Anda di halaman 1dari 25

Populasi dan sampel

Populasi → wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang


mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
POPULASI

Sampel → sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh


populasi tersebut

SAMPEL
JENIS POPULASI

POPULASI TERBATAS
→ Mempunyai sumber data yang jelas batasnya
secara kuantitatif sehingga dapat dihitung
jumlahnya.
Contoh : Jumlah guru SD di Kota
Bandung

POPULASI TAK TERBATAS


→ Sumber datanya tidak dapat ditentukan
batasan-batasannya sehingga relatif tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh : Penelitian mencari logam mulia
SIFAT POPULASI

POPULASI HOMOGEN
→ Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang
sama sehingga tidak perlu mempersoalkan
jumlahnya secara kuantitatif.

POPULASI HETEROGEN
→ Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga
perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif.
TEKNIK
SAMPLING

Probability Non-Probability
Sampling Sampling

1.Simple random sampling 1.Sampling sistematik


2.Proportionate stratified random 2.Sampling kuota
sampling 3.Sampling aksidental
3.Disproportionate stratified random 4.Sampling Pusposive
sampling 5.Sampling Jenuh
4.Area (cluster) sampling (sampling 6.Snowball Sampling
menurut daerah)

Tugas:
Cari penjelasan dan contoh dari
Teknik sampling
diatas?menggunakan sumber yang
lain
2 MACAM TEKNIK SAMPLING

1. Probability Sampling (random sampling)


→ Teknik sampling untuk memberikan peluang
yang sama pada setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel.

2. Nonprobability Sampling
→ Teknik sampling yang tidak memberikan
kesempatan pada setiap anggota populasi untuk
menjadi anggota sampel.
PROBABILITY SAMPLING

Yang termasuk teknik probability sampling:

1. Simple Random Sampling

2. Sistematis Random Sampling(penarikan sampel


secara sistematik)
3. Stratified Random Sampling

4. Cluster Random Sampling


1. Simple Random Sampling

• Simple random sampling merupakan teknik pengambilan


sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada
pulasi untuk dijadikan sampel.
• Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random
sampling adalah:
• Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif
homogen
• Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-
elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan
sampel.

Populasi
Sampel
2. Sistematis Random Sampling(penarikan
sampel secara sistematik)
• Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan
secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu
interval tertentu
• Caranya:
1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi)
2. Menetapkan jarak/interval
N
I = -----------
n
I = Interval (5)
N = Jumlah anggota populasi (100)
n = Jumlah anggota sampel (20)
3. Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai menghitung
(penetapan momor pertama ini dilakukan secara acak/random)
1, 2, 3, 4 dan 5
4. Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan
interval pada nomor pertama dan seterusnya

3. Cara Stratifikasi (stratified Random Sampling)
−Populasi heterogen dikelompokkan menjadi sub-populasi
yang diasumsikan homogen
−Anggota sampel diambil acak dari tiap sub-populasi
−Dasar penentuan strata bias secara geografis dan meliputi
karakteristik populasi seperti pendapatan, pekerjaan, dsb.
−Jumlah sampel diambil pada tiap sub-populasi
tergantung jumlah sampel sub-populasi
−Terdiri menjadi dua yaitu
1. Proportionate Stratified Random Sampling
2. Disproportionate Stratified Random Sampling
A. Proportionate Stratified Random
Sampling
• Adakalanya
populasi yang
ada memiliki
strata atau
tingkatan dan
setiap tingkatan
memiliki
karakteristik
sendiri dan
berstrata secara
proporsional
B. Disproposional Random Sampling
• Teknik ini Strata Anggota
Populasi
Persenta
se
Sampel
proporsional
Sampel Non
proprsional

digunakan untuk (%)

1 2 3 4 = (3 x 5
menentukan 50)

jumlah sampel, SD 150 37,5 19 18


SMP 125 31,25 16 15
bila populasi
SMU 122 30,5 15 14
berstrata tetapi Sarjana 3 0,75 0 3
kurang Jumlah 400 100 50 50
proporsional.
3. Cluster Sampling ( Area Sampling)

• Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan


sampel bila obyek yang akan diteliti/ sumber data sangat
luas, missal penduduk dari suatu Negara,
propinsi/kabupaten.
• Teknik ini melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya
menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara
sampling juga.
NONPROBABILITY SAMPLING

Yang termasuk teknik nonprobability sampling:

1. Sampling Sistematis 4. Sampling Quota

2. Sampling Purposif 5. Sampling Jenuh

3. Sampling Insidental 6. Sampling Snow Ball


• Pengambilan sampel non-probabilitas/non-acak
−Semua elemen populasi belumtentu memiliki
peluang sama untuk dipilih
−Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan
oleh peneliti
1. Sampling sistematis

• Sampling sistematis adalah teknik pengambilan


sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut.
• Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100
orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut,
yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau
kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya
kelipatan dari bilangan lim. Untuk ini maka yang
diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15,
20, dan seterusnya sampai 100.
2. Purposive Sampling

• Merupakan metode penetapan sampel


dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu.
• Misalnya akan melakukan penelitian
tentang aktivitas belajar mahasiswa pada
mata kuliah Statistika dan probabilitas ,
maka sampel sumber datanya adalah
mahasiswa yang mengontrak mata kuliah
statitsika dan probabilitas.
3. Sampling Insidental

• Teknik penentuan sampel


berdasarkankebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/incidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
4.Quota Sampling

• Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan


quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok,
sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka
peneltian beluam dianggap selesai.
• Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang
pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat
dalam urusan Ijin Mendidirkan Bangunan (IMB). Jumlah
sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan
data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka
penelitian dipandang belum selesai.
5. Sampling Jenuh

• Teknik penentuan sampel bila semua


anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relative kecil, kurang dari
30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh
adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.
6. Snow Ball Sampling
• Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya
kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi
yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk
diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi.
• Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah yang
sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan beberapa tahap.
• Pertama, menentukan satu atau beberapa orang untuk
diwawancarai.
• Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan sebagai
titik awal penarikan sampel selanjutnya.
A

B B B
1 2 3

C C C C C C
1 2 3 4 5 6
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel

N
Pendapat Slovin n=
n = ukuran sampel 1 + Ne 2
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yg masih dapat ditolerir.
Rumus dipakai dengan assumsi bahwa populasi berdistribusi
normal
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada
karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130
orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel
sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
130
n= = 98,11
1 + 130(0,05) 2
PENENTUAN JUMLAH MINIMAL SAMPEL

n = jumlah sampel
p = populasi persentase kelompok pertama
q = populasi sisa di dalam populasi
z½a = derajat koefisien konfidensi 99% atau 95 %
b = persentase perkiraan kemungkinan
kekeliruan dalam menentukan ukuran
sampel
CONTOH PENENTUAN JUMLAH MINIMAL SAMPEL

Diketahui:
Populasi guru SMK di Jabar = 4000 orang
Yang mengajar di pedesaan = 500 orang
Ingin diteliti tentang hambatan mengajar di
pedesaan.
Berapa jumlah minimal sampel?
p = 500 x 100% = 12,5% = 0,125
4000
q = 1,00 - 0,125 = 0,875
z½ = 1,96 (pada derajat konfidensi 99% atau 0,05)
b = 5% atau 0,05
Masukkan ke dalam rumus:

n ≥ 0,125 x 0,875 ( 0,05 )


1,96 2

n ≥ 0,11 x 39,2 2 ≥ 0,11 x 1536,64


n ≥ 168,07 = 169 orang

Anda mungkin juga menyukai