.6165 1.8107 1.5999 1.8281 1.5832 1.8457 1.5663 1.8636 1.5493 1.8817
130 1.6184 1.8110 1.6019 1.8282 1.5853 1.8457 1.5686 1.8634 1.5517 1.8814
131 1.6202 1.8113 1.6039 1.8284 1.5874 1.8457 1.5708 1.8633 1.5540 1.8811

329
132 1.6220 1.8116 1.6058 1.8285 1.5895 1.8457 1.5730 1.8631 1.5564 1.8808
133 1.6238 1.8119 1.6077 1.8287 1.5915 1.8457 1.5751 1.8630 1.5586 1.8805
134 1.6255 1.8122 1.6096 1.8288 1.5935 1.8457 1.5773 1.8629 1.5609 1.8802
135 1.6272 1.8125 1.6114 1.8290 1.5955 1.8457 1.5794 1.8627 1.5632 1.8799
136 1.6289 1.8128 1.6133 1.8292 1.5974 1.8458 1.5815 1.8626 1.5654 1.8797
137 1.6306 1.8131 1.6151 1.8293 1.5994 1.8458 1.5835 1.8625 1.5675 1.8794
138 1.6323 1.8134 1.6169 1.8295 1.6013 1.8458 1.5855 1.8624 1.5697 1.8792
139 1.6340 1.8137 1.6186 1.8297 1.6031 1.8459 1.5875 1.8623 1.5718 1.8789
140 1.6356 1.8140 1.6204 1.8298 1.6050 1.8459 1.5895 1.8622 1.5739 1.8787
141 1.6372 1.8143 1.6221 1.8300 1.6068 1.8459 1.5915 1.8621 1.5760 1.8785
142 1.6388 1.8146 1.6238 1.8302 1.6087 1.8460 1.5934 1.8620 1.5780 1.8783
143 1.6403 1.8149 1.6255 1.8303 1.6104 1.8460 1.5953 1.8619 1.5800 1.8781
144 1.6419 1.8151 1.6271 1.8305 1.6122 1.8461 1.5972 1.8619 1.5820 1.8779
145 1.6434 1.8154 1.6288 1.8307 1.6140 1.8462 1.5990 1.8618 1.5840 1.8777
146 1.6449 1.8157 1.6304 1.8309 1.6157 1.8462 1.6009 1.8618 1.5859 1.8775
147 1.6464 1.8160 1.6320 1.8310 1.6174 1.8463 1.6027 1.8617 1.5878 1.8773
148 1.6479 1.8163 1.6336 1.8312 1.6191 1.8463 1.6045 1.8617 1.5897 1.8772
149 1.6494 1.8166 1.6351 1.8314 1.6207 1.8464 1.6062 1.8616 1.5916 1.8770
150 1.6508 1.8169 1.6367 1.8316 1.6224 1.8465 1.6080 1.8616 1.5935 1.8768
330
151 1.6523 1.8172 1.6382 1.8318 1.6240 1.8466 1.6097 1.8615 1.5953 1.8767
152 1.6537 1.8175 1.6397 1.8320 1.6256 1.8466 1.6114 1.8615 1.5971 1.8765
153 1.6551 1.8178 1.6412 1.8322 1.6272 1.8467 1.6131 1.8615 1.5989 1.8764
154 1.6565 1.8181 1.6427 1.8323 1.6288 1.8468 1.6148 1.8614 1.6007 1.8763
155 1.6578 1.8184 1.6441 1.8325 1.6303 1.8469 1.6164 1.8614 1.6024 1.8761
156 1.6592 1.8186 1.6456 1.8327 1.6319 1.8470 1.6181 1.8614 1.6041 1.8760
157 1.6605 1.8189 1.6470 1.8329 1.6334 1.8471 1.6197 1.8614 1.6058 1.8759
158 1.6618 1.8192 1.6484 1.8331 1.6349 1.8472 1.6213 1.8614 1.6075 1.8758
159 1.6631 1.8195 1.6498 1.8333 1.6364 1.8472 1.6229 1.8614 1.6092 1.8757
160 1.6644 1.8198 1.6512 1.8335 1.6379 1.8473 1.6244 1.8614 1.6108 1.8756
161 1.6657 1.8201 1.6526 1.8337 1.6393 1.8474 1.6260 1.8614 1.6125 1.8755
162 1.6670 1.8204 1.6539 1.8339 1.6408 1.8475 1.6275 1.8614 1.6141 1.8754
163 1.6683 1.8207 1.6553 1.8341 1.6422 1.8476 1.6290 1.8614 1.6157 1.8753
164 1.6695 1.8209 1.6566 1.8343 1.6436 1.8478 1.6305 1.8614 1.6173 1.8752
165 1.6707 1.8212 1.6579 1.8345 1.6450 1.8479 1.6320 1.8614 1.6188 1.8751
166 1.6720 1.8215 1.6592 1.8346 1.6464 1.8480 1.6334 1.8614 1.6204 1.8751
167 1.6732 1.8218 1.6605 1.8348 1.6477 1.8481 1.6349 1.8615 1.6219 1.8750
168 1.6743 1.8221 1.6618 1.8350 1.6491 1.8482 1.6363 1.8615 1.6234 1.8749

331
169 1.6755 1.8223 1.6630 1.8352 1.6504 1.8483 1.6377 1.8615 1.6249 1.8748
170 1.6767 1.8226 1.6643 1.8354 1.6517 1.8484 1.6391 1.8615 1.6264 1.8748
171 1.6779 1.8229 1.6655 1.8356 1.6531 1.8485 1.6405 1.8615 1.6279 1.8747
172 1.6790 1.8232 1.6667 1.8358 1.6544 1.8486 1.6419 1.8616 1.6293 1.8747
173 1.6801 1.8235 1.6679 1.8360 1.6556 1.8487 1.6433 1.8616 1.6308 1.8746
174 1.6813 1.8237 1.6691 1.8362 1.6569 1.8489 1.6446 1.8617 1.6322 1.8746
175 1.6824 1.8240 1.6703 1.8364 1.6582 1.8490 1.6459 1.8617 1.6336 1.8745
176 1.6835 1.8243 1.6715 1.8366 1.6594 1.8491 1.6472 1.8617 1.6350 1.8745
177 1.6846 1.8246 1.6727 1.8368 1.6606 1.8492 1.6486 1.8618 1.6364 1.8744
178 1.6857 1.8248 1.6738 1.8370 1.6619 1.8493 1.6499 1.8618 1.6377 1.8744
179 1.6867 1.8251 1.6750 1.8372 1.6631 1.8495 1.6511 1.8618 1.6391 1.8744
180 1.6878 1.8254 1.6761 1.8374 1.6643 1.8496 1.6524 1.8619 1.6404 1.8744
181 1.6888 1.8256 1.6772 1.8376 1.6655 1.8497 1.6537 1.8619 1.6418 1.8743
182 1.6899 1.8259 1.6783 1.8378 1.6667 1.8498 1.6549 1.8620 1.6431 1.8743
183 1.6909 1.8262 1.6794 1.8380 1.6678 1.8500 1.6561 1.8621 1.6444 1.8743
184 1.6919 1.8264 1.6805 1.8382 1.6690 1.8501 1.6574 1.8621 1.6457 1.8743
185 1.6930 1.8267 1.6816 1.8384 1.6701 1.8502 1.6586 1.8622 1.6469 1.8742
186 1.6940 1.8270 1.6826 1.8386 1.6712 1.8503 1.6598 1.8622 1.6482 1.8742

332
187 1.6950 1.8272 1.6837 1.8388 1.6724 1.8505 1.6610 1.8623 1.6495 1.8742
188 1.6959 1.8275 1.6848 1.8390 1.6735 1.8506 1.6621 1.8623 1.6507 1.8742
189 1.6969 1.8278 1.6858 1.8392 1.6746 1.8507 1.6633 1.8624 1.6519 1.8742
190 1.6979 1.8280 1.6868 1.8394 1.6757 1.8509 1.6644 1.8625 1.6531 1.8742
191 1.6988 1.8283 1.6878 1.8396 1.6768 1.8510 1.6656 1.8625 1.6543 1.8742
192 1.6998 1.8285 1.6889 1.8398 1.6778 1.8511 1.6667 1.8626 1.6555 1.8742
193 1.7007 1.8288 1.6899 1.8400 1.6789 1.8513 1.6678 1.8627 1.6567 1.8742
194 1.7017 1.8291 1.6909 1.8402 1.6799 1.8514 1.6690 1.8627 1.6579 1.8742
195 1.7026 1.8293 1.6918 1.8404 1.6810 1.8515 1.6701 1.8628 1.6591 1.8742
196 1.7035 1.8296 1.6928 1.8406 1.6820 1.8516 1.6712 1.8629 1.6602 1.8742
197 1.7044 1.8298 1.6938 1.8407 1.6831 1.8518 1.6722 1.8629 1.6614 1.8742
198 1.7053 1.8301 1.6947 1.8409 1.6841 1.8519 1.6733 1.8630 1.6625 1.8742
199 1.7062 1.8303 1.6957 1.8411 1.6851 1.8521 1.6744 1.8631 1.6636 1.8742
200 1.7071 1.8306 1.6966 1.8413 1.6861 1.8522 1.6754 1.8632 1.6647 1.8742

333
Untuk k=11 sampai k=15
k=11 k=12 k=13 k=14 k=15
n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
16 0.0981 3.5029
17 0.1376 3.3782 0.0871 3.5572
18 0.1773 3.2650 0.1232 3.4414 0.0779 3.6032
19 0.2203 3.1593 0.1598 3.3348 0.1108 3.4957 0.0700 3.6424
20 0.2635 3.0629 0.1998 3.2342 0.1447 3.3954 0.1002 3.5425 0.0633 3.6762
21 0.3067 2.9760 0.2403 3.1413 0.1820 3.2998 0.1317 3.4483 0.0911 3.5832
22 0.3493 2.8973 0.2812 3.0566 0.2200 3.2106 0.1664 3.3576 0.1203 3.4946
23 0.3908 2.8259 0.3217 2.9792 0.2587 3.1285 0.2022 3.2722 0.1527 3.4087
24 0.4312 2.7611 0.3616 2.9084 0.2972 3.0528 0.2387 3.1929 0.1864 3.3270
25 0.4702 2.7023 0.4005 2.8436 0.3354 2.9830 0.2754 3.1191 0.2209 3.2506
26 0.5078 2.6488 0.4383 2.7844 0.3728 2.9187 0.3118 3.0507 0.2558 3.1790
27 0.5439 2.6000 0.4748 2.7301 0.4093 2.8595 0.3478 2.9872 0.2906 3.1122
28 0.5785 2.5554 0.5101 2.6803 0.4449 2.8049 0.3831 2.9284 0.3252 3.0498
29 0.6117 2.5146 0.5441 2.6345 0.4793 2.7545 0.4175 2.8738 0.3592 2.9916
30 0.6435 2.4771 0.5769 2.5923 0.5126 2.7079 0.4511 2.8232 0.3926 2.9374

334
31 0.6739 2.4427 0.6083 2.5535 0.5447 2.6648 0.4836 2.7762 0.4251 2.8868
32 0.7030 2.4110 0.6385 2.5176 0.5757 2.6249 0.5151 2.7325 0.4569 2.8396
33 0.7309 2.3818 0.6675 2.4844 0.6056 2.5879 0.5456 2.6918 0.4877 2.7956
34 0.7576 2.3547 0.6953 2.4536 0.6343 2.5535 0.5750 2.6539 0.5176 2.7544
35 0.7831 2.3297 0.7220 2.4250 0.6620 2.5215 0.6035 2.6186 0.5466 2.7159
36 0.8076 2.3064 0.7476 2.3984 0.6886 2.4916 0.6309 2.5856 0.5746 2.6799
37 0.8311 2.2848 0.7722 2.3737 0.7142 2.4638 0.6573 2.5547 0.6018 2.6461
38 0.8536 2.2647 0.7958 2.3506 0.7389 2.4378 0.6828 2.5258 0.6280 2.6144
39 0.8751 2.2459 0.8185 2.3290 0.7626 2.4134 0.7074 2.4987 0.6533 2.5847
40 0.8959 2.2284 0.8404 2.3089 0.7854 2.3906 0.7312 2.4733 0.6778 2.5567
41 0.9158 2.2120 0.8613 2.2900 0.8074 2.3692 0.7540 2.4494 0.7015 2.5304
42 0.9349 2.1967 0.8815 2.2723 0.8285 2.3491 0.7761 2.4269 0.7243 2.5056
43 0.9533 2.1823 0.9009 2.2556 0.8489 2.3302 0.7973 2.4058 0.7464 2.4822
44 0.9710 2.1688 0.9196 2.2400 0.8686 2.3124 0.8179 2.3858 0.7677 2.4601
45 0.9880 2.1561 0.9377 2.2252 0.8875 2.2956 0.8377 2.3670 0.7883 2.4392
46 1.0044 2.1442 0.9550 2.2113 0.9058 2.2797 0.8568 2.3492 0.8083 2.4195
47 1.0203 2.1329 0.9718 2.1982 0.9234 2.2648 0.8753 2.3324 0.8275 2.4008
48 1.0355 2.1223 0.9879 2.1859 0.9405 2.2506 0.8931 2.3164 0.8461 2.3831

335
49 1.0502 2.1122 1.0035 2.1742 0.9569 2.2372 0.9104 2.3013 0.8642 2.3663
50 1.0645 2.1028 1.0186 2.1631 0.9728 2.2245 0.9271 2.2870 0.8816 2.3503
51 1.0782 2.0938 1.0332 2.1526 0.9882 2.2125 0.9432 2.2734 0.8985 2.3352
52 1.0915 2.0853 1.0473 2.1426 1.0030 2.2011 0.9589 2.2605 0.9148 2.3207
53 1.1043 2.0772 1.0609 2.1332 1.0174 2.1902 0.9740 2.2482 0.9307 2.3070
54 1.1167 2.0696 1.0741 2.1242 1.0314 2.1799 0.9886 2.2365 0.9460 2.2939
55 1.1288 2.0623 1.0869 2.1157 1.0449 2.1700 1.0028 2.2253 0.9609 2.2815
56 1.1404 2.0554 1.0992 2.1076 1.0579 2.1607 1.0166 2.2147 0.9753 2.2696
57 1.1517 2.0489 1.1112 2.0998 1.0706 2.1518 1.0299 2.2046 0.9893 2.2582
58 1.1626 2.0426 1.1228 2.0925 1.0829 2.1432 1.0429 2.1949 1.0029 2.2474
59 1.1733 2.0367 1.1341 2.0854 1.0948 2.1351 1.0555 2.1856 1.0161 2.2370
60 1.1835 2.0310 1.1451 2.0787 1.1064 2.1273 1.0676 2.1768 1.0289 2.2271
61 1.1936 2.0256 1.1557 2.0723 1.1176 2.1199 1.0795 2.1684 1.0413 2.2176
62 1.2033 2.0204 1.1660 2.0662 1.1286 2.1128 1.0910 2.1603 1.0534 2.2084
63 1.2127 2.0155 1.1760 2.0604 1.1392 2.1060 1.1022 2.1525 1.0651 2.1997
64 1.2219 2.0108 1.1858 2.0548 1.1495 2.0995 1.1131 2.1451 1.0766 2.1913
65 1.2308 2.0063 1.1953 2.0494 1.1595 2.0933 1.1236 2.1380 1.0877 2.1833
66 1.2395 2.0020 1.2045 2.0443 1.1693 2.0873 1.1339 2.1311 1.0985 2.1756

336
67 1.2479 1.9979 1.2135 2.0393 1.1788 2.0816 1.1440 2.1245 1.1090 2.1682
68 1.2561 1.9939 1.2222 2.0346 1.1880 2.0761 1.1537 2.1182 1.1193 2.1611
69 1.2642 1.9901 1.2307 2.0301 1.1970 2.0708 1.1632 2.1122 1.1293 2.1542
70 1.2720 1.9865 1.2390 2.0257 1.2058 2.0657 1.1725 2.1063 1.1390 2.1476
71 1.2796 1.9830 1.2471 2.0216 1.2144 2.0608 1.1815 2.1007 1.1485 2.1413
72 1.2870 1.9797 1.2550 2.0176 1.2227 2.0561 1.1903 2.0953 1.1578 2.1352
73 1.2942 1.9765 1.2626 2.0137 1.2308 2.0516 1.1989 2.0901 1.1668 2.1293
74 1.3013 1.9734 1.2701 2.0100 1.2388 2.0472 1.2073 2.0851 1.1756 2.1236
75 1.3082 1.9705 1.2774 2.0064 1.2465 2.0430 1.2154 2.0803 1.1842 2.1181
76 1.3149 1.9676 1.2846 2.0030 1.2541 2.0390 1.2234 2.0756 1.1926 2.1128
77 1.3214 1.9649 1.2916 1.9997 1.2615 2.0351 1.2312 2.0711 1.2008 2.1077
78 1.3279 1.9622 1.2984 1.9965 1.2687 2.0314 1.2388 2.0668 1.2088 2.1028
79 1.3341 1.9597 1.3050 1.9934 1.2757 2.0277 1.2462 2.0626 1.2166 2.0980
80 1.3402 1.9573 1.3115 1.9905 1.2826 2.0242 1.2535 2.0586 1.2242 2.0934
81 1.3462 1.9549 1.3179 1.9876 1.2893 2.0209 1.2606 2.0547 1.2317 2.0890
82 1.3521 1.9527 1.3241 1.9849 1.2959 2.0176 1.2675 2.0509 1.2390 2.0847
83 1.3578 1.9505 1.3302 1.9822 1.3023 2.0144 1.2743 2.0472 1.2461 2.0805
84 1.3634 1.9484 1.3361 1.9796 1.3086 2.0114 1.2809 2.0437 1.2531 2.0765

337
85 1.3689 1.9464 1.3419 1.9771 1.3148 2.0085 1.2874 2.0403 1.2599 2.0726
86 1.3743 1.9444 1.3476 1.9747 1.3208 2.0056 1.2938 2.0370 1.2666 2.0688
87 1.3795 1.9425 1.3532 1.9724 1.3267 2.0029 1.3000 2.0338 1.2732 2.0652
88 1.3847 1.9407 1.3587 1.9702 1.3325 2.0002 1.3061 2.0307 1.2796 2.0616
89 1.3897 1.9389 1.3640 1.9680 1.3381 1.9976 1.3121 2.0277 1.2859 2.0582
90 1.3946 1.9372 1.3693 1.9659 1.3437 1.9951 1.3179 2.0247 1.2920 2.0548
91 1.3995 1.9356 1.3744 1.9639 1.3491 1.9927 1.3237 2.0219 1.2980 2.0516
92 1.4042 1.9340 1.3794 1.9619 1.3544 1.9903 1.3293 2.0192 1.3039 2.0485
93 1.4089 1.9325 1.3844 1.9600 1.3597 1.9881 1.3348 2.0165 1.3097 2.0454
94 1.4135 1.9310 1.3892 1.9582 1.3648 1.9859 1.3402 2.0139 1.3154 2.0424
95 1.4179 1.9295 1.3940 1.9564 1.3698 1.9837 1.3455 2.0114 1.3210 2.0396
96 1.4223 1.9282 1.3986 1.9547 1.3747 1.9816 1.3507 2.0090 1.3264 2.0368
97 1.4266 1.9268 1.4032 1.9530 1.3796 1.9796 1.3557 2.0067 1.3318 2.0341
98 1.4309 1.9255 1.4077 1.9514 1.3843 1.9777 1.3607 2.0044 1.3370 2.0314
99 1.4350 1.9243 1.4121 1.9498 1.3889 1.9758 1.3656 2.0021 1.3422 2.0289
100 1.4391 1.9231 1.4164 1.9483 1.3935 1.9739 1.3705 2.0000 1.3472 2.0264
101 1.4431 1.9219 1.4206 1.9468 1.3980 1.9722 1.3752 1.9979 1.3522 2.0239
102 1.4470 1.9207 1.4248 1.9454 1.4024 1.9704 1.3798 1.9958 1.3571 2.0216

338
103 1.4509 1.9196 1.4289 1.9440 1.4067 1.9687 1.3844 1.9938 1.3619 2.0193
104 1.4547 1.9186 1.4329 1.9426 1.4110 1.9671 1.3889 1.9919 1.3666 2.0171
105 1.4584 1.9175 1.4369 1.9413 1.4151 1.9655 1.3933 1.9900 1.3712 2.0149
106 1.4621 1.9165 1.4408 1.9401 1.4192 1.9640 1.3976 1.9882 1.3758 2.0128
107 1.4657 1.9155 1.4446 1.9388 1.4233 1.9624 1.4018 1.9864 1.3802 2.0107
108 1.4693 1.9146 1.4483 1.9376 1.4272 1.9610 1.4060 1.9847 1.3846 2.0087
109 1.4727 1.9137 1.4520 1.9364 1.4311 1.9595 1.4101 1.9830 1.3889 2.0067
110 1.4762 1.9128 1.4556 1.9353 1.4350 1.9582 1.4141 1.9813 1.3932 2.0048
111 1.4795 1.9119 1.4592 1.9342 1.4387 1.9568 1.4181 1.9797 1.3973 2.0030
112 1.4829 1.9111 1.4627 1.9331 1.4424 1.9555 1.4220 1.9782 1.4014 2.0011
113 1.4861 1.9103 1.4662 1.9321 1.4461 1.9542 1.4258 1.9766 1.4055 1.9994
114 1.4893 1.9095 1.4696 1.9311 1.4497 1.9530 1.4296 1.9752 1.4094 1.9977
115 1.4925 1.9087 1.4729 1.9301 1.4532 1.9518 1.4333 1.9737 1.4133 1.9960
116 1.4956 1.9080 1.4762 1.9291 1.4567 1.9506 1.4370 1.9723 1.4172 1.9943
117 1.4987 1.9073 1.4795 1.9282 1.4601 1.9494 1.4406 1.9709 1.4209 1.9927
118 1.5017 1.9066 1.4827 1.9273 1.4635 1.9483 1.4441 1.9696 1.4247 1.9912
119 1.5047 1.9059 1.4858 1.9264 1.4668 1.9472 1.4476 1.9683 1.4283 1.9896
120 1.5076 1.9053 1.4889 1.9256 1.4700 1.9461 1.4511 1.9670 1.4319 1.9881

339
121 1.5105 1.9046 1.4919 1.9247 1.4733 1.9451 1.4544 1.9658 1.4355 1.9867
122 1.5133 1.9040 1.4950 1.9239 1.4764 1.9441 1.4578 1.9646 1.4390 1.9853
123 1.5161 1.9034 1.4979 1.9231 1.4795 1.9431 1.4611 1.9634 1.4424 1.9839
124 1.5189 1.9028 1.5008 1.9223 1.4826 1.9422 1.4643 1.9622 1.4458 1.9825
125 1.5216 1.9023 1.5037 1.9216 1.4857 1.9412 1.4675 1.9611 1.4492 1.9812
126 1.5243 1.9017 1.5065 1.9209 1.4886 1.9403 1.4706 1.9600 1.4525 1.9799
127 1.5269 1.9012 1.5093 1.9202 1.4916 1.9394 1.4737 1.9589 1.4557 1.9786
128 1.5295 1.9006 1.5121 1.9195 1.4945 1.9385 1.4768 1.9578 1.4589 1.9774
129 1.5321 1.9001 1.5148 1.9188 1.4973 1.9377 1.4798 1.9568 1.4621 1.9762
130 1.5346 1.8997 1.5175 1.9181 1.5002 1.9369 1.4827 1.9558 1.4652 1.9750
131 1.5371 1.8992 1.5201 1.9175 1.5029 1.9360 1.4856 1.9548 1.4682 1.9738
132 1.5396 1.8987 1.5227 1.9169 1.5057 1.9353 1.4885 1.9539 1.4713 1.9727
133 1.5420 1.8983 1.5253 1.9163 1.5084 1.9345 1.4914 1.9529 1.4742 1.9716
134 1.5444 1.8978 1.5278 1.9157 1.5110 1.9337 1.4942 1.9520 1.4772 1.9705
135 1.5468 1.8974 1.5303 1.9151 1.5137 1.9330 1.4969 1.9511 1.4801 1.9695
136 1.5491 1.8970 1.5328 1.9145 1.5163 1.9323 1.4997 1.9502 1.4829 1.9684
137 1.5514 1.8966 1.5352 1.9140 1.5188 1.9316 1.5024 1.9494 1.4858 1.9674
138 1.5537 1.8962 1.5376 1.9134 1.5213 1.9309 1.5050 1.9486 1.4885 1.9664

340
139 1.5559 1.8958 1.5400 1.9129 1.5238 1.9302 1.5076 1.9477 1.4913 1.9655
140 1.5582 1.8955 1.5423 1.9124 1.5263 1.9296 1.5102 1.9469 1.4940 1.9645
141 1.5603 1.8951 1.5446 1.9119 1.5287 1.9289 1.5128 1.9461 1.4967 1.9636
142 1.5625 1.8947 1.5469 1.9114 1.5311 1.9283 1.5153 1.9454 1.4993 1.9627
143 1.5646 1.8944 1.5491 1.9110 1.5335 1.9277 1.5178 1.9446 1.5019 1.9618
144 1.5667 1.8941 1.5513 1.9105 1.5358 1.9271 1.5202 1.9439 1.5045 1.9609
145 1.5688 1.8938 1.5535 1.9100 1.5381 1.9265 1.5226 1.9432 1.5070 1.9600
146 1.5709 1.8935 1.5557 1.9096 1.5404 1.9259 1.5250 1.9425 1.5095 1.9592
147 1.5729 1.8932 1.5578 1.9092 1.5427 1.9254 1.5274 1.9418 1.5120 1.9584
148 1.5749 1.8929 1.5600 1.9088 1.5449 1.9248 1.5297 1.9411 1.5144 1.9576
149 1.5769 1.8926 1.5620 1.9083 1.5471 1.9243 1.5320 1.9404 1.5169 1.9568
150 1.5788 1.8923 1.5641 1.9080 1.5493 1.9238 1.5343 1.9398 1.5193 1.9560
151 1.5808 1.8920 1.5661 1.9076 1.5514 1.9233 1.5365 1.9392 1.5216 1.9552
152 1.5827 1.8918 1.5682 1.9072 1.5535 1.9228 1.5388 1.9386 1.5239 1.9545
153 1.5846 1.8915 1.5701 1.9068 1.5556 1.9223 1.5410 1.9379 1.5262 1.9538
154 1.5864 1.8913 1.5721 1.9065 1.5577 1.9218 1.5431 1.9374 1.5285 1.9531
155 1.5883 1.8910 1.5740 1.9061 1.5597 1.9214 1.5453 1.9368 1.5307 1.9524
156 1.5901 1.8908 1.5760 1.9058 1.5617 1.9209 1.5474 1.9362 1.5330 1.9517

341
157 1.5919 1.8906 1.5779 1.9054 1.5637 1.9205 1.5495 1.9356 1.5352 1.9510
158 1.5937 1.8904 1.5797 1.9051 1.5657 1.9200 1.5516 1.9351 1.5373 1.9503
159 1.5954 1.8902 1.5816 1.9048 1.5676 1.9196 1.5536 1.9346 1.5395 1.9497
160 1.5972 1.8899 1.5834 1.9045 1.5696 1.9192 1.5556 1.9340 1.5416 1.9490
161 1.5989 1.8897 1.5852 1.9042 1.5715 1.9188 1.5576 1.9335 1.5437 1.9484
162 1.6006 1.8896 1.5870 1.9039 1.5734 1.9184 1.5596 1.9330 1.5457 1.9478
163 1.6023 1.8894 1.5888 1.9036 1.5752 1.9180 1.5616 1.9325 1.5478 1.9472
164 1.6040 1.8892 1.5906 1.9033 1.5771 1.9176 1.5635 1.9320 1.5498 1.9466
165 1.6056 1.8890 1.5923 1.9030 1.5789 1.9172 1.5654 1.9316 1.5518 1.9460
166 1.6072 1.8888 1.5940 1.9028 1.5807 1.9169 1.5673 1.9311 1.5538 1.9455
167 1.6089 1.8887 1.5957 1.9025 1.5825 1.9165 1.5692 1.9306 1.5557 1.9449
168 1.6105 1.8885 1.5974 1.9023 1.5842 1.9161 1.5710 1.9302 1.5577 1.9444
169 1.6120 1.8884 1.5991 1.9020 1.5860 1.9158 1.5728 1.9298 1.5596 1.9438
170 1.6136 1.8882 1.6007 1.9018 1.5877 1.9155 1.5746 1.9293 1.5615 1.9433
171 1.6151 1.8881 1.6023 1.9015 1.5894 1.9151 1.5764 1.9289 1.5634 1.9428
172 1.6167 1.8879 1.6039 1.9013 1.5911 1.9148 1.5782 1.9285 1.5652 1.9423
173 1.6182 1.8878 1.6055 1.9011 1.5928 1.9145 1.5799 1.9281 1.5670 1.9418
174 1.6197 1.8876 1.6071 1.9009 1.5944 1.9142 1.5817 1.9277 1.5688 1.9413

342
175 1.6212 1.8875 1.6087 1.9006 1.5961 1.9139 1.5834 1.9273 1.5706 1.9408
176 1.6226 1.8874 1.6102 1.9004 1.5977 1.9136 1.5851 1.9269 1.5724 1.9404
177 1.6241 1.8873 1.6117 1.9002 1.5993 1.9133 1.5868 1.9265 1.5742 1.9399
178 1.6255 1.8872 1.6133 1.9000 1.6009 1.9130 1.5884 1.9262 1.5759 1.9394
179 1.6270 1.8870 1.6148 1.8998 1.6025 1.9128 1.5901 1.9258 1.5776 1.9390
180 1.6284 1.8869 1.6162 1.8996 1.6040 1.9125 1.5917 1.9255 1.5793 1.9386
181 1.6298 1.8868 1.6177 1.8995 1.6056 1.9122 1.5933 1.9251 1.5810 1.9381
182 1.6312 1.8867 1.6192 1.8993 1.6071 1.9120 1.5949 1.9248 1.5827 1.9377
183 1.6325 1.8866 1.6206 1.8991 1.6086 1.9117 1.5965 1.9244 1.5844 1.9373
184 1.6339 1.8865 1.6220 1.8989 1.6101 1.9115 1.5981 1.9241 1.5860 1.9369
185 1.6352 1.8864 1.6234 1.8988 1.6116 1.9112 1.5996 1.9238 1.5876 1.9365
186 1.6366 1.8864 1.6248 1.8986 1.6130 1.9110 1.6012 1.9235 1.5892 1.9361
187 1.6379 1.8863 1.6262 1.8984 1.6145 1.9107 1.6027 1.9232 1.5908 1.9357
188 1.6392 1.8862 1.6276 1.8983 1.6159 1.9105 1.6042 1.9228 1.5924 1.9353
189 1.6405 1.8861 1.6289 1.8981 1.6173 1.9103 1.6057 1.9226 1.5939 1.9349
190 1.6418 1.8860 1.6303 1.8980 1.6188 1.9101 1.6071 1.9223 1.5955 1.9346
191 1.6430 1.8860 1.6316 1.8978 1.6202 1.9099 1.6086 1.9220 1.5970 1.9342
192 1.6443 1.8859 1.6329 1.8977 1.6215 1.9096 1.6101 1.9217 1.5985 1.9339

343
193 1.6455 1.8858 1.6343 1.8976 1.6229 1.9094 1.6115 1.9214 1.6000 1.9335
194 1.6468 1.8858 1.6355 1.8974 1.6243 1.9092 1.6129 1.9211 1.6015 1.9332
195 1.6480 1.8857 1.6368 1.8973 1.6256 1.9090 1.6143 1.9209 1.6030 1.9328
196 1.6492 1.8856 1.6381 1.8972 1.6270 1.9088 1.6157 1.9206 1.6044 1.9325
197 1.6504 1.8856 1.6394 1.8971 1.6283 1.9087 1.6171 1.9204 1.6059 1.9322
198 1.6516 1.8855 1.6406 1.8969 1.6296 1.9085 1.6185 1.9201 1.6073 1.9318
199 1.6528 1.8855 1.6419 1.8968 1.6309 1.9083 1.6198 1.9199 1.6087 1.9315
200 1.6539 1.8854 1.6431 1.8967 1.6322 1.9081 1.6212 1.9196 1.6101 1.9312

344
Untuk k=16 sampai k=20
k=16 k=17 k=18 k=19 k=20
n
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
21 0.0575 3.7054
22 0.0832 3.6188 0.0524 3.7309
23 0.1103 3.5355 0.0762 3.6501 0.0480 3.7533
24 0.1407 3.4540 0.1015 3.5717 0.0701 3.6777 0.0441 3.7730
25 0.1723 3.3760 0.1300 3.4945 0.0937 3.6038 0.0647 3.7022 0.0407 3.7904
26 0.2050 3.3025 0.1598 3.4201 0.1204 3.5307 0.0868 3.6326 0.0598 3.7240
27 0.2382 3.2333 0.1907 3.3494 0.1485 3.4597 0.1119 3.5632 0.0806 3.6583
28 0.2715 3.1681 0.2223 3.2825 0.1779 3.3919 0.1384 3.4955 0.1042 3.5925
29 0.3046 3.1070 0.2541 3.2192 0.2079 3.3273 0.1663 3.4304 0.1293 3.5279
30 0.3374 3.0497 0.2859 3.1595 0.2383 3.2658 0.1949 3.3681 0.1557 3.4655
31 0.3697 2.9960 0.3175 3.1032 0.2688 3.2076 0.2239 3.3086 0.1830 3.4055
32 0.4013 2.9458 0.3487 3.0503 0.2992 3.1525 0.2532 3.2519 0.2108 3.3478
33 0.4322 2.8987 0.3793 3.0005 0.3294 3.1005 0.2825 3.1981 0.2389 3.2928
34 0.4623 2.8545 0.4094 2.9536 0.3591 3.0513 0.3116 3.1470 0.2670 3.2402
35 0.4916 2.8131 0.4388 2.9095 0.3883 3.0048 0.3403 3.0985 0.2951 3.1901

345
36 0.5201 2.7742 0.4675 2.8680 0.4169 2.9610 0.3687 3.0526 0.3230 3.1425
37 0.5477 2.7377 0.4954 2.8289 0.4449 2.9195 0.3966 3.0091 0.3505 3.0972
38 0.5745 2.7033 0.5225 2.7921 0.4723 2.8804 0.4240 2.9678 0.3777 3.0541
39 0.6004 2.6710 0.5489 2.7573 0.4990 2.8434 0.4507 2.9288 0.4044 3.0132
40 0.6256 2.6406 0.5745 2.7246 0.5249 2.8084 0.4769 2.8917 0.4305 2.9743
41 0.6499 2.6119 0.5994 2.6936 0.5502 2.7753 0.5024 2.8566 0.4562 2.9373
42 0.6734 2.5848 0.6235 2.6643 0.5747 2.7439 0.5273 2.8233 0.4812 2.9022
43 0.6962 2.5592 0.6469 2.6366 0.5986 2.7142 0.5515 2.7916 0.5057 2.8688
44 0.7182 2.5351 0.6695 2.6104 0.6218 2.6860 0.5751 2.7616 0.5295 2.8370
45 0.7396 2.5122 0.6915 2.5856 0.6443 2.6593 0.5980 2.7331 0.5528 2.8067
46 0.7602 2.4905 0.7128 2.5621 0.6661 2.6339 0.6203 2.7059 0.5755 2.7779
47 0.7802 2.4700 0.7334 2.5397 0.6873 2.6098 0.6420 2.6801 0.5976 2.7504
48 0.7995 2.4505 0.7534 2.5185 0.7079 2.5869 0.6631 2.6555 0.6191 2.7243
49 0.8182 2.4320 0.7728 2.4983 0.7279 2.5651 0.6836 2.6321 0.6400 2.6993
50 0.8364 2.4144 0.7916 2.4791 0.7472 2.5443 0.7035 2.6098 0.6604 2.6755
51 0.8540 2.3977 0.8098 2.4608 0.7660 2.5245 0.7228 2.5885 0.6802 2.6527
52 0.8710 2.3818 0.8275 2.4434 0.7843 2.5056 0.7416 2.5682 0.6995 2.6310
53 0.8875 2.3666 0.8446 2.4268 0.8020 2.4876 0.7599 2.5487 0.7183 2.6102

346
54 0.9035 2.3521 0.8612 2.4110 0.8193 2.4704 0.7777 2.5302 0.7365 2.5903
55 0.9190 2.3383 0.8774 2.3959 0.8360 2.4539 0.7949 2.5124 0.7543 2.5713
56 0.9341 2.3252 0.8930 2.3814 0.8522 2.4382 0.8117 2.4955 0.7716 2.5531
57 0.9487 2.3126 0.9083 2.3676 0.8680 2.4232 0.8280 2.4792 0.7884 2.5356
58 0.9629 2.3005 0.9230 2.3544 0.8834 2.4088 0.8439 2.4636 0.8047 2.5189
59 0.9767 2.2890 0.9374 2.3417 0.8983 2.3950 0.8593 2.4487 0.8207 2.5028
60 0.9901 2.2780 0.9514 2.3296 0.9128 2.3817 0.8744 2.4344 0.8362 2.4874
61 1.0031 2.2674 0.9649 2.3180 0.9269 2.3690 0.8890 2.4206 0.8513 2.4726
62 1.0157 2.2573 0.9781 2.3068 0.9406 2.3569 0.9032 2.4074 0.8660 2.4584
63 1.0280 2.2476 0.9910 2.2961 0.9539 2.3452 0.9170 2.3947 0.8803 2.4447
64 1.0400 2.2383 1.0035 2.2858 0.9669 2.3340 0.9305 2.3826 0.8943 2.4316
65 1.0517 2.2293 1.0156 2.2760 0.9796 2.3232 0.9437 2.3708 0.9079 2.4189
66 1.0630 2.2207 1.0274 2.2665 0.9919 2.3128 0.9565 2.3595 0.9211 2.4068
67 1.0740 2.2125 1.0390 2.2574 1.0039 2.3028 0.9689 2.3487 0.9340 2.3950
68 1.0848 2.2045 1.0502 2.2486 1.0156 2.2932 0.9811 2.3382 0.9466 2.3837
69 1.0952 2.1969 1.0612 2.2401 1.0270 2.2839 0.9930 2.3281 0.9589 2.3728
70 1.1054 2.1895 1.0718 2.2320 1.0382 2.2750 1.0045 2.3184 0.9709 2.3623
71 1.1154 2.1824 1.0822 2.2241 1.0490 2.2663 1.0158 2.3090 0.9826 2.3522

347
72 1.1251 2.1756 1.0924 2.2166 1.0596 2.2580 1.0268 2.3000 0.9940 2.3424
73 1.1346 2.1690 1.1023 2.2093 1.0699 2.2500 1.0375 2.2912 1.0052 2.3329
74 1.1438 2.1626 1.1119 2.2022 1.0800 2.2423 1.0480 2.2828 1.0161 2.3238
75 1.1528 2.1565 1.1214 2.1954 1.0898 2.2348 1.0583 2.2747 1.0267 2.3149
76 1.1616 2.1506 1.1306 2.1888 1.0994 2.2276 1.0683 2.2668 1.0371 2.3064
77 1.1702 2.1449 1.1395 2.1825 1.1088 2.2206 1.0780 2.2591 1.0472 2.2981
78 1.1786 2.1393 1.1483 2.1763 1.1180 2.2138 1.0876 2.2518 1.0571 2.2901
79 1.1868 2.1340 1.1569 2.1704 1.1269 2.2073 1.0969 2.2446 1.0668 2.2824
80 1.1948 2.1288 1.1653 2.1647 1.1357 2.2010 1.1060 2.2377 1.0763 2.2749
81 1.2026 2.1238 1.1735 2.1591 1.1442 2.1949 1.1149 2.2310 1.0856 2.2676
82 1.2103 2.1190 1.1815 2.1537 1.1526 2.1889 1.1236 2.2246 1.0946 2.2606
83 1.2178 2.1143 1.1893 2.1485 1.1608 2.1832 1.1322 2.2183 1.1035 2.2537
84 1.2251 2.1098 1.1970 2.1435 1.1688 2.1776 1.1405 2.2122 1.1122 2.2471
85 1.2323 2.1054 1.2045 2.1386 1.1766 2.1722 1.1487 2.2063 1.1206 2.2407
86 1.2393 2.1011 1.2119 2.1338 1.1843 2.1670 1.1567 2.2005 1.1290 2.2345
87 1.2462 2.0970 1.2191 2.1293 1.1918 2.1619 1.1645 2.1950 1.1371 2.2284
88 1.2529 2.0930 1.2261 2.1248 1.1992 2.1570 1.1722 2.1896 1.1451 2.2225
89 1.2595 2.0891 1.2330 2.1205 1.2064 2.1522 1.1797 2.1843 1.1529 2.2168
90 1.2659 2.0853 1.2397 2.1163 1.2134 2.1476 1.1870 2.1793 1.1605 2.2113
348
91 1.2723 2.0817 1.2464 2.1122 1.2204 2.1431 1.1942 2.1743 1.1680 2.2059
92 1.2785 2.0781 1.2529 2.1082 1.2271 2.1387 1.2013 2.1695 1.1754 2.2007
93 1.2845 2.0747 1.2592 2.1044 1.2338 2.1344 1.2082 2.1648 1.1826 2.1956
94 1.2905 2.0713 1.2654 2.1006 1.2403 2.1303 1.2150 2.1603 1.1897 2.1906
95 1.2963 2.0681 1.2716 2.0970 1.2467 2.1262 1.2217 2.1559 1.1966 2.1858
96 1.3021 2.0649 1.2776 2.0935 1.2529 2.1223 1.2282 2.1515 1.2034 2.1811
97 1.3077 2.0619 1.2834 2.0900 1.2591 2.1185 1.2346 2.1474 1.2100 2.1765
98 1.3132 2.0589 1.2892 2.0867 1.2651 2.1148 1.2409 2.1433 1.2166 2.1721
99 1.3186 2.0560 1.2949 2.0834 1.2710 2.1112 1.2470 2.1393 1.2230 2.1677
100 1.3239 2.0531 1.3004 2.0802 1.2768 2.1077 1.2531 2.1354 1.2293 2.1635
101 1.3291 2.0504 1.3059 2.0772 1.2825 2.1043 1.2590 2.1317 1.2355 2.1594
102 1.3342 2.0477 1.3112 2.0741 1.2881 2.1009 1.2649 2.1280 1.2415 2.1554
103 1.3392 2.0451 1.3165 2.0712 1.2936 2.0977 1.2706 2.1244 1.2475 2.1515
104 1.3442 2.0426 1.3216 2.0684 1.2990 2.0945 1.2762 2.1210 1.2534 2.1477
105 1.3490 2.0401 1.3267 2.0656 1.3043 2.0914 1.2817 2.1175 1.2591 2.1440
106 1.3538 2.0377 1.3317 2.0629 1.3095 2.0884 1.2872 2.1142 1.2648 2.1403
107 1.3585 2.0353 1.3366 2.0602 1.3146 2.0855 1.2925 2.1110 1.2703 2.1368
108 1.3631 2.0330 1.3414 2.0577 1.3196 2.0826 1.2978 2.1078 1.2758 2.1333

349
109 1.3676 2.0308 1.3461 2.0552 1.3246 2.0798 1.3029 2.1048 1.2811 2.1300
110 1.3720 2.0286 1.3508 2.0527 1.3294 2.0771 1.3080 2.1018 1.2864 2.1267
111 1.3764 2.0265 1.3554 2.0503 1.3342 2.0744 1.3129 2.0988 1.2916 2.1235
112 1.3807 2.0244 1.3599 2.0480 1.3389 2.0718 1.3178 2.0959 1.2967 2.1203
113 1.3849 2.0224 1.3643 2.0457 1.3435 2.0693 1.3227 2.0931 1.3017 2.1173
114 1.3891 2.0204 1.3686 2.0435 1.3481 2.0668 1.3274 2.0904 1.3066 2.1143
115 1.3932 2.0185 1.3729 2.0413 1.3525 2.0644 1.3321 2.0877 1.3115 2.1113
116 1.3972 2.0166 1.3771 2.0392 1.3569 2.0620 1.3366 2.0851 1.3162 2.1085
117 1.4012 2.0148 1.3813 2.0371 1.3613 2.0597 1.3411 2.0826 1.3209 2.1057
118 1.4051 2.0130 1.3854 2.0351 1.3655 2.0575 1.3456 2.0801 1.3256 2.1029
119 1.4089 2.0112 1.3894 2.0331 1.3697 2.0553 1.3500 2.0776 1.3301 2.1002
120 1.4127 2.0095 1.3933 2.0312 1.3739 2.0531 1.3543 2.0752 1.3346 2.0976
121 1.4164 2.0079 1.3972 2.0293 1.3779 2.0510 1.3585 2.0729 1.3390 2.0951
122 1.4201 2.0062 1.4010 2.0275 1.3819 2.0489 1.3627 2.0706 1.3433 2.0926
123 1.4237 2.0046 1.4048 2.0257 1.3858 2.0469 1.3668 2.0684 1.3476 2.0901
124 1.4272 2.0031 1.4085 2.0239 1.3897 2.0449 1.3708 2.0662 1.3518 2.0877
125 1.4307 2.0016 1.4122 2.0222 1.3936 2.0430 1.3748 2.0641 1.3560 2.0854
126 1.4342 2.0001 1.4158 2.0205 1.3973 2.0411 1.3787 2.0620 1.3600 2.0831

350
127 1.4376 1.9986 1.4194 2.0188 1.4010 2.0393 1.3826 2.0599 1.3641 2.0808
128 1.4409 1.9972 1.4229 2.0172 1.4047 2.0374 1.3864 2.0579 1.3680 2.0786
129 1.4442 1.9958 1.4263 2.0156 1.4083 2.0357 1.3902 2.0559 1.3719 2.0764
130 1.4475 1.9944 1.4297 2.0141 1.4118 2.0339 1.3939 2.0540 1.3758 2.0743
131 1.4507 1.9931 1.4331 2.0126 1.4153 2.0322 1.3975 2.0521 1.3796 2.0722
132 1.4539 1.9918 1.4364 2.0111 1.4188 2.0306 1.4011 2.0503 1.3833 2.0702
133 1.4570 1.9905 1.4397 2.0096 1.4222 2.0289 1.4046 2.0485 1.3870 2.0682
134 1.4601 1.9893 1.4429 2.0082 1.4255 2.0273 1.4081 2.0467 1.3906 2.0662
135 1.4631 1.9880 1.4460 2.0068 1.4289 2.0258 1.4116 2.0450 1.3942 2.0643
136 1.4661 1.9868 1.4492 2.0054 1.4321 2.0243 1.4150 2.0433 1.3978 2.0624
137 1.4691 1.9857 1.4523 2.0041 1.4353 2.0227 1.4183 2.0416 1.4012 2.0606
138 1.4720 1.9845 1.4553 2.0028 1.4385 2.0213 1.4216 2.0399 1.4047 2.0588
139 1.4748 1.9834 1.4583 2.0015 1.4416 2.0198 1.4249 2.0383 1.4081 2.0570
140 1.4777 1.9823 1.4613 2.0002 1.4447 2.0184 1.4281 2.0368 1.4114 2.0553
141 1.4805 1.9812 1.4642 1.9990 1.4478 2.0170 1.4313 2.0352 1.4147 2.0536
142 1.4832 1.9801 1.4671 1.9978 1.4508 2.0156 1.4344 2.0337 1.4180 2.0519
143 1.4860 1.9791 1.4699 1.9966 1.4538 2.0143 1.4375 2.0322 1.4212 2.0503
144 1.4887 1.9781 1.4727 1.9954 1.4567 2.0130 1.4406 2.0307 1.4244 2.0486

351
145 1.4913 1.9771 1.4755 1.9943 1.4596 2.0117 1.4436 2.0293 1.4275 2.0471
146 1.4939 1.9761 1.4782 1.9932 1.4625 2.0105 1.4466 2.0279 1.4306 2.0455
147 1.4965 1.9751 1.4809 1.9921 1.4653 2.0092 1.4495 2.0265 1.4337 2.0440
148 1.4991 1.9742 1.4836 1.9910 1.4681 2.0080 1.4524 2.0252 1.4367 2.0425
149 1.5016 1.9733 1.4862 1.9900 1.4708 2.0068 1.4553 2.0238 1.4396 2.0410
150 1.5041 1.9724 1.4889 1.9889 1.4735 2.0056 1.4581 2.0225 1.4426 2.0396
151 1.5066 1.9715 1.4914 1.9879 1.4762 2.0045 1.4609 2.0212 1.4455 2.0381
152 1.5090 1.9706 1.4940 1.9869 1.4788 2.0034 1.4636 2.0200 1.4484 2.0367
153 1.5114 1.9698 1.4965 1.9859 1.4815 2.0022 1.4664 2.0187 1.4512 2.0354
154 1.5138 1.9689 1.4990 1.9850 1.4841 2.0012 1.4691 2.0175 1.4540 2.0340
155 1.5161 1.9681 1.5014 1.9840 1.4866 2.0001 1.4717 2.0163 1.4567 2.0327
156 1.5184 1.9673 1.5038 1.9831 1.4891 1.9990 1.4743 2.0151 1.4595 2.0314
157 1.5207 1.9665 1.5062 1.9822 1.4916 1.9980 1.4769 2.0140 1.4622 2.0301
158 1.5230 1.9657 1.5086 1.9813 1.4941 1.9970 1.4795 2.0129 1.4648 2.0289
159 1.5252 1.9650 1.5109 1.9804 1.4965 1.9960 1.4820 2.0117 1.4675 2.0276
160 1.5274 1.9642 1.5132 1.9795 1.4989 1.9950 1.4845 2.0106 1.4701 2.0264
161 1.5296 1.9635 1.5155 1.9787 1.5013 1.9941 1.4870 2.0096 1.4726 2.0252
162 1.5318 1.9628 1.5178 1.9779 1.5037 1.9931 1.4894 2.0085 1.4752 2.0241
163 1.5339 1.9621 1.5200 1.9771 1.5060 1.9922 1.4919 2.0075 1.4777 2.0229
352
164 1.5360 1.9614 1.5222 1.9762 1.5083 1.9913 1.4943 2.0064 1.4802 2.0218
165 1.5381 1.9607 1.5244 1.9755 1.5105 1.9904 1.4966 2.0054 1.4826 2.0206
166 1.5402 1.9600 1.5265 1.9747 1.5128 1.9895 1.4990 2.0045 1.4851 2.0195
167 1.5422 1.9594 1.5287 1.9739 1.5150 1.9886 1.5013 2.0035 1.4875 2.0185
168 1.5443 1.9587 1.5308 1.9732 1.5172 1.9878 1.5036 2.0025 1.4898 2.0174
169 1.5463 1.9581 1.5329 1.9724 1.5194 1.9869 1.5058 2.0016 1.4922 2.0164
170 1.5482 1.9574 1.5349 1.9717 1.5215 1.9861 1.5080 2.0007 1.4945 2.0153
171 1.5502 1.9568 1.5370 1.9710 1.5236 1.9853 1.5102 1.9997 1.4968 2.0143
172 1.5521 1.9562 1.5390 1.9703 1.5257 1.9845 1.5124 1.9988 1.4991 2.0133
173 1.5540 1.9556 1.5410 1.9696 1.5278 1.9837 1.5146 1.9980 1.5013 2.0123
174 1.5559 1.9551 1.5429 1.9689 1.5299 1.9830 1.5167 1.9971 1.5035 2.0114
175 1.5578 1.9545 1.5449 1.9683 1.5319 1.9822 1.5189 1.9962 1.5057 2.0104
176 1.5597 1.9539 1.5468 1.9676 1.5339 1.9815 1.5209 1.9954 1.5079 2.0095
177 1.5615 1.9534 1.5487 1.9670 1.5359 1.9807 1.5230 1.9946 1.5100 2.0086
178 1.5633 1.9528 1.5506 1.9664 1.5379 1.9800 1.5251 1.9938 1.5122 2.0076
179 1.5651 1.9523 1.5525 1.9657 1.5398 1.9793 1.5271 1.9930 1.5143 2.0068
180 1.5669 1.9518 1.5544 1.9651 1.5418 1.9786 1.5291 1.9922 1.5164 2.0059
181 1.5687 1.9513 1.5562 1.9645 1.5437 1.9779 1.5311 1.9914 1.5184 2.0050

353
182 1.5704 1.9507 1.5580 1.9639 1.5456 1.9772 1.5330 1.9906 1.5205 2.0042
183 1.5721 1.9503 1.5598 1.9633 1.5474 1.9766 1.5350 1.9899 1.5225 2.0033
184 1.5738 1.9498 1.5616 1.9628 1.5493 1.9759 1.5369 1.9891 1.5245 2.0025
185 1.5755 1.9493 1.5634 1.9622 1.5511 1.9753 1.5388 1.9884 1.5265 2.0017
186 1.5772 1.9488 1.5651 1.9617 1.5529 1.9746 1.5407 1.9877 1.5284 2.0009
187 1.5788 1.9483 1.5668 1.9611 1.5547 1.9740 1.5426 1.9870 1.5304 2.0001
188 1.5805 1.9479 1.5685 1.9606 1.5565 1.9734 1.5444 1.9863 1.5323 1.9993
189 1.5821 1.9474 1.5702 1.9600 1.5583 1.9728 1.5463 1.9856 1.5342 1.9985
190 1.5837 1.9470 1.5719 1.9595 1.5600 1.9722 1.5481 1.9849 1.5361 1.9978
191 1.5853 1.9465 1.5736 1.9590 1.5618 1.9716 1.5499 1.9842 1.5379 1.9970
192 1.5869 1.9461 1.5752 1.9585 1.5635 1.9710 1.5517 1.9836 1.5398 1.9963
193 1.5885 1.9457 1.5768 1.9580 1.5652 1.9704 1.5534 1.9829 1.5416 1.9956
194 1.5900 1.9453 1.5785 1.9575 1.5668 1.9699 1.5551 1.9823 1.5434 1.9948
195 1.5915 1.9449 1.5801 1.9570 1.5685 1.9693 1.5569 1.9817 1.5452 1.9941
196 1.5931 1.9445 1.5816 1.9566 1.5701 1.9688 1.5586 1.9810 1.5470 1.9934
197 1.5946 1.9441 1.5832 1.9561 1.5718 1.9682 1.5603 1.9804 1.5487 1.9928
198 1.5961 1.9437 1.5848 1.9556 1.5734 1.9677 1.5620 1.9798 1.5505 1.9921
199 1.5975 1.9433 1.5863 1.9552 1.5750 1.9672 1.5636 1.9792 1.5522 1.9914
200 1.5990 1.9429 1.5878 1.9547 1.5766 1.9667 1.5653 1.9787 1.5539 1.9908
354
Lampiran 8 Titik Persentase Atas dan Distribusi Chi-Square ( χ2 )

Pr
0.25 0.10 0.05 0.010 0.005 0.001
df

1 1.32330 2.70554 3.84146 6.63490 7.87944 10.82757


2 2.77259 4.60517 5.99146 9.21034 10.59663 13.81551
3 4.10834 6.25139 7.81473 11.34487 12.83816 16.26624

4 5.38527 7.77944 9.48773 13.27670 14.86026 18.46683

5 6.62568 9.23636 11.07050 15.08627 16.74960 20.51501

6 7.84080 10.64464 12.59159 16.81189 18.54758 22.45774


7 9.03715 12.01704 14.06714 18.47531 20.27774 24.32189

8 10.21885 13.36157 15.50731 20.09024 21.95495 26.12448

9 11.38875 14.68366 16.91898 21.66599 23.58935 27.87716

10 12.54886 15.98718 18.30704 23.20925 25.18818 29.58830


11 13.70069 17.27501 19.67514 24.72497 26.75685 31.26413

12 14.84540 18.54935 21.02607 26.21697 28.29952 32.90949

13 15.98391 19.81193 22.36203 27.68825 29.81947 34.52818

14 17.11693 21.06414 23.68479 29.14124 31.31935 36.12327


15 18.24509 22.30713 24.99579 30.57791 32.80132 37.69730

16 19.36886 23.54183 26.29623 31.99993 34.26719 39.25235

17 20.48868 24.76904 27.58711 33.40866 35.71847 40.79022

18 21.60489 25.98942 28.86930 34.80531 37.15645 42.31240


19 22.71781 27.20357 30.14353 36.19087 38.58226 43.82020

20 23.82769 28.41198 31.41043 37.56623 39.99685 45.31475

21 24.93478 29.61509 32.67057 38.93217 41.40106 46.79704

22 26.03927 30.81328 33.92444 40.28936 42.79565 48.26794


23 27.14134 32.00690 35.17246 41.63840 44.18128 49.72823

24 28.24115 33.19624 36.41503 42.97982 45.55851 51.17860

355
25 29.33885 34.38159 37.65248 44.31410 46.92789 52.61966

26 30.43457 35.56317 38.88514 45.64168 48.28988 54.05196


27 31.52841 36.74122 40.11327 46.96294 49.64492 55.47602

28 32.62049 37.91592 41.33714 48.27824 50.99338 56.89229

29 33.71091 39.08747 42.55697 49.58788 52.33562 58.30117

30 34.79974 40.25602 43.77297 50.89218 53.67196 59.70306


31 35.88708 41.42174 44.98534 52.19139 55.00270 61.09831

32 36.97298 42.58475 46.19426 53.48577 56.32811 62.48722

33 38.05753 43.74518 47.39988 54.77554 57.64845 63.87010

34 39.14078 44.90316 48.60237 56.06091 58.96393 65.24722


35 40.22279 46.05879 49.80185 57.34207 60.27477 66.61883

36 41.30362 47.21217 50.99846 58.61921 61.58118 67.98517

37 42.38331 48.36341 52.19232 59.89250 62.88334 69.34645

38 43.46191 49.51258 53.38354 61.16209 64.18141 70.70289


39 44.53946 50.65977 54.57223 62.42812 65.47557 72.05466

40 45.61601 51.80506 55.75848 63.69074 66.76596 73.40196

41 46.69160 52.94851 56.94239 64.95007 68.05273 74.74494

42 47.76625 54.09020 58.12404 66.20624 69.33600 76.08376


43 48.84001 55.23019 59.30351 67.45935 70.61590 77.41858

44 49.91290 56.36854 60.48089 68.70951 71.89255 78.74952

45 50.98495 57.50530 61.65623 69.95683 73.16606 80.07673

46 52.05619 58.64054 62.82962 71.20140 74.43654 81.40033


47 53.12666 59.77429 64.00111 72.44331 75.70407 82.72042

48 54.19636 60.90661 65.17077 73.68264 76.96877 84.03713

49 55.26534 62.03754 66.33865 74.91947 78.23071 85.35056

50 56.33360 63.16712 67.50481 76.15389 79.48998 86.66082


51 57.40118 64.29540 68.66929 77.38596 80.74666 87.96798
52 58.46809 65.42241 69.83216 78.61576 82.00083 89.27215

356
53 59.53435 66.54820 70.99345 79.84334 83.25255 90.57341
54 60.59998 67.67279 72.15322 81.06877 84.50190 91.87185
55 61.66500 68.79621 73.31149 82.29212 85.74895 93.16753
56 62.72942 69.91851 74.46832 83.51343 86.99376 94.46054
57 63.79326 71.03971 75.62375 84.73277 88.23638 95.75095
58 64.85654 72.15984 76.77780 85.95018 89.47687 97.03883
59 65.91927 73.27893 77.93052 87.16571 90.71529 98.32423
60 66.98146 74.39701 79.08194 88.37942 91.95170 99.60723
61 68.04313 75.51409 80.23210 89.59134 93.18614 100.88789
62 69.10429 76.63021 81.38102 90.80153 94.41865 102.16625
63 70.16496 77.74538 82.52873 92.01002 95.64930 103.44238
64 71.22514 78.85964 83.67526 93.21686 96.87811 104.71633
65 72.28485 79.97300 84.82065 94.42208 98.10514 105.98814
66 73.34409 81.08549 85.96491 95.62572 99.33043 107.25788
67 74.40289 82.19711 87.10807 96.82782 100.55401 108.52558
68 75.46124 83.30790 88.25016 98.02840 101.77592 109.79130
69 76.51916 84.41787 89.39121 99.22752 102.99621 111.05507
70 77.57666 85.52704 90.53123 100.42518 104.21490 112.31693
71 78.63374 86.63543 91.67024 101.62144 105.43203 113.57694
72 79.69042 87.74305 92.80827 102.81631 106.64763 114.83512
73 80.74670 88.84992 93.94534 104.00983 107.86174 116.09151
74 81.80260 89.95605 95.08147 105.20203 109.07438 117.34616
75 82.85812 91.06146 96.21667 106.39292 110.28558 118.59909
76 83.91326 92.16617 97.35097 107.58254 111.49538 119.85035
77 84.96804 93.27018 98.48438 108.77092 112.70380 121.09996
78 86.02246 94.37352 99.61693 109.95807 113.91087 122.34795
79 87.07653 95.47619 100.74862 111.14402 115.11661 123.59437
80 88.13026 96.57820 101.87947 112.32879 116.32106 124.83922

357
81 89.18365 97.67958 103.00951 113.51241 117.52422 126.08256
82 90.23670 98.78033 104.13874 114.69489 118.72613 127.32440
83 91.28944 99.88046 105.26718 115.87627 119.92682 128.56477
84 92.34185 100.97999 106.39484 117.05654 121.12629 129.80369
85 93.39395 102.07892 107.52174 118.23575 122.32458 131.04120
86 94.44574 103.17726 108.64789 119.41390 123.52170 132.27732
87 95.49723 104.27504 109.77331 120.59101 124.71768 133.51207
88 96.54842 105.37225 110.89800 121.76711 125.91254 134.74548
89 97.59932 106.46890 112.02199 122.94221 127.10628 135.97757
90 98.64993 107.56501 113.14527 124.11632 128.29894 137.20835
91 99.70026 108.66058 114.26787 125.28946 129.49053 138.43786
92 100.75031 109.75563 115.38979 126.46166 130.68107 139.66612
93 101.80009 110.85015 116.51105 127.63291 131.87058 140.89313
94 102.84960 111.94417 117.63165 128.80325 133.05906 142.11894
95 103.89884 113.03769 118.75161 129.97268 134.24655 143.34354
96 104.94783 114.13071 119.87094 131.14122 135.43305 144.56697
97 105.99656 115.22324 120.98964 132.30888 136.61858 145.78923
98 107.04503 116.31530 122.10773 133.47567 137.80315 147.01036
99 108.09326 117.40688 123.22522 134.64162 138.98678 148.23036
100 109.14124 118.49800 124.34211 135.80672 140.16949 149.44925

358
Lampiran 9 Titik Kritis dan Tabel Wilcoxon Signed Ranks Test

Two-Tailed Test One-Tailed Test


n
α = .05 α = .01 α = .05 α = .01
5 -- -- 0 --
6 0 -- 2 --
7 2 -- 3 0
8 3 0 5 1
9 5 1 8 3
10 8 3 10 5
11 10 5 13 7
12 13 7 17 9
13 17 9 21 12
14 21 12 25 15
15 25 15 30 19
16 29 19 35 23
17 34 23 41 27
18 40 27 47 32
19 46 32 53 37
20 52 37 60 43
21 58 42 67 49
22 65 48 75 55
23 73 54 83 62
24 81 61 91 69
25 89 68 100 76
26 98 75 110 84
27 107 83 119 92
28 116 91 130 101
29 126 100 140 110
30 137 109 151 120

359
Lampiran 10 Titik Kritis Spearman’s Ranked Correlation Coefficient (rs)

Taken from Zar, 1984 Table B.19

360
361
Lampiran 11 Tabel Angka Random

Kolom
Baris
(1-5) (6-10) (11-15) (16-20) (21-25) (26-30) (31-35) (36-40)
1 88347 17286 78607 56395 57187 49184 28747 93067
2 57140 14727 84858 96891 08337 06006 76040 43189
3 74686 19219 00336 86883 08091 96975 99600 41765
4 68013 47831 62237 74722 43311 60190 71402 49379
5 57477 01083 54076 77307 26245 59383 27506 11435
6 89127 45794 03047 73555 87278 87625 39942 55841
7 26519 83872 10046 49016 05970 01984 35931 85044
8 48045 49132 75138 25685 41636 70667 40490 52848
9 22531 68140 13975 65441 93559 31206 83363 07989
10 84887 87900 00791 61499 53797 61331 80790 71516
11 72047 48575 21528 54526 84353 33201 68711 60202
12 19645 36289 93465 20199 19112 70685 93244 71864
13 46884 63010 30571 82783 56243 42667 26171 49649
14 92289 01728 65175 30663 96081 86740 29708 46615
15 87133 26124 14968 11719 39303 58438 45386 19563
16 66728 11287 19905 20395 79462 98550 44596 01662
17 56636 04443 52824 99026 11819 76162 30298 92028
18 42224 86999 72902 99394 64085 21825 24947 33337
19 14389 30953 45220 41383 09655 31034 68660 54083
20 17048 11974 16576 51277 39785 19552 26973 80023
21 97337 79867 34371 53896 45620 24155 86855 34738
22 46831 74781 56344 63419 36559 19287 61378 33382
23 03522 71406 64001 85922 75172 64592 45163 22801
24 48585 35386 97609 16065 97566 30677 11324 55655
25 91018 27021 61216 48095 66462 84802 77208 01767
26 98387 72577 04516 28437 54038 26162 91111 17775
27 90502 13519 65359 47759 59304 55141 39551 01590

362
28 47324 00186 11443 39140 24755 55372 61637 79151
29 54232 47656 58123 64142 92755 27102 33215 17953
30 99559 91771 51621 20072 79971 26908 68670 67839

Kolom
Baris
(1-5) (6-10) (11-15) (16-20) (21-25) (26-30) (31-35) (36-40)
1 92464 20056 63496 64061 06195 70867 37832 86602
2 58540 47993 65933 13119 16576 25364 10906 51206
3 88898 65733 18373 78892 24341 12280 67009 50987
4 78167 74307 03905 88126 95740 97961 60440 98192
5 22875 73547 99130 80611 42660 04045 25994 10346
6 74674 38342 64466 98538 32723 35731 01712 37082
7 56859 12171 81915 96707 28050 49110 55069 97448
8 43218 45568 26548 05255 15883 31279 51686 45070
9 54218 71356 37822 96265 20800 84564 72718 29809
10 00945 21564 43030 66126 25002 83709 26949 49924
11 68582 31723 13034 60726 28474 83505 98601 70082
12 93365 92065 50756 83029 23782 98565 31013 21007
13 26681 36280 12526 21962 93565 22734 01578 53496
14 42941 39947 11976 03156 53516 84577 91392 12460
15 07860 26503 94736 46714 73732 29422 76918 58177
16 63657 00575 12145 63068 93569 22021 52225 20307
17 31376 28063 61624 61037 51099 68774 07306 92779
18 34905 90837 52690 66096 77767 73929 39533 02812
19 43394 66951 47271 27861 88393 65397 98518 95029
20 20143 13512 62040 42077 08128 53822 20225 91090
21 79740 64093 10085 10324 28194 53926 75556 54002
22 90898 70845 23465 17565 38601 99625 30382 93851
23 45936 14624 86426 36011 73660 21123 03818 20006
24 92200 33140 67489 59724 90555 01993 89408 99182

363
25 38876 10143 57101 85524 87615 28059 61909 12243
26 50898 52666 12273 27512 67010 88794 67678 43218
27 63469 70231 73653 07153 11179 74136 20064 28755
28 15363 57774 05991 93685 14212 32807 85634 69032
29 89287 04273 91221 00628 62150 53166 38411 32106
30 05858 58791 02916 18968 05305 83839 91687 94702

364
DAFTAR PUSTAKA

Aczel, A. dan Sounderpandian, J. (2002). Complete Business Statistics.


Edisi 5. New York: McGraw-Hill Book Company.

Ahmad, I., Rochim, A., Bambang PS dan Muchtar, M. (2000). Statistika


Deskriptif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi-Lembaga Administrasi Negara Press.

Anderson, Sweeney, dan Williams. (2008). Statistics for Business and


Economics. 10th Edition. International Student Edition. New
York: South-Western, Thomson Learning.

Arief, Sritua. (1993). Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: Penerbit


Universitas Indonesia.

Asra, Abuzar dan Sutomo, S. (2014). Pengantar Statistika II: Panduan


Bagi Pengajar dan Mahasiswa. Jakarta: Penerbit Rajawali.

Dayan, Anto. (1986). Pengantar Metode Statistika Jilid 1. Cetakan ke-


11. Depok: Penerbit LP3ES.

Dayan, Anto. (1986). Pengantar Metode Statistika Jilid 2. Depok:


Penerbit LP3ES.

Djarwanto, P.S. (2003). Statistika Nonparametrik. Yogyakarta:


Penerbit BPFE.

Elifson, K. W., Runyon, R. P. dan Haber, A. (1982). Fundamentals of


Social Statistics. Boston: Addison-Wesley Publishing
Company.

365
Enns, P. G. (1985). Business Statistics: Methods and Applications,
Homewood: Richard d Irwin Inc.

Hines, W. W., dan Montgomery, D. C. (1990). Probabilitas dan


Statistika Dalam Ilmu Rekayasa dan Manajemen. Edisi Kedua.
Jakarta: UI Press.

Gujarati, D. (2003). Basic Econometrics. Fourth Edition. International


Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.

Gunawan, I. (2016). Pengantar Statistika Inferensial. Depok: Penerbit


Rajagrafindo Persada.

Kazmier, L. (2004). Theory and Problem of Business Statistics.


Schaum’s Outline Series. New York: McGraw-Hill Book
Company.

Kutner, M. H., Nachtsheim, C.J., et.al. (2005) Applied Linear Statistical


Models. 5th edition. New York: McGraw-Hill Book Company.

Levin, R. I. (1981). Statistics for Management. International Edition.


New York: Prentice Hall.

Lind, D. A., Marchal, W. G., dan Wathen, S. A. (2007) Teknik-Teknik


Statistika Dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok
Data Global. Edisi 13. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Makridakis, S. G., dan Wheelwright, S. C. (1997) Forecasting Methods


and Applications. 3rd edition. New York: Wiley.

Nasution, Dewita, dkk. (2014). Modul Statistika Nonparametrik.


Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistika.

366
Neter, J., Wasserman, W., dan Kutner, M. H. (1983). Applied Linear
Statistical Model. Homewood: Richard d. Irwin Inc.

Pindyck, R. S., dan Rubinfeld, D. L. (1990). Econometric Models &


Economic Forecasts. Third Edition. Boston: Irwin McGraw-
Hill.

Ritonga, A. (1987). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Depok:


Penerbit LP FEUI.

Spegel, M. R. (1990). Statistics. 2nd edition. Schaum’s Outline Series


in Mathematics. New York: McGraw-Hill Book Company.

Studenmund, A.H. (2006). Using Econometrics: A Practical Guide.


Fifth Edition. New York: Pearson Levin.

Supranto, J. (1983). Ekonometrik. Depok: Penerbit LP-FEUI.

Supranto, J. (2008). Statistika: Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Jakarta:


Penerbit Erlangga.

Walpole, R. E. dan Myers, R. H. (1985). Probability and Statistics for


Engineers and Scientists. Third Edition. New York: Macmillan
Publishing Company.
Washington, S. P., Karlaftis, M. G., dan Mannering, F. L. (2011).
Statistical and Econometric Methods for Transportation Data
Analysis. 2nd Edition. Florida: CRC Press.

Wooldridge, J. M. (2009). Introductory Econometrics: A Modern


Approach. Fourth Edition. International Student Edition. USA:
Michigan State University.

367

Anda mungkin juga menyukai