OLEH:
Kelompok 3 Palembang
1. Retno Yunita Susanti (06021381924029)
2. Muhammad Edwin (06021381924035)
3. Rina (06021381924036)
4. Egin Zipi Tri Yulian (06021381924049)
5. Rr. Ayu Mahargyaningsih (06021381924051)
DOSEN PEMBIMBING:
1. DR. SUHARDI MUKMIN, M.HUM.
2. DRS. NANDANG HERYANA, M.PD.
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah “Prosa
(Melayu) Lama Pengaruh Islam dan Karyanya” selesai pada waktunya. Makalah ini kami
buat dengan tujuan semoga bisa menambah pengetahuan para pembaca dan kami untuk
mengerti lebih dalam lagi mengenai Prosa (Melayu) Lama Pengaruh Islam dan Karyanya.
Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Suhardi Mukmin, M.Hum. dan Drs. Nandang
Heryana, M.Pd. Kami sangat berharap agar makalah ini tidak memiliki kekurangan, tetapi
kami menyadari bahwa pengetahuan kami masih terbatas, sehingga kami mengharapkan
masukan serta kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk makalah ini.
Kelompok 3 Palembang
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut [ CITATION Rus05 \l 1033 ] Sastra Melayu, pembagiannya dapat di tinjau dari
sisi bentuk puisi dan prosa, penjelasannya sebagai berikut sebagai berikut:
A. Puisi Melayu telah menerima dan mengadopsi kebudayaan Islam. Secara umum
pengaruh Islam terhadap kesusastraan Melayu dapat di jelaskan bahwa puisi atau syair
sebagai salah satu cabang dari kesusastraan Melayu itu berasal dari tradisi sastra Arab.
Dapat dideteksi bahwa bentuk dan nama-nama dalam puisi Arab seperti: syair, ruba'i,
qit'ah, gazal, bait, nazam, masnawi, qasidah dan lain-lain itu juga pernah dipergunakan
sebagai nama dalam puisi Melayu. Asal usul syair Melayu sudah banyak dibahas oleh
para cendekiawan. Dalam tulisan yang paling tua tentang kebudayaan Melayu, "Sejarah
Melayu" karya Tun Seri Lanang, syair telah dibahas dan yang dimaksud dengan sejenis
puisi Arab. Puisi Arab dan Persia itu telah diperkenalkan ke Nusantara melalui
kesusastraan mistik. Karena Aceh pada abad ke-XIV sudah mulai menjadi pusat
pengkajian Islam di Nusantara maka ia telah menjadi jalur bagi perkembangan pengaruh
Islam kedalam puisi Indonesia.Kemudian pada abad berikutnya, syair berkembang
dengan luas dan menjadi satu cabang dan kesusastraan Melayu yang terpenting adalah:
gazal, masnawi (madah), nazam, kit'ah dan ruba'i. Pengaruh kesusastraan Arab yang
masuk kedalam kesusastraan Melayu itu sebenarnya besar sekali. Baik pengaruh dalam
bentuk syair maupun isi. Namun karena untuk membuktikan besarnya pengaruh tersebut
memerlukan penelitian yang mendalam maka tidak dapat diuraikan di sini.
B. Prosa, Karya prosa pada sastra Melayu Islam itu banyak yang dipungut dari sastra
bangsa-bangsa yang pada waktu itu belum masuk Islam. Namun setelah diadopsi oleh
sastra Melayu Islam isinya berubah kearah corak yang lain sama sekali. Naskah-
naskahnya mengandung Alquran berikut tafsirnya yang diberikan oleh para ulama
Melayu. Sehingga isi prosa tersebut merupakan gabungan yang aneh antara Islam prosa
Hinduisme. Karena karya sastra prosa itu tidak hanya mencakup bentuk saja seperti
hikayat, kisah san cerita, maka klasifikasi dari prosa Melayu masa klasik akan lebih
tepat bila diklasifikasikan sesuai dengan isinya, yaitu sebagai berikut: a) karya tauhid
dan hukum Islam, b) legenda bernafaskan Islam c) mitos cerita bersajak lain-lainnya, d)
karya bersejarah dan kisah perjalanan, e) karya filsafat dan budi pekerti, f) kitab undang-
undang Melayu, dan lain-lain.
Syair Dagang
Hai sekalian kita yang kurang
nafsumu itu lawan berperang
jangan hendak lebih baiklah kurang
janganlah sama dengan orang
Amati-amati membuang diri
menjadi dagang segenap diri
baik-baik engkau fikiri
supaya dapat emas sendiri
Wahai dagang yang hina
Ketauhilah hidup dalam dunia
Sebagai jati tiada berbunga
Bagi burung tiada berguna
Wahai sekalian kita yang kurang
Nafsumu itu lawan berperang
Jauhkan tamak baiklah kurang
Jaga dirimu jatuh ke jurang
Amati-amati membuang diri
Menjadi dagang di segenap negeri
Baik-baik engkau fikiri
Supaya selamat hari-hari
Af-Production. (2016, Maret 9). Sejarah Sastra - Periode Islam. Diambil kembali dari sejarah sastra
periode islam: https://af-production.blogspot.com/2016/03/sejarah-sastra-periode-
islam.html
Ali, A. (2015, Juli 25). Islam dan Sastra Melayu Klasik (7-14 M). Diambil kembali dari Islam dan sastra
melayu klasik 714 m:
https://www.kompasiana.com/ausofali/551058dd8133119b36bc6365/islam-dan-sastra-
melayu-klasik-7-14-m
Muslim, R. (2015, Juni 26). Sastra Islam Nusantara dari Klassik Sampai Modern. Diambil kembali dari
sastra islam nusantara dari klassik sampai modern:
https://www.kompasiana.com/atsuraya/550b03ac813311c615b1e318/sastra-islam-
nusantara-dari-klassik-sampai-modern
Nasution, S. M. (t.thn.). Hikayat Raja-raja Pasai. Diambil kembali dari hikayat raja raja pasai:
https://srimulyaninasution.wordpress.com/literature/hikayat-raja-raja-pasai/
redaksiprabangkara. (2020, April 27). Nasihat “Syair Dagang” Karya Hamzah Al-Fansuri. Diambil
kembali dari nasihat syair dagang karya hamzah al-fansuri:
https://prabangkaranews.com/2020/04/27/nasihat-syair-dagang-karya-hamzah-al-fansuri/
Rusdin. (2005). Islam dan Sastra Melayu Klasik. Islam dan Sastra Melayu Klasik, 6-7.
Sangidu. (2010). Sidang Fakir Empunya Kata, Karya Syaikh Hamzah Fansuri. Diambil kembali dari
sidang fakir empunya kata karya syaikh:
http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2010/01/sidang-fakir-empunya-kata-karya-
syaikh.html?m=1