Nim : 06021381924049
Mata Kuliah : Perencaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Dosen Pengampu : 1. Dr. Zahra Alwi, M.Pd.
2. Yenni Lidyawati, S.Pd., M.Pd.
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampumenggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam
antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan 1: Melalui kegiatan pembelajaran peserta didik diharapkan mampu
mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam
antologi puisi yang dibaca dengan rasa ingin tahu dan tanggung jawab selama proses
pembelajaran dan bersikap mandiri dan percaya diri.
2. Pertemuan 2: Melalui kegiatan pembelajaran peserta didik diharapkan mampu
terampil mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari
antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi
(tekanan dinamik dan tekanan tempo) dengan rasa ingin tahu dan tanggung jawab
selama proses pembelajaran dan bersikap mandiri dan percaya diri.
G. Media, Alat/Bahan
1. Media : Teks puisi dan power point
2. Alat/Bahan : LCD, laptop, worksheet (lembar kerja), dan alat musik (Luring)
Zoom Meeting, laptop/handphone, kouta internet, dan buku (Daring)
H. Sumber Belajar
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017 buku siswa halaman 312
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017 buku guru
Buku-buku antologi puisi
Vidio
Internet
Buku/sumber lain yang relevan
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
Indikator: Menganalisis suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung
dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Puisi
Jumlah Pertemuan : 2x pertemuan
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
2.
3.
dst
Ketentuan Skor:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah , apabila tidak pernah melakukan
Doa
Karya: Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Instrumen
Format Penilaian
No Aspek Penilaian Skor
1. Penghayatan 1-10
2. Penampilan 1-10
3. Intonasi 1-10
4. Ritme 1-10
5. Pelafalan 1-10
6. Vokal 1-10
7. Ekspresi 1-10
8. Kreativitas 1-15
9. Kekompakkan 1-15
Jumlah Skor Maksimal 100
Lampiran Bahan Ajar/ Materi Pembelajaran
TEKS PUISI
Pengetahuan Keterampilan
3.10 Menganalisis suasana, tema, dan 4.10 Mendemonstrasikan (membacakan atau
makna beberapa puisi yang terkandung memusikalisasikan) satu puisi dari
dalam antologi puisi yang antologi puisi atau kumpulan puisi
diperdengarkan atau dibaca. dengan memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik dan
tekanan tempo).
C. Mengidentifikasi Suasana, Tema, dan Makna Puisi
Sebelum mengidentifikasi komponen penting dalam puisi terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk menentukan komponen penting puisi, yaitu:
a. Suasana dalam puisi yang dibacakan
Langkah-langkah yang dilakukan agar mampu menentukann suasana dalam puisi yang
dibacakan yaitu mencermati puisi dengan saksama. Ketika mencermati
tersebut, perhatikan juga pilihan kata (diksi) dalam puisi yang dibaca untuk mengetahui
isi puisi. Diantara kata-kata atau larik-larik yang membangun puisi itu ada yang
menyentuh perasaan maka larik-larik yang membuat perasaan tersentuh itu dicatat.
Kemudian timbullah perasaan setelah mendengarkan puisi tersebut. Perasaan itu bisa
berupa perasaan sedih, marah, bangga, dan sebagainya. Dengan begitu, suasana sudah
dapat ditentukan.
b. Tema dalam puisi
Dalam menentukan tema puisi, terdapat prosedur yang bisa dilakukan yaitu dengan
merunut kata-kata yang berulang. Kata-kata yang berulang itu merupakan inti puisi.
Akhirnya inti puisi yang merupakan tema dapat disimpulkan dengan menyertakan
alasan-alasan yang mendukung tema.
c. Makna dalam puisi
Ketika hendak menentukan makna puisi, langkah-langkah berikut ini akan membantu
yaitu pertama kali carilah larik-larik yang mendukung makna. Kemudian maknai
masing-masing larik tersebut. Berdasarkan makna larik-larik tersebut dapat disimpulkan
makna puisi secara utuh.
Sumber: (BOSPEDIA. (2021, 01). Materi Menentukan Suasana, Tema dan Makna dalam Puisi
Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/SMK/MA. Retrieved from Menentukan
Suasana, Tema dan Makna dalam Puisi: https://www.bospedia.com/2021/01/materi-
menentukan-suasana-tema-makna-puisi.html)
A. Cara Membacakan Puisi
Selain mengidentifikasi komponen puisi, terkadang perlu membaca puisi untuk lebih
memahami puisi. Agar penjiwaan, ekspresif, dan volume suara tepat dan mengena saat
pembacaan puisi, langkah awal yang harus dan mutlak dilakukan adalah membaca dan
memahami isi puisi. Pemahaman terhadap isi puisi ini tidak hanya untuk mendapatkan
tafsir makna terhadap puisi yang akan dibacakan melainkan juga untuk menentukan
bagaimana lafal, nada, tekanan serta intonasi diucapkan saat pembacaan puisi.
Sesorang pembaca puisi yang hebat mampu menjiwai puisi yang dibacakandengan
baik. Dampaknya, pendengar akan dapat merasakan suasana puisi tersebutserta mampu
menangkap makna puisi yang disampaikan penyairnya. Hal itu akan tercapai ketika
pembaca puisi tidak hanya mengandalkan permainan vokal tetapi juga memerhatikan
ekspresi, intonasi, dan gerakan tubuhnya saat membaca puisi.
Ada beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitudengan
mengetahui cara membacanya. Berikut adalah cara-caranya.
1. Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalulambat.
Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa karena puisiterikat oleh
rima dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak terlalu cepatataupun juga terlalu
lambat.
2. Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus
jelas,misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/.
3. Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan denganisi
puisi. Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimikwajah
kitapun harus bisa menggambarkan isi puisi sedih tersebut.
4. Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa.
5. Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. Penampilan,
artinyakepribadian atau sikap kita saat di panggung, usahakan terkesan tenang,
takgelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung).
Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan
membacakan puisi yaitu sebagai beikut.
1. Vokal
Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialahartikulasi
(kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikanpuisi sangat
dibutuhkan. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dansebagainya harus jelas
terdengar, demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan.
2. Ekspresi
Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkanatau
menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan). Ekspresi mimik atau perubahanraut muka
harus ada, namun haruslah proporsional sesuai dengan kebutuhanmenampilkan gagasan
puisi secara tepat.
3. Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan
suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik(tekanan pada kata-kata
yang dianggap penting) dan teknanan tempo (cepatlambat pengucapan suku kata atau
kata).
B. Memusikalisasikan Puisi
Musikalisasi puisi adalah pembacaan puisi yang dinyanyikan sehingga seorang
pendengar yang kurang paham menjadi paham, Dengan mengkolaborasikan antara sastra
dan musik.atau suatu kegiatan pembacaan puisi dengan cara dilagukan, diberi irama, atau
diiringi musik yang sesuai dengan isi puisi.
Sebelum memusikalisasikan atau menyanyikan puisi dengan diiringi musik,
lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menikmati Musikalisasi Puisi
2. Memilih Puisi
3. Memahami Puisi
4. Menentukan Irama
Sumber: ( (2017). In M. S. Suherli, Buku Guru Bahasa Indonesia (p. 323). Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. )
( Bella, A. (2021, Agustus 17). Musikalisasi Puisi. Retrieved from musikalisasi puisi:
https://pakdosen.co.id/musikalisasi-puisi/ )