Anda di halaman 1dari 14

1

ETIKA, MORAL, BUDI, SUSILA,


KARAKTER,MENTAL DAN
AKHLAK
Pertemuan - 3

DOSEN PENGAJAR

Dr. Arifuddin Uksan, S.Ag.,M.Ag .CIQnR

UNIVERSITAS PERTAHANAN (UNHAN)

LOGO
JAKARTA, 2022
LABEL PERMASALAHAN
Terpuruknya bangsa Indonesia di mata dunia, tidak hanya disebabkan oleh
krisis ekonomi melainkan juga oleh krisis akhlak yang berakar dari kurangnya
penanaman pendidikan karakter, padahal pendidikan karakter adalah suatu
pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini.
SOEKARNO: Bangsa ini hrs dibangun dgn mendahulukan pendidikan karakter .
karena character building inilah yang akan membuat Indonesia
menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya serta bermartabat.
Kalau character building ini tidak dilakukan, maka bangsa
Indonesia menjadi bangsa kuli.”
PANGSAR JENDERAL SOEDIRMAN : Walaupun kalian diberikan latihan jasmani yg
sehebat2nya tdk akan berguna jika memiliki sifat menyerah, kepandaian yg bagmn
pun tingginya tdk akan berguna jika org itu mempunyai sifat meyerah ......
Karakter adalah tatanilai yg terbentuk dalam system daya dorong (Driving System)
yg melandasi pemikiran, sikap dan perilaku seseorang. Hilangnya karakter akan
menyebabkan hilangnya generasi, krn karakter berperan sbg kemudi dan kekuatan.
ROHANIWAN AS (William Frenklin). If wealth is lost nothing is lost, if health is lost
something is lost, but if character is lost everything is lost

2
ETIKA, MORAL, BUDI, SUSILA,MENTAL,
KARAKTER DAN AKHLAK
 Etika, Moral, Budi, Susila dan istilah lain yg sejenis
adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu
sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Standar yang
digunakan menentukan baik buruk dalam etika adalah
akal.
 Akhlak adalah bentuk plural dari khuluq yang berarti
budi pekerti,perangai/tingkah laku. Secara terminologis
akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik
dan buruk, antara yang terbaik dan tercela, tentang
perkataan, perbuatan (Prilaku) manusia lahir dan batin.
 Imam Algazali: Akhlak adalah Spontanitas manusia dlm
bersikap, atau perbuatan yg telah menyatu dlm diri
manusia shg ketika muncul tidak dipikirkan lagi.

3
Inti Ajaran Islam

 Islam otentik adalah agama yang datang sebagai rahmat,


berdasar QS. Al-anbiya` ayat 157:
‫وما ارسلناك اال رحمة للعالمين‬
“Aku tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat
bagi seluruh alam”

 “Tidaklah aku diutus ke bumi ini kecuali utk menyempurnakan


akhlak yg mulia” (HR. Ahmad)

 Tolok ukur keislaman adalah menjadi rahmat. Sehingga


selama seorang muslim melakukan kebaikan (rahmat) untuk
Allah, orang lain dan alam, berarti dia telah melaksanakan
agamanya, sebaliknya meski ritualnya bagus akan tetapi
perilakunya tidak mendatangkan rahmat maka belum bisa
dikatakan muslim yang sempurna.

4
Karakteristik Kerahmatan Islam

1. Ajarannya universal tidak dikhususkan untuk


golongan tertentu atau masa tertentu
2. Rasional (karena tidak ada kebaikan yang bisa
diwujudkan tanpa rasionalitas/menentukan
pilihan terbaik)
3. Agama kemanusiaan: peduli pada kaum
tertindas
4. Agama peradaban: ajaran pertamanya adalah
iqra` (membaca) yang merupakan kesadaran
awal berperadaban.

5
Karakteristik Etika Islam (Akhlak)
 Etika Islam mengajarkan dan menuntun
manusia kepada tingkah laku yang baik dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
 Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi
sumber moral, ukuran baik buruknya perbuatan,
didasarkan kepada ajaran Allah Swt.
 Etika Islam bersifat universal dan komprehensif,
dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh
seluruh umat manusia di segala waktu dan
tempat.
 Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah
manusia ke jenjang akhlak yang luhur dan
meluruskan perbuatan manusia.

6
 Karakter bangsa yang kuat merupakan produk dari pendidikan yang
baik dan mengembangkan karakter Ketika mayoritas karakter
masyarakat kuat, positif, tangguh, maka peradaban yang tinggi dapat
dibangun dengan baik dan sukses. Sebaliknya, jika mayoritas
karakter masyarakat negatif, maka karakter negatif dan bangsa yang
lemah akan diperoleh sehingga mengakibatkan peradaban yang
dibangun pun menjadi lemah sebab peradaban tersebut dibangun
dalam fondasi yang amat lemah. Karakter bangsa adalah modal dasar
membangun peradaban tingkat tinggi masyarakat yang memiliki
sifat jujur, mandiri, bekerja sama, patuh pada peraturan, bisa
dipercaya, tangguh dan memiliki etos kerja tinggi sehingga akan
menghasilkan sistem kehidupan sosial yang teratur dan baik.
Ketidakteraturan sosial menghasilkan berbagai bentuk tindak
kriminal, kekerasan, terorisme dan lain-lain.
7
 Al-Qur’an bukan hanya sekadar mengajarkan atau memberikan
pengetahuan tentang baik dan buruk, melainkan membiasakan,
mencontohkan, melatihkan, menanamkan, dan mendarahdagingkan
sifat-sifat yang baik, menjauhi perbuatan yang buruk. Pendidikan
karakter dalam Al-Qur’an dan Al- Sunnah adalah pendidikan
pembiasaan, pendarahdagingan, praktek, internalisasi dan
transformasi nilai-nilai yang baik ke dalam diri seseorang.
Sehubungan dengan itu, orang yang dikehendaki Al-Qur’an bukan
sekedar amanu, tetapi mukminun, bukan sekadar ittaqa, tetapi
muttaqin, bukan sekadar aslama, tetapi muslimun, dan bukan sekadar
akhlasa tetapi juga mukhlisun
 Akal pikiran manusia sama kedudukannya seperti hati nurani.
Kebaikan atau keburukan yang diperoleh akal bersifat subjektif dan
relatif. Karena itu, akal manusia tidak dapat menjamin ukuran baik
dan buruknya karakter manusia. Hal yang sama juga terjadi pada
pandangan umum (tradisi) masyarakat. Yang terakhir ini juga bersifat
relatif, bahkan nilainya paling rendah dibandingkan kedua standar
sebelumnya. Hanya masyarakat yang memiliki kebiasaan (tradisi)
yang baik yang dapat memberikan ukuran yang lebih terjamin

8
Hubungan Tasawuf dengan Akhlak
 Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan
dengan cara mensucikan hati.
 Tasawuf tidak dapat lepas dari fiqih, sebab fiqih
merupakan aspek zhahir ajaran Islam sementara
tasawuf merupakan aspek bathinnya. Islam merupakan
paduan aspek zhahir dan bathin secara seimbang.
 Akhlak yang baik sebenarnya merupakan gambaran hati
yang suci, dan akhlak yang buruk merupakan gambaran
hati yang busuk.orang yang suci hatinya akan tercermin
dalam air muka dan perilakunya yang baik.
 Jadi agar memiliki akhlak yang baik adalah dengan
mengamalkan tasawuf secara sistematis. Yaitu dengan
ada al-wajibaat (melaksanakan semua kewajiban), ada
al-naafilaat (Melaksanakan kesunnahan) dan al-
riyaadloh (latihan spiritual). Inti riyadhoh dalam tasawuf
adalah dzikir.

9
Aktualisasi akhlak dalam kehidupan

 Indikator manusia berakhlak: manusia yang


beriman kokoh (tanda-tandanya al:khusyu’
dalam sholatnya,mengabdi hanya untuk
Allah,tawadhu’, bergetar hatinya saat disebut
asma Allah, bersikap arif, mencintai orang lain
seperti mencintai diri sendiri, berpaling dari hal-
hal yang tidak berguna, selalu memuji dan
mengagungkan Allah,tidak menyakiti orang lain)

10
Metode Pembentukan Akhlak

 Cara memperoleh akhlak yang baik: dengan langkah spiritual


(dzikir) dan langkah lahir yaitu dengan membentuk kebiasaan
diri dengan cara mujahadah (memaksakan diri) untuk
mengulang-ulang perbuatan baik.
 Cara mengubah kebiasaan buruk:
- Menyadari perbuatan buruk dan bertekad meninggalkannya
- Mencari saat yang tepat
- Menghindari faktor perbuatan buruk
- Berupaya tetap dalam keadaan yang baik
- Meninggalkan perbuatan buruk sekaligus
- Memelihara kekuatan penolak perbuatan buruk yang ada
dalam jiwa
- Memilih teman yang baik
- Menyibukkan diri dengan pekerjaan bermanfaat

11
TIPS MEMBANGUN DAN MEMELIHARA
AKHLAK
 Jernihkan Hati (ZMP) : Lakukan
Istigfar
 Hidupkan Cahaya Hati (God Spot) :
Zikir/Asmaul Husna
 Bangun Karakter (Karakter Building):
Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir
 Bangun Ketangguhan Pribadi (Personal
Strength) : Syahadat, Sholat dan Puasa.
 Bangun Ketangguhan Sosial (Social
Strength): Zakat dan Haji

12
MENGAPA PERLU MEMBANGUN DAN
MEMELIHARA AKHLAK ?

IQ EQ SQ HASIL KETERANGAN

BAIK RENDAH RENDAH BUTA HATI

BAIK BAIK RENDAH /DIKTATOR


KORUPTOR

RENDAH RENDAH BAIK PETAPA

BAIK BAIK BAIK PARIPURNA

13
Renungkan!
If theris Righteousness in the hart, there will be
beauty in the character.
If theris be beauty in the character, there will be
harmony in the home.
If theris harmony in the home, there will be
order in the nations.
When theris order in the nations, there will be
peace in the world.

14

Anda mungkin juga menyukai