Anda di halaman 1dari 8

SASTRA DI INDONESIA DENGAN NILAI-NILAI KEISLAMAN

NAMA KELOMPOK:

Junandar:211791

Mayang Sari:211955

Nurdiana Haulina:211981

Siti Nurhamidah:211800

Surah Khansa:211797

KELOMPOK VI

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAIN SULTAN ABDURRAHMAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sastra adalah suatu bentuk karya seni yang mempunyai nilai moral dan etika yang bertujuan
untuk sarana komunikasi dari pengarangnya kepada masyarakat.Sastra sendiri telah menjadi
sebuah satu kesatuan yang mendampingi dalam sejarah Indonesia.Dapat dikatakan,sastra
sendiri sudah menjadi suatu hasil pemikiran dari pengarangnya melalui pengamatan suatu
tragedi atau kejadian yang terjadi.Dalam pemahaman umum,banyak yang mengatakan bahwa
karya sastra ini sendiri tidak dapat dikaitkan dengan masalah yang berhubungan dengan
keagamaan.Namun perlu dipahami lagi lebih mendalam karya sastra ini padahal sangat
berkaitan dengan agama.1Malah,di dalam sebuah karya sastra itu banyak pesan moral berkaitan
dengan masalah agama sendiri seperti, dalam ajaran Islam,diharapkan setiap mukmin untuk
hidup dengan tuntunan Allah SWT dan juga Sunnah rasul-nya.Di dalam karya sastra sendiri
pemikiran yang membahas masalah-masalah tersebut sering dipaparkan dan disinggung.

Indonesia dalam proses perjalannanya dari masa penjajahan banyak menuliskan mengenai
peristiwa yang terjadi.Para pemuda,menulisnya ke dalam koran,maupun buku-buku.Namun,di
masa sekarang,tampaknya sudah semakin menurun para pemuda untuk menggairahkan sebuah
pemikiran dari suatu pengamatan ke dalam sebuah tulisan.Oleh karena karya sastra merupakan
wujud dari warisan dari orang terdahulu,hendaknya kita dapat terus melestarikan dan
mempertahankan budaya sehingga tidak musnah begitu saja.Oleh karena itu,kami sebagai
pemakalah yang mendapatkan bagian materi tentang "Sastra di Indonesia dengan Nilai-nilai
Keislaman"disini kami akan memaparkan dan memberi penjelasan mengenai sastra itu
sendiri,bagaimana sastra mengiringi dalam proses sejarah Indonesia,dengan nilai
keislamnnya.Sehingga diharapakan para pembaca dapat menyadari bahwa berartinya suatu
karya sastra itu sendiri.

BAB II

PEMBAHASAN

1
Khaerunnisa,Dini Septiana,Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia:Menguak Sastra Dalam Sejarah
Islam(Jakarta:2020),h.33-34
A.Sastra dalam Ajaran Islam

Dalam perkembagan dan juga peradaban Islam,tentunya sastra tidak terlepas dari hal itu.Para
pemuka Islam menyebarkan agama Islam melalui karya-karya sastra.Pada saat itu juga,seni
mengolah kata menjadi suatu hal yang sangat populer. Dimana,para masyarakat berlomba-
lomba dalam meningkatkan kemahiran memperindah kata-kata.

Tak ada yang dapat menandingi kata indah dari Al Qur'an.Karena sejatinya,Al Qur'an lah yang
mengandung sastra dimana memiliki kata-kata mukjizat yang memang sangat diagungkan dan
terdapat kisah-kisah zaman terdahulu yang disusun dengan estetika yang sangat
indah,mengandung pesan moral dalam berkehidupan,sehingga para pembaca dapat memetik
pesan dan nasihat yang terkandung di dalamnya.Dapat dikatakan,kata-kata atau bahasa yang
tersusun di dalam Al Qur'an merupakan sastra tingkat tinggi bahkan,bahasa Arab yang menjadi
bahasa sehari-hari pada masa itu tidak mampu menandingi bahasa Arab dari Al Qur'an itu
sendiri.Jadi sastra dalam ajaran Islam bersumber dari ajaran Al Qur'an.

Hubungan antara Alquran dan sastra dapat terlihat dalam tiga hal yaitu; Pertama,
berhubungan dengan pandangan estetika,berhubungan dengan karya sastra yang memiliki
keindahan tersendiri dan juga penyusunan kata di dalam Al Qur'an,memiliki ruang lingkup
akidah. Kedua,mengarahkan kepada etika dan juga nilai sosial.Ketiga, berkenaan dengan hal-hal
syariah.2

Agama Islam sendiri merupakan agama yang universal.Ajaran Islam mampu untuk
menyesuaikan dengan kebudayaan yang memang sudah berakar dari suatu tempat atau
kelompok masyarakat.Oleh karena itu,tampilan Islam sendiri berbeda-beda dari satu tempat
dengan tempat yang lainnya.Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini dapat
terjadi(Syi'aruddin) diantaranya ialah:

1.Adanya sebuah anggapan Islam sendiri awalnya datang sebagai produk lokal lalu diberlakukan
keuniversalan dan juga transedensi yang menjadikan islam itu menjadi universal(umum).

2. Ada yang beranggapan Islam tersebut memang lahir dari Tuhan dan sudah berlaku sifat
universal,hal-hal gaib,akan tetapi semua itu kembali lagi oleh masing-masing penganut dengan
pengalaman,kebudayaan,dan pola pikir dari masing-masing penganut. 3

B.Sastra Islam di Indonesia

2
Khaerunnisa,Dini Septiana,Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia:Menguak Sastra Dalam Sejarah
Islam(Jakarta:2020),h.32-33

3
Mohammad Anwar Syi’aruddin,Transformasi Nilai-nilai Ajaran Islam Dalam Karya Sastra,h.10
Semenjak adanya agama Islam di Indonesia sangat banyak perubahan yang cukup signifikan di
berbagai bidang di Indonesia salah satu cabangnya yaitu di bidang sastra dari perubahan diatas
membawa dampak besar terhadap perkembangan seni aksara dan seni sastra di nusantara.Hal
tersebut merupakan bentuk akulturasi antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan
Islam.Kemudian dari situlah dapat melahirkan bentuk seni yang bermuatan sejarah tentang
sastra Islam disini dapat kita ketahui bahwa di dalam perkembangan sastra Islam ada
kecenderungan diantaranya:

1.Bisa kita ketahui juga bahwa semakin meningkat atau beragamnya bentuk karya sastra Islam
yang hadir yaitu seperti cerpen novel kisah maupun drama.Hal tersebut dikarenakan semakin
terpelajarnya umat Islam di Indonesia.Dari berbagai latar belakang kehidupan sehingga bisa
melahirkan keanekaragaman para penulis dari sudut pandang yang merka punya.

2.Dengan hadirnya buku-buku islami baik yang bersifat ajaran maupun yang bersifat fiksi(karya
sastra)sama seperti yang di atas yaitu novel kisah puisi cerpen maupun kumpulan puisi dan
cerpen.Nah inilah yang membuat pertumbuhan pasar menjadi cukup pesat.

3 Semakin bertambahnya industri penerbitan yang mencangkup buku-buku sastra di sini sastra
mendapatkan perhatian serius dan tempat terhormat dalam industri penelitian. hampir semua
penerbit di Indonesia termasuk yang semua tidak memiliki divisi penerbit karya fiksi yaitu
seperti Mizan Republika Rajwali ikut menambah pasar-pasar buku fiksi atau sastra.

4 Semakin banyaknya penerbitan buku sastra dari berbagai peran tidak dari masyarakat umum
penggemar fiksi saja islami juga peran dalam jaringan dan komunitas para penulis seperti
Forum Lingkar Pena dan berbagai komunitas lainnya.

5.Realitas pasar buku fiksi yang memiliki nilai dan tema islami yang dilahirkan atau diciptakan
dari suatu peran komunitas yang menarik minat para penerbit besar sastra bernilai komersial.
Contohnya seperti Gramedia dan Mizan.Seperti buku-buku fiksi karya Asma Nadia yang mereka
terbitkan mengalami cetak ulang berkali-kali sehingga bisa mencapai best seller yang cukup
banyak.

6.Semakin bertambahnya film dan sinetron sinetron yang bertema tentang keagamaan yang
ditayangkan di berbagai stasiun televisi pada waktu-waktu yang tertentu mendapat apresiasi
begitu besar dari berbagai lapisan masyarakat.

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa sastra di Indonesia memiliki banyak aneka
ragam dan juga tentunya semua itu tidak terlepas dari adanya nilai-nilai Islam yang terkandung
dari sastra itu sendiri.Sastra Islam sendiri sudah banyak mengalami perkembangan yang cukup
meluas dan bisa dikatakan berkembang.Contohnya seperti buku-buku fiksi islami yang sangat
diminati para masyarakat,karena memiliki suatu daya tarik tersendiri.
C.Sastra yang Berkembang di Daerah Kepulauan Riau

Kepulauan Riau memiliki banyak peninggalan-peninggalan sejarah yang mana memang pada
masa dahulu banyak berdirinya kerajaan-kerajaan Melayu Islam.Melayu sendiri memang
terkenal dengan ungkapan yang terdapat dalam bentuk karya sastra. 4Biasanya ia mengandung
makna-makna dan juga simbol yang memiliki arti tersirat.Kepulauan Riau yang terkenal dengan
budaya Melayu yang sangat kental tentunya menjadi suatu ciri khas tersendiri yang mana di
dalam adat dan kebudayaannya sangat berkaitan erat dengan ajaran-ajaran Islam.Karya sastra
yang sudah menjadi suat hal yang paling terkenal di daerah Kepulauan Riau adalah gurindam 12
karya dari Raja Ali Haji,juga syair dan pantun sudah menjadi suatu ikon dari Kepulauan Riau
sendiri.Gurindam,syair dan juga pantun merupakan suatu tradisi dimana setiap diadakannya
suatu acara atau ritual tetap diiringi dengan karya sastra itu sendiri.Berikut penjelasan dari
masing-masing karya sastra tersebut.

a.Gurindam

Gurindam merupakan karya sastra berbentuk puisi lama terdapat dua baris,dengan
menggunakan bunyi akhiran yang sama(Jurnal Risalah:2015).Gurindam yang paling terkenal
ialah gurindam dua belas karya dari Raja Ali Haji.Memiliki dua belas pasal dan di setiap pasal
terdapat beberapa bait.Dimana,setiap bait memiliki pasangan yang mana pada bait pertama
merupakan syarat dan yang kedua adalah jawaban terhadap bait sebelumnya.Gurindam telah
menjadi suatu tradisi di masyarakat Kepulauan Riau dalam melakukan suatu ritual,dimana isi
dari gurindam tersebut merupakan pesan-pesan atau nasihat dalam berkehidupan yang
mengandung nilai-nilai ajaran Islam.Nilai-nilai Islam itu sendiri diantara mencakup masalah
iman seseorang kepada Sang Pencipta, larangan dalam berbohong,bertanggung jawab
melakukan kewajiban sebagai mana mestinya.Seperti kewajiban anak untuk menghormati
orang tua.5

b.Pantun

Pantun adalah bentuk karya sastra yang telah diakui oleh UNISCO sebagai bentuk warisan
budaya tak benda.Tentunya,ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia
terkhususnya masyarakat Kepulauan Riau.Pantun sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu
dimana,pantun menjadi suatu alat komunikasi dalam berinteraksi antara satu orang dengan
orang lain.Di Kepulauan Riau sendiri,pantun sudah menjadi tradisi di setiap acara terkhususnya
pada acara pernikahan diadakannya ritual saling berbalas pantun antara pihak laki-laki dan

4
Akmal,Jurnal Kebudayaan Melayu Riau:syair,pantun,gurindam(Pekanbaru:2015)h.159,vol 26

5
Akmal,Jurnal Kebudayaan Melayu Riau:syair,pantun,gurindam(Pekanbaru:2015)h.165,vol 26
perempuan.Hal ini bermaksud untuk menghormati tuan rumah disini sebagai pihak
perempuan,yang harus meminta izin terlebih dahulu dalam memasuki rumah pihak
perempuan.6

Pantun terdiri dari 4 bait dan mengandung sajak.Tema-tema yang termuat di dalam pantun
pun sangat beraneka ragam dan tentunya memiliki pesan tersendiri.Namun,ada juga pantun
yang bersifat untuk menghibur para pendengar yang berisikan bait kata demi kata yang
mengandung hal yang lelucon.

c.Syair

Syair berawal dari bahasa Arab yaitu syi'ir.Merupakan bentuk dari puisi lama.Syair dibawa
masuk ke Nusantara bersamaan dengan masuknya ajaran Islam yaitu oleh saudagar dari
Persia.Syair sendiri berbeda dengan pantun yang hanya berisikan pesan singkat akan
tetapi,syair bersambung seperti bentuk cerita yang di dalamnya pun terkandung nasihat-
nasihat yang dapat menggetarkan hati setiap pendengar karena dalam menyampaikan syair
memiliki ciri khas dimana yang menyampaikan atau membacakannya dibawa dengan irama
yang sangat merdu.Di dalam adat Melayu,syair memegang kedudukan yang amat penting,yang
di dalamnya terdapat nilai-nilai keislaman.

D.Pengaruh Sastra Dalam Kehidupan dan Perkembangan Indonesia

Sebelum masa kemerdekaan, bangsa Indonesia sudah mengenal Sastra, di saat itu untuk
memberi kabar berita sudah dengan surat, siaran radio dan juga buku. Pada saat itu tulisan sudah
menjadi suatu tempat ataupun wadah untuk tempat penyampaian pesan, terlebih pada saat itu,
bahasa Indonesia masih belum di resmikan jadi masih banyak penggunaan penulisan di dalam
suatu surat menggunakan bahasa melayu melalui kata indah. Di saat penyebaran Islam, Islam
sampai di Indonesia dari cara yang sangat ramah, yaitu melalui jalur perdagangan dan juga
pernikahan. Di zaman ataupun masa itu para pedagang menyair-nyairkan ajaran Islam. Banyak
sekali di temukan buku-buku lama yang di dalam isi nya menyiarkan ajaran Islam dengan kata-
kata yang sangat indah dan terdapat nilai-nilai di dalamnya.

Pada saat itu Indonesia menuliskan apa saja yang terjadi melalui buku. Pada masa Balai
Pustaka, pemuda-pemuda banyak menulis, di tulis dengan media buku,Koran, yang membuat
para pembaca pada saat itu merasa bersemangat untuk menegakkan suatu keadilan yang ada di
Indonesia ini dari para penjajah. Pada saat itu para pemuda semuanya bersemangat sekali dalam
menunggu intruksi dan kobaran semangat dari tulisan di dalam buku. Bisa kita ketahui

6
Akmal,Jurnal Kebudayaan Melayu Riau:syair,pantun,gurindam(Pekanbaru:2015)h.164,vol 26
semuanya, sastra juga ikut andil dalam menuju gerbang kejayaan ataupun kemerdekaan
Indonesia ini.7

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat kita katakan bahwa karya sastra
merupakan salah satu kebudayaan yang masuk ke Nusantara dan mengalami alkulturasi
penyesuaian dari masing-masing daerah yang mana sesuai dengan adat dan tradisi daerah
setempat.Karya sastra menjadi suatu alat komunikasi atau informasi yang ingin disampaikan
oleh pembuatnya kepada para pendengar maupun pembaca.Di Indonesia terdapat beragam
karya sastra dan tentunya memiliki nilai-nilai tersendiri termasuk nilai-nilai ajaran Islam.Di
dalam karya sastra itu terdapat pesan yang tersirat maupun tersurat bagi para pendengar
ataupun pembaca dalam menjalankan aturan berkehidupan.

B.Saran

Kita sebagai mahasiswa yaitu penerus dari harapan bangsa hendaknya tetap menjaga dan
juga melestarikan terhadap karya sastra yang sudah menjadi warisan budaya dari sejak
dulu,agar tidak punah dan menghilang begitu saja.Lebih baik lagi,sebaiknya dapat
dikembangkan agar karya sastra ini dapat lebih maju dan mengalami perkembangan yang
sangat pesat.
7
Khaerunnisa,Dini Septiana,Jurnal Pendidkan Bahasa dan Sastra Indonesia:Menguak Sastra dalam Ajaran
Islam(Jakarta:2020)h.34
DAFTAR PUSTAKA

Syi'aruddin,Mohammad Anwar,Jurnal Transformasi Nilai-nilai Ajaran Islam dalam Karya

Sastra:Program Studi Sastra Indonesia Universitas Pamulang.

Khaerunnisa.Septiana,Dini.2020,Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Jakarta:

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Akmal.2015,Kebudayaan Melayu Riau:Pantun,Syair,Gurindam.Pekanbaru:UIN Suska Riau.

Anda mungkin juga menyukai