Anda di halaman 1dari 15

STAIN

SULTAN ABDURRAHMAN
KEPULAUAN RIAU

PANCASILA DALAM KONTEKS


SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA

Dosen Pengasuh :

Haerizul Fahrullah, M.Si


HISTORIA VITAE MAGISTRA
- CICERO -
PANCASILA DALAM BEBERAPA KERAJAAN DI INDONESIA

Kerajaan Kutai

Menampilkan nilai Sosial Politik dan


Ketuhanan dalam bentuk kerajaan

Kerajaan Sriwijaya
Nilai Persatuan yg tidak terpisahkan dgn
nilai Ketuhanan yg tampak pada raja
sebagai pusat kekuasaan dengan kekuatan
religius.

Kerajaan Majapahit
“Pancasila” yg terdapat pada buku
Nagarakertagama karangan Prapanca dan
buku sutasoma karangan Empu Tantular
Pancasila dalam era Kebangkitan Nasional

“Satu Tonggak Sejarah yang merefleksikan


dinamika kehidupan kebangsaan yang di
jiwai oleh nilai-nilai Pancasila
termanifestasikan dalam sumpah pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928”
PANCASILA
PRA KEMERDEKAAN Dr. Radjiman Wediodininggrat selaku Ketua
BPUPKI pada tgl 29 Mei 1945, meminta kpd
sidang untuk mengemukakan dasar negara
Indonesia

1. Persatuan.
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir
dan bathin
1. Peri Kebangsaan 1. Kebangsaan – Nasionalisme
4. Musyawarah
2. Peri Kemanusiaan 2. Perikemanusiaan –
5. Keadilan rakyat. Internasionalisme
3. Peri Ketuhanan
mengusulkan agar yang menjadi 3. Mufakat – Democratie
4. Peri Kerakyatan 4. Keadilan Sosial
dasar negara Indonesia adalah
5. Peri Kesejahteraan. ajaran Islam, namun mereka tidak 5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
menyampaikan sesuatu rumusan
sebagai tindak lanjutnya.

31 Mei 1945

1 Juni 1945
29 Mei 1945
30 Mei 1945
PANCASILA ERA KEMERDEKAAN

06 dan 09 Agustus 1945


Bom Atom di jatuhkan di Hirosima dan Nagasaki

14 Agustus 1945
Jepang Menyerah Kepada Sekutu Sehingga menyebabkan
Kekosongan Kekuasaan di Wilayah Indonesia

16 Agustus 1945
Peristiwa Rengas Dengklok
Perbedaan pendapat golongan tua dan muda

17 Agustus 1945
Proklamasi Kemerdekaan
Isi Proklamasi kemerdekaan
Tanggal 17 Agustus 1945
Sesuai dengan semangat yang tertuang dalam
Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945

Piagam Jakarta berisi garis-garis


Pemberontakan melawan
imperialisme – kapitalisme dan
fasisme serta memuat dasar
pembentukan Negara Republik
Indonesia

Disahakan Menjadi
Preambule
UUD 1945 oleh PPKI tgl 18
agustus 1945
PANCASILA ERA ORDE LAMA

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Atas berbagai alasan sebagaimana


tersebut di atas, maka Presiden sebagi
Badan yang bertanggung jawab untuk
menyelamatkan bangsa dan negaranya,
menyatakan bahwa semua keadaan
ketatanegaraan yang telah mengancam
Terjadi pergolakan kesatuan dan persatuan bangsa serta
keselamatan negara, perlu mengeluarkan
Kembali, antara Pancasila Dekrit atau Pernyataan, yang berisikan
Dalam piagam Jakarta sebagai berikut:
I. Membubarkan Konstituante.
atau yang telah disepakati II. IMenetapkan berlakunya kembali UUD
Di sidang PPKI 1945. Serta tidak lagi diberlakunnya
kembali UUD 1950.
III. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya

Oleh sebab itu atas pernyataan/Dekrit


yang dikeluarkan pada tanggal 5 Juli
1959 tersebut, maka UUD 1945 kembali
Konstituante mengalami berlaku di Negara Republik Indonesia
kebuntuan hingga sampai masa kini.
Pada bulan juni 1959
Kemudian muncul babak baru pasca Dekrit
Presiden 5 Juli 1959

Ir. Soekarno memberi tafsir Pancasila sebagai satu kesatuan


paham dalam doktrin “Manipol”. Manifesto politik (manipol)
adalah materi pokok dari pidato Soekarno tanggal 17
Agustus1959 berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”
yangkemudian ditetapkan oleh Dewan Pertimbangan Agung
(DPA) menjadi Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Ir. Soekarno menghendaki persatuan di antara beragam


golongan dan ideologi termasuk komunis, di bawah
satupayung besar, bernama Pancasila (doktrin Manipol), Latar Belakang
sementara golongan antikomunis mengkonsolidasi diri Munculnya Orde Baru
sebagai kekuatan berpaham Pancasila yang lebih “murni”
dengan menyingkirkan paham komunisme yang tidak
ber-Tuhan (ateisme)
PANCASILA ERA ORDE BARU

Pada peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 1967


Presiden Soeharto mengatakan, “Pancasila makin
banyak mengalami ujian zaman dan makin bulat
tekad kita mempertahankan Pancasila”. Selainitu,
Presiden Soeharto juga mengatakan, “Pancasila
Soekarno dilengserkan oleh sama sekali bukan sekedar semboyan untuk
MPRs, dan Jend. Soeharto dikumandangkan, Pancasila bukan dasar falsafah
kemudian memegang kendali
negara yang sekedar dikeramatkan dalam naskah
UUD, melainkan Pancasila harus diamalkan

pada tahun 1968 Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi


Presiden Nomor 12 tahun 1968 yang menjadi panduan
dalam mengucapkan Pancasila sebagai dasar negara,
yaitu: Satu : Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa Dua :
Kemanusiaan yang adil dan beradab Tiga : Persatuan
Indonesia Empat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan Lima :
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Instruksi
Presiden tersebut mulai berlaku pada tanggal 13 April 1968.
Pada tanggal 22 Maret 1978 ditetapkan ketetapan
(disingkat TAP) MPR Nomor II/MPR/1978
tentangPedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa)

Pada bulan Agustus 1982 Pemerintahan Orde Baru


menjalankan “Azas Tunggal” yaitupengakuan
terhadap Pancasila sebagai Azas Tunggal, bahwa
setiap partai politik harus mengakui posisi Pancasila
sebagai pemersatu bangsa

Pancasila hanya dijadikan


sebagai legitimasi kekuasaan

Adanya kesadaran dan timbullah gerakan


masyarakat yang dipelopori oleh mahasiswa,
cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan
moral politik yang menuntut adanya “reformasi” di
segala bidang politik, ekonomi dan hukum
PANCASILA ERA REFORMASI

Mei 1998, rezim orba


Tumbang oleh Reformasi

Phobia
Pancasila

Lunturnya Nilai-Nilai
Pancasila
Pancasila menjadi dasar Negara Republik Indonesia secara normatif,
tercantum dalam ketetapan MPR. Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998
Pasal 1 menyebutkan bahwa “Pancasila sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”

Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila pun menjadi sumber hukum yang
ditetapkan dalam Ketetapan MPR Nomor III/MPR/2000 Pasal 1 Ayat (3) yang
menyebutkan,“Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana
yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial
bagi seluruhRakyat Indonesia, dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan menyebutkan dalam penjelasan Pasal 2 bahwa:
Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah
sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 alineakeempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi
negara serta sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap materi muatan
Peraturan Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.

BAGAI MANA PANCASILA DI ERA (MILENIAL) SEKARANG????


SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai