Terencana Tak
Terencana
Sensus:
• Mengumpulkan informasi dari
setiap individu di dalam populasi
Penarikan contoh:
• Menyeleksi sebagian kecil dari populasi
Mengapa dilakukan
penarikan contoh?
• Biaya lebih rendah
• Waktu lebih singkat
• Tidak mungkin dilakukan pengumpulan
data pada seluruh anggota populasi
• Pengukuran kemungkinan akan lebih baik
dilakukan pada contoh daripada pada
populasi
• Contoh yang representatif dapat
memberikan inferensia statistika mengenai
populasi
Populasi Target
Populasi dimana akan dilakukan
generalisasi hasil penelitian yang
diperoleh
Misalnya:
• Populasi sapi laktasi di Kabupaten Bogor
• Populasi peternak domba di Kabupaten
Sukabumi
• Populasi peternakan ayam komersial
Unit Penarikan Contoh
Unit dasar dimana prosedur penarikan
contoh akan dilakukan
• Individu: Ternak
• Kelompok: Flock, Farm, desa
• Komponen: Mata, kloakal
Kerangka Penarikan Contoh
Daftar lengkap seluruh unit penarikan
contoh dalam suatu populasi
Misalnya:
• Katalog
• Peta
• Rekam medik
• Data sensus
Sampling
Tak berpeluang
Berpeluang
Acak
Convenience sederhana
Purposive Sistematik
Berstrata
Haphazard Cluster
Probability vs non-probability sampling
• Teknik sampling tidak-berpeluang (non-
probability sampling) tidak dapat
digunakan untuk memilih sampel yang
terpercaya. Hasil survei dengan
menggunakan non-probability sampling
akan bias hasilnya.
• Random sampling menghasilkan sampel
yang mewakili.
Contoh acak
Setiap anggota populasi mempunyai
peluang yang sama untuk terpilih
sebagai contoh
Melakukan pengacakan:
• Pengacakan secara fisik:
Melakukan kegiatan pengacakan secara fisik.
Misal: mengaduk gulungan kertas, melempar
koin, menggelindingkan dadu.
• Menggunakan bilangan acak
– Daftar bilangan teracak (DBT)
– Komputer
– Kalkulator
Contoh tak acak:
• Hasil tidak dapat digeneralisasi
• Hasil kemungkinan bias
Contoh acak:
• Hasil merupakan generalisasi terhadap
populasi
• Hasil tidak berbias
Mana yang terbaik?
• Kekurangan:
Kerangka penarikan
contoh harus tersedia
Sulit untuk populasi yang
besar
Acak sistematik
• Penarikan sampel dilakukan
dengan selang tertentu, yaitu
sampel pertama dipilih secara
acak dari individu-individu yang
terdapat pada selang pertama,
kemudian contoh berikutnya
diambil dengan selang tertentu
sampai terambil sejumlah
sampel yang telah ditentukan.
Contoh dipilih pada interval (selang) tertetentu.
Contoh yang terpilih adalah pada setiap selang ke-k,
adapun
Ukuran populasi
K=
Ukuran contoh yang diinginkan
Keuntungan:
Praktis
Tidak memerlukan
sampling frame
Kekurangan:
Hati-hati untuk populasi
yang bersifat periodik
Sulit untuk populasi yang
besar
3. Penarikan Contoh Acak Berlapis
(Strata)
(Stratified Random sampling)
Kekurangan:
Status unit penarikan contoh
harus diketahui sebelumnya
Acak bergerombol
(cluster)
• Pemilihan sampel dilakukan bukan pada
individu ternak atau satuan penarikan
contoh, tetapi sekelompok unit penarikan
sampel, lalu sebagian atau seluruh
anggota kelompok tersebut dipilih
sebagai sampel.
• Pada umumnya sampel dipilih dua tahap
atau disebut two-stage sampling, yaitu
tahap pertama memilih desa atau
peternakan dan tahap berikutnya adalah
memilih ternak di desa atau peternakan
terpilih.
Acak bergerombol
(cluster)
• Pemilihan cluster dilakukan
dengan teknik probability
proportional to size (PPS). Jika
besaran populasi pada setiap
cluster sama, dapat
menggunakan sampling acak
sederhana.
Mengapa menggunakan PPS?
Peluang terpilihnya 1
Kabupaten Populasi Farm farm
1 200 1/200 or 0.5%
2 100 1/100 or 1%
3 500 1/500 or 0.2%
27
Keuntungan:
Sampling frame tidak mutlak
diperlukan
Kekurangan:
Galat besar
Bagaimana memilih rumah
tangga?
Tujuannya adalah untuk memperoleh
contoh yang merepresentasikan
masyarakat tersebut.
Metode terbaik: Jika ada peta, maka
gunakan PCAS.
29
Bagaimana memilih rumah
tangga (RT)?
Seringkali tidak ada data yang lengkap
Pada situasi demikian:
– Pilih secara acak rumah pertama
– Gunakan metode “next nearest household”
atau metode sistematik untuk memilih RT
berikutnya.
30
Bagaimana memilih rumah
tangga?
Sistematik:
1. Pergilah ke pusat kegiatan masyarakat,misalnya balai
desa, mesjid, dll.
2. Pilih arah secara acak
3. Hitunglah semua rumah dari tempat anda berdiri
sampai ke ujung dari arah tersebut
4. Bagilah jumlah RT dengan jumlah RT yang akan
diambil sebagai contoh (K)
5. Pilih secara acak sebuang nomor antara 1 dan K
6. Ambilah contoh RT dengan urutan angka tersebut
dan rumah-rumah berikutnya dengan selang K 31
Bagaimana memilih rumah
tangga?
“Next nearest household”:
1. Pergilah ke pusat kegiatan masyarakat,misalnya balai
desa, mesjid, dll.
2. Pilih arah secara acak
3. Hitunglah semua rumah dari tempat anda berdiri
sampai ke ujung dari arah tersebut
4. Pilih secara acak rumah pertama
5. Rumah ke-2 adalah rumah yang terdekat dengan
rumah pertama, dst.
32
Bagaimana memilih rumah
tangga?
WHO/EPI/MLM/91.10 33
UKURAN CONTOH
Tergantung kepada:
• Tujuan survey
• Metode penarikan contoh yang
digunakan
• Tingkat ketelitian yang diharapkan
• Tingkat ketepatan yang
diharapkan
Hubungan antara Ukuran Contoh dan Besarnya
Kesalahan
Kesalahan
Ukuran contoh
Ukuran contoh pada cross
sectional study (survey)
a. Ukuran contoh untuk menduga prevalensi
penyakit
Metode sampling: Penarikan contoh acak
sederhana
Untuk populasi tak terhingga pada tingkat
kepercayaan 95%:
n = 4pq/L2
p = prevalensi dugaan
q=1–p
L = Kesalahan maksimum yang bisa
diterima
Pada populasi ‘kecil’ (terhingga)