Anda di halaman 1dari 27

METODOLOGI

PENELITIAN
DR. YUNITA ANGGARINI, MSI
Populasi
➢Populasi adalah totalitas dari
semua objek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas
dan lengkap yang akan diteliti.
➢Objek atau nilai yang akan diteliti
dalam populasi disebut unit analisis
atau elemen populasi.
➢Unit analisis dapat berupa orang,
perusahaan, media, dan sebagainya.
Contoh
Populasi dalam arti Kuantitas
Misalnya akan dilakukan penelitian di Lembaga X, maka Lembaga X ini
merupakan populasi. Lembaga X mempunyai sejumlah orang/subyek dan obyek
yang lain.

Populasi dalam arti karakteristik


Lembaga X juga mempunyai karakteristik orang-orangnya, misalnya motivasi
kerjanya, disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim organisasinya dan lain-lain;
dan juga mempunyai karakteristik obyek yang lain, misalnya kebijakan, prosedur
kerja, tata ruang Populasi dalam Kuantitas yang dihasilkan dan lain-lain. Ini
berarti populasi dalam arti karakteristik.
Sample

➢ Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-


cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas,
dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.
➢ Objek atau nilai yang diteliti dalam sampel.
➢ Unit sampel mungkin sama dengan unit analisis, tetapi mungkin
juga tidak.
Teknik Pengambilan Sample
Alasan Penggunaan Sample
1. Objek penelitian yang homogen
Di dalam menghadapi objek penelitian yang hampir homogen atau 100% homogen, maka
populasi tidak perlu, cukup hanya dengan mengambil sampel untuk mendapatkan data yang
diperlukan.
Contoh : darah dalam tubuh seseorang, kadar garam air laut, dan sebagainya.

2. Objek penelitian yang mudah rusak


Jika objek mudah rusak → populasi tidak mungkin diambil (merusak seluruh objek)

3. Penghematan biaya dan waktu


➢Objek populasi yang diteliti jauh lebih banyak dibandingkan dengan objek sampel yang
diteliti →pemborosan biaya.
➢Waktu yang digunakan untuk meneliti populasi lebih lama, jika dibandingkan dengan waktu
yang digunakan untuk meneliti sampel, sehingga penelitian sampel lebih cepat diselesaikan.
Alasan Penggunaan Sample
4. Masalah ketelitian
objek yang harus diteliti pada populasi lebih besar drpdsampel →keakuratan hasil
berkurang (makin banyak objek yg diteliti → ketelitian yang dihasilkan makin
berkurang.

5. Ukuran populasi
Populasi tak hingga→ penelitiannya tidak mungkin dilakukan.
Populasi terhingga (objek penelitian besar) → sulit untuk dilakukan → tentukan sampel

6. Faktor ekonomis
Faktor ekonomis di sini diartikan, apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan
dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk penelitian itu ataukah
tidak?. Menggunakan populasi → menghabiskan biaya, waktu dan tenaga yang banyak
Manfaat Pengambilan Sample
Syarat Teknik Sampling

SELURUH POPULASI → SENSUS


Penentuan Jumlah Sampel
BESAR SAMPLE
n= (Z )2 p.q
DATA PROPORSI
d2
n= N(Z  )2 p.q
Nd2 + N(Z )2 p.q

n= (Z )2. 2
DATA KONTINU d2

n= N(Z  )2. 2
Nd2 + N(Z )2 .  2
I. PROBABILITY SAMPLING
• Setiap unit peluang sama jadikan sample
• Bisa digeneralisasikan
• Lebih baik banding non Prob. Sampling

1. Sample Random Sampling


• Semua populasi beri nomor
• Sistem undian
• Tabel Bilangan Acak
• Kalkulator Shift Titik

2. Sampling Sistematik
• Populasi dibuat daftar
• Penentuan nomor pertama dengan random
• Nomor berikut dengan interval tertentu
Metode Pengambilan Sampel (Sampling)
SAMPLING : NON PROB. SAMPLING
1. Prob. Sampling
2. Non. Prob. Sampling 1. Quota Sampling
2. Axidental Sampling
PROB SAMPLING
3. Purposive Sampling
1. Simple Random Sampling
4. Saturation Sampling
2. Sistematic Sampling
5. Snowball Sampling
3. Stratified Random Sampling
4. Cluster Random Sampling
SAMPLING
Prob. Sampling Non. Prob. Sampling
➢cara pengambilan sampel ➢Pengambilan sampel yang tidak
berdasarkan probabilitas/peluang berdasarkan probabilitas.
➢Cara pengambilannya dilakukan ➢Peluang setiap anggota populasi
secara acak (random) → semua objek untuk menjadi anggota sampel tidak
atau elemen populasi memiliki sama atau tidak diketahui.
kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel. ➢Bersifat subjektif
➢Teknik memilih secara acak dapat
dilakukan baik dengan manual atau
tradisional maupun dengan
menggunakan tabel random.
1. Simple Ramdom Sampling
a. Cara manual (tradisional) b. Menggunakan tabel acak
Cara tradisional ini dapat dilihat dalam kumpulan ➢Pada cara kedua ini, proses
ibu-ibu ketika arisan. pemilihan subjek dilakukan
Teknik acak ini dapat dilakukan dengan langkah- dengan menggunakan tabel
langkah seperti berikut: yang dihasilkan oleh komputer
1. Tentukan jumlah populasi yang dapat ditemui;
dan telah diakui manfaatnya
2. Daftar semua anggota dalam populasi, masukkan
dalam kotak yg telah diberi lubang penarikan; dalam teori penelitian.
3. Kocok kotak tersebut dan keluarkan lewat lubang ➢Tabel tersebut umumnya
pengeluaran yang telah dibuat; terdiri dari kolom dan angka
4. Nomor anggota yang keluar adalah mereka yang lima digit yang telah secara
ditunjuk sebagai sampel penelitian; acak dihasilkan oleh
5. Lakukan terus sampai jumlah yang diinginkan komputer.
dapat dicapai
2. Sistematic Random Sampling

❑Yaitu bentuk sampling random dimana elemen-elemen yang akan diselidiki


diambil berdasarkan urutan tertentu dari random, silakan dicari sendiri.
❑Sampling sistematis dilakukan, apabila sebagai berikut:
➢Identifikasi atau nama dari elemen-elemen dalam populasi itu terdapat
dalam suatu daftar, sehingga elemen-elemen tersebut dapat diberi nomor
urut.
➢Populasi memiliki pola beraturan, seperti blok-blok dalam kota atau rumah-
rumah pada suatu ruas jalan.
3. Stratified Random Sampling
Populasi Buat Strata :
•Kepangkatan
•Jabatan
•Pendidikan

Stratified Random Sampling


•Proportional
•Non Proportional
UMUR PROPORSI

•Stratified Proportional (TH) POPULASI (%) SAMPEL


< 20 100 10 10
Random Sampling
20-29 100 10 10
30-39 300 10 30
40-49 400 10 40
>50 100 10 10
1000 - 100

PEJABAT ESELON PROPORSI (%)


•Stratified Non I 40
Proportional Random II 30
Sampling III 20
IV 10
4.Cluster sampling (sampling
bergerombol/berkelompok)
Yaitu bentuk sampling random dimana populasinya dibagi menjadi beberapa
cluster dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, seperti batas-batas
alam, wilayah administrasi pemerintahan dan sebagainya.
Proses pengerjaannya adalah sebagai berikut:
➢ Bagilah populasi (elemen) ke dalam beberapa sub populasi/ kelompok /
cluster
➢ Dari kelompok-kelompok tersebut, kemudian dipilih satu sejumlah kelompok.
Pemilihan dilakukan secara random.
➢ Dari satu sejumlah kelompok yang terpilih ini, kemudian ditentukan
sampelnya yang dilakukan pula secara random.
4. Cluster Random Sampling

• Populasi Tersebar, Misalnya :

• Propinsi
• Kabupaten
• Kecamatan
Non Probability
II. NON PROBABILITY SAMPLING
Unit Populasi Peluang  Non Generalisasi
1. SAMPLING KUOTA
• Dasarnya Adalah Jumlah

2. SAMPLING AKSIDENTAL
• Siapa Saja Yang Ketemu

3. SAMPLING PURPOSIV = JUGMENTAL SAMPLING


Pertimbangannya :
• Pendapatan
• Pekerjaan
• Anggota Keluarga
• Kesulitan
a. Quota Sampling/Sampling Kuota
➢Sampling kuota merupakan sampling nonprobabilitas yang merincikan lebih dahulu
sesuatunya yang berhubungan dengan pengambilan sampel, seperti proporsi setiap
lapisan.
➢Dengan proporsi tersebut, maka jumlah unsur atau kuota setiap lapisan dapat
ditentukan.
➢Siapa yg diambil menjadi anggota sampel setiap lapisan, diserahkan pada pengumpul
data.

Contoh :
Sebuah kawasan yang dihuni oleh 1000 KK. Dalam rangka penelitian diperlukan 50 KK
dalam kategori umur tertentu dan yang pendapatannya termasuk kategori tertentu
pula. Dalam penentuan sampelnya yang 50 KK
b. Accidental Sampling/S. Kebetulan
➢Yaitu bentuk sampling nonprobabilitas dimana anggota sampelnya yang dipilih atau
diambil berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan
➢seadanya → mudah ditemui/dijangkau atau kebetulan ditemukan.

Sebagai contoh:
Pengambilan sampel mengenai ramalan tentang partai mana yang akan menjadi
pemenang pada pemilu yang akan datang. Pengambilan sampelnya dilakukan dengan
mengumpulkan opini masyarakat, dalam hal ini mungkin dari orang-orang melalui
polling, dan sebagainya. Orang-orang yang diambil sampel ini tidak merupakan bagian
representatif dari keseluruhan mereka yang berhak memilih.
c. Purposive Sampling
Bentuk sampling non-random dimana penentuan sampelnya dilakukan
atau ditentukan oleh peneliti sendiri atau berdasarkan pertimbangan
atau kebijak-sanaan yang dianggap ahli dalam hal yang diteliti.
Contoh:
Untuk meneliti pengaruh pendidikan orang tua terhadap penggunaan
narkoba, tentu hanya akan dilakukan terhadap populasi orang tua yang
anaknya kedapatan pengguna narkoba.
4. SATURATION SAMPLING
- Sampel Jenuh Misal Seluruh Populasi
- Lebih Separo Populasi

5. SAMPLING BOLA SALJU


- Kelompok Kecil Ditunjuk
- Menunjuk Kelompok Berikutnya
- Berbentuik Bola Salju
e.Sampling bola salju (snow ball)
➢Merupakan bentuk sampling nonprobabilitas, dimana pengumpulan
data dimulai dari beberapa orang memenuhi kriteria untuk dijadikan
anggota sampel.
➢Mereka kemudian menjadi sumber informasi mengenai orang-orang lain
yang juga dapat dijadikan sampel.
➢Orang-orang yang ditunjuk ini, kemudian dijadikan anggota sampel dan
selanjutnya diminta menunjukkan orang lagi yang memenuhi kriteria
menjadi anggota sampel yang diinginkan terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai