Anda di halaman 1dari 8

Kajian Geospasial Maritim di Universitas Pertahanan ................................................................................................................

(Amhar)

KAJIAN GEOSPASIAL MARITIM DI UNIVERSITAS PERTAHANAN


(Maritime Geospatial Studies at University of Defense)

Fahmi Amhar
Pusat Penelitian, Promosi dan Kerjasama - Badan Informasi Geospasial (BIG)
Pusat Studi Keamanan Maritim, Universitas Pertahanan
Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 46, Bogor, 16911, Indonesia
E-mail: fahmi.amhar@big.go.id

ABSTRAK
Prodi Pascasarjana Keamanan Maritim, Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan sejak awal
berdirinya menjadikan Geospasial Maritim sebagai mata kuliah wajib. Dalam mata kuliah ini diperkenalkan
teknik-teknik survei dan pemetaan, aplikasi informasi geospasial hingga intelejen geospasial yang terkait
dengan isu-isu pertahanan dan keamanan. Makalah ini ingin menunjukkan kandungan mata kuliah
Geospasial Maritim dan respon mahasiswa yang berasal dari berbagai kalangan, sipil maupun militer.
Respon mahasiswa terukur dari antusiasme selama kuliah, score dalam ujian, dan topik-topik tesis terkait
geospasial maritim yang dipilih mahasiswa.
Kata kunci: geospasial maritim, universitas pertahanan, keamanan maritim

ABSTRACT
Graduate School of Maritime Security, Faculty of National Security of Indonesian Defense University
since its inception makes Maritime Geospatial as a compulsory subject. The course will introduce the
techniques of surveying and mapping, geospatial information applications, to the geospatial intelligence
related to issues of defense and security. This paper wants to show the content of the courses and the
response of students who come from various backgrounds, civilian or military. The response will be
measured by their enthusiasm during lecture, score in the exam and thesis topics related to maritime
geospatial elected.

Keywords: Geospatial Maritime, University of Defence, Maritime Security

PENDAHULUAN
Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) atau Indonesia Defense University (IDU)
ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 tentang
Pendirian Unhan dan diresmikan oleh Presiden SBY pada 11 Maret 2009 di Istana Negara.
Unhan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang mengkhususkan diri pada studi pertahanan
setingkat S 2. Unhan adalah lembaga pendidikan tinggi terbuka karena memberi kesempatan
bagi para perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan dari sudut
pandang militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya (Universitas Pertahanan, 2016).
Sejarah Unhan berawal dari salah satu program kursus di Sekolah Komando Angkatan
Darat (Seskoad). Tahun 2006, Jenderal Djoko Santoso, yang saat masih menjabat Kepala Staf
Angkatan Darat (KSAD) menugaskan Komandan Seskoad Mayjen TNI Syarifudin Tippe untuk
membuat Kursus Strategi Perang Semesta di Seskoad. Kursus inilah yang menjadi cikal bakal
ide untuk mendirikan perguruan tinggi yang mempelajari ilmu pertahanan (Supriyatno, 2014)..
Gagasan ini juga dimiliki oleh Presiden SBY selagi beliau masih aktif di militer, sehingga
pendirian Unhan disambut dengan baik dan didukung oleh Presiden SBY. Menteri Pertahanan
dalam Kabinet Indonesia Bersatu I, Profesor Juwono Sudarsono termasuk salah tokoh yang
ikut membidani lahirnya Unhan.
Unhan dicita-citakan menjadi unversitas kelas dunia. Beberapa universitas luar negeri
seperti Cranfield University, National Defense University Amerika Serikat (National Defense
University, 2016), Rajaratnam School of International Studies Singapura (Institute of Defence
and Strategic Studies, 2016) dan Bundeswehr Universitt Jerman (Universitt der Bundeswehr
Mnchen, 2016) juga turut mendukung pendirian dan berjalannya proses belajar mengajar di
Unhan. Kerjasama diberikan dalam bentuk pengiriman tenaga pengajar, kurikulum, beasiswa

35
Seminar Nasional Peran Geospasial dalam Membingkai NKRI 2016: 35-41

dan studi banding. Universitas di dalam negeri seperti UI dan ITB juga aktif mendukung Unhan
dengan mengirim sejumlah guru besarnya untuk membantu membangun dan menjalankan proses
belajar mengajar di Unhan.
Unhan saat ini memiliki 2 Fakultas dan 9 program studi S-2.
Pada Fakultas Strategi Pertahanan terdapat Prodi Magister Strategi Perang Semesta (Total
War Strategy), Prodi Magister Damai dan Resolusi Konflik (Peace and Conflict Resolution), Prodi
Magister Peperangan Asimetrik (Asymmetric Warfare) dan Prodi Magister Diplomasi Pertahanan
(Defence Diplomacy).
Pada Fakultas Manajemen Pertahanan terdapat Prodi Magister Manajemen Pertahanan
(Defense Management), Prodi Magister Ekonomi Pertahanan (Economic Defense), Prodi Magister
Manajemen Bencana untuk Keamanan Nasional (Disaster Management for National Security), Prodi
Magister Ketahanan Energi untuk Keamanan Nasional (Energy Security for National Security) dan
Prodi Magister Keamanan Maritim (Maritime Security). Kedepan nanti, prodi Magister Keamanan
Maritim akan bergabung dengan Fakultas Manajemen Keamanan Nasional yang akan berdiri.
Prodi Magister Keamanan Maritim dibentuk untuk membekali mahasiswa dengan materi dan
isu-isu terkait keamanan di laut sehingga mampu menjadi pengambil kebijakan keamanan di laut
(Keliat, 2009). Pada prodi ini terdapat 18 mata kuliah dengan beban total 48 SKS disajikan pada
Tabel 1.

Tabel 1. Mata kuliah Geospasial Maritim pada Prodi Keamanan Maritim.


Semester 1

1 Sistem Pertahanan Negara (State Defense System) 3


2 Karakter Bangsa dan Bela Negara (The Character of Nation and Defend the Country) 3
3 Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian (Phylosophy of Science & Research Methodology) 4
4 Teori Keamanan Maritim (Theory of Maritime Security) 3
5 Sosiologi Maritim Negara Kepulauan (Maritime Sociology of Archipelagic State) 3
Semester 2
6 Konseptualisasi dan Pemodelan Sistem (System Conceptualization and Modelling) 3
7 Tata Kelola Sumber Daya Kemaritiman (Maritime Economic Resources Governance) 2
8 Geopolitik dalam Konteks Keamanan Maritim (Geopolitics in the Context of Maritime Security) 3
9 Geospasial Maritim (Maritime Geospatial) 3
10 Teknologi dan Intelijen Maritim (Technology And Maritime Intelligence) 2
11 Kuliah Kerja Dalam Negeri (Domestic Study Visit) 1
Semester 3
12 Kepemimpinan Strategis (Strategic Leadership) 2
13 Kebijakan & Strategi Keamanan Maritim Nasional (Policy & Strategy National Maritime Security) 3
14 Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan (Decision Making Support System) 2
15 Hukum Laut dan Perjanjian International (Law of Sea and International Agreement) 2
16 Manajemen Keamanan Maritim (Management of Maritime Security) 2
17 Kuliah Kerja Luar Negeri (Overseas Study Visit) 1
Semester 4
18 Tesis (Thesis) 6
TOTAL SKS 48

Meski teori diberikan dalam 3 semester, namun pelaksanaannya hanya 1 tahun (12 bulan).
Dalam 12 bulan itu mahasiswa dapat tinggal di asrama. Ketika tinggal penyelesaian tesis, mereka
sudah harus tinggal di luar asrama. Biaya pendidikan di Unhan sepenuhnya ditanggung negara.
Oleh Unhan, penulis diminta membantu membuatkan kurikulum mata kuliah Geospasial
Maritim bahkan kemudian mengampu perkuliahannya. Tentu saja, kurikulum tersebut didesain

36
Kajian Geospasial Maritim di Universitas Pertahanan ................................................................................................................ (Amhar)

khusus untuk keperluan prodi Keamanan Maritim, terkait dengan mata kuliah yang lain, dan
sekaligus memperhatikan latar belakang mahasiswa yang sangat beragam (Burns & Brooks 1970).
Sekitar separuh dari mahasiswa prodi Keamanan Maritim berasal dari TNI/POLRI ataupun institusi
sipil yang terkait dengannya, semacam BASARNAS dan Badan Keamanan Laut (BAKAMLA), dan
separuh lagi dari perorangan tanpa afiliasi institusi. Latar belakang pendidikan S-1 mereka juga
bermacam-macam, ada yang dari Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan, namun ada juga yang dari
FISIPOL, Fakultas Hukum bahkan dari Fakultas Ekonomi. Kurikulum Geospasial Maritim terdiri dari
14 pertemuan (tatap muka) disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Kurikulum Mata kuliah Geospasial Maritim.


Materi Isi
1 Peran Geospasial Maritim Geospatial Intelligence, IG Dasar & Tematik, Spatial Database &
GIS, Kualitas Data Spasial Memilih Data
2 Sistem Referensi Geospasial Metode Astronomi - Geodesi, Metode Terestris, GNSS, Metode
Maritim Inderaja, Stasiun Pasut, SRGI-2013
3 Surta Bathymetri Survei Echosounder, Laser Altimetry, Kedalaman dari citra, Data
ETOPO, Pembagian peran BIG-Dishidros TNI-AL.
4 Surta Lingkungan Pantai Pemetaan RBI LPI, Toponim, Citra Tegak, Geoportal, Google
Earth, Data Crowd Source, One Map Polecy.
5 Surta Pulau-pulau Kecil Penggunaan foto udara, citra resolusi tinggi,
Survei Non Konvensional (Trike), UAV / Drone
6 Surta Perbatasan di Perairan Perbatasan antar Daerah & antar Negara, Buffering laut,
& Laut Mendeteksi batas di laut, Contoh sengketa batas di laut
7 Infrastruktur Informasi UU IG, JIGN, Simpul Jaringan, Standar Data Spasial, Geoportal,
Geospasial Maritim Berbagai projek pemetaan maritim
8 Surta Tematik Sumberdaya Maritim (biotik, abiotik, budaya),
Sumberdaya Maritim Metode pengumpulan data, Metode analisis data.
9 Surta Sosial Ekonomi Maritim Surta aktivitas pelabuhan, masyarakat pesisir dan pada
pemerintahan dengan pesisir, Laporan Geografi Militer
10 Surta Marine Meteorologi Pemetaan meteorologi untuk keselamatan di laut, radar, inderaja,
Metode reporting (stasiun cuaca, buoy)
11 Surta Maritim Transportasi Telekomunikasi di laut, AIS, Radar pantai, Radar satelit, deteksi
kapal selam, deteksi kapal illegal
12 Surta Bencana Maritim Searching pesawat jatuh, kapal tenggelam, oil-spill, Pemetaan
daerah terdampak, Pemetaan mitigasi, TEWS
13 Perencanaan Tata Ruang RTRW-pertahanan, Penempatan alutsista dan logistik,
Maritim Spatial Readiness Index, Spatial Scoring.
14 Informasi Geospasial untuk Peta Antisipasi Ancaman, Peta Sintesis Rawan Konflik,
Keamanan Maritim Peta Tanggap Darurat, Peta Pemulihan Keamanan, , dll.

Mata kuliah ini diberikan dengan kombinasi ceramah, demonstrasi, diskusi, dan tugas-tugas
mandiri baik perorangan maupun kelompok.
Di Unhan, mata kuliah Geospasial Maritim termasuk baru, dan mungkin bahkan hanya satu-
satunya mata kuliah geospasial di seluruh prodi yang ada di Unhan. Bagi sebagian besar
mahasiswa, mata kuliah ini juga baru. Oleh karena itu adalah menarik untuk melihat sejauh mana
respon mahasiswa terhadapnya. Inilah rumusan masalah dalam makalah ini.

METODE
Setelah kurikulum atau silabus diterapkan beberapa masa, perlu dilakukan evaluasi atas
efektivitas kurikulum atau silabus tersebut dalam mencapai tujuan studi (Skager & Dave, 1977).
Pengukuran sejauh mana respon mahasiswa terhadap mata kuliah Geospasial Maritim dilakukan
secara kualitatif (Raco, 2010) dengan melihat pada 3 aspek, yaitu partisipasi aktif selama kuliah,
score dalam tugas dan ujian, dan topik-topik tesis terkait geospasial maritim yang dipilih
mahasiswa. Pengukuran dilakukan dari tahun 2013 hingga 2014, atau selama 3 angkatan. Untuk
partisipasi aktif, yang diukur adalah jumlah pertanyaan, jenis pertanyaan dan jumlah mahasiswa
yang bertanya dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang hadir. Karena presensi di Unhan

37
Seminar Nasional Peran Geospasial dalam Membingkai NKRI 2016: 35-41

cukup ketat, maka jumlah mahasiswa yang hadir di perkuliahan pada umumnya sama dengan
jumlah yang terdaftar sebagai mahasiswa. Untuk score, yang dihitung adalah score rata-rata yang
diperoleh. Sedang untuk tesis, digunakan judul-judul tesis baik yang telah selesai maupun yang
sedang dalam pengerjaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam perkuliahan, partisipasi aktif mahasiswa dalam bentuk pertanyaan kepada dosen atau
kepada teman yang mendapat tugas presentasi cukup lumayan, tetapi belum pada setiap materi.
Materi nomor 6 seputar Surta Perbatasan di Perairan & Laut menjadi topik terfavorit dibanding
materi lainnya. Mungkin ini pengaruh pemberitaan di media massa, semisal terkait kasus pulau
Sipadan-Ligitan dan kasus ditangkapnya nelayan Indonesia di perairan Malaysia atau Australia.
Materi nomor 4 seputar ketersediaan peta-peta Rupabumi Indonesia (RBI) dan Lingkungan
Pantai Indonesia (LPI) menjadi topik termenarik kedua. Mungkin ini terkait pengalaman pribadi
sebagian mahasiswa yang merasa pernah kesulitan mendapatkan peta-peta yang diperlukan baik
saat menyusun tugas akhir semasa S1 ataupun dalam pekerjaan.
Sedang materi nomor 1 yang sebenarnya berfungsi sebagai pengantar ke dunia geospasial
justru menjadi topik termenarik ketiga, terutama pada aspek intelijen. Pertanyaan mahasiswa
lebih ke mengkonfirmasi apa yang mereka dapatkan dari media populer ataupun film Hollywood.
Padahal topik ini masih akan diramu kembali pada materi nomor 14 setelah seluruh mahasiswa
diberikan dasar-dasar geospasial yang dibutuhkan.
Dalam tugas-tugas yang diberikan, mahasiswa diwajibkan menyusun essay singkat terkait
materi yang diberikan. Terkadang mereka diberikan suatu paper untuk diringkas dan
dipresentasikan di depan kelas, kadang mereka juga menyusun sendiri dari suatu diskusi kelompok
kecil untuk mencari solusi atas persoalan yang diberikan. Antusiasme mahasiswa tampak pada
inisiatif untuk mencari literatur tambahan dari jurnal-jurnal yang relevan. Sebaliknya, antusiasme
tidak tampak jika essay yang disusun hanya copy-paste dari suatu tulisan di internet yang tidak
jelas sumber maupun reputasi penulisnya. Menilik kenyataan bahwa latarbelakang mahasiswa ada
yang jauh dari tugas yang diberikan, hal ini kadang-kadang mesti dimaklumi. Namun, dalam
diskusi, arah dan substansi yang benar dari materi tersebut tetap wajib diberikan. Secara umum,
antusiasme mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas Geospasial Maritim masih tergolong
sedang. Dengan demikian dosen diharapkan meramu mata kuliah ini agar lebih menarik.
Ujian diberikan dalam bentuk open-book. Ada sejumlah soal yang harus mereka kerjakan
dengan jawaban semi-terbuka. Beberapa fakta keras tentu saja harus benar sesuai teori yang
diberikan. Namun solusi atas persoalan yang diajukan, boleh disesuaikan dengan kreatifitas
peserta. Hasil dari ujian yang pernah dilakukan, score yang diraih terdistribusi dari sangat baik
hingga cukup. Sebagian mahasiswa masih hanya menyalin dari catatan kuliah apa adanya, kadang
terlalu sedikit dan kadang terlalu banyak. Masih jarang yang belajar dari tugas-tugas dan diskusi
selama proses perkuliahan. Padahal sebagian soal ujian hanya bisa dijawab jika mahasiswa
proaktif mengerjakan sendiri seluruh tugas yang diberikan dan aktif selama proses diskusi.
Adapun tesis yang dibuat di semester-4, bertujuan agar mahasiswa fokus pada suatu
persoalan keamanan maritim. Persoalan ini boleh merupakan pendalaman dari salah satu materi
pada matakuliah yang pernah didapatkan. Berikut adalah judul tesis yang telah selesai di prodi
Keamanan Maritim disajikan pada Tabel 3.
Kurang lebih baru 60% mahasiswa prodi Keamanan Maritim (angkatan 2013 dan 2014) yang
lulus sesuai jadwal. Dari 20 judul di atas, belum ada satupun yang terkait erat Geospasial Maritim.
Meski demikian, isu-isu itu relevan dengan apa yang disinggung oleh (Bradford, 2005) tentang
meningkatnya prospek keamanan maritim di Asia Tenggara. Namun harus diakui, bahwa
penggunaan informasi geospasial di hampir semua tesis tersebut baru sebatas display lokasi, dan
belum dijadikan bagian dari analisis. Isu keamanan maritim yang terkait erat geospasial misalnya
seperti deteksi perbatasan di laut dengan GPS (Ziqiang Ou & Jianjun Zhu, 2008), analisis
keamanan pantai dengan GIS (Vanparia, P. & Y. R. Ghodasara (2012), atau kajian desain ruang
berdasarkan sejarah garis pertahanan yang terkena banjir (Vervloet, et al 2005).

38
Kajian Geospasial Maritim di Universitas Pertahanan ................................................................................................................ (Amhar)

Dalam hal ini baru ada 4 judul tesis yang sekarang masih berjalan, 1 dari angkatan 2014 dan
3 dari angkatan 2015, yang diserahkan khusus di bawah bimbingan penulis karena dianggap
terkait erat dengan Geospasial Maritim. Judul-judul tesis tersebut disajikan pada Tabel 4.

Tabel 3. Judul Tesis yang Telah Selesai di Prodi Keamanan Maritim.


JUDUL TESIS Selesai
1 Implementasi Kebijakan Penanganan Human Trafficking Lewat Laut Indonesia 6-Aug-15
dalam Konteks Keamanan Maritim
2 Peran Satuan Tugas Maritim Kontingen Garuda dalam Misi Pemeliharaan 31-Aug-15
Perdamaian Dunia (Maritime Task Force XXVIII-A/UNIFIL)
3 Peningkatan Postur Badan Keamanan Laut (Bakamla) dalam Upaya Mendukung 1-Sep-15
Keamanan Maritim di Indonesia
4 Kapabilitas Alutsista Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat 21-Sep-15
(Koarmabar) Dalam Mewujudkan Sea Denial
5 Penangkapan Ikan dengan Bahan Peledak oleh Nelayan di Kabupaten Sumbawa 22-Sep-15
dalam Perspektif Keamanan Maritim.
6 Pembangunan Infrastruktur Keamanan Pelabuhan Batu Ampar Batam dalam 22-Sep-15
Mendukung Ekonomi Maritim
7 Efektivitas Penegakan Hukum tehadap Pidana Penyeludupan Mineral dan 22-Sep-15
Batubara Lewat Laut dalam Rangka Keamanan Maritim Indonesia
8 Lalu Lintas Narkoba Internasional Melalui Laut di Indonesia: Pola & 6-Oct-15
Implementasi Information Sharing dalam Pemberantasan Narkoba.
9 Implementasi MoU Common Guidelines Indonesia Malaysia tentang 6-Oct-15
Perlindungan Nelayan dalam Penanganan Illegal Fishing di Selat Malaka
10 Implementasi ISPS Code di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dalam Konteks 6-Oct-15
Keamanan Maritim( Studi Kasus Penerapan Keamanan Fasilitas Pelabuhan
Terminal Petikemas(TPK) Koja).
11 Bantuan Strategis United States Pacific Command (USPACOM) dalam Kerjasama 12-Oct-15
Keamanan Maritim di Indonesia dan Implikasinya terhadap Keseimbangan
Kawasan.
12 Kemitraan TNI AL Dan KKP Mengurangi IUU Fishing Dalam ZEEI Di Laut 8-Jan-16
Tiongkok Selatan (Study Pada Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Mengenai
Berbagai Data dan Informasi)
13 Kebijakan Pangkalan Utama TNI AL V Dalam Mengamankan Pangkalan Armada 8-Jan-16
RI Kawasan Timur Surabaya
14 Kebijakan Penegakan Hukum Terkait Illegal, Unreported, Unregulated, (IUU) 26-Jan-16
Fishing di Laut Jawa
15 Kemampuan Pangkalan TNI Angkatan Laut Cirebon Dalam Pengamanan Obyek 1-Feb-16
Vital Nasional di Wilayah Perairan Utara Jabar
16 Pengelolaan Dan Penilaian Dampak Bencana Banjir Di Pesisir Jakarta Dalam 14-Mar-16
Perspektif Keamanan Maritim
17 Indeks Pertahanan Maritim Berdasarkan Lima Pilar Utama Poros Maritim 16-Mar-16
Munggunakan Multi Criteria Decission Making Methods
18 Model Pembagian Kerja Pada Operasi Keamanan Laut Antar Institusi Keamanan 16-Mar-16
Dengan Metode Rekayasa Flying Geese
19 Model Coordinated Operations Antar Lembaga Dalam Penanganan Illegal 16-Mar-16
Fishing Di Indonesia
20 Pengelolaan Wisata Bahari dan Dampaknya terhadap Keamanan Maritim di 29-Mar-16
Kepulauan Seribu

39
Seminar Nasional Peran Geospasial dalam Membingkai NKRI 2016: 35-41

Tabel 4. Judul tesis yang terkait erat dengan Geospasial Maritim.


No. JUDUL TESIS Relevansi
1 Pelibatan Masyarakat dalam Keamanan Maritim (Pengaruh Pemberian peta LPI,
Informasi Geospasial terhadap Perilaku Masyarakat Pesisir Di Pulau Enggano SD maritim
sebagai salah satu Pulau Terluar Samudera Hindia)
2 Deteksi Shadow Zone dengan Metode Parabolic Equation dalam Mendukung bathymetri
Patroli TNI-AL di Selat Makassar
3 Upaya BAKAMLA serta Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam Menyikapi perbatasan
Penangkapan Nelayan Indonesia oleh Pemerintah Australia di Laut Timor
2014-2015
4 Indeks Kesesuaian Pembangunan Pangkalan Angkatan Laut berdasarkan tataruang
Pendekatan Ancaman Berbasis Sistem Informasi Geografi

Mahasiswa yang memilih judul tesis tersebut pada umumnya memiliki latar belakang
pendidikan S1 atau pengalaman kerja yang terkait. Sebagai contoh, judul nomor 1 dikerjakan
mahasiswa dengan latar belakang aktivis LSM yang melakukan pendampingan masyarakat
nelayan. Judul nomor 2 dikerjakan oleh mahasiswa yang pada saat studi S1 di Ilmu kelautan
sudah berkenalan dengan topik shadow zone dan ingin mendalami aplikasinya untuk pertahanan.
Judul nomor 3 dikerjakan oleh mahasiswa dengan latar belakang pendidikan hukum, namun
sangat tertarik untuk hal yang sifatnya teknis. Sedang judul nomor 4 dikerjakan oleh mahasiswa
yang berprofesi sebagai konsultan tata ruang. Namun penelitian untuk seluruh tesis ini masih
berjalan, dan diharapkan dalam waktu dekat akan memberikan sumbangsih baik pada ilmu
geospasial maritim maupun pada ilmu pertahanan, khususnya keamanan maritim.

KESIMPULAN
Respon mahasiswa prodi Magister Keamanan Maritim Universitas Pertahanan terhadap mata
kuliah Geospasial Maritim dapat diukur dari antusiasme mereka selama kuliah, score dalam ujian
dan topik. Antusiasme selama kuliah masih terhitung sedang, dan yang tertinggi baru tertuju ke 3
materi dari 14 materi yang ada dalam silabus, yaitu seputar perbatasan, ketersediaan data, dan
intelijen. Tingkat antusiasme dalam diskusi dan mengerjakan tugas, dan score dalam ujian,
tampak berhubungan dengan latarbelakang pendidikan dan pekerjaan mahasiswa. Adapun tesis
yang berhubungan erat dengan geospasial maritim, sejauh ini baru 4 judul (atau sekitar 6%), dan
penelitian untuk tesis itu semua masih berjalan.
Untuk akurasi penelitian ini ke depan, disarankan dilakukan pendekatan kuantitatif dan
pendekatan antusiasme dengan tindakan kelas yang berbeda, semisal memberikan pre-test dan
post-test pada beberapa pemberian materi tertentu.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan Terima Kasih disampaikan kepada Universitas Pertahanan dan kepada Badan
Informasi Geospasial, karena kerjasama kedua instansi itulah yang memungkinkan penulis selama
ini berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran di Universitas Pertahanan. Terima kasih juga
disampaikan kepada Dr. Gatot Haryo Pramono, yang selama ini menjadi co-lecturer terutama
untuk topik-topik tematik laut.

DAFTAR PUSTAKA
Bradford, J.F. (2005): The Growing Prospects for Maritime Security Cooperation in Southeast Asia. Naval
War College Review, Summer 2005, Vol. 58, No. 3
Burns, R.W. & G.D. Brooks (1970): Curriculum Design in a Changing Society. Educational Technology
Publication Inc. New Jersey.
Institute of Defence and Strategic Studies (2016). http://www.rsis.edu.sg/research/idss/ - diakses 3-10-2016
Keliat , M (2009): Keamanan Maritim dan Implikasi Kebijakannya Bagi Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Volume 13, Nomor 1, Juli 2009.
National Defense University (2016). http://www.ndu.edu/ - diakses 3 Oktober 2016

40
Kajian Geospasial Maritim di Universitas Pertahanan ................................................................................................................ (Amhar)

Raco, J. R. (2010): Metode Kualitatif (Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya), PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta, 2010
Skager, R. & R.H. Dave (1977): Curriculum Evaluation for Lifelong Education. Unesco Institute for Education.
Supriyatno, M. (2014): Tentang Ilmu Pertahanan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Universitas Pertahanan (2016). http://www.idu.ac.id/tentang-unhan/sejarah - diakses 3-10-2016
Universitt der Bundeswehr Mnchen (2016). https://www.unibw.de/praes/universitaet - diakses 3-10-2016
Vanparia, P. & Y. R. Ghodasara (2012): Review Paper on to Study and Enhance Coastal Security System
Using GIS/GPS Tool. International Journal of Computer Applications & Information Technology Vol. I,
Issue II, September 2012 (ISSN: 2278-7720)
Vervloet, J.A.J, J-H, Nijman, A. J. Somsen (2005): Planning for the future; towards a sustainable design and
land use of an ancient flooded military defence line. Landscape and Urban Planning, Volume 70, Issues
12, 15 January 2005, Pages 153163
Ziqiang Ou & Jianjun Zhu (2008): AIS Database Powered by GIS Technology for Maritime Safety and
Security Journal of Navigation, Volume 61, Issue 4, October 2008, pp. 655-665.

41
Seminar Nasional Peran Geospasial dalam Membingkai NKRI 2016: 35-41

42

Anda mungkin juga menyukai