Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH KELOMPOK.

2
MATA KULIAH TEORI DAN
SEJARAH SASTRA
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Dan Sejarah Sastra.
Yang dibina oleh Ibu YUNITA ANAS SRIWULANDARI S.Pd.
M.Pd.

OLEH:

IMAM MUSA ALFAROZI NPM (2191000310063)


MOH.ANWAR NPM (2191000310085)
VELLI NPM (2191000310025)
YULIANA SYAFITRI NPM (2191000310080)

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2019

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.............................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN

BAB 2 PENJELASAN...........................................................................

2.1 ANGKATAN SASTRA MELAYU LAMA


2.2 CIRI-CIRI SASTRA MELAYU LAMA
2.3 MACAM-MACAM SASTRA MELAYU LAMA
2.4 TOKOH-TOKOH SASTRA MELAYU LAMA

BAB 3 PENUTUP................................................................................

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA............................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angkatan Sastra Melayu Lama. Angkatan ini lahir setelah masyarakat Indonesia
mengenal budaya tulis-menulis. Apalagi , pengaruh dari agama Islam dan Hindu yang mulai masuk ke
Indonesia, membuat kepercayaan terhadap nenek moyang atau dikenal dengan animisme mulai
memudar. Kemudian, karya sastra mulai membentuk tulisan dan nama penulis mulai tampak.
Walaupun tidak semua karya di angkatan ini diketahui penghargaan.

Karena nama pengarang sudah diketahui, maka karya sastra pada angkatan ini tidak bersifat
kelompok, akan tetapi bersifat individual. Karya sastra angkatan ini kebanyakan merupakan
terjemahan dari arab.

Ada dua kelompok penerjemah, Yaitu penerjemah pertama orang melayu berlatar Arab yang
umumnya menerjemahkan kitab. Sedangkan kelompok kedua adalah pedagang asing yang sudah
belajar bahasa Melayu hasil karya terjemahannya berupa hikayat yang bersifat hiburan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 seperti apa sejarah munculnya sastra melayu lama ?
 apa saja jenis sastra melayu lama ?
 siapa tokoh sastra melayu lama ?

1.3 TUJUAN

Pembaca dapat mengerti sejarah sastra melayu lama. Selain itu mengerti cara
perkembangan dan penyebaran sastra melayu lama selain itu pembaca dapat mengenal tokoh-tokoh
sastra melayu lama pada periode 1870-1942. Pembaca juga dapat memahami secara mudah tentang
perkembangan dan penjelasan tentang sastra melayu lama.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ANGKATAN SASTRA MELAYU LAMA


Angkatan ini lahir setelah masyarakat Indonesia mengenal budaya tulis menulis. Adanya
pengaruh dari penyebaran Agama Islam dan Agama Hindu Budha yang masuk ke wilayah
Nusantara. Hal ini membuat kepercayaan terhadap nenek moyang atau yang dikenal dengan
Animisme mulai memudar. Dari situlah karya sastra berbentuk tulisan dan nama penulis mulai
tampak. Walaupun karya sastra kebanyakan tidak diketahui penulisnya. Adanya sastra melayu
lama dilatar belakangi adanya perdagangan yang dilakukan oleh orang timur tengah yang di
samping mereka berdagang menyebarkan agama melalui karya sastra melalui mulut ke mulut.
Dalam sejarahnya ada dua kelompok penerjemah yaitu penerjemah orang melayu berlatar
belakang arab. Orang arab ini menyiarkan agama dengan syair dikala mereka berdagang. Dengan
cara seperti itu para pedagang dari negeri timur tengah dapat memikat penganut Animisme
untuk masuk agama yang mereka bawa dan sebarkan melalui karya sastra. Sedangkan kelompok
ke dua yaitu orang asing yang sebelumnya mempelajari bahasa melayu, hasil karyanya berupa
terjemahan berbentuk hikayat. Hikayat sendiri merupakan sebuah karya sastra yang
menceritakan kehebatan tokoh utama yang memiliki kekuatan. Hikayat sendiri bertujuan
sebagai menghibur.
Sastra melayu lama mengakibatkan berbagai kebudayaan dan agama yang masuk ke dalam
Indonesia. Berbicara tentang sastra melayu lama dihasilkan antara tahun 1870-1942 yang
berkembang dilingkungan masyarakat Sumatera seperti daerah langkat, Minangkabau, dan
daerah Sumatera lainnya. Karya sastra pertama terbit sekitar tahun 1870-1942 masih dalam
bentuk syair, hikayat, dan terjemahan novel barat.
2.2 CIRI-CIRI SASTRA MELAYU
 Ditandai dengan ungkapan-ungkapan klise
Bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu yang mengandung ungkapan klise. Klise
menurut KBBI adalah gagasan atau ungkapan yang sering dipakai contoh ungkapan yang
menggambarkan putri cantik yang menggunakan ungkapan “seperti bulan empat belas” dan
sebagainya.
 Kalimat pembuka dan penutup setiap karya hampir sama
Hampir seluruh karya dibuka dengan kata basmallah, dan alkisah. Serta dengan penutup wa
aliah a’lam bissawab wa ilahimarji’ wal ma’ab.
 Jumlah kosa kata asing terbatas
Jumlah kosa kata asing terbatas karena sudah dimodifikasi dan diadaptasi. Karya sastra ini
ditulis dengan aksara jawi atau pegon yang digunakan dalam bahasa melayu, sunda, Jawa,
dan lain- lain.
 Tema umunya bersifat istana sentris dan bersifat fantasi
Yang dimaksud berlatar belakang dengan kehidupan istana kerajaan tetapi pada umunya
dipengaruhi budaya Hindu. Sedangkan pengaruh agama Islam bersifat istana sentris namun
juga ada yang tidak. Keduanya bersifat fantasi.
 Sudah banyak ditulis tapi penyebarannya secara lisan
Kesulitan adanya buku bacaan mengakibatkan sastra masih dengan cara lisan atau dari
mulut ke mulut.
2.3 MACAM-MACAM KARYA SASTRA MELAYU LAMA
1. GURINDAM

Merupakan suatu bentuk puisi lama yang terdiri atas dua baris kalimat dengan irama akhir yang
sama. Baris pertama berisikan soal dan baris kedua berisikan jawaban dari baris pertama. Gurindam
berisikan nasihat, petuah, ajaran moral kehidupan, dan budi pekerti. Ciri-ciri gurindam antara lain :

 Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik.


 Menggunakan pola rima yang sama.
 Setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata.
 Baris pertama dan kedua membangun sebab akibat.
 Mengandung petuah nasihat atau amsal.

Contoh gurindam :

Barang siapa hendak bertanya.

Maka bertanyalah pada ahlinya.

Makna : pada dasarnya tidak semua pertanyaan bisa dilontarkan ke sembarang orang sebab setiap
orang memiliki pengetahuan yang berbeda-beda.

2. HIKAYAT

Merupakan bentuk sastra prosa lama terutama bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah,
cerita, dan dongeng. Kebanyakan menceritakan perjuangan seseorang yang memiliki kesaktian,
mukjizat tokoh utama. Hikayat bertujuan sebagai pelipur lara atau sebagai hiburan. Ciri-ciri hikayat
yaitu :

 Bercerita tentang raja dan keluarganya.


 Bersifat fantasi atau dunia sendiri.
 Menggunakan ungkapan klise.
 Nama pengarang tidak disebutkan (anonim).

Contoh hikayat yaitu kisah nabi-nabi yang mendapatkan mukjizat dari Tuhan Yang Maha Esa.

3. KARMINA

Karmina atau pantun kilat yang terdiri atas dua baris. Baris pertama berisikan sampiran dan baris
ke dua berisikan isi. Karmina memiliki pola sajak lurus (a-a). Karmina bertujuan untuk menyampaikan
sindiran atau ungkapan secara langsung. Ciri-ciri karmina yaitu :

 Terdiri dua baris.


 Bersajak a-a.
 Terdiri dari 8-12 suku kata.
 Baris pertama merupakan sampiran dan baris ke dua merupakan isi.
Contoh karmina :

Sudah gaharu cendana pula

Sudah tahu masih bertanya pula

4. PANTUN

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang berasal dari kata Panuntun dalam bahasa
Minangkabau berarti penuntunan. Lazimnya pantun terdiri atas 4 larik yang bersajak (a-b-a-b) dan
(a-a-a-a) tidak boleh (a-a-b-b) atau (a-b-b-a). Pada umumnya pantun merupakan sastra lisan. Namun
sekarang juga dijumpai pantun secara tertulis. Sampiran pada pantun yaitu pada dua baris pertama
dan dua baris terakhir merupakan isi. Biasanya antara sampiran dan isi tidak mempunyai hubungan.
Pantun sangat beragam macamnya antara lain pantun nasihat, agama, jenaka, dan masih banyak
lagi. Contoh pantun :

Kayu cendana di atas batu

Sudah diikat di bawa pulang

Adat dunia memang begitu

Benda yang buruk memang terbuang

5. SELOKA

Seloka merupakan bentuk puisi melayu klasik yang berisikan pepatah dengan maksud sendau
gurau, sindiran atau bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair.
Namun terkadang ditemui seloka lebih dari empat baris. Kata seloka diambil dari bahasa
Sangsekerta, seloka. Contoh seloka :

Sudah bertemu kasih sayang

Duduk terkurung malam siang

Hingga setapak tiada renggang

Tulang sendi habis berguncang

6. SYAIR

Syair berasal dari Persia (sekarang Iran) yang dibawa masuk ke dalam Nusantara bersama
kedatangan Islam. Dalam bahasa Arab syair berasal dari kata syu’ur yang berarti perasaan. Kata
syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam artian umum. Syair merupakan puisi
atau karangan dalam bentuk terikat mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri atas empat baris
berirama (a-a-a-a). Ke empat baris tersebut memiliki makna secara keseluruhan atau maksud dari
pensyair.
7. TALIBUN

Talibun merupakan sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi. Akan
tetapi isi lebih dari empat baris. Berirama abc-abc, abcd-abcd, dan seterusnya. Ciri-ciri talibun :

 Sejenis puisi bebas.


 Terdapat beberapa baris dalam rangkap.
 Isinya berdasarkan suatu perkara yang diceritakan secara terperinci.
 Tiadanya pembayang setiap rangkap dapat menjelaskan suatu keseluruhan cerita.
 Menggunakan puisi lainnya pantun atau pun syair dalam pembentukannya.
 Gaya bahasa luas.
 Berfungsi menjelaskan suatu perkara.
 Merupakan bahan penting dalam pengarangan cerita pelipur lara
2.4 TOKOH SASTRA MELAYU LAMA

Tokoh Sastrawan dan Karyanya

1. Hamzah Fansuri

Nama lengkapnya adalah Hamzah al-Fansuri. Selain sastrawan, beliau juga


ulama sufi yang berasal dari Barus yang berada di Sumatera Utara. Dahulu, beliau
tinggal di Aceh dan dikenal sebagai pencipta syair serta ahli tasawuf. Karya
beliau berupa syair Hamzah Fansuri yang terdiri dari 13 sampai 21 bait. Setiap
barisnya terdiri dari empat, dengan saja a-a-a-a. Karyanya dipengaruhi oleh Arab
dan Persia.

Karya syairnya membahas mengenai aspek tasawuf yang dianutnya. Judul-judul


syairnya adalah Syair Burung Unggas, Syair Dagang, Syair Perahu, Syair si Burung
Pipit, Syair si Burung Pungguk, dan Syair Sidang Fakir. Selain syair, beliau juga
membuat prosa yaitu Asrar al-Arifin, Sharab al-Asyikin,dan Kitab Al-Muntahi/Zinat
al-Muwahidin.

2. Syamsudin as-Sumatrani

Beliau adalah ulama besar dari Aceh, guru dari Hamzah Fansuri. Sebagai
penasehat Sultan Iskandar Muda, beliau tinggal di istana kerajaan Aceh
Darussalam. Karya beliau berupa kitab berjudul Jawhar al-Hawa’iq yang berisi
tentang pengajaran martabat tujuh dan jalan mendekatkan diri kepada Tuhan,
dan Risalah Tubayyin Mulahazhat al-Muwahhidin wa al-Mulhidin fi Dzikr Allah.

3. Nurudin al Raniri

Beliau termasuk ulama penasehat Kesultanan Aceh pada kepemimpinan Sultan


Iskandar Tsani. Dia dilahirkan di India, karya-karyanya kebanyakan berupa prosa
yaitu Taman Raja-Raja, Jalan yang Lurus, Darul Fawaid Fi Syarah
Al’Aqaid,  danFawaid Al Bahiyah.

4. Abdul Rauf Singkel

Merupakan ulama besar Aceh yang sangat perpengaruh menyebarkan ajaran


Islam ke Sumatera serta Nusantara. Beberapa karyanya antara lain Tarjuman al-
Mustafid,  merupakan naskah pertama tafsir Alquran yang lengkap berbahasa
Melayu, dan Terjemahan hadists Arba’in karya Imam Al-Nawawi.

5. Tun Sri Lanang

Tun Sri Lanang pernah menjadi Perdana Mentri Kesultanan Johor. Karyanya
yang terkenal antara lain Sulalatus Salatin.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pada dasarnya sastra melayu lama lahir karena adanya perdagangan yang dilakukan oleh para
penyebar agama dari berbagai negeri. Mereka menyebarkan agama dengan menggunakan lantunan
syair secara lisan atau disebut juga dari mulut ke mulut. Selain itu dengan adanya sastra melayu
lama merupakan sejarah awal adanya karya sastra tertulis pertama pada tahun 1870 di mana sastra
berkembang secara pesat. Pada saat itu yang sangat diminati adalah hikayat merupakan karya sastra
yang bertujuan untuk menghibur. Dalam hikayat sendiri menceritakan tokoh utama yang memiliki
kesaktian atau mendapatkan mukjizat dari TUHAN Yang Maha ESA. Pada saat itu muncul beragam
ciri-ciri sastra melayu lama di antaranya panti, gurindam, hikayat, dan masih banyak lagi jenis sastra
klasik yang muncul. Salah satu sastra yang pertama kali munculnya adalah syair yang berasal dari
Iran atau yang disebut Persia. Selain itu muncul tokoh sastra melayu lama yang merealisasikan
karyanya dalam bentuk tulisan.

3.2 SARAN
Dalam pembelajaran sejarah sastra Indonesia diharapkan seseorang yang ingin mempelajari sejarah
sastra haruslah lebih memperbanyak membaca dan memahami sejarah tersebut mulai dari awal
muncul sampai perkembangan sastra itu sendiri. Dalam mata pelajaran kuliah sejarah sastra sudah
dijelaskan dan tertera sejarah sastra sangalah panjang bukan hal yang singkat. Dibalik sejarah
tersebut adanya norma-norma yang tertera dan diharapkan pembaca juga menerapkan norma
tersebut dalam kehidupan sehari hari. Selain itu perbanyakan cetakan buku yang membahas tentang
sejarah sastra mempermudah seseorang untuk mencari tahu sejarah sastra secara terperinci dan
lengkap mulai dari awal lahir sampai saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.scribd.com/upload-document?archive_doc=367836568&escape=false&metadata=
%7B"context"%3A"archive"%2C"page"%3A"read"%2C"action"%3A"download"%2C"logged_i
n"%3Atrue%2C"platform"%3A"web"%7D
2. https://greatedu.co.id/greatpedia/angkatan-sastra-melayu-lama
3. http://rahma-cha.blogspot.com/2012/05/sastra-melayu-lama.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai