Anda di halaman 1dari 13

Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.

3, Maret 2020 146

Maqamat Tokoh Midah Dalam Novel Mekkah: Memoar


Luka Seorang TKW Karya Aguk Irawan
Siswoyo Aris Munandar1, Farida Nurus Sofa2
1
Ilmu Tasawuf, Fakultas Usuluddin, Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta,
Jl. Kaliurang Km 12.5, Candi, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, 55581 Indonesia.
2
Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Usuluddin, Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta,
Jl. Kaliurang Km 12.5, Candi, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, 55581 Indonesia.

Penulis untuk Korespondensi/E-mail: siswoyoaris31@gmail.com

Abstrak - Aguk Irawan adalah salah satu sastrawan yang menggunakan sastra novel sebagai media
dakwahnya. Penanaman pesan-pesan moral-spiritual penulis kepada pembaca melalui tokoh yang
dihidupkan di dalamnya. Peneliti tertarik dengan salah satu karya beliau untuk diteliti yang kemudian
terangkum dengan judul, “Maqamat Tokoh Midah dalam Novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW
Karya Aguk Irawan”. Novel yang terinspirasi dari kisah nyata ini menggambarkan tentang
pengembaraan jiwa seorang perempuan dalam menemukan Tuhannya. Penelitian ini menggunakan
metode library research atau penelitian kepustakaan. Adapun sumber data yang digunakan adalah
sumber data primer yaitu novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW, sedangkan sumber data
sekundernya adalah beberapa karya Aguk Irawan yang lain dan juga sumber referensi yang terkait
dengan penelitian. Berdasarkan hasil analisa yang telah peneliti lakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW merupakan novel yang mengandung ajaran
tasawuf. Aguk Irawan menyampaikan ajaran tasawufnya melalui tokoh Midah Hamidah yang
terangkum dalam laku kehidupannya sehari - hari. Peneliti menemukan beberapa maqamat yang
tergambar dari tokoh Midah Hamidah, diantaranya adalah: taubat, zuhud, sabar, syukur, dan ridha.
Novel karya Aguk Irawan ini sangat berguna untuk digunakan sebagai media dakwah di kalangan
remaja maupun masyarakat pada umumnya.

Abstract - Aguk Irawan is one of the writers who used novel literature as his propaganda media.
Planting the writer's moral-spiritual messages to the reader through the characters who are turned on
in them. Researchers are interested in one of his works for research which is then summarized with the
title, "Maqamat Tokoh Midah dalam Novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW Karya Aguk Irawan”.
This novel, inspired by a true story, depicts the wandering of a woman's soul in finding her God. This
research uses library research or library research. The source of the data used is the primary data
source, namely the Mecca novel: Memoirs of Luka of a TKW, while the secondary data source is some
of Aguk Irawan's other works and also a reference source related to research. Based on the results of
the analysis that researchers have done, it can be concluded that the novel Mecca: Memoirs of Luka of a
TKW is a novel that contains the teachings of Sufism. Aguk Irawan conveyed his Sufism teachings
through the figure of Midah Hamidah summarized in his daily life. Researchers found several maqamat
drawn from the Midah Hamidah figures, including repentance, zuhud, patience, gratitude, and
pleasure. This novel by Aguk Irawan is very useful to be used as a media for da'wah among teenagers
and the general public.

Keywords - Literary works, Novels, Maqamat, Spirituality, Hermeneutics

PENDAHULUAN kerohanian masing-masing para sufi [1]. Cara


penyampaian pengalaman kerohanian para sufi

S ejarah tasawuf telah membuktikan bahwa sastra


merupakan salah satu media yang sangat
penting untuk menyampaikan pengalaman
dituangkan dalam bentuk sastra puisi, anekdot,
alegori, dan atau kisah perumpamaan (novel).
Sebagian besar dari para sufi tidak berniat untuk
147 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020

menuliskan pengalaman kerohanian mereka dalam Metode dalam berdakwah bisa menggunakan lisan
bentuk karya sastra. Hal ini menjadi sangat wajar ataupun tulisan. Dakwah dengan lisan, seperti
jika menilik dari sejarah masa Rasulullah, saat itu dalam majlis pengajian Cak Nun. Adapun dakwah
karya sastra, khususnya puisi atau syair, merupakan dengan tulisan bisa dituangkan dalam bentuk kitab,
sebuah fenomena yang sangat diagungkan. Para syair, puisi, novel, dan sebagainya. Dakwah
sufi percaya bahwa keindahan yang tertuang dalam menggunakan tulisan juga telah terbukti menjadi
sebuah karya sastra akan mampu membangunkan salah satu metode yang paling praktis, karena
cinta yang telah tidur di dalam hati. [2] dalam menjalankan dakwah tidak menggunakan
paksaan sama sekali. Keberhasilan dakwah ini
Para sufi klasik banyak yang menggunakan karya menjadi salah satu hal yang menarik untuk dikaji.
sastra dalam mengembangkan dakwahnya. Seperti Telah banyak kajian yang dilakukan bersangkutan
dalam bentuk kitab, syair, puisi, dan lain dengan tema tersebut. Peneliti di sini juga ingin
sebagainya. Tulisan-tulisan yang dituangkan mencoba mengkaji salah satu karya sastra yang di
biasanya berisi tentang pengalaman pribadinya dalamnya terdapat pesan yang perlu dikaji lebih
selama menjalani kehidupan sebagai seorang sufi. dalam [5].
Selain itu juga berisi tentang petuah-petuah kepada
orang-orang yang akan menjalani kehidupan Peneliti mengambil salah satu karya sastra sebagai
spiritual, seperti kitab al-Hikām karya Ibn Athāillah objek penelitian, dalam hal ini berupa karya sastra
as-Sakandarī, Adab asSulūk wa at-Tawāsul ilā tulisan yang dituangkan dalam bentuk novel.
Manāzil al-Mulūk karya Syekh Abd al-Qādir al-Jīlā Adapun novel yang akan dikaji berjudul: “Mekkah:
nī. Keberhasilan dakwah yang dilakukan oleh para Memoar Luka Seorang TKW” karya Aguk Irawan.
ulama terdahulu memberi inspirasi para ulama Peneliti menemukan sesuatu yang menjadi
modern untuk mensyiarkan dakwah menggunakan ketertarikan dalam penelitian ini yaitu kisah dalam
metode yang sama. Penyisipan nilai-nilai moral- novel yang diceritakan diangkat dari kisah nyata.
spiritual dalam suatu bentuk karya untuk Seorang gadis, anak dari seorang kiai desa yang
menyebarkan dakwah telah diakui menjadi metode hidup dalam ajaran luhur tentang kehidupan.
yang paling berhasil. Salah satu contoh Bahwa manusia merupakan makhluk Tuhan yang
keberhasilan dakwah Islam melalui karya sastra diciptakan untuk menyembah-Nya. Ajaran agama
adalah keberhasilan memasukkan ajaran-ajaran tentang tatacara beribadah sampai pengolahan hati
Islam ke Indonesia [3]. agar senantiasa dekat dengan Allah merupakan
makanan sehari-hari. Cobaan demi cobaan yang
Seni sastra yang berkembang di Indonesia ada menimpa dijadikan sebagai perantara kedekatan
beberapa macam, yaitu: hikayat, babad, sejarah, seorang hamba dengan Tuhannya [6].
suluk, syair, syiir dan sebagainya. Hikayat
merupakan cerita dongeng belaka [4]. Beberapa Perjalanan hidup membawanya menjadi seorang
contoh hikayat ini antara lain Hikayat Pendawa TKW di Makkah. Negara di mana seorang asisten
Lima, Hikayat Seri Rama, Hikayat Pancatanderan. rumah tangga masih dianggap sebagai budak oleh
Adapun cerita yang sengaja disusun sebagai cerita majikannya. Begitu pula yang dialami oleh Midah
sejarah disebut babad, contohnya antara lain Babad Hamidah, tokoh utama dalam novel Mekkah:
Tanah Jawi, Babad Giyanti. KH. Mustofa Bisri Memoar Luka Seorang TKW. Upaya pendekatan
(yang sering kita kenal dengan sebutan Gus Mus) dirinya kepada Allah semakin diuji dengan keadaan
merupakan seorang ulama yang juga dikenal hidup yang semakin berat. Usaha demi usaha serta
sebagai seorang sastrawan. Gus Mus telah banyak tekad dan kecintaannya kepada Allah pada akhirnya
menciptakan puisi yang sangat melegenda. Salah membuahkan hasil. Dijelaskan bahwa perjalanan
satu karya puisinya yang sangat terkenal adalah hidup Midah mirip dengan seorang sufi perempuan
puisi yang berjudul “Lirboyo”. Emha Ainun Najib Rabi’ah al-Adawiyah.
(yang sering kita kenal dengan sebutan Cak Nun)
juga menyampaikan dakwahnya melalui sebuah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
karya. Berbeda dari Gus Mus dengan puisinya, Cak diuraikan di atas, fokus persoalan yang akan
Nun mempunyai majlis dakwah yang disebut ditemukan jawabannya dalam penelitian ini
dengan “Maiyah”. Majlis dakwah Cak Nun selalu dirumuskan sebagai berikut: Pertama, Apa saja
ramai oleh para jamaah, baik dari kalangan muda maqamat yang terdapat pada tokoh Midah dalam
sampai kalangan tua. novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW Karya
Aguk Irawan? Kedua, Bagaimana cara pengamalan
tasawuf yang digambarkan oleh tokoh Midah dalam
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020 148

novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW Karya pemahaman. Pemahaman yang dimaksud oleh
Aguk Irawan? Gadamer bukanlah memahami kalimat tersebut,
tetapi proses bagaimana sang pembaca berusaha
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Pertama, menguji dan membuktikan prasangka-
Mengetahui maqamat yang terdapat pada tokoh prasangkanya. Prasangka tidak hanya berasal dari
Midah dalam novel Mekkah: Memoar Luka pembaca, prasangka juga berada di dalam teks yang
Seorang TKW Karya Aguk Irawan? Kedua, berasal dari pengarangnya sendiri, yaitu berupa
Mengetahui corak tasawuf yang digambarkan oleh pernyataan-pernyataan. Pembaca harus
tokoh Midah dalam novel Mekkah: Memoar Luka membiarkan dua hal tersebut berhadapan, sehingga
Seorang TKW Karya Aguk Irawan? Secara umum makna yang akan dipahami lebih luas dari makna
penelitian ini mempunyai manfaat untuk pengarang sesungguhnya. [7].
menginspirasi para peneliti selanjutnya untuk
menggali maqamat yang terkandung dalam karya Sumber data terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
sastra. Sangat disayangkan apabila banyak karya sumber data primer dan sekunder. Adapun sumber
sastra tasawuf yang tidak bisa diakses oleh data primer adalah sumber pokok sebagai objek
khalayak. Pesan moral yang disampaikan oleh para penelitian, dalam hal ini adalah Novel Mekkah:
peneliti mempunyai nilai yang sangat tinggi untuk Memoar Luka Seorang TKW. Sedangkan sumber
diketahui. Boleh jadi selama ini orang telah banyak data sekunder yaitu data-data pendukung yang
membaca akan tetapi tidak mendapatkan maksud dibutuhkan untuk mendukung data primer [8].
yang sebenarnya disampaikan oleh peneliti. Dengan Dalam teknik pengumpulan data Penulis
adanya penelitian ini maka diharapkan agar para menggunakan 2 teknik pengumpulan data dalam
pembaca sedikit banyak mendapat manfaat dari apa penelitian ini, pertama adalah teknik baca dan
yang dibacanya. catat, dan kedua melalui wawancara. Pertama,
penulis menggunakan teknik baca dan catat yaitu
Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi penulis membaca novel Mekkah: Memoar Luka
terhadap khazanah keilmuan khususnya dalam Seorang TKW karya Aguk Irawan secara
bidang tasawuf. Melalui karya sastra, tasawuf menyeluruh untuk mengetahui identifikasi secara
menampakkan sisi keindahannya. Sisi keindahan umum, lalu membaca secara cermat untuk mencari
yang oleh para ulama Islam masa awal (di nilai-nilai tasawuf dalam novel tersebut dengan
Indonesia) banyak disisipkan dalam karya sastra mencatat kutipan-kutipan atau dialog-dialog yang
sebagai media dakwah. Sudah tidak terhitung menunjukkan adanya nilai tasawuf khusunya dalam
berapa banyak karya sastra para ulama yang maqamat. Kedua, penulis melakukan wawancara
mengandung pesan tasawuf. Salah satu ulama yang kepada bapak Aguk Irawan selaku penulis novel
paling terkenal dengan keberhasilan dakwah guna memenuhi laporan penelitian, kemudian
melalui karya sastra yaitu Sunan Kalijaga. Sunan mencari bahan seperti buku, skripsi, jurnal dan
Kalijaga telah menciptakan banyak syair, suluk, lainnya yang mempunyai kecocokan dalam
kitab, maupun cerita-cerita rakyat yang pembahasan ini sehingga dapat membantu penulis
mengandung pesan tasawuf yang sangat tinggi. dalam menyelesaikan penelitian ini. [9].
Berkiblat pada keberhasilan-keberhasilan tersebut,
peneliti sangat berharap bahwa penelitian ini dapat Adapun metode yang digunakan untuk mengelola
membantu para pecinta sastra mendapat pesan yang atau menganalisis data yakni deskriptif dan analisis.
disisipkan dalam novel Mekkah: Memoar Luka Pertama, metode deskriptif yakni metode penelitian
Seorang TKW Karya Aguk Irawan. yang memaparkan suatu keadaan, objek, perilaku
tertentu kemudian dianalisis. [10]. Sehingga, di sini
akan dijelaskan dan diuraikan bagiamana isi novel
METODE Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW melalui
pendekatan interpretasi makna menggunakan
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang hermenuetik. Dua fokus dalam hermeneutik yakni
didukung oleh data lapangan. Pendekatan yang peristiwa pemahaman teks dan persoalan yang lebih
peneliti gunakan adalah teori hermeneutik Hans mengarah pada mengenai apa itu pemahaman dan
Georg Gadamer. Hermeneutika Gadamer terdiri interpretasi. Karya sastra dipandang sebagai sebuah
dari tiga titik poin penting yaitu pembaca, teks, dan teks yang mana cenderung dinyatakan sebagai
peneliti. Saat pembaca mulai membaca teks maka sebuah objek-objek estetik. Oleh karenanya, teks
muncul prasangka dan pertanyaan. Prasangka dan dianalisis dalam pemisahan tegas dari unsur subjek
pertanyaan merupakan proses dari sebuah
149 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020

dan analisisnya dianggap sebagai kata lain dapat mencapai maqam taslim (penyerahan diri)
interpretasi. [11] kepada Allah. Demikian juga kalau belum
sempurna maqam taubat, ia tidak akan mencapai
Tugas interpretasi harus membuat sesuatu yang maqam inabah, dan sebelum sempurna maqam
kabur, jauh dan gelap maknanya menjadi sesuatu wara‟ tidak akan mencapai maqam zuhud.” [13].
yang jelas, dekat dan dapat dipahami. Konsep
lingkaran hermeneutis merupakan pijakan dasar Menurut M. Subkhan Anshori Maqamat adalah
dalam menganalisis karya sastra, yaitu interaksi ungkapan tentang etika yang diemban oleh setiap
dialektis antara keseluruhan dan bagian, kemudian murid untuk sampai pada tujuan yang berupa
masing-masing memberikan makna lagi, dengan kesirnaan diri (fana) dalam diri al-haq. Di mana
begitu pemahaman merupakan lingkaran dalam tiap maqam, terdapat suatu mujahadat
hermeneutis. Kedua, teknik analisis, yaitu (perjuangan), riyadhah (olah diri), dan suluk (jalan)
mereduksi data kajian dengan memilah dan yang terejawantahkan dalam wara’, tawakal, sabar,
memilih data supaya data yang diambil sesuai zuhud, dan lain sebagainya [14]. Seorang salik
dengan tujuan penelitian. tidak bisa beralih dari satu maqam menuju maqam
berikutnya sebelum melaksanakan segala tuntutan
maqam yang sedang dilaluinya secara tuntas.
HASIL DAN PEMBAHASAN Seorang sufi kadang memerlukan waktu sampai
puluhan tahun hanya untuk berpindah dari satu
Maqamat dan Tasawuf maqam ke maqam yang lain [15]. Maqam berarti
Membahas mengenai tasawuf tidak terlepas dari iqamah, sebagaimana kata al-madkhāl berarti
pembahasan tentang derajat kedekatan seorang sufi idkhāl, dan al-makhrāj berarti al-ikhrāj. Tidak
kepada Tuhannya. Derajat kedekatan seorang sufi seorang pun sah menahapi suatu maqam, kecuali
disebut dengan istilah maqam. [12]. Istilah maqam dengan penyaksian terhadap kedudukan Allah swt.
sering disebut dengan ungkapan jamaknya yaitu tehadap dirinya dengan maqam tersebut, yang
maqamat. Secara harfiah maqamat merupakan dengannya struktur bangunan ruhaninya benar
jamak dari kata maqam yang berarti tempat menurut pondasi yang shahih [16].
berpijak atau pangkat mulia. Maqamat dalam ilmu
tasawuf berarti kedudukan hamba dalam pandangan Jalan Tasawuf tokoh Midah dalam Novel
Allah berdasarkan apa yang telah diusahakan, baik Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW
melalui riyadhah, ibadah, maupun mujahadah. Novel Mekkah karya Aguk Irawan merupakan
Maqamat juga dapat diartikan sebagai jalan novel yang mengandung tasawuf. Aguk
panjang atau fase-fase yang harus ditempuh oleh menampilkan bahwa berdakwah bisa melalui
seorang sufi untuk berada sedekat mungkin dengan berbagai metode, salah satunya adalah novel. Novel
Allah. Maqam dilalui seorang hamba dengan usaha Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW
yang sungguh-sungguh dalam melakukan seluruh menceritakan tentang seorang anak desa di daerah
rangkaian kewajiban dalam jangka waktu tertentu. Indramayu, Midah Hamidah namanya. Midah
Seorang hamba tidak akan mencapai maqam berasal dari keluarga yang kurang mampu secara
berikutnya sebelum menyempurnakan maqam ekonomi. Ayah Midah, Irfan adalah seorang kiai di
sebelumnya. desanya. Keluarga adalah madrasah pertama untuk
anak-anak. Begitu juga yang terjadi dalam keluarga
Maqamat dapat diartikan dengan tingkatan, yakni Midah. Ayah Midah selalu mengajarkan dan
tingkatan hidup yang telah dicapai oleh seseorang. mencontohkan kepada Midah tentang bagaimana
Tingkatan tersebut dapat terlihat dari akhlak atau hidup yang sesuai dengan ajaran Islam. Midah kecil
tindak-tanduk seseorang dan amal perbuatan orang telah belajar banyak dari keluarganya tentang cara
tersebut. Maqam dapat dicapai dengan mengolah hati terhadap semua yang Allah gariskan
kesungguhan yang terus menerus selalu dilakukan. dalam kehidupannya. Midah bahkan bisa lebih
Seseorang akan dapat naik menuju maqam yang menyerap semua ajaran itu karena kepolosan dan
lebih tinggi apabila dia telah mampu melaksanakan kesucian hatinya. Kepolosan dan kesucian hati
syarat-syarat yang ada dalam maqam tersebut itulah yang menjadi kunci terpatrinya seluruh
secara konsisten. Al-Qusyairi berkata, “barangsiapa ajaran dan kebaikan. Disebutkan dalam suatu
yang belum menyempurnakan maqam qana’ah penggalan cerita tentang hakikat zuhud menurut
(merasa cukup), ia tidak akan mencapai maqam ayah Midah dan Midah. Bahwa ayah Midah masih
tawakkal, dan barangsiapa yang belum menjaga kehati-hatian agar hati tidak terpikat pada
menyempurnakan maqam tawakkal, ia tidak akan gemerlap dunia sehingga ia menolak untuk
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020 150

memperoleh dunia selain apa yang dibutuhkan saja. demi hari senantiasa terbingkai oleh pesan-
Sedangkan Midah berpendapat lain, ia menganggap pesan agama. Sebuah keluarga yang
bahwa dunia boleh saja dimiliki asalkan hati tidak sederhana dan bersahaja. Laku hidup
mempunyai rasa kepemilikan atas harta itu. Latar mereka itu berlandaskan pada ayat-ayat
belakang kehidupan kecil Midah yang penuh dan hadis-hadis yang sudah dihapal Irfan
dengan ajaran dan falsafah hidup seperti itu sudah dan semuanya memberi isyarat tentang
terlihat bahwa hal tersebut adalah perilaku hidup betapa rendahnya dunia jika dibanding
tasawuf. dengan akhirat, betapa hinanya dunia jika
dibanding dengan kemuliaan akhirat”.
Tokoh Midah yang digambarkan dalam novel ini,
menurut peneliti setelah melakukan analisis, maka Sejak kecil Midah telah terbiasa dengan keadaan
ada beberapa maqamat yang dilaluinya sampai pada hidup yang serba kekurangan, namun dengan ajaran
akhirnya mencapai maqam Ridha. Peneliti agama yang selalu ditanamkan Irfan kepadanya, ia
menyebutkan ada lima maqamat, yaitu: Taubat, menjadi seorang yang kuat imannya.
Zuhud, Sabar, Syukur, dan Ridha [17]. Berikut
penjelasan dan analisisnya sesuai dengan pendapat Zuhud
tentang maqamat oleh al-Ghazali dalam kitab Ihya Zuhud merupakan sikap berpaling dari sesuatu
Ulumuddin: yang sifatnya sementara kepada sesuatu yang
sifatnya kekal. Ibarat orang tidak suka kepada dunia
Taubat karena berpaling kepada akhirat atau ia berpaling
‫ستوبوا إىل اهلل مجهعا‬ dari sesuatu yang selain Allah kepada Allah. Zuhud
“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada merupakan sesuatu yang sulit dilakukan bagi
Allah”. seseorang yang dalam hatinya kurang dalam
menghadirkan Allah. Sulit bukan berarti tidak bisa,
Taubat adalah wajib bagi setiap manusia. seseorang akan dapat mencapai maqam zuhud
Kewajiban bertaubat ada karena manusia tak ada dengan olah lahir dan batin setiap hari tanpa henti
yang luput dari dosa. Baik dosa yang dilakukan [19]. Beberapa contoh sikap zuhud yang terlihat
dengan anggota tubuhnya ataupun yang dilakukan dalam novel Mekkah adalah diantaranya:
oleh hatinya, yaitu salah satunya lalai kepada Allah. “suatu hari, tamir masjid menyarankan
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang agar Irfan merenovasi rumah itu hingga
paling sempurna dengan dibekali akal dan juga menjadi lebih baik dan layak dihuni oleh
nafsu. Akal dan nafsu itulah yang membedakan seorang ustadz seperti dirinya. Tapi saran
antara manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. itu ditolak dengan tegas oleh ustadz Irfan,
Manusia bisa menentukan atau mengupayakan karena ia takut pada hal-hal yang syubhat.
takdir dirinya dengan usahanya. Jika tidak bisa Barangkali bukan hanya karena syubhat,
mengontrol dirinya dari nafsu yang dapat merusak yang lebih penting adalah dari itu adalah:
fitrahnya, maka celakalah ia. Namun begitu Tuhan Irfan takut kalau-kalau ia terjerumus pada
adalah Dzat Yang Maha Pengampun. Sehingga cinta yang berlebihan pada harta benda,
seberapapun kesalahan atau dosa yang telah termasuk rumah itu”.
dilakukan akan dihapus apabila dia bertaubat dan
berusaha untuk tidak mengulangi kesalahannya Meninggalkan sesuatu yang bersifat syubhat adalah
serta berupaya untuk berbuat hal-hal yang baik contoh sikap zuhud. Menjaga atau melatih hati dari
[18]. mencintai selain kepada Allah merupakan salah
satu sikap zuhud yang digambarkan melalui tokoh
Namun begitu ada juga manusia yang walaupun Irfan sebagai ayah Midah. Sikap zuhud seperti
tidak berbuat sesuatu yang dilarang, masih merasa dalam penggalan cerita tersebut adalah zuhudnya
dirinya hina. Sehingga dia terus menerus mendekat orang dalam maqam zuhud awal. Ia masih sangat
dan memohon ampun serta petunjuk kepada Tuhan. berhatihati karena takut apabila memiliki harta
Ia juga akan senantiasa menghiasi dirinya dengan dunia maka ia akan mencintainya sehingga
sifat-sifat yang baik dan menjaga dari sifat-sifat melupakan Allah.
buruk. Penggalan cerita berikut adalah gambaran “Bagi Midah, tidak ada salahnya membangun
bahwa tokoh Midah berada dalam maqam taubat. rumah yang layak asalkan hati dan iman
Hal 13 sudah tak tergoyahkan oleh nafsu yang
“tidaklah mengherankan jika kehidupan membelenggunya. Ayat-ayat yang dibacakan
yang dilalui keluarga Midah Hamidah hari oleh ayahnya itu tidak menganjurkan manusia
151 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020

untuk mencaci maki dunia, tapi justru mengandung anak kelimanya. Tulang
mengajarkan bagaimana caranya agar punggung keluarganya telah meninggal, entah
manusia mengubah sifat harta yang kepada siapa lagi ia harus menyandarkan
sementara, semu, dan menipu itu menjadi hidupnya. Sementara Midah, anak sulungnya,
bermanfaat dan kekal di sisi-Nya, dan bisa baru duduk di kelas tiga aliyah sambil nyantri
menemani manusia hingga ke Padang di desa sebelahnya. Anak keduanya masih
Mahsyar, dan menuju surga.” kelas dua tsanawiyah yang juga nyantri di
tempat yang sama dengan Midah. Anak
Penggambaran sikap zuhud melalui tokoh Midah ketiganya duduk di kelas enam madrasah
dalam penggalan cerita tersebut adalah sikap zuhud ibtidaiyah, dan anak keempatnya masih TK.
orang yang sudah tidak khawatir dirinya akan Emak Midah mau tidak mau harus menjadi
mencintai dunia. Ia yakin bahwa memiliki dunia tulang punggung keluarganya menggantikan
tidak berarti dirinya akan mencintainya. Dunia suaminya. Apapun yang terjadi, anak-anaknya
baginya adalah alat atau perantara untuk semakin harus tetap melanjutkan pendidikannya”.
mendekatkan dirinya kepada Allah. Harta yang “Emak Midah menjual gorengan yang dibantu
dimiliki digunakan untuk membuat tempat ibadah dijajakan oleh anak ketiganya. Akan tetapi
agar memudahkan orang mendekat kepada Allah. usaha itu tidak bertahan lama karena harga
Harta yang dimiliki digunakan untuk membantu bahan-bahan yang terus melonjak naik.
saudara dari musibah, misalnya kelaparan. Sampai suatu hari Midah pulang untuk
Seseorang dengan sikap seperti ini tidak khawatir meminta uang guna membayar biaya ujian
apabila sewaktu-waktu harta yang dimiliki hilang akhir. Emak hanya bisa menangis. Bertahan
dari tangannya, karena dia tidak mencintainya. hidup saja mereka hampir-hampir tidak bisa.
Dunia ada dalam genggamannya namun tidak Makan hanya sekali sehari, itupun dengan
dalam hatinya. Sikap seperti ini menandakan bahwa nasi aking. Bukan dengan beras raskin yang
seseorang telah matang dalam maqam Zuhud. entah kenapa tidak pernah sampai pada
mereka. “Sabar Nak! Mungkin kemiskinan
Sabar keluarga kita adalah wujud rasa sayang Allah
Sabar merupakan salah satu tingkatan maqamat yang besar pada kita.” Midah menjawab,
dalam tasawuf. Sabar adalah sifat yang hanya ada “jadi apa yang harus aku perbuat mak? Aku
pada manusia sebagai makhluk yang paling ingin membantu emak!”.
sempurna. Sabar terbagi menjadi dua, yaitu sabar
jasmani dan rohani. Sabar jasmani yaitu menerima Indikasi kesabaran yang terlihat pada Midah dan
atau tidak melawan ketika mendapat cobaan yang keluarganya saat itu.
berkaitan dengan jasmani seperti mendapatkan
penyakit atau tertimpa musibah [20]. Sabar rohani Terlepas dari ditinggal mati salah seorang anggota
adalah sabar dalam menahan godaan hawa nafsu, keluarga, adalah pertama, bahwa emak Midah
seperti ketika melihat sesuatu yang mendorong harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
pada perbuatan maksiat. Sabar memiliki beberapa hidup sehari-hari menggantikan suaminya. Kedua,
ciri-ciri, yaitu diantaranya: a. tidak mengeluh adik-adik Midah harus membantu emak Midah
terhadap cobaan yang menimpanya, b. tidak berjualan dalam usia yang masih di bawah umur.
menyerah untuk tetap berusaha meski telah gagal, Ketiga, Midah harus berhenti dari sekolah dan
c. tidak menampakkan kesedihan (ketika sedang pesantren menjelang ujian akhir karena tidak ada
tertimpa musibah) di depan umum [21]. biaya. Midah juga harus membantu emaknya untuk
menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja
Novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW serabutan, kadang menjadi tukang cuci
menggambarkan banyak contoh sifat sabar. Salah tetangganya, juru masak pada acara-acara hajatan,
satunya terlihat pada keluarga Midah ketika ayah dan sebagainya.
Midah, ustaż Irfan meninggal.
“Sejak peristiwa itulah mendung duka seolah Contoh kesabaran yang telah penulis jabarkan
turun ke Bumi. Duka Yuyun, emak Midah, tak tersebut termasuk dalam kesabaran jasmani.
tertahankan. Ia tidak hanya harus menerima Adapun yang termasuk dalam kesabaran rohani dari
kenyataan pahit bahwa suami yang cobaan tersebut adalah bahwa Midah dan keluarga
dicintainya mati di tangan warga desa, tapi harus menanggung rasa sakit hati karena kematian
juga harus menanggung fitnah yang keji. ayah Midah “terlihat” tidak terhormat “Penulis
Suaminya dituduh maling. Saat itu ia sedang menggunakan kata “terlihat” karena cara kematian
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020 152

ayah Midah memang seperti tidak terhormat, yaitu syukurnya menjadi semakin besar tatkala Midah
meninggal karena salah sasar amukan warga. Akan mengetahui bahwa ia akan bekerja di kota Mekkah.
tetapi, melihat dari kisah hidup ayah Midah yang Kota yang selalu di impikan oleh seluruh umat
selalu mengabdikan dirinya sebagai hamba Tuhan, Muslim di dunia. Kesempatan menginjakkan kaki
cara kematiannya sangat mungkin menyimpan di kota suci tidak datang kepada semua orang.
hikmah yang besar dibaliknya”. Ayah Midah Midah merasa kesempatan tersebut sebagai
meninggal karena salah sasar amukan warga yang panggilan dari Tuhan kepadanya.
sedang terburu-buru mengejar pencuri. Orang- “Ada sesuatu yang sedang bergemuruh di
orang yang tidak mengerti dengan situasi tersebut dadaku, aku benar-benar bahagia. Nikmat
akan berpikir bahwa ayah Midah adalah seorang yang besar ini wajib kusyukuri. Betapa tidak?
pencuri. Seorang anak desa yang polos dan miskin, kini
“tanah di belakang rumah, satu-satunya sedang berada di tengah-tengah kota Mekkah.
kekayaan keluarga itu terpaksa dijual oleh Alhamdulillāhi rabbi al-ālamīn. Dari sekian
Emak, untuk biaya pengurusan paspor Midah, banyak TKW yang diberangkatkan ke Saudi,
juga biaya surat-surat, calo, dua bulan tidak sampai lima persen yang ditempatkan di
pelatihan di tempat penampungan dan tentu Mekkah. Tapi aku adalah salah satu yang
saja setoran untuk PT. PRIMA ANGKASA, mendapatkan impian itu. Bagiku, kota Mekkah
perusahaan jasa tenaga kerja yang tidak sekedar kota yang bersejarah dan
memberangkatkan Midah ke Saudi Arabia” berlimpahan kemuliaan, tapi juga karena
dengan tinggal di kota ini aku merasa aman,
Paragraf di atas menunjukkan bahwa Midah dan sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam al-
keluarganya sangat bersabar atas segala cobaan Qur’an”.
yang menimpanya. Mereka tidak berlarut-larut
dalam kesedihan. Mereka justru menunjukkannya Pernyataan tokoh Midah pada paragraf di atas
dengan berusaha sekuat tenaga untuk bangkit, salah adalah salah satu bentuk ungkapan syukurnya
satunya dengan bekerja menjadi seorang TKW. kepada Tuhan. Ia masih senantiasa merasa perlu
Keputusan untuk bekerja di negeri orang bukanlah berterimakasih saat cobaan yang berat sedang
keputusan yang mudah. Kalau saja keadaan tidak menimpanya. Besarnya cobaan yang Allah berikan
se-mendesak ini, maka bekerja menjadi TKW tidak tidak lantas melunturkan keimanan yang ada dalam
akan pernah dilakukan. diri Midah. Midah selalu bisa mengambil hikmah
dari setiap cobaan yang diberikan.
Syukur
Syukur merupakan ungkapan terima kasih atas Ridha
sesuatu yang datang dengan mempergunakan Pencapaian maqam Ridha yang dialami oleh tokoh
sesuatu itu dengan sebaik-baiknya. Allah adalah Midah bukanlah hal yang mudah dan secara
satu-satunya żat pemberi nikmat. Dia-lah yang langsung akan tetapi melalui perantara. Novel
membuat matahari bersinar, bulan bercahaya Mekkah memang adalah tasawuf yang
sehingga malam menjadi terang [22]. Tidak menceritakan perjalanan menemukan Tuhan
terhitung berapa banyaknya nikmat yang telah melalui perantara cinta kepada makhluk. Midah
Allah berikan untuk setiap makhluknya. Dalam al- sebelum pada akhirnya menemukan hakikat cinta
Qur’an QS. Ibrahim [14]: 34 Allah berfirman yang yang hakiki yaitu hanya kepada Allah saja, ia
artinya: pernah mencintai makhluk Allah, Firdaus, dengan
“dan Dia telah memberikan kepadamu sangat tulus. Sebagai seorang pecinta, Midah ingin
(keperluanmu) dan segala apa yang kamu memberikan apa yang bisa ia lakukan demi seorang
mohonkan kepadanya. dan jika kamu yang dicintainya. Hal ini terbukti salah satunya
menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menjadi saksi atas kasus fitnah Firdaus yang
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia memperkosa dokter Tien.
itu, sangat zalim dan sangat mengingkari “Aku sudah rela menerima semua derita ini.
(nikmat Allah)”. Aku sudah menduga, nasibku memang akan
berjalan seperti ini. Sebab saat aku menjadi
Tokoh Midah dalam Novel Mekkah juga senantiasa saksi di persidanganmu, aku adalah TKW
bersyukur kepada Allah meski dalam kesulitan illegal. Aku tidak menyesal karena aku
sekalipun. Midah sudah terbiasa dengan kehidupan melakukannya demi cinta. Aku ingin menjadi
sederhana, sehingga untuk menjadi seorang TKW pelayan cintaku.”
di negeri orang pun ia masih bersyukur. Rasa
153 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020

Midah begitu tulus mencintai, sampai suatu ketika bahkan jika dirinya sendiri harus terluka. Karena
Firdaus terbutakan oleh kecantikan fisik orang lain luka itu sendiri sudah tidak terasa sakitnya.
yang justru menjerumuskannya, Midah masih tetap “Besok aku akan diseret ke pengadilan dunia.
mencintainya. Akan tetapi Midah sadar bahwa Tidak apa-apa Firdaus! Meski ragaku disiksa,
perasaan cinta dan pengharapan kepada makhluk jangan risau Firdaus! Batinku tidak akan
hanya akan mengakibatkan kekecewaan Firdaus merasakan sakitnya cambukan itu sedikitpun.
menjadi perantara Midah dalam menemukan cinta Keduanya akan berangkat ke arah yang
sejatinya, yaitu Allah. Cinta kepada Allah adalah berbeda dan berjalan dengan cara yang
cinta yang sebenar-benarnya cinta. Cinta kepada berbeda pula”.
Allah mendatangkang ketentraman dan
kenyamanan meskipun melalui derita sekalipun. Penderitaan adalah sesuatu yang tidak pernah
Rasa cinta itulah yang kemudian mendatangkan diinginkan oleh siapapun. Penderitaan identik
keridhaan, atau perasaan rela dan bahagia dalam dengan suatu cobaan. Di mata orang-orang yang
keadaan apapun. Ridha merupakan maqam terakhir memiliki cintalah penderitaan tak memiliki rasa
dalam dunia kesufian. sakit. Penderitaan menjadi sebuah kebahagiaan,
karena itu pertanda bahwa Allah menyayanginya.
Maqam ridha merupakan maqam tertinggi yang Orang-orang yang menyaksikan hukuman itu
dapat dialami oleh orang-orang yang dekat dengan berteriak lantang,
Allah [23]. Maqam ridha hanya dapat dicapai “cambuk dan pukul dia, agar pelacur itu
setelah sebelumnya lulus dari maqam taubat, bertobat”.
zuhud, sabar, serta syukur. Ridha yaitu menerima Midah masih saja berdiri, tidak menjawab
dengan sukacita apapun keputusan yang Allah perintah algojo untuk bersimpuh.
berikan. Ia meyakini dengan hatinya bahwa segala Lalu algojo bicara lagi, “dukuk dan
sesuatu yang Allah berikan adalah karena Allah bersimpuhlah! Kenapa engkau masih saja
menyayanginya sehingga ia merasa bahagia [24]. berdiri?”
Al-Ghazali mengatakan bahwa ridha adalah buah Midah menjawab dengan suara lirih, “Aku
dari rasa cinta (mahabbah). Ketika perasaan cinta memilih berdiri untuk menerima cambukanmu.
kepada Allah sudah kuat, maka melakukan segala Cambuklah aku sesukamu! Yang merasakan
ketentuan dari yang dicintai merupakan suatu sakit hanya ragaku. Batinku tidak.
kebahagiaan [25]. Berikut merupakan beberapa Sesungguhnya batinku sudah sampai di
ungkapan yang mengarah pada maqam ridha: keheningan yang panjang. Maafkan aku, aku
“Firdaus, derita tidak bisa dipisahkan dengan tidak bermaksud menganggap remeh
cinta. Sebab keduanya syarat untuk melayani cambukanmu”.
keindahan”. Suasana hening sejenak, algojo mendengar
ucapan Midah dengan seksama, lalu
Penderitaan adalah suatu bentuk cobaan yang bertanya,”Batinmu sudah sampai di
diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya. Allah keheningan yang panjang, apa maksudnya,
ingin melihat apakah hamba-Nya mampu mujrimah?”
menghadapi cobaan tersebut. Penggalan dialog “Dia adalah pelabuhan terakhir cinta dan
antara Midah dan Firdaus tersebut menandakan deritaku. Di sanalah hidupku bersemayam
bahwa Midah telah dipenuhi perasaan cinta kepada dalam keindahan”. “bagaimana mungkin
Allah. Apapun yang diberikan Allah kepadanya engkau hidup dalam keindahan, sedang
bisa ia terima dengan penuh rasa cinta, dengan tubuhmu kau jual pada laki-laki hidung
penuh suka rela. Midah paham bahwa perasaan belang? “Kau boleh berkata lebih busuk dari
cintanya sedang diuji, dan inilah pembuktian bahwa ini. Katakanlah hingga mulutmu memuntahkan
hatinya telah dipenuhi oleh rasa cinta kepada Allah kotoran yang paling menjijikkan. Aku sama
semata. sekali tidak tersinggung oleh kata-kata dari
“Aku rela menderita demi cinta. Kini aku mulut busukmu itu. Sebab makna hurufku telah
sudah menemukan keindahan itu dan sampai. Ya, telah sampai kepada-Nya. Dia
menerima takdir-Nya” bukan lafadz atau kata, melainkan esensi”.

Segala sesuatu apabila dilakukan dengan cinta Algojo kebingungan memaknai apa yang
maka sepahit apapun akan tetap terasa manis. diucapkan Midah. Saat Midah masih berdiri
Seorang pecinta akan senantiasa dengan senang hati sambil menengadahkan tangannya ke langit, ia
melakukan apapun demi rasa cintanya. Ia rela langsung menghujamkan cambuknya berkali-
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020 154

kali. Di setiap pukulan, suara yang begitu Aku sendiri, sekarang sampai kepada-Mu.
jernih terdengar dari mulut Midah, “huwallah, Saksi keabadian
huwallah, huwallah”. Setelah cambukan
kesepuluh, darah mulai membasahi baju Seorang yang melakukan sesuatu atas dasar cinta,
Midah, merembes, dan beberapa tetas jatuh ke maka dia tidak akan pernah mengeluh seberapapun
tanah. Dan pada cambukan yang kesekian kali, berat jalan dan rintangan yang akan dilalui. Ia
dengan sendirinya, Midah terpaksa bersimpuh justru menikmati setiap proses yang terjadi kepada
di kaki algojo. Setelah cambukan genap dirinya. Cinta bisa mengubah sesuatu yang pahit
mencapai angka delapan puluh kali, Midah menjadi terasa manis. Cinta bisa merubah sesuatu
jatuh terkapar di tanah lapang itu. Firdaus dan yang menyakitkan menjadi sesuatu yang amat
Marwan langsung lari mendekatinya, menyenangkan [26]. Midah Hamidah adalah salah
merengkuh jasad yang tergeletak bersimbah satu contoh bahwa cobaan yang berat adalah ujian
darah itu kemudian membawanya ke rumah dari rasa cintanya kepada Allah.
sakit.
Kontekstualisasi Tasawuf Tokoh Midah di
Pada hari kesekian Midah di rumah sakit, Zaman Modern
dengan mata terpejam, mulut Midah
mengeluarkan kata-kata: Novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW
Kami berada di sini, kekasihku, kesaksian-Mu Merupakan Novel Tasawuf
Kami meminta perlindungan dari Novel Mekkah: Memoar Luka Seorang TKW
pesona-Mu merupakan novel tasawuf. Pernyataan ini terlihat
Semoga engkau memberiku apa yang ingin dari penggambaran tokoh utama Midah Hamidah,
aku raih seperti pada novel Aguk Irawan yang lainnya. Hal
Rengkuh, gapai sebagai titik akhir makna ini menjadi tanda bahwa semua tulisan Aguk
hidupku Irawan mengandung ajaran tasawuf yang
O, Engkau Tuhan langit dan bumi yang digambarkan melalui tokoh utamanya. Tasawuf
bersinar yang digambarkan dalam novel ini mirip dengan
Ketika kami redup dalam simpuh-Mu jalan hidup seorang sufi perempuan Rabi’ah
Sebagaimana engkau bersinar di depan para alAdawiyah.
malaikat.
Dan setan remuk bentuk dari api-Mu Midah hidup di tengah keluarga miskin yang
Aku adalah bentuk turun Adam hadir dalam, agamis. Sejak kecil Midah sudah menjadi anak
wicara-Mu yang shalihah, selalu menerima setiap cobaan yang
Engkau telah memberiku kesaksian-Mu menimpanya. Midah menjadi semakin dekat
Ketika mereka menangkap, menuduh, dan dengan Allah dan selalu hidup dalam kezuhudan.
mencemoohkanku Kedekatannya kepada Allah menumbuhkan cinta
Aku hanya sendiri mengarungi waktu laut-Mu yang mendalam di dalam hatinya. Kesibukannya
Dalam bentuk yang indah dan menjadi seorang TKW di Mekkah tidak
menakjubkan menyurutkan ibadahnya. Midah justru semakin
Aku rela disiksa oleh tangan-tangan besi mendekat kepada Allah disetiap waktu
Untuk mengucapkan perkataan yang senggangnya.
memberiku kehidupan
Aku rela ditawan, dipenjara, diadili dan Tumbuhnya rasa cinta yang sebenar-benarnya cinta
kemudian dihukum cambuk Midah kepada Tuhan bukanlah murni dari Midah
Darahku mengalir bagai gurun, di tengah sendiri. Melalui perantara Firdaus lah Midah
gelombang sungai Tigris menemukan cinta yang hakiki. Rasa cinta Midah
Tidak, tidak mungkin aku menyembunyikan- kepada Firdaus yang terhalang oleh orang ketiga
Mu dari jiwa-Ku diantara mereka. Firdaus lebih memilih orang lain
Untuk memiliki-Mu semata. Aku rela hilang daripada Midah karena kecantikan serta
bentuk wujudku kekayaannya. Dua alasan itu justru membuat
Aku menangis kepada-Mu, bukan untuk diriku Firdaus celaka. Midah sebagai orang yang
sendiri mencintai Firdaus merasa kecewa terhadap Firdaus,
Tetapi bagi jiwa-jiwa yang merindukan-Mu, akan tetapi perasaan itulah yang kemudian
yang saksinya mengantarkan Midah pada cinta kepada Allah.
155 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020

Urgensi Tasawuf di Zaman Modern (42). Deni tetangga Ella yang pertama kali
Penurunan spiritual di zaman modern adalah suatu mengetahui kejadian mengerikan tersebut. Ella
hal yang sudah sangat sering terjadi. Peneliti tewas penuh luka tusuk di tubuhnya. Ella
mengambil contoh tentang kasus korupsi yang tinggal di rumahnya yang berlokasi di
sudah sangat sering terjadi di Indonesia khususnya. Kampung Pangragajian, RT 3 RW 9, Desa
Baru-baru ini terdengar kabar tentang kasus korupsi Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bandung Barat. Di tempat tinggal tersebut,
Malang: wanita berstatus janda tersebut diduga menjadi
korban pembunuhan.”
“Wakil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Basaria Panjaitan menyatakan Wali Kota Malang Pembunuhan bagaimanapun bentuknya merupakan
2013 - 2018 Moch Anton bersama 18 anggota suatu tindakan yang sangat keji dan melanggar hak
DPRD Kota Malang 2014-2019 telah melakukan asasi manusia. Ayat al-Qur’an menyebutkan bahwa
korupsi secara massal, terkait kasus suap nyawa harus dibayar dengan nyawa. Hal ini
pembahasan APBD-P Pemkot Malang Tahun menjadi jelas bahwa kejahatan pembunuhan bukan
Anggaran 2015. “Kasus ini menunjukkan merupakan sesuatu yang sepele apapun alasannya.
bagaimana korupsi dilakukan secara massal Menurut peneliti, ada beberapa aspek yang terjadi
melibatkan unsur kepala daerah dan jajarannya ketika seseorang berani membunuh orang lain.
serta sejumlah anggota DPRD yang seharusnya Diantaranya adalah, pertama, aspek psikologis
melakukan fungsi pengawasan, anggaran, dan yang tidak normal. Kedua, kepekaan sosial yang
regulasi secara maksimal," kata Basaria saat rendah. Ketiga, spiritualitas yang tidak terisi
konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Rabu dengan ajaran agama yang benar. Aspek ketiga
(22/3/2018) [27]. adalah aspek yang akan dibahas dalam penelitian
ini.
Korupsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah penyelewengan atau Pentingnya tasawuf di zaman modern semakin
penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan besar melihat tantangan kehidupan yang juga
sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang semakin banyak. Semakin canggihnya peradaban
lain [28]. Kasus korupsi merupakan kasus yang manusia, semakin banyak pula godaan yang
sangat sering terjadi. Berita di atas merupakan satu menjauhkan orang dari jalan hidup beragama yang
contoh diantara ribuan kasus yang terjadi di baik. Jika manusia kosong dari beragama maka
Indonesia. Korupsi dilakukan bukan tanpa alasan. otomatis jiwanya akan kering, kosong, hampa, dan
Menurut peneliti, ada beberapa faktor atau sebagainya. Tasawuf merupakan penawaran yang
kemungkinan yang melatarbelakanginya. cocok untuk permasalahan manusia modern [29].
Tasawuf memiliki dua aspek yaitu teoritis dan
Pendapat peneliti dalam tulisan ini berdasarkan praktis. Aspek praktis tasawuf meliputi tata cara
pada sudut pandang tasawuf. Pertama, seorang hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dunia,
yang melakukan korupsi adalah orang yang tidak dan Tuhan. Aspek praktis tasawuf disebut dengan
memahami dirinya sendiri. Kedua, sadar atau tidak sair wa suluk (perjalanan dan perlintasan) atau
sadar, seorang tersebut lupa bahwa semua suluk saja. Suluk meliputi berbagai tahap (maqam)
perbuatan yang dilakukannya diketahui oleh Allah dan keadaan jiwa (hal). Suluk tersebut merupakan
swt. Ketiga, merasa kurang dan tidak bersyukur suatu jalan atau tahapan yang harus ditempuh agar
atas rezeki yang telah diberikan. Keempat, tidak manusia dapat senantiasa dekat dengan Tuhannya
menyadari bahwa perbuatan yang dilakukan akan [30].
merugikan diri sendiri dan orang lain, dan masih
banyak lagi alasan lain yang melatarbelakanginya. Taubat wajib dilakukan oleh semua manusia karena
Selain kasus tentang korupsi, ada juga kasus manusia merupakan makhluk yang tidak mungkin
tentang pembunuhan. Pembunuhan selain tidak pernah berbuat salah atau dosa. Perbuatan
melanggar hak asasi juga merupakan suatu dosa yang dilakukan secara tidak disengaja dalam
perbuatan yang amat merugikan. Berikut salah satu tasawuf tetap harus bertaubat, apalagi perbuatan
contoh kasus pembunuhan yang terjadi: dosa yang dilakukan secara sengaja. Hal ini
menunjukkan bahwa Allah menginginkan
“Bandung Barat - Deni Irawan (36) kaget makhluknya agar selalu mengingat-Nya dan selalu
bukan kepalang saat melihat ceceran darah di dekat dengan-Nya. Dua kasus yang peneliti
lantai rumah pegawai bank, Ella Nurhayati ungkapkan dalam paragraf di atas adalah contoh
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020 156

perbuatan dosa yang dilakukan secara sengaja dan selalu hidup sederhana, tetapi pada saat ia meminta
sering terjadi. nasihat dari gurunya yang hidup dengan banyak
harta, gurunya itu menasihati agar ia tidak sibuk
Kasus korupsi dan pembunuhan merupakan dua memikirkan dunia [32]. Begitulah seorang sufi,
perbuatan yang sangat diharuskan untuk taubat. seorang yang terlihat hidup dalam kemiskinan
Peneliti menggunakan kata sangat diharuskan belum tentu merupakan seorang sufi. Seseorang
karena perbuatan tersebut tidak hanya merugikan yang hidup bergelimang hatrta juga belum tentu
diri sendiri tetapi juga merugikan orang lain. tidak bisa menjadi sufi. Seorang sufi dinyatakan
Adapun taubat yang perlu dilakukan adalah hidup zuhud apabila tangannya sibuk dengan
menyesal, meminta maaf kepada pihak yang urusan dunia namun hati tetap sibuk dengan urusan
bersangkutan (dalam hal ini korban atau orang lain akhirat.
yang terkena dampak dari perbuatannya), berjanji
pada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan
yang sama, mendekatkan diri kepada Allah dan KESIMPULAN
memohon pengampunan dengan tujuan agar
mendapat ketenangan hati. Ketenangan hati Berdasarkan uraian yang sudah peneliti dapat
merupakan salah satu pondasi utama yang harus disimpulkan bahwa penelitian dengan judul Jalan
dimiliki oleh seseorang dalam bertasawuf. Tasawuf Tokoh Midah dalam Novel Mekkah:
Ketenangan hati membawa pada kedamaian dan Memoar Luka Seorang TKW Karya Aguk Irawan
kebahagiaan serta pikiran yang positif. Pikiran berisi tentang maqamat yang tergambar dalam
positif sangat berpengaruh terhadap apa yang akan tokoh Midah. Pengambilan sudut pandang peneliti
terjadi kepada seseorang yang memilikinya. Pikiran dalam menguraikan isi novel adalah menggunakan
positif akan membawa seseorang untuk selalu teori hermeneutika Gadamer. Sesuai dengan
menyikapi segala hal yang terjadi dalam hidupnya rumusan masalah yang peneliti kemukakan, dapat
dengan positif. ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Setelah bertaubat tahapan selanjutnya adalah Pertama, Maqamat yang terdapat dalam tokoh
berzuhud. Dilihat dari pengertian zuhud yaitu Midah diantaranya adalah: a. taubat, b. zuhud, c.
menjauhkan diri dari mencintai dunia, maka dalam sabar, d. syukur, e. ridha. Taubat adalah memohon
konteks modern tentu berbeda dengan konteks pada ampunan kepada Allah swt atas suatu tindakan dosa
masa abad awal ketika para sufi bersikap yang dilakukan secara sengaja maupun tidak
menghindari dunia. Zaman modern merupakan disengaja. Taubat bersifat wajib, karena pada
zaman dengan segala kemudahan dan canggihnya hakikatnya manusia adalah tempatnya salah dan
teknologi. Seseorang yang tidak mengikuti dosa. Zuhud merupakan kosongnya hati dari cinta
perkembangan zaman tentu akan menjadi orang terhadap dunia. Sedikitnya dunia yang dimiliki
yang tertinggal. Zuhud di zaman modern tidak belum tentu menjadikan seseorang termasuk orang
harus meninggalkan dunia. Banyak dari kalangan yang zuhud. Banyaknya dunia yang dimiliki tidak
orang yang mempunyai banyak harta justru menutup kemungkinan seseorang menjadi termasuk
mengikuti tarekat. Hal ini merupakan salah satu dalam golongan orang yang zuhud. Sabar adalah
tanda bahwa kebahagiaan tidak bersumber pada sifat yang hanya ada pada manusia sebagai
harta dunia. Harta dunia berapapun yang dimiliki makhluk yang paling sempurna. Sabar terbagi
tidak akan pernah membuat pemiliknya merasa menjadi dua, yaitu sabar jasmani dan rohani. Sabar
puas, sehingga salah satunya menjerumuskan pada jasmani yaitu menerima atau tidak melawan ketika
korupsi. Korupsi tidak dilakukan oleh orang yang mendapat cobaan yang berkaitan dengan jasmani
miskin (dalam kasus seperti yang telah peneliti seperti mendapatkan penyakit atau tertimpa
uraikan), melainkan dilakukan oleh orang-orang musibah. Sabar rohani adalah sabar dalam menahan
yang tidak pernah merasa cukup. Kunci dalam godaan hawa nafsu, seperti ketika melihat sesuatu
zuhud adalah merasa cukup. Segala sesuatu yang yang mendorong pada perbuatan maksiat. Syukur
diberikan oleh Allah merupakan yang terbaik bagi merupakan ungkapan terima kasih atas sesuatu
hambanya [31]. yang datang dengan mempergunakan sesuatu itu
dengan sebaikbaiknya. Allah adalah satu-satunya
Haidar Bagir dalam bukunya mengutip beberapa żat pemberi nikmat. Dia-lah yang membuat
kisah dan pendapat para ulama bahwa hidup matahari bersinar, bulan bercahaya sehingga malam
bertasawuf bukan berarti harus hidup miskin. Salah menjadi terang. Tidak terhitung berapa banyaknya
satu kisah menceritakan tentang seorang yang nikmat yang telah Allah berikan untuk setiap
157 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020

makhluknya. Maqam ridha merupakan maqam [9] Kaelan, Metode Penelitian Agama: Kualitatif
tertinggi yang dapat dialami oleh orang-orang yang Interdisipliner, Yogyakarta: Paradigma, 2010.
dekat dengan Allah. Maqam ridha hanya dapat [10] K. Kartono, Metodology Research, Bandung:
dicapai setelah sebelumnya lulus dari maqam Mandar Maju, 1990.
taubat, zuhud, sabar, serta syukur. Ridha yaitu
menerima dengan sukacita apapun keputusan yang [11] Anshari, "Hermeneutik Sebagai Teori dan
Allah berikan. Ia meyakini dengan hatinya bahwa Metode Interpretasi Makna Teks Sastra,"
segala sesuatu yang Allah berikan adalah karena Sawerigading, vol. 15, 2009.
Allah menyayanginya sehingga ia merasa bahagia. [12] Hamka, Tasawuf: Perkembangan dan
Al-Ghazali mengatakan bahwa ridha adalah buah Pemurniannya, Jakarta: Pustaka Panjimas,
dari rasa cinta (mahabbah). 1984.
[13] A. Syukur, Ilmu Tasawuf II, Surabaya: Bina
Kedua, Laku Tasawuf yang digambarkan oleh Ilmu, 1980.
tokoh Midah dalam novel Mekkah: Memoar Luka [14] M. S. Anshori, Tasawuf dan Revolusi Sosial,
Seorang TKW mirip seperti kisah seorang sufi Kediri: Pustaka Azhar, 2011.
perempuan Rabi‟ah Adawiyah. Midah hidup di
[15] M. Kertanegara, Menyelami Lubuk Tasawuf,
tengah keluarga miskin yang agamis. Sejak kecil
Jakarta: Erlangga, 2006.
Midah sudah menjadi anak yang shalihah, selalu
menerima setiap cobaan yang menimpanya. Midah [16] A. Q. A. Q. An-Naisabury, Risalah
menjadi semakin dekat dengan Allah dan selalu Qusyairiyah: Induk Ilmu Tasawuf, Surabaya:
hidup dalam kezuhudan. Kedekatannya kepada Risalah Gusti, 2014.
Allah menumbuhkan cinta yang mendalam di [17] Asnawiyah, "Maqam dan Ahwal: Makna dan
dalam hatinya. Kesibukannya menjadi seorang Hakikatnya dalam Pendakian Tuhan,"
TKW di Mekkah tidak menyurutkan ibadahnya. SUBTANTIA , vol. 1, 2014.
Midah justru semakin mendekat kepada Allah [18] A. Ghozali and I. Ulumiddin, Cet 1. Penerj.
disetiap waktu senggangnya. Labib, Jakarta: Republika 2013, 2013.
[19] D. A. Al-Bunny, Mengetuk Pintu-Pintu Langit
Shufiyah dengan Kebersihan Jiwa dan
REFERENSI
Kesucian Hati, Yogyakarta: Mitra Pustaka.
[20] S. M. Amin, Ilmu Tasawuf, Jakarta: Amzah,
[1] M. S. A. Senali, Tasawuf&Jalan Hidup Para 2015.
Wali, Gresik: Putra Pelajar, 2000.
[21] A. N. A. Sarraj, AL-Luma: Rujukan Lengkap
[2] A. H. W. M, Tasawuf yang Tertindas: Kajian Ilmu Tasawuf, terj. Wasmukan dan Samson
Hermeneutik Terhadap Karya - Karya Hamzah Rahman, Surabaya: Risalah Gusti, 2002.
Fansuri Cet. Ke-1, Jakarta: Paramadina, 2001.
[22] S. A. Q. Al-Jailani and D. Afriasi, Jala' Al
[3] A. Suryadilaga, Miftahus Sufi, Yogyakarta: Khathir: Untaian-Untaian Hikmah dan Wirid
Teras, 2007. Sehari-hari, Yogyakarta: Diva Press, 2013.
[4] A. Semi, Anatomi Sastra, Padang: Angkasa [23] A. Azra, Ensiklopedi Tasawuf Cet 1,
Raya, 1998. Bandung: Angkasa, 2008.
[5] N. Mu'asyara, "Nilai nilai Tasawuf dalam [24] A. Q. A. Qusyairy, Risalah Qusyairiyah terj.
Novel Ayat - Ayat Cinta Karya M. Lukman HAkiem, Surabaya: Risalah Gusti,
Habiburrahman El-Shirazy dan Relevansinya 2014.
dalam Pengembangan Akhlak Al Karimah,"
Skripsi UIN Walisongo, Semarang, 2014. [25] S. J. Nurbakhsy, Belajar Bertasawuf: Mengerti
Makna dan Mengamalkan Zikir, Tafakur,
[6] A. Irawan, Mekkah Memoar Luka Seorang Muroqobah, Muhasabah, dan Wirid, Jakarta:
TKW, Yogyakarta: Glosaria Media, 2014. Zaman, 2016.
[7] M. Lutfi, Hermeneutika: Pemahaman [26] Wasalmi, "Mahabbah Dalam Tasawuf Rabi'ah
Konseptual dan Metodologis", Surabaya: Al Adawiah," Sulesna, vol. 9, no. 2, 2014.
Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,
UNAIR, 2018. [27] tirto.id, "Tirto.id," Tirto, 2019. [Online].
Available: http://tirto.id/kpk-nyatakan-wali-
[8] N. K. Sari, "[Skripsi] Studi Teks Terhadap kota-malang-dan-jajarannya-korupsi.
Makna Aforisme Syair Ikan Tongkol Hamzah [Accessed 11 September 2019].
Fansuri," UIN Walisongo, Semarang, 2014.
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.3, Maret 2020 158

[28] Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, [31] Hamka, Tasawuf Modern, Jakarta: Pustaka
"Kbbi," [Online]. Available: Panjimas, 1987.
https://kbbi.web.id/korupsi. [Accessed 11 [32] H. Bagir, Islam Risalah Cinta dan
September 2019]. Kebahagiaan, Jakarta: PT Mizan Publika,
[29] H. Bagir, Buku Saku Tasawuf, Bandung: 2013.
Oase, 2005.
[30] N. Ibrahim, Guru Mursyid Sang Juru Selamat,
Bandung: Oase, 2009.

Anda mungkin juga menyukai