Anda di halaman 1dari 21

TAILING

Prodi Teknik Lingkungan


Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta
Tailing merupakan residu yang berasal dari
sisa pengolahan bijih setelah target mineral
utama dipisahkan dan biasanya terdiri atas
beraneka ukuran butir, yaitu: fraksi berukuran
pasir, lanau, dan lempung.

Tailing sering mengandung konsentrasi


mineral berharga yang tidak memenuhi syarat
untuk diambil pada saat ditambang, tetapi
disimpan untuk penggunaan di masa
mendatang.
Secara mineralogi tailing dapat terdiri atas
beraneka mineral seperti silika, silikat besi,
magnesium, natrium, kalium, dan sulfida.

Dari mineral-mineral tersebut, sulfida


mempunyai sifat aktif secara kimiawi, dan
apabila bersentuhan dengan udara akan
mengalami oksidasi sehingga membentuk
garam garam bersifat asam dan aliran asam
mengandung sejumlah logam beracun seperti
As, Hg, Pb, dan Cd yang dapat mencemari
atau merusak lingkungan.
Kegiatan yang bisa menghasilkan Tailing dan atau Limbah :

1. Kegiatan pencucian bahan galian bukan logam


diantaranya adalah pencucian batubara
2. Kegiatan pencucian bahan galian logam diantaranya
adalah :
- pencucian mangaan
- pencucian bijih timah putih
- pengolahan yang menerapkan cara konsentrasi
gravitasi (khususnya pada bahan galian alluvial/
sekunder)
3. Kegiatan pengolahan dan pemurnian bahan galian logam :
- pengolahan dan pemurnian emas dan mineral
pengikutnya
- pengolahan dan pemurnian bijih tembaga dan mineral
pengikutnya dan sebagainya
PENYIMPANAN
TAILING
Tujuan utama suatu fasilitas penyimpanan tailing
adalah agar tailing padatan dan air yang
tersimpan tetap terbendung.

Beberapa kegagalan dan resiko bagi kesehatan dan


keselamatan masyarakat, komunitas dan lingkungan selama
pengoperasian fasilitas penyimpanan tailing :
1. Pecahnya jaringan pipa pengiriman lumpur (slurry)
tailing atau jaringan pipa balik dari air kurasan

2. Erosi akibat curah hujan atau terbentuknya pipa-


pipa erosi (piping) pada muka tailing terluar

3. Kegagalan geoteknik atau perubahan bentuk


dinding bendungan yang berlebihan
4. Pengisian berlebihan fasilitas penyimpanan tailing
sehingga terjadi pelimpahan dinding bendungan oleh
air

5. Rembesan melalui dinding bendungan, yang berpotensi


menyebabkan kematian pepohonan

6. Rembesan terkontaminasi ke dalam pondasi berdampak


pada air tanah

7. Emisi partikulat (debu) atau gas


8. Terpaparnya burung dan kehidupan liar atau hewan
ternak terhadap air kurasan yang mungkin telah
terkontaminasi dan menggenang di permukaan
fasilitas penyimpanan tailing

9. Terpaparnya kehidupan liar dan hewan ternak terhadap


tailing lembut sehingga mereka dapat terperangkap
BACK
BACK BACK

BACKS
lide 7
Tambahan jenis-jenis kegagalan dan risiko pasca
penambangan termasuk diantaranya:

1. erosi akibat hujan di muka bagian luar dinding


bendungan, yang dapat memaparkan dan
memindahkan tailing

2. kegagalan saluran air limpahan ( jika tersedia)

3. pelimpahan akibat limpasan hujan, yang


menyebabkan erosi dinding bendungan

4. kegagalan sistem lapisan penutup yang


ditempatkan di atas permukaan tailing.
Perencanaan
dan perancangan
Penyimpanan Tailing
Perencanaan fasilitas penyimpanan tailing
juga harus ditinjau ulang sebagai tanggapan
terhadap setiap perubahan terhadap rencana
tambang dan direvisi, jika diperlukan
Pertimbangan perlu diberikan dalam
Perencanaan dan perancangan :

1. integrasi dengan rencana dan jadual


tambang di dalam pengembangan
metodologi pembuangan tailing.
Misalnya, memanfaatkan atau
penyimpanan tanah lapisan atas dan
batuan sisa untuk pemba-ngunan
peninggian dinding bendungan

2. lokasi fasilitas penyimpanan tailing


untuk mencegah sterilisasi
sumberdaya mineral atau kontaminasi
sumberdaya air
3. ketersediaan bahan-bahan konstruksi
penanggulan dan bahan-bahan pencungkupan
permukaan yang sesuai

4. karakterisasi geokimia tailing untuk menilai


potensinya bagi drainase asam dan logam
selama pengoperasian dan setelah penutupan

Pemilihan metode penempatan tailing dan jenis


konstruksi tanggul keduanya dapat dipengaruhi
oleh tingkat risiko geokimia. Sampel-sampel
untuk karakterisasi dapat diperoleh dari pekerjaan
uji metalurgi yang umumnya dilaksanakan
sebagai bagian dari tahap pra-kelayakan ekonomi
dari suatu proyek pertambangan yang baru
5. pengelolaan perubahan - peningkatan dalam
kebutuhan penyimpanan dampak keluaran
pabrik pengolahan untuk tailing dan air.

6. pengolahan kembali tailing - beberapa tailing


mungkin berisi mineral-mineral berharga dan
karenanya suatu tujuan pengelolaan mungkin
adalah untuk menyediakan penyimpanan
sementara hingga ekstraksi yang ekonomis
dimungkinkan.

Namun demikian, hal ini tidak boleh


digunakan sebagai justifikasi atau
pembenaran untuk membiarkan tailing dalam
keadaan tidak stabil atau reaktif secara
geokimia untuk periode waktu yang
berkepanjangan.
Komponen-komponen dari rencana
pengelolaan tailing:

1. rencana fasilitas penyimpanan tailing selama


masa penambangan : bagaimana dan dimana
akan disimpan selama masa operasi, perkiraan
anggaran (dan jadual), dan bagaimana
pentahapan konstruksi dilakukan

2. kriteria rancangan
tujuan-tujuan kinerja produksi, geoteknik,
geokimia, operasional dan penutupan,
kesehatan dan keselamatan masyarakat,
komunitas dan lingkungan yang diharapkan
dapat dicapai oleh fasilitas penyimpanan
tailing (pada setiap tahapan), selama masa
penambangan
3. laporan-laporan rancangan: rancangan-
rancangan terperinci untuk setiap
struktur atau tahapan dari fasilitas
penyimpanan tailing, termasuk gambar-
gambar, untuk mencapai kriteria
rancangan yang telah ditentukan.

4. laporan-laporan konstruksi : laporan


terperinci mengenai pembangunan fasilitas
penyimpanan tailing sebagaimana gambar-
gambar lapangan dan rencana-rencana
kualitas bangunan.
5. buku panduan operasi - prinsip-prinsip
operasi, metodologi dan sumberdaya-
sumberdaya terkait serta pelatihan :
a. rencana pengelolaan keselamatan (atau
risiko) : rencana-rencana
pengawasan dan pemantauan
termasuk inspeksi-inspeksi, pemantauan,
peng-kajian neraca air dan kinerja
b. rencana aksi dan tanggap darurat -
langkah-langkah yang akan diambil saat
darurat guna meminimalkan risiko-
risiko yang terjadi

6. rencana penutupan - strategi penutupan


yang membentuk tujuan akhir rencana
pengelolaan tailing
Kriteria rancangan fasilitas penyimpanan
tailing

Kriteria utama rancangan meliputi:


1. laju produksi tailing (m3/jam)
2. karakteristik geokimia
3. kisaran konsentrasi-konsentrasi padatan
4. tonase tailing tahunan dan selama masa operasi
5. kapasitas maksimal dari sistem air-balik (m3/jam)
6. kisaran karakteristik reologi (studi material yang
memiliki karakteristik solid dan fluida) dari lumpur
(slurry) tailing
7. sasaran kepatuhan terhadap kesehatan dan
keselamatan
umum, komunitas dan lingkungan.
8. persyaratan-persyaratan pengoperasian dan
pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai