PENELITIAN
DR. YUNITA ANGGARINI, MSI
Populasi
➢Populasi adalah totalitas dari
semua objek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas
dan lengkap yang akan diteliti.
➢Objek atau nilai yang akan diteliti
dalam populasi disebut unit analisis
atau elemen populasi.
➢Unit analisis dapat berupa orang,
perusahaan, media, dan sebagainya.
Contoh
Populasi dalam arti Kuantitas
Misalnya akan dilakukan penelitian di Lembaga X, maka Lembaga X ini
merupakan populasi. Lembaga X mempunyai sejumlah orang/subyek dan obyek
yang lain.
5. Ukuran populasi
Populasi tak hingga→ penelitiannya tidak mungkin dilakukan.
Populasi terhingga (objek penelitian besar) → sulit untuk dilakukan → tentukan sampel
6. Faktor ekonomis
Faktor ekonomis di sini diartikan, apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan
dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk penelitian itu ataukah
tidak?. Menggunakan populasi → menghabiskan biaya, waktu dan tenaga yang banyak
Manfaat Pengambilan Sample
Syarat Teknik Sampling
n= (Z )2. 2
DATA KONTINU d2
n= N(Z )2. 2
Nd2 + N(Z )2 . 2
I. PROBABILITY SAMPLING
• Setiap unit peluang sama jadikan sample
• Bisa digeneralisasikan
• Lebih baik banding non Prob. Sampling
2. Sampling Sistematik
• Populasi dibuat daftar
• Penentuan nomor pertama dengan random
• Nomor berikut dengan interval tertentu
Metode Pengambilan Sampel (Sampling)
SAMPLING : NON PROB. SAMPLING
1. Prob. Sampling
2. Non. Prob. Sampling 1. Quota Sampling
2. Axidental Sampling
PROB SAMPLING
3. Purposive Sampling
1. Simple Random Sampling
4. Saturation Sampling
2. Sistematic Sampling
5. Snowball Sampling
3. Stratified Random Sampling
4. Cluster Random Sampling
SAMPLING
Prob. Sampling Non. Prob. Sampling
➢cara pengambilan sampel ➢Pengambilan sampel yang tidak
berdasarkan probabilitas/peluang berdasarkan probabilitas.
➢Cara pengambilannya dilakukan ➢Peluang setiap anggota populasi
secara acak (random) → semua objek untuk menjadi anggota sampel tidak
atau elemen populasi memiliki sama atau tidak diketahui.
kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel. ➢Bersifat subjektif
➢Teknik memilih secara acak dapat
dilakukan baik dengan manual atau
tradisional maupun dengan
menggunakan tabel random.
1. Simple Ramdom Sampling
a. Cara manual (tradisional) b. Menggunakan tabel acak
Cara tradisional ini dapat dilihat dalam kumpulan ➢Pada cara kedua ini, proses
ibu-ibu ketika arisan. pemilihan subjek dilakukan
Teknik acak ini dapat dilakukan dengan langkah- dengan menggunakan tabel
langkah seperti berikut: yang dihasilkan oleh komputer
1. Tentukan jumlah populasi yang dapat ditemui;
dan telah diakui manfaatnya
2. Daftar semua anggota dalam populasi, masukkan
dalam kotak yg telah diberi lubang penarikan; dalam teori penelitian.
3. Kocok kotak tersebut dan keluarkan lewat lubang ➢Tabel tersebut umumnya
pengeluaran yang telah dibuat; terdiri dari kolom dan angka
4. Nomor anggota yang keluar adalah mereka yang lima digit yang telah secara
ditunjuk sebagai sampel penelitian; acak dihasilkan oleh
5. Lakukan terus sampai jumlah yang diinginkan komputer.
dapat dicapai
2. Sistematic Random Sampling
• Propinsi
• Kabupaten
• Kecamatan
Non Probability
II. NON PROBABILITY SAMPLING
Unit Populasi Peluang Non Generalisasi
1. SAMPLING KUOTA
• Dasarnya Adalah Jumlah
2. SAMPLING AKSIDENTAL
• Siapa Saja Yang Ketemu
Contoh :
Sebuah kawasan yang dihuni oleh 1000 KK. Dalam rangka penelitian diperlukan 50 KK
dalam kategori umur tertentu dan yang pendapatannya termasuk kategori tertentu
pula. Dalam penentuan sampelnya yang 50 KK
b. Accidental Sampling/S. Kebetulan
➢Yaitu bentuk sampling nonprobabilitas dimana anggota sampelnya yang dipilih atau
diambil berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan
➢seadanya → mudah ditemui/dijangkau atau kebetulan ditemukan.
Sebagai contoh:
Pengambilan sampel mengenai ramalan tentang partai mana yang akan menjadi
pemenang pada pemilu yang akan datang. Pengambilan sampelnya dilakukan dengan
mengumpulkan opini masyarakat, dalam hal ini mungkin dari orang-orang melalui
polling, dan sebagainya. Orang-orang yang diambil sampel ini tidak merupakan bagian
representatif dari keseluruhan mereka yang berhak memilih.
c. Purposive Sampling
Bentuk sampling non-random dimana penentuan sampelnya dilakukan
atau ditentukan oleh peneliti sendiri atau berdasarkan pertimbangan
atau kebijak-sanaan yang dianggap ahli dalam hal yang diteliti.
Contoh:
Untuk meneliti pengaruh pendidikan orang tua terhadap penggunaan
narkoba, tentu hanya akan dilakukan terhadap populasi orang tua yang
anaknya kedapatan pengguna narkoba.
4. SATURATION SAMPLING
- Sampel Jenuh Misal Seluruh Populasi
- Lebih Separo Populasi